Forum Dhammacitta

Buddhisme dan Kehidupan => Kesehatan => Topic started by: johan3000 on 20 May 2011, 08:14:38 PM

Title: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: johan3000 on 20 May 2011, 08:14:38 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fupload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fid%2Fthumb%2Fe%2Fe6%2FDawetIreng.jpg%2F250px-DawetIreng.jpg&hash=8c95acbc13cbc122d36811f332679b769e56904a)

merang = jerami (kulit padi) yg dibakar, kemudian direndam dan disaring airnya...

warna (pewarna alami) hitam ini dpt membuat kue dan makanan lainnya..

nah bagaimana kita tau spt (merang) ini boleh dikonsumsi ? jumlahnya berapa gr ?
konon dikatakan dpt melancarkan pencernaan dan menyegarkan badan ! apakah begitu ?

QuoteDawet Ireng adalah sejenis dawet / cendol. Minuman ini asli dari daerah Butuh, Purworejo, Jawa Tengah. Kata ireng dari Bahasa Jawa yang artinya hitam. Butiran dari dawet berwarna hitam, warna hitam dawet diperoleh dari abu bakar jerami, abu bakar jerami kemudian dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam, air inilah yang digunakan sebagai pewarna dawet.

Dawet ini memiliki keunikan yaitu penyajian dawet yang biasanya jumlah dawetnya jauh lebih banyak dibanding airnya (santan ditambah air gula). Hal unik lainya, biasanya santan diperas langsung dari bungkusan serabut kelapa.
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 20 May 2011, 08:36:59 PM
merang juga untuk jamur kan om, dan memang boleh di komsumsi, kecuali kalau makan merangnya sampai berlebihan ..yang ada bikin penyakit  ;D
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: johan3000 on 20 May 2011, 10:52:28 PM
Quoteabu bakar jerami, abu bakar jerami kemudian dicampur dengan air sehingga menghasilkan air berwarna hitam, air inilah yang digunakan sebagai pewarna dawet.

apakah bermanfaat mengkonsumsi air dari abu bakar jerami ?
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 20 May 2011, 11:33:53 PM
Quote from: johan3000 on 20 May 2011, 10:52:28 PM
apakah bermanfaat mengkonsumsi air dari abu bakar jerami ?
Dawet Ireng, Si Hitam Yang Sangat Manis
Bagi warga yang berdomisili di Purworejo tentunya tak asing lagi dengan Dawet Ireng, minuman khas 'trade merk' Butuh Purworejo, karena minuman ini tersebar luas di pinggir-pinggir jalan raya Purworejo. Rasanya yang sangat manis dan mengenyangkan menjadi ciri khas dari dawet ireng ini. Dawet ireng adalah minuman berjenis dawet tetapi dengan cendol yang berwarna hitam legam. Proses pembuatannya sangat alami yaitu diolah dengan tangan dan tak menggunakan bahan pewarna. Pewarna hitam untuk cendol dibuat dari daun padi kering (oman)/jerami yang dibakar hingga menjadi abu, kemudian abu dicampur dengan air dan menghasilkan warna hitam. Sedangkan cendolnya dibuat dari sagu bukan dari tepung beras seperti cendol hijau biasa. Pemanis menggunakan gula aren.
Konon, dawet ireng awal mulanya dpasarkan oleh Mbah Ahmad sekitar tahun 1950 di daerah sebelah timur jembatan Butuh Purworejo yang sampai sekarang masih terdapat kiosnya. Dawet ireng saat ini sudah terkenal sampai ke luar Purworejo kabarnya dawet ireng sudah sampai Jawa Barat dan Jawa Timur, bahkan dawet ireng sering dipesan dalam jumlah besar misalnya untuk acara hajatan.
Ada keunikan dalam penyajian dawet ireng ini, yaitu pemerasan santan dari parutan kelapa langsung yang dapat dilihat oleh pembeli dan jumlah cendol ireng yang jauh lebih banyak dibanding kuahnya (santan dan air gula aren), kemudian ditambah es, dijamin segar dan kenyang!.
Dawet ireng ternyata mampu menembus pasar di luar Purworejo dan seharusnya pemerintah daerah Purworejo mengambil peluang untuk mempopulerkan dawet ireng dan mempatenkan sebagai minuman khas purworejo.
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 21 May 2011, 10:07:47 AM
IMO seh.. kalau mau liat manfaat arang bisa ke sini :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15457.msg249124#msg249124
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 21 May 2011, 03:15:49 PM
Quote from: Forte on 21 May 2011, 10:07:47 AM
IMO seh.. kalau mau liat manfaat arang bisa ke sini :

http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=15457.msg249124#msg249124

maaf bro forte, arang dengan merang berbeda kalau di daerah saya.

arang=dari batok kelapa/kayu yang dibakar
merang = dari jerami /daun padi kering (oman)

selain untuk pewarna bisa di jadikan untuk Abu gosok yang merupakan limbah pembakaran atau abu dari tumbuhan, biasanya berasal dari sekam padi.
Abu gosok banyak digunakan untuk mencuci alat-alat rumah tangga, terutama untuk menghilangkan noda hitam pada bagian bawah panci atau wajan. Hal ini dimungkinkan karena abu gosok mengandung kalium, zat yang terkandung dalam sabun cair.
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 23 May 2011, 06:47:39 AM
Quote from: wang ai lie on 21 May 2011, 03:15:49 PM
maaf bro forte, arang dengan merang berbeda kalau di daerah saya.

arang=dari batok kelapa/kayu yang dibakar
merang = dari jerami /daun padi kering (oman)

selain untuk pewarna bisa di jadikan untuk Abu gosok yang merupakan limbah pembakaran atau abu dari tumbuhan, biasanya berasal dari sekam padi.
Abu gosok banyak digunakan untuk mencuci alat-alat rumah tangga, terutama untuk menghilangkan noda hitam pada bagian bawah panci atau wajan. Hal ini dimungkinkan karena abu gosok mengandung kalium, zat yang terkandung dalam sabun cair.
ini baru perkiraan saya seh.. saya lebih memperhatikan ke prinsip kimia bukan bahasa..
di mana suatu benda organik dibakar akan menjadi arang.
arang dan abu menurut saya ada kesamaan, karena arang biasa dalam bentuk bongkahan, kalau abu biasanya lebih kecil..
beranjak dari sini, makanya saya ada pemikiran bahwa manfaat abu di topik ini mungkin bisa disamakan dengan manfaat arang.
jadi misal bro wang menemukan ternyata abu dan arang tidak sama, silakan dibawa ke sini kita bahas lagi sama2, karena ini juga baru perkiraan saya seh.. ;D

mengenai abu gosok, memang biasanya mengandung alkali.. sehingga sifatnya basa sama seperti sabun cair.
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: johan3000 on 23 May 2011, 08:16:16 AM
yg ingin tau apakah
   merang = dari jerami /daun padi kering (oman)
   yg telah dibakar, dan rendaman sari airnya aman/bermanfaat utk dikonsumsi  ?
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 23 May 2011, 08:37:23 AM
Quote from: johan3000 on 23 May 2011, 08:16:16 AM
yg ingin tau apakah
   merang = dari jerami /daun padi kering (oman)
   yg telah dibakar, dan rendaman sari airnya aman/bermanfaat utk dikonsumsi  ?
kalau dari postingan saya di atas, dengan asumsi saya : hasil pembakaran menghasilkan arang, maka saya merujuk ke manfaat arang bro..
kalau ditanya aman, ya kalau misal hanya arang ya aman, tapi misal kalau masih ada residu bahan bakar yang belum diproses ya jelas tidak aman..
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 23 May 2011, 09:46:47 AM
Quote from: Forte on 23 May 2011, 06:47:39 AM
ini baru perkiraan saya seh.. saya lebih memperhatikan ke prinsip kimia bukan bahasa..
di mana suatu benda organik dibakar akan menjadi arang.
arang dan abu menurut saya ada kesamaan, karena arang biasa dalam bentuk bongkahan, kalau abu biasanya lebih kecil..
beranjak dari sini, makanya saya ada pemikiran bahwa manfaat abu di topik ini mungkin bisa disamakan dengan manfaat arang.
jadi misal bro wang menemukan ternyata abu dan arang tidak sama, silakan dibawa ke sini kita bahas lagi sama2, karena ini juga baru perkiraan saya seh.. ;D

mengenai abu gosok, memang biasanya mengandung alkali.. sehingga sifatnya basa sama seperti sabun cair.

kok bisa ya abu gosok yang jelas dari tumbuhan yang di bakar bisa mengandung alkali, dari dulu sampai sekarang tetep heran kalau orang nyuci pakai abu gosok, apa bersih ?  :-?


Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 23 May 2011, 10:47:47 AM
Quote from: wang ai lie on 23 May 2011, 09:46:47 AM
kok bisa ya abu gosok yang jelas dari tumbuhan yang di bakar bisa mengandung alkali, dari dulu sampai sekarang tetep heran kalau orang nyuci pakai abu gosok, apa bersih ?  :-?
IMO, ada 2 kemungkinan :
1. reaksi basa.. sehingga menyebabkan bahan yang awalnya tidak larut air menjadi larut air
2. penggosokkan kuat dengan bantuan partikel dari abu itu sehingga kotoran terlepas, dan terbawa oleh air mengalir..

makanya pengunaan abu mapan jika digosokkan kuat2, sedangkan sabun ada gugus hidrofob yang akan membantu menarik kotoran2 yang hidrofob
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: andry on 23 May 2011, 01:47:18 PM
katanya bagus buat keramas
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 23 May 2011, 02:49:17 PM
Quote from: andry on 23 May 2011, 01:47:18 PM
katanya bagus buat keramas
wah kurang tahu ya.. takutnya pH nya gak cocok.. karena terlalu basa
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 23 May 2011, 06:29:07 PM
Quote from: andry on 23 May 2011, 01:47:18 PM
katanya bagus buat keramas

kalau abu untuk keramas baru dengar bro,
yang pernah di pake kemiri yang di bakar, di tumbuk campur babby oil = untuk membantu menyuburkan rambut juga menghitamkan
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 23 May 2011, 07:45:04 PM
Quote from: wang ai lie on 23 May 2011, 06:29:07 PM
kalau abu untuk keramas baru dengar bro,
yang pernah di pake kemiri yang di bakar, di tumbuk campur babby oil = untuk membantu menyuburkan rambut juga menghitamkan
kalau menghitamkan kayaknya emang tradisi ya.. dulu sewaktu kecil juga sering diolesin arang hitam ke alis oleh nyokap, katanya kalau cowok kerennya alisnya hitam dan lebat.. namun belum pernah baca bukti tentang tradisi ini korelasinya dengan arang
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 23 May 2011, 07:55:06 PM
Quote from: Forte on 23 May 2011, 07:45:04 PM
kalau menghitamkan kayaknya emang tradisi ya.. dulu sewaktu kecil juga sering diolesin arang hitam ke alis oleh nyokap, katanya kalau cowok kerennya alisnya hitam dan lebat.. namun belum pernah baca bukti tentang tradisi ini korelasinya dengan arang

kalau yang kemiri pernah saya pakaikan ke anak saya, waktu itu pertumbuhan rambutnya lambat sekali dibandingkan dengan anak yang seumur dia (botak) umur 2 tahun , saya disarankan menggunakan itu, dan akhirnya rambutnya panjang juga plus hitam, tapi tidak tau itu hanya sugesti atau memang kemiri bisa menyuburkan dan menghitamkan rambut
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: FZ on 23 May 2011, 08:07:57 PM
Quote from: wang ai lie on 23 May 2011, 07:55:06 PM
kalau yang kemiri pernah saya pakaikan ke anak saya, waktu itu pertumbuhan rambutnya lambat sekali dibandingkan dengan anak yang seumur dia (botak) umur 2 tahun , saya disarankan menggunakan itu, dan akhirnya rambutnya panjang juga plus hitam, tapi tidak tau itu hanya sugesti atau memang kemiri bisa menyuburkan dan menghitamkan rambut
kemiri ya.. Aleurites moluccana, dulu pernah baca di internet.. dan pas digoogle balik, emang ada aktivitas tapi sayangnya katanya tidak bermakna..

The function of hair is to give protection against any negative environmental effects and to boost self-confidence. To solve problems of hair, especially baldness, people start using traditional hair care products like Indian walnut (Aleurites moluccana [L.] Willd.) and castor (Ricinus communis L.) seed oil. Indian walnut and castor seed oil were characterized and their contents were screened. Both oils and their combination of a half dose each and a quarter dose each in ointment preparation were tested for hair enrichment effect and irritation effect in male white rabbits. Ointment preparation of Indian walnut and castor seed oil and also its combination has a potential as hair enrichment although statistically there were no significant differences (p>0,05). Combination of Indian walnut and castor seed oil (a half and a quarter dose) showed equal hair length growth and better hair weight gained effects. Ointment preparation of both oils did not cause irritations to rabbits' skin and eyes.

http://digilib.itb.ac.id/gdl.php?mod=browse&op=read&id=jbptitbpp-gdl-hutomohary-32589

mungkin ntar ada yang teliti lagi.. bisa dishare lagi.. ;D
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 23 May 2011, 08:27:33 PM
5. Kandungan Kimia
Daging biji, daun dan akar Aleurites moluccana mengandung saponin, flavonoida dan polifenol, di samping itu daging bijinya mengandung minyak lemak. Pada korteksnya mengandung tanin.
Khasiat
Daging bijinya bersifat laksatif. Di Ambon korteksnya digunakan sebagai anti tumor (Harini, 2000), di Jawa digunakan sebagai obat diare, sariawan dan desentri, di Sumatera daunnya digunakan untuk obat sakit kepala dan gonnorhea. Minyak kemiri dibuktikan berkhasiat sebagai obat penumbuh rambut [spoiler]http://ccrcfarmasiugm.wordpress.com/ensiklopedia/ensiklopedia-tanaman-anti-kanker/k/kemiri/[/spoiler]
[spoiler]http://id.wikipedia.org/wiki/Kemiri[/spoiler]

tapi di indonesia, ikatan dokter anak indonesia menyarankan menggunakan minyak kemiri untuk menyuburkan rambut
[spoiler]http://dranak.blogspot.com/2005/12/minyak-kemiri-penumbuh-rambut-balita.html[/spoiler]
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 23 May 2011, 08:34:49 PM
sedangkan merang selain untuk jamur dan dawet , ternyata merang juga bisa di gunakan sebagai pengawet untuk mie basah
[spoiler]   


Hore! Ditemukan Pengganti Formalin
MULAI BAWANG PUTIH, CHITOSAN, SAMPAI ASAP CAIR

Bahaya formalin rupanya sudah banyak diantisipasi para ilmuwan. Para pakar ini sudah jauh hari menemukan cairan pengganti formalin. Yang pasti lebih aman untuk kesehatan. Sayang penemuan ini baru mengemuka setelah heboh formalin.

DR. NL. Ida Soeid, MS,
AIR KI BIKIN MI AWET
Merebaknya kasus formalin dan bahan pengawet pada berbagai makanan juga mengundang keprihatinan DR. NL. Ida Soeid, MS, dari jurusan kimia FMIPA Institut Teknologi 10 Nopember (ITS) Surabaya. Pakar biokimia gizi dan makanan yang baru saja menyelesaikan gelar doktornya dari Institut Pertanian Bogor (IPB) ini memberikan berbagai resep agar berbagai bahan makanan bisa lebih awet tanpa menggunakan fomalin.

Yang istimewa, bahan pengawet tersebut tak perlu dibeli di toko, tapi cukup diambil dari bumbu dapur. "Sebagian bumbu yang ada di dapur kita itu bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengawet yang higienis," kata Ida.

Dalam pandangan Ida, tak hanya produsen yang perlu dididik untuk mengawetkan makanan secara higienis. Masyarakat umum sebagai konsumen juga harus dibekali pengetahuan ini. "Kalau ibu-ibu tahu ada beberapa makanan yang tidak tahan lama, sebaiknya diawetkan sendiri. Jadi, tidak usah menunggu produsen atau penjual yang memberi bahan pengawet," tambah Ida.

Ida lalu memberi memberi resep cara mengawetkna beberapa makanan. Antara lain tahu putih dan kuning, mi basah dan ikan segar. Untuk tahu putih dan kuning, sebaiknya diawetkan dengan bawang putih. "Caranya, ambil beberapa siung bawang putih, kemudian digerus. Setelah lembut, kemudian diberi air dan disaring," jelas Ida.

Air dari bawang putih ini kemudian dituangkan ke dalam air yang dibuat untuk merendam tahu. Bawang putih yang mengandung anstiseptik itu mampu menjadikan tahu bertahan hingga dua hari. "Selain awet, tahu akan semakin sedap dengan rendaman bawang putih itu," ujar wanita yang hobi memasak itu.

Untuk tahu kuning, Ida menyarankan agar pewarnanya menggunakan air kunyit dan tidak menggunakan bahan pewarna kimia. "Kalau memang harus menggunakan pewarna kimia, sebaiknya memakai asam sitrat atau yang lebih dikenal dengan istilan sitrun. Dengan pemberian sitrun, selain menjadi kuning, tahu akan jadi tambah kenyal. Cuma harus terukur. Kalau kebanyakan bukan soal bahaya, tapi nanti tahunya malah jadi mahal," terang Ida.

Membuat pengawet sehat untuk ikan segar pun tidak begitu susah. "Nelayan pun tidak perlu menggunakan menggunakan formalin atau es batu berlebihan. Ada cara yang lebih murah dan sehat untuk mengawetkan ikan. Salah satu caranya, ikan hasil tangkapan tersebut direndam air yang dicampur dengan asam laktat."

Asam laktat itu tidak perlu dibeli di toko bahan kimia dengan harga mahal . Anda pun bisa membuatnya sendiri. "Bahan yang dibutuhkan cukup sayur kubis yang dirajang halus, kemudian disimpan dalam wadah dan ditaburi garam dapur. Ukurannya, dalam 100 gram kubis ditaburi satu sendok makan garam," ujarnya.

Setelah didiamkan sekitar dua hari, di bawah kubis yang membusuk tadi terdapat cairan dari proses pembusukan. Cairan inilah yang disebut dengan asam laktat. Selanjutnya asam laktat ini dicampur dengan air yang akan digunakan untuk merendam ikan. "Dengan cara ini, ikan akan bisa tetap bertahan sampai 12 jam," jelas Ida seraya mengatakan, akan semakin baik lagi jika ikan diberi sedikit es batu. "Tidak usah banyak-banyak, hanya dipinggir-pionggir wadah ikan."

Kubis yang digunakan, menurut Ida, tidak perlu yang baik dan segar. "Cukup dengan sisa kubis yang berserakan di pasar, yang memang dibuang oleh penjual. Kalau kubis yang baik, tentu harganya akan jauh lebih mahal."

Tak ketinggalan, Ida juga memberikan resep pengawetan pada mi basah. Seperti resep sebelumnya, bahan yang digunakan ada di sekitar kita. Agar mi basah tahan lama, pada saat proses pembuatan adonan, sebaiknya tepung diberi air ki selain diberi air biasa. Air ki juga bisa dibuat sendiri."

"Caranya, jerami dibakar hingga jadi abu. Lalu abu jerami ini dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya saring sehingga sisa bakaran jerami tidak bercampur dengan air. Air sisa bakaran jerami inilah yang disebut denga air ki yang dijadikan campuran adonan mi."


Menurut Ida, air ki mengandung antiseptik yang dapat membunuh kuman. Dengan pemberian air ki, mi basah mampu bertahan sampai dua hari.
[/spoiler]
http://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=10719 (ftp://nostalgia.tabloidnova.com/articles.asp?id=10719)
http://m3nna.multiply.com/journal/item/24 (ftp://m3nna.multiply.com/journal/item/24)
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: johan3000 on 23 May 2011, 09:04:08 PM
Quote"Caranya, jerami dibakar hingga jadi abu. Lalu abu jerami ini dimasukkan ke dalam wadah yang sudah diberi air dan rendam sekitar 1 sampai 2 jam. Selanjutnya saring sehingga sisa bakaran jerami tidak bercampur dengan air. Air sisa bakaran jerami inilah yang disebut denga air ki yang dijadikan campuran adonan mi."

kenapa utk dawet jadi hitam,
sedangkan utk mie tidak?

salahnya dimana ya ?
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 23 May 2011, 09:08:03 PM
kurang tau bro kalau untuk itu   ;D
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: johan3000 on 25 May 2011, 06:05:09 AM
adakah cara mudah membuat makanan menjadi HITAM ?
spt bakpao TaoSa Hitam... nah yg ini koq bisa jadi begitu HITAM ?
katanya terbuat dari kacang hijau... tapi koq jadinya bisa HITAM ya ?
Title: Re: [ASK]MERANG bolehkah dikonsumsi ?
Post by: wang ai lie on 25 May 2011, 06:09:24 AM
Quote from: johan3000 on 25 May 2011, 06:05:09 AM
adakah cara mudah membuat makanan menjadi HITAM ?
spt bakpao TaoSa Hitam... nah yg ini koq bisa jadi begitu HITAM ?
katanya terbuat dari kacang hijau... tapi koq jadinya bisa HITAM ya ?

Bakpao Taosa

Bahan :
1 resep adonan bakpao 1

Bahan Isi:
1/4 sendok teh garam
100 gram kedelai hitam, direndam 3 jam
100 ml santan dari 1/4 butir kelapa
50 gram gula pasir

Cara Membuat :
Rebus kedelai hitam sampai lunak. Tiriskan.
Tambahkan garam dan gula pasir. Aduk sampai gula larut.
Tuang santan. Masak sambil diaduk hingga adonan kering dan kalis.
Timbang adonan bakpao masing-masing 25 gram.
Pipihkan lalu sendokkan isi. Bentuk bulat.
Alasi dengan kertas roti. Diamkan selama 30 menit.
Kukus 10 menit dengan api besar.

untuk 20 buah

sumber: sedap!sekejap

nah itu bro, bahan utamanya bukan merang tapi kedelai hitam, bahan utama nya adalah bahan yang biasa di gunakan untuk membuat kecap, pasti ya hitam