Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: xenocross on 21 August 2010, 11:44:48 AM

Title: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 11:44:48 AM
Thread ini akan mendokumentasikan relief Borobudur yang berasal dari kitab Lalitavistara, yang menceritakan Riwayat Hidup Buddha.
Setiap relief akan diberi keterangan dan narasi, jadi mirip buku cerita bergambar untuk anak-anak.
Kalau salah room, mohon dipindahkan

Tujuan dibuatnya thread ini:
1.   Berbagi keindahan relief Borobudur dengan artinya
2.   Mendokumentasikan relief Borobudur supaya tidak hilang ditelan zaman
3.   Menerjemahkan ke bahasa Indonesia material berbahasa Inggris


Referensi:
Galeri Lalitavistara (http://www.photodharma.net/Indonesia/05-Lalitavistara/05-Lalitavistara-Thumbs.htm)
Tipitakadhara Mingun Sayadaw. (2008). RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA 1. Ehipassiko Foundation & Giri Mangala Publications
Tipitakadhara Mingun Sayadaw. (2008). RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA 2. Ehipassiko Foundation & Giri Mangala Publications
Tipitakadhara Mingun Sayadaw. (2008). RIWAYAT AGUNG PARA BUDDHA 3. Ehipassiko Foundation & Giri Mangala Publications
Rangkuman lalitavistara (http://www.ancient-buddhist-texts.net/Buddhist-Texts/XX-Early-Buddhist-Texts/04-EBT-Lalitavistara.htm)
  Lalitavistara di Borobudur (http://www.borobudur.tv/lalitavistara.htm)

Semua tulisan diadaptasi dari sumber yang valid, namun harap dimengerti jika ada yang tidak akurat karena diambil dari sumber berbeda, dan memang sengaja disederhanakan supaya lebih nikmat dibaca.
Maaf juga karena saya tidak punya buku lalitavistara versi bahasa Indonesia, dan versi bahasa Inggris mahal........
kritik dan saran diterima....

ENJOY!
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 11:45:39 AM
Relief 1.
Bodhisattva di surga Tusita

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi34.tinypic.com%2Ffbavwm.jpg&hash=469e120d7a981a9848f95c7257670241aa06aed7)
Sebelum kelahirannya yang terakhir dan pencerahan di bawah Pohon Bodhi, Sang Bodhisattva berdiam di istana megah di surga Tusita yang  dipenuhi alunan delapan puluh empat ribu alat musik dan wangi aroma bunga mekar. Setelah dimuliakan dan dipuji oleh seratus ribu dewa, suara dari seratus milyar koti apsara berseru bersama-sama "Sekaranglah waktunya, jangan biarkan lewat sia-sia"


Relief 2.
Bodhisattva mengumumkan bahwa beliau akan lahir di alam manusia

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi35.tinypic.com%2Fokr0y8.jpg&hash=ca6b057d44b574968f4d448a2d07b6e5d243ad22)

Setelah meninggalkan aula besar, Sang Bodhisattva pergi ke istana surgawi bernama Dharmoccaya, dimana dahulu para bodhisattva dari sepuluh penjuru melakukan meditasi khusuk. Segera setelah para apsara dan dewa-dewa minor pergi, diumumkan bahwa dalam waktu duabelas tahun Sang Bodhisattva akan memasuki rahim ibu-Nya.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 11:47:59 AM
Reliefs 3
Para Dewa mengunjungi tanah India.

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi38.tinypic.com%2F2evf6ef.jpg&hash=baa50895b022a29f3f4678e43cdb8e0f4a4332bd)

Para putra dewa turun ke tanah suci India dengan menyamar sebagai pendeta brahmana untuk mengajar para orang suci mengenai bagaimana Bodhisattva – setelah kelahirannya – akan mendapatkan tujuh permata seorang Raja Dunia (chakravartin)
"Tetapi jika Sang Bodhisattva meninggalkan kehidupan perumah-tangga dan mengembara sebagai pertapa tanpa rumah, beliau akan menjadi seorang Buddha – guru para dewa dan manusia dan pembabar dharma tiada tara yang tidak membutuhkan bantuan siapapun", demikian para dewa menginstruksikan.


Reliefs 4
Pratyeka Buddha meninggalkan dunia

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi36.tinypic.com%2F30124px.jpg&hash=f378a4d4375775a3cb72d035d7799e2ef90c7f75)
Pada saat yang sama, para Putra Dewa lain mengunjungi para Pratyekabuddha yang suci untuk memberitahu mereka mengenai kelahiran Sang Bodhisattva. Untuk memberi jalan bagi Buddha yang akan datang, para Pratyekabuddha terbang ke dunia api, dimana mereka memasuki Nirvana.
.
.
Ketika para Dewa bertanya kepada Makhluk Agung, ke keluarga manakah Bodhisattva akan dilahirkan untuk terakhir kalinya, beliau menjawab bahwa pada kelahirannya yang terakhir, beliau harus lahir ke dalam keluarga yang diturunkan dari silsilah raja dunia, bebas dari kejelekkan paling kecil sekalipun dan diberkahi enam puluh empat kesempurnaan. Bodhisattva juga harus memasuki rahim seorang perempuan yang bebas dari semua kesalahan seorang perempuan dan diberkahi tiga puluh dua kualitas baik. Sebagai tambahan, Sang Bodhisattva di kelahirannya yang terakhir harus memasuki rahim ibu-Nya pada hari ke-15 ketika bulan purnama dan segaris (in conjunction?) dengan konstellasi Pusya (Cancer)
Setelah Sang Bodhisattva telah selesai menjabarkan enam puluh empat kesempurnaan keluarga yang akan dimasukinya, beserta tiga puluh dua kualitas baik ibu-Nya, para Dewa menyadari bahwa Bodhisattva akan terlahir di keluarga penguasa Kapilavastu, raja Suddhodana dan istrinya Ratu Mahamaya, di kota kaum Sakya.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 11:49:52 AM
Relief 5.
Sang Bodhisattva mengajar Dharma kepada para Dewa

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi35.tinypic.com%2Fkcb67n.jpg&hash=df9e5919d6ff3e68627119d086cdd4972ffb568c)
Setelah Sang Bodhisattva telah memastikan keluarga kelahiran yang terakhir, beliau kembali ke istana kristal surgawi dan duduk di singasana yang dihiasi buah-buah karma baiknya yang matang.
Beliau kemudian mulai membabarkan ajaran yang dinamakan "Napas kehidupan" kepada kumpulan dewa-dewa Tusita.



Relief 6.
Bodhisattva memberikan mahkota-Nya kepada penerusnya, Maitreya.

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi37.tinypic.com%2F264mmps.jpg&hash=a086fedf10c7ac03ff829c2a3b82509b1d2fe685)
Para putra dewa menangis karena berpikir bahwa kediaman surgawi mereka tidak akan lagi bersinar setelah Bodhisattva tidak ada. Untuk menghentikan air mata mereka, Sang Bodhisattva berkata: "Lihatlah disini Bodhisattva Maitreya, Dia akan membimbingmu di dalam Dharma". Melepaskan mahkotanya dari kepala, beliau menempatkannya di kepala Maitreya dan berkata, "Setelah aku, oh Maitreya yang mulia, Engkau akan mencapai Kebijaksanaan sempurna dan tertinggi"
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 11:51:19 AM
Relief 7.
Bodhisattva berkonsultasi dengan para dewa mengenai bentuk inkarnasi yang akan beliau ambil.

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi37.tinypic.com%2F4ky90h.jpg&hash=f9fbc70ebd1697a86e6b15244890306a77f1a9e4)
Setelah menempatkan Maitreya di istana Tusita, beliau bertanya pada para dewa, bentuk apa yang harus dia ambil ketika turun memasuki rahim ibu-Nya.
"Dituliskan di kitab para brahmana," jawab putra-dewa Ugrateja, "Bodhisattva harus mengambil bentuk gajah yang perkasa dan gagah dengan enam gading, seperti dibungkus jaring emas, bercahaya terang, dan kepala diwarnai merah dan sangat cantik"


Reliefs 8
Percakapan Ratu Maya dengan raja

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi33.tinypic.com%2F2100n5i.jpg&hash=06765e9bc6895f8007b3518ff5e1c6f22e5b8cbd)
Di kerajaan Kapilavastu, ratu bertemu dengan suaminya Raja Suddhodana dan meminta izin untuk mengambil delapan sila, yang disetujui raja.
QuoteHari itu adalah tanggal 9 di bulan âsàlha (Juni-Juli) tahun 67 Mahà Era, ketika Ratu Siri Mahàmàyà berumur lima puluh lima tahun empat bulan, penduduk kerajaan sedang merayakan festival bintang Uttaràsàlha, sebuah peristiwa tradisi tahunan. Semuanya bergembira, turut serta dalam perayaan ini.
Siri Mahàmàyà Devi juga turut serta dalam festival yang berlangsung dari tanggal 9 sampai tanggal 14 ini. Selama festival ini, tidak ada orang yang meminum minuman keras dan tidak ada yang memakai hiasan bunga, menggunakan wewangian, dan hiasan lainnya. Pada hari purnama di bulan itu, permaisuri bangun pagi-pagi, mandi dengan air harum, dan melakukan dàna besar dengan memberikan uang dan benda-benda lainnya senilai empat ratus ribu. Kemudian ia mengganti pakaian dan makan pagi yang terdiri dari makanan pilihan, kemudian ia menerima Delapan Sila, dari gurunya Petapa Devila, kemudian memasuki kamar istana yang dihias indah dan menghabiskan hari itu di atas dipan yang indah, dan menjalani Delapan Sila
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 01:27:39 PM
Relief 9
Para dewi mengunjungi Ratu Maya

Lalitavistara, East Wall, Panel 9
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi36.tinypic.com%2F2qb6lh5.jpg&hash=77b7e4833b4eda21ca61479599190fcbf7277058)
Dengan penuh keingin-tahuan, para putri-dewa dari Surga Keinginan turun ke bumi untuk mengunjungi kota Kapila yang megah, yang dihiasi seratus ribu taman, supaya mereka dapat melihat perempuan yang telah dipilih untuk melahirkan Bodhisattva.


Relief 10.
Para dewa memutuskan untuk mengikuti Bodhisattva turun ke dunia

Lalitavistara, East Wall, Panel 10
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi34.tinypic.com%2Fxp280g.jpg&hash=99e9beb0596c1be74e46c56705d4bc370dba59bf)
"Tidaklah pantas bagi kami, oh yang mulia, dan adalah sikap tidak tahu terima kasih jika kami membiarkan Bodhisattva pergi sendirian dan tanpa pengiring", demikian raja para Dewa berkata. "Siapa diantara kita yang dapat dengan setia dan terus menerus mengiringi Bodhisattva?"

Mendengar kata-kata ini, delapan puluh empat ribu dewa dari alam Catumaharajika dan juga ratusan dan ribuan dewa dari Timur, Selatan, Barat, dan Utara berkumpul bersama.

"Dengarlah  kata-kata ini, oh penguasa para dewa, dan ananggaplah ini keputusan akhir," demikian yang tertinggi dari para putra-dewa bersabda. "Meninggalkan kekayaan, cinta, dan kenikmatan, dan kebahagiaan agung meditasi, kami akan mengikuti Makhluk Suci dengan setia."
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 01:32:02 PM
Relief 11.
Para Bodhisattva dari sepuluh penjuru mata angin menghormati Calon Buddha.

Lalitavistara, East Wall, Panel 11
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi34.tinypic.com%2F2l90502.jpg&hash=1a2c10054036e317f26f5f8a96a22dc11a2e9ac1)
Ketika waktunya tiba bagi Bodhisattva untuk turun ke dunia, banyak ratusan ribu bodhisattva (lain) dari Timur, juga banyak ratusan ribu bodhisattva (lain) dari sepuluh penjuru, semuanya hanya akan terlahir sekali lagi, berkumpul untuk memberi hormat pada Calon Buddha.


Reliefs 12
Bodhisattva turun ke dunia

Lalitavistara, East Wall, Panel 12

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi38.tinypic.com%2F1qlh0y.jpg&hash=f8428e00df282113365fb7bd0b1c3f4c187382bc)
Setelah Bodhisattva menempatkan dirinya di singasana yang berasal dari kebajikannya, beliau meninggalkan surga Tusita dikelilingi oleh seratus milyar koti bodhisattva, dewa, naga, dan yaksa.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 01:34:43 PM
Reliefs 13
Bodhisatva memasuki rahim Ratu Maya.

Lalitavistara, East Wall, Panel 13
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi34.tinypic.com%2F5tub11.jpg&hash=27447cfa12f9a7435edfba6ddcac1014a13d37a3)
Bodhisattva turun dari kediaman surgawi Tusita dan memasuki rahim ibu-Nya dalam bentuk gajah putih dengan enam gading, lengkap dengan semua organ tubuh yang tidak tercela. Pada waktu ratu tidur di dipan, ia mempunyai mimpi sebagai berikut: "Seperti salju dan perak, dengan enam gading, kaki yang indah, belalai yang bagus dan kepala merah, seekor gajah perkasa telah memasuki rahimku, gerakannya anggun dan tungkainya sekuat permata."
Pada malam yang sama, sebuah teratai besar mekar dari lautan dalam, membelah bumi, dan naik ke alam Brahma, Penguasa Alam. Semua biji dari tiga juta dunia – semua kekuatan dan sari mereka – dikandung dalam teratai tersebut seperti setetes madu. Brahma mengambil sarinya dan kekuatannya dan menaruhnya di dalam sebuah mangkuk lapis-lazuli dan mempersembahkannya pada Bodhisattva, yang meminumnya demi menghormati sang dewa agung.


Quote
Bersamaan dengan saat kematian Boddhisatta Dewa Setaketu, Siri Mahamaya, permaisuri Raja Suddhodana dari kerajaan Kapilavatthu sedang menikmati kebahagiaan istana. Saat Permaisuri sedang menjalankan Delapan Sila dan berbaring di atas dipan yang indah, pada jaga terakhir di malam purnama itu, Siri Mahamaya jatuh tertidur dan bermimpi, yang merupakan pertanda masuknya Boddhisatta kedalam rahimnya. Mimpinya adalah sebagai berikut :

"Empat Dewa Catummaharajika mengangkat dan membawanya bersama tempat tidurnya ke Danau Anotatta di Pengunungan Himalaya. Kemudian ia dibaringkan di atas batu datar berukuran enam puluh yojana di bawah keteduhan pohon Sala yang tingginya tujuh Yojana.

Setelah itu, para permaisuri dari Empat Raja Dewa tersebut datang dan membawa ratu ke danau dan memandikannya sebersih mungkin. Kemudian mereka memakaikan pakaian surgawi kepadanya serta mendandaninya dengan kosmetik surgawi; mereka juga meriasnya dengan bunga-bunga surgawi. Kemudian ia dibaringkan dengan kepalanya menghadap ke timur di dalam sebuah kamar dari sebuah istana emas di dalam gunung perak tidak jauh dari danau tersebut.

Pada saat itu dalam mimpinya, ia melihat seekor gajah putih bersih sedang berjalan-jalan di gunung emas tidak jauh dari gunung perak dimana ia berada di dalam istana emasnya. Kemudian gajah putih tersebut turun dari gunung emas, naik ke gunung perak dan memasuki istana emas. Gajah putih tersebut kemudian mengelilingi ratu ke arah kanan dan kemudian masuk ke rahimnya dari sebelah kanan."


Pada saat sedang bermimpi, Boddhisatta Dewa Setaketu sedang berkeliling di Taman Nandavana di Surga Tusita, menikmati pemandangan dan suara yang indah; pada saat itulah Bliau meninggal dunia dari Alam Tusita dengan penuh kesadaran. Pada saat itu juga Boddhisatta masuk ke rahim yang mirip teratai  milik Permaisuri Ratu Mahamaya , dengan kesadaran agung. Peristiwa ini terjadi pada hari Kamis pagi pada hari purnama di bulan Asalha tahun 67 Maha Era, penanggalan yang ditetapkan oleh Raja Anjana, kakek Boddhisatta. Peristiwa ini ditandai dengan peristiwa bulan dan bintang Uttarasalha berada dalam posisi segaris ( Tanggal dan tahun memasuki rahim dan kelahiran Boddhisatta yang disebutkan disini disesuaikan dengan perhitungan ilmu astrologi dan ilmu sejarah raja-raja. )

Bersamaan dengan saat Boddhisatta memasuki rahim, terjadi gempa bumi dahsyat. Sepuluh ribu alam-semesta berguncang dalam enam arah :
1.   Belahan bumi di timur naik dan di barat turun
2.   Belahan bumi di barat naik dan di timur turun
3.   Belahan bumi di utara naik dan di selatan turun
4.   Belahan bumi di selatan naik dan di utara turun
5.   Belahan bumi di tengah naik dan di sekeliling turun
6.   Belahan bumi di sekeliling naik dan di tengah turun
Selanjutnya, juga terjadi tiga-puluh-dua (32) fenomena ghaib yang biasanya terjadi saat Boddhisatta memasuki rahim dalam kehidupan terakhirnya , yaitu diantaranya ; 1). Cahaya gilang-gemilang bersinar di sepuluh ribu alam-semesta, 2) Mereka yang buta menjadi dapat melihat saat itu juga jika mereka ingin melihat keagungan Boddhisatta, 3). Mereka yang tuli dapat mendengar pada saat itu juga, 4).  Kuda-kuda meringkik dengan suara yang menyenangkan, 5). Hujan turun dengan derasnya, 6). Segala penjuru dipenuhi dengan bunga-bunga teratai dalam tiga warna, dan lain-lainnya.

Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 02:30:05 PM
Relief 14.
Bodhisattva di dalam rahim Ratu Maya

Lalitavistara, East Wall, Panel 14
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi33.tinypic.com%2F4kjf4.jpg&hash=c99575b7fa1bc91a2a75cd9289a639b97a894b74)

Setelah beliau memasuki rahim ibu-Nya, sebuah paviliun permata (Ratnavyuha) muncul untuk menaungi Bodhisattva, yang dalam kelahiran terakhirnya tidak mempunyai bentuk alami fetus. Di dalam paviliun beliau duduk bersila, lengkap dengan seluruh organ dan kebutuhan.
Diiringi oleh kumpulan makhluk surgawi dan membawa tetesan sari (teratai), Brahma mendekati istana permata Bodhisattva untuk memandangnya, mengaguminya dan melayaninya, dan untuk mendengar Dharma.
"Istana permata Bodhisattva tidak dapat dihancurkan seperti permata, tetapi jika disentuh lembut seperti kain. Di dalamnya terdapat apapun yang dapat ditemukan dalam alam keinginan (Kamaloka)"
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 02:35:03 PM
Relief 15.
Ratu Maya pergi menemui Raja di taman Asoka.

Lalitavistara, East Wall, Panel 15
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi37.tinypic.com%2F25tzurq.jpg&hash=ecba72fb46f6fe08761b5204d750b16cd37a6977)
Ratu Maya bangkit dari dipan, ceria dalam pikiran dan tubuh, penuh kebahagiaan, semangat, dan kepuasan. Dikelilingi oleh iringan perempuan, ia turun dari tingkat atas istana dan pergi ke taman Asoka.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 02:43:22 PM
Relief 16.
Queen Maya summons the king.

Lalitavistara, South Wall, Panel 16
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi36.tinypic.com%2F1z6rx95.jpg&hash=dd6c37daf5cc8e3f04ad43a364bcbf9ee2a11f94)
Ratu Maya mengutus pembawa pesan untuk memberitahu raja bahwa ia hendak bertemu. Tetapi ketika raja mencoba memasuki taman, ia menemukan bahwa ia secara fisik tidak dapat melakukannya.

"Belum pernah sebelumnya, bahkan ketika aku memimpin pasukan, aku merasa tubuhku sendiri seberat sekarang," demikian raja berkata dalam hati. "Tidak dapat memasuki kediaman keluargaku sendiri, kepada siapakah aku harus meminta petunjuk?". Sebagai jawaban, beberapa Putra-dewa menampakkan diri di langit dan memberitahu raja bahwa sebabnya adalah kehadiran Bodhisattva di rahim Ratu Maya.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 02:56:52 PM
Relief 17.
Ratu menceritakan mimpinya dan meminta penafsiran

Lalitavistara, South Wall, Panel 17
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi38.tinypic.com%2Fde7mrn.jpg&hash=8d905351a30acb3a833a8c422f22033e889a5fa5)
Setelah mendengar kata-kata para Putra-dewa, raja memasuki taman Asoka, memandang istrinya dengan hormat dan berkata:
"Apa yang perlu kulakukan untukmu, apakah urusan yang hendak kau sampaikan? Katakanlah!"

" Seperti salju dan perak, melebihi kejayaan matahari dan bulan, seekor gajah perkasa telah memasuki rahimku dengan gerakan anggun dan tungkai sekuat permata,"
demikian Ratu berkata.
"Apakah artinya ini? Kita harus memanggil brahmana-brahmana terpelajar yang dapat menafsirkan mimpi ini dan yang mengetahui aturan perbintangan ke istana. Biarlah mereka datang dan membuka kebenaran. Kemudian kita akan tahu apakah ini akan memberiku kebahagiaan ataukah mimpi ini meramalkan bencana bagi suku kita"
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 03:13:38 PM
Reliefs 18
Para Brahmana menafsirkan mimpi ratu

Lalitavistara, South Wall, Panel 18
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi37.tinypic.com%2Fdzgy05.jpg&hash=4b5e0f30351afd515f3cbd169eb3ff53f03967e1)
Raja memerintahkan untuk memanggil para brahmana. Ratu berdiri di depan para brahmana dan berkata, "Seperti salju dan perak, melebihi kejayaan matahari dan bulan, dengan anggun dan gagah, dengan enam gading dan kemuliaan, tungkainya sekuat permata dan penuh keindahan, seekor gajah perkasa telah memasuki rahimku. Ungkapkanlah padaku arti dari mimpi ini"

"Lihatlah, sebuah kebahagiaan besar akan datang padamu," para brahmana berkata setelah mendengar ucapan Ratu. "Seorang putra akan lahir diberkahi dengan tanda-tanda yang akan mencirikan dia sebagai keturunan ras unggul dan calon penguasa dunia. Jika dia meninggalkan cinta, kekuasaan kerajaan, dan istana tanpa penyesalan, ia akan meninggalkan keduniawian demi belas kasih untuk dunia dan menjadi Yang Tercerahkan, yang akan dihormati di tiga dunia dan membuat dunia bergembira oleh nektar keabadian."
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 21 August 2010, 08:42:12 PM
QuoteSewaktu Ratu Siri Mahamaya bangun, ia menceritakan mimpinya kepada Raja Suddhodana. Keesokan paginya, Raja Suddhodana memanggil enam-puluh-empat (64) Brahmana pandai. Setelah melayani mereka dengan makanan dan lain-lain dan memberikan penghormatan pada mereka, Raja Suddhodana menceritakan mimpi ratu kepada para Brahmana dan bertanya,"Apakah arti mimpi tersebut? Baik atau buruk? Pelajari dan katakan padaku pendapatmu."

Para Brahmana menjawab,"Raja besar, jangan cemas. Ratu sekarang telah hamil. Janin di dalam rahimnya adalah anak laki-laki bukan perempuan. Engkau akan memiliki seorang putra. Jika ia memutuskan untuk menjalani kehidupan kerajaan, ia akan menjadi raja dunia yang menguasai empat benua. Jika ia meninggalkan kehidupan rumah-tangga dan menjadi petapa, ia akan menjadi Buddha yang menghancurkan akar kotoran batin di tiga alam."
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:44:53 AM

Relief 19
Raja memberikan hadiah kepada para brahmana

Lalitavistara, South Wall, Panel 19
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi38.tinypic.com%2F2m80gmr.jpg&hash=76d0c55dbf0205826416c5e099704e03348926e2)

Gembira oleh berita tersebut, Raja Suddhodana mengadakan jamuan makan untuk menghormati para brahmana, kemudian memberi mereka hadiah.



Reliefs 20
Para dewa membangun Istana

Lalitavistara, South Wall, Panel 20
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi35.tinypic.com%2F312icls.jpg&hash=ce34d39e496810fbae7db7def6bcb4bf86af7041)

Dewa Sakra dan Empat Maharaja dewa menampakkan diri di depan raja dan menawarkan untuk membangun Paviliun untuk Ratu Maya dan Bodhisattva selama Ratu mengandung.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:45:26 AM
Reliefs 21
Ratu Maya berada di lebih dari satu istana

Lalitavistara, South Wall, Panel 21
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi37.tinypic.com%2F2j365no.jpg&hash=f4a68f386b1ed920331406688ed76875b742794d)

Melalui kekuatan meditasi, Bodhisattva membuat Ratu terlihat secara bersamaan di semua istana.


Relief 22
Ratu Maya menyembuhkan orang sakit

Lalitavistara, South Wall, Panel 22
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi33.tinypic.com%2F28wl5qv.jpg&hash=b77e58ac36cc925285b3abc3789680de53689289)

Laki-laki, perempuan, anak-anak, yang dirasuki oleh roh jahat langsung sembuh ketika mereka melihat Ratu. Juga mereka yang menderita karena berbagai penyakit, Ibu Bodhisattva akan menyentuhkan tangannya ke kepala mereka dan mereka segera sembuh karena sentuhannya.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:45:51 AM
Reliefs 23
Suku Sakya memberikan dana

Lalitavistara, South Wall, Panel 23
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi36.tinypic.com%2F345kd2w.jpg&hash=f0019ae4f7f356485ddd05ea100516a13dd1dbe1)

Seluruh suku Sakya di Kapilavastu berpesta, bersenang-senang, bergembira, memberi hadiah dana dan melakukan perbuatan bajik.



Reliefs 24
Raja mengambil kehidupan suci sementara

Lalitavistara, South Wall, Panel 24
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi33.tinypic.com%2Fajuxk2.jpg&hash=90b9f45ba8227bc84894b0adc7813794c75ec3a7)

Sementara itu, Raja mulai menjalani kehidupan suci. Tidak lagi mengurus negara, ia menjalani kehidupan suci seperti mereka yang hidup di hutan dan hanya memikirkan Dharma.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:46:22 AM
Relief 25.
Keajaiban di Kapilavastu

Lalitavistara, South Wall, Panel 25
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi34.tinypic.com%2Ffodpvl.jpg&hash=152b46e015bc460f0ffd21380479eddb4f5f2aff)

Total sebanyak tiga puluh dua pertanda terjadi selama bulan ke-10 kehamilan Ratu (bulan terakhir). Dari lereng Himalaya datang Singa muda yang mengitari tembok kota dan kemudian berbaring di gerbang kota tanpa menyakiti siapapun. Gajah-gajah putih tiba untuk memberi hormat kepada Raja dan anak-anak dewa datang ke Kediaman pribadi Raja untuk duduk di pangkuannya.



Reliefs 26
Ratu Maya mempersiapkan diri.

Lalitavistara, South Wall, Panel 26
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi35.tinypic.com%2F1431etz.jpg&hash=0dc1572907b671e370d1452b3ac00bdb5bae1ff8)

Ketika Ratu Maya, melalui kekuatan pancaran Bodhisattva, menyadari bahwa waktu kelahiran sudah dekat, ia menemui Raja dan berkata: "Waktunya telah tiba bagiku untuk pergi ke taman. Sekaranglah musim terbaik, musim semi, waktunya para wanita merias diri, ketika dengungan lebah dan nyanyian burung bulbul dan merak terdengar, dan waktunya bunga mekar memperlihatkan keindahannya. Mari, berilah perintah, mari kita pergi tanpa menunda"
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:47:06 AM
Reliefs 27
Ratu Maya pergi ke Taman Lumbini
Lalitavistara, South Wall, Panel 27
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi33.tinypic.com%2Fsypn4l.jpg&hash=eb577608c70eb42c773ee2b53ab82ca4c247c8f1)

Senang dan berbahagia, Raja memerintahkan pengiringnya:
"Siapkan pasukan berkuda, gajah, kereta, dan pengiring, dan hiaslah Lumbini, tempat terbaik. Biarlah Ratu Maya naik sendirian di sebuah kereta tanpa ditemani pria atau wanita. Dan biarlah perempuan-perempuan dengan berbagai pakaian menarik kereta itu"


QuoteUsia kehamilan bagi perempuan selain Ibu seorang Boddhisatta, umumnya tidak pasti, bisa kurang dari sepuluh bulan ( 9 bulan 10 hari ), bisa juga lebih dari sepuluh bulan. Juga, mereka tidak tahu pasti kapan bayinya akan terlahir. Bayi mereka akan terlahir pada waktu yang tidak terduga dalam satu dari empat postur, berbaring, duduk, berdiri atau berjalan.

Namun tidak demikian dengan Ratu Mahamaya yang mengandung seorang Boddhisatta. Masa kehamilannya tepat sepuluh bulan atau 295 hari sejak hari pertama kehamilan. Seorang Boddhisatta terlahir sewaktu ibu sedang dalam postur berdiri. Ketika terlahir, ia bersih tanpa noda bagaikan batu delima yang diletakkan di atas kain tenunan dari Kasi.

Ketika Ratu Mahamaya sampai pada tahap akhir dari kehamilannya, Ratu merasakan keinginannya untuk mengunjungi Devadaha, tempat tinggal sanak saudara kerajaannya. Ia memohon restu dari Raja Suddhodana dan Raja pun merestuinya.

Raja melakukan persiapan dengan megah. Setelah persiapan selesai,Raja mendudukkan Sang Ratu di dalam tandu emas baru yang diangkat oleh seribu prajurit istana, dengan dikawal oleh para pengawal dan pelayan untuk melakukan berbagai tugas selama dalam perjalanan. Dengan kemegahan dan kemuliaan demikian, Sang Ratu berangkat menuju Kota Devadaha.

Di antara Kapilavatthu dan Devadaha, terdapat hutan pohon Sala yang dinamakan Taman Lumbini, yang merupakan tempat rekreasi bagi orang-orang dari kedua kerajaan. Ketika Mahamaya Dewi sampai disana, semua pohon Sala di hutan itu berbunga dari bawah pohon hingga pucuknya. Menyaksikan taman Lumbini dengan segala keindahannya Mahamaya Dewi merasakan keinginan untuk bersantai dan beristirahat di dalamnya. Raja Suddhodana pun mengabulkan permohonan Sang Ratu.
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:48:10 AM
Relief 28.
Kelahiran Sang Bodhisattva

Lalitavistara, South Wall, Panel 28
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi34.tinypic.com%2F2usctif.jpg&hash=e3988f27d27ff588a528e47e44779efcef9afc00)

Setelah Ratu memasuki Taman Lumbini dan turun dari keretanya, ia berjalan dari pohon ke pohon sampai akhirnya ia tiba di tempat dimana pohon besar plaksa tumbuh. Tergerak oleh kemuliaan Bodhisattva, pohon besar itu merunduk dan memberi salam pada Ratu.
Ratu memegang dahan pohon dengan tangan kanannya dan melihat ke langit dengan mulut sedikit terbuka.

Sang Bodhisattva, muncul setelah 10 bulan penuh, keluar dari sisi kanan tubuh ibu-Nya, dengan bentuk sempurna, memiliki semua ingatan dan pengetahuan dan tidak tercemar oleh ketidakmurnian rahim ibu-Nya.

Dipenuhi dengan rasa hormat, para dewa Brahma dan Sakra menerima Bodhisattva dan membungkus-Nya dengan kain sutera dari benang emas dan perak, mengenali dan mengetahui tentang-Nya. Ketika Bodhisattva turun ke tanah, bumi terbuka dan bunga teratai tumbuh untuk menerima-Nya. Para Raja Naga memandikannya dengan aliran air hangat dan air sejuk, dan pada saat yang sama para makhluk surgawi memercikkan air wangi dan menebarkan bunga. Sang Bodhisattva menempatkan diri-Nya di atas teratai dan melihat ke empat penjuru.

Tanpa bantuan siapapun, Bodhisattva berjalan tujuh (7) langkah ke timur dan berkata:
"Aku akan menjadi yang pertama dari semua dharma, akar bajik dari keselamatan"

Selagi Bodhisattva berjalan, sebuah payung putih dan dua kipas besar bergerak diatas-Nya tanpa dipegang. Dan kemanapun Bodhisattva melangkah, sebuah teratai tumbuh menyambut kaki-Nya

Berjalan tujuh langkah ke selatan, Ia berkata:
"Aku akan menjadi objek yang pantas untuk diberi persembahan oleh dewa dan manusia"

Kemudian berjalan tujuh langkah ke barat, Ia berseru:
"Akulah yang terbaik di dunia, karena inilah kelahiranku yang terakhir"

Berjalan tujuh langkah ke utara, Sang Bodhisattva berkata: "Aku akan menjadi tiada tara diantara semua makhluk."[/i]

Bodhisattva mengarahkan wajah ke bawah dan berjalan tujuh langkah, dan berseru:
"Aku akan memadamkan api neraka dengan hujan dari Awan Besar Dharma, memenuhi penghuni alam neraka dengan kebahagiaan besar."

Berjalan tujuh langkah lagi, dengan menatap ke atas, Ia berkata:
"Di ketinggianlah aku akan terlihat kepada semua makhluk."
Title: Re: LALITAVISTARA COMPLETE RELIEF FROM BOROBUDUR, dengan penjelasan
Post by: xenocross on 24 August 2010, 08:49:49 AM
QuotePada saat Mahamaya Dewi memasuki taman, semua dewa berseru yang gemanya menembus sepuluh ribu alam semesta, "Hari ini Boddhisatta akan terlahir dari kamar teratai rahim ibu-Nya." Para dewa dan Brahma dari sepuluh ribu alam semesta berkumpul di alam semesta ini, mereka membawa berbagai macam harta benda yang indah sebagai penghormatan dalam kelahiran boddhisatta. Langit surga ditutupi oleh payung putih surgawi dan terompet kulit kerang pun ditiup.

Segera setelah Mahamaya Dewi memasuki Taman Lumbini, ia merasakan desakan untuk meraih dahan sebatang pohon Sala yang sedang mekar penuh, batangnya bulat dan lurus.Seolah-olah bergerak, dahan tersebut merunduk dengan sendirinya seperti tongkat rotan yang lunak karena dipanaskan, sehingga dahan tersebut menyentuh telapak tangan Ratu, sebuah peristiwa ghaib yang menggemparkan.

Dengan berpegangan pada dahan pohon Sala, Ratu Mahamaya berdiri dengan anggun dengan berpakaian dari bahan kain broklat berbenang emas dan selendang bersulamkan hiasan-hiasan indah berwarna putih yang mirip mata ikan yang menutupi sampai ujung jari kakinya. Pada saat itu ia merasakan tanda-tanda kelahiran. Para pelayannya buru-buru membentuk lingkaran dan menutupi area tersebut dengan tirai.
Pada saat itu, tiba-tiba sepuluh ribu alam semesta bersama-sama dengan samudera raya bergolak, berguncang dan berputar bagaikan roda pembuat tembikar. Dewa dan Brahma berseru gembira dan menyiramkan bunga-bunga dari angkasa; segala alat musik secara otomatis memainkan lagu-lagu yang indah dan merdu. Seluruh alam semesta menjadi terlihat cerah dan jernih tanpa halangan di semua arah. Fenomena-fenomena ajaib ini yang seluruhnya berjumlah tiga-puluh-dua (32) terjadi menyambut kelahiran Boddhisatta.

Bagaikan permata indah yang melayang keluar dari puncak Gunung Vepulla, melayang-layang kemudian turun perlahan-lahan di atas tempat yang telah dipersiapkan, demikianlan Boddhisatta yang berhiaskan tanda-tanda fisik besar dan kecil dilahirkan bersih dan suci dari rahim teratai yang mirip stupa milik Mahamaya Dewi, pada hari Jumat, malam purnama di bulan Vesakha, bulan musim panas di tahun 68 Maha Era, ketika bulan dalam posisi segaris dengan bintang Visakha.

Pada saat kelahiran Boddhisatta, dua mata air, hangat dan dingin mengalir dari angkasa dan jatuh di tubuh Boddhisatta yang memang telah bersih dan suci dan tubuh ibunya sebagai penghormatan, mereka dapat menyesuaikan panas dan dingin dari air tersebut yang jatuh ke tubuh mereka.

Empat Maha-Brahma yang telah bebas dari nafsu indriya adalah yang pertama menerima Boddhisatta di atas sebuah jaring emas pada saat kelahiran. Kemudian mereka meletakkannya di depan sang ibu dan berkata,"Ratu, bergembiralah, seorang putra yang penuh kekuasaan telah engkau lahirkan."

Kemudian empat raja dewa menerima Boddhisatta dari tangan empat Maha-Brahma di atas sehelai kulit rusa hitam seolah-olah benda yang sangat berharga. Kemudian manusia menerima Boddhisatta dari tangan empat raja dewa di atas sehelai kain putih.

BAYI SIDDHATTA GOTAMA BERJALAN TUJUH LANGKAH DAN MENGUCAPKAN SERUAN BERANI

Kemudian, setelah turun dari tanan manusia, Boddhisatta berdiri tegak di atas kedua kaki-Nya yang seolah-olah mengenakan sepatu emas, dan menginjak tanah dengan mantap, Ia memandang timur dan pada saat itu, ribuan alam semesta di sebelah timur terlihat jelas dalam posisi segaris tanpa ada halangan apa pun diantaranya. Para Dewa dan manusia di sebelah timur memberi hormat pada Boddhisatta dengan wangi-wangian, bunga dan lain-lain dan berkata,"O, Manusia Mulia, tidak ada makhluk apa pun di sebelah timur yang dapat menyamai-Mu. Mungkinkah ada yang melebihi Engkau?"

Kemudian, Boddhisatta berturut-turut memandang sembilan arah lainnya – delapan arah mata angin, ke atas dan kebawah – Ia melihat tidak ada yang dapat menandingi-Nya di segala arah. Selanjutnya, Ia menghadap ke arah utara dari tempat Ia berdiri, kemudian ia berjalan maju tujuh langkah.

Boddhisatta diikuti oleh Mahabrahma, Raja Brahma, yang memayungi-Nya dengan payung putih dan Dewa Suyama memegang pengusir serangga terbuat dari ekor yak. Para dewa lain membawa seluruh atribut kerajaan seperti sepatu, pedang, dan mahkota mengikuti dari belakang. Profesi makhluk surgawi ini tidak terlihat oleh para manusia disana , mereka hanya melihat tanda-tanda kebesaran mereka saja.
Ketika berjalan, Boddhisatta berjalan biasa di atas tanah seperti manusia biasa, tetapi yang terlihat oleh manusia disana, Boddhisatta berjalan di udara.Pada saat berjalan, Boddhisatta dalam keadaan telanjang tanpa mengenakan pakaian apa pun, namun yang terlihat oleh manusia, Ia berpakaian lengkap. Boddhisatta adalah bayi yang baru lahir yang sedang berjalan, namun oleh mata manusia, Ia terlihat seperti anak berumur enam-belas tahun.

Sewaktu Boddhisatta berjalan, Maha-Brahma mengikuti dan memayungi-Nya dengan payung putih berukuran tiga-yojana, demikian pula dengan para Maha-Brahma dari alam-semesta lannya dengan payung berukuran sama. Sehingga seluruh semesta ditutupi oleh payung putih bagaikan karangan bunga berwarna putih.

Sepuluh ribu Dewa Suyama dari sepuluh ribu alam semesta memegang pengusir serangga terbuat dari ekor yak. Para dewa dari sepuluh ribu Surga Tusita berdiri memegang kipas yang bertatahkan batu delima, semuanya mengayun-ayunkan kipas dan pengusir serangga yang mencapai puncak-puncak gunung di tepi semesta.

Demikian pula, sepuluh ribu Dewa Sakka dari sepuluh-ribu alam semesta, meniupkan sepuluh ribu terompet dari kulit kerang. Semua dewa-dewa lain juga berbaris memberi hormat, beberapa membawa bunga-bunga emas, sementara yang lain membawa bunga-bunga asli atau bunga-bunga kristal yang menyilaukan; beberapa membawa spanduk, sementara yang lain membawa benda-benda bertatahkan permata sebagai persembahan. Dewi-dewi dengan berbagai persembahan di tangan mereka juga berbaris memenuhi seluruh alam semesta.

Ketika pertunjukan pemujaan yang menakjubkan sedang berlangsung, Boddhisatta berhenti setelah berjalan tujuh-langkah ke arah utara. Pada saat itu semua Brahma, Dewa, dan manusia seketika diam, menunggu sambil berharap dengan pikiran,"Apakah yang akan dikatakan oleh Boddhisatta?"

Boddhisatta lalu menyerukan seruan berani yang terdengar oleh semua makhluk di seluruh sepuluh ribu alam semesta :

"Aggo'ham asmi lokassa!"
(Akulah yang tertinggi di antara semua makhluk di tiga alam)

"Jettho'ham asmi lokassa!"
(Akulah yang terbesar di antara semua makhluk di tiga alam)

"Settho'ham asmi lokassa!"
(Akulah yang termulia di antara semua makhluk di tiga alam)

"Ayam antima Jati!"
(Inilah kelahiran-Ku yang terakhir)

"Natthi dani punabhavo!"
(Tidak ada kelahiran ulang bagi-Ku)


Sewaktu Boddhisatta menyerukan seruan ini, tidak ada seorang pun yang dapat membantahnya; seluruh Brahma, Dewa, dan manusia mengucapkan selamat.