Laporan Ahmad Yani Wartawan Tribunnnews Batam
http://batam.tribunnews.com/2011/04/11/siswa-sd-belajar-agama-budha-harus-nyebrang-lautan
TANJUNGBATU, TRIBUN - Kelurahan Alai Kecamatan Kundur belum memiliki guru pendidikan Agama khusus bagi anak-anak beragama Budha. Sejumlah anak Sekolah Dasar beragama Budha etnis Chaines di Kelurahan Alai Kecamatan Kundur ini belajar Pendidikan agama di Tanjung Batu.
Dari Alai ke Tanjung Batu harus menyeberang laut dengan wak tu tempuh 3 menit mengunakan boat pancung mesin 40 peka dan 5 menit mengunakan boat pancung 15 peka.
Siswa-siswa SD ini belajar agama setiap hari Jumat setelah pulang dari Sekolah Umum di Alai sekitar pukul 12.00 WIb.
Siswa ini juga pergi belajar agama bersama-sama dan pulang juga bersama-sama. Menariknya siswa beragama Budha ini menuntut pendidikan agama tanpa di temani orang tuanya. Kegiatan tersebut dilakukan siswa dengan sunguh-sunguh dilakukan mereka demi menuntut ilmu yang sangat penting bagi kehidupanya.
Anak-anak keturunan Cina yang dikenal sebagai etnis dengan warna kulit putih ini sangat ceriah saat naik kapal untuk pergi ke sekolah agama di Tanjung Batu.
Kekompakan dan keakrabatan siswa ini membuat mereka tidak merasa jenuh dan bosan menuntut pendidikan Agama. Perjuangan ini merupakan pengorbanan yang amat berarti.
Di Kelurahan Alai etnis Cina merupakan warga minoritas. Mayoritas kelurahan ini berpenghuni suku melayu dan ada sedikit suku Jawa. Selain itu jumlah penduduk beragama Budha juga belum terlalu banyak. Hal ini mungkin pemerintah belum menempatkan guru-guru agama di Kelurahan Alai.
Salah seorang siswa SD di Kelurahan Alai yang tampak ceria saat pergi menuntut ilmu agama menyeberangi laut, Susimariani saat ditanya mahu pergi kemana, ia menjawab belajar agama di Tanjung Batu.
"Di Alai belum ada guru pendidikan agama Budha, makanya saya dan teman pergi belajar agama nyebrang laut,"kata Susimariani sambil tersenyum saat ditanya.
Ia menambahkan, jika pemerintah menyediakan guru agama di Alai, anak-anak SD tidak perlu lagi harus menyeberangi laut.
Hal serupa juga dikatakan siswa lainya, Antoni mengatakan, setiap hari ia dan rekan-rekanya harus belajar pendidikan agama menyeberangi laut dengan biaya Rp 1000.
Antara Alai dan Tanjung Batu jaraknya memang tidak terlalu jauh. Namun di saat musim angin, ombak di laut ini cukup kuat. Di laut ini juga sering memakan korban jiwa di saat angin kencang terjadi.
kira2 1-2 hari yang lalu, sempat baca dari k*skus, cukup ironis pendidikan yang idealnya menjadi hak bagi mereka namun belum tersebar merata ke pelosok2..
namun salut akan semangat mereka untuk belajar agama Buddha.
Ada 3 sudut pandang dari saya:
1. Salut dan terharu dengan semangat anak2 ini..
2. Tapi, lama kelamaan agama tetangga bisa dengan mudah melibas daerah ini.. missionaris mereka cukup tangguh dan agresif
3. Kejadian begini gara2 'mata pelajaran agama' diwajibkan oleh pemerintah.
Untuk point no. 3, saya termasuk yg tidak setuju mata pelajaran agama dimasukkan ke kurikulum pendidikan.
::
_/\_ saya menjadi malu , disini saya dengan mudah nya mendapatkan pengetahuan buddha tapi tidak mau berusaha mendapatkannya, sedang mereka , walau jauh dan berbahaya tetap bersemangat dgn penuh suka cita berusaha mendapatkan ajaran buddha _/\_ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Quote from: wang ai lie on 12 April 2011, 03:10:38 PM
_/\_ saya menjadi malu , disini saya dengan mudah nya mendapatkan pengetahuan buddha tapi tidak mau berusaha mendapatkannya, sedang mereka , walau jauh dan berbahaya tetap bersemangat dgn penuh suka cita berusaha mendapatkan ajaran buddha _/\_ ^:)^ ^:)^ ^:)^
terkadang sesuatu yang sulit didapatkan itu akan menjadi lebih berharga, ketimbang yang mudah didapat... ;D
Quote from: hemayanti on 12 April 2011, 11:47:06 PM
terkadang sesuatu yang sulit didapatkan itu akan menjadi lebih berharga, ketimbang yang mudah didapat... ;D
o0o0 gitu ya
QuoteSusimariani saat ditanya mahu pergi kemana, ia menjawab belajar agama di Tanjung Batu.
"Di Alai belum ada guru pendidikan agama Budha, makanya saya dan teman pergi belajar agama nyebrang laut,"kata Susimariani sambil tersenyum saat ditanya.
Ia menambahkan, jika pemerintah menyediakan guru agama di Alai, anak-anak SD tidak perlu lagi harus menyeberangi laut.
Hal serupa juga dikatakan siswa lainya, Antoni mengatakan, setiap hari ia dan rekan-rekanya harus belajar pendidikan agama menyeberangi laut dengan biaya Rp 1000.
Pemikiran anak SD demikian ?~
anak SD skrg memang sangat maju ..~ _/\_
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fvz.iminent.com%2Fvz%2F25365a30-ec44-4ec0-8c23-3a7a505354e6%2F1%2Fwet.gif&hash=bcdb0e7b026218c81e23262aadce3d5abce6444a)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fvz.iminent.com%2Fvz%2F553df69c-223f-436b-9a10-0808c4046c62%2F1%2Fwet.gif&hash=b4b13cf0dc04de4cc590a6075322a36369a8d4c8)
_/\_sama.... _/\_ mari kita bersyukur bisa mendapatkan ajaran Buddha tidak sesulit mereka
mereka juga seneng tuh, bisa nyebrang sungai hahaha...
bisa jadi bahan ntuk para anggta Sangha Indonesia nih :D
Quote from: hemayanti on 13 April 2011, 12:02:51 AM
ooo... g gitu ya om?? hehehhe... ;D
jadi terharu (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) :hammer:
Quote from: wang ai lie on 15 April 2011, 02:23:53 AM
jadi terharu (-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩___-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩-̩̩̩) :hammer:
ikut terharuu deh... :(
walau sejujurnya saya g ngerti.. :))
Quote from: hemayanti on 15 April 2011, 06:31:02 PM
ikut terharuu deh... :(
walau sejujurnya saya g ngerti.. :))
biar nambah gak ngerti juga....
makin terharu :hammer:
^:)^ ^:)^ ^:)^ :))