Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: dewi_go on 19 November 2010, 08:19:14 PM

Title: Mengecup Lembut Lewat Jawaban
Post by: dewi_go on 19 November 2010, 08:19:14 PM
Setiap aksi menentukan reaksi selanjutnya...

KapanLagi.com - Suatu hari seorang pengusaha kaya melangkahkan kakinya masuk pasar. Tentu saja para pedagang di sana bingung ketika melihat pria berpakaian rapi dan bersepatu mengkilap tersebut tak segan menapaki jalanan pasar yang becek. Ada apa gerangan? Apa yang dicari oleh pengusaha kaya tersebut sehingga ia rela memasuki pasar kumuh seperti itu?

Tak lama setelah menoleh ke sana ke mari, matanya tertuju pada sebuah lapak mungil dan kotor.

"Pak, saya mau beli singkongnya. Berapa 1 kilo?"
"Ehm...aahh...5 ribu..."
"Oke, saya ambil 1 kilo...tolong dibungkus ya pak."

Tanpa basa-basi, pengusaha tersebut mengeluarkan selembar uang 10 ribu dan menyodorkannya kepada si pedagang. "Ambil kembaliannya pak."

"Tapi, nanti bapak rugi. Uangnya kan lebih banyak.."
"Jika saya rugi, berarti bapak yang untung kan?"
"Terima kasih banyak pak."

Dari kisah di atas pasti timbul berbagai pertanyaan dalam benak kita. Mengapa pengusaha itu rela mencari singkong ke dalam pasar yang becek? Mengapa ia tak menyuruh ajudan atau pembantunya saja jika ia memang 'ngidam' singkong? Mengapa ia memberi lebih? Mengapa ini dan kenapa begitu?

Lepas dari semua pertanyaan yang sebenarnya tak perlu dicari tahu jawabannya, ada sebuah pelajaran menarik dari kisah ini, yaitu jawaban si pengusaha. "Jika saya rugi, berarti bapak yang untung..." Pernahkah Anda memikirkan kalimat mendalam macam ini? Pengusaha itu jelas bisa membuat sang bapak berbesar hati saat menerima uang lebih, tanpa perlu merasa dirinya seperti pengemis atau orang yang patut dikasihani.

Tentu saja akhir kisahnya akan lain bila si pengusaha menjawab, "Ya saya beri lebih karena bapak kan jauh lebih miskin dari saya, maka wajar dong." Mungkin potongan singkong lain (atau sandal jepit) yang akan melayang ke kepala si pengusaha tersebut, jika seandainya ia menjawab sekasar itu.

Belajar dari kisah di atas, kita tahu bahwa setiap jawaban yang kita berikan pada lawan bicara menentukan reaksi selanjutnya. Akankah jawaban itu membuat seseorang marah atau sebaliknya, merasa terhibur? Setiap kita diberi lidah dan mulut dalam jumlah yang sama, namun tak semua menggunakannya dengan cara yang sama baiknya. Bagaimana dengan lidah Anda? Apakah jawaban yang Anda berikan mengecup lembut atau justru menampar harga diri orang lain? Reaksi selanjutnya di tangan Anda. (wo/meg)
Title: Re: Mengecup Lembut Lewat Jawaban
Post by: Johsun on 19 November 2010, 09:13:39 PM
biasanya orang tak akan tiba2 marah, kcuali....
dilecehkan
ditertawai
digonjang ganjing
diremehkan
dihina
dll...
Title: Re: Mengecup Lembut Lewat Jawaban
Post by: johan3000 on 20 November 2010, 12:35:02 AM
itu cerita orang kaya kampungan....

seharusnya dia keluarkan duit 100ribu yg baru utk penjual singkong...
begitu si penjual mau kembalikan... dia bilang....
ambil aja pengembaliannya... soalnya duit yg dikantongnya semua 100ribu dan baru2.... , pasti penjual singkong lebih senang dari pada cuma dpt 5ribu...

mungkin begitu ya sis... =))
Title: Re: Mengecup Lembut Lewat Jawaban
Post by: dewi_go on 20 November 2010, 02:51:31 PM
terserah sih bro,setiap org bebas berpendapat:)
Title: Re: Mengecup Lembut Lewat Jawaban
Post by: Johsun on 20 November 2010, 02:58:12 PM
itu cerita orang kaya kampungan....

seharusnya dia keluarkan duit 100ribu yg baru utk penjual singkong...
begitu si penjual mau kembalikan... dia bilang....
ambil aja pengembaliannya... soalnya duit yg dikantongnya semua 100ribu dan baru2.... , pasti penjual singkong lebih senang dari pada cuma dpt 5ribu...

mungkin begitu ya sis... =))
tanggung 1 jut aja..=)) +.+'