Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: Iwan Senta on 16 March 2011, 02:52:12 PM

Title: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Iwan Senta on 16 March 2011, 02:52:12 PM
Kebodohan yang menyebabkan kebencian & keserakahan ?
atau
Kebencian & keserakahan yang menyebabkan kebodohan ?

Mohon kasih pendapat atau pandangannya. tks.
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: adi lim on 16 March 2011, 04:58:51 PM
karena kemelekatan timbulah Lobha, ketika Lobhanya kuat maka timbullah kemarahan atau kebencian(Dosa), karena kebencian yang kuat maka bisa terjadi perbuatan buruk (jadi gelap batinnya / moha)

Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: fabian c on 16 March 2011, 05:32:31 PM
Quote from: Iwan Senta on 16 March 2011, 02:52:12 PM
Kebodohan yang menyebabkan kebencian & keserakahan ?
atau
Kebencian & keserakahan yang menyebabkan kebodohan ?

Mohon kasih pendapat atau pandangannya. tks.

Moha/avijja adalah akar semua kejahatan bro....
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: K.K. on 16 March 2011, 05:55:12 PM
Quote from: adi lim on 16 March 2011, 04:58:51 PM
karena kemelekatan timbulah Lobha, ketika Lobhanya kuat maka timbullah kemarahan atau kebencian(Dosa), karena kebencian yang kuat maka bisa terjadi perbuatan buruk (jadi gelap batinnya / moha)


Dari avijja, maka muncul pandangan aku. Karena ada 'aku' maka ada objek menjadi menyenangkan dan tidak menyenangkan. Karena menyenangkan, muncul keserakahan; karena tidak menyenangkan, muncul kebencian.

Jadi semua bermula dari Avijja, maka muncullah Tanha & Arati.
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: M14ka on 16 March 2011, 06:17:41 PM
Setuju dengan atas ^^
Karena Moha(kebodohan/ketidaktahuan) maka tdk bs membedakan yg benar dan salah, tdk mengetahui hukum kesunyataan mulia, sehingga timbullah keserakahan(lobha) dan kebencian(dosa).
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: ryu on 16 March 2011, 06:19:48 PM
IP man?
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Cittamatra on 16 March 2011, 06:58:16 PM
Quote from: Iwan Senta on 16 March 2011, 02:52:12 PM
Kebodohan yang menyebabkan kebencian & keserakahan ?
atau
Kebencian & keserakahan yang menyebabkan kebodohan ?

Mohon kasih pendapat atau pandangannya. tks.
moha ditmbul dr avidya, avidya timbulnya tdk dpt dipikirkan,
dari moha merupakan akarnya keserakahan dan kebencian. Mhn korexsi jk slh
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: bodhi on 16 March 2011, 07:07:25 PM
yang saya dgr justru 3 akar kejahatan, bukan 1 akar kejahatan yang menimbulkan dosa dan lobha

mungkinkah 3 hal tersebut dpt muncul secara sendiri sendiri?
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Iwan Senta on 17 March 2011, 08:57:09 AM
Jadi kita dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Ada yang berpandangan : Keserakahan & Kebencian yang menimbulkan Kebodohan.
2. Ada yang berpandangan : Kebodohan yang menimbulkan Keserakahan & Kebencian.

Saya tidak mengatakan mana yang benar, tapi saya cenderung berpandangan yg ke 2.

Thanks buat responnya.
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Iwan Senta on 17 March 2011, 09:06:54 AM
 [at] Ryu :

Saya memang muridnya IP, tapi saya juga seorang umat Buddha. :)

Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: williamhalim on 17 March 2011, 10:13:59 AM
SN 45.1
The Blessed One said, "Monks, ignorance is the leader in the attainment of unskillful qualities, followed by lack of conscience & lack of concern. In an unknowledgeable person, immersed in ignorance, wrong view arises. In one of wrong view, wrong resolve arises. In one of wrong resolve, wrong speech... In one of wrong speech, wrong action... In one of wrong action, wrong livelihood... In one of wrong livelihood, wrong effort... In one of wrong effort, wrong mindfulness... In one of wrong mindfulness, wrong concentration arises.

"Clear knowing is the leader in the attainment of skillful qualities, followed by conscience & concern. In a knowledgeable person, immersed in clear knowing, right view arises. In one of right view, right resolve arises. In one of right resolve, right speech... In one of right speech, right action... In one of right action, right livelihood... In one of right livelihood, right effort... In one of right effort, right mindfulness... In one of right mindfulness, right concentration arises."


avijja=moha,
ketika dosa muncul, selalu ada moha disitu
ketika lobha muncul, selalu ada moha disitu

Dalam mata-rantai 'sebab -akibat-yg saling bergantungan' penjelasan soal avijja berada di urutan pertama (tapi bukan starter, krn mana yg starter tidaklah terpikirkan), juga dalam JMB-8, Pandangan Benar diletakkan diurutan pertama.

::
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: ryu on 17 March 2011, 10:15:08 AM
Quote from: Iwan Senta on 17 March 2011, 09:06:54 AM
[at] Ryu :

Saya memang muridnya IP, tapi saya juga seorang umat Buddha. :)


i see, mirip dengan IP
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: andry on 17 March 2011, 10:47:01 AM
Quote from: ryu on 16 March 2011, 06:19:48 PM
IP man?
FILM?
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: ryu on 17 March 2011, 11:23:29 AM
Quote from: andry on 17 March 2011, 10:47:01 AM
FILM?
tokoh legendaris DC
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Adhitthana on 18 March 2011, 12:43:00 AM
Quote from: andry on 17 March 2011, 10:47:01 AM
FILM?
Ika polim  ;D
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: wang ai lie on 18 March 2011, 06:47:14 AM
Quote from: Iwan Senta on 17 March 2011, 08:57:09 AM
Jadi kita dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Ada yang berpandangan : Keserakahan & Kebencian yang menimbulkan Kebodohan.
2. Ada yang berpandangan : Kebodohan yang menimbulkan Keserakahan & Kebencian.

Saya tidak mengatakan mana yang benar, tapi saya cenderung berpandangan yg ke 2.

Thanks buat responnya.

kalau menurut saya keserakahan dan kebencian berasal dari "kehausan"  keinginan yang egoistis bukan dari kebodohan,
tergantung dari sisi mana kita mengartikan suatu "kebodohan " itu.
jika kita melihat dari sisi tindakan atau perbuatan , tidak akan sama artinya jika kita artikan  "kebodohan" dari sisi psikologis atau sifat.

seseorang yang bodoh tidak akan dapat melakukan sesuatu yang diluar batas berpikir mereka, tapi seseorang yang mempunyai kepintaran dapat melakukan suatu tindakan yang sangat bodoh yang menimbulkan keserakahan dan berakibat pada kebencian.


coba anda baca 'Jalan Berunsur Delapan' (ariya atthangika magga) dari jalan tengah , mungkin bisa membantu .


mohon petunjuk jika ada kesalahan dalam mengartikan atau pun menyampaikan  _/\_




"O..para bhikkhu, apabila dibandingkan dengan hal-hal lain yang bersyarat (sankhata dhamma), Jalan Berunsur Delapan adalah yang terbaik di antara mereka. Barangsiapa yakin terhadapnya, ia memiliki keyakinan dalam hal yang terbaik; dan barangsiapa memiliki keyakinan dalam hal trbaik, akan memperoleh hasil yang terbaik" (Anguttara Nikâya, II. 44).
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: seniya on 18 March 2011, 06:45:44 PM
Seperti yg udh dijawab oleh yg lain bhw kebodohan batin (moha) atau ketidaktahuan (avijja) merupakan akar timbulnya keinginan (tanha) yang menjadi penyebab dukkha, seperti dalam Paticcasamuppada....
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: K.K. on 19 March 2011, 08:36:03 AM
Quote from: wang ai lie on 18 March 2011, 06:47:14 AM
kalau menurut saya keserakahan dan kebencian berasal dari "kehausan"  keinginan yang egoistis bukan dari kebodohan,
tergantung dari sisi mana kita mengartikan suatu "kebodohan " itu.
jika kita melihat dari sisi tindakan atau perbuatan , tidak akan sama artinya jika kita artikan  "kebodohan" dari sisi psikologis atau sifat.

seseorang yang bodoh tidak akan dapat melakukan sesuatu yang diluar batas berpikir mereka, tapi seseorang yang mempunyai kepintaran dapat melakukan suatu tindakan yang sangat bodoh yang menimbulkan keserakahan dan berakibat pada kebencian.


coba anda baca 'Jalan Berunsur Delapan' (ariya atthangika magga) dari jalan tengah , mungkin bisa membantu .

[...]
Jika demikian, maka negara paling makmur dan aman adalah negara dengan tingkat kebodohan paling tinggi. Begitukah?

Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Wijayananda on 19 March 2011, 09:31:13 AM
Mungkin kebodohan yg dimaksud mungkin bkn secara intelektual,seperti dlm pelajaran disekolah,pelajaran berhitung,namun kebodohan batin.. Cmiiw
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: wang ai lie on 19 March 2011, 10:06:06 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 19 March 2011, 08:36:03 AM
Jika demikian, maka negara paling makmur dan aman adalah negara dengan tingkat kebodohan paling tinggi. Begitukah?

:) , kan semua tergantung dari definisinya suhu dan saya tidak pernah mendefinisikan " kebodohan" itu yang mengakibatkan keserakahan dan kebencian maupun sebaliknya, seperti yg di sampaikan bro wijayanda ada kebodohan intelektual, ada juga kebodohan batin . sedangkan pendapat saya di atas, keserakahan dan kebencian bukan dari kebodohan, tapi dari "kehausan"  keinginan yang egoistis.

kalau negara itu paling aman dan makmur tanpa ada unsur keserakahan dari pemimpin nya mana mungkin negara di anggap negara dgn tingkat kebodohan tertinggi. negara tidak bisa kita samakan dengan pribadi, sedangkan yang saya maksudkan adalah dari sisi pribadi seseorang, seperti yang di tanyakan oleh bro iwan.  _/\_
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: fabian c on 19 March 2011, 10:18:29 AM
Quote from: Wijayananda on 19 March 2011, 09:31:13 AM
Mungkin kebodohan yg dimaksud mungkin bkn secara intelektual,seperti dlm pelajaran disekolah,pelajaran berhitung,namun kebodohan batin.. Cmiiw

Yang dimaksud adalah tak bisa membedakan mana yang baik dan tidak baik, mana yang bermanfaat bagi kemajuan batin dan mana yang tidak bermanfaat bagi kemajuan batin.

Umpamanya upacara korban dengan menyembelih hewan, menurut mereka yang percaya upacara korban bermanfaat, karena mereka memupuk pahala ke Sorga.

Tapi dari segi pandangan Buddhis, dilandasi ketidak-tahuan (moha/avijja) baik dan tidak baik merugikan dan tidak merugikan, bermanfaat dan tidak bermanfaat, juga dilandasi ketidak-tahuan bahwa yang mereka sembelih adalah mahluk hidup, yang mungkin saja di kehidupan yang lampau pernah menjadi ayahnya, ibunya, anak atau isterinya atau kerabatnya. Dilandasi ketidak-tahuan demikian maka timbul keserakahan (untuk mengumpulkan pahala), demi menyenangkan mahluk tertentu lalu melakukan pembunuhan yang nantinya akan merugikan dirinya sendiri.

Contoh lain: ada seseorang dipukuli oleh temannya, karena marah ia menjadi lupa diri lalu balik membunuh,
atau ada contoh lain seseorang menitipkan sejumlah besar uang pada Polan, kemudian karena kebetulan Polan berpikir bahwa uang itu bisa dia jadikan modal, ia putar untuk bisnis, kemudian setelah berlipat ganda akan dia kembalikan dengan bunganya, lalu ia gunakan uang yang seharusnya tidak boleh ia gunakan, kemudian ternyata bisnisnya macet dan uang si penitip itu tak bisa dia kembalikan.

Salah siapakah disini...? Apakah salah iblis yang menggoda Polan? Atau salah teman bisnisnya yang membuat bisnisnya macet, atau salah si penitip uang...?
Salahnya adalah ketidak tahuan si Polan bahwa dalam dunia ini tak ada yang pasti, karena ketidak tahuan bahwa pikiran menjadi liar bila tak dijaga (timbul berbagai khayalan baik maupun buruk), maka keserakahan timbul dan ia menjadi korban keserakahannya sendiri, bukan Iblis yang patut disalahkan, tetapi dirinya sendiri. 

Jadi dilandasi ketidak tahuan seseorang menjadi marah atau menjadi serakah. Kebodohan disini yang dimaksud adalah kebodohan spiritual, bukan kebodohan intelektual.

Bisa jadi seseorang gelarnya Prof Dr Ir ........... bin ......... SH MA MM dll... tapi ia bisa tetap bodoh secara spiritual.

Mettacittena,
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: K.K. on 19 March 2011, 10:28:57 AM
Quote from: Wijayananda on 19 March 2011, 09:31:13 AM
Mungkin kebodohan yg dimaksud mungkin bkn secara intelektual,seperti dlm pelajaran disekolah,pelajaran berhitung,namun kebodohan batin.. Cmiiw
Memang betul kebodohan bathin dan kebodohan intelektual/akademis adalah dua hal yang sangat berbeda. Tetapi dibahas dari sisi mana pun, pernyataan "seseorang yang bodoh tidak akan dapat melakukan sesuatu yang diluar batas berpikir mereka, tapi seseorang yang mempunyai kepintaran dapat melakukan suatu tindakan yang sangat bodoh yang menimbulkan keserakahan dan berakibat pada kebencian." adalah keliru.

Secara intelektual, orang pintar dan bodoh sama-sama memiliki keserakahan dan kebencian. Bedanya adalah pada kompleksitasnya. Contohnya orang terbelakang pun memiliki nafsu seksual. Tapi karena pola pikirnya sederhana, maka ia pun mengenali objek seksualnya secara sederhana, misalnya pria terbelakang mengenali ciri umum wanita saja seperti rambut panjang, suara tinggi, dsb. Sementara pada pria yang pintar, maka objeknya seksualnya pun lebih kompleks mungkin sampai ke penampilan dan perilaku yang detail. Demikian pula halnya dengan kebencian.

Dari dorongan keserakahan/kebencian itu, maka timbullah usaha-usaha untuk mendapatkan/menghindari. Namun seorang bodoh memiliki kemampuan terbatas untuk mewujudkannya. Perhatikan bahwa orang bodoh memiliki kemampuan terbatas untuk mewujudkan keinginan, tetapi bukan berarti orang bodoh memiliki kemampuan terbatas untuk menimbulkan keinginan. Karena itulah saya sebut pernyataan di atas adalah keliru. Kebodohan/kepandaian intelktual tidak ada hubungannya dengan tinggi/rendahnya keserakahan & kebencian.

Kebodohan bathin adalah bagaimana seseorang tidak memahami hal sebagaimana adanya. Ia tidak menyadari bahwa tidak ada yang bisa digenggam sebagai aku/atta yang kekal. Sekarang apakah seseorang tidak memahami hidup tidak kekal sehingga membenci kematian, ataukah seseorang saking bencinya dengan kematian sehingga tidak memahami hidup adalah tidak kekal?
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: wang ai lie on 19 March 2011, 10:35:16 AM
atas masukan dari bro fabian , berarti apa boleh saya tarik kesimpulan bahwa kebodohan yang menimbulkan keserakahan dan kebencian adalah tidak tepat/ tidak sesuai.
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: Mr.Jhonz on 19 March 2011, 10:47:06 AM
Tanya; bagaimana cara memusnahkan kebodohan?
Mengapa seorang bhkikku yg hapal sutta2 buddhism masih bisa menciptakan kebodohan baru?
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: wang ai lie on 19 March 2011, 11:14:13 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 19 March 2011, 10:28:57 AM
Memang betul kebodohan bathin dan kebodohan intelektual/akademis adalah dua hal yang sangat berbeda. Tetapi dibahas dari sisi mana pun, pernyataan "seseorang yang bodoh tidak akan dapat melakukan sesuatu yang diluar batas berpikir mereka, tapi seseorang yang mempunyai kepintaran dapat melakukan suatu tindakan yang sangat bodoh yang menimbulkan keserakahan dan berakibat pada kebencian." adalah keliru.



saya mengeluarkan penyataan tersebut berdasarkan statmen kebodohan yang mengakibatkan keserakahan dan kebencian ,
sedangkan keserakahan yang mengakibatkan timbulnya kebencian itu didasari oleh NIAT yang bersekutu dengan kebencian (dosa), atau keserakahan/kehausan (lobha), atau kegelapan/kebodohan batin (moha).
coba kk lihat lagi statmen saya di atas. apakah saya membenarkan ata hanya memberi pandangan

kalau menurut saya keserakahan dan kebencian berasal dari "kehausan"  keinginan yang egoistis bukan dari kebodohan,
tergantung dari sisi mana kita mengartikan suatu "kebodohan " itu.
jika kita melihat dari sisi tindakan atau perbuatan , tidak akan sama artinya jika kita artikan  "kebodohan" dari sisi psikologis atau sifat.


saya mengatakan seseorang yang bodoh tidak akan melakukan sesuatu dari batas berikir mereka dalam artian dari segi intelektual bukan dari segi spiritual maupun psikologis. jika kita mau melihat dari sisi sebaliknya memang semua orang mempunyai sifat serakah tapi itu pun tergantung dari individu masing2. _/\_


Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: bond on 19 March 2011, 11:21:26 AM
Quote from: Mr.Jhonz on 19 March 2011, 10:47:06 AM
Tanya; bagaimana cara memusnahkan kebodohan?
Mengapa seorang bhkikku yg hapal sutta2 buddhism masih bisa menciptakan kebodohan baru?


Caranya meditasi vipasanna. Hafal sutta hanya membantu mengenal Dhamma kulit luarnya saja. Seperti bisul tidak bisa sembuh bila mata bisulnya tidak terangkat demikian juga dengan kebodohan jika akarnya tidak diangkat maka ia akan terus ada dan sewaktu2 muncul kembali. Sutta itu seharusnya untuk dipraktekan bukan dihafal.
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: fabian c on 19 March 2011, 11:28:57 AM
Quote from: wang ai lie on 19 March 2011, 10:35:16 AM
atas masukan dari bro fabian , berarti apa boleh saya tarik kesimpulan bahwa kebodohan yang menimbulkan keserakahan dan kebencian adalah tidak tepat/ tidak sesuai.

Bukan demikian bro, kebencian dan keserakahan selalu bersekutu dengan kebodohan spiritual/ ketidak-tahuan, bukan kebodohan intelektual. Umpamanya menyembelih hewan untuk upacara, adalah kebodohan spiritual (dalam sisi pandang Buddhis) tapi yang melakukan sembelih hewan untuk upacara kadang gelarnya Prof Dr.......  dsbnya, yang menandakan mereka tidak bodoh secara intelektual, tapi bodoh secara spiritual. Baca kembali baik-baik statemen saya.

Mettacittena,
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: wang ai lie on 19 March 2011, 11:44:06 AM
Quote from: fabian c on 19 March 2011, 11:28:57 AM
Bukan demikian bro, kebencian dan keserakahan selalu bersekutu dengan kebodohan spiritual/ ketidak-tahuan, bukan kebodohan intelektual. Umpamanya menyembelih hewan untuk upacara, adalah kebodohan spiritual (dalam sisi pandang Buddhis) tapi yang melakukan sembelih hewan untuk upacara kadang gelarnya Prof Dr.......  dsbnya, yang menandakan mereka tidak bodoh secara intelektual, tapi bodoh secara spiritual. Baca kembali baik-baik statemen saya.

Mettacittena,
bagaimana dengan statmen saya "seseorang yang bodoh tidak akan dapat melakukan sesuatu yg diluar batas berpikir mereka, tapi seseorang yang mempunyai kepintaran dapat melakukan suatu tindakan yang sangat bodoh yang menimbulkan keserakahan dan berakibat pada kebencian" jika di pandang dari sisi intelektual apakah suatu statmen yang keliru?
sedangkan dari segi spiritual saya akui memang tidak tepat atau keliru statmen tsb.

thx atas masukannya ,  mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyampaikan _/\_
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: K.K. on 19 March 2011, 11:49:27 AM
Quote from: wang ai lie on 19 March 2011, 10:06:06 AM
:) , kan semua tergantung dari definisinya suhu dan saya tidak pernah mendefinisikan " kebodohan" itu yang mengakibatkan keserakahan dan kebencian maupun sebaliknya, seperti yg di sampaikan bro wijayanda ada kebodohan intelektual, ada juga kebodohan batin . sedangkan pendapat saya di atas, keserakahan dan kebencian bukan dari kebodohan, tapi dari "kehausan"  keinginan yang egoistis.

kalau negara itu paling aman dan makmur tanpa ada unsur keserakahan dari pemimpin nya mana mungkin negara di anggap negara dgn tingkat kebodohan tertinggi. negara tidak bisa kita samakan dengan pribadi, sedangkan yang saya maksudkan adalah dari sisi pribadi seseorang, seperti yang di tanyakan oleh bro iwan.  _/\_
Betul, bro W.A.L, semua tergantung definisinya. Tapi kalau dengan keserakahan & kebencian, dalam Buddhisme, selalu disandingkan dengan kebodohan bathin. Mengenai negara vs pribadi, pertanyaan (retoris) saya tetap relevan. Sama saja seperti saya tanyakan, "Jika demikian, maka orang paling bahagia dan baik adalah orang dengan tingkat kebodohan paling tinggi. Begitukah?" Intinya bodoh/pintar secara intelektual tidak berhubungan dengan kualitas bathin seseorang. 


Quote from: wang ai lie on 19 March 2011, 11:14:13 AM
saya mengeluarkan penyataan tersebut berdasarkan statmen kebodohan yang mengakibatkan keserakahan dan kebencian ,
sedangkan keserakahan yang mengakibatkan timbulnya kebencian itu didasari oleh NIAT yang bersekutu dengan kebencian (dosa), atau keserakahan/kehausan (lobha), atau kegelapan/kebodohan batin (moha).
coba kk lihat lagi statmen saya di atas. apakah saya membenarkan ata hanya memberi pandangan
Tidak masalah apakah membenarkan atau memberi pandangan, tetap menurut saya itu keliru karena membahas kebodohan intelektual yang disandingkan dengan keserakahan & kebencian. Dan pernyataan saya juga hanyalah opini saja, tidak ada nilai mengikatnya. Jadi boleh diterima, ditampung, diabaikan, atau ditolak.

Untuk yang di-bold biru, saya kurang mengerti bagaimana keserakahan bisa menimbulkan kebencian.


Quotekalau menurut saya keserakahan dan kebencian berasal dari "kehausan"  keinginan yang egoistis bukan dari kebodohan,
tergantung dari sisi mana kita mengartikan suatu "kebodohan " itu.
jika kita melihat dari sisi tindakan atau perbuatan , tidak akan sama artinya jika kita artikan  "kebodohan" dari sisi psikologis atau sifat.


saya mengatakan seseorang yang bodoh tidak akan melakukan sesuatu dari batas ber[p]ikir mereka dalam artian dari segi intelektual bukan dari segi spiritual maupun psikologis. jika kita mau melihat dari sisi sebaliknya memang semua orang mempunyai sifat serakah tapi itu pun tergantung dari individu masing2. _/\_
Yang dibahas memang bukan salah juga. Namun akan melebar pada definisi 'egoistis', yang pada gilirannya juga akan mengundang bahasan 'apakah keinginan altruistik tidak menimbulkan keserakahan/kebencian?' dan seterusnya. Padahal semua hal yang dilekati (apakah egoistis/altruistis) juga adalah termasuk kebodohan (bathin).

Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: wang ai lie on 19 March 2011, 12:04:20 PM
waaaaaaaaaaahh saya dapet initial baru WAL  ^-^ makasih makasih  ^:)^ ^:)^ ^:)^  :)) :))

backt to topik ah..

makasih para suhu, atas masukannya, ini lagi coba saya pahami dan saya koreksi lagi, tapi altruistis itu apa ya,, gak tau saya
sedangkan  statmen
"keserakahan yang mengakibatkan timbulnya kebencian itu didasari oleh NIAT yang bersekutu dengan kebencian (dosa), atau keserakahan/kehausan (lobha), atau kegelapan/kebodohan batin (moha)."

maksud saya mengatakan "keserakahan yang mengakibatkan timbulnya kebencian itu didasari oleh kebencian (dosa), atau keserakahan/kehausan (lobha), atau kegelapan/kebodohan batin (moha)."


dikoreksi lagi ya suhu kalo masih salah   ;D  _/\_
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: fabian c on 19 March 2011, 12:36:10 PM
Quote from: wang ai lie on 19 March 2011, 11:44:06 AM
bagaimana dengan statmen saya "seseorang yang bodoh tidak akan dapat melakukan sesuatu yg diluar batas berpikir mereka,

Mungkin lebih tepat bila disebut diluar kemampuan mereka. Ada kebodohan spiritual dan kebodohan intelektual.

Ada cerita dari Myanmar, ada seorang petani di Myanmar, yang tentu  saja pendidikannya rendah, ia sebelumnya kerja sebagai office boy, karena melihat tak ada prospek kerja di sana lalu berhenti dan banting setir menjadi petani. 
Pada periode tertentu dalam hidupnya, petani tersebut ketika memacul atau melakukan kegiatannya selalu dilakukan dengan penuh perhatian, dan ia juga melakukan meditasi dengan rajin. Di kemudian hari beliau mencapai kesucian, lalu para Bhikkhu-Bhikkhu yang terpelajar dan juga ahli meditasi tidak percaya dan menguji petani (yang kemudian jadi Bhikkhu) tsb, semua pertanyaannya (teori maupun praktikal) dari pencapaian Sotapanna hingga pencapaian Arahat terjawab dengan memuaskan padahal beliau bukan ahli Tipitaka. Sehingga mereka jadi percaya. Namanya SunLun Sayadaw.

Quotetapi seseorang yang mempunyai kepintaran dapat melakukan suatu tindakan yang sangat bodoh  jika di pandang dari sisi intelektual apakah suatu statmen yang keliru?
sedangkan dari segi spiritual saya akui memang tidak tepat atau keliru statmen tsb.

thx atas masukannya ,  mohon maaf jika ada kesalahan dalam menyampaikan _/\_

Setuju bila yang dimaksud "Seorang dengan kepintaran intelektual dapat melakukan tindakan sangat bodoh yang menimbulkan keserakahan dan bisa berakibat pada kebencian"

Mettacittena,
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: K.K. on 19 March 2011, 12:59:04 PM
Quote from: wang ai lie on 19 March 2011, 12:04:20 PM
waaaaaaaaaaahh saya dapet initial baru WAL  ^-^ makasih makasih  ^:)^ ^:)^ ^:)^  :)) :))
Karena kalau 'Wang Ai Lie" kepanjangan, dan kalau "Wang" saja, terlalu umum. Nanti orang pikir "Wang Jin Rei" dari Tekken.


Quotebackt to topik ah..

makasih para suhu, atas masukannya, ini lagi coba saya pahami dan saya koreksi lagi, tapi altruistis itu apa ya,, gak tau saya
sedangkan  statmen
"keserakahan yang mengakibatkan timbulnya kebencian itu didasari oleh NIAT yang bersekutu dengan kebencian (dosa), atau keserakahan/kehausan (lobha), atau kegelapan/kebodohan batin (moha)."

maksud saya mengatakan "keserakahan yang mengakibatkan timbulnya kebencian itu didasari oleh kebencian (dosa), atau keserakahan/kehausan (lobha), atau kegelapan/kebodohan batin (moha)."
Setahu saya, keserakahan dan kebencian walaupun bisa berhubungan, namun tetap berdiri sendiri. Secara sederhana, kesadaran bersentuhan dengan objek, maka timbul perasaan: menyenangkan, tidak menyenangkan dan netral. Melekati perasaan menyenangkan tersebut, maka timbullah dorongan untuk mempertahankan atau mengejar perasaan tersebut, yang disebut keserakahan. Melekati (penjauhan) perasaan tidak menyenangkan itu juga timbullah dorongan untuk mempertahankan (jarak) atau menjauhi perasaan tersebut, yang disebut kebencian.

Mengapa bisa timbul hal 'melekati' tersebut? Karena suatu kebodohan (bathin) yang menggenggam sesuatu (apakah khanda atau pandangan lain) sebagai 'aku' atau 'milikku'.

---
Altruis adalah sifat mementingkan kepentingan orang lain (walau mengorbankan diri sendiri), kebalikan dari egois yang mementingkan kepentingan diri sendiri (walau mengorbankan orang lain).
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: rooney on 20 March 2011, 12:33:22 PM
Quote from: fabian c on 19 March 2011, 12:36:10 PM
Mungkin lebih tepat bila disebut diluar kemampuan mereka. Ada kebodohan spiritual dan kebodohan intelektual.

Ada cerita dari Myanmar, ada seorang petani di Myanmar, yang tentu  saja pendidikannya rendah, ia sebelumnya kerja sebagai office boy, karena melihat tak ada prospek kerja di sana lalu berhenti dan banting setir menjadi petani. 
Pada periode tertentu dalam hidupnya, petani tersebut ketika memacul atau melakukan kegiatannya selalu dilakukan dengan penuh perhatian, dan ia juga melakukan meditasi dengan rajin. Di kemudian hari beliau mencapai kesucian, lalu para Bhikkhu-Bhikkhu yang terpelajar dan juga ahli meditasi tidak percaya dan menguji petani (yang kemudian jadi Bhikkhu) tsb, semua pertanyaannya (teori maupun praktikal) dari pencapaian Sotapanna hingga pencapaian Arahat terjawab dengan memuaskan padahal beliau bukan ahli Tipitaka. Sehingga mereka jadi percaya. Namanya SunLun Sayadaw.

Katanya ada Sayadaw mengajarkan metode napas ngos2an, apakah itu Sunlun Sayadaw ?

QuoteAda Goenka Center, Pak Auk Sayadaw, Mingun Sayadaw, etc. Terlalu banyak center di sini dengan metode beragam. Ada center yang ketika anda masuk ke meditation hallnya seperti masuk ke rumah tukang kayu.

Anda seperti mendengar orang menggergaji kayu, 'ngik ngok,ngik ngok' yang berasal dari suara nafas keluar masuk hidung yang dipush, ditarik panjang hingga berdesis kayak ngorok.

Konon masternya meditation ini, yang awalnya petani, mencapai arahat saat mencangkul dengan nafas ngos-ngosan. Jadi beliau mengajarkan metode 'ngos-ngosan' mengepush nafas.

Sumber : Link (http://harpin.wordpress.com/2009/01/23/menangkap-pikiran/)
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: fabian c on 20 March 2011, 07:06:46 PM
Quote from: rooney on 20 March 2011, 12:33:22 PM
Katanya ada Sayadaw mengajarkan metode napas ngos2an, apakah itu Sunlun Sayadaw ?


Ya benar bro....
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: kusaladhamma on 20 March 2011, 08:10:34 PM
Quote from: Iwan Senta on 16 March 2011, 02:52:12 PM
Kebodohan yang menyebabkan kebencian & keserakahan ?
atau
Kebencian & keserakahan yang menyebabkan kebodohan ?

Mohon kasih pendapat atau pandangannya. tks.

menurut saya, tidak ada yang menyebabkan satu sama lain, karena semua makhluk telah memiliki benih Lobha, dosa, moha sedari mereka lahir didalam diri mereka.
ex: saat anda makan sesuatu hal yang baru yang belum pernah anda makan sebelumnya. dan ketika anda mencobanya dan ternyata enak, anda ingin memakannya lagi (ini sudah lobha = you like), dan jika ga enak anda pasti ingin menghindarinya ( ini sudah dosa = you dont like), tetapi jika anda tidak mencoba makanan ini, tetapi dalam pikiran anda sudah muncul judgement atau penilaian ( ini yg namanya moha = you dont know).
kita bisa memiliki benih2 ini dikarenakan kita telah menanam benih2 ini di masa lalu, butuh perenungan yang sangat dalam (deep contemplation) untuk dapat melihat apa yang mendasari setiap tingkah laku kita baik ucapan, perbuatan atau pikiran. apakah didasari oleh greed, hatred, ignorance, ego, wrong view, or suspiciousness.
thanx
Namo Buddhaya
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: K.K. on 21 March 2011, 09:55:49 AM
Quote from: kusaladhamma on 20 March 2011, 08:10:34 PM
menurut saya, tidak ada yang menyebabkan satu sama lain, karena semua makhluk telah memiliki benih Lobha, dosa, moha sedari mereka lahir didalam diri mereka.
ex: saat anda makan sesuatu hal yang baru yang belum pernah anda makan sebelumnya. dan ketika anda mencobanya dan ternyata enak, anda ingin memakannya lagi (ini sudah lobha = you like), dan jika ga enak anda pasti ingin menghindarinya ( ini sudah dosa = you dont like), tetapi jika anda tidak mencoba makanan ini, tetapi dalam pikiran anda sudah muncul judgement atau penilaian ( ini yg namanya moha = you dont know).
kita bisa memiliki benih2 ini dikarenakan kita telah menanam benih2 ini di masa lalu, butuh perenungan yang sangat dalam (deep contemplation) untuk dapat melihat apa yang mendasari setiap tingkah laku kita baik ucapan, perbuatan atau pikiran. apakah didasari oleh greed, hatred, ignorance, ego, wrong view, or suspiciousness.
thanx
Namo Buddhaya

"Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang berpandangan mengenai 'segala sesuatu terjadi secara kebetulan' (adiccasamuppanno) dan menyatakan bahwa 'atta' dan 'loka' terjadi atau berbentuk tanpa sebab."

Digha Nikaya 1, Brahmajala Sutta.

Menurut bro kusaladhamma, apakah perbedaannya antara pernyataan bold-biru di atas dengan kutipan sutta tersebut?
Title: Re: Kebodohan vs Kebencian & Keserakahan
Post by: kusaladhamma on 21 March 2011, 11:20:28 AM
Quote from: Kainyn_Kutho on 21 March 2011, 09:55:49 AM
"Para bhikkhu, ada beberapa pertapa dan brahmana yang berpandangan mengenai 'segala sesuatu terjadi secara kebetulan' (adiccasamuppanno) dan menyatakan bahwa 'atta' dan 'loka' terjadi atau berbentuk tanpa sebab."

Digha Nikaya 1, Brahmajala Sutta.

Menurut bro kusaladhamma, apakah perbedaannya antara pernyataan bold-biru di atas dengan kutipan sutta tersebut?
saya tidak mengatakan bahwa atta atau loka terjadi karena tanpa sebab. tetapi saya mengatakan bahwa sedari kita lahir, benih2 lobha dosa moha sebenarnya sudah kita bawa dari kehidupan masa lampau jadi pada saat ini sebenarnya semua sudah ada, dan karena kita memiliki 6 indera dalam tubuh ini, dan saat ke 6 indera ini bertemu dengan 6 kondisi (warna, suara, bebauan, rasa, sentuhan, dharma (pemikiran)) akan menghasilkan 6 Vinnana (kesadaran). dan jika kita tidak sadar/berlatih utk lebih aware. lobha dosa moha kita akan terus bertambah karena selalu terjebak dalam 18 Dhatu ini>
namaste