_/\_
frens...
buat yang punya pengalaman berdana kepada anggota sangha, silahkan di-share...
kalau bisa dana-nya merupakan dana yang memang dibutuhkan oleh anggota sangha, bukan karena keinginan anggota sangha. 
Silahkan dimulai...
Saya mulai dari pengalaman saya yak.
1. Selimut 
2. gunting kuku
3. botol minum
(yang mau nambahin, silahken)
			
			
			
				wa, untuk sangha dana
-jubah
-madu(juga merupakan obat)
-sendal jepit
-jarum dan benang
-odol/pasta gigi dan sikat gigi
-obat(lupa dah lama sekali).
-dan +angpau.
wah wa belum pernah dana selimut, pengen tahu Pata yang di bawa para bhikku beli dimana yah soalnya belum pernah dana pata ini. 
kalau untuk pindapata,
-kue
-buah
-susukacang (diprotes sama cici wa katanya lain kali mesti beli yang kaleng biar gampang, bener juga sihh)
-susu kental manis coklat cap bendera yang sachet.
-kue kering dalam toples.
wah banyak lupa nya nih, sekarang banyakan pake angpau.  
			
			
			
				Skalian bahas, sebenernya kasih angpao bagus ga sih? Soalnya ada beberapa pengurus vihara yang melarang (menghimbau untuk menghindari) pemberian angpao saat pindapatta
			
			
			
				Quote from: Kristin_chan on 02 November 2010, 07:56:55 PM
Skalian bahas, sebenernya kasih angpao bagus ga sih? Soalnya ada beberapa pengurus vihara yang melarang (menghimbau untuk menghindari) pemberian angpao saat pindapatta
pada saat pindapatta, yg seharusnya dipersembahkan adalah makanan yg siap di makan, misalnya, nasi, sepotong daging atau ikan, sayur2an, sop, dll. bukan uang atau mie instan yg belum dimasak, atau beras sekarung, dll. 
			
 
			
			
				asli nya begitu tapi kita di indonesia pindapatta ini sekalian ngumpulin dana untuk di sumbangkan baik berupa angpau(uang) dan juga makanan kering yang akan di sumbangkan kemudian.
			
			
			
				kalau bisa sih ngasih makanan yang sudah siap dimakan aja...kalau repot, beli aja minuman kotak :) 
			
			
			
				Quote from: Kristin_chan on 02 November 2010, 07:56:55 PM
Skalian bahas, sebenernya kasih angpao bagus ga sih? Soalnya ada beberapa pengurus vihara yang melarang (menghimbau untuk menghindari) pemberian angpao saat pindapatta
Bhikkhu tidak menggunakan uang, jadi kalau mau kasih angpao, lebih baik langsung ke viharanya saja. Yang namanya pindapatta memang sebetulnya hanya sebatas 
makanan yang dimakan hari itu saja, tapi sekarang memang menjadi sekadar formalitas "dana masuk patta" lalu langsung masuk container. Walaupun hanya formalitas, hal ini juga bermanfaat untuk mengingat tradisi tersebut dan memberi kesempatan lebih luas bagi umat untuk berdana. Jadi sebaiknya jangan 'mengaburkan' tradisi lebih jauh dengan memberikan uang (atau mungkin kunci mobil) masuk ke patta. 
			
 
			
			
				Quote from: Kainyn_Kutho on 03 November 2010, 08:48:03 AM
Bhikkhu tidak menggunakan uang, jadi kalau mau kasih angpao, lebih baik langsung ke viharanya saja. Yang namanya pindapatta memang sebetulnya hanya sebatas makanan yang dimakan hari itu saja, tapi sekarang memang menjadi sekadar formalitas "dana masuk patta" lalu langsung masuk container. Walaupun hanya formalitas, hal ini juga bermanfaat untuk mengingat tradisi tersebut dan memberi kesempatan lebih luas bagi umat untuk berdana. Jadi sebaiknya jangan 'mengaburkan' tradisi lebih jauh dengan memberikan uang (atau mungkin kunci mobil) masuk ke patta. 
			 
			
			
				yah...pernah ada kenalan yang ortunya mendanakan film silat malah ke anggota sangha. katanya anggota sangha tsb suka dg film silat. yang bener aja...masa ga bisa dibedain antara keinginan dan kebutuhan, pelanggaran vinaya atau bukan pelanggaran vinaya
			
			
			
				Quoteyah...pernah ada kenalan yang ortunya mendanakan film silat malah ke anggota sangha. katanya anggota sangha tsb suka dg film silat. yang bener aja...masa ga bisa dibedain antara keinginan dan kebutuhan, pelanggaran vinaya atau bukan pelanggaran vinaya
Yang benar saja masa Sangha masih menyukai hiburan? film silat lagi? mungkin saja anggota Sangha yang kenalan ortu kamu itu maksudnya adalah untuk anggota Shaolin Temple from China  ;D
			
 
			
			
				Quote from: daimond on 02 November 2010, 07:23:09 PM
pengen tahu Pata yang di bawa para bhikku beli dimana yah soalnya belum pernah dana pata ini. 
di vihara padumuttara tangerang menyediakan patta, di burasanya.
bukan promosi ya
			
 
			
			
				Kacamata.
Kalau sudah tua, biasanya sulit membaca atau menulis. Tapi kurang tau juga bagaimana cara mendanakannya karena harus tau ukuran kacamatanya (perlu antar bhante ke optik juga).
			
			
			
				Quote from: Mayvise on 07 September 2011, 03:49:19 PM
Kacamata.
Kalau sudah tua, biasanya sulit membaca atau menulis. Tapi kurang tau juga bagaimana cara mendanakannya karena harus tau ukuran kacamatanya (perlu antar bhante ke optik juga).
ada benernya jg...
			
 
			
			
				sering kali umat lupa bahwa bhikkhu harus bercukur sekali dalam 2 minggu, dan untuk bercukur, tentunya perlu pisau cukur
			
			
			
				Quote from: Indra on 07 September 2011, 03:56:15 PM
sering kali umat lupa bahwa bhikkhu harus bercukur sekali dalam 2 minggu, dan untuk bercukur, tentunya perlu pisau cukur
oya bener jg...
			
 
			
			
				haha.. NPNG ;D
			
			
			
				Quote from: Indra on 02 November 2010, 08:00:52 PM
pada saat pindapatta, yg seharusnya dipersembahkan adalah makanan yg siap di makan, misalnya, nasi, sepotong daging atau ikan, sayur2an, sop, dll. bukan uang atau mie instan yg belum dimasak, atau beras sekarung, dll.
Bhikkhu tidak diperbolehkan memasak !!! (berbeda dengan samanera & sayalay yang masi diperbolehkan memasak)
jadi mie instant adalah makanan mentah. Mohon diperhatikan.
Untuk buah,  mohon diperhatikan juga, jangan pernah memberi dalam bentuk bulat penuh tetapi harus dirusak dahulu kulitnya (dikupas).
kalau tidak si bhikkhu akan meminta tolong umat untuk merusak kulit buah tsb dg mengatakan: "kapiya bhante ....", bisa ditanyakan lebih jelas kepada bhikkhu yang mengerti vinaya.
sering kali umat memberikan buah pd meja makan dalam bentuk yang sudah dikupas/dirusak terlebih dahulu kulitnya ttp kalau dalam proses pindapatta ini ada sesuatu yang khusus mungkin bagi umat kebanyakan yang belum mengerti.
			
 
			
			
				untuk dana pata, biasanya tidak diperlukan karena pata jaman sekarang pata terbuat dari logam jadi lebih awet berbeda pd saat jaman dulu yang terbuat dari tembikar (alias bisa pecah kalau jatuh).
jadi dana pata, biasanya didanakan kepada orang yg mau memasuki hidup selibat dengan asumsi dilakukan hanya 1x saja.
atau dana pata didanakan ke sangha dengan perlengkapannya: jubah (dalam & luar), pata, alas duduk, sandal & gasper (ikat pinggang).
			
			
			
				Quote from: Mas Tidar on 07 September 2011, 04:14:18 PM
Bhikkhu tidak diperbolehkan memasak !!! (berbeda dengan samanera & sayalay yang masi diperbolehkan memasak)
jadi mie instant adalah makanan mentah. Mohon diperhatikan.
Untuk buah,  mohon diperhatikan juga, jangan pernah memberi dalam bentuk bulat penuh tetapi harus dirusak dahulu kulitnya (dikupas).
kalau tidak si bhikkhu akan meminta tolong umat untuk merusak kulit buah tsb dg mengatakan: "kapiya bhante ....", bisa ditanyakan lebih jelas kepada bhikkhu yang mengerti vinaya.
sering kali umat memberikan buah pd meja makan dalam bentuk yang sudah dikupas/dirusak terlebih dahulu kulitnya ttp kalau dalam proses pindapatta ini ada sesuatu yang khusus mungkin bagi umat kebanyakan yang belum mengerti.
kalau buah pisang, apakah juga harus dikupas kulitnya om?
kalau lengkeng? anggur bagaimana?
			
 
			
			
				Quote from: hemayanti on 08 September 2011, 10:54:35 AM
kalau buah pisang, apakah juga harus dikupas kulitnya om?
kalau lengkeng? anggur bagaimana?
nambah lagi: semangka gmn?
			
 
			
			
				Wah akhirnya akan banyak jenis buah yang ditanyakan ;D Bagaimana kalau dicaritau dulu, mengapa kulitnya harus dirusak? Alasannya apa dan detilnya (apakah ada syarat dan ketentuan yang berlaku).
Monggo di-share kalo ada yang tau tentang vinaya atau punya akses menanyakan hal ini ke bhikkhu/ni.
			
			
			
				Quote from: No Pain No Gain on 08 September 2011, 11:18:53 AM
nambah lagi: semangka gmn?
kalo semangka mungkin ada bagusnya jika dikupas kakek.  ;D
mungkin melon juga demikian, apel, jeruk, buah2 seperti itu ada baiknya jika kulitnya dikupas dulu.
biar bisa langsung dimakan.  ;D
sejujurnya saya pernah melihat ada yang berdana pisang tanpa dikupas kulitnya, kemarin juga baru liat sewaktu makan pagi, bhante makan buah pisang dan kulitnya dikupas sendiri.  :)
kalo anggur saya biasanya liat ada yang langsung dana begitu saja, tanpa dikupas kulitnya.
ribet juga yah kalo mesti ngupas kulit anggur.  ;D
kalo durian bagaimana?  :))
oh iya, kalo g salah saya pernah dengar / baca, katanya bhante kalo makan buah2an g boleh merusak bijinya juga, apa lagi jika biji itu berpotensi menjadi benih dari buah tersebut. (kalo salah, tolong dikoreksi).
nah yang saya mau tanya kalo dana durian apakah harus dihilangkan bijinya dulu?
kembali lagi, kalo anggur, jeruk, lengkeng, rambutan, salak bagaimana?
			
 
			
			
				kalo pisang gw tau....biasanya umat rusakin ujung pisangnya...tapi kalo anggur ga tau deh..tuih semangka banyak bijinya tuh..kalo ketelen gmn?
			
			
			
				saya pernah dana semangka, kulitnya dihilangkan, dan dipotong kecil dan bijinya juga saya hilangkan.
karena saya sendiri pun agak ribet kalo makan semangka, apalagi masih banyak bijinya, makanya saya pikir ada baiknya jika dihilangkan, supaya bhante lebih mudah memakannya, dan atas pertimbangan yang diatas juga.
			
			
			
				Quote from: hemayanti on 08 September 2011, 12:06:48 PM
saya pernah dana semangka, kulitnya dihilangkan, dan dipotong kecil dan bijinya juga saya hilangkan.
karena saya sendiri pun agak ribet kalo makan semangka, apalagi masih banyak bijinya, makanya saya pikir ada baiknya jika dihilangkan, supaya bhante lebih mudah memakannya, dan atas pertimbangan yang diatas juga.
rusak atuh semangkanya...jd kayak keju berlubang2..
			
 
			
			
				Quote from: No Pain No Gain on 08 September 2011, 12:18:06 PM
rusak atuh semangkanya...jd kayak keju berlubang2..
Mesti skillful  :D
			
 
			
			
				kebetulan waktu itu bhante mendapat dana umat berupa anggur, terus bhante mendatangi, minta supaya kulitnya dirusak tapi gak semua butir anggur kulitnya dirusak cman 1 aja yg kulitnya dirusak.
setelah kulitnya dirusak, "kapiyang bhante ..", diserahkan kembali kepada bhante.
kelengkeng khasusnya hampir sama dengan anggur
pisang, pasti sudah dirusak dulu ujungnya.
dragon fruit, pir & apel, ada yang sudah dibelah2 (berarti sudah dirusak)
durian, hanya berupa buah saja (tidak bersama kulitnya
mangga, kulit sudah dikupas dan tidak ada bijinya lagi
memang ada baiknya ditanyakan bhikkhu yang mengerti vinaya dan pengalaman diatas dilakukan ketika berada diluar indo.
			
			
			
				Quote from: hemayanti on 08 September 2011, 12:06:48 PM
saya pernah dana semangka, kulitnya dihilangkan, dan dipotong kecil dan bijinya juga saya hilangkan.
karena saya sendiri pun agak ribet kalo makan semangka, apalagi masih banyak bijinya, makanya saya pikir ada baiknya jika dihilangkan, supaya bhante lebih mudah memakannya, dan atas pertimbangan yang diatas juga.
REKAYASA BUAH-BUAHAN MENJADI TAK BERBIJI (seedless)(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fcybermed.cbn.net.id%2FUserFiles%2FImage%2Fcybermed%2FHealthy%2520Food%2Fanggur%25281%2529.JPG&hash=58672340fce004907da7ce076ea87cdf026f66d4)
Buah jeruk dan semangka tanpa biji hasil persilangan serta terung dan tomat
tanpa biji hasil rekayasa genetik.
Tren baru dalam budi daya buah-buahan adalah menghasilkan buah tanpa biji (seedless), terutama
untuk buah yang harganya mahal seperti anggur, jeruk, dan durian. Selain meningkatkan daya tarik
konsumen, harga buah tanpa biji juga lebih mahal. Secara alami, biji sebenarnya diperlukan tanaman untuk berkem-bang biak, terutama bagi tanaman yang tidak bisa diperbanyak secara vegetatif. Biji biasanya terlindung di dalam buah. Biji merupakan sumber hormon (auksin) yang diperlukan dalam proses pertum- buhan dan perkembangan buah.
Namun, pada beberapa jenis buah-buahan, biji terkadang menggang- gu dan tidak diinginkan karena
merepotkan pada saat buah dikon-sumsi. Di alam, buah tanpa biji sudah ada, tetapi terbatas jenisnya, seperti pisang.
Para petani buah sudah lama memikirkan dan mencari cara un-Rekayasa Buah Tanpa Biji tuk menghilangkan biji pada bebe-rapa buah-buahan. Hasilnya, kini tersedia beberapa buah-buahan
tanpa biji, seperti anggur, semang-ka, dan melon. Para petani berhasil menciptakan buah tanpa biji mela-lui persilangan ataupun aplikasi zat pengatur tumbuh (ZPT). Persilang-an antara tanaman diploid (2n) dan tetraploid (4n) menghasilkan ta-naman triploid (3n) yang biasanya tanpa biji. Cara lain adalah melalui aplikasi ZPT (auksin atau giberelin) pada kuncup bunga. Fungsi ZPT di sini adalah sebagai pengganti biji dalam memenuhi kebutuhan auksin pada proses pembentukan buah, sehingga bunga dapat berkembang menjadi buah tanpa adanya biji.
Namun, cara ini kurang praktis dan tidak permanen sifatnya, karena hanya kuncup bunga yang disem-prot auksin saja yang akan meng- hasilkan buah tanpa biji. Cara ini juga memerlukan tenaga dan biaya yang mahal apabila diterapkan pada areal yang luas. Teknik persilangan lebih praktis dan permanen jika telah berhasil memperoleh tanaman triploid. Namun kendalanya sulit memperoleh induk tetraploidnya.
Rekayasa buah tanpa biji secara modern dapat dilakukan melalui teknik kultur in vitro (kultur jaringan) dan rekayasa genetik. Teknik kultur jaringan kini mulai banyak dicoba para peneliti untuk menghasilkan tanaman triploid melalui
kultur endosperm. Rekayasa genetik buah tanpa biji dilakukan dengan cara menyisipkan gen partenokarpi ke dalam kromosom tanaman target.
Salah satu contoh gen partenokarpi adalah DefH9-iaaM. Gen ini dihasilkan oleh Dr. Rotino dan kawan-kawan dari Pusat Penelitian Sayuran di Montanazo, Milan-Italia. Gen ini diisolasi dari bakteri Pseudomonas dan dapat mengekspresikan senyawa prekursor IAA (auksin) pada awal pembungaan di bagian bakal biji (ovul) dan plasenta.
Senyawa ini dapat menggantikan peran biji pada proses pembentukan buah, sehingga tanaman dapat menghasilkan buah tanpa biji. Gen ini sudah berhasil dicoba pada tanaman tembakau, terung, tomat, melon, dan rasberi. Di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen), gen ini sudah berhasil diaplikasikan pada tanaman tomat. Beberapa galur unggul tomat transgenik telah dihasilkan dan enunjukkan karakter partenokarpi, yaitu berbiji sedikit atau tanpa biji. Dalam waktu dekat, gen ini akan dicoba pada tanaman durian dan manggis untuk menghasilkan buah tanpa biji (Saptowo J. Pardal).
budidayabenihtanaman.blogspot.com
_/\_ SSBS
			
 
			
			
				Quote from: Mas Tidar on 08 September 2011, 01:29:22 PM
kebetulan waktu itu bhante mendapat dana umat berupa anggur, terus bhante mendatangi, minta supaya kulitnya dirusak tapi gak semua butir anggur kulitnya dirusak cman 1 aja yg kulitnya dirusak.
setelah kulitnya dirusak, "kapiyang bhante ..", diserahkan kembali kepada bhante.
kelengkeng khasusnya hampir sama dengan anggur
pisang, pasti sudah dirusak dulu ujungnya.
dragon fruit, pir & apel, ada yang sudah dibelah2 (berarti sudah dirusak)
durian, hanya berupa buah saja (tidak bersama kulitnya
mangga, kulit sudah dikupas dan tidak ada bijinya lagi
memang ada baiknya ditanyakan bhikkhu yang mengerti vinaya dan pengalaman diatas dilakukan ketika berada diluar indo.
oh, jadi maksudnya g perlu dikupas semua ya om? (khusus anggur dan pisang)
hanya perlu dirusak sebagian saja?
sebagai bukti bahwa buah itu memang sudah rusak sebelum dimakan dan bukan bhante yang merusakkannya.
			
 
			
			
				Quote from: No Pain No Gain on 08 September 2011, 12:18:06 PM
rusak atuh semangkanya...jd kayak keju berlubang2..
sebenarnya tidak juga kek, soalnya yang lalu saya dapat semangka yang bijinya berada pada satu baris saja, g menyebar, jadinya lebih mudah dibersihkan, tinggal potong dibagian yang ada bijinya lalu dihilangkan. kan akhirnya mau dipotong kecil2 juga.  :)
Quote from: rooney on 08 September 2011, 12:59:59 PM
Mesti skillful  :D
nah ini dia yang kakek kyiutt belum punya.  :))
tolong diajarkan om rooney.
			
 
			
			
				Quote from: kullatiro on 02 November 2010, 07:23:09 PM
wa, untuk sangha dana
-jubah
-madu(juga merupakan obat)
-sendal jepit
-jarum dan benang
-odol/pasta gigi dan sikat gigi
-obat(lupa dah lama sekali).
-dan +angpau.
IMHO, bagus yak kalo ada satu kotak atau semacam dompet kecil, isinya satu paket mini alat jahit (isinya jarum, benang, mata-nenek, gunting kecil).
Copas dari beberapa blog orang:
1. Benang
- Ada 3 Jenis: Astra, Extra, Yamalon. Yamalon kurang bagus (menurut pengalaman penulisnya, mudah putus). Astra dan Extra sama bagus, tapi Extra agak kasar (seratnya lebih kasar, mudah kusut).
- Di Pasar Tanah Abang blok F harga satu lusin benang Astra sekitar Rp.22.000, Extra Rp.10.000 dan Yamalon Rp.7000 (harga tahun 2008).
- Panjang benang Astra = 500 yard, sedangkan Extra = +/- 500 yard. Kalo ditekan, Astra lebih padat (kemungkinan Astra lebih panjang).
2. Mata-Nenek
- adalah alat untuk membantu memasukkan benang ke dalam jarum (lebih memudahkan bagi orang yang sudah tua)
- Di pekanbaru harganya Rp.1000 (Desember 2012), di kota lain ada yang Rp.2500.
- berikut gambar dan cara pakainya (keren juga kalo bisa diprint).   
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2F1-1_zpsd2104a83.jpg&hash=43981812f4e19758a37566138aba084d53bfdd05)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2FMataNenek3_zpsafe200e4.jpg&hash=3a5e4732c3c27d22884ff13357012b89d8227c38)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2FMataNenek4_zps8a3486a4.jpg&hash=c95d37d3a0e3cc65ad1d6a64046dec2590c3f5be)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2FMataNenek6_zps3ab2f7ea.jpg&hash=6f7a1bae20e00b2898caf1e6a5d841f1886263a9)[/spoiler]
3. Gunting kecil
4. Jarum
Monggo kalo ada yang mau ditambah....
			
 
			
			
				Quote from: dhammadinna on 04 June 2013, 05:10:12 PM
2. Mata-Nenek
- adalah alat untuk membantu memasukkan benang ke dalam jarum (lebih memudahkan bagi orang yang sudah tua)
- Di pekanbaru harganya Rp.1000 (Desember 2012), di kota lain ada yang Rp.2500.
- berikut gambar dan cara pakainya (keren juga kalo bisa diprint).
   
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2F1-1_zpsd2104a83.jpg&hash=43981812f4e19758a37566138aba084d53bfdd05)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2FMataNenek3_zpsafe200e4.jpg&hash=3a5e4732c3c27d22884ff13357012b89d8227c38)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2FMataNenek4_zps8a3486a4.jpg&hash=c95d37d3a0e3cc65ad1d6a64046dec2590c3f5be)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi840.photobucket.com%2Falbums%2Fzz326%2FMayvise%2FMataNenek6_zps3ab2f7ea.jpg&hash=6f7a1bae20e00b2898caf1e6a5d841f1886263a9)[/spoiler]
Keren !  :o
Gw baru tahu kalau ada alat bantu ginian.  Mungkin karena gw belum nenek2 atawa engkong2 makanya ketinggalan berita.  :)) :))
			
 
			
			
				Quote from: sanjiva on 04 June 2013, 05:14:08 PM
Keren !  :o
Gw baru tahu kalau ada alat bantu ginian.  Mungkin karena gw belum nenek2 atawa engkong2 makanya ketinggalan berita.  :)) :))
artinya sy udah nenek2 dong. :hammer:
tau bendanya, tpi bru tau namanya.