Forum Dhammacitta

Komunitas => Kafe Jongkok => Film => Topic started by: Anestan on 18 February 2011, 09:35:44 PM

Title: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Anestan on 18 February 2011, 09:35:44 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fimages.detik.com%2Fcontent%2F2011%2F02%2F18%2F229%2Fhollywood.jpg&hash=3fc11e5030f3f24e4a6c6db2b593d861aa89111c)

Jakarta - Kabar mengejutkan datang dari bisnis perfilman di Indonesia. Industri film terbesar di dunia, Hollywood memutuskan untuk berhenti mengedarkan produksi film mereka di Indonesia.

Artinya tidak akan ada lagi film asing yang diputar di bioskop-bioskop Indonesia. Hal tersebut dikatakan Juru Bicara 21 Cineplex Noorca Masardi saat berbincang dengan detikhot via ponselnya, Jumat (18/2/2011) malam.

Menurut Masardi aksi mereka dilatarbelakangi kebijakan pemerintah Indonesia melalui Direktorat Jenderal Bea Cukai yang memberlakukan beban bea masuk atas hak distrimusi film impor. Ini artinya, pemerintah menambah beban biaya film asing yang ingin masuk ke Indonesia.

"Tindakan mereka menentang kebijakan baru dari Dirjen Bea Cukai yang membebankan bea masuk atas hak distribusi film impor. Karena menurut mereka itu adalah itu sesuatu tidak lazim dan tidak pernah ada di industri film mana pun di dunia," kata Masardi.

Marsadi menjelaskan secara mudah, sebelumnya ada 3 tentuan produsen film asing yang ingin menayangkan filmnya di bioskop Indonesia.

Pertama, mereka harus membayar bea masuk barang berupa copy pita film ke Indonesia. Pajaknya berupa PPh dan PPn sebesar 23,75 persen dari nilai barang.

"Setelah ditayangkan dibioskop, mereka harus membayar PPh (Pajak Penghasilan) dari keuntungan eksploitasi film mereka yang diputar di Indonesia," lanjutnya.

Ketiga, produsen film tersebut juga ada beban pajak tontotan terhadap Pemerintah Kota atau Kabupaten. Besarnya 10 sampai 15 persen dari keuntungan penjualan tiket.

"Itu wajar. Sekarang yang tidak wajar adalah pemerintah membebankan pajak baru berupa bea masuk atas hak distribusi yang besarnya sama, 23,75 persen atas nilai barang. Ini tidak ada di negara mana pun," jelasnya.

Maka itu, selama pihak Dirjen Pajak tetap memberlakukan pajak tersebut, Hollywood tidak akan mengedarkan produksi filmnya di Indonesia. "Ini akan selama-lamanya, selama Pihak Dirjen Pajak Tidak lunak," papar Masardi.

Keputusan Hollywood tidak lagi mengirimkan produksi filmnya mulai Kamis (17/2/2011) kemarin. Sedangkan film yang sudah terlanjur di putar, akan ditarik dari peredaran.

source (http://movie.detikhot.com/read/2011/02/18/211838/1574077/229/hollywood-stop-edarkan-produksi-filmnya-ke-indonesia)

[spoiler]padahal nungguin film Transformer 3 neh..  :'( mudah"an Pemerintah mau apus d pajaknya  ;D[/spoiler]
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Sukma Kemenyan on 18 February 2011, 09:45:20 PM
Kebanyakan pajak,
Import kena bea-cukai 20~30%
Invoice dikenai 10% PPn
Income dipotong 10% PPh

bah.... tapi tak maju2x, yg bertambah maju cuma perut aparat..
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: junxiong on 18 February 2011, 10:13:24 PM
Ini bukan tentang "kenaikan pajak film impor" - yg merupakan hak & wewenang setiap negara, dan dalam hal itu, PIHAK ASING atau AMERIKA SERIKAT khususnya, tidak bisa/tidak akan menolak karena berapa pun jumlah kenaikan pajaknya nanti akan dibebankan kepada rakyat indonesia sendiri sebagai penikmat film impor.

Tapi yang dipermasalahkan adalah: sejak Januari 2011 ini ada aturan dan penafsiran baru Direktorat Jenderal Bea Cukai atas UU/Peraturan tentang pajak bea masuk yang lama, yang diberlakukan per Januari 2011, yakni "BEA MASUK ATAS HAK DISTRIBUSI" YANG TIDAK LAZIM DAN TIDAK PERNAH ADA DALAM PRAKTIK BISNIS FILM DI SELURUH DUNIA!

Sebab, yang disebut bea masuk itu hanya berlaku untuk BARANG MASUK.

Dan, sebagai BARANG setiap kopi film impor yang masuk ke Indonesia, selama ini sudah dikenakan/dibayarkan bea masuk+pph+ppn = 23,75% dari NILAI BARANG.

Selain itu, selama ini, Negara/Ditjen Pajak/Kemenkeu juga selalu menerima pembayaran pajak penghasilan 15% (Limabelas persen) dari hasil eksploitasi setiap film impor yang diedarkan di indonesia.

Pemda/Pemkot/Pemkab juga selalu menerima PAJAK TONTONAN dalam kisaran 10-15% untuk setiap judul film impor/nasional sebagai Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Karena Ditjen Bea Cukai tidak mau memahami/menanggapi seluruh argumen penolakan/keberatan terhadap BEA MASUK HAK DISTRIBUSI yang diajukan oleh pihak MPA/Ikatan Perusahaan Film Impor Indonesia (Ikapifi)/Bioskop 21,dll, dan karena ketentuan itu tidak lazim di negara mana pun di dunia ini, - karena FILM BIOSKOP BUKAN BARANG DAGANGAN sebagaimana produk garmen/otomotif dll, MELAINKAN KARYA CIPTA YANG TIDAK BISA DIPERJUALBELIKAN melainkan merupakan PEMBERIAN HAK EKSPLOITASI ATAS HAK CIPTA YANG DIBERIKAN OLEH PEMILIK FILM KEPADA DISTRIBUTOR/BIOSKOP dan penonton hanya membayar tanda masuk untuk bisa menikmatinya dan tidak bisa membawa film sebagai BARANG --- DAN UNTUK HASIL EKSPLOITASI JASA ITU SELAMA INI PEMILIK FILM SUDAH MEMBAYAR 15% (LIMABELAS PERSEN) BERUPA PAJAK PENGHASILAN KEPADA NEGARA--- maka MPA sebagai ASOSIASI PRODUSER FILM AMERIKA memutuskan:

Selama ketentuan BEA MASUK ATAS HAK DISTRIBUSI FILM IMPOR itu diberlakukan, MAKA SELURUH FILM AMERIKA SERIKAT TIDAK AKAN DIDISTRIBUSIKAN DI SELURUH WILAYAH INDONESIA sejak Kamis 17 Februari 2011.

Film-film impor yang baru dan yang BARANG-nya sudah masuk dan sudah membayar bea masuk sesuai ketentuan yang berlaku selama ini, TIDAK AKAN DITAYANGKAN DI INDONESIA (seperti Black Swan, True Grit, 127 Hours dll). Sedangkan untuk film-film impor yang sedang tayang, bisa dicabut sewaktu-waktu apabila PIHAK PEMILIK FILM IMPOR menyatakan mencabut HAK EDARnya di Indonesia.

Akibat langsung dari dicabutnya HAK DISTRIBUSI FILM IMPOR untuk Indonesia itu adalah:

1. Ditjen Bea Cukai/Ditjen Pajak/Pemda/Pemkot/Pemkab AKAN KEHILANGAN RENCANA ANGGARAN PENDAPATAN dari film impor sebesar 23,75% atas bea masuk barang, 15% Pph hasil ekploitasi film impor, dan Pemda/Pemkot/Pemkab akan kehilangan 10-15% pajak tontonan sebagai pendapatan asli daerah!

2. Bioskop 21 Cinepleks dengan sekitar 500 layarnya, sebagai pihak yang diberi hak untuk menayangkan film impor akan kehilangan pasokan ratusan judul film setiap tahun, sementara film nasional selama baru mampu berproduksi 50-60 judul/tahun.

3. Dengan akan merosotnya jumlah penonton film (impor) ke bioskop, maka eksistensi industri bioskop di indonesia akan terancam.

3. Nasib 10 ribu karyawan 21 Cinepleks dan keluarganya, akan terancam

4. Penonton film impor di indonesia akan kehilangan hak akan informasi yang dilindungi UUD.

5. Industri food & beverage (cafe-resto) akan terkena dampak ikutannya, juga pengunjung ke mall/pusat perbelanjaan, parkir, dll.

6. Industri perfilman nasional harus meningkatkan jumlah produksi dan jumlah kopi filmnya bila ingin "memanfaatkan" peluang itu, yang berarti harus meningkatkan permodalannya sementara kecenderungan penonton film indonesia terus merosot.

Solusi:

1. Bila Negara/Pemerintahan/Kemenkeu/Ditjen Pajak/Ditjen Bea Cukai/Pemda/Pemkot/Pemkab tidak ingin kehilangan Rencana Anggaran Pendapatan dari bea masuk/Pph film impor, maka ketentuan yang TIDAK LAZIM yang merupakan TAFSIR BARU ATAS UU/PERATURAN TENTANG PERPAJAKAN YANG LAMA itu HARUS DIBATALKAN/DICABUT

2. Bila Negara/Pemerintah peduli pada nasib dan masa depan industri perbioskopan Indonesia yang tidak bisa dilepaskan dari nasib dan masadepan industri film nasional, maka Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata/Direktorat Film, wajib melakukan intervensi atas ketentuan yang TIDAK LAZIM tersebut dan melaporkan kepada Presiden untuk membatalkan ketentuan itu.

3. Bila Kementerian Tenaga Kerja peduli terhadap kemungkinan terciptanya pemutusan hubungan kerja (PHK) di sektor industri perbioskopan dan dampak ikutannya, akibat ketentuan yang TIDAK LAZIM itu, juga harus melaporkan kepada Presiden mengenai hal itu.

4. Bila para penonton/penggemar film-film impor Indonesia tidak ingin negeri ini kembali ke tahun 1960-an saat film-film Amerika diboikot di Indonesia, dan akan kehilangan HAK ATAS INFORMASI dan HAK UNTUK MEMPEROLEH PENDIDIKAN/PENGAJARAN/LAPANGAN PEKERJAAN di bidang perfilman, sebagaimana dilindungi UUD 1945, atas nama masyarakat, harus mengekspresikan keberatannya melalui pelbagai saluran/media/jejaring sosial yang ada agar Ditjen Bea Cukai membatalkan ketentuan yang TIDAK LAZIM dalam industri perfilman dunia itu.

5. Bila Negeri ini/Pemerintahan Republik Indonesia ini/Presiden SBY ini, tidak ingin dinyatakan sebagai NEGARA YANG GAGAL MELINDUNGI HAK SETIAP WARGA NEGARANYA (cq HAK ATAS INFORMASI/HAK ATAS PENDIDIKAN/PENGAJARAN), dan DIKUCILKAN DALAM PERGAULAN PERFILMAN INTERNASIONAL, maka Presiden harus memerintahkan kepada Menko Ekuin/Menkeu/Ditjen Pajak/Ditjen Bea Cukai untuk segera MEMBATALKAN/MENCABUT KETENTUAN YANG TIDAK LAZIM DALAM INDUSTRI PERFILMAN DUNIA ITU.

6. Bila anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) semua komisi yang membidangi Industri/Perdagangan/Perpajakan/Kebudayaan dan Pariwisata/Politik/Tenaga Kerja/Pendidikan peduli akan masalah ini, harus segera memanggil para pejabat terkait untuk mencabut ketentuan yang TIDAK LAZIM yang berdampak panjang tersebut.

Salam dan prihatin,

Noorca M. Massardi

SUMBER (http://oase.kompas.com/read/2011/02/18/14054546/Film.Nasional.Mati.Jika.Bioskop.Mati)

Noorca M. Massardi adalah budayawan dan juga seorang pengamat film. Saya pribadi juga cukup kesal dengan akibat bea cukai dari pemerintahan yang kurang tepat.
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: johan3000 on 18 February 2011, 10:32:37 PM
QuoteKETENTUAN YANG TIDAK LAZIM DALAM INDUSTRI PERFILMAN DUNIA ITU.

jadi dari sebelumnya naik berapa percent ?


smoga yg membuat kputsan tau akibat akhirnya apa ya....


yg bocor di tempel aja dulu...
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: tesla on 18 February 2011, 11:00:28 PM
Quote from: johan3000 on 18 February 2011, 10:32:37 PM
jadi dari sebelumnya naik berapa percent ?

sebelum:
+23,75% dari nilai barang (copy  pita)
+PPH
+10% s/d 15% dari penjualan tiket

sesudah:
+23,75% dari nilai barang (copy  pita)
+PPH
+10% s/d 15% dari penjualan tiket
+23,75% dari hak distribusi
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Indra on 18 February 2011, 11:28:29 PM
ini berarti pemerintah mendukung pembajakan
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Landy Chua on 19 February 2011, 12:09:01 AM
wow.. klo gk ada film luar lg ,  bioskop bakal di warnai film2 laga ala zaman bahela dengan tewe2 baju kemben..  . atau horor dengan adengan cakar2an ala jupe dan depe.. ^-^
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:37:28 AM
hahha....baguslah..kita2 nonton sinetron cinta fitri aja.. ;D
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: rooney on 19 February 2011, 12:39:50 AM
Bingung, apa dasarnya sampe bea cukai bikin kebijakan kek gini ?  :-?

Mulai dari susunan kabinet udah abal-abal titipan parpol, koalisi DPR SetGab  BOBROK, pajak awut-awutan, tambah bea cukai juga masih gak puas ama pemasukan-pemasukan KOTOR. Apa masalah kek gini juga Presiden juga mesti turun tangan ?  :ngomel:

Siap-siaplah kau gulung tikar CINEPLEX...


Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:41:56 AM
Quote from: rooney on 19 February 2011, 12:39:50 AM
Bingung, apa dasarnya sampe bea cukai bikin kebijakan kek gini ?  :-?

Mulai dari susunan kabinet udah abal-abal titipan parpol, koalisi DPR SetGab  BOBROK, pajak awut-awutan, tambah bea cukai juga masih gak puas ama pemasukan-pemasukan KOTOR  :ngomel:

Siap-siaplah kau gulung tikar CINEPLEX...




biar sinetron indonesia laku... ;P

gitu aja kok repot? hahhhaa...pinter juga pemerintah..perfilman indonesia jd laku lagi kalo gt
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:43:35 AM
Quote from: Indra on 18 February 2011, 11:28:29 PM
ini berarti pemerintah mendukung pembajakan

bentar lagi link film gratisan diblok ama tifatul..biar ga bisa donlod...yuk kita nonton sinetron aje kalo gt..
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: rooney on 19 February 2011, 12:44:01 AM
Quote from: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:41:56 AM
biar sinetron indonesia laku... ;P

gitu aja kok repot? hahhhaa...pinter juga pemerintah..perfilman indonesia jd laku lagi kalo gt

India berjaya wkwkwk  :))
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:52:42 AM
Quote from: rooney on 19 February 2011, 12:44:01 AM
India berjaya wkwkwk  :))

sekalian kita nonton film horor berbau 'xxx' hahhaa

'Arwah Goyang Karawang'....mudah2an adegan cakar2an nya ga dipotong :))
Pelukan Janda Hantu Gerondong
Pocong Kamar Sebelah
Hantu Binal Jembatan Semanggi
Kain Kafan Perawan
Rintihan Kuntilanak Perawan
Rumah Dara

Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Mr.Jhonz on 19 February 2011, 06:34:47 AM
Tentunya pihak yg diuntungkan adalah IPFI(Ikatan Pembajak Film Indonesia) :))
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: johan3000 on 19 February 2011, 07:24:49 AM
 jadi kayaknya lebih kearah menggusur C21 ?
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: adi lim on 19 February 2011, 08:49:43 AM
jika tidak ada solusi maka.
pengusaha produksi film vcd/dvd/blue ray akan 'panen besar'  8->

:))
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Mr. pao on 19 February 2011, 09:01:43 AM
Film indonesia banyak yang tidak bermutu. orang jahat jadinya sejahat-jahatnya,
orang baik perankan sebodoh-bodohnya.
Besok kita liat hy film kayak gitulah kwalitasnya.
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Elin on 19 February 2011, 10:09:10 AM
Cape dech...
Dijamin pasti pengelola 21 Cineplex di daerah elit akan sepi penonton nya nich...

*nangis* gak bisa nonton Kungfu Panda 2 deh bulan Mei ini....
Semoga cepet normail lagi aturan pajak nya..
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: kullatiro on 19 February 2011, 10:11:22 AM
Quote from: adi lim on 19 February 2011, 08:49:43 AM
jika tidak ada solusi maka.
pengusaha produksi film vcd/dvd/blue ray akan 'panen besar'  8->

:))


ini yg pasti bkn orignal punya alias bajakan.
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: tesla on 19 February 2011, 12:53:36 PM
Quote from: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:41:56 AM
biar sinetron indonesia laku... ;P

gitu aja kok repot? hahhhaa...pinter juga pemerintah..perfilman indonesia jd laku lagi kalo gt
kalau gw sih menilai, penonton holywood ga akan beralih ke sinetron indo, malah akan download gratis dari file host atau torrent.

Quote from: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:43:35 AM
bentar lagi link film gratisan diblok ama tifatul..biar ga bisa donlod...yuk kita nonton sinetron aje kalo gt..
blok apanya? sampe detik ini ISP selain BB bisa kok buka situs porno, itu tifatul ngomong ga berdasar aja... mo cari2 alasan persulit RIM aja tuh. saya yakin teknologi Indonesia tidak bisa memblokir akses ilegal secara menyeluruh tanpa mengorbankan akses legal. kalau mo blokir ya silahkan blokir internet sekalian. jadi negara tirani saja.
Quote from: No Pain No Gain on 19 February 2011, 12:52:42 AM
sekalian kita nonton film horor berbau 'xxx' hahhaa

'Arwah Goyang Karawang'....mudah2an adegan cakar2an nya ga dipotong :))
Pelukan Janda Hantu Gerondong
Pocong Kamar Sebelah
Hantu Binal Jembatan Semanggi
Kain Kafan Perawan
Rintihan Kuntilanak Perawan
Rumah Dara


hantu perawan... kocak judulnya :))

Quote from: Mr.Jhonz on 19 February 2011, 06:34:47 AM
Tentunya pihak yg diuntungkan adalah IPFI(Ikatan Pembajak Film Indonesia) :))
kok diuntungkan? sebenarnya gw emg pen-donlot DVDRip via torrent... keputusan ini ga ngaruh apa2 ke gw. udah 7 thn lebih ga nonton bioskop. cuma donlot & nonton... mungkin jumlah yg kaya gw bakal bertambah :P tp orang lama ya gitu2 aja... ga dapat komisi dari member baru yg regis :))
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Anestan on 19 February 2011, 07:31:27 PM
tadi ke XX1 lippo karawaci, masih ada film baratnya.. Apa film itu sudah 'terlanjur' dibeli ???
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: johan3000 on 19 February 2011, 07:38:31 PM
Quote from: Anestan on 19 February 2011, 07:31:27 PM
tadi ke XX1 lippo karawaci, masih ada film baratnya.. Apa film itu sudah 'terlanjur' dibeli ???

iya dehhh kalau ditengah2 main cabut sesukanya.... gimana lho perasaan orang...

TIDAK LAZIM ?.....

cukup tempel yg bocor aja...

uwee termasuk kelompoknya Tesla...(unduhh)
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Anestan on 19 February 2011, 08:13:26 PM
Quote from: johan3000 on 19 February 2011, 07:38:31 PM
iya dehhh kalau ditengah2 main cabut sesukanya.... gimana lho perasaan orang...

TIDAK LAZIM ?.....

cukup tempel yg bocor aja...

uwee termasuk kelompoknya Tesla...(unduhh)

idem d, unduh saja :P
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: tania on 20 February 2011, 08:05:54 PM
luar biasa .. betapa kreatifnya pemerintah kita membuat UU baru .. nasibbbb ..  :(
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Umat Awam on 20 February 2011, 08:15:39 PM
Syukurlah di Sorong belum ada bioskop, jadi ga ngaruh.. ;D :))
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Indra on 20 February 2011, 08:21:23 PM
bagaimana dengan channel HBO di indovision? apakah termasuk?
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Umat Awam on 20 February 2011, 08:49:05 PM
Quote from: Indra on 20 February 2011, 08:21:23 PM
bagaimana dengan channel HBO di indovision? apakah termasuk?

Kalo HBO ada boz, pake TVcable lokal, murah meriah n channel nya banyak, ada 55 channel.. ;D
mereka pake jaringan telkomvision katenye... Tapi, HBO kan semua film2 lama n diputar berulang kali..
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: gajeboh angek on 20 February 2011, 08:49:22 PM
Tambah bandwidth di rumah aja.
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: ryu on 20 February 2011, 09:15:52 PM
walah, nanti film bajakan bisa2 jadi 2x lipat nih harganya.
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: bawel on 20 February 2011, 09:54:47 PM
Quote from: ryu on 20 February 2011, 09:15:52 PM
walah, nanti film bajakan bisa2 jadi 2x lipat nih harganya.

wah... jangan dong :P.
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: Mas Tidar on 24 February 2011, 09:15:40 PM

apakah ini efek dari tidak aktifnya gayus tambunan dibagian pajak
Title: Re: Hollywood Stop Edarkan Produksi Filmnya ke Indonesia
Post by: kullatiro on 24 February 2011, 09:25:38 PM
bila gedung bioskop tidak bisa sekarang anda bisa mencoba theater mini gitu lohh ada loh studio mini di jakarta dan beberapa daerah dengan kenyamanan audio dll dah.

QuoteUrbanesian pasti sudah tahu isu hangat soal pemberian pajak pada film import. Imbasnya, film-film Hollywood terancam tak bisa dinikmati lagi di jaringan Cineplex bioskop lokal. Alternatif menonton film di DVD player mungkin tidak sepenuhnya menyelesaikan masalah. Sebab, pengalaman nonton bioskop dengan sound dan kualitas prima tidak tergantikan!

Nah, bagi Urbanesian yang tetap ingin merasakan sensasi nonton film dengan kualitas bioskop, ada alternatif nonton film di bioskop mini/private theater dan pusat-pusat kebudayaan. Mau nonton di Subtitle,  PIX Margo City, Indies Jakarta, Showbiz Cinema, Kineforum, CCF Salemba, atau Erasmus Huis? Simak dulu rekomendasi Urbanesia tentang spot-spot berikut!

karena artikel nya dan keterangan nya cukup panjang jadi baca di web asalnya
http://v0.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/2/1086/nonton-seru-di-bioskop-mini-1 (http://v0.urbanesia.com/article/urbansnote/2011/2/1086/nonton-seru-di-bioskop-mini-1)

peringatan bila anda membawa dvd bajakan untuk menonton di tempat tersebut sesudah menonton dvd itu akan disita.