Jakarta - Kehadiran ponsel yang semakin canggih ternyata tak berdampak positif bagi semua pihak. Salah satu pihak yang merana karena kesuksesan industri telepon genggam ini adalah penggiat industri GPS (Global Positioning System).
Pasalnya, hampir semua ponsel menengah ke atas saat ini sudah dilengkapi dengan fitus GPS atau peta online di dalamnya. Jadi banyak yang berpikir, buat apa membeli perangkat GPS tambahan jika sudah ada di ponsel kita?
Nah, salah satu penggiat GPS yang sangat merasakan dampaknya adalah Garmin. Dalam rentang waktu 2 tahun, harga saham Garmin langsung melorot hampir setengahnya, dari US$ 51 menjadi US$ 29.
Bahkan, Bank of America/Merrill Lynch telah menurunkan 'kasta' Garmin, dan sekarang saham perusahaan ini harus rela berada dalam kategori 'underperform' karena performanya yang tak membaik. Prediksi terakhir harga saham Garmin akan menyentuh angka US$ 26.
Garmin sendiri sejatinya sudah menyadari gejala yang kurang menguntungkan bagi perusahaannya. Untuk itu mereka pun turut terjun ke ranah ponsel dengan menelurkan Garminfone dan berkolaborasi dengan Asus untuk merilis ponsel GPS. ( ash / rns )
wew gitu ya,
cuma pernah pake gpsnya di hp?
kok rasanya gak guna gitu ya alias lemot
ahaha
tapi kalo orang yang spesialisasi di bidang geografi tetap tahu bedanya sih. gps higher end masih belum bisa ditandingi gps di ponsel
owh gitu hhahh
topp
tapi kalo untuk perorangan, GPS di ponsel udah sangat memadai kok.... coba aja pake N95 atau N82...... GPSnya cepet bgt.... cuma mst tau aja gimana install softwarenya....
dan mayoritas user GPS adalah pengguna perorangan, bukan profesional