Hello all... Shallom!
Saya butuh bantuan:
"Ini relief Jataka mengenai kisah apa yah?"[spoiler=petunjuk lengkap](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi448.photobucket.com%2Falbums%2Fqq202%2Fnotalunas%2F03.jpg&hash=b89473019cf039c4bb3c52552d9a0b7feedeff64)
- Ada ashura / yakkha (raksasa si buruk muka)
- Ada monyet (bukan kera)
- Ada sapi (bukan gajah loh --- secara dimana belalainya?! :)) )
- Background sepertinya di dalam hutan
[/spoiler]
Siapa yang tahu kisahnya, nanti akan saya kasih GRP! :D
Bagi yang tampak tak asing sering melihat relief ini setiap Hari Minggu (atau hari-hari lainnya), tolong diinfokan yah!
Master Upasaka adalah ahli dalam Buddhism terutama jika berhubungan dengan kisah2 Jataka, kalau Upasaka tidak tahu maka sulit sekali menemukan ada orang lain yg tau.
Quote from: Indra on 20 April 2011, 11:57:12 AM
Master Upasaka adalah ahli dalam Buddhism terutama jika berhubungan dengan kisah2 Jataka, kalau Upasaka tidak tahu maka sulit sekali menemukan ada orang lain yg tau.
Mungkin saja ada. Siapa tahu saya juga menemukan suksesor saya berikutnya dari thread ini.
Quote from: upasaka on 20 April 2011, 12:00:56 PM
Mungkin saja ada. Siapa tahu saya juga menemukan suksesor saya berikutnya dari thread ini.
apakah anda memutuskan untuk segera parinibbana?
Quote from: Indra on 20 April 2011, 12:02:15 PM
apakah anda memutuskan untuk segera parinibbana?
Saya sudah kebelet mau memasuki semi-megaparinibbana
Answered by Samanera Santacitto: "Mahisa Jataka aka Mahiṃsarājajātaka. Jātaka no. 278.".
Thanks for kind attention.
Quote from: upasaka on 20 April 2011, 12:35:07 PM
Answered by Samanera Santacitto: "Mahisa Jataka aka Mahiṃsarājajātaka. Jātaka no. 278.".
Thanks for kind attention.
mana?
Quote from: Indra on 20 April 2011, 12:42:21 PM
mana?
http://www.ignca.nic.in/jatak007.htm (http://www.ignca.nic.in/jatak007.htm)
Coba crosschek dengan
(Dictionary of Pali Proper Names, Volume I, Number 278, page 592).
Indonesianya:
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/mahisa-jataka/
Quote from: Kelana on 20 April 2011, 12:46:17 PM
Indonesianya:
http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/mahisa-jataka/
GRP clicked. :D
Quote from: Indra on 20 April 2011, 12:02:15 PM
apakah anda memutuskan untuk segera parinibbana?
:hammer:
mao diomelin cc Rina Hong ^-^
Ikannya mantaaap nieee ;D
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi991.photobucket.com%2Falbums%2Faf35%2Fnevadagoldfish%2Fani01.gif%3Fimgmax%3D800&hash=417cc313e2da5590abe5efee8f6d1a9dd5300f92)
bahas donk ikan koki di forum ini
Quote from: Adhitthana on 21 April 2011, 01:30:17 AM
:hammer:
mao diomelin cc Rina Hong ^-^
Ikannya mantaaap nieee ;D
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi991.photobucket.com%2Falbums%2Faf35%2Fnevadagoldfish%2Fani01.gif%3Fimgmax%3D800&hash=417cc313e2da5590abe5efee8f6d1a9dd5300f92)
bahas donk ikan koki di forum ini
;D ada hub apa cc rina ma upasaka ? sampe2 ditawarkan parinibanna oleh ko Indra, malah mau di omelin... wkwkwk...
Quote from: Adhitthana on 21 April 2011, 01:30:17 AM
Ikannya mantaaap nieee ;D
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi991.photobucket.com%2Falbums%2Faf35%2Fnevadagoldfish%2Fani01.gif%3Fimgmax%3D800&hash=417cc313e2da5590abe5efee8f6d1a9dd5300f92)
bahas donk ikan koki di forum ini
Yup, mantap! Itu Japanese Topview Ranchu, salah satu varietas Ikan Maskoki paling mewah di dunia. Kalau mau membahas soal Ikan Maskoki, monggo dibuatkan thread khususnya deh. ;D
Quote from: dato' tono on 21 April 2011, 07:56:23 AM
;D ada hub apa cc rina ma upasaka ? sampe2 ditawarkan parinibanna oleh ko Indra, malah mau di omelin... wkwkwk...
Maksudnya itu
parinibbana = matek. Siapa juga yang mau matek. LOL.
Dear all, saya butuh bantuan lagi nih. Gambar relief ini menceritakan tentang seekor penyu raksasa (Bodhisatta) yang menolong banyak saudagar yang kapalnya tenggelam. Setelah sampai di pantai, para saudagar ini kelaparan dan penyu raksasa memberikan tubuhnya sendiri untuk disantap sebagai makanan bagi para saudagar tersebut.
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi448.photobucket.com%2Falbums%2Fqq202%2Fnotalunas%2FReliefJataka04.jpg&hash=b73d886584bdf3abc9ca8daaa0b861f1923f0af1)[/spoiler]
Pertanyaannya:
1. Apa nama Jataka yang dimaksud?
2. Tolong infokan referensi / link tentang Jataka ini dong!
PS: Ayo, siapa yang bisa membantu saya nanti saya kasih cendol! (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fstatic.kaskus.us%2Fimages%2Fsmilies%2Fs_big_cendol.gif&hash=b113f4ba3b844ed1efe7adf7197cc8a7a179a7fb)
HELP ME please....! :|
Bro Kainyn Sang Manusia Tipitaka Berjalan, apakah engkau bisa membantuku?? :|
mungkin kisah ini bro ;D
Dahulu kala ketika Brahmadatta adalah Raja Benares, Bodhisatta terlahir di daerah pegunungan Himalaya sebagai seekor kerbau. Dia tumbuh dewasa menjadi kerbau yang kuat dan besar, dan mengarungi banyak bukit dan gunung, puncak dan gua, serta hutan-hutan.
Suatu waktu ketika pergi, dia melihat sebuah pohon yang menarik. Setelah mencari makanannya, dia berdiri di bawah pohon tersebut. Kemudian seekor kera yang tidak memiliki pengendalian diri turun dari pohon itu ke punggungnya dan membuang kotoran, berpegangan pada satu tanduk sang kerbau, dia berayun ke bawah melalui ekornya, bermain-main untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Bodhisatta yang penuh dengan kesabaran, cinta kasih, dan welas asih, tidak memedulikan semua perbuatan buruknya itu. Kera tersebut tetap melakukan ini secara berulang-ulang. Pada suatu hari, makhluk dewata yang hidup di dalam pohon itu, dengan berdiri pada batang pohon, bertanya kepadanya [386], "Tuan Kerbau, mengapa Anda bisa bersabar dengan perlakuan buruk dari kera jahat itu? Hentikanlah perbuatannya!" dan mengulangi dua bait berikut:
Mengapa dengan sabarnya Anda sabar
menahan setiap perlakuan buruk dari kera jahat nan egois ini?
Remukkanlah dirinya, tusuklah dirinya dengan tandukmu!
Hentikanlah dirinya, kalau tidak anak-anak pun
tidak akan menunjukkan hormat mereka.
Mendengar ini, Bodhisatta membalas, "Dewa Pohon, jika saya tidak mampu menahan diri atas perlakuan buruk kera ini tanpa harus mengecam kelahiran, keturunan, dan kekuasaannya, bagaimana mungkin keinginanku dapat terwujudkan? Kera ini akan melakukan hal yang sama kepada kerbau lainnya, dengan berpikiran bahwa kerbau itu sama dengan diriku. Di saat kerbau lain membunuhnya, saya akan terbebas dari rasa sakit dan keburukan yang berdarah." Setelah mengatakan itu, dia mengulangi bait ketiga berikut:
Jika dia memperlakukan yang lainnya
sama dengan dia memperlakukan diriku,
maka mereka yang akan menghancurkan dirinya;
saat itulah saya akan menjadi bebas.
Beberapa hari kemudian Bodhisatta pergi ke tempat lain, dan seekor kerbau lainnya, makhluk buas nan liar, datang dan berdiri di tempatnya. Kera jahat [387] yang berpikiran bahwa kerbau tersebut adalah kerbaunya yang lama, naik ke atas punggungnya dan melakukan hal yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Kerbau itu menggoyang-goyang dirinya sampai terjatuh ke tanah dan menusukkan tanduknya pada hati si kera, kemudian memijaknya hingga berkeping-keping di bawah kakinya.
____________________
Setelah mengakhiri uraian ini, Sang Guru memaklumkan kebenaran dan mempertautkan kisah kelahiran mereka: "Pada masa itu, kerbau yang tidak baik adalah kerbau yang tidak baik, kera yang jahat adalah makhluk yang sama, sedangkan kerbau mulia nan bajik itu adalah diri-Ku sendiri."
sumber http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/mahisa-jataka/
Quote from: kakao on 17 June 2011, 03:17:53 PM
mungkin kisah ini bro ;D
Dahulu kala ketika Brahmadatta adalah Raja Benares, Bodhisatta terlahir di daerah pegunungan Himalaya sebagai seekor kerbau. Dia tumbuh dewasa menjadi kerbau yang kuat dan besar, dan mengarungi banyak bukit dan gunung, puncak dan gua, serta hutan-hutan.
Suatu waktu ketika pergi, dia melihat sebuah pohon yang menarik. Setelah mencari makanannya, dia berdiri di bawah pohon tersebut. Kemudian seekor kera yang tidak memiliki pengendalian diri turun dari pohon itu ke punggungnya dan membuang kotoran, berpegangan pada satu tanduk sang kerbau, dia berayun ke bawah melalui ekornya, bermain-main untuk menyenangkan dirinya sendiri.
Bodhisatta yang penuh dengan kesabaran, cinta kasih, dan welas asih, tidak memedulikan semua perbuatan buruknya itu. Kera tersebut tetap melakukan ini secara berulang-ulang. Pada suatu hari, makhluk dewata yang hidup di dalam pohon itu, dengan berdiri pada batang pohon, bertanya kepadanya [386], "Tuan Kerbau, mengapa Anda bisa bersabar dengan perlakuan buruk dari kera jahat itu? Hentikanlah perbuatannya!" dan mengulangi dua bait berikut:
Mengapa dengan sabarnya Anda sabar
menahan setiap perlakuan buruk dari kera jahat nan egois ini?
Remukkanlah dirinya, tusuklah dirinya dengan tandukmu!
Hentikanlah dirinya, kalau tidak anak-anak pun
tidak akan menunjukkan hormat mereka.
Mendengar ini, Bodhisatta membalas, "Dewa Pohon, jika saya tidak mampu menahan diri atas perlakuan buruk kera ini tanpa harus mengecam kelahiran, keturunan, dan kekuasaannya, bagaimana mungkin keinginanku dapat terwujudkan? Kera ini akan melakukan hal yang sama kepada kerbau lainnya, dengan berpikiran bahwa kerbau itu sama dengan diriku. Di saat kerbau lain membunuhnya, saya akan terbebas dari rasa sakit dan keburukan yang berdarah." Setelah mengatakan itu, dia mengulangi bait ketiga berikut:
Jika dia memperlakukan yang lainnya
sama dengan dia memperlakukan diriku,
maka mereka yang akan menghancurkan dirinya;
saat itulah saya akan menjadi bebas.
Beberapa hari kemudian Bodhisatta pergi ke tempat lain, dan seekor kerbau lainnya, makhluk buas nan liar, datang dan berdiri di tempatnya. Kera jahat [387] yang berpikiran bahwa kerbau tersebut adalah kerbaunya yang lama, naik ke atas punggungnya dan melakukan hal yang sama seperti sebelum-sebelumnya. Kerbau itu menggoyang-goyang dirinya sampai terjatuh ke tanah dan menusukkan tanduknya pada hati si kera, kemudian memijaknya hingga berkeping-keping di bawah kakinya.
____________________
Setelah mengakhiri uraian ini, Sang Guru memaklumkan kebenaran dan mempertautkan kisah kelahiran mereka: "Pada masa itu, kerbau yang tidak baik adalah kerbau yang tidak baik, kera yang jahat adalah makhluk yang sama, sedangkan kerbau mulia nan bajik itu adalah diri-Ku sendiri."
sumber http://www.samaggi-phala.or.id/tipitaka/mahisa-jataka/
:-w Kisah Jataka yang ini sudah tahu, Bro. Sekarang kisah tentang penyu raksasa yang saya tanya.
Quote from: upasaka on 17 June 2011, 03:22:10 PM
:-w Kisah Jataka yang ini sudah tahu, Bro. Sekarang kisah tentang penyu raksasa yang saya tanya.
oh penyu raksasa,..kakao pernah denger tuh,..dulu ada 500 orang pedagang yang melakukan perjalanan melalui jalur laut, kala itu Boddhisatva terlahir menjadi seekor penyu raksasa.
pas ditengah samudra, kapal yang membawa kelimaratus pedagang itu terkena badai dan kapalnya pecah porak poranda.
ditengah 2 laut orang2 pada teriak dan kebetulan terdengar oleh penyu raksasa yang dengan segera menolong orang2 itu.
singkat kata singkat cerita penyu2 itu berhasil mengangakut kelimaratus pedagang itu kesebuah pulau.
karena lelah berenang kesana kemari penyu raksasa itu lalu tertidur sampai beberapa hari lamanya, namun karena dipulau itu tdk ada makanan dan 500 pedagang itu merasa kelaparan, salah seorang pedagang berniat membunuh penyu raksasa itu. awalnya ditentang oleh yang lain karena penyu itu telah menyelamatkan jiwa mereka, sehingga terjadilah keributan diantara para pedagang itu.
penyu itu sadar diam2 dia mengamati pembicaraan orang2 dan tau mereka semua kelaparan maka ia pura2 mati agar para pedagang bisa menyantap tubuh raksasanya tampa ada rasa penyesalan karena dia telah mati ,sehingga para pedagang itu bisa bertahan selama beberapa minggu sampai ada kapal lain yang akan mengangkut mereka.
para pedagang melihat penyu itu tidak bergerak dan denyut jantung nya sdh tdk berdetak, maka ramai-ramai mulai membelah dan memakannya. banyak yang menitikan air mata melihat penyu penolong mereka dimakan oleh mereka sendiri, namun demi kelangsungan hidup mereka harus memakannya dan mereka jg tdk merasa bersalah karena penyu itu sdh mati setelah mereka periksa. namun tindakan Boddhisatva yang rela berkorban satu nyawa demi 500 nyawa pedagang menggugah para dewa, para dewa bersujud bahwa kelak akan lahir seorang sammasambuddha didunia.
tak lama, sebuah kapal lewat dan berhasil mengangkut 500 pedagang itu dan berterimakasih kepada penyu raksasa itu mereka berdoa untuk sipenyu yang telah berada didalam perut para pedagang itu, banyak yang menangisi dan mengganggap bahwa penyu itu adalah dewa penolong mereka.
the end deh om upa ;D
Quote from: upasaka on 17 June 2011, 11:09:23 AM
Dear all, saya butuh bantuan lagi nih. Gambar relief ini menceritakan tentang seekor penyu raksasa (Bodhisatta) yang menolong banyak saudagar yang kapalnya tenggelam. Setelah sampai di pantai, para saudagar ini kelaparan dan penyu raksasa memberikan tubuhnya sendiri untuk disantap sebagai makanan bagi para saudagar tersebut.
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi448.photobucket.com%2Falbums%2Fqq202%2Fnotalunas%2FReliefJataka04.jpg&hash=b73d886584bdf3abc9ca8daaa0b861f1923f0af1)[/spoiler]
Pertanyaannya:
1. Apa nama Jataka yang dimaksud?
2. Tolong infokan referensi / link tentang Jataka ini dong!
PS: Ayo, siapa yang bisa membantu saya nanti saya kasih cendol! (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fstatic.kaskus.us%2Fimages%2Fsmilies%2Fs_big_cendol.gif&hash=b113f4ba3b844ed1efe7adf7197cc8a7a179a7fb)
Mungkin ini bukan kisah dari Jataka tapi dari Apadana, judulnya Kaccapavadana, ada di relief Borobudur
Quote from: Kelana on 17 June 2011, 03:54:37 PM
Mungkin ini bukan kisah dari Jataka tapi dari Apadana, judulnya Kaccapavadana, ada di relief Borobudur
Thanks infonya. Lalu, apakah ini termasuk kisah kehidupan lampau Bodhisatta? Apakah ada referensi cerita lengkapnya?
Quote from: upasaka on 17 June 2011, 03:56:37 PM
Thanks infonya. Lalu, apakah ini termasuk kisah kehidupan lampau Bodhisatta? Apakah ada referensi cerita lengkapnya?
Sepertinya iya
http://www.borobudur.tv/avadana_04.htm
Quote from: Kelana on 17 June 2011, 03:58:09 PM
Sepertinya iya
http://www.borobudur.tv/avadana_04.htm
Lagi-lagi Bro Kelana yang mendapatkan cendol. Untuk kali ini, Bro Kelana mengungguli Samanera Santacitto. ;D Thanks once again.