Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: nyanadhana on 14 March 2008, 04:25:00 PM

Title: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 14 March 2008, 04:25:00 PM
 _/\_Aspirasi seorang Buddhist sering salah diartikan terutama menyangkut pada gw paling benar,loe paling salah. Hal ini secara gamblangnya kita bisa refleksikan melalui ajaran Buddhadhamma.
Pada awalnya,istilah ini tidak terdapat pada komunitas Siddhatta Buddha, kata-kata seperti ini baru tercetus ketika Buddha parinibbana. Anda bisa membaca berbagai teks yang menyangkut historis ini dari kitab-kitab Mahayana dan Theravada yang beredar saat ini menyangkut perihal penyusunan Tipitaka secara tertulis pada zaman 500 tahun setelah parinirvana.

Hinayana atau jalan kecil sering dianggap sebagai aspirasi seorang yang ingin mencapai jalah Arahat dan Mahayana mengusung konsep menyelamatkan manusia lewat jalan Bodhisattva dan tekad suci sampai menjadi Buddha.

Dualitas merupakan perdebatan manusia yang tiada habisnya dari jadul sampe jarang(jaman sekarang). Dalam prinsip Mahayana, seseorang yang telah mencapai Arahat ketika dia parinibbana maka dia tidak akan datang lagi untuk memutar roda(mengajarkan) Dhamma untuk menolong semua makhluk dan hal itu akan sangat egois karena ia hanya menolong dirinya sendiri. figur Bodhisattva pun menjadi figur utama karena mereka bertekad tidak akan mencapai penerangan sempurna/keBuddhaan untuk kembali lagi menolong makhluk hidup. Pertanyaannya adalah Siddhatta Buddha termasuk egois apa tidak karena setelah parinibbana dia tidak lagi bertumimbal lahir di alam manapun dan menolong makhluk siapapun?

Arahat, Buddha dan Bodhisattva sebenarnya hanyalah sebuah istilah yang sebetulnya sama di dalam pencapaiannya. Sebelum menjadi Buddha, melalui berbagai kalpa penyempurnaan paramita sebagai Bodhisattva akhirnya dia menyadari Kebenaran Utama.  meneriak-neriakan Mahayana ini itu atau Hinayana ini itu adalah sebuah hal yang paling konyol dibunyikan oleh beberapa umat awam yang belum mempelajari secara historikal yang umumnya kita tarik benang merahnya melalui Tipitaka/Tripitaka.
Inti sari dari Buddha Dhamma digolongkan menjadi Sila,Samadhi,Panna yang mewakili Perbuatan,Perkataan dan Pemikiran yang ketiganya disucikan terlebih dahulu. tebalnya kekotoran batin sangat mempersulit seseorang dalam melihat Kebenaran dan akhirnya terpancing kedalam Dosa(amarah),Lobha(kemelekatan),Moha(ketidaktahuan).

Hinayana atau Mahayana...tidak ada kata-kata seperti itu sama sekali dalam perkataan Guru Buddha Sakyamuni dalam Tipitaka/Tripitaka,isitilah itu muncul setelah beratus-ratus tahun Buddha parinibbana karena dualitas manusia yang belum tercerahkan.

Hinayana atau populernya disebut Theravada artinya mengikuti Para Sesepuh(Thera) merupakan Buddhism awal yang terbentuk.Tradisi Theravada mempertahankan ajaran guru Buddha sebagaimana diajarkan ketika Beliau hidup. Menggunakan bahasa Pali Magadha sebagai bahasa utama. Mengajarkan keseharian dengan refleksi dari setiap kasus yang terjadi pada zaman Sang Buddha masih hidup. Buddha dianggap sebagai manusia biasa yang mencapai pencerahan dengan kekuatannya setelah menyempurnakan Paramita berkalpa-kalpa lamanya.

Mahayana dikenalkan beberapa ratus tahun kemudian ,dengan ide memperluas(enhance) ajaran Buddhadhamma menjadi banyak pintu....(Sadharma Pundarika Sutra menyebutkan bahwa jalan menuju pencerahan ada 84.000 jalan).Isitilah Bodhisattva dikenalkan sesuai aspirasi dalam 10 Tekad Samantabhadra yaitu agar Roda Dhamma selalu berputar. Perlambangan awal emanasi berbagai kebaikan menjadi seorang Bodhisattva seperti Avalokitesvara melambangkan Cinta Kasih Melihat Dunia,Manjushri melambangkan Kebijaksanaan. Buddha menjadi beragam macam dimulai dari Amitabha,Bhaisajyaguru dan Buddha-Buddha yang tak terhitung banyaknya.
Hal ini merupakan salah satu bentuk aspirasi mencapai keBudhaan yang sering menimbulkan miskonsepsi kepada penganut agama Buddha awal. Beberapa tradisi Hindu pun ikut mengambil bagian seperti Mahesvara(Shiva), Indra(Penguasa Tavatimsa alam 33 Dewa), Tara (Tara Devi) namun masih dalam wujud emanasi kebaikan.

Dalam konsep Mahayana, banyak jalan menuju Nirvana oleh karena itu berbagai macam aliran mulai tumbuh mengambil ide seperti itu dan puncaknya setelah Buddhism diperkenalkan kepada Masyarakat Cina,berkembanglah berbagai aliran yang tercampur dengan kultisme Tiongkok yang sudah ada.

Karena ajaran Buddha mengusung topik cinta kasih dan perdamaian, maka setiap orang akan sangat gampang mempelajari agama Buddha dan menerapkannya sesuai dengan pemikirannya. Amitabha PureLand mengajarkan bahwa dengan mengucap nama Amitabha maka setelah meninggal akan menuju ke Alam Sukhavati. Penjelasan Buddhism paling logis adalah pelafalan Amitabha sebetulnya adalah konsentrasi pikiran agar pikiran tidak lari kemana-mana seperti Anapanasati yang memperhatikan nafas. kenapa bisa terlahir ke alam yang baik itu,kembali lagi Buddha mengajarkan mengenai pikiran.(topik ini akan saya buka baru).

Nah, bagi yang tidak pernah mempelajari Buddhism,hal ini tentunya akan menimbulkan ajaran suka-suka saya buat. tercampur dengan kultisme,tabu-tabu,mistik dan beberapa hal lainnya.Kita dapat melihat kesemrawutan yang terjadi.

Back to the topic, bila anda ingin mempelajari Buddhadhamma tanpa terpengaruh oleh bentuk Buddhis sana sini...Relevansikan dengan Tipitaka/Tripitaka karena disanalah sabda Sang Buddha yang bisa dipertanggungjawabkan ,jelas asal usulnya dan tidak mengandung rahasia-rahasia atau tabu-tabu tak jelas.Gunakan kebijaksanaan untuk melihat Kebenaran. Selami ajaran Buddha baru berbicara.



Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: morpheus on 14 March 2008, 06:27:53 PM
ooo... jadi menurut bang nyanadhana, hinayana itu populernya disebut theravada dan hinayana adalah aspirasi seseorang yg pengin mencapai jalan arahat...

menarik.. bagaimana pendapat bang chingik? apakah ini bener atau keliru?  ;D ;D ;D
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 14 March 2008, 07:43:28 PM
pasti si Chingik dalem ati bilank..

duh kenapa Mahayanist ini membongkar kebenaran..padahal dah susah2 ditutupin..biar Mahayana terkesan agung... :| :)) :)) :))
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Kelana on 14 March 2008, 11:47:57 PM
Quote from: nyanadhana on 14 March 2008, 04:25:00 PM

Back to the topic, bila anda ingin mempelajari Buddhadhamma tanpa terpengaruh oleh bentuk Buddhis sana sini...Relevansikan dengan Tipitaka/Tripitaka karena disanalah sabda Sang Buddha yang bisa dipertanggungjawabkan ,jelas asal usulnya dan tidak mengandung rahasia-rahasia atau tabu-tabu tak jelas.Gunakan kebijaksanaan untuk melihat Kebenaran. Selami ajaran Buddha baru berbicara.

Ehem...Tipitaka/Tripitaka di sini mengacu yang mana ya???  :-? Pali Tipitaka atau Mahayana Tripitaka?? ^-^ :whistle:
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Sumedho on 15 March 2008, 06:40:24 AM
antara tipitaka pali dan tripitaka sanskrit saja..... ada kontradiksi.......  bahkah didalamnya masing2x ada kontradiksi juga  ^-^
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: gajeboh angek on 15 March 2008, 03:56:09 PM
Mungkin Suhu bisa menunjukkan di mana ada kontradiksi dalam Tipitaka Pali? Biar kita bahas bersama...
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: J.W on 15 March 2008, 05:03:51 PM
jika Sang Buddha masih hidup...dia akan "menertawakan" kita  :P :P
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Sumedho on 15 March 2008, 05:52:00 PM
 [at] karuna: nanti di thread lain yah
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: SaddhaMitta on 16 March 2008, 01:48:29 AM
Quote from: Sumedho on 15 March 2008, 05:52:00 PM
[at] karuna: nanti di thread lain yah

Kok nanti suhu penonton kecewa nih...  :o :o :o
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Sumedho on 16 March 2008, 06:09:40 AM
kan topiknya hinayana dan mahayana. nanti oot.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: chingik on 16 March 2008, 08:06:02 PM
Quote from: morpheus on 14 March 2008, 06:27:53 PM
ooo... jadi menurut bang nyanadhana, hinayana itu populernya disebut theravada dan hinayana adalah aspirasi seseorang yg pengin mencapai jalan arahat...

menarik.. bagaimana pendapat bang chingik? apakah ini bener atau keliru?  ;D ;D ;D

ya..itu juga pendapat perorangan, bukan pendapat yang mewakili keseluruhan Mahayana.  JIka dicrosscheck ke Sutra, tetap saja tidak ditemukan bahwa Hinayana=Theravada.   :P
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: gajeboh angek on 17 March 2008, 08:17:53 AM
Ok, kalau begitu Arahat dan Pacekka Buddha itu apa? Mahayana?
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 17 March 2008, 08:20:30 AM
Historically ketika terjadi perpecahan aliran,mereka yang merasa bahwa ajaran Buddha harus dikembangkan dalam aspek yang lebih jauh menyebut dirinya Mahayana, sedangkan para bhikkhu yang konservatif dengan ajaran Guru disebut oleh bhikkhu Mahayana sebagai Hinayana. Perkembangan bhikkhu yang konservatif sampai hari ini menjadi Theravada yang berkembang di negara Thailand,Myanmar,Sri Lanka,Burma sedangkan Mahayana membawa dirinya ke daratan China, Tibetan. Sebagai bahan crosscheck, saya mempunyai Pali Tipitaka dan Chinese Tripitaka(koleksi Taisho), jadi dalam menilai,saya tidak ingin menggunakan dualitas mana yang benar atau tidak benar.tapi mana yang layak diterapkan dalam kehidupan sehari-hari karena Buddhism bukan mistik yang menjapah mantra,bukan juga sembahyang-sembahyang tancep hio minta perlindungan sesuatu yang belum pernah kita temui. Mengenal ajaran Buddha adalah mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.Baik Mahayana atau Theravada semua memiliki kualitas yang harus dilihat dalam kacamata kebijaksanaan.
Seorang Mahayana harus tahu jalur utamanya adalah mempelajari jalan Bodhisattva bukan terperangkap dalam jalur mistik dengan menjapah mantra yang belum pernah diketahui asal usulnya,mantra memang ada gunanya tapi kalau digunakan dengan tidak bijak, maka seseorang akan keluar dari jalur Buddhism.(saya akan buka thread baru nanti mengenai hal ini).
Saat permulaan.tidak ada Mahayana ,Hinayana atau yana-yana lain hanya karena kebatilan manusia yang terscope dalam kotak ini baik itu tidak baik maka ada sebutan seperti ini.
Mengenai timeline perkembangan Buddhism bisa dipelajari diwebsite ini.
http://www.accesstoinsight.org/history.html
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 17 March 2008, 08:36:44 AM
Namo Tassa Bhagavato Arahato Sammasambuddhassa.
Kata Arahat merupakan term sebutan bagi mereka yang telah tercerahkan,tidak terlahir kembali lagi, yang sempurna sama seperti kata Buddha = Yang Tercerahkan.
Dalam Khaggavisāna Sutta dan Puggalapannati.seorang Pacceka Buddha adalah orang yang mengerti merealisasi dengan sendirinya Kebenaran namun belum menguasai pemahaman dalam mengajarkan Kebenaran Dhamma kepada makhluk(phalesu vasībhāvam).
_/\_ Bhante dan para senior yang berada di forum ini, correct me if i'm wrong...tidak ada hubungannya dengan apakah dia Mahayana atau Hinayana atau yana-yana lainnya. Contoh ilustrasi penggunaan termin ini adalah sama dengan saya memanggil nama anda.Dalam memanggil nama anda, saya bisa mendeskripsikan siapa diri anda namun saya tetap tidak akan tahu lebih dalam mengenai anda karna yang tahu hanya diri anda sendiri.
Dikarenakan kita sendiri belum mencapai Pencerahan(masih dalam proses),kita tidak akan tahu Arahat atau Pacceka Buddha itu seperti apa tapi kita menggunakan nama ini untuk mendeskripsikan mengenai mereka.  _/\_
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Sumedho on 17 March 2008, 10:15:23 AM
hmmm jadi hinayana itu apa definisi nya bro nyanadhana ?
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 17 March 2008, 11:02:59 AM
Definisi Hinayana harafiahnya Jalan Kecil :P ditujukan untuk bhikkhu yang konservatif yang mempelajari Sutta sebagai satu-satunya yang bisa dipercaya dan berasal dari mulut Buddha, melatih meditasi dan akhirnya mencapai Pencerahan dan ketika ia Parinibbana,ia tidak akan lahir kembali.
Bagi Mahayana,ini tentu disayangkan.kenapa tidak mengambil sumpah Bodhisattva untuk terus-terusan lahir kedalam dunia dan menolong sengsara? nah pengertian seperti ini lah muncul dualitas Hinayana dan Mahayana. kata hinayana ditunjuk oleh Mahayana untuk menyebutkan bhikkhu yang punya aspirasi hanya ingin capai Nibbana.
ini menurut metode pencapaian. maka Hinayana dikatakan egois karena hanya mementingkan dirinya sendiri. perkembangan Hinayana sampai sekarang ini oleh bhikkhu nya sendiri menamakan Theravada(ajaran para Thera).
Sesungguhnya nama bukanlah hal terpenting karena hanya sebuah cap.realisasikan Buddhadhamma dalam kehidupan sehari-hari lebih penting karena tiap manusia memiliki aspirasi KeBuddhaan yang berbeda-beda dan tidak bisa dipaksakan.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Sumedho on 17 March 2008, 01:16:02 PM
wah... bro nyanadhana kita tarik bro chingik jg nih utk bahas ini, hayo kita diskusikan nih tentang definisi hinayana
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 17 March 2008, 01:44:39 PM
silahkan,saya akan coba memberikan jawaban yang terbaik :)
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 17 March 2008, 03:55:09 PM
makane aye gk bisa terima jawapan Chingik begitu saja..karena Mahayanist yg laen tidak sependapat dengan Chingik..

apakah Chingik yg salah belajar? ato...Majority Mahayanist yg salah belajar?
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Tan on 17 March 2008, 06:01:55 PM
Namo Buddhaya,

Saya sepakat dengan Bro. Chingik. Memang kita tidak dapat menyamakan Theravada sebagai Hinayana. Theravada juga mengajarkan jalan Bodhisatta melalui pelaksanaan Dasa Parami. Selain itu konsep Kearahatan yang diajarkan oleh Theravada juga jauh dari konsep keegoisan.
Saya kira Hinayana adalah orang yang menekankan pencapaian Kearahatan demi "melarikan diri" dari samsara semata. Tentu saja ini bukanlah konsep Kearahatan sejati, karena Buddha Sakyamuni sendiri adalah Arahat. Konsep arahat adalah orang yang sudah merealisasi nibanna.
Perealisasian nibanna ini juga berarti pematahan tanha sebagai musabab dukkha. Tentu saja orang yang egois masih mempunyai tanha dan ia tidak dapat merealisasi arahatta magga. Dengan demikian, Theravada tidak mengajarkan keegoisan; sehingga Theravada tidak sama dengan Hinayana.
Hinayana saat ini sebagai suatu gerakan sudah tidak ada. Theravada mengajarkan metta, karuna, mudita, dan upekkha. Jika demikian, ia tentu memikirkan kemaslahatan orang banyak dan menjauhkan diri bagi sifat egois.
Hinayana adalah orang yang berpandangan salah, yakni hanya "menginginkan" (keinginan sendiri adalah wujud tanha) bagi dirinya sendiri. Jika belenggu keakuan (atta) sudah dipatahkan, mana mungkin orang menjadi egois?
Berdasarkan sejarah, Hinayana sendiri terbagi menjadi beberapa sekte yang sekarang sudah punah. Sebelum perpecahan menjadi Theravada dan Mahayana, Theravada telah berkembang di Srilanka sehingga terpisah dengan perkembangan Buddhisme mainstream di Jambudvipa (India).
Demikian sekedar tanggapan saya. Mohon maaf bila ada yang salah.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 18 March 2008, 10:33:02 AM
Hi bro Tan,
begini term Hinayana dalam konsep anda adalah orang yang melarikan diri,yang hina.Well itu memang salah satu konsep tapi kalau kita ingin menarik benang merah sejarah. Hinayana merupakan sebutan dari kelompok Mahayana bahwa semua diluar ajaran Mahayana adalah Hinayana.(crosscheck dengan historical buddhism). Term hinayana yang anda maksud adalah pencapaian diri sendiri untuk mencapai ke Buddhaan bukan? dan kedengaran akan egois sekali tapi setelah mencapai Buddha apakah egois itu masih ada? Term seperti ini memunculkan dualitas ini yang terbaik dan ini yang terburuk. sesungguhnya dalam Buddhism kita belajar untuk tidak terjebak dalam pemikiran seperti itu.
Mahayana memiliki sisi positif dan kualitas yang benar-benar saya acungkan jempol namun terkadang,umat awam suka salah persepsi yang akhirnya menghina-hina aliran buddhist diluar dia sebagai hinayana.
Theravada adalah aliran yang survive dari sebutan Hinayana dimasa lalu(silahkan crosscheck....silahkan)
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 18 March 2008, 12:45:04 PM
CHINGIK..

WhERE ARE YOU???~~~

:))
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: andrew on 18 March 2008, 04:50:35 PM
Namo Buddhaya...


sepertinya cara kita mengelompokan tradisi Buddhis , selama ini ada yang rancu...


kita umumnya menganggap aliran selatan = hinayana = theravada ...

cara pengelompokan ini sangat rancu karena aliran utara dan selatan... di kelompokan berdasarkan geografis

hinayana , mahayana dikelompokan beradasarkan aspirasi

sedangkan Theravada  lebih tepat di kelompokan berdasarkan garis silsilah,
pengelompokan garis silsilah bisa dilakukan seperti,

Zen --> garis silsilah dari Bodhidarma
Kadam ---> garis silsilah dari Atisha
Kagyu ---> garis silsilah dari Milarepa
Theravada ---> garis silsilah dari bhiku  Mahinda dan bhikuni sanghamita ( Putra putri raja asokha )

tradisi selatan = hinayana = theravada... pada kenyataannya tidak tepat anggapan seperti ini...

karena jawa , sumatra tentunya termasuk tradisi selatan...
kita tau di borobudur adalah mahayana vajrayana
kita tau serlingpa dharmakirti dari sumatera adalah mahayana...

jadi tidak bisa dibilang bahwa selatan adalah hinayana

theravada = hinayana juga tidak tepat
karena theravada juga ada cita cita menjadi bodhisatva


tradisi utara adalah mahayana juga tidak tepat, karena kita tau juga tibet disebut tradisi utara, tapi pada kenyataannya , para guru tibet  juga mengatakan bahwa di tibet ada hinayana ada mahayana ada vajrayana

yang jelas tidak bisa dicampur adukan antara pengelompokan secara geografis, secara aspirasi dan secara silsilah

cara pengelompokan ini harus dipisahkan supaya tidak menimbulkan kerancuan

_/\_

Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 18 March 2008, 04:51:51 PM
Sekedar Referensi.
saya mempunyai buku2 Mahayana yang sering merujuk Hinayana baik langsung maupun bahasa halusnya Buddhisme Utara dan Selatan. kebatilan batin seperti ini tentu saja harus dipertanyakan kenapa selalu menggunakan kata seperti ini baik dalam menulis buku atau berceramah. Umat yang kritis harusnya bertanya kembali. Bro tan,saya senang pemikiran anda mengenai Hinayana adalah orang yang 'menginginkan' untuk dirinya sendiri.tapi ini mengundang tanda tanya,kepada siapa ini ditujukan.
kepada umat awam,kepada bhikkhu atau siapa blm lah jelas.Oleh karena itu,kita sebagai praktisi Buddhisme sebaiknya menghindari penggunaan kata Hinayana atau Mahayana agar kita tidak bertentangan satu sama lain.Kebenaran itu tinggal digali dari diri sendiri.dari dunia sekitar,dan dari setiap ucapan ,tubuh,perbuatan.
Saya sering mendapat suara sumbang Buddhadhamma ada dimana-mana tapi cuma sekedar tulis seperti ini tanpa dia tahu artinya apa.Well,banyak belajar,redam emosi ketika berdebat,gunakan pikiran sehat untuk berdebat.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 18 March 2008, 04:54:45 PM
Hai andrew,sungguh bagus tulisan kamu,semoga ada juga iorang yang berpikir hal yang sama. namun inilah kita,tidak bisa keluar dari dualitas,selalu menscope segala sesuatu sehingga ga bisa melihat bahwa ini juga bagus,itu juga bagus,kita selalu mencari pertentangan Mahayana dan Hinayana,ini lazim bro,didapat dari ceramah-ceramah atau cemooh praktisi yang menganggap mereka "Mahayanist" paling benar namun mereka lupa inti Mahayana adalah mengembangkan cinta kasih,cinta kasih tidak membedakan ini itu,tidak ada Mahayana dan Hinayana,mari berbalik pada ajaran semula Buddhadhamma
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 19 March 2008, 10:06:32 AM
http://www.religioustolerance.org/budd_mah.htm
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: chingik on 20 March 2008, 03:12:12 PM
Sejarah perpecahan antar sekte dalam tubuh agama Buddha sudah dianggap sebagai wacana yang tidak ada relevansinya dengan praktik spiritualitas dan ajaran cinta kasihnya yang universal. Namun hingga kini, penyebutan atau pelabelan antar tradisi ini telah memberi garis pemisah yang secara implisit tidak dapat saling mencapai suatu keharmonisan yang sahaja. Bagaimanapun ini merupakan satu tantangan dalam tugas menjalin persatuan dan kesatuan dalam tubuh agama Buddha. Salah satu dikotomi yang masih perlu dijernihkan adalah sebutan kaum Mahayana kepada tradisi Theravada sebagai Hinayana.   

Merujuk pada Saddharmapundarika Sutra, karena Buddha demi membimbing para makhluk yang memiliki watak yang berbeda-beda, maka mengklasifikasikan sistem pengajarannya ke dalam tiga kategori menurut kecenderungan watak para makhluk. Jika menggunakan bahasa sehari-hari (biar lebih familiar) kita ibaratkan Buddha membuka 3 fakultas. Yakni Sravakayana, Pratyekayana dan Bodhisatvayana. Sravakayana dan Pratyekayana adalah fakultas yang isi mata kuliahnya identik dengan kitab suci Pali (Theravada) yang kita lihat sekarang ini.
Sedangkan Bodhisatvayana adalah fakultas yang isi mata kuliahnya selain meliputi mata kuliah dua fakultas terdahulu, juga mencakup mata kuliah yang isinya identik dengan kitab suci tradisi Mahayana.
Dalam fakultas Sravakayana dan Pratyekayana, goal dari pembelajaran ini adalah membebaskan diri dari dukkha demi mencapai kebahagiaan nibbana, dengan gelar akademiknya adalah Arahat dan Pratyekabuddha. Kelompok yang mewakili fakultas Sravakayana ini adalah para siswa sravaka seperti Sariputra, Ananda, Mahakassapa, Purana, Upali, Subhuti, 3 kassapa bersaudara, Mahakaccayana, dll.
Dalam Saddharmapundarika Sutra, Buddha tidak mengatakan bahwa kelompok ini adalah Hinayana. Jika kita telusuri secara mendalam, sesungguhnya yang Buddha maksudkan sebagai Hinayana adalah para siswa yang tinggi hati, sombong dan ketika belum mencapai akhir dari sang jalan namun mengaku telah mencapainya (salah satu tokoh yang dianggap mewakili watak seperti ini adalah Devadatta. Devadatta merasa telah mencapai kesucian tertinggi bahkan menganggap dirinya setara dengan Buddha hingga merasa berhak menggantikan kedudukan Buddha).
   
Dalam Saddharmapundarika Sutra, kita dapat melihat 5000 siswa yang meninggalkan pesamuan, mereka enggan mendengar wejangan Buddha, karena ada suatu sikap rasa telah mencapai kesetaraan dengan Buddha, baik dari sisi vertical maupun horisontal  Kelompok seperti inilah yang sesungguhnya merupakan Hinayana. Sedangkan siswa Sravaka lainnya baik yang telah mencapai kesucian Arahat maupun belum,  tetap bertahan dan setia mendengarkan wejangan Buddha, mana mungkin kelompok ini disebut Hinayana?? Bahkan oleh Buddha, mereka dipuji dan diramal akan mencapai Sammasambuddha pada masa kalpa tak terhitung yang akan datang (mengenai ramalan Buddha ini tentu menjadi topik tersendiri yg tidak perlu kitab bahas disini). Mereka ini lah  yang disebut sebagai siswa Sravakayana. Jadi sebenarnya ada perbedaan mencolok di sini antara Hinayana dan Sravakayana. Saya rasa jika ingin mensikapi bagian dari mana Theravada ini, maka ada baiknya mengkaji lebih mendalam tentang perbedaan Hinayana dan Sravakayana, agar para skolar Mahayana tidak terjebak dalam dikotomi ini.

Memang ada suatu kesalah pahaman yang cukup kontras dalam cara pandang kaum Mahayana terhadap Theravada sebagai Hinayana. 
Tetapi bila kita mau mengkajinya secara komprehensif, kita  masih dapat menemukan inti permasalahannya yang dapat membuat pikiran kita semakin terbuka, kita tetap harus bersikap objektif, jangan terpancing oleh pendapat kelompok tertentu walaupun suara mereka mencakup mayoritas. Ini juga diakibatkan oleh cara mencerna yang terlalu harafiah dalam kajian Sutra oleh para skolar Mahayana sendiri. Salah satu kasus yang kadang bisa menjebak adalah cara pemaknaan seperti ini. Misalnya, ketika Buddha mengatakan bahwa sesungguhnya Beliau tidak bertujuan mengajarkan baik Sravakayana, Pratyekayana maupun Bodhisatvayana, melainkan hanya ingin membuat semua makhluk masuk ke dalam pengetahuan Buddha secara setara ( satu kendaraan tunggal), yakni Sammasambuddha. Karena Buddha mengemukakan tentang tujuan wejangannya ini, dan berhubung Sariputra sebagai siswa Arahat dan mengetahui bahwa ternyata ada tujuan yang absolut yakni Sammasambuddha, maka Sariputra pun memposisikan dirinya sebagai siswa yang 'rendah', dan dengan sikap rendah diri,beliau pun mengatakan selama ini telah mengambil jalur Hinayana (Ucapan Sariputra ini tentu hanya terdapat pada kitab Mahayana, dan tentang benar tidaknya, kita kesampingkan dulu pada pembahasaan topik lainnya). Dari ucapan Sariputra ini, maka bila para skolar kurang arif, akan terjebak bahwa apa yang dipelajari para siswa Sravaka adalah Hinayana. Padahal Sariputra hanya merendahkan diri, tidak berarti beliau mempraktikkan ajaran Hinayana. Sesungguhnya yang dipraktikkan Sariputra selama ini adalah ajaran Sravakayana yang memang ajaran sejati Buddha, ajaran baku dari Buddha. Jika kita teliti lebih jauh, Sutra Mahayana bagaimanapun tetap menempatkan kedudukan Arahat dalam kehormatannya yang tinggi. Mari kita lihat salah satu kutipan berikut ini:
Saddharmapundarika Sutra bab I:
"Demikianlah yang telah saya dengar. Pada suatu ketika, Buddha bersemayam di kota Rajagraha, di atas puncak Grdhakuta bersama serombongan Mahabhiksu 12000 orang, yang semuanya merupakan Arahat, yang semua jenis kebocoran batinnya (asrava) telah habis, tiada lagi noda batin, yang telah mencapai apa yang bermanfaat bagi dirinya, yang telah mengikis habis semua jenis ikatan duniawi. Batinnya telah mencapai kebebasan (keleluasaan), mereka adalah Ajanta Kaundinya, MahaKasyapa, Uruvela Kasyapa, Gaya Kasyapa, Nadi Kasyapa, Sariputra.....[dst].
Tidak hanya Sutra ini, dalam Maharatkuta Sutra, Shuranggama Sutra, Mahasukhavativyuha Sutra, dan banyak lagi yang dalam setiap pembukaan sutra selalu memberi apresiasi pada siswa Arahat.

Bila tradisi Theravada disebut sebagai Hinayana, ini tentu menjadi sesuatu yang rancu dalam Mahayana sendiri, mengapa? Karena apresiasi yang diberikan kepada siswa Arahat dapt terlihat jelas dalam sutra Mahayana seperti pada kutipan di atas. Maka mana mungkin dapat menyebutnya hinayana? 

Mencari jejak Sravakayana setelah Kemangkatan Buddha
   
Jika ingin menelusuri term Hinayana dalam Sutra Mahayana, maka tidak boleh tidak, term Sravakayana merupakan kunci yang tidak bisa diabaikan, bahkan merupakan kunci pokok permasalahan timbulnya kesalah pahaman para skolar Mahayana mengidentifikasi term Hinayana itu sendiri.
Pada masa awalnya, yang disebut dengan Sravakayana adalah merujuk pada para siswa yang mendengarkan langsung wejangan dharma dari Buddha, dan lebih spesifiknya yang didalami oleh siswa sravaka adalah konsep tentang 4 kebenaran mulia. 
Dalam komunitas siswa sravaka, sedikit banyak tentu terdapat siswa yang akhirnya berjalan pada jalurnya sendiri sendiri, tidak mentaati sila, menginterpretasikan makna dharma secara tidak benar, dll. 6 kelompok bhikkhu dan  Devadatta merupakan salah satu contoh konkret akan kondisi seperti ini. Namun pada masa kehidupan Buddha, komunitas seperti ini tidaklah sulit dikenali, bahkan terlihat sangat kontras bahwa terdapat 2 kelompok.  Pada sisi lain, siswa sravaka yang setia pada bimbingan Buddha, mengikuti setiap jejak kaki Buddha kemanapun Sang Buddha melangkah. Walaupun telah mencapai kesucian Arahat, siswa-siswa ini tetap setia mendampingi Buddha dalam tugas memberi bimbingan dharma. Buddha tidak pernah sekalipun mengatakan siswa sravaka yang seperti ini sebagai Hinayana. Padahal jalur yang mereka tempuh adalah jalan Kearahatan. Ini perlu ditegaskan di sini. Lalu mengapa oleh kaum Mahayana, Jalan Kearahatan pada masa belakangan diidentikan dengan Hinayana, bukannya Sravakayana??
Ini ada kaitan dengan definisi  Sravaka (P: savaka) sebagai "pendengar", yakni siswa yang mendengar langsung wejangan dharma dari Buddha. Setelah kemangkatan Buddha, sebutan siswa Sravaka secara perlahan-lahan mulai sirna. Karena Buddha telah mangkat, di mana lagi bisa mendengarkan wejangan dharma dari Buddha? Maka sebutan sravaka secara alami akan menguap begitu saja. Kemudian, perpecahan antar kelompok dalam tubuh Buddhasasana membuat pengklasifikasian  menjadi semakin rumit. Masing-masing kelompok mulai saling berlomba melabel diri sebagai wakil yang paling pantas disebut kelompok murni. Namun di sini kita tidak dapat menjudge kelompok manakah yang paling berhak mewakili kebenaran hakiki ajaran Buddha.   Konsili kedua dan ketiga memberi sinyal bahwa pergerakan Buddhasasana telah mencapai pada tahap ketidak harmonisan dan perbedaan pandangan. Dari pihak ordo Thera, terpecah menjadi beberapa sekte. Dari piha ordo Mahasanghika pun juga terpecah juga menjadi beberapa sekte. Belum lagi antara ordo Thera dan Mahasanghika pun saling bertentangan. Dari sinilah kita dapat menguak mengapa akhirnya kelompok Mahasanghika menyebut kelompok Thera sebagai Hinayana. Padahal ini tidak relevan dengan isi Sutra Mahayana sendiri dalam pendefinisian Hinayana. Jika skolar Mahayana mau melupakan perselisihan ini, sebenarnya kelompok Thera tidak perlu lagi dipanggil sebagai Hinayana, karena identitas kelompok Thera ini dalam Sutra Mahayana adalah Sravakayana, salah satu sistem yang diakui keabsahannya dan diapresiasi oleh Sang Buddha. Dalam kelompok Thera memang terdapat Hinayana, namun dalam kelompok Mahasanghika pun tidak dapat ditampik ada Hinayana.
Sayangnya, perselisihan ini secara berangsu-angsur menjadi sebuah pembakuan dalam sistem Mahayana belakangan, maka mereka sadar atau tidak sadar, sengaja atau tidak sengaja mengatakan bahwa setiap ajaran tentang 4 kebenaran mulia maka dia identik dengan ajaran Hinayana, dan karena Theravada menitik beratkan pada 4 kebenaran mulia, maka mereka secara spontan mengatakan : oh...ini ajaran Hinayana.  Padahal mereka sendiri sudah lupa ada istilah yang disebut Sravakayana. Menurut hemat saya, jika merujuk pada Sutra Mahayana, Theravada bukanlah Hinayana, melainkan Sravakayana yang diapresiasi juga oleh Buddha.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: morpheus on 20 March 2008, 04:50:12 PM
kenapa musti ada label hinayana, mahayana atau savakayana?
saya gak yakin buddha menciptakan label2 ini...
begitu muncul label, saat itu pula muncul pemisahan...
masa buddha yg segitu jenius gak paham ini?  :-?
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 20 March 2008, 08:47:22 PM
 [at] atas
bener juga..
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Tan on 20 March 2008, 09:13:29 PM
Quote from: nyanadhana on 18 March 2008, 04:54:45 PM
Hai andrew,sungguh bagus tulisan kamu,semoga ada juga iorang yang berpikir hal yang sama. namun inilah kita,tidak bisa keluar dari dualitas,selalu menscope segala sesuatu sehingga ga bisa melihat bahwa ini juga bagus,itu juga bagus,kita selalu mencari pertentangan Mahayana dan Hinayana,ini lazim bro,didapat dari ceramah-ceramah atau cemooh praktisi yang menganggap mereka "Mahayanist" paling benar namun mereka lupa inti Mahayana adalah mengembangkan cinta kasih,cinta kasih tidak membedakan ini itu,tidak ada Mahayana dan Hinayana,mari berbalik pada ajaran semula Buddhadhamma

Sdr. Nyana,

Mahayanis yang sejati tidak pernah mencemooh aliran lain. Sebenarnya seluruh  aliran agama Buddha apun yang sanggup survive hingga sekarang berakar dari apa yang disebut Primitive Buddhism atau Early Buddhism. Ini ada pada karya David J. Kalupahana atau buku Three of Enlightenment.
Cemooh mencemooh sebenarnya lahir dari pemikiran yang dualitas. Padahal sebenarnya agama Buddha adalah agama batin yang mengajarkan revolusi pemikiran umat manusia.

Demikian sekedar tanggapan dari saya.

Metta,

Tan
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Tan on 20 March 2008, 09:18:29 PM
Quote from: morpheus on 20 March 2008, 04:50:12 PM
kenapa musti ada label hinayana, mahayana atau savakayana?
saya gak yakin buddha menciptakan label2 ini...
begitu muncul label, saat itu pula muncul pemisahan...
masa buddha yg segitu jenius gak paham ini?  :-?


Salam Sdr. Morpheus,

Jawabnya sebenarnya sangat sederhana: "Sesungguhnya hal itu BUKAN dimaksudkan sebagai perpecahan." Karena batin manusia diliputi kilesha maka itu pada akhirnya justru menjadi perpecahan.
Buddha berkata bahwa Sang Tathagata hanyalah penunjuk jalan. Jika ada orang yang menyalah-tafsirkan atau menyalah gunakan Jalan yang telah ditunjukkan Sang Tathagata, maka itu bukanlah kesalahan Buddha.
Demikian pula dengan Jalan Shravakayana, Pratyekabuddhayana, dan Bodhisattvana. Di dalam Saddharmapundarika Sutra dengan jelas telah disebutkan bahwa yang ada hanyalah satu agama Buddha..... EKABUDDHAYANA! Jadi kalau ada yang terus memecah2nya maka itu jelas bukan tujuan dari Buddha.

Jadi label apapun sebenarnya adalah netral - tak baik maupun buruk. Hanya pikiran ternoda umat manusia sajalah yang terus memilah-milahnya berdasarkan kecenderungan pada sang atta.

Demikian sekedar pendapat dari saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan.

Metta,

Tan
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: ryu on 20 March 2008, 11:16:08 PM
diambil dari GOOD QUESTION GOOD ANSWER
S Dhammika
QUESTION: What is Theravada ?
ANSWER: The name Theravada means The Teachings of the Elders and is based
mainly on the Pali Tipitaka, the oldest and most complete record of the Buddha's
teachings. Theravada is a more conservative and monastic-centered form of
Buddhism which emphasizes the basics of the Dhamma and tends to take a more
simple and austere approach. Today Theravada is practiced mainly in Sri Lanka,
Burma, Thailand, Laos and Cambodia.
QUESTION: What is Mahayana Buddhism ?
ANSWER: By about the 1st century BCE some of the implications of the Buddha's
teachings were being explored more deeply. Also, society was developing and this
required new and more revenant interpretations of the teachings. The many schools
that grew out of these new developments and interpretations were collectively
called Mahayana, meaning The Great Way, because they claimed to be revenant
to everyone, not just to monks and nuns who had renounced the world. Mahayana
eventually became the dominant form of Buddhism in India and today is practiced
in China, Korea, Taiwan, Vietnam and Japan. Some Theravadins say that
Mahayana is a distortion of the Buddha's teachings. However, Mahayanists point out
that the Buddha accepted change as one of the most fundamental of all truths and
that their interpretation of Buddhism is no more a distortion of the Dhamma than an
oak tree is a distortion of an acorn.
QUESTION: I have often seen the term Hinayana. What does this term mean ?
ANSWER: When Mahayana was developing it wanted to distinguish itself from the
earlier schools of Buddhism so it called itself Mahayana, the Great Way, and
dubbed the earlier schools Hinayana, meaning the Little Way. Therefore, Hinayana
is a somewhat sectarian term that Mahayaniats give to Theravadins.
QUESTION: What about Vajrayana ?
ANSWER: This type of Buddhism began to emerge in India in the 6th and 7th
centuries CE at a time when Hinduism was undergoing a major revival in India. In
response to this some Buddhists were influenced by aspects of Hinduism especially
the worship of deities and the use of elaborate rituals. In the 11th century Vajrayana
became well established in Tibet where it underwent further developments. The
word Vajrayana means the Diamond Way and refers to the supposedly unbreakable
logic that Vajrayanists used to justify and defend some of their ideas. Vajrayana
relies more on a type of literature called tantras than on the traditional Buddhist
scriptures and therefor is sometimes also known as Tantrayana. Vajrayana now
prevails in Mongolia, Tibet, Ladakh, Nepal, Bhutan and amongst Tibetans living in
India.
QUESTION: This could all be very confusing. If I want to practice Buddhism
how can I know which type to choose ?
ANSWER: Perhaps we could compare it to a river. If you went to the source of a
river and then to its mouth they would probably look very different. But if you
followed the river from its source, as it wound its way through hills and dales, over
waterfalls, past the numerous small streams that flowed into it, you would eventually
arrive at its mouth and understand why it seemed to be so different from the source.
If you wish to study Buddhism start with the earliest basic teachings – the Four
Noble Truths, the Noble Eightfold Path, the life of the historical Buddha and so on.
Then study how and why these teachings and ideas evolved and then focus on that
approach to Buddhism that appeals to you most. Then it will be impossible for you
to say that the source of the river is inferior to the mouth or that the mouth it a
distortion of the source.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 20 March 2008, 11:43:11 PM
Quote from: Tan on 20 March 2008, 09:18:29 PM
Quote from: morpheus on 20 March 2008, 04:50:12 PM
kenapa musti ada label hinayana, mahayana atau savakayana?
saya gak yakin buddha menciptakan label2 ini...
begitu muncul label, saat itu pula muncul pemisahan...
masa buddha yg segitu jenius gak paham ini?  :-?


Salam Sdr. Morpheus,

Jawabnya sebenarnya sangat sederhana: "Sesungguhnya hal itu BUKAN dimaksudkan sebagai perpecahan." Karena batin manusia diliputi kilesha maka itu pada akhirnya justru menjadi perpecahan.
Buddha berkata bahwa Sang Tathagata hanyalah penunjuk jalan. Jika ada orang yang menyalah-tafsirkan atau menyalah gunakan Jalan yang telah ditunjukkan Sang Tathagata, maka itu bukanlah kesalahan Buddha.
Demikian pula dengan Jalan Shravakayana, Pratyekabuddhayana, dan Bodhisattvana. Di dalam Saddharmapundarika Sutra dengan jelas telah disebutkan bahwa yang ada hanyalah satu agama Buddha..... EKABUDDHAYANA! Jadi kalau ada yang terus memecah2nya maka itu jelas bukan tujuan dari Buddha.

Jadi label apapun sebenarnya adalah netral - tak baik maupun buruk. Hanya pikiran ternoda umat manusia sajalah yang terus memilah-milahnya berdasarkan kecenderungan pada sang atta.

Demikian sekedar pendapat dari saya. Mohon maaf yang sebesar-besarnya bila ada kesalahan.

Metta,

Tan
kalo begitu..bakarlah seluruh kitab kalian yg menghina Hinayana...

buktikan kalo Mahayana juga setuju dengan konsep 1 Buddhism..

Tanah besar Mahayana telah hancur..dikontrol oleh Hindhu, Tanah besar Vajrayana telah hancur dikontrol oleh komunis..

sekarang Tanah Hindhu pelan2 telah bercahaya..ada Cahaya dari ajaran para Thera..dan gw yakin kehancuran pusat Vajra adalah petanda bangkitnya kebenaran Dhamma yg asli dan agung.. ;D

that's what I think.. ^-^

daripada gw kita debat mending kita lihat cahaya Thera yg akan menguasai dunia dan membawa kepada true Buddhism selama 2450 taon..
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: chingik on 21 March 2008, 11:41:26 AM
Quotekalo begitu..bakarlah seluruh kitab kalian yg menghina Hinayana...

Wah...udah dijelasin puluhan kali masih ga nge...hehe..
Nih...jelasin sekali lagi: Mahayana tidak menghina hinayana, yang ada hanya menjelaskan kesalahan orang yg berprilaku hinayanis..

Kalo itu dibilang hina, maka kitab Theravada juga menghina kaum Nigantha, Sanjaya, dll. Kaum brahmana juga dikritik habis2an..
Di mata mereka, Buddha juga menghina (menurut pikiran mereka). Padahal itu bukan hina, tapi menunjukkan kesalahan saja.

Sebenarnya pikiran bro El sol juga begitu, slalu merasa itu adalah hinaan (hasil produk pikiran anda saja).

Quote
buktikan kalo Mahayana juga setuju dengan konsep 1 Buddhism..
Wah...justru Mahayana paling setuju. Mau bukti? Buka Tripitaka Taisho, di dalamnya memuat kitab Agama Sutra (sepadan dengan Pali Nikaya), Sutra Mahayana dan Vajrayana. Semua itu dianggap sebagai satu kesatuan Ekabuddhayana. Ini satu bukti paling konkrit.

Quote
Tanah besar Mahayana telah hancur..dikontrol oleh Hindhu, Tanah besar Vajrayana telah hancur dikontrol oleh komunis..

sekarang Tanah Hindhu pelan2 telah bercahaya..ada Cahaya dari ajaran para Thera..dan gw yakin kehancuran pusat Vajra adalah petanda bangkitnya kebenaran Dhamma yg asli dan agung..

that's what I think..

daripada gw kita debat mending kita lihat cahaya Thera yg akan menguasai dunia dan membawa kepada true Buddhism selama 2450 taon..
Mimpi apa bro El sol?
ingat,  hukum anicca...

Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Better day on 21 March 2008, 12:09:29 PM
Wah, perdebatan seru neh...
Aku nonton aja deh...
Quote
"Aku bukanlah badan, bukan pikiran, bukan perasaan, bukan kesadaran, bukan pencerapan. karna aku bukan mereka, maka aku harus bisa mengendalikan mereka dan bukan mereka yg mengendalikan aku. Akulah yg menjadi Tuan atas mereka dan bukan sebaliknya"
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 21 March 2008, 12:16:51 PM
Quote from: chingik on 21 March 2008, 11:41:26 AM
Quotekalo begitu..bakarlah seluruh kitab kalian yg menghina Hinayana...

Wah...udah dijelasin puluhan kali masih ga nge...hehe..
Nih...jelasin sekali lagi: Mahayana tidak menghina hinayana, yang ada hanya menjelaskan kesalahan orang yg berprilaku hinayanis..

Kalo itu dibilang hina, maka kitab Theravada juga menghina kaum Nigantha, Sanjaya, dll. Kaum brahmana juga dikritik habis2an..
Di mata mereka, Buddha juga menghina (menurut pikiran mereka). Padahal itu bukan hina, tapi menunjukkan kesalahan saja.


Sebenarnya pikiran bro El sol juga begitu, slalu merasa itu adalah hinaan (hasil produk pikiran anda saja).
seperti kata Morph, apakah mungkin bagi sang Buddha untuk merendahkan Arahat? and please..gw sampe skarang gk percaya kalo Hinayana itu bukan merujuk kepada orang2 yg ingin mencapai kearahatan..

kenapa?

karena simple..cuma kamu yg berpikiran seperti itu..tapi Majority Mahayanist lain tidak..

Quote
Quote
buktikan kalo Mahayana juga setuju dengan konsep 1 Buddhism..
Wah...justru Mahayana paling setuju. Mau bukti? Buka Tripitaka Taisho, di dalamnya memuat kitab Agama Sutra (sepadan dengan Pali Nikaya), Sutra Mahayana dan Vajrayana. Semua itu dianggap sebagai satu kesatuan Ekabuddhayana. Ini satu bukti paling konkrit.
kamu yakin sutra itu mencangkup seluruh ajaran Theravada dan Vajrayana? ato cuma sebagian? kalo sebagian apakah itu bisa dipanggil Ekabuddhayana? gw panggil itu sebagai Copy Cat..-_-"

Quote

Quote
Tanah besar Mahayana telah hancur..dikontrol oleh Hindhu, Tanah besar Vajrayana telah hancur dikontrol oleh komunis..

sekarang Tanah Hindhu pelan2 telah bercahaya..ada Cahaya dari ajaran para Thera..dan gw yakin kehancuran pusat Vajra adalah petanda bangkitnya kebenaran Dhamma yg asli dan agung..

that's what I think..

daripada gw kita debat mending kita lihat cahaya Thera yg akan menguasai dunia dan membawa kepada true Buddhism selama 2450 taon..
Mimpi apa bro El sol?
ingat,  hukum anicca...


Buddha Dhamma tidak akan hancur..sang penerus..yg Ariya Sammasambuddha Metteya akan melajutkan Buddha Dhamma yg benar2 tidak tercemar oleh dewa2 Hindu, Taoism dan Bon..

Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: wuzun_fly on 21 March 2008, 01:45:28 PM

wuzun_fly=chingik , mohon maklum tadi  tes id, nanti balik lagi kok..hhehe
Quote
seperti kata Morph, apakah mungkin bagi sang Buddha untuk merendahkan Arahat?
Bukan merendahkan arahat, tetapi mengatakan realitas apa adanya, yakni Arahat memiliki pengetahuan terbatas, Sammasambuddha memiliki pengetahuan tanpa batas. Seorang Arahat belum tentu adalah Buddha, tetapi seorang Buddha pasti adalah Arahat.
Jika pandangan Arahat dan Sammasambuddha tidak ada bedanya (scr keseluruhan) maka dunia ini tidak akan sanggup menampung begitu banyak Arahat.

Quote
and please..gw sampe skarang gk percaya kalo Hinayana itu bukan merujuk kepada orang2 yg ingin mencapai kearahatan..
Hinayana justru memang merujuk pd orang2 yg ingin mencapai kearahatan tetapi ditambah dnegn sikap batinnya yang tinggi hati dan sombong.
Beda dengan Sravakayana yang tidak demikian.
Jadi pandangan saya Theravada bukan Hinayana adalah seperti itu.

Quote
kenapa?

karena simple..cuma kamu yg berpikiran seperti itu..tapi Majority Mahayanist lain tidak..
Ya nggak apa-apa.
Lagi pula cuma kamu yang merasa terhina sedangkan mayority Theravada anteng2 saja dan lebih suka berfokus pada Sati, seperti suhu kita Sumedho...hehe.

Quote
Buddha Dhamma tidak akan hancur..sang penerus..yg Ariya Sammasambuddha Metteya akan melajutkan Buddha Dhamma yg benar2 tidak tercemar oleh dewa2 Hindu, Taoism dan Bon..
Memang tidak pernah hancur/ tercemar..., yang hancur/tercemar adalah orang2nya..bukan dharma. Dharma sejak tanpa awal tidak pernah bersih dan kotor, jadi mau dicemari dari mana?

Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 21 March 2008, 08:11:48 PM
jadi kamu akhirnya mengakui bahwa Hinayana itu merujuk kepada orang2 yg ingin mencapai Arahat?

yg beda dari Arahat dengan Sammasambuddha itu apa seh? Arahat dan Sammasambuddha itu level batin/kesucian mereka itu sama..cuma beda abhinna saja..

Dhamma yg dimaksud adalah Buddha Dhamma, sang Buddha sendiri ada bilank kalo Dhamma dia bisa tercemar..gk usah main kata2 lar..loe tao yg gw maksud..
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 24 March 2008, 08:44:32 AM
 _/\_ kita sudahi saja perdebatan seperti ini.produk Hinayana terjadi karena pihak Mahayana menggunakan pemikiran dualitas ,ini baik dan itu buruk,well saya tidak tahu pasti apa yang terjadi 500 tahun setelah Buddha parinirvana. Terkadang saya kesal dengan pihak Mahayana baik itu biksu ataupun umat awam.Dalam setiap ceramahnya akan menunjuk bahwa Hinayana adalah Buddhisme yang berkembang di Thailand,Myanmar,Sri Lanka dan konsep kearahatannya padahal mereka sendiri tidak pernah paham Buddhadhamma itu seperti apa malah menjapah mantra-mantra dan sembahyang-sembahyang ritual yang tentu saja tidak membawa hasil apa-apa dalam kehidupan.
Mengagung-agungkan Bodhisatva seperti yang saya pelajari bahwa banyaknya Bodhisatva dalam Mahayana sebaiknya dipahami sebagai bentuk dari kebaikan.Manjusri untuk Kebijaksanaan,Avalokitesvara sebagai Cinta Kasih dan semacamnya,bukti otentik keberadaan mereka tidak terlacak dalam Sutta Theravada dan hanya berada dalam produk Mahayana,pertanyaan saya sendiri.apakah bhikkhu penulis Pali Tipitaka sendiri tidak pernah melihat wujud Bodhisatva ini maka dia ga pernah masukin dalam penulisan Sutta?
Apapun itu,pihak Mahayana sekarang ini paling demen ajak debat dan memojokkan Theravada.well,siapa yang benar siapa yang salah,mendingan capai dulu pencerahan sempurna baru diobrolin lagi.
Seorang Arahat yang punya rasa egois,perkataan yang aneh.Arahat adalah seseorang yang telah memutuskan semua belenggu kehidupannya.akankah ia memiliki rasa egois.kalo ia egois mending kelaut saja jangan bilang dirinya sudah Arahat.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: J.W on 24 March 2008, 04:07:18 PM
Quote from: El Sol on 21 March 2008, 12:16:51 PM
Buddha Dhamma tidak akan hancur..sang penerus..yg Ariya Sammasambuddha Metteya akan melajutkan Buddha Dhamma yg benar2 tidak tercemar oleh dewa2 Hindu, Taoism dan Bon..

Sepertinya ada nada menghina??

*kaburrr*
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 24 March 2008, 04:26:15 PM
 :whistle: emang seperti itu keadaan Buddhism sekarang ini...menyerap agama lain mirip kain pel ketemu air...fiuh...
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 24 March 2008, 07:09:07 PM
bentar lage kluar Boddhisatva Jsus ama Boddhisatva Mohammmeed..-_-"

trus..ada Mantra mereka sendiri...


- Deleted ...


* Karena menyinggung agama lain, Sol  ... _/\_

:backtotopic:
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Balhamoth on 25 March 2008, 12:14:45 AM
permisi.... wah2 diskusinya seru banget....

Terus terang sebagai umat budha yang baru pindah dari Bushist KTP jadi ndak budhist KTP lagi ... aku nda ngerti... wkwkwkkw

Sempat shock juga ternyata begitu di permasalahkan juga hal ini... maklum bru tau wkwkwkkw... soalnya pertama kali tertariknya tentang ajaran sang Budha yang ehiphasikko dan tidak mempersoalkan hal-hal ini "karena katanya" prinsip nya sama aja wkwkkwkw ternyata...

Silahkan lanjutkan diskusinya... jgn tengkar yah...

Namo Buddhaya
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 25 March 2008, 11:03:47 AM
 _/\_ <jokes mode on> Buddhist KTP Ke Te Pu yah,hehehehehe....well apapun itu,Kalama Sutta sudah tegas menyatakan Ehipassiko.Kalo sesuai,ambil dan jalankan dengan bijaksana,kalo ga tinggalkan saja.
justru kelakuan umat biasanya dipicu oleh pembabar ajaran baik itu penceramah ataupun seorang biksu,well mereka masih manusia juga.makanya tidak terlalu ingin mendengar ceramah non sense mereka saat ini,hanya beberapa nasehat yang sesuai Buddhadhamma ya jalankan.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: tesla on 25 March 2008, 04:35:27 PM
Quote from: nyanadhana on 25 March 2008, 11:03:47 AM
_/\_ <jokes mode on> Buddhist KTP Ke Te Pu yah,hehehehehe....

di KTP, agama saya bukan Buddhist ataupun Buddha























tapi BUDHA =))

Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Lily W on 25 March 2008, 05:08:24 PM
 :)) :)) :))

Saya liat dulu KTP saya...tulisnya apa? Wah...ternyata sama dg yg tertulis di KTP Bro Tesla.....BUDHA....  =)) =)) =))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 25 March 2008, 05:11:14 PM
cape deh
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Lily W on 25 March 2008, 05:20:56 PM
 :outoftopic:

Btw....cape itu enak ga sih?  :)) :)) :))

_/\_ :lotus:
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: nyanadhana on 25 March 2008, 05:23:13 PM
cape + dipijit = enak  ups kemelekatan :P,apa coba OOT begini.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: chingik on 26 March 2008, 09:56:54 AM
Menyadari bahwa perdebatan seperti ini sudah terjadi sejak lebih dari 2000 tahun, namun kita masih tetap saja melekat padanya. Jangan2 kita adalah tumimbal lahir dari orang2 yg berdebat itu, dan setelah kelahiran sekarang ini masih saja memperdebatkannya lagi. hehe..
Begini terus akan menjadi debat kusir yang tidak ada ujung pangkalnya.
Theravada merasa tersinggung disebut Hinayana
Mahayana merasa terpukul disebut bukan ajaran asli Buddha.
Sama-sama ingin berebutan disebut bagian dari ajaran sejati Buddha.
Sebenarnya telah ada kesepakatan Buddhist internasional bahwa walaupun ada perbedaan, kita tetap saling menghormati.  JIka masih terdapat nada yang bersifat mencela, maka silahkan merenungkannya kembali apakah sikap demikian sesuai dengan semangat Buddhisme. Saya pribadi minta maaf jika telah mengatakan hal yang salah baik disengaja maupun tidak sengaja. 
_/\_
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: J.W on 26 March 2008, 03:24:37 PM
Quote from: Lily W on 25 March 2008, 05:08:24 PM
:)) :)) :))

Saya liat dulu KTP saya...tulisnya apa? Wah...ternyata sama dg yg tertulis di KTP Bro Tesla.....BUDHA....  =)) =)) =))

_/\_ :lotus:

Sama... ;D ternyata KTP jinaraga juga BUDHA.

Pemerintah kita bego yah :D.
Gak bisa bedaain tulisan BUDDHA n BUDHA.
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: F.T on 26 March 2008, 03:35:23 PM
* keluarin dompet dari kantong..... buka dompet..... cari KTP ..... And ... :o Oh No ... BUDHA too :hammer: :)) , kalau pemerintah pintar, hari ini rakyat dah hidup sejahtera ... Ups dah OOT banget. Now .................................

:backtotopic:
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: gajeboh angek on 26 March 2008, 04:14:39 PM
wah ternyata Buddhist palsu semua, aslinya Budhist ;D
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Hendra Susanto on 26 March 2008, 07:03:17 PM
KTP: kr****n ;D
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: ryu on 26 March 2008, 07:40:32 PM
Quote from: Hendra Susanto on 26 March 2008, 07:03:17 PM
KTP: kr****n ;D


Sama  ;D demi kepentingan pemberkatan nih hehehehe  :o :o :o :'( :'( :'(
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: F.T on 26 March 2008, 08:03:02 PM
Dasar OOT semua ... hahaha ...

:backtotopic:
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 26 March 2008, 08:42:10 PM
 [at] atas
aku mao protes... :|
yg aku tulis diapus2..tapi yg OOT2 gk diapus..-_-"

* yang elsol tulis sebelumnya itu dapat menyinggung agama lain ... harap di mengerti yah .. _/\_
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: El Sol on 27 March 2008, 12:49:31 AM
ok deh gw maapin... :))

jangan ulangin lage yak... :P :)) :)) :)) :))
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: chingik on 27 March 2008, 10:49:19 PM
wah...sepertinya ini jadi debat kusir nih. Masih mau lanjut?
polling dulu deh.. :)
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: hartono238 on 28 March 2008, 08:01:57 AM
Quote from: Sumedho on 17 March 2008, 01:16:02 PM
wah... bro nyanadhana kita tarik bro chingik jg nih utk bahas ini, hayo kita diskusikan nih tentang definisi hinayana

SUHU PROVOKATOR :)
Title: Re: Hinayana atau Mahayana?
Post by: Sumedho on 28 March 2008, 11:18:15 AM
diskusi atuh, bukan perang ato bikin rusuh  ^-^
Title: Re: MARI SALING MENGINGATKAN
Post by: Mangkok on 28 March 2008, 11:15:31 PM
Namo Buddhaya,

Salam kenal ya, mau ikutan sharing pendapat. (Mohon maaf klo forum ini sudah ditutup  ;))

Setelah mengikuti diskusi ttg Hinayana dan Mahayana, saya tertarik untuk memberikan sedikit pandangan ttg masalah ini. Saya berharap hal ini akan memberikan manfaat terutama bagi saya sendiri atau moga2 jg bisa bermanfaat bagi yang lain. Dan bila ada yang merasa pandangan ini tidak berguna dan malah menimbulkan kilesa, mohon lupakan saja yah, anggap saja tulisan ini tidak ada  ;D

Pertama-tama yang saya pernah dengar adalah bahwa yang membedakan hinayana dan mahayana hanya aspirasinya. Secara harafiah dikatakan hinayana adalah kendaraan kecil, ini mengacu pada aspirasinya yang hanya ingin membebaskan dirinya sendiri dari samsara. Istilah ini pada akhirnya menimbulkan masalah karena dianggap meremehkan. Jadi, disarankan untuk memakai istilah pratimoksayana. Prati:sendiri, moksa:pembebasan, jd secara sederhana kendaraan pembebasan pribadi (diri sendiri). Pratimoksayana ini yang saya pernah dengar ada 18 aliran (klo saya salah ingat, dan saya juga tdk tahu nama semua alirannya).

Secara umum, pratimoksayana dibagi lagi menjadi dua yaitu sravakayana dan pratyekayana.
Sravakayana secara sederhana: kendaraan mereka yang mendengar dari guru silsilah mereka (aspirasinya sekali lagi adalah untuk membebaskan dirinya pribadi dari samsara)
Pratyekayana secara sederhana: kendaraan mereka yang tidak mengikuti guru pada kehidupan ini, namum mencapai pembebasan pribadi.

Sedangkan mahayana secara harafiah kendaraan besar, adalah aliran yang menekankan pencapaian keBuddhaan sempurna agar mampu menolong semua makhluk hidup. Mahayana yang kadang-kadang disebut jg bodhisatvayana ini jg dibagi 2 bagian: Sutrayana dan tantrayana.
Sutrayana: bagian dari mahayana yang menekankan pencapaian kesempurnaan (menjadi Buddha) melalui ajaran-ajaran yang ditemukan dalam sutra-sutra.
Tantraya: bagian dari mahayana yang mengintegrasikan aspek keBuddhaan (penyatuan metoda dan kebijaksanaan) dalam semua aspek kehidupan sebagai suatu kesinambungan dalam usaha mencapai keBudhaan sempurna. (Saya perlu menyampaikan bahwa definisi ini mungkin ga semua sependapat, namun mungkin akan membantu untuk menyatukan persamaan pandangan ttg apa yang diacu)

Sekarang kita juga perlu tahu bahwa ada juga istilah hinayanis/pratimoksayanis dan mahayanis, kedua istilah ini mengacu pada orang atau praktisinya.

Kemudian, apa sih kualitas yg dimiliki seorang pratimoksayanis dan seorang mahayanis?

Dengan mengacu pada definisi di atas, kita perlu tahu bahwa seorang pratimoksayanis memiliki minimal dua kualitas yaitu dia mempunyai realisasi yang spontan untuk menolak samsara (bahasa inggrisnya renaunciation, sering diterjemahkan penolakan terhadap samsara) dan realisasi spontan untuk membebaskan dirinya sendiri dari samsara. Jadi, pertama-tama dia perlu menolak samsara dulu dan penolakan ini adalah spontan. (contoh sederhana: orang lapar spontan ingin makan). Jadi, dia "jijik (tidak tertarik sama sekali)" dengan samsara dan akhirnya ingin bebas dari samsara untuk dirinya pribadi. (catatan: istilah samsara ini bisa juga dibahas panjang lebar, tapi mgk sementara kita ingat aja bahwa pada dasarnya idenya adalah mengacu pada suatu modus eksistensi yang bersifat terpaksa, tidak bebas (contoh sederhana: terpaksa lahir, tua, sakit, mati, dll, tidak ada kebebasan sama sekali))

Orang yang mencapai realisasi penolakan terhadap samsara ini kualitasnya sangat luar biasa, mereka bahkan "jijik (tidak tertarik sedikitpun)" dengan kenikmatan2 duniawi (kesenangan duniawi, dll). Jadi, menurut pendapat ini kita yang masih tertarik dengan kenikmatan samsara belum berkualitas untuk disebut seorang pratimoksayanis.

Sekarang apa kualitas seorang Mahayanis? Sekali lagi seorang mahayanis minimal harus memiliki dua kualitas:
penolakan terhadap samsara secara spontan dan bodhicitta secara spontan. Secara sederhana kita bisa mengatakan bodhicitta adalah aspirasi untuk mencapai kebuddhaan yang sempurna demi kebaikan semua makhluk hidup. Jadi, seorang mahayanis dan seorang pratimoksayanis punya satu kualitas yang sama yaitu penolakan terhadap samsara secara spontan.

Apa yang membedakan seorang mahayanis dan seorang pratimoksayanis adalah aspirasinya. Klo seorang pratimoksayanis spontan ingin membebaskan dirinya dari samsara, maka seorang mahayanis bukan hanya ingin membebaskan dirinya dari samsara, tapi juga makhluk lain yang mengalami derita yang persis sama dengan dirinya dalam samsara (dia tidak tahan dan merasakan maha karuna melihat makhluk lain menderita dalam samsara seperti dirinya), sehingga dgn spontan apapun dia lakukan adalah agar bisa mencapai kebuddhaan yang lengkap sempurna agar dia punya kemampuan yang sempurna dalam menolong semua makhluk. Secara sederhana, mereka yang punya boddhicitta spontan pada saat mendengar kata "makhluk hidup" saja pun, akan secara spontan semakin berusaha secepat mungkin menjadi seorang Buddha yang sempurna, tidak ada satupun kegiatannya yang tidak ditujukan untuk mencapai kesempurnaan seorang Buddha (demi kebaikan semua makhluk).

Jadi, berdasarkan pandangan ini, seorang apakah pratimoksayanis ataupun mahayanis adalah sangat luar biasa kualitasnya. Nah, secara sederhana kita juga bisa mengatakan bahwa mereka yang punya kecenderungan aspirasi pratimoksayana atau mahayana, sudah mendapatkan realisasi spiritual tertentu, tetapi belum memasuki jalan (kita sebut memasuki jalan bila telah merealisasikan penolakan terhadap samsara secara spontan) disebut pengikut/penganut pratimoksayana atau pengikut/penganut mahayana (sesuai aspirasinya). Sedangkan mereka yang sama sekali belum mencapai realisasi spiritual apapun (yang keyakinannya belum berdasarkan pemikiran-pemikiran logis, sekedar "pengagum"), kita sebut "sekedar" pengikut/penganut (mirip buddhis KTP?) pratimoksayanis/mahayanis (sesuai kecenderungan aspirasi mereka)

Jadi, sekali lagi seorang pratimoksayanis maupun seorang mahayanis mempunyai kualitas2 yang sangat luar biasa.

Inilah sedikit pandangan yang ingin saya sampaikan, moga-moga bermanfaat.

Bila tulisan ini malah menimbulkan kilesa dalam batin teman-teman, sekali lagi mohon anggap saja tulisan ini tidak aja. Terima kasih

Semoga hati yang baik dan kebijaksanaan tumbuh dan berkembang dalam batin kita semua
Title: Re: MARI SALING MENGINGATKAN
Post by: Mangkok on 28 March 2008, 11:38:39 PM
Tamabahan dikit  ;D

Dengan definisi sementara di atas, kita dapat melihat bahwa adalah mungkin seorang pratimoksayanis yang adalah juga seorang yang pengikut/penganut filosofis pratimoksayana atau seorang pratimoksayanis yang adalah juga pengikut/penganut filosofis mahayana dan sebaliknya juga mungkin seorang mahayanis yang adalah pengikut/penganut filosofis mahayana atau seorang mahayanis yang adalah seorang pengikut/penganut pratimoksayana.
Title: Re: MARI SALING MENGINGATKAN
Post by: gajeboh angek on 29 March 2008, 09:37:02 AM
Ah, pusiiiiiiing.
Saya jalan-mulia-beruas-delapan-yana saja aaah.