Forum Dhammacitta

Buddhisme Awal, Sekte dan Tradisi => Theravada => Topic started by: johan3000 on 13 July 2011, 08:41:42 AM

Title: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: johan3000 on 13 July 2011, 08:41:42 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F_Jo7lJoQhtjw%2FSLPQnqCpOnI%2FAAAAAAAABkg%2Fw7PIcWFDl38%2Fs400%2Fbeauty%2Bdanger%2BAmbapali%2BWQ.jpg&hash=0353c9aeffdf607db5fd4be4befe57c42ca365e3)
AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat

Orang-orang dari semua kasta, yang tinggi dan rendah, kaum wanita maupun kaum pria, semuanya mencari ajaran-ajaran dari Sang Buddha, dan Beliau dengan senang hati mencari ajaran-ajaran dari Sang Buddha, dan Beliau dengan senang hati menerima mereka. Bagi Beliau, tidak ada perbedaan kasta di dalam darah dan airmata. Ketika Sang Buddha dan murid-muridNya berdiam di Vesali, seorang wanita bernama Ambapali menawarkan Beliau untuk menggunakan Kebun Mangga miliknya yang berada di luar kota sehingga Beliau dapat beristirahat di keteduhan pohon-pohon mangga tersebut.
    Ambapali adalah seorang wanita yang sangat cantik, bagaikan matahari keemasan yang muncul dari laut, tetapi mempunyai sifat yang tak bermoral (tunasusila). Dia tidak berniat untuk mengunjungi Sang Buddha, tetapi pelayannya memberitahukan, "Nyonya, kemarin semua orang terhormat dan orang biasa, pergi berjalan menuju ke Kebun Mangga. Ketika saya bertanya mengapa mereka pergi ke sana, mereka mengatakan bahwa hal itu dikarenakan oleh adanya seseorang yang sedang beristirahat di sana. Tak ada orang yang seperti Beliau. Beliau adalah seorang putera raja, yang telah meninggalkan kerajaannya, dan kini telah menemukan Kebenaran (Dhamma)".
   
Ambapali yang selalu siap untuk mencari sesuatu yang baru, segera bangkit, mengambil keretanya dan mengendarainya menuju ke Kebun Mangga dnegan perasaan bangga. Ketika tiba di pintu gerbang, dia turun dari keretanya dan berjalan melewati pohon-pohon kelapa dan mangga. Suasana di sana sangat sunyi dan tenang, bahkan daun-daun pun tidak bergerak. Di bawah bayangan pohon-pohon yang teduh, Sang Buddha duduk dengan tangan dan kaki yang dilipat dan di belakang kepala Beliau bersinar sebentuk aura seperti bulan purnama di tengah malam.
    Ambapali berdiri di sana dengan tercengang, melupakan kecantikannya, melupakan dirinya, melupakan segalanya, kecuali hanya Sang Tercerah, Sang Buddha. Hatinya luluh dan hanyut dalam deraian air mata. Dengan perlahan-lahan, dia mendekati Sang Buddha serta menjatuhkan dirinya di kaki Beliau dan bernamaskara dengan wajah menyentuh tanah.
    Sang Buddha memintanya untuk bangun dan duduk, seta memberikan wejangan Dhamma kepadanya. Dia mendengarkan kata-kata luar biasa ini dengan telinga yang mencernanya bagaikan bumi gersang yang amat merindukan turunnya hujan. Setelah dia menerima Dhamma tersebut, di berlutut di kaki Sang Buddha dan mengundang Beliau serta murid-muridNya untuk bersantap di rumahnya keesokan harinya. Sang Buddha menerima undangan tersebut.
    Ketika itu pejabat kota Vesali juga pergi mengunjungi Sang Buddha. Di dalam perjalanan, mereka bertemu dengan Ambapali, yang mengatakan kepada mereka bahwa Sang Buddha telah menerima undangan untuk bersantap di rumahnya keesokan hari.
    Mereka berkata padanya, "Juallah kepada kami kehormatan dari persetujuan Sang Buddha itu dengan sejumlah emas".
    Ambapali yang diliputi oleh kegembiraan, berkata, "Tuan-tuan, bahkan jika seandainya anda memberikan kota Vesali beserta semua  isinya, saya tetap tidak akan menyerahkan kesempatan berharga dalam mengundang Beliau bersantap".
    Dengan marah, para pejabat ini pergi kepada Sang Buddha dan memohon untuk dapat mengundang Beliau bersantap, tetapi Sang Buddha memberitahukan mereka bahwa Ia sebelumnya telah menerima undangan dari Ambapati.
    Keesokan harinya, Ambapali menyiapkan nasi susu yang manis dan kue-kue di hadapan Sang Buddha dan para muridNya, dan Ambapali sendiri yang melayani mereka dengan penuh kerendahan hati. Setelah Sang Buddha selesai makan, Ambapali duduk di satu sisi, dengan tangan beranjali, berkata, "Yang Mulia, saya menyerahkan Kebun ini kepada Sangha. Terimalah persembahan ini,k jika Yang Mulia bersedia".
    Sang Buddha menerima pemberian tersebut karena melihat kesungguhan hatinya. Beliau kemudian menyenangkan dia dengan memberi wejangan Dhamma. Ini merupakan titik balik bagi cara hidup Ambapali : dia mengerti Dhamma dan menjadi wanita yang bajik/bermoral.
    Beberapa waktu kemudian, Ambapali memasuki Persaudaraan para Bhikkhuni dan dengan kebijaksanaan hati yang senantiasa dikembangkan dan dimantapkan, dia menjadi seorang Arahat. Sama seperti bunga teratai yang tidak tumbuh pada tanah yang kering, tetapi berkembang dari lumpur yang kotar dan gelap, demikian pula Ambapali, meskipun masa lalunya gelap/tak bermoral, di berjuang untuk mencapai keluhuran pengembangan spiritual.
    Setelah kejadian ini, Sang Buddha dan murid-muridNya pindah ke sebuah desa kecil terdekat yang bernama Beluva. Karena musim hujan hampir tiba, Sang Buddha memutuskan untuk melewati musim hujan (masa vassa) terakhir di desa ini.



copasan... kalau ada yg salah, mohon dikoreksi...  ;D
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: K.K. on 13 July 2011, 09:35:49 AM
Vimala-kondanna, anak dari Ambapali, menjadi salah seorang bhikkhu yang terkenal. Dari mendengar khotbah anaknya inilah Ambapali kemudian bertekad menjadi bhikkhuni. Ia berlatih vipassana dengan objek tubuhnya yang semakin tua dan mencapai Arahatta-phala.
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: johan3000 on 13 July 2011, 09:58:34 AM
padahal secara umum org2 mengutuk anak Pelacur...., ternyata ini ada yg dasyat.... juga...

thx atas info tambahnya bro Kainyn.

Quote from: Kainyn_Kutho on 13 July 2011, 09:35:49 AM
Vimala-kondanna, anak dari Ambapali, menjadi salah seorang bhikkhu yang terkenal. Dari mendengar khotbah anaknya inilah Ambapali kemudian bertekad menjadi bhikkhuni. Ia berlatih vipassana dengan objek tubuhnya yang semakin tua dan mencapai Arahatta-phala.
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: dilbert on 13 July 2011, 12:46:30 PM
apakah ambhapali benar-benar lahir dari Pohon Mangga ? atau ambhapali itu ditemukan oleh orang tua asuhnya di bawah pohon mangga ?
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: wang ai lie on 13 July 2011, 08:36:19 PM
Quote from: dilbert on 13 July 2011, 12:46:30 PM
apakah ambhapali benar-benar lahir dari Pohon Mangga ? atau ambhapali itu ditemukan oleh orang tua asuhnya di bawah pohon mangga ?

di temukan di pohon mangga lebih masuk akal bro dilbert? kalau lahir dari pohon mangga apakah itu mungkin?
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: William_phang on 13 July 2011, 08:41:27 PM
Quote from: dilbert on 13 July 2011, 12:46:30 PM
apakah ambhapali benar-benar lahir dari Pohon Mangga ? atau ambhapali itu ditemukan oleh orang tua asuhnya di bawah pohon mangga ?

Ambhapali terlahir secara spontan
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: Indra on 13 July 2011, 09:31:14 PM
Ambapālī (Ambapālikā)

A courtesan of Vesāli.

She is said to have come spontaneously into being at Vesāli in the gardens of the king. The gardener found her at the foot of a mango tree — hence her name — and brought her to the city. She grew up so full of beauty and of grace that many young princes vied with each other for the honour of her hand. Finally, in order to end their strife, they appointed her courtesan. Later she became a devout follower of the Buddha, and building a vihāra in her own garden, gave it to him and the Order. This was during the Buddha's last visit to Vesāli shortly before his death. It is said that when Ambapālī heard of the Buddha's visit to Kotigāma near Vesāli she and her retinue drove out of the city in magnificent chariots to meet him, and, after hearing a discourse, invited him and the monks to a meal the next day. The Buddha accepted this invitation and had, as a result, to refuse that of the Licchavis of Vesāli.

Sumber: DPPN
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: adi lim on 14 July 2011, 08:09:00 AM
Quote from: william_phang on 13 July 2011, 08:41:27 PM
Ambhapali terlahir secara spontan

kenapa tidak mungkin ?
ada 4 cara kelahiran makhluk hidup.
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: thres on 14 July 2011, 08:22:00 AM
Quote from: Indra on 13 July 2011, 09:31:14 PM
Ambapālī (Ambapālikā)

A courtesan of Vesāli.

She is said to have come spontaneously into being at Vesāli in the gardens of the king. The gardener found her at the foot of a mango tree — hence her name — and brought her to the city.....

Secara kasar, terjemahannya begini:
"Dia dikatakan datang secara spontan (into being) di Vesali, di taman milik raja. Tukang kebun menemukannya di kaki pohon mangga dan dia dibawa ke kota.

Kata "into being" ini menjadikannya tampak seperti terlahir?? Tapi sepertinya, maksudnya adalah, dia tidak diketahui asal-usulnya (tiba-tiba alias spontan saja, dia ada di kaki pohon mangga).
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: dilbert on 14 July 2011, 10:13:14 AM
Quote from: adi lim on 14 July 2011, 08:09:00 AM
kenapa tidak mungkin ?
ada 4 cara kelahiran makhluk hidup.

dan ada berapa cara kelahiran manusia ?
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: Indra on 14 July 2011, 10:15:48 AM
Quote from: dilbert on 14 July 2011, 10:13:14 AM
dan ada berapa cara kelahiran manusia ?

2, normal dan cesar
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: dilbert on 14 July 2011, 10:16:45 AM
Quote from: Indra on 14 July 2011, 10:15:48 AM
2, normal dan cesar

dari pohon mangga ? dari pohon bambu ? dari kuncup teratai ?
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: William_phang on 14 July 2011, 11:25:25 AM
Quote from: dilbert on 14 July 2011, 10:16:45 AM
dari pohon mangga ? dari pohon bambu ? dari kuncup teratai ?

Kayaknya bukan pohon mangga tetapi terlahir spontan (opapatika-patisandhi) dibawah pohon mangga... kalo yang dari pohon bambu dan kuncup teratai itu kelahiran secara kelembaban (samsedaja-patisandhi)...kalo menurut abbhidhamma...

kayaknya manusia yg terlahir lewat telur belum ada ya?....soalnya di abbhidhamma ga pernah dikasih tahu contoh case-nya.
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: dilbert on 14 July 2011, 12:12:40 PM
Quote from: william_phang on 14 July 2011, 11:25:25 AM
Kayaknya bukan pohon mangga tetapi terlahir spontan (opapatika-patisandhi) dibawah pohon mangga... kalo yang dari pohon bambu dan kuncup teratai itu kelahiran secara kelembaban (samsedaja-patisandhi)...kalo menurut abbhidhamma...

kayaknya manusia yg terlahir lewat telur belum ada ya?....soalnya di abbhidhamma ga pernah dikasih tahu contoh case-nya.

ajaran buddha itu adalah sabbe sankhara = semua berkondisi...
Jadi curious kira-kira dengan kondisi apa tiba tiba BLUSSS, muncul seorang anak dari kelembaban ?
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: William_phang on 14 July 2011, 01:07:48 PM
Quote from: dilbert on 14 July 2011, 12:12:40 PM
ajaran buddha itu adalah sabbe sankhara = semua berkondisi...
Jadi curious kira-kira dengan kondisi apa tiba tiba BLUSSS, muncul seorang anak dari kelembaban ?

dijelasin sih krn kamma... kamma yg mengkondisikan terlahir lewat apa dan jadi apa.... krn kamma ini bisa memproduksi materi...
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: dilbert on 14 July 2011, 01:39:26 PM
Quote from: william_phang on 14 July 2011, 01:07:48 PM
dijelasin sih krn kamma... kamma yg mengkondisikan terlahir lewat apa dan jadi apa.... krn kamma ini bisa memproduksi materi...

kamma memproduksi materi ?
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: adi lim on 14 July 2011, 02:05:36 PM
Quote from: dilbert on 14 July 2011, 10:16:45 AM
dari pohon mangga ? dari pohon bambu ? dari kuncup teratai ?

dari AKAR pohon =))
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: adi lim on 14 July 2011, 02:15:20 PM
Quote from: dilbert on 14 July 2011, 10:13:14 AM
dan ada berapa cara kelahiran manusia ?

coba cari Mahasihanda Sutta, Majjhima Nikaya 12
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: William_phang on 14 July 2011, 02:24:30 PM
Quote from: dilbert on 14 July 2011, 01:39:26 PM
kamma memproduksi materi ?
yup..kammaja-rupa
Title: Re: AMBAPALI Wanita Tunasusila yang Kemudian Menjadi Seorang Arahat
Post by: dilbert on 14 July 2011, 02:37:41 PM
Quote from: william_phang on 14 July 2011, 02:24:30 PM
yup..kammaja-rupa

kammaja-rupa = kamma conditions rupa ATAUKAH kamma that produce rupa (materi)

karena kalau kamma conditions rupa maka kamma mempengaruhi rupa (materi)...
kalau kamma produce rupa, artinya bahwa kamma (sendiri saja = 1 condition) bisa menghasilkan rupa (materi)...

ini penafsiran yang berbeda