Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM

Title: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM
Sex adalah suatu hal wajar , jika ia tidak disalahgunakan dalam hal keduniawian


Tetapi dimana ada sex disana ada lobha, dan orang sering mencampur adukan dengan cinta.

Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Che Na on 29 March 2008, 12:34:25 PM
Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM


Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Ikutan nimbrung, Menurut saya Kualitas Meditasi dari seseorang bukan dilihat dari apakah dia celibate or die orang yang masih melakukan hubungan sex.

_/\_
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: J.W on 29 March 2008, 12:38:46 PM
Apa hubungan aktivitas sex dengan aktivitas meditasi?
Mereka tetangga ya?
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: EVO on 29 March 2008, 12:50:07 PM
1. maksud sex di salah gunakan itu yang bagaimana seh
2.maksud dimana ada sex di situ ada lobha itu gimana
   menurutku 'cinta' itu awal dari nafsu indria...ketertarikan..dari   
   melihat...mendengar....lalu tertarik...timbul ingin memiliki..itulah awal dari   
   nafsu...
3.Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?
nah ini aku belum paham....
aku lagi ingin mencobanya..makanya aku tanya kumpul kebo boleh tidak..aku ingin tau sex itu gimana....tapi aku engak mau menikah...
4.Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?
ini aku juga belum paham neh...
sex itu gimana sehhh
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 29 March 2008, 12:50:57 PM
QuoteIkutan nimbrung, Menurut saya Kualitas Meditasi dari seseorang bukan dilihat dari apakah dia celibate or die orang yang masih melakukan hubungan sex.

Kenapa Sotapanna dan Sakadagami masih bisa berhubungan sex, sedangkan Anagami, dan Arahat sudah tidak bisa?
Kenapa disebutkan nafsu sex adalah nafsu yang paling disukai pikiran?
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 29 March 2008, 12:51:39 PM
Quoteaku lagi ingin mencobanya..makanya aku tanya kumpul kebo boleh tidak..aku ingin tau sex itu gimana....tapi aku engak mau menikah...

:hammer: :hammer: :hammer:
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: EVO on 29 March 2008, 12:52:55 PM
hmmmm jadi nafsunya dari pikiran???
sama seperti ingin makan duren yah???
aku doyan banget makan duren ^-^ ^-^ ^-^
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: EVO on 29 March 2008, 01:06:49 PM
aku ingin tau neh...
dari kecil tiap ada flim org ciuman koko ku tutup mata ku tak boleh lihat
jadi aku terdidik sex itu tabu...
waktu kuliah pernah kami di ajak nonton flim berhubungan dan buka-bukaan..
itu untuk pengenalan sex bebas..
aku pas jam itu sembunyi di kamar...karna aku takut nontonnya..takut dosa...
selama aku pacaran 3 tahun..kami di rantao tdk ada org tua...kami engak pernah melakukan selain kiss...padahal aku sering tidur di kamarnya..tapi tak ada nafsu..ngapa-ngapain..
saat ini aku dah putus...dan aku belajar meditasi dan dhamma..aku menemukan hidup ini penderitaan...dan bagaimana cara terbebasnya yaitu tdk melekat...aku latih dan sadarin terus itu...
sampai aku tak ada rasa ingin...
aku kira aku dah benar-benar tak ada rasa ingin neh...dah bahagia aku...
emang aku begitu tenang hidupnya...
sampai aku berkenalan sama manusia yang namanya co edan...
aku binggung neh ama dia..manusia aneh..ngak berperasaan..egois...
awalnya seh tujuan dia belajar dhamma ama aku..aku sok sok dah ngajarin..
engak taunya dekat...ehhhh sekarang timbul dah rasa ingin lebih dari dekat..
tapi masih ada sisa kesadaran neh...
antara mau dan tidak 50-50
dia udah ngajak untuk bersama...jujur aku mau...tapi masih ada kebimbingan
aku masih merasa kalau aku mau entar aku melekat...entar gimana aku bisa bebas...makanya aku nanya tadi di sb...
toh ok kami bersama..ok bahagia...tapi kebahagian itu berubah ubah...apa ini yang aku cari???
apa ini hanya sebuah kebutuhan???untuk di temanin???
kalau cinta???hmmm apakah cinta namanya jika ada nafsu???
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 29 March 2008, 01:19:59 PM
sebaiknya jangan daripada menyesal kemudian
kamu masih kecil, tunggu beberapa tahun lagi...
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Sumedho on 29 March 2008, 01:22:00 PM
Quote from: karuna_murti on 29 March 2008, 12:50:57 PM
QuoteIkutan nimbrung, Menurut saya Kualitas Meditasi dari seseorang bukan dilihat dari apakah dia celibate or die orang yang masih melakukan hubungan sex.


Kenapa Sotapanna dan Sakadagami masih bisa berhubungan sex, sedangkan Anagami, dan Arahat sudah tidak bisa?
Kenapa disebutkan nafsu sex adalah nafsu yang paling disukai pikiran?
Keknya sotapanna, sakadagami, anagami, arahat masih bisa berhubungan seks, utk anagami dan arahat sudah tidak ada nafsu sensual lagi. jadi bisa *secara fisik* dan ingin*nafsu* tentu berbeda hehehehhe.

didalam vinaya juga dijelaskan bagaimana *maaf* seseorang bisa ereksi selain seseorang itu punya pikiran nafsu sensual.

anagami dan arahat telah merasakan kenikmatan dan kebahagiaan dari pelepasan. Nafsu sensual terasa sangat "kasar", seperti orang sudah makan baskin robin lalu diberikan es krim murahan pinggir jalan. gitu deh  ^-^
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Pitu Kecil on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: EVO on 29 March 2008, 01:32:00 PM
sama pacar pertama aku engak ada tuh nafsu....
tapi ama yang baru ini aku ada...keinginan lebih...
baru keinginan...karna beda rasanya...ada seperti gejolak...
tapi apa kedua dduanya itu cinta???
hmmm'cinta'.....
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: tesla on 29 March 2008, 01:34:26 PM
^ aduh... kok jadi bicara begini...
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 29 March 2008, 01:35:48 PM
Brahmavihara, Metta, Karuna Mudita, dan Upekkha itu punya lawannya, yang kadang-kadang susah dibedakan.

Cinta kasih dengan nafsu.
Welas asih dengan kesedihan.
Keseimbangan batin dengan acuh tak acuh.

Ingat saja, kalau masih bersekutu dengan lobha dosa moha, berarti bukan Brahmavihara
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Pitu Kecil on 29 March 2008, 01:36:39 PM
Quote from: EVO on 29 March 2008, 01:32:00 PM
sama pacar pertama aku engak ada tuh nafsu....
tapi ama yang baru ini aku ada...keinginan lebih...
baru keinginan...karna beda rasanya...ada seperti gejolak...
tapi apa kedua dduanya itu cinta???
hmmm'cinta'.....


Hem sama juga  ;D
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: J.W on 29 March 2008, 01:38:56 PM
Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Cinta kepada bangsa dan tanah air.
Cinta orang tua kepada anaknya..
Cinta anak kepada orang tua..
Apalagi ya?? ::)
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Pitu Kecil on 29 March 2008, 01:41:34 PM
Quote from: Jinaraga on 29 March 2008, 01:38:56 PM
Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Cinta kepada bangsa dan tanah air.
Cinta orang tua kepada anaknya..
Cinta anak kepada orang tua..
Apalagi ya?? ::)

Betul2  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: bond on 29 March 2008, 01:44:43 PM
Quote from: Che Na on 29 March 2008, 12:34:25 PM
Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM


Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Ikutan nimbrung, Menurut saya Kualitas Meditasi dari seseorang bukan dilihat dari apakah dia celibate or die orang yang masih melakukan hubungan sex.

_/\_

Kalau begitu, kenapa Sang Buddha menganjurkan celibate, dan setiap kali latihan vipassana, yogi harus menjalankan atthasila, yg salah satu isinya Abrahmacariya veramani sikkhapadang samadiyami....

_/\_
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: nyanabhadra on 29 March 2008, 01:46:02 PM
Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM
Sex adalah suatu hal wajar , jika ia tidak disalahgunakan dalam hal keduniawian


Tetapi dimana ada sex disana ada lobha, dan orang sering mencampur adukan dengan cinta.

Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Seksual adalah hal yg wajar, dan tidak ada yg bilang salah, karena intinya dari seksual yg sesungguhnya adalah untuk meneruskan menurunkan generasi selanjutnya, namun seksual akhirnya lebih sering menjadi sekedar pemuasan nafsu2 rendah. namun tak mudah bagi pasangan suami istri yg hanya melakukan seksual utk meneruskan generasin (walaupun ada, saya rasa jarang)

Selibat adalah menjaga banyak energi seksual, dan ketika menyadari adanya energi2 seksual maka perlu mentransformasikan energi itu menjadi energi positif, bisa mulai dari perenungan, berbagai teknik meditasi yg dianjurkan dan berbagai objek meditasi.

menyadari begitu besarnya energi seksual yg dimiliki oleh setiap makhluk manusia, maka buddha memberi penjelasan detail tentang hal ini, dan seksual menjadi kemelekatan besar yg akan mengikuti manusia, bahkan sepanjang hidup, oleh karena itu selibat sangatlah bagus menunjang latihan spiritual, karena berusaha melepaskan nafsu2 seksual dengan benar dan tepat, secara perlahan-lahan.

dengan demikian, tentunya yg selibat secara umum akan maju lebih cepat dalam spiritual daripada mereka yang terlibat dalam seksual, kalau memang energi seksual tidak memberikan dampak besar bagi kemajuan spiritual, lalu mengapa buddha dengan tegas menyatakan, hubungan seksual dalam bentuk apapun adalah pelanggaran utama yang membuat seorang monastik kehilangan vinaya-nya.

namun, karena karir spiritual masing2 berbeda, sementara ada orang yang walaupun hidup berumah tangga, melakukan hubungan seksual, namun mereka bisa lebih maju pesat dalam spiritual daripada mereka yang selibat, karena mereka yg selibat tidak memanfaatkan kesempatan besar utk berlatih dan hanya bermalas-malasan, sedangkan yg berumah tangga konsisten dan rajin berlatih dan sudah berada di jalur yang benar....tentu saja monastik tersebut akan macet dlm spiritual dibandingkan dengan perumah tangga yang konsisten berlatih.

dan perlu ditegaskan kembali, masuk monastik adalah yang terbaik, dan memanfaatkan kondisi2 yg menunjang utk berlatih gigih, dan merasa ada suatu hal yg sgt urgent yg perlu dituntaskan daripada mengejar istri, kekayaan, posisi, ketenaran, jabatan, dll.

kembali lagi, masing2 bebas meletakkan tujuan mereka, mau fokus spiritual, mau 50-50 (atau kombinasi yg seseorang inginkan), atau rumah tangga doang....silakan pilih.

karena aku sebagai monastik, yah... aku pasti menyarankan masuk monastik :) peace.........(ini iklan positif oke).


bow and respect,
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 29 March 2008, 01:52:07 PM
Kemelekatan terhadap sesuatu adalah sesuatu yang sebaiknya ditinggalkan...

Mungkin Samanera bisa memberi contoh pengalaman pribadi?
Mengapa Samanera bisa meninggalkan keduniawian?
Mudah-mudahan berguna bagi yang membaca...

Setahu saya sebelum jadi Samanera dulu sangat mencintai seseorang....
Kalau tidak berkenan mohon maaf.

Snying Rje
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: bond on 29 March 2008, 01:55:31 PM
Quote from: nyanabhadra on 29 March 2008, 01:46:02 PM
Quote from: bond on 29 March 2008, 12:22:31 PM
Sex adalah suatu hal wajar , jika ia tidak disalahgunakan dalam hal keduniawian


Tetapi dimana ada sex disana ada lobha, dan orang sering mencampur adukan dengan cinta.

Bagaimana dengan seorang yg masih belum menaklukan nafsu sex , apakah bisa membawa seseorang mencapai tingkat kesucian jika ia mencoba berlatih pada sang jalan tapi belum menaklukan nafsu sex?

Adakah perbedaan dalam hal kualitas meditasi antara seorang celibate(dilakukan dengan kesungguhan dan penuh kesadaran bukan terpaksa) dengan orang yg masih melakukan hubungan sex?

_/\_


Seksual adalah hal yg wajar, dan tidak ada yg bilang salah, karena intinya dari seksual yg sesungguhnya adalah untuk meneruskan menurunkan generasi selanjutnya, namun seksual akhirnya lebih sering menjadi sekedar pemuasan nafsu2 rendah. namun tak mudah bagi pasangan suami istri yg hanya melakukan seksual utk meneruskan generasin (walaupun ada, saya rasa jarang)

Selibat adalah menjaga banyak energi seksual, dan ketika menyadari adanya energi2 seksual maka perlu mentransformasikan energi itu menjadi energi positif, bisa mulai dari perenungan, berbagai teknik meditasi yg dianjurkan dan berbagai objek meditasi.

menyadari begitu besarnya energi seksual yg dimiliki oleh setiap makhluk manusia, maka buddha memberi penjelasan detail tentang hal ini, dan seksual menjadi kemelekatan besar yg akan mengikuti manusia, bahkan sepanjang hidup, oleh karena itu selibat sangatlah bagus menunjang latihan spiritual, karena berusaha melepaskan nafsu2 seksual dengan benar dan tepat, secara perlahan-lahan.

dengan demikian, tentunya yg selibat secara umum akan maju lebih cepat dalam spiritual daripada mereka yang terlibat dalam seksual, kalau memang energi seksual tidak memberikan dampak besar bagi kemajuan spiritual, lalu mengapa buddha dengan tegas menyatakan, hubungan seksual dalam bentuk apapun adalah pelanggaran utama yang membuat seorang monastik kehilangan vinaya-nya.

namun, karena karir spiritual masing2 berbeda, sementara ada orang yang walaupun hidup berumah tangga, melakukan hubungan seksual, namun mereka bisa lebih maju pesat dalam spiritual daripada mereka yang selibat, karena mereka yg selibat tidak memanfaatkan kesempatan besar utk berlatih dan hanya bermalas-malasan, sedangkan yg berumah tangga konsisten dan rajin berlatih dan sudah berada di jalur yang benar....tentu saja monastik tersebut akan macet dlm spiritual dibandingkan dengan perumah tangga yang konsisten berlatih.

dan perlu ditegaskan kembali, masuk monastik adalah yang terbaik, dan memanfaatkan kondisi2 yg menunjang utk berlatih gigih, dan merasa ada suatu hal yg sgt urgent yg perlu dituntaskan daripada mengejar istri, kekayaan, posisi, ketenaran, jabatan, dll.

kembali lagi, masing2 bebas meletakkan tujuan mereka, mau fokus spiritual, mau 50-50 (atau kombinasi yg seseorang inginkan), atau rumah tangga doang....silakan pilih.

karena aku sebagai monastik, yah... aku pasti menyarankan masuk monastik :) peace.........(ini iklan positif oke).


bow and respect,

_/\_ ^:)^ ^:)^

Terima kasih Samanera, penjelasan yg sangat baik.
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Pitu Kecil on 29 March 2008, 01:58:44 PM
 ^:)^ ^:)^ ^:)^ Sang Ahli  :)
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: tesla on 29 March 2008, 02:11:01 PM
Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:41:34 PM
Quote from: Jinaraga on 29 March 2008, 01:38:56 PM
Quote from: LotharGuard on 29 March 2008, 01:26:26 PM
apa cinta bisa tanpa nafsu ???
Cinta kepada bangsa dan tanah air.
Cinta orang tua kepada anaknya..
Cinta anak kepada orang tua..
Apalagi ya?? ::)

Betul2  ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^ ^:)^
saya tdk sependapat :P

cinta tanpa nafsu adalah cinta yg tak bersyarat.
sedangkan kecintaan terhadap objek tertentu sudah tentu bersyarat.
kalau ditelusuri lagi ada penyebabnya kenapa objek tsb dicintai.

cinta tanpa nafsu adalah cinta yg tidak membedakan siapa/apa yg dicintai dan siapa/apa yg mencintai.

CMIIW
_/\_
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: Hendra Susanto on 29 March 2008, 08:02:20 PM
terpengaruh oleh napsu: spiritual jalan ditempat
terhanyut oleh napsu: kemunduran spiritual
terbebas dr napsu: perkembangan spiritual yang baik

Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: andry on 29 March 2008, 08:31:09 PM
Apakah sex adalah buah dari cinta??
haha... masalah sex di pikirkan....
yang indah itu nafsunya bukan sex nya..
sexnya adalah biasa2 saja..
sama kayak makan... yang enak itu nafsunya...
IMO inti dari sex atau behubungan intim ialah meneruskan keturunan kan??
Namun jika sex telah dicampuri dgn LDM apalagi berlebihan...
yah bisa jatuh dong...

Jika hidup tanpa sex bisa mengapa, mengapa harus melakukan hubungan badan??
oh..putthujana..putthujana...
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: ryu on 30 March 2008, 06:43:23 AM
Jalan tengah :)
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 30 March 2008, 12:37:41 PM
Jalan tengah : menghindari jalan pemuasan nafsu dan jalan penyiksaan diri.

Di sini kita berbicara kebutuhan, bukan keinginan. Kita butuh makan untuk bertahan hidup, tetapi bukan berarti kita bisa memilih menu makanan mana yang enak mana yang tidak enak. Kita juga jangan menyiksa diri tidak makan sama sekali.

Sex gak dibutuhkan, tetapi diinginkan.
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: J.W on 30 March 2008, 12:42:52 PM
Quote from: karuna_murti on 30 March 2008, 12:37:41 PM
Jalan tengah : menghindari jalan pemuasan nafsu dan jalan penyiksaan diri.

Di sini kita berbicara kebutuhan, bukan keinginan. Kita butuh makan untuk bertahan hidup, tetapi bukan berarti kita bisa memilih menu makanan mana yang enak mana yang tidak enak. Kita juga jangan menyiksa diri tidak makan sama sekali.

Sex gak dibutuhkan, tetapi diinginkan.

Gak s7... :P
Semuanya tergantung kembali dengan kita ingin mengantung yang mana.
Title: Re: Cinta and sex &tingkat kesucian
Post by: gajeboh angek on 30 March 2008, 12:54:05 PM
Terserah anda, tetapi gak ada orang yang melakukan pemuasan nafsu bisa terbebaskan.

Quote"Bhikkhus, these two extremes ought not to be cultivated by one gone forth from the house-life. What are the two? There is devotion to indulgence of pleasure in the objects of sensual desire, which is inferior, low, vulgar, ignoble, and leads to no good; and there is devotion to self-torment, which is painful, ignoble and leads to no good.

"The middle way discovered by a Perfect One avoids both these extremes; it gives vision, it gives knowledge, and it leads to peace, to direct acquaintance, to discovery, to nibbana. And what is that middle way? It is simply the noble eightfold path, that is to say, right view, right intention; right speech, right action, right livelihood; right effort, right mindfulness, right concentration. That is the middle way discovered by a Perfect One, which gives vision, which gives knowledge, and which leads to peace, to direct acquaintance, to discovery, to nibbana.

Dhammacakkappavattana Sutta
Setting Rolling the Wheel of Truth

Anda boleh beranggapan sex dibutuhkan, tetapi kenyataannya gak ada orang yang mati karena gak melakukan hubungan sex.