(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.manitobabuddhistchurch.org%2Fblog_files%2Fpage114_blog_entry43_1.jpg&hash=502bdf686c68a1cba716762add5fde62fce7b729)
Pingin jadi Biksu, juga pingin Nikah. Jadi gimana ya?
Shinran Shonin (1173-1262), pendiri aliran Jodo Shinshu Tanah Murni Jepang, menikah, dan ia resmi Jodo Shinshu biksu untuk menikah. Pada abad berikutnya, pernikahan para biksu Jepang bukan tidak mungkin, namun hal ini merupakan pengecualian yg jarang.
Pada tahun 1872, pemerintah Meiji memutuskan bahwa BIKSU (tetapi tidak biarawati) harus bebas untuk menikah jika mereka memilih untuk melakukannya. Segera "keluarga kuil" menjadi biasa (mereka telah ada sebelum SK tersebut, sebenarnya, tetapi orang pura-pura tidak memperhatikan) dan administrasi kuil dan biara sering menjadi bisnis keluarga, yang diturunkan dari ayah kepada putra. Di Jepang hari ini - dan di sekolah-sekolah Buddhisme diimpor ke Barat dari Jepang -
masalah selibat monastik diputuskan berbeda dari sekte ke sekte dan dari biksu menjadi rahib.
Apakah sampai hari ini ada sekte maupun Biksu yg boleh nikah ?
Ada yg berminat ? silahkan ke Jepang! ;D ;D ;D
Quote from: johan3000 on 04 July 2010, 12:55:09 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.manitobabuddhistchurch.org%2Fblog_files%2Fpage114_blog_entry43_1.jpg&hash=502bdf686c68a1cba716762add5fde62fce7b729)
Pingin jadi Biksu, juga pingin Nikah. Jadi gimana ya?
Shinran Shonin (1173-1262), pendiri aliran Jodo Shinshu Tanah Murni Jepang, menikah, dan ia resmi Jodo Shinshu biksu untuk menikah. Pada abad berikutnya, pernikahan para biksu Jepang bukan tidak mungkin, namun hal ini merupakan pengecualian yg jarang.
Pada tahun 1872, pemerintah Meiji memutuskan bahwa BIKSU (tetapi tidak biarawati) harus bebas untuk menikah jika mereka memilih untuk melakukannya. Segera "keluarga kuil" menjadi biasa (mereka telah ada sebelum SK tersebut, sebenarnya, tetapi orang pura-pura tidak memperhatikan) dan administrasi kuil dan biara sering menjadi bisnis keluarga, yang diturunkan dari ayah kepada putra. Di Jepang hari ini - dan di sekolah-sekolah Buddhisme diimpor ke Barat dari Jepang -
masalah selibat monastik diputuskan berbeda dari sekte ke sekte dan dari biksu menjadi rahib.
Apakah sampai hari ini ada sekte maupun Biksu yg boleh nikah ?
Ada yg berminat ? silahkan ke Jepang! ;D ;D ;D
BIKSU SESAT INILAH YANG AKAN MENGHANCURKAN AJARAN BUDDHA SEPERTI APA YANG DIKATAKAN OLEH SANG BUDDHA BAHWA AJARANNYA AKAN DIHANCURKAN OLEH PENGIKUTNYA SENDIRI CONTOHNYA SEPERTI INILAH!!!!!
klo menikah ya mestinya jangan disebut biksu, parah. sebut aja upasaka/upasika, beres toh..
Hmmm..Confusing..too complicated..
Saya sendiri tidak mengerti, yg seperti ini sebanarnya masih benar atau ga ya.. :|
Soalnya tiap orang kan harusnya punya kebebasan sendiri, tp juga terikat oleh agamanya :-?
bhikku gitar ..sudah ;D bhikku meditasi paha...juga sudah.. tambah deh bhikku nikah :)) :))
bro ryu mana ya?? ..biasanya informasinya akurat ...apa sudah mendengar juga bhikku ban*i :whistle:
dan yang suka main ... :D
Quote from: SUGI THEN on 31 July 2011, 01:37:09 AM
BIKSU SESAT INILAH YANG AKAN MENGHANCURKAN AJARAN BUDDHA SEPERTI APA YANG DIKATAKAN OLEH SANG BUDDHA BAHWA AJARANNYA AKAN DIHANCURKAN OLEH PENGIKUTNYA SENDIRI CONTOHNYA SEPERTI INILAH!!!!!
jangan terlalu emosi bro,... pendeta (menikah) ya lebih kurang ok2 aja... apalagi ustat (menikah berkali-kali) juga ok2 aja... =))
ya beda lah om johan. urusan orang ya biarin aja, tapi kita kan ada kepercayaan sendiri, apa mau disama-samain?
itu mesti nya turun dari Bhikuu jadi Pandita.
kenyataan ajaran Buddha Sakyamuni banyak di belokkan oleh biksu2 seperti yang kita lihat mazhab mahayana, sehingga penyebaran ajaran Sejati tersebut menjauh dari kebenaran dan pencapaian Nibbana
dan kesempatan umat2 yg bernaung dibawah aliran Mahayana banyak yang tidak mengerti bahkan ada yang menganggap Nibbana itu surga.
turut prihatin saya :(
Ikut pabbaja aja,setelah 3 bulan udah boleh lepas jubah
jika ingin menikah, seharusnya dia itu keluar dari sangha, berhenti menjadi bikshu. karena tradisi memberi aturan bahwa biksu seharusnya tidak menikah.
kendatipun menikah, sharusnya tidak berpikir bahwa itu akan mengurangi kesucian dan menghalanginya dari menjalankan ajaran sang Buddha. karna sang Buddha berkata bahwa "Bila berumah tangga, seorang Tathagatha akan menjadi seorang raja." Sebenarnya ini menepis keyakinan bahwa orang yang menikah tidak bisa menjadi arahat. Tapi sayang, perkataan sang Buddha tersebut belum ditemukan referensinya secara otentik, sehingga tidak akan menjadi suatu landasan teori yang cukup meyakinkan bagi pembaca.
Quote from: Kang_Asep on 17 December 2011, 01:04:26 PM
jika ingin menikah, seharusnya dia itu keluar dari sangha, berhenti menjadi bikshu. karena tradisi memberi aturan bahwa biksu seharusnya tidak menikah.
kendatipun menikah, sharusnya tidak berpikir bahwa itu akan mengurangi kesucian dan menghalanginya dari menjalankan ajaran sang Buddha. karna sang Buddha berkata bahwa "Bila berumah tangga, seorang Tathagatha akan menjadi seorang raja." Sebenarnya ini menepis keyakinan bahwa orang yang menikah tidak bisa menjadi arahat. Tapi sayang, perkataan sang Buddha tersebut belum ditemukan referensinya secara otentik, sehingga tidak akan menjadi suatu landasan teori yang cukup meyakinkan bagi pembaca.
mustahil seorang Tathagata bisa berumah tangga, bahkan referensi yg tidak otentik pun saya yakin tidak ada, kecuali yg baru diterbitkan setelah postingan ini.
Quote from: Kang_Asep on 17 December 2011, 01:04:26 PM
jika ingin menikah, seharusnya dia itu keluar dari sangha, berhenti menjadi bikshu. karena tradisi memberi aturan bahwa biksu seharusnya tidak menikah.
kendatipun menikah, sharusnya tidak berpikir bahwa itu akan mengurangi kesucian dan menghalanginya dari menjalankan ajaran sang Buddha. karna sang Buddha berkata bahwa "Bila berumah tangga, seorang Tathagatha akan menjadi seorang raja." Sebenarnya ini menepis keyakinan bahwa orang yang menikah tidak bisa menjadi arahat. Tapi sayang, perkataan sang Buddha tersebut belum ditemukan referensinya secara otentik, sehingga tidak akan menjadi suatu landasan teori yang cukup meyakinkan bagi pembaca.
referensinya ya dari ramalan 8 brahmana yang datang untuk meramalkan pangeran siddharta..
7 diantaranya mengatakan ada 2 kemungkinan, kalau tidak jadi raja, beliau akan jadi seorang buddha...
namun yang termuda diantaranya, brahmana kondanna yang kemudian dikenal sebagai anna kondanna(salah satu dari pancavagiya) meramalkan bahwa hanya ada satu kemungkinan, yaitu beliau akan menjadi seorang buddha...
terus klo udah ada kyak gitu dan disahkan, emang kita bisa balikin ke ajaran smula? :-?
sangbuddha malah mengajarkan kita jangan melekat, benar ga ?
Beliau meninggalkan anak dan istrinya demi pencapaian bodhi . skg malah ada bhikhu menikah .
seperti 7 mimpi ananda
di jepang itu, bhiksu ya boleh menikah, minum sake, main judi .. hal yang biasa di sana.
Quote from: pengelana_abadi on 03 November 2012, 11:33:18 PM
di jepang itu, bhiksu ya boleh menikah, minum sake, main judi .. hal yang biasa di sana.
kalau begitu, apa bedanya dgn umat awam?
ya ga ada bedanya... elo mau protes di sini juga ga ada gunanya.. sejak restorasi meiji, agama Buddha memang mengalami kemunduran di Jepang.
kalo tertarik dengan bhiksu di jepang yang boleh kawin, makan daging, minum sake, punya rumah, main judi, silakan baca buku ini
http://books.google.co.id/books/about/Neither_Monk_nor_Layman.html?id=VBnQmvwYlnAC&redir_esc=y
Quote from: pengelana_abadi on 03 November 2012, 11:52:11 PM
ya ga ada bedanya... elo mau protes di sini juga ga ada gunanya.. sejak restorasi meiji, agama Buddha memang mengalami kemunduran di Jepang.
lom kepikir mo protes... cuma baru mempertanyakan saja...
Dear All,
Saya adalah newbie di forum ini.
Mau minta saran. saya ada teman yg sudah jd biksu dan sudah ditahbiskan. Lalu sekarang dia mau lepas jubah dan menikah dengan mantannya. Apakah seorang biksu yang sudah ditahbiskan dan disumpah, lalu menikah (yang artinya melanggar sumpah), akan mendapat karma dan hukuman pada dirinya dan keturunannya? Mohon petunjuk dari umat sedharma sekalian.
Sie2.
Quote from: Sufina on 15 December 2012, 01:52:58 AM
Dear All,
Saya adalah newbie di forum ini.
Mau minta saran. saya ada teman yg sudah jd biksu dan sudah ditahbiskan. Lalu sekarang dia mau lepas jubah dan menikah dengan mantannya. Apakah seorang biksu yang sudah ditahbiskan dan disumpah, lalu menikah (yang artinya melanggar sumpah), akan mendapat karma dan hukuman pada dirinya dan keturunannya? Mohon petunjuk dari umat sedharma sekalian.
Sie2.
Tidak melanggar dan tidak mendapat hukuman.
Asal lepas jubahnya secara baik2 dan baru kemudian kawin. Kalau kawin sebelum lepas jubah, baru dia melanggar karena dia masih terikat dengan peraturan kebiksuannya.
Quote from: sefung on 23 December 2011, 07:33:43 PM
sangbuddha malah mengajarkan kita jangan melekat, benar ga ?
Beliau meninggalkan anak dan istrinya demi pencapaian bodhi . skg malah ada bhikhu menikah .
seperti 7 mimpi ananda
Bukannya itu ajaran gohonson?? Kata temen saya yg kebetulan gohonson,,gohonson itu sebenarnya bukan ajaran budha yah?? ???
Quote from: sanjiva on 15 December 2012, 11:07:00 AM
Tidak melanggar dan tidak mendapat hukuman.
Asal lepas jubahnya secara baik2 dan baru kemudian kawin. Kalau kawin sebelum lepas jubah, baru dia melanggar karena dia masih terikat dengan peraturan kebiksuannya.
gimana kalau udah lepas jubah, ceweknya uring2an gak jadi ? ada garansinya kagak ?
Quote from: cumi polos on 15 December 2012, 01:06:43 PM
gimana kalau udah lepas jubah, ceweknya uring2an gak jadi ? ada garansinya kagak ?
Tenang koh..ada garansinya koq..mau berapa taon?? 1th,2th,3th?? ;D
Quote from: cumi polos on 15 December 2012, 01:06:43 PM
gimana kalau udah lepas jubah, ceweknya uring2an gak jadi ? ada garansinya kagak ?
Tanya sama ceweknya donk, mau kasih garansi apa enggak :whistle:
Quote from: sanjiva on 15 December 2012, 10:50:44 PM
Tanya sama ceweknya donk, mau kasih garansi apa enggak :whistle:
Nah kalau ceweknya gak mau kasih garansi gmn?? :whistle:
Quote from: sanjiva on 15 December 2012, 11:07:00 AM
Tidak melanggar dan tidak mendapat hukuman.
Asal lepas jubahnya secara baik2 dan baru kemudian kawin. Kalau kawin sebelum lepas jubah, baru dia melanggar karena dia masih terikat dengan peraturan kebiksuannya.
Terima kasih atas infonya _/\_ _/\_ _/\_
Quote from: Sufina on 19 December 2012, 11:37:29 AM
Terima kasih atas infonya _/\_ _/\_ _/\_
Sama-sama. _/\_