Feed Conversion Ratio (FCR) is the amount of body weight gained for every kilogram of feed consumed. Using current feeding practices, and depending on what ingredients are available, it takes between 1.1 and 1.2 kilograms of feed to grow one kilogram of farmed Atlantic salmon. Feed companies are always working to improve this ratio and have nearly reached a one-to-one ratio.
When it comes to converting feed into protein for human consumption, salmon are the most efficient out of all farmed animals:
Salmon 1.2 meaning it takes 120g of feed to produce 100g of salmon
Beef 8.7 meaning it takes 870g of feed to produce 100g of beef
Pork 5.9 meaning it takes 590g of feed to produce 100g of pork
Chicken 1.9 meaning it takes 190g of feed to produce 100g of chicken
Ini menarik dehhh, FCR.... kalau serangga (belalang utk dimakan) DFR yg juga bagus ya...???
utk manusia makan berapa banyak baru bisa dpt daging sekilog ya ?
dari table FCR bisa tau bahwa daring sapi sama babi adalah makanan "MAHAL" karna memproduksikan dagingnya lebih sulit ya....
nah kalau ada binatang yg makannya dikit cepat GEMUK itu apa ya ? =))
kasih tao dunngg
katanya serangga itu sangat efisien, mungkin sama ama salmon,,,
tapi kenapa salmon mahal?
Quote from: Sumedho on 08 March 2011, 09:49:41 AM
katanya serangga itu sangat efisien, mungkin sama ama salmon,,,
tapi kenapa salmon mahal?
Salah satu producer terbesar di Norwagia,... dan dikirim ke Indonesia...
mungkin tidak ada saingan yg dia kasih harga tinggi dehhh...
Tapi pakan yg salmon tsb makan bisa juga yg bagus dan mahal.
lagipula feed nya utk salmon kan padat dan kering, jadi mungkin begitu dehhh....
kenapa ya salmon mahal? Indonesia gak prodsuksi mungkin begitu?
Quote from: Sumedho on 08 March 2011, 09:49:41 AM
katanya serangga itu sangat efisien, mungkin sama ama salmon,,,
tapi kenapa salmon mahal?
karena serangga belum familiar (baca: enak) di lidah manusia rata2 sedangkan salmon sangat familiar (baca: enak)?
::
not to mention salmon belly sashimi :hammer:
mungkin itu hanya menghitung ration berat makanan, dan belum menghitung harga makanannya juga
bisa jadi makanan salmon biar dikit tapi mahal ;D
Quote from: williamhalim on 08 March 2011, 10:18:21 AM
karena serangga belum familiar (baca: enak) di lidah manusia rata2 sedangkan salmon sangat familiar (baca: enak)?
::
tapi bukankah serangga juga bisa diolah....
bukan hot dog, tapi serangga dog....? gimana bro?
atau serangga nuget!
Quote from: johan3000 on 08 March 2011, 10:44:11 AM
tapi bukankah serangga juga bisa diolah....
bukan hot dog, tapi serangga dog....? gimana bro?
atau serangga nuget!
Sepertinya serangga memang di negara tertentu, lazim dimakan. Ada kripik jangkrik, permen semut, lolipop kalajengking sampai kalengan kecoa. Kalau di Alkitab, beberapa nabi juga dikatakan makannya belalang. Serangga adalah sumber protein juga, tapi mungkin belum lazim saja bagi semua kebudayaan.
Quote from: johan3000 on 08 March 2011, 10:44:11 AM
tapi bukankah serangga juga bisa diolah....
bukan hot dog, tapi serangga dog....? gimana bro?
atau serangga nuget!
Quote from: Kainyn_Kutho on 08 March 2011, 05:28:51 PM
Sepertinya serangga memang di negara tertentu, lazim dimakan. Ada kripik jangkrik, permen semut, lolipop kalajengking sampai kalengan kecoa. Kalau di Alkitab, beberapa nabi juga dikatakan makannya belalang. Serangga adalah sumber protein juga, tapi mungkin belum lazim saja bagi semua kebudayaan.
Teringat pernah baca, di Indonesia ternyata ada juga bbrp daerah yg biasa makan belalang (dan serangga lainnya).
Berikut bbrp hasil googling:
di kupang:
.....Belalang yang telah ditangkap, setelah kembali ke rumah, dicabut sayap-sayapnya dan jari-jarinya. Bisa langsung dibakar atau direbus dulu dengan air sampai matang kemudian digoreng lagi. Bisa juga dicampur dengan gula air kemudian dimakan..... Selengkapnya di: http://kupang.tribunnews.com/read/artikel/48143/kebiasaan-makan-belalang-2 (http://kupang.tribunnews.com/read/artikel/48143/kebiasaan-makan-belalang-2)
Gunung Kidul:
....Terus terang, kemarin adalah edisi perdana saya makan belalang. Sejak tinggal di Gunung Kidul, saya baru mengerti kenapa masyarakat disini terbiasa makan ulat dan belalang....Selengkapnya di: http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2010/06/05/makan-belalang/ (http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2010/06/05/makan-belalang/)
Gambar belalang jadi makanan:
[spoiler]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi327.photobucket.com%2Falbums%2Fk476%2Fwillibordus%2Fsharing%2Fbelalang.jpg&hash=eb4bbbcd6a4df5095af6aac1951d7db9817b41fb)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi327.photobucket.com%2Falbums%2Fk476%2Fwillibordus%2Fsharing%2Fbelalang3.jpg&hash=5efd2ddc69bff3b66848aaa640992db508a67fae)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi327.photobucket.com%2Falbums%2Fk476%2Fwillibordus%2Fsharing%2Fbelalang2.jpg&hash=1f99201d05bdf0e7a17576c6e5f0375f524442fe)
[/spoiler]
::
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fstat.k.kidsklik.com%2Fdata%2Fphoto%2F2010%2F06%2F09%2F2029127620X310.jpg&hash=c5352e30498db753d3a168bd5454958ba378feff)
Belalang kayu bagi di Wonosari, Gunung Kidul, DI Yogyakarta, ditangkap lalu dijual untuk makanan. Selama 20 tahun, Eko melakoni pekerjaan menjual belalang tersebut. Ia ditemui ketika merapikan ikatan belalang, Jumat (1/5). Belalang dijual Rp 10 ribu per ikat. Dalam sehari dia bisa menjual 10 ikat.
semoga belalang2 dpt mengatasin daerah kekurangan gizi dehhh...
atau indomei dgn belalang.... (yg udah diproses deh)
lah di pulau jawa saja laron banyak kok dimakan bahkan di jula di pasar pasar lohh.
sebenarnya serangga adalah satu makanan masa depan ( baca di kompas)kenapa karena pemanasan global maka serangga serangga ini sudah siap berevolusi dengan melahirkan generasi generasi baru yang lebih kecil dan mempunyai daerah jelajah yang lebih jauh. contoh nyata nyamuk di puncak dulu tidak ada nyamuk di puncak sekarang karena pemansan global area yang dulu nya tidak di datangio nyamuk sekarangf bisa di akses oleh nyamuk.
seperti kita ketahui sekarang ini terjadi ledakan hamma serangga karena pemansan global sehingga kita manusia akan bersaing dalam bidang pangan dengan mereka ini pada satu saat nanti.