Quote
Apakah Buddha ada atau tidak saat ini ?
Jawabannya telah disiapkan oleh Buddha sendiri, yaitu ketika Beliau berkata, "Oh Ananda, Dharma dan Peraturan (Vinaya) yang telah Tathagata ajarkan dan contohkan adalah gurumu ketika Aku sudah tidak ada lagi."
Saat ini kita bahkan masih belajar, berlatih dan merasakan manfaat dari Dharma dan latihan displin kita. Karena itu, Guru Agung Buddha masih bersama kita. Bait kalimat tersebut sangatlah terkenal karena diucapkan oleh Buddha sendiri menjelang Parinibbana. Perhatikan, kalimat tersebut menunjukkan bahwa Sang Guru masih ada.
Sumber :
The Truth of Nature
Tanya Jawab dengan Bhikkhu Buddhadasa tentang Ajaran Buddha
Saya belum memahami tulisan di atas. Kelihatan seperti kontrakdiksi atau tidak pas antara jawaban di paragraf pertama dengan yang kedua. Jika ada yang memahami, tolong berikan masukannya.
Namun intinya penulis (Bhikkhu Buddhadasa) menegaskan : Sang Guru masih ada.
Dan Buddha masih ada juga lebih jelas dikemukakan pada pertanyaan :
"Di mana kita dapat menemukan Buddha ?" (lihat di spoiler)
[spoiler]
Quote
"Di mana kita dapat menemukan Buddha ?"
Buddha bersabda, "Siapa saja yang melihat Dharma melihat Tathagata. Orang yang tidak melihat Dharma, tidak melihat Tathagata. Orang yang tidak melihat Dharma, walaupun dia memegang jubah Tathagata dengan erat, dia tidak bisa dikatakan melihat Tathagata."
Kutipan ini mengajarkan Buddha tidak bisa ditemukan secara fisik. Buddha dapat ditemukan lewat kualitas istimewa di dalam diri Beliau, yang disebut dengan Dharma--bagian yang harus kita lihat sebelum kita menyatakan bahwa kita sudah menemukan Buddha.
Ketika kita bersujud di depan rupang atau gambar Buddha, kita memusatkan perhatian kita kepada wujud Buddha yang ada di depan kita, kita melihat jasmani Buddha yang dipresentasikan oleh gambar atau rupang tersebut. Kemudian kita melihat jauh melewati tubuh jasmani Buddha ke dalam pikirannya, hingga kita berhasil menembus kualitas tertinggi yang ada di dalam pikiran Buddha. Kita melihat kualitas tersebut murni, menyebar, Dharma yang damai, bebas dari kemelekatan, dan benar-benar bebas. Saat itulah baru kita sungguh-sungguh menemukan Buddha.
Sumber :
The Truth of Nature
Tanya Jawab dengan Bhikkhu Buddhadasa tentang Ajaran Buddha
[/spoiler]
Apa pendapat/komentar anda ?
Kutipan berikut ini memang tidak menjawab, tapi mungkin bisa memberikan inspirasi
Quote from: MN 63 Cūḷamālunkya Sutta
5. "Jika siapapun mengatakan sebagai berikut: 'aku tidak akan menjalani kehidupan suci di bawah Sang Bhagavā hingga Sang Bhagavā menyatakan kepadaku "dunia adalah abadi" ... atau "Sang Tathāgata ada dan tidak ada setelah kematian," "Sang Tathāgata bukan ada dan bukan tidak ada setelah kematian," [429] hal itu masih tetap tidak dinyatakan oleh Sang Bhagavā dan sementara orang itu akan mati. Misalkan, Mālunkyāputta, seseorang terluka oleh anak panah beracun, dan teman-teman dan sahabatnya, sanak saudara dan kerabatnya, membawa seorang ahli bedah untuk merawatnya. Orang itu berkata: 'aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku adalah seorang mulia atau seorang brahmana atau seorang pedagang atau seorang pekerja.' Dan ia mengatakan: 'aku tidak akan membiarkan ahli bedah ini mencabut anak panah ini hingga aku mengetahui nama dan suku dari orang yang melukaiku; ... hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku tinggi atau pendek atau sedang; ... hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku berkulit gelap atau cokelat atau keemasan; ... hingga aku mengetahui apakah orang yang melukaiku hidup di desa atau pemukiman atau kota apa; ... hingga aku mengetahui apakah busur yang melukaiku adalah sebuah busur panjang atau busur silang; ... hingga aku mengetahui apakah tali busur yang melukaiku terbuat dari serat atau buluh atau urat atau rami atau kulit kayu; ... hingga aku mengetahui dari bulu apakah tangkai anak panah yang melukaiku itu dipasangkan – apakah dari burung nasar atau burung bangau atau burung elang atau burung merak atau burung jangkung; ... hingga aku mengetahui dengan urat jenis apakah tangkai anak panah itu diikat – apakah urat sapi atau kerbau atau rusa atau monyet; ... hingga aku mengetahui jenis mata anak panah apakah yang melukaiku – apakah berpaku atau berpisau atau melengkung atau berduri atau bergigi-anak-sapi atau berbentuk-tombak.' [430]
"Semua ini masih tetap tidak diketahui oleh orang itu dan sementara itu orang itu akan mati. Demikian pula, Mālunkyāputta, jika siapapun mengatakan sebagai berikut: 'aku tidak akan menjalani kehidupan suci di bawah Sang Bhagavā hingga Sang Bhagavā menyatakan kepadaku "dunia adalah abadi" ... atau "Sang Tathāgata bukan ada dan bukan tidak ada setelah kematian," hal itu masih tetap tidak dinyatakan oleh Sang Bhagavā dan sementara orang itu akan mati.
sutta lengkapnya baca di sini http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17773.msg289505#msg289505 (http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=17773.msg289505#msg289505)
komentar ku :
tak ada kontradiksi..... its oK
masih binggung??
yah bahas kata per kata...
1. "Oh Ananda, Dharma dan Peraturan (Vinaya) yang telah Tathagata ajarkan dan contohkan adalah gurumu ketika Aku sudah tidak ada lagi."
artinya Dhamma akan menjadi Guru, Panutan, dll.. saat Sang Buddha secara fisik sudah tidak ada ( di sopilernya ada ttg ini)
2. Saat dia bilang "Sang Guru masih ada"
Guru yg di maksudkan adalah Dhamma...
dengan adanya Dhamma... org dpt merenung 9 sifat Buddha (ada dalam Buddhanussati)
mengetahui ttg 32 ciri2 seorg Buddha, dan bagaimana mendapatkannya ( hal ini kurang lebih setara dgn melihat Buddha langsung )
yah begitu menurut ku...
coba cakra jtg-ajna di aktifkan dulu, baru di baca lagi
1. dhamma & vinaya adalah representasi Sang Guru, bukan Sang Guru itu sendiri.
sama halnya seperti mis dalam resepsi pernikahan ada yg udah ga ada ortu, trus ortunya diwakilkan oleh saudara tua.
nah saudara tua itu adalah representasi ortu, demikian jg dg dhamma & vinaya adalah representasi Sang Guru.
2. seseorang hanya mengerti apa itu Buddha ketika ia melihat dhamma itu sendiri. sisanya hanya melihat fisik, bukan melihat makna Buddha yg sebenernya
http://dhammacitta.org/dcpedia/Di_Manakah_Sang_Buddha (http://dhammacitta.org/dcpedia/Di_Manakah_Sang_Buddha)
Yang benar adalah Buddha telah melampaui keadaan "ada" dan "tiada", namun mereka yang telah menjalankan Dhamma dengan benar dan merealisasikan hasilnya dapat melihat Buddha seakan-akan Beliau masih "ada".
Terimakasih untuk semua masukannya.
Kalimat terakhir dari link bro Sumedho :
QuoteJadi jawaban terbaik untuk pertanyaan "Di Manakah Sang Buddha?" adalah Sang Buddha berada dalam pikiran anda yang telah merealisasikan Kebenaran Tertinggi.
Menurut saya, kalimat itu artinya Sang Buddha itu ada dan dapat ditemukan bagi mereka yang telah merealisasikan Kebenaran Tertinggi.
Itu juga selaras dengan quote bro Indra : "Sang Tathāgata bukan ada dan bukan tidak ada setelah kematian."
Bukan ada, artinya Beliau tidak ada (sebelum seseorang merealisasikan Kebenaran Tertinggi).
Bukan tidak ada, artinya Beliau ada (setelah seseorang merealisasikan Kebenaran Tertinggi).
Ini cuma pendapat pribadi saja. Mohon pendapat/komentar2nya.
Quote from: Iwan Senta on 26 October 2010, 09:53:53 AM
Terimakasih untuk semua masukannya.
Kalimat terakhir dari link bro Sumedho :
QuoteJadi jawaban terbaik untuk pertanyaan "Di Manakah Sang Buddha?" adalah Sang Buddha berada dalam pikiran anda yang telah merealisasikan Kebenaran Tertinggi.
Menurut saya, kalimat itu artinya Sang Buddha itu ada dan dapat ditemukan bagi mereka yang telah merealisasikan Kebenaran Tertinggi.
Itu juga selaras dengan quote bro Indra : "Sang Tathāgata bukan ada dan bukan tidak ada setelah kematian."
Bukan ada, artinya Beliau tidak ada (sebelum seseorang merealisasikan Kebenaran Tertinggi).
Bukan tidak ada, artinya Beliau ada (setelah seseorang merealisasikan Kebenaran Tertinggi).
Ini cuma pendapat pribadi saja. Mohon pendapat/komentar2nya.
ada dan tidak ada harus diuraikan lebih jelas
karena tidak semua yang baca mengerti kata2 demikian
ada yang mengartikan Buddha Gotama benar2 masih ada dan berwujud serta berdiam di alam lain !
tapi yang lebih benar adalah Dhamma (ajaran Beliau) yang masih ada, bila seseorang mencapai Kebenaran Tertinggi (Nibbana) berarti menunjukkan ajaran Beliau benar2 terbukti.
_/\_