Jainisme saya baca di wikipedia menarik juga kosmologinya, semesta ini tidak ada yang menciptakan dan tak berawal serta tak berakhir. namun yang membuat buddhisme lebih keren adalah ttg anatta nya. kalau di jainisme kan mereka mengakui ada soul yang sejati dan kekal. Kalau saya percaya bahwa tidak ada jiwa.
saya ingin bertanya, apakah dalam jainisme kalau meditasi bisa sampai mendapat kesaktian?
anatta itu yang paling keren dari buddhisme
owe gk ngerti anatta ni
jelasin dong biar owe ngerti
maksudnya gk ada aku yang kekal gimana sih
yang benar itu "aku " atau "inti " sih ?
bukannya pemimpin jain dimasa sang budha adalah pertapa nigantha nataputta?
mereka sering boasting tapi tidak bisa menunjukkan kesaktiannya.
tapi siapapun sebenernya kalau meditasi dgn benar, akan bisa capai sedikit kesaktian.
pertapa lain di jaman sang buddha ada juga kok yg sakti.
Soul yg kekal?mungkn mksdny anicca ya bro..
Quote from: raynoism on 09 October 2010, 06:22:33 PM
Jainisme saya baca di wikipedia menarik juga kosmologinya, semesta ini tidak ada yang menciptakan dan tak berawal serta tak berakhir. namun yang membuat buddhisme lebih keren adalah ttg anatta nya. kalau di jainisme kan mereka mengakui ada soul yang sejati dan kekal. Kalau saya percaya bahwa tidak ada jiwa.
saya ingin bertanya, apakah dalam jainisme kalau meditasi bisa sampai mendapat kesaktian?
anatta itu yang paling keren dari buddhisme
bukan anatta aja keren, juga anicca dan dukkha
di agama tetangga ada bahas tentang ke 3 nya (Tiga Corak Umum) secara lengkap ?
_/\_
Quote from: adi lim on 10 October 2010, 05:46:25 AM
Quote from: raynoism on 09 October 2010, 06:22:33 PM
Jainisme saya baca di wikipedia menarik juga kosmologinya, semesta ini tidak ada yang menciptakan dan tak berawal serta tak berakhir. namun yang membuat buddhisme lebih keren adalah ttg anatta nya. kalau di jainisme kan mereka mengakui ada soul yang sejati dan kekal. Kalau saya percaya bahwa tidak ada jiwa.
saya ingin bertanya, apakah dalam jainisme kalau meditasi bisa sampai mendapat kesaktian?
anatta itu yang paling keren dari buddhisme
bukan anatta aja keren, juga anicca dan dukkha
di agama tetangga ada bahas tentang ke 3 nya (Tiga Corak Umum) secara lengkap ?
_/\_
nda ada, buddhisme keren pokok e
segala yang berkondisi dan tak berkondisi itu anatta..jadi dhamma pun tak berinti...kosong....
sabbe dhamma anatta ti
saya liat foto guru jain masa kini kok pake masker?
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Acharyashri1.JPG
yang dimaksud pencerahan lord mahavira itu yang seperti apa?
bukankah hanya Buddha yang tercerahkan sempurna?
di indonesia ada jainisme ga?
Quote from: raynoism on 11 October 2010, 12:16:11 PM
nda ada, buddhisme keren pokok e
segala yang berkondisi dan tak berkondisi itu anatta..jadi dhamma pun tak berinti...kosong....
sabbe dhamma anatta ti
saya liat foto guru jain masa kini kok pake masker?
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Acharyashri1.JPG
yang dimaksud pencerahan lord mahavira itu yang seperti apa?
bukankah hanya Buddha yang tercerahkan sempurna?
di indonesia ada jainisme ga?
Sejak dahulu, banyak ajaran di India yang fokusnya adalah menuju pada Pencerahan atau Kebebasan (Nibbana). Tapi belum ada yang merealisasinya. Namun banyak sekali ajaran atau orang (guru) yang menyatakan dirinya sudah mencapai Pencerahan. Banyak orang di masa lalu yang mengklaim dirinya sudah menjadi Arahat atau Buddha.
(Mahavira [pendiri Jainisme] sendiri juga memiliki latar belakang yang mirip dengan Siddhattha Gotama; yakni sebagai seorang pangeran yang meninggalkan kemewahan hidup di istana untuk menjadi seorang petapa.)Hingga suatu saat lahirlah Siddhattha Gotama yang memiliki 32 Mahapurisalakkhana; dan akhirnya mencapai Pencerahan dan membabarkan Dhamma-Nya. Sejak kemunculan Buddha Gotama, banyak ajaran dan guru dari aliran lain yang "jatuh" karena tidak mampu membuktikan kebenarannya di hadapan Buddha Gotama. Sejak saat itu sampai sekarang, yang dikenal sebagai Sang Buddha adalah Siddhattha Gotama. Namun aliran lain seperti Jainisme ini masih tetap bertahan sampai masa kini.
Quote from: upasaka on 11 October 2010, 12:28:44 PM
Quote from: raynoism on 11 October 2010, 12:16:11 PM
nda ada, buddhisme keren pokok e
segala yang berkondisi dan tak berkondisi itu anatta..jadi dhamma pun tak berinti...kosong....
sabbe dhamma anatta ti
saya liat foto guru jain masa kini kok pake masker?
http://en.wikipedia.org/wiki/File:Acharyashri1.JPG
yang dimaksud pencerahan lord mahavira itu yang seperti apa?
bukankah hanya Buddha yang tercerahkan sempurna?
di indonesia ada jainisme ga?
Sejak dahulu, banyak ajaran di India yang fokusnya adalah menuju pada Pencerahan atau Kebebasan (Nibbana). Tapi belum ada yang merealisasinya. Namun banyak sekali ajaran atau orang (guru) yang menyatakan dirinya sudah mencapai Pencerahan. Banyak orang di masa lalu yang mengklaim dirinya sudah menjadi Arahat atau Buddha. (Mahavira [pendiri Jainisme] sendiri juga memiliki latar belakang yang mirip dengan Siddhattha Gotama; yakni sebagai seorang pangeran yang meninggalkan kemewahan hidup di istana untuk menjadi seorang petapa.)
Hingga suatu saat lahirlah Siddhattha Gotama yang memiliki 32 Mahapurisalakkhana; dan akhirnya mencapai Pencerahan dan membabarkan Dhamma-Nya. Sejak kemunculan Buddha Gotama, banyak ajaran dan guru dari aliran lain yang "jatuh" karena tidak mampu membuktikan kebenarannya di hadapan Buddha Gotama. Sejak saat itu sampai sekarang, yang dikenal sebagai Sang Buddha adalah Siddhattha Gotama. Namun aliran lain seperti Jainisme ini masih tetap bertahan sampai masa kini.
hmm......berarti bener to kalo buddhisme itu yang terkeren..
lalu mengapa pertapa jain menggunakan masker? pertapa jain kok telanjang? bukankah bisa ditangkap polisi kalau telanjang dengan alasan apapun di tempat umum? apakah dengan telanjang maka lebih mudah untuk bermeditasi?
Quote from: raynoism on 11 October 2010, 02:16:21 PM
hmm......berarti bener to kalo buddhisme itu yang terkeren..
lalu mengapa pertapa jain menggunakan masker? pertapa jain kok telanjang? bukankah bisa ditangkap polisi kalau telanjang dengan alasan apapun di tempat umum? apakah dengan telanjang maka lebih mudah untuk bermeditasi?
Saya kurang tahu mengapa menggunakan masker. AFAIK, Jainisme termasuk aliran yang menjunjung cinta-kasih kepada semua makhluk. Salah satu prinsip mereka adalah vegetarian. Namun mereka tidak menampik bahwa sayuran yang mereka makan pun didapatkan dengan pembunuhan makhluk lainnya (hama). Demikian juga dengan pakaian, yang bahannya didapatkan dengan merugikan makhluk lainnya. Karena menurut mereka bahan dasar pakaian itu didapatkan dengan jalan merugikan makhluk lain, maka petapa Jainisme memutuskan untuk tidak mengenakan pakaian.
Quote from: upasaka on 11 October 2010, 04:08:00 PM
Quote from: raynoism on 11 October 2010, 02:16:21 PM
hmm......berarti bener to kalo buddhisme itu yang terkeren..
lalu mengapa pertapa jain menggunakan masker? pertapa jain kok telanjang? bukankah bisa ditangkap polisi kalau telanjang dengan alasan apapun di tempat umum? apakah dengan telanjang maka lebih mudah untuk bermeditasi?
Saya kurang tahu mengapa menggunakan masker. AFAIK, Jainisme termasuk aliran yang menjunjung cinta-kasih kepada semua makhluk. Salah satu prinsip mereka adalah vegetarian. Namun mereka tidak menampik bahwa sayuran yang mereka makan pun didapatkan dengan pembunuhan makhluk lainnya (hama). Demikian juga dengan pakaian, yang bahannya didapatkan dengan merugikan makhluk lainnya. Karena menurut mereka bahan dasar pakaian itu didapatkan dengan jalan merugikan makhluk lain, maka petapa Jainisme memutuskan untuk tidak mengenakan pakaian.
Wah ini baru ajaran yang benar-benar konsisten tidak ingin menyebabkan terbunuhnya mahluk lain.... ;D
Quote from: upasaka on 11 October 2010, 04:08:00 PM
Quote from: raynoism on 11 October 2010, 02:16:21 PM
hmm......berarti bener to kalo buddhisme itu yang terkeren..
lalu mengapa pertapa jain menggunakan masker? pertapa jain kok telanjang? bukankah bisa ditangkap polisi kalau telanjang dengan alasan apapun di tempat umum? apakah dengan telanjang maka lebih mudah untuk bermeditasi?
Saya kurang tahu mengapa menggunakan masker. AFAIK, Jainisme termasuk aliran yang menjunjung cinta-kasih kepada semua makhluk. Salah satu prinsip mereka adalah vegetarian. Namun mereka tidak menampik bahwa sayuran yang mereka makan pun didapatkan dengan pembunuhan makhluk lainnya (hama). Demikian juga dengan pakaian, yang bahannya didapatkan dengan merugikan makhluk lainnya. Karena menurut mereka bahan dasar pakaian itu didapatkan dengan jalan merugikan makhluk lain, maka petapa Jainisme memutuskan untuk tidak mengenakan pakaian.
petapa jainisme menggunakan masker itu dengan alasan bahwa di udara jg terdapat makhluk hidup mikro..jd mereka menyaring udaranya terlebih dahulu agar makhluk hdp tersebut tdk terhirup oleh mereka
Wew, benar-benar ketat sekali... Apakah hal tersebut tidak menjurus ke penyiksaan diri ?
Dalam Tipitaka, kalo ga salah ada cerita tentang pembicaraan Sang Buddha dan Mahavira kan ?
_/\_
Ya justru mereka berpandangan terlalu ketat,
oleh sebab itulah mereka disebut ekstrim karena
berpandangan condong satu sisi.
Quote from: rooney on 11 October 2010, 05:05:26 PM
Wew, benar-benar ketat sekali... Apakah hal tersebut tidak menjurus ke penyiksaan diri ?
Dalam Tipitaka, kalo ga salah ada cerita tentang pembicaraan Sang Buddha dan Mahavira kan ?
_/\_
Mungkin bukan termasuk penyiksaan diri. Tapi bagi Sang Buddha, mempraktikkan hal-hal seperti itu bukan merupakan hal yang krusial untuk menuju Pencerahan. Jadi Sang Buddha melihat hal tersebut sebagai tidak bermanfaat (akusala).
Quote from: upasaka on 11 October 2010, 05:45:12 PM
Quote from: rooney on 11 October 2010, 05:05:26 PM
Wew, benar-benar ketat sekali... Apakah hal tersebut tidak menjurus ke penyiksaan diri ?
Dalam Tipitaka, kalo ga salah ada cerita tentang pembicaraan Sang Buddha dan Mahavira kan ?
_/\_
Mungkin bukan termasuk penyiksaan diri. Tapi bagi Sang Buddha, mempraktikkan hal-hal seperti itu bukan merupakan hal yang krusial untuk menuju Pencerahan. Jadi Sang Buddha melihat hal tersebut sebagai tidak bermanfaat (akusala).
Bro Upasaka yang baik, saya setuju, yang dilakukan kaum jain seperti orang yang ingin rumahnya sebersih mungkin, lalu membersihkan lantainya dengan membawa mikroskop untuk memastikan tak ada debu tersisa di lantai.
Seseorang yang pernah melanggar sila yang berat seperti membunuh manusia, juga masih bisa mencapai kesucian bila ia mepraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, karena
kesucian bukan di dapat dengan tidak membunuh mahluk hidup, masih banyak faktor lain yang harus diperhatikan.
Dengan kata lain
kesucian didapat dengan melaksanakan Jalan Ariya Berunsur Delapan.Contohnya yang paling jelas adalah Angulimala.
_/\_
Quote from: fabian c on 11 October 2010, 06:13:02 PM
Bro Upasaka yang baik, saya setuju, yang dilakukan kaum jain seperti orang yang ingin rumahnya sebersih mungkin, lalu membersihkan lantainya dengan membawa mikroskop untuk memastikan tak ada debu tersisa di lantai.
Seseorang yang pernah melanggar sila yang berat seperti membunuh manusia, juga masih bisa mencapai kesucian bila ia mepraktikkan Jalan Ariya Berunsur Delapan, karena kesucian bukan di dapat dengan tidak membunuh mahluk hidup, masih banyak faktor lain yang harus diperhatikan.
Dengan kata lain kesucian didapat dengan melaksanakan Jalan Ariya Berunsur Delapan.
Contohnya yang paling jelas adalah Angulimala.
_/\_
Menurut saya, tujuan para petapa Jainisme melakukan praktik seperti itu adalah untuk menghindari pembunuhan terhadap semua makhluk. Ini disebabkan karena pandangan Jainisme yang menyatakan bahwa perbuatan fisik jasmani lebih berat daripada perbuatan lewat pikiran. Sedangkan dalam Buddhisme, pikiran adalah hal yang paling vital.
Di saat petapa Jainisme sibuk mencari-cari cara untuk tidak ikut ambil andil dalam kematian makhluk lain, Sang Buddha justru meletakkan fokus ajaran pada pikiran dengan cinta-kasih dan kebijaksanaan guna mencapai Pencerahan. Dan karena Pencerahan berkenaan dengan pikiran (batin), maka penataan batin adalah hal yang paling vital. Oleh karena itu, meskipun Angulimala dahulu sering membunuh, meski tanpa melakukan praktik seperti yang dilakukan oleh petapa Jainisme; namun dengan mengembangkan cinta-kasih dan kebijaksanaan, maka Angulimala berhasil mencapai Pencerahan.
Praktik Jainisme termasuk penyiksaan diri koq.. Tapabrata tertinggi yang diyakini kaum Jain bisa menghabiskan karma lama seseorang yaitu melalui puasa tanpa makan & minum. Dengan begitu tidak ada yang dapat 'mempersaksikan' efisiensi metodenya setelah melalui cara ini. Dengan cara ini pula Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta mencapai moksha.
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 11:18:59 AM
Praktik Jainisme termasuk penyiksaan diri koq.. Tapabrata tertinggi yang diyakini kaum Jain bisa menghabiskan karma lama seseorang yaitu melalui puasa tanpa makan & minum. Dengan begitu tidak ada yang dapat 'mempersaksikan' efisiensi metodenya setelah melalui cara ini. Dengan cara ini pula Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta mencapai moksha.
maksudnya mati ya? apakah mahavira itu sakti juga?
Quote from: raynoism on 12 October 2010, 05:04:03 PM
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 11:18:59 AM
Praktik Jainisme termasuk penyiksaan diri koq.. Tapabrata tertinggi yang diyakini kaum Jain bisa menghabiskan karma lama seseorang yaitu melalui puasa tanpa makan & minum. Dengan begitu tidak ada yang dapat 'mempersaksikan' efisiensi metodenya setelah melalui cara ini. Dengan cara ini pula Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta mencapai moksha.
maksudnya mati ya? apakah mahavira itu sakti juga?
Iye, setelah starvation ya mokad, bukannya mokkha alias moksha.
Yup sakti.. Klaim dari pengikut dia.
o...jadinya cuma mokat dan bukan moksha ya?
tapi kok di wikipedia ada lukisannya mahavira mencapai pencerahan? dengan telanjang tentunya, sekarang kok pengikut jain nda telanjang juga?
Ya menurut mereka itu Moksha.. Karena itu dibilang juga, yang udah mokad kan ngga bisa nongol lagi kasi kesaksian bener ga metode itu efektif untuk pencerahan?
Tergantung.. Mungkin masih ada di beberapa tempat di India praktisi telanjang itu. Tapi menurut Jain memang ga semua harus telanjang, bahkan telanjang bagi mereka itu bukan telanjang, tetapi semata-mata mereka berjubah udara. Agak mengingatkan gw tentang cerita Kaisar dan jubah barunya..
Iya memang ada lukisan dia mencapai moksha, ya di situ dia menjalankan praktek puasa tanpa makan tanpa minum itu..
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 11:18:59 AM
Praktik Jainisme termasuk penyiksaan diri koq.. Tapabrata tertinggi yang diyakini kaum Jain bisa menghabiskan karma lama seseorang yaitu melalui puasa tanpa makan & minum. Dengan begitu tidak ada yang dapat 'mempersaksikan' efisiensi metodenya setelah melalui cara ini. Dengan cara ini pula Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta mencapai moksha.
Nigantha Nataputta mati gara2 muntah darah setelah mengetahui bahwa penyokong utamanya Upali beralih kepada Buddha Gotama
Quote from: Indra on 12 October 2010, 06:18:32 PM
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 11:18:59 AM
Praktik Jainisme termasuk penyiksaan diri koq.. Tapabrata tertinggi yang diyakini kaum Jain bisa menghabiskan karma lama seseorang yaitu melalui puasa tanpa makan & minum. Dengan begitu tidak ada yang dapat 'mempersaksikan' efisiensi metodenya setelah melalui cara ini. Dengan cara ini pula Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta mencapai moksha.
Nigantha Nataputta mati gara2 muntah darah setelah mengetahui bahwa penyokong utamanya Upali beralih kepada Buddha Gotama
Muntah darah memang, tapi ngga ampe mokkhaed keqnya Ko.. Coba cek ke Upali Sutta lagi ;D
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 06:37:57 PM
Quote from: Indra on 12 October 2010, 06:18:32 PM
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 11:18:59 AM
Praktik Jainisme termasuk penyiksaan diri koq.. Tapabrata tertinggi yang diyakini kaum Jain bisa menghabiskan karma lama seseorang yaitu melalui puasa tanpa makan & minum. Dengan begitu tidak ada yang dapat 'mempersaksikan' efisiensi metodenya setelah melalui cara ini. Dengan cara ini pula Mahavira a.k.a Nigantha Nataputta mencapai moksha.
Nigantha Nataputta mati gara2 muntah darah setelah mengetahui bahwa penyokong utamanya Upali beralih kepada Buddha Gotama
Muntah darah memang, tapi ngga ampe mokkhaed keqnya Ko.. Coba cek ke Upali Sutta lagi ;D
catatan kaki oleh Bhikkhu Bodhi, yg mengutip dari Majjhima Nikaya Atthakatha:
MA: dukacita yang berat muncul dalam dirinya karena kehilangan penyokong awamnya, dan ini menghasilkan gangguan pada jasmaninya yang mengakibatkan ia memuntahkan darah panas. Setelah memuntahkan darah panas, hanya sedikit makhluk yang dapat bertahan hidup. Demikianlah mereka membawanya ke Pāvā dengan menggunakan tandu, dan tidak lama kemudian ia meninggal dunia.
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 06:14:21 PM
Ya menurut mereka itu Moksha.. Karena itu dibilang juga, yang udah mokad kan ngga bisa nongol lagi kasi kesaksian bener ga metode itu efektif untuk pencerahan?
Tergantung.. Mungkin masih ada di beberapa tempat di India praktisi telanjang itu. Tapi menurut Jain memang ga semua harus telanjang, bahkan telanjang bagi mereka itu bukan telanjang, tetapi semata-mata mereka berjubah udara. Agak mengingatkan gw tentang cerita Kaisar dan jubah barunya..
Iya memang ada lukisan dia mencapai moksha, ya di situ dia menjalankan praktek puasa tanpa makan tanpa minum itu..
tolong saya diceritain yang kisah kaisar dan baju barunya, keliatannya menarik.thanks
Quote from: Jerry on 12 October 2010, 05:30:50 PM
maksudnya mati ya? apakah mahavira itu sakti juga?
Iye, setelah starvation ya mokad, bukannya mokkha alias moksha.
Yup sakti.. Klaim dari pengikut dia.
Angkat topik lagi...
Menurut salah satu Sutta (kalau tidak salah Samyutta Nikaya) dikatakan bahwa ada percakapan Nigantha Nataputta dengan Y.A. Citta (upasaka utama). Nigantha mengatakan bahwa Jhana tak ada yang lebih tinggi dari Jhana pertama.
Sedangkan Y.A. Citta mengatakan bahwa beliau memiliki jhana hingga Jhana ke-8 (Jhana terakhir).
Jadi kesimpulannya Nigantha Nataputta secara tidak langsung mengatakan bahwa beliau hanya memiliki Jhana pertama (menurut Tipitaka).
Quote from: padmakumara on 09 October 2010, 09:38:46 PM
owe gk ngerti anatta ni
jelasin dong biar owe ngerti
maksudnya gk ada aku yang kekal gimana sih
yang benar itu "aku " atau "inti " sih ?
annata = ketiadaan inti diri yg sejati, sebenarnya 'aku' itu eksis, tapi tidak dapat ditemukan di dalam diri kita,yg mana yg sebenarnya yg disebut 'aku' tsb.
menurut ajaran buddhist yg saya pelajari, 'aku' tsb eksis oleh berbagai faktor dan penyebab (selalu ada sebab). jadi eksistensi 'aku' tidaklah independen atau muncul sendiri tanpa sebab.
'aku' eksis oleh berbagai sebab dan faktor walaupun sebenarnya kt sulit menemukan dimana 'aku' tsb. jadi yang disangkal dalam buddhism adalah 'aku yg sejati' atau 'aku yg independen (berdiri sendiri tanpa penyebab)'
gitu bro...smoga bermanfaat :-)
Anatta itu tidak ada inti aku, ato segala sesuatu bukan milikku?
Quote from: lobsangchandra on 31 March 2011, 10:03:11 PM
annata = ketiadaan inti diri yg sejati, sebenarnya 'aku' itu eksis, tapi tidak dapat ditemukan di dalam diri kita,yg mana yg sebenarnya yg disebut 'aku' tsb.
menurut ajaran buddhist yg saya pelajari, 'aku' tsb eksis oleh berbagai faktor dan penyebab (selalu ada sebab). jadi eksistensi 'aku' tidaklah independen atau muncul sendiri tanpa sebab.
'aku' eksis oleh berbagai sebab dan faktor walaupun sebenarnya kt sulit menemukan dimana 'aku' tsb. jadi yang disangkal dalam buddhism adalah 'aku yg sejati' atau 'aku yg independen (berdiri sendiri tanpa penyebab)'
gitu bro...smoga bermanfaat :-)
'aku' itu exist, tapi tidak dapat ditemukan di dalam diri kita, jadi dimanakah keberadaan 'aku' itu?
^gmn kalo keseluruhan tubuh dan pikiran dan hati dan jiwa disebut aku?
Quote from: M14ka on 31 March 2011, 10:28:24 PM
^gmn kalo keseluruhan tubuh dan pikiran dan hati dan jiwa disebut aku?
tambah lagi 'jiwa', yg manakah 'jiwa' ini? 'hati' memang ada yaitu 'liver', salah satu organ dalam tubuh. kalau keseluruhan itu disebut 'aku', jadi bagaimana anda menyebut seseorang yg terkena kanker hati? atau orang yg terganggu pikirannya? bagaimana pula dengan yg cacat tubuh, tidak punya tangan/kaki/dll? apakah disebut 'aku'nya rusak/cacat? tubuh [dan hati] sudah punya sebutan yaitu 'jasmani' untuk apa memberi nama lain lagi? sedangkan pikiran termasuk dalam gugusan yg disebut 'batin'
Apa jiwa ama batin ama pikiran sama? Drmana pikiran berasal, otak ato hati? Ato bkn 2-2nya y? Hmmm...(•̯͡.•̯͡)
Quote from: M14ka on 31 March 2011, 10:41:16 PM
Apa jiwa ama batin ama pikiran sama? Drmana pikiran berasal, otak ato hati? Ato bkn 2-2nya y? Hmmm...(•̯͡.•̯͡)
terminologi 'jiwa' tidak dikenal dalam Buddhisme. batin dalam buddhisme adalah suatu gugusan yg terdiri dari 4 khandha yaitu perasaan, persepsi, bentukan pikiran, dan kesadaran. landasan fisik bagi pikiran masih belum jelas, tapi secara abhidhamma ada disebutkan mengenai hadayavatthu, yg letaknya kira2 disekitar jantung, mungkin rekan2 yg paham abhidhamma bisa lebih menjelaskan hal ini. hati adalah organ dalam tubuh yg yg terletak di dada sebelah kanan agak ke bawah. pikiran adalah bentukan batin yg kemunculannya bisa berasal dari kontak mata, kontak telinga, dst, bisa juga dari perasaan atau persepsi.
Sungguh rumit yah...
Kalo otak gmn? Apakah otak dan pikiran berhubungan? Jenius dr otak ato pikiran?
Quote from: M14ka on 31 March 2011, 11:04:50 PM
Sungguh rumit yah...
Kalo otak gmn? Apakah otak dan pikiran berhubungan? Jenius dr otak ato pikiran?
kalau otaknya sis gw jadikan sarapan pudding, apakah sis masih bisa berpikir ?
jelas jumlah jaringan orang genius dgn yg cupu berbeda pula..
Wkwkkwkkwkwkwkwkwkwkwk masi bisa sptnya... Mgkn otak itu IQ n EQ aja y?
Quote from: M14ka on 31 March 2011, 11:16:25 PM
Wkwkkwkkwkwkwkwkwkwkwk masi bisa sptnya... Mgkn otak itu IQ n EQ aja y?
otak itu hardwarenya...(bahan baku)
dan yg lain spt IQ EQ itu softwarenya....apa yg dilatih masuk kedalam otak...
nah kalau sis sejak kecil dilatih main piano...akan menjadi pianist handal...
tapi sebaliknya diajarin yudo.... maka kalau macam2 suaminya akan patah pinggang =))
Hehehe.. Otak rusak masi bs berpikir? Perasaan n pikiran letaknya sama? Yg buta tuli gmn persepsinya? (Jd ketularan kk sacheng byk pertanyaan) wkwk... :P
Quote from: M14ka on 31 March 2011, 11:31:21 PM
Hehehe.. Otak rusak masi bs berpikir? Perasaan n pikiran letaknya sama? Yg buta tuli gmn persepsinya? (Jd ketularan kk sacheng byk pertanyaan) wkwk... :P
udah jelas yg namanya otak ini bukan sembarang hardware (computer)
otak memiliki kemampuan memperbaikin diri dan suatu skill maupun informasi udah jelas tidak disimpan di satu tempat aja,.. sehingga kalau ada bagian otak yg rusak, otak dpt memperbaikin diri dan mengkoneksi ulang utk mengembalikan kemampuan tsb....
kalau buta, tuli.. tentu aja otak tidak memproses input tsb dlm otak...tapi ingat lhoo manusia pun dpt mendengar melalui getaran pada kulit tubuh....(hahahaha)
Getaran pd kulit tubuh ya...( (′▽`)hªªhªªhªªhªªhªª(′▽`) )
_/\_ sekedar masukan...menurut buddhism yg saya pelajari, bathin=pikiran, sedangkan mahluk hidup seperti manusia dibentuk oleh kelima skanda atau agregat yg sudah tercemar(tidak murni) yaitu :
1. bentuk
2. perasaan
3. kesadaran
4. faktor2 pembentuk bathin
5. diskriminasi (kemampuan utk membedakan hal2)
saya pernah baca buku buddhism bahwa letak bathin di sekitar dada bukan di kepala....begicu....semoga membantu
salam dharma ;D
hadaya vatthu?
Quote from: lobsangchandra on 01 April 2011, 12:04:13 AM
_/\_ sekedar masukan...menurut buddhism yg saya pelajari, bathin=pikiran, sedangkan mahluk hidup seperti manusia dibentuk oleh kelima skanda atau agregat yg sudah tercemar(tidak murni) yaitu :
1. bentuk
2. perasaan
3. kesadaran
4. faktor2 pembentuk bathin
5. diskriminasi (kemampuan utk membedakan hal2)
saya pernah baca buku buddhism bahwa letak bathin di sekitar dada bukan di kepala....begicu....semoga membantu
salam dharma ;D
Bro Lobsang yang baik, batin tidak terletak dimana-mana... Karena batin adalah suatu proses yang muncul karena suatu sebab dan akan lenyap kembali.
Tapi kalau tempat kesadaran muncul katanya memang di dada.
Mettacittena,