Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: Effendy on 22 March 2008, 02:30:45 PM

Title: "Maaf"
Post by: Effendy on 22 March 2008, 02:30:45 PM
Namo Buddhaya..

Saudara-saudara, pada kesempatan ini saya ingin mengajak saudara-saudara untuk meluangkan waktu, ide dan pengalaman sejenak, dimana pada kesempatan ini kita membahas bahasa "MAAF"

Ada sebagian yang mengatakan "Maaf" adalah sesuatu yang sangat bernilai, dan ada sebagian orang juga yang mengatakan bahwa "Maaf" tidak ada nilai.

Kapan "Maaf" itu bernilai?
Jika menurut saya, "Maaf" akan bernilai jika kita mengucapkannya dengan penuh keiklasan dan penuh penyesalan, dan sebaliknya "Maaf" akan tidak bernilai harganya, jika diucapkan dengan terpaksa dan penuh dengan kemunafikan..

Menurut saudara-saudara bagaimana???
Mohon berikan pendapat.

_/\_ _/\_ _/\_
Title: Re: "Maaf"
Post by: FZ on 22 March 2008, 05:41:38 PM
Sependapat dengan Bro Effendy, hanya saja tanpa penyesalan karena penyesalan itu hanya membuat kita membahas masa lalu sedangkan masa lalu adalah hal yang paling jauh untuk kita raih. Bag Maaf lebih bernilai jika dengan penuh iklas dan mau merubah diri a.k.a tidak mengulangi hal yang sama. :)

Selain itu kata maaf berguna untuk mengikis rasa keakuan :)


Title: Re: "Maaf"
Post by: Balhamoth on 22 March 2008, 07:17:37 PM
hmm.. sama, kata maaf akan berguna jika skali di ucapkan dan di ikuti perubahan dalam diri

kalo berkali-kali bilang maaf malah jadi risih wkwkwkwkwk 
tambah pengen marah aja wkwkwk :)
Title: Re: "Maaf"
Post by: Hendra Susanto on 22 March 2008, 08:40:32 PM
"maaf" bernilai jika: pada saat yang tepat dan orang yg tepat
"maaf" tdk bernilai jika: keseringan diucapkan oleh orang yang sama dan pada kesalahan yang sama
Title: Re: "Maaf"
Post by: F.T on 22 March 2008, 08:56:01 PM
Menurut saya, "Maaf" hanyalah lips service untuk menenangkan diri sendiri dari kesalahan yang telah di perbuat ...
Apakah dengan sebuah kata maaf, maka kesalahan yang telah di lakukan kepada orang lain dapat di lupakan begitu saja oleh orang tersebut ? Tegantung masing2 pribadi juga tentunya ... Mengutip kata f4 : Jika kata "maaf" berguna, maka tidak perlu ada polisi di dunia ini ...

Paku yang di tancapkan ke sebuah papan, akan membekas selamanya ... . Berhati-hatilah dalam bertindak ... ! _/\_
Title: Re: "Maaf"
Post by: linxzz on 22 March 2008, 10:24:38 PM
ahaha... iyah bener.. tergantung yang ngomong "maaf" tulus/gak.. Kalo tulus sih menurut aku bernilai banget loh.. hehe.. ^ ^
Title: Re: "Maaf"
Post by: Balhamoth on 22 March 2008, 10:30:02 PM
Quote from: Felix Thioris on 22 March 2008, 08:56:01 PM
Menurut saya, "Maaf" hanyalah lips service untuk menenangkan diri sendiri dari kesalahan yang telah di perbuat ...
Apakah dengan sebuah kata maaf, maka kesalahan yang telah di lakukan kepada orang lain dapat di lupakan begitu saja oleh orang tersebut ? Tegantung masing2 pribadi juga tentunya ... Mengutip kata f4 : Jika kata "maaf" berguna, maka tidak perlu ada polisi di dunia ini ...

Paku yang di tancapkan ke sebuah papan, akan membekas selamanya ... . Berhati-hatilah dalam bertindak ... ! _/\_
setuju-2 jadi jangan pake kata2 maaf tapi tindakan... wkwkkwwk kalo buat salah ma aku cukup traktir makan aja wkwkwkkwkww
Title: Re: "Maaf"
Post by: Edward on 23 March 2008, 12:46:16 PM
"maaf" cma sebuah kata...Ga lebih dari itu...
Title: Re: "Maaf"
Post by: Pitu Kecil on 24 March 2008, 04:36:46 PM
Kata Maaf tergantung kapan pengunaan kata itu dan oleh siapa dan kondisi saat itu cemana.

Kadang Kata Maaf itu sangat diperlukan, sebuah kata maaf bisa membuat suatu keadaan yang penuh ketegangan bisa menjadi tenang.  :)
Title: Re: "Maaf"
Post by: Pitu Kecil on 24 March 2008, 04:38:25 PM
Quote from: Effendy on 22 March 2008, 02:30:45 PM
Kapan "Maaf" itu bernilai?
Jika menurut saya, "Maaf" akan bernilai jika kita mengucapkannya dengan penuh keiklasan dan penuh penyesalan, dan sebaliknya "Maaf" akan tidak bernilai

Setuju, tapi cemana menilai suatu orang mengucapkan kata maaf itu Iklas dan penuh penyesalan ?  :)
Title: Re: "Maaf"
Post by: FZ on 24 March 2008, 04:45:21 PM
Quote from: LotharGuard on 24 March 2008, 04:38:25 PM
Quote from: Effendy on 22 March 2008, 02:30:45 PM
Kapan "Maaf" itu bernilai?
Jika menurut saya, "Maaf" akan bernilai jika kita mengucapkannya dengan penuh keiklasan dan penuh penyesalan, dan sebaliknya "Maaf" akan tidak bernilai

Setuju, tapi cemana menilai suatu orang mengucapkan kata maaf itu Iklas dan penuh penyesalan ?  :)
IMO, orang lain mengucapkan kata maaf dengan iklas dan penuh penyesalan atau tidak itu bukanlah urusan kita. Karena itu sudah berhubungan dengan faktor external yang berada di luar diri kita yaitu lawan bicara kita.
Dan ketika kita berusaha mengontrol sesuatu di luar diri kita, pada saat itu juga akan timbul keinginan. Dan bila keinginan itu tidak tercapai maka akan timbul derita / dukkha.

IMO yang lebih dipentingkan adalah sikap kita untuk memaafkan dan terlepas dari kebencian a.k.a dosa
Title: Re: "Maaf"
Post by: ryu on 24 March 2008, 05:26:44 PM
hanya untuk mempertahankan ego dan pembenaran saja, yang terpenting, seperti yang sang Buddha katakan, apa yang kamu tidak mau orang lain perbuat terhadap dirimu hendaknya jangan kamu perbuat terhadap orang lain ( lupa lagi sih kata katanya :p )
Title: Re: "Maaf"
Post by: Fei Lun Hai on 24 March 2008, 05:54:07 PM
Kata maaf memang tidak bisa menghapus kesalahan yg telah dilakukan. Tapi paling tidak ungkapan maaf mewakili rasa penyesalan kita atas kesalahan yg diperbuat. Selain itu mengucapkan maaf juga menurunkan ego kita. Tidak semua orang berani mengucapkan maaf dengan alasan malu, harga diri,dsb walaupun dia tahu dia yg salah. Karena itu berbahagialah orang yg mau menyadari kesalahannya & mengucapkan maaf atas kesalahannya.

Kalau tidak mau mengucapkan maaf, jangan berbuat salah pada orang lain. Kalau tidak mau berbuat salah pada orang lain, jagalah pikiran, ucapan & perbuatan kita agar selalu baik.
Title: Re: "Maaf"
Post by: Hikoza83 on 24 March 2008, 06:42:05 PM
Quote from: Fei Lun Hai on 24 March 2008, 05:54:07 PM
Kata maaf memang tidak bisa menghapus kesalahan yg telah dilakukan. Tapi paling tidak ungkapan maaf mewakili rasa penyesalan kita atas kesalahan yg diperbuat. Selain itu mengucapkan maaf juga menurunkan ego kita. Tidak semua orang berani mengucapkan maaf dengan alasan malu, harga diri,dsb walaupun dia tahu dia yg salah. Karena itu berbahagialah orang yg mau menyadari kesalahannya & mengucapkan maaf atas kesalahannya.

Kalau tidak mau mengucapkan maaf, jangan berbuat salah pada orang lain. Kalau tidak mau berbuat salah pada orang lain, jagalah pikiran, ucapan & perbuatan kita agar selalu baik.
_/\_
Title: Re: "Maaf"
Post by: Hendra Susanto on 24 March 2008, 09:45:51 PM
sebelum maaf keluar di cegah dulu...
jd hal2 tindakan yang akan mengundang kata maaf itu yang dicegah..
Title: Re: "Maaf"
Post by: Effendy on 25 March 2008, 01:14:19 AM
Setiap orang ingin melakukan yang terbaik, dan tidak pernah mau disalahkan, setiap orang ingin menjadi nomor satu di dunia...
Tapi apakah sesudah menjadi orang yang nomor 1 didunia itu, tidak ada salahnya atau apakah mungkin dia tidak bisa dipersalahkan??? yang mana tentunya kalau salah ya harus minta "Maaf"

Saya pernah membaca sebuah buku "The Point" yang mana kira2 inti yang saya dapati itu adalah :
dengan kita menunjuk sesuatu dengan 1 jari, tanpa kita sadari, kita telah menunjuk diri kita sebanyak 3 jari, yang mana mungkin artinya jika kita menunjuk kesalahan seseorang 1, maka tanpa kita sadari kita juga telah menunjukkan kesalahan kita sebanyak 3 jari.

Jika kata maaf terlalu sering dan terlalu gampang untuk diucapkan, maka kita dapat mengambil keseimpulan, bahwa orang tersebut terlalu dekat dengan kesalahan...
Orang yang terlalu dekat dengan kesalahan, maka adalah orang yang penuh dengan ketidak ketelitian... tapi bagaimana pula jika kita melihat lebih jauh, kalau orang yang demikian (Sedemikian mudah mengucapkan Maaf,) berarti orang itu bisa menyadari kesalahannya... Mungkin juga kesalahan itu dibuat untuk menyelamati pihak tertentu..

Tapi kalau orang yang jauh dengan kata "Maaf", maka dari depannya kita bisa mengambil kesimpulan bahwa orang ini adalah perfectionist, semua serba tahu, takut menyakiti hati orang lain.
Tetapi jika kita menelaah lebih jauh, kita bisa mengatakan kalau orang ini terlalu sombong, dan tidak pernah mau mengintrospeksi dirinya sendiri..

Bagaimana pula, kalau kita sudah melakukan yang terbaik, tetapi kita malah DIPERSALAHKAN?

Saya pernah ditanyakan oleh temen saya, dimana pertanyaannya sangat sederhana sekali..
Siapa kah yang tidak pernah salah?
Kemudian saya jawab dengan entengnya TUHAN.

Kemudian saya diberikan pertanyaan,
seandainya didunia ini, manusia hanya memiliki 4 profesi saja, yakni :
1. Petani
2. Penjual obat serangga.
3. Dokter
4. Penjual peti mati.

Doa apa yang akan dipanjatkan oleh si nomor 1, 2,3 dan 4. apakah TUHAN itu tidak dipersalahkan???

Si petani, pasti akan berdoa, suapaya panjang umur (karena petani tersebut harus mendidik dan menjaga anak-anaknya yang masih kecil), sehat (Supaya bisa membajak, dan menjaga sawahnya) dan datang hujan, sehingga air bisa mengairi sawahnya, yang akan membantu si petani panen (Jauh dari musim pacekrik)
sementara si penjual racun serangga, juga akan berdoa, supaya laris dagangannya, ==> maka secara tidak langsung, si penjual racun serangga, akan berdoa supaya sawah diserang hama, sehingga petani itu membeli barang dagangannya.
bagaimana pula dengan dokter, dokter juga akan berdoa, supaya banyak pasiennya, hal ini akan mengakibatkan banyak penduduk/rakyat yang sakit ==> sehingga banyak yang berkunjung ke dokter
nah yang paling parah ini adalah nomor 4 (Si penjual peti) dia juga akan berdoa..

Wah semakin dibaca, juga akan semakin bingung....
Mohon sharingnya saudara-saudara....

_/\_ _/\_ _/\_