Kadang kala intuisi justru menyesatkan karena dikaburkan oleh prasangka. KapanLagi.com - Dalam rangka menyambut Imlek 2011 yang akan jatuh pada tanggal 3 Februari nanti, ada banyak petuah Cina yang bisa kita ambil dari cerita-cerita kuno mereka. Cerita berikut ini mungkin terasa biasa saja karena sangat sering terjadi pada diri kita sendiri, namun temukan nilai di dalamnya maka relasi Anda dengan sesama akan semakin baik.
Seorang kakek di sebuah desa terpencil kehilangan sebuah kapaknya. Hal ini membuatnya berang karena kapak itu dia gunakan untuk mencari uang. Ketika sudah lelah mencari ke banyak tempat dan bertanya-tanya, kakek itu duduk di belakang gubuknya dengan kesal. Tiba-tiba terlintas di pikiran si kakek tua, rasanya yang paling berkesempatan mencuri kapaknya hanya anak laki-laki tetangganya ini.
Namun kakek itu tidak mau langsung menuduh tanpa bukti, maka dia putuskan untuk mengawasi anak itu selama beberapa saat sebelum membuatnya mengaku. Semakin diamati, tingkah laku anak itu semakin menguatkan kecurigaan. Pertanyaan, 'hai, kek, bagaimana kapakmu, sudah kau temukan kah?', rasanya seperti dia bertanya untuk memastikan perbuatannya masih tidak terendus. Keramahan yang diberikan anak muda itu ketika mengantarkan hantaran ubi juga terasa seperti menutup-nutupi kejahatannya. Si kakek terus mengamati cara anak itu menatap, melirik dan berkata-kata ketika bertemu dengannya. Ada perasaan kuat di hati kakek bahwa dialah pelakunya.
Hingga di suatu pagi, sang kakek pergi ke dapur untuk memasak air. Ketika menggapai panci yang besar, dia baru menyadari ada sesuatu yang tersandar di bawah rak penyimpan panci.. dan itulah kapaknya. Secepat kilat dia teringat bagaimana dia meletakkan kapak itu dengan terburu-buru di sana ketika tetangganya hendak meminjam ceret. Selama ini dia menyangka kapaknya dia tinggalkan di depan rumah, dan ketika dia masuk ke dalam, anak tetangganya itu membawa lari kapaknya. Namun ternyata tidak demikian yang terjadi.
Beberapa saat kemudian, anak laki-laki yang dicurigainya kembali bertanya pada si kakek, 'hai, kakek, apakah kapakmu sudah kau temukan?'. Pertanyaan yang sama, namun entah mengapa kesan mencurigakan tidak lagi dirasakan oleh kakek itu.
Kita pun sering mengalami demikian. Ketika harus mencurigai seseorang, penilaian personal sering mempengaruhi kecurigaan kita dan semuanya seakan membenarkan hal itu. Namun harus diingat, hanya dalam keadaan tenang dan damai kita baru bisa melihat kebenaran. Oleh karena itu, di saat kecurigaan semakin mendesak untuk diutarakan, tenangkanlah diri Anda. (wo/miw)
♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡
Ternyata sering berprasangka buruk tidak bgs jg...:P
_/\_
Quote from: M14ka on 09 March 2011, 10:03:15 PM
♥·♡ τнänκ чöü ♥·♡
Ternyata sering berprasangka buruk tidak bgs jg...:P
_/\_
ya iya lah.. masa ya iya dong :)) ^:)^