kenapa kita ingin menyampaikan pemikiran-pemikiran kita melalui media forum diskusi online, dan kita ingin agar orang lain menanggapi pemikiran kita?
Di satu kesempatan, saya ingin merasa sangat membutuhkan tanggapan orang lain sebagai informasi. Misalnya, karena saya sedang menghadapi problem psikologi atau persoalan error programing, akhirnya saya mencoba bertanya di forum diskusi online dengan harapan ada seseorang yang bisa memberi pencerahan.
Diwaktu lain, saya ingin menyampaikan pemikiran-pemikiran saya karena ingin mengetahui tanggapan orang lain tentang pemikiran-pemikiran tersebut. Misalnya, saya punya suatu pandangan tentang Agama yang benar dan ingin mengetahui bagaimana pendapat orang lain tentang pandangan saya tersebut. Setuju, kurang setuju, tidak setuju, bagus, kurang bagus, jelek, menentang atau bagaimana?
Tetapi kadang-kadang saya tidak sekedar ingin mengetahui pendapat orang, tetapi berharap orang lain menerima pemikiran-pemikiran saya. Jika saya berkata bahwa A adala B, maka saya ingin orang lain juga berpikir A adalah B. tetapi, menjadi hal yang terasa aneh dan mengejutkan, karena saya menemukan cukup banyak orang yang tidak sepemikiran dengan saya. Hal ini menimbulkan penolakan dari pikiran saya. Saya berpikir, "seharusnya mereka sependapat dengaku". Jika saya melihat bulan, dan menyebut bahwa itu bulan, sangat sulit dipercaya apabila masih saja ada orang yang menyangkal bahwa itu bulan.
Saya telah melihat bahwa langit itu warnanya biru. Seharusnya, kupikir, semua orang juga berpendapat bahwa langit itu berwarna biru. Tetapi dalam forum diskusi online, sangat mengejutkan bahwa saya menemukan banyak orang yang dapat membantah bahwa langit itu biru. Semisal mereka berkata "langit tidak biru, itu Cuma kesalahan pandangan mata kita aja". Atau kata mereka "langit itu hitam di dalam hari". Selalu ada jalan bagi orang lain untuk menunjukan bahwa "mereka tidak sependapat denganku".
saya curiga, banyak perselisihan para cendikian bisa hanya kesalah fahaman masalah bahasa saja. sejak lama saya menelaah persoalan itu dan mencoba mencari jalan keluarnya. hingga, atas dasar pengetahuan saya, yang saya tekuni selama bertahun-tahun, saya telah berhasil merumuskan teknik diskusi "Gaya Piramida Logika". saya sudah pernah mencobanya, jika ini benar-benar diterapkan, diskusi efektif dan berujung pada "titik temu". satu hal yang disayangkan, untuk bisa mengikuti diskusi gaya piramida logika ini yang merupakan cara diskusi sistematika, diperlukan "kekuatan berpikir" dan "kemampuan mengingat yang cukup baik". memang tidak mudah, tapi kalo orang mau belajar, saya pikir semua orang bisa menerapkannya. saya bertekad untuk mensosialisasikan teknik diskusi gaya piramida logika ini ke semua lapisan masyarakat, terutama kepada para pelajar. ini semua untuk mengindari perselisihan dan debat kusir yang tidak berarti yang terjadi pada para cendikiawan.
Di forum umat Budha, saya menemukan artikel terkait persoalan ini :
Quote
Tak percaya? Percayalah! Cara ini terbukti manjur digunakan untuk mencari pembenaran terhadap ayat-ayat kitab suci yang tidak baik sehingga semua kitab suci menjadi baik dengan tafsir yang bertujuan mencari pembenaran ini. Kata kuncinya: jangan mengartikan secara harfiah...
Dengan penafsiran kata-kata yang buruk atau tak masuk akal akan bisa dicari PEMBENARANnya, dan sebaliknya.
Misalnya: bila ada kata-kata,
"membunuh pencuri adalah baik". Tafsirnya: bukankah bila dibunuh maka pencuri itu akan berhenti mencuri dan tak akan menambah karma buruk? kita membantu dia sehingga tak lagi berbuat karma buruk.
"mencuri adalah baik" Tafsirnya: Bukankah kalau sesuatu harus hilang maka ia akan tetap hilang? kita hanya merupakan jalan sehingga hal itu terwujud, jadi yang salah adalah karmanya sendiri.
"Meminum minuman keras adalah baik" Tafsirnya: bukankah minum minuman keras baik bila hal itu dilakukan untuk kesehatan? Sebagai obat?
"Berbohong terhadap orang tertentu dibenarkan" Tafsirnya: bukankah ada orang-orang tertentu yang tak siap menerima kebenaran? bagaimana bila diberitahukan yang benar ia marah-marah? Bukankah dengan berbohong maka kita mencegah ia marah-marah (karma buruk)? Oleh karena itu maka kita berbuat baik karena berhasil mencegah ia berbuat karma buruk kan?
Dan berjuta tafsir yang bisa kita ciptakan sendiri untuk berbagai pembenaran.
Selamat bertafsir-ria bagi yang menyukai.
Bagaimana dengan kita sebagai pengikut Sang Buddha Gotama? Sebagai pengikut Sang Buddha sebaiknya kita tidak menafsirkan, tapi menggunakan apa yang tertulis di Tipitaka sebagai "bare truth" (kebenaran apa adanya) tanpa ditafsir atau dicari pembenarannya.
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12991.msg210721.html#msg210721
membunuh pencuri berarti membuat seseorang tidak mencuri lagi
setiap membuat seseorang tidak mencuri lagi adalah suatu hal yang baik
jadi, membunuh pencuri berarti hal yang baik.
Logika tersebut benar. Tetapi, orang mengetahui bahwa seseorang yang kedapatan mencuri tak seharusnya dibunuh. Kalau begitu, apakah logika yang benar bisa bertentangan dengan kebenaran? Jawabnya adala "ya". Logika yang mana yang bisa bertentangan dengan kebenaran? Yaitu logika yang pengujian kebenarannya belum selesai.
Di dalam logika itu terdapat level-level. Jika seluru levelnya diuji dengan benar, maka logika tidak akan bersebrangan dengan kebenaran. Dalam contoh di atas, logika tersebut benar, tetapi kebenaran tersebut terletak pada level pertama. Sedangkan pengujian logika harus diteruskan ke level-level selanjutnya. Sampai level berapa? Sampai level "tiada keraguan terhadap kebenarannya".
Sayang sekali, 99,9% manusia zaman sekarang tidak ada yang bisa berpikir logic terstruktur. Saya memperhatikan di forum-forum online, orang-orang hanya bermain logika pada level pertama. Itulah yang akhirnya menimbulkan debat kusir.
Oleh karena itu, saya ingin menawarkan cara diskusi / debat logic terstrukture. Diskusi dengan cara ini akan efektif dan berakhir pada kejelasan konsep serta nilai benar salahnya. Adapun ide diskusi logic terstrukture tersebut adalah sebagai berikut :
semua harus berfokus pada pembuktian kebenaran satu pernyataan saja. Misal Logika Piramida Pertama:
A adalah C <=== ini dapat ditandai dengan angka 1 sebagai level 1.
secara logika, setiap pernyataan memiliki argumentasi. Dan argumentasi yang benar dari pernyataan tersebut adalah :
A itu B. dan <=== ini dapat ditandai dengan 1.1 (level2)
setiap B adalah C <=== ini dpat ditandai dengan 1.2 (level2)
sampai disini, kita dapat memeriksa, apakah kebenaran telah jelas, apakah nilai benar salahnya pernyataan pertama telah dimufakati atau belum. Jika belum, maka pastilah di dalam salah satu argumentasinya ada yang tidak dimufakatinya. Misalnya argumentasi yang pertama "A adalag B". Jika ini diragukan kebenarannya, berarti argumentasi ini dikonversi menjadi kesimpulan, dan kita masuk pada logika level 1.1.1 (level3) bila premis yang satunya diragukan kebenaranya, maka kita juga dapat masuk pada logika level 1.1. 2. kemudian, bila di dalam argumentasi 1.1.1 terdapat hal yang diragukan kebenarannya, maka kita dpat masuk pada logika 1.1.1.1 (level4) dan dibatasi hingga level 8. jik telah sampai pada level 8 masih saja kebenaran suatu persoalan itu belum jelas, maka harus dibuat piramida logika yang ke-2. nanti ada level 2.1 (level2) hingga 2.1.1.1.1.1.1.256 (level8)
seandainya itu terlau berat, terutama bagi para pemula dalam bidang logika, maka levelnya dapat kita turunkan setengah hinnga pada level n.1.1.16. (level 4). Dan ini, saya kira, merupakan level yang tidak terlalu sulit untuk pemula. Cobalah kawan! Ada yang mau mencoba diskusi "gaya piramida logika" ini? Dijamin, nikmat! coba yuk!
gimana..? terlalu susah ya?
he..he... saya sih coba-coba. emank udah saya perkirakan, sejak dulu juga umumnya orang enggan berpikir dengan cara yang berat-berat.
http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,426.msg7196.html#msg7196 (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,426.msg7196.html#msg7196)
coba dibaca...moga-moga bisa menjawab kebingungan sodara bro Deva19
hemmm susah juga yah... mensosialisasika ilmu logika. saya jadi jengkel ke semua menteri pendidikan yang tidak memaskan logika ke pelajaran sekolah, dan jadi jengkel ke semua raja-raja jaman dulu yang telah melarang dan menghancurkan pusat-pusat pendidikan ilmu logika, sehingga dunia masuk ke dalam zaman kegelapan pikiran.
ok dah, saya posting di forum lain ajah....
Quote from: Deva19 on 03 July 2010, 04:47:55 PM
he..he... saya sih coba-coba. emank udah saya perkirakan, sejak dulu juga umumnya orang enggan berpikir dengan cara yang berat-berat.
setau aye...biasanya org malas menyentuh dengan "sampah"....
deva19, sy mau tanya apa cuma umat buddhis yg gk paham ama logika kamu ? atau umat agama di forum lain jg gk paham ama logika kamu ?
Mekah merupakan tempat ibadah yg paling ramai, indah dan canggih didunia utk umat Muslim.
Mekah merupakan tempat tinggal Ismail - anaknya Hagar, dimana Hagar adalah isteri kedua dari
Nabi Ibrahim. Hagar adalah pembantu yg diperbolehkan nikah oleh isteri Nabi Ibrahim.
Hagar adalah gadis yg cantik.
Bila ini hari Mekah menjadi tempat yg begitu luar biasa dan diberkatin Allah,
apakah berarti Allah merestui perkawinan (baca : punya isteri lebih dari satu) Nabi Ibrahim ?
Apa benar memang Allah merestui (baca: memberkatin pula) perkawinan tsb?
Apa ini asal muasal isteri tua menyetujuin penambahan isteri muda ?
mohon dijabarka dgn logika tingkat tinggi. =))
apakah Hagar cantik? lihat foto dibawah.... mulus begitu husssss :P :P
(kelihatan foto dibawah, isteri tua lagi memberi supporter supaya suaminya siap tempur gitu?)
When a wise man, established well in virtue,
Develops consciousnes and understanding,
Then as a bhikkhu ardent and sagacious
he succeds in disentangling this tangle.
The inner tangle and the outer tangle
This generation is entangled in a tangle
And so I ask Gotama this question
Who succeds in disentangling this tangle?
Jika manusia bijaksana, mapan dalam kebajikan,
Mengembangkan kesadaran dan pengertian,
kemudian sebagai bhikkhu rajin (pantang menyerah) dan cerdas
Ia akan berhasil menguraikan kekusutan ini.
Kekusutan di dalam dan kekusutan di luar
Generasi ini terbungkus dalam kekusutan
Jadi saya mengajukan pertanyaan ini kepada Gotama
Siapakah yang berhasil menguraikan kekusutan ini?
Samyutta Nikaya (i,13)
Dari jaman Sang Buddha dahulu masyarakat yang bijaksana menyadari bahwa dunia ini dibuat kusut oleh doktrin dan dogma yang berselimutkan konsep yang lahir dari tafsir dan logika.
kekusutan ini menyelimuti orang-orang yang menganggap ia bagian dari suatu kasta eksklusif yang menganggap mereka superior dari yang lainnya sehingga dengan dalih dan berbagai pembenaran menganggap dialah yang superior.
Konsep ras unggul, ras ariya, kebenaran dari langit, bangsa terpilih, ajaran paling modern dan berbagai pembenaran lain, hanya menjauhkan manusia satu dengan yang lain dalam sekat-sekat.
pengikut yang merasa nyaman dalam kotak, membuat pembenaran lebih jauh dengan tafsir dan logika, tanpa sadar bahwa ini adalah jalan ke rumah jagal, ladang pembantaian Mara yang berakar dari kegelapan.
Sejarah manusia mencatat banyak kali usaha saling menghancurkan demi suatu credo kebenaran, bersumpah untuk membenarkan suatu ketidak benaran. Dengan dalih kebenaran suatu golongan berusaha menghancurkan golongan lain, memusnahkan mereka dari muka bumi, tanpa menyadari bahwa perbuatan mereka juga tak benar.
Dengan segala daya-upaya mencari celah memaksakan kebenaran versinya sendiri, untuk diterapkan pada kelompok lain. pengikut kelompok lebih gila dengan bersumpah kebenaran atau mati !!! Pemimpin buta memimpin sekelompok orang buta, yang di depan tidak tahu jalan, terlebih lagi yang di belakang.
Kekusutan batin ini menyelimuti hampir seluruh manusia di muka bumi ini, terlebih dengan semakin meredupnya penyadaran akan pencerahan yang berasal dari kebenaran sederhana.
Perang, permusuhan p*n*staan, kebencian, keserakahan, kutukan dsbnya muncul dari kekusutan...
Kekusutan batin yang timbul dari pembenaran berdasarkan tafsir logika dan nalar-nalar canggih yang berakar pada kegelapan batin....
Para bijaksana melihat segala sesuatu apa adanya, mereka melihat semua itu hanya berakar dari permainan pikiran yang manipulatif, yang korup, yang berusaha menghancurkan batas-batas kebenaran, kebajikan dan kebijaksanaan.
Pemikiran-pemikiran korup dan manipulatif sebaliknya berusaha membuang batas-batas itu dan mengaburkan serta meleburkannya dalam samudera pemikiran, konsep, tafsir dan pembenaran.
Yang akhirnya bermuara pada peperangan, sengketa, saling memperdaya dan saling memangsa. Nilai nilai bobrok akhirnya akan menjadi penguasa, bertambah lama bertambah kuat mencengkeramkan kukunya di negara kita tercinta.
Orang-orang yang berada dalam kekusutan menganggap mereka telah mencapai pencerahan. Budak-budak dan domba-domba menganggap tuan mereka juga telah mencapai pencerahan.
Mari bertanya apa kah pencerahan ada dalam caci-maki, p*n*staan, kutukan, peperangan, saling membunuh, saling memangsa, saling memperdaya, saling menghancurkan, saling mencari pembenaran atas fakta-fakta itu?
Konsep pencerahan sebenarnya sederhana
Apakah kita telah terbebas dari doktrin-doktrin, dogma-dogma yang saling menghancurkan, saling mencaci, saling memangsa, saling memperdaya, saling menista, saling mengutuk saling mencari pembenaran dengan tafsir-tafsir, logika-logika?
Apakah kita telah terbebas dari konsep-konsep yang disebabkan kekusutan batin diluar, di dalam, disekitar kita? apakah kita telah terbebas? apakah batin kita telah sepenuhnya melepas dan terlepas dari tali kekang dogma-dogma dan konsep-konsep yang memperbudak dan memperdaya diri kita?
Dalam Anguttara Nikaya Sang Buddha mengatakan bahwa " Seseorang yang berjiwa budak tak akan mencapai kebebasan dan pencerahan sepenuhnya (Arahat)" Mari kita membebaskan diri kita dari kekusutan yang timbul dari perbudakan pikiran, konsep dan dogma dan menikmati kebebasan. Sehingga batin menjadi bersih dan murni, nikmat bebas bagai burung yang terbang bebas di udara.
maukah anda semua menikmati akhir dari ini semua? Terbebas dari segala kekusutan? Atau menambah kekusutan? itu terserah anda.
_/\_
Quote from: linaeng on 03 July 2010, 05:10:43 PM
deva19, sy mau tanya apa cuma umat buddhis yg gk paham ama logika kamu ? atau umat agama di forum lain jg gk paham ama logika kamu ?
di semua forum.
tetapi, di forum lain, saya bisa bertemu dengan 1 atau 2 orang yang bisa memahami ilmu logika. umumnya, mereka yang pernah duduk di bangku Filsafat, ketika semasa kuliahnya dulu.
adapun di forum muslim, agak sulit juga menemukan orang yang mengerti logika. terutama karena dunia muslim skarang di dominasi oleh kelompok wahabi, dimana para ulama mereka itu telah mengeluarkan fatwa "haram" terhadap ilmu logika. tetapi, di pesantren-pesantren NU dan syiah, kita masih bisa menemukan pelajaran Logika di masukan ke dalam kurikulum mereka. di pesantren logika Aristeles dikonversi ke dalam kitab berbahasa arab dengan judul "al-Mantiqi".
Logika menjadi pengetahuan yang asing bagi masyarakat dunia sekarang ini, walaupun semua orang menggunakan istilah Logika tanpa mengerti asal-usul dari mana kata "logika" tersebut berasal. pengertian logika sekarang ini bergeser menjadi "akal". sehingga orang yang berkata, "gunakan logika" diartikan sebagai "gunakan akal". padahal menggunakan Logika artinya "menggunakan norma-norma berpikir Aristotelianism".
Jousoef Syou`ib, seorang guru besar ilmu Logika, dia mengatakan betapa parahnya pengajaran Logika di Indonesia. kata-kata yang dia ucapkan tidak dapat saya kutip secara persis, karena sudah lama sekali, jadi saya lupa. tapi kira-kira begini :, "di Amerika, saya bisa bisa menemukan buku Logika hampir di setiap toko. tapi Pengajaran Logika di Indonesia sangatlah parah. saya telah bergerak dari kota ke kota untuk mencari toko buku yang menjual buku Logika, tetapi tak satupun dpat saya temukan. sampai saya menemukan sebuah toko tua di Bandung, di situ masih ada tersisa satu buku Logika, buku tua yang sudah lusuh. mungkin sudah lama dipajang dan tak laku-laku, karena tak ada peminat."
ho..ho... kepada yang Mulia Guru Besarku, Prof. Dr. Joesoef, mohon maaf, kalo ada kata-kata yang kurang atau lebih dalam mengutip kalimat anda... maklum sudah lama sekali.
selain itu, beliau juga telah menggambarkan bagaimana dunia mencapai keemasannya karena di berbagai penjuru dunia didirikan pusat-pusat pendidikan ilmu logika. kemudian, karena banyak kesesatan agama-agama terbongkar, para pemuka agama mempengaruhi raja-raja untuk menutup dan menghancurkan pusat-pusat pendidikan ilmu logika, sehingga masyarakat menjadi bodoh dan mau mnerima doktrin apa saja dari para pemuka agama itu.
Alexander The Great pengikut setia Aristoteles, bversama dewan geraja, menyelenggarakan konsili Nicae untuk menyadarkan keyakinan sebagian umat kristini tentang kesalahan doktrin Trinitas. dengan logika, trinitanisme terbongkar kesalahannya. akan tetapi, lebih banyak orang yang menentang logika dan lebih berpegang kepada doktrin dewan gereja tentang Trinitas, akhirnya konsili meremikan trinitas segagaia keyakinan resmi umat kristiani.
adapun alexader sebagai kaisar, tetap menyangkal trinitas dan meyakini keesaan tuhan. para ahli logika lainnya pun setuju dengan alexander. para misionaris sangat takut dengan logika. akhirny, setelah wafatnya alexander dewan geraja mendorong penguasa untuk menutup pusat pendidikan logika di berbagai penjuru negeri. para guru logika dikejar-kejar dan dibunuh. manuskrip-manuskrip ilmu logika hangus dibakar.
tetapi, sebagian manuskrip bisa diselamatkan, dan menyebar secara rahasia ke berbagai penjuru dunia, termasuk ke jazirah arab, sampai ke tangan Al-Farabi. beliau lah orang pertama yang memperkenal logika Aristoteles di dunia Islam. sejak saat itu, Islam mencapai puncak peradabannya. ilmu pengetahuan dan teknologi canggih dapat dikembangkan. para ilmuwan barat pun beramai-ramai berguru pada ilmuwan muslim. mereka menyalin manuskrip-manuskrip karya ulama Islam. barat menujuki al-Farabi sebagai Guru Kedua dan Ibnu Sina sebagai Guru Pertama. para ulama berhasil membuat perpusatkaan besar seluas 3 KM persegi. tetapi, kelompok neo khawarij sangat tidak menyukai Logika Aristoteles dan segala pengetahuan yang dianggapnya sebagai ajaran orang kafir. mereka kemudian menyusun kekuatan, menyebarkan pengaruh dan mengeluarkan fatwa bahwa mempelajari Logika dan Bahasa Inggris hukumnya haram. bahasa Inggris disebutnya sebagai bahasa setan. mereka berhasil menyusun kekuatan dengan mencari pelindung-pelindung atau mengadu domba dngan pihak luar. akhirnya perpustakaan Islam yang luas dibakar hangus.
Logika kembail menghilang dari peredaran. orang-orang blajar logika dengan cara rahasia, sebab bila ketahuan oleh penguasa, hukum mati baginya. zaman itu disebut zaman kegelapan.
sejarah panjang logika, dari zaman ke zaman, dihiasi dengan darah dan air mata sebelum manuskrip-manuskrip itu sampai ke tangan guru ku. tetapi sekarang orang dengan mudah mengatakan "gunakan logika", tanpa tau, apa itu artinya logika.
mau tanding2an logika gak kita bro? gw jg tau logika aristoteles u...tapi kok gw ga sesok pintar u yakk? ;D
oya, jgn terlalu sombong dengan ilmu yang anda dapat, seolah2 anda yang paling mengerti semuanya..
just remind aja..jgn sakit hati
Apa yang disinggung oleh Bro Deva 19 sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Kalau saya tidak salah tangkap, apa yang bro Deva 19 sebut sebagai logika bertingkat piramida, sebenarnya adalah usaha untuk tidak menarik inferensi secara terburu-buru. Umumnya seseorang langsung meyakini suatu inferensi yang dibuat tanpa berpikir panjang lagi, maka disarankan untuk mengumpulkan beragam premis yang beraneka ragam dan terkait untuk diuji sehingga dihasilkan inferensi yang lebih lengkap. Menurut saya ini adalah Logika Induktif (cmiiw)
Quote from: febianc
Konsep pencerahan sebenarnya sederhana
Apakah kita telah terbebas dari doktrin-doktrin, dogma-dogma yang saling menghancurkan, saling mencaci, saling memangsa, saling memperdaya, saling menista, saling mengutuk saling mencari pembenaran dengan tafsir-tafsir, logika-logika?
bukan itu intinya.
ada saat nya kita membicarakan masalah batin, masalah kesabaran dan masalah kesucian. tapi ada kalanya kita membicarakan persoalan matematika dan bahasa.
misalkan, ada seorang bikhu, karena sehari-harinya yang dia pikirkan dan dia tekuni adalah seputar meditasi, menarik dan mengeluarkan nafas, membicarakan bentuk-bentuk mental dan hal-hal serupa itu, ketika bertemu dengan seorang ahli matematika dan si ahli matematika mencoba membicarakan persoalan-persoalan matematis, si bikhu tidak mengerti. dia berkata, "untuk apa kita memikirkan persoalan-persoalan rumit seperti itu yang membuat kepala kita puyeng dan bingung. bermeditasilah saja, karena meditasi itu bisa mencerahkan otak, menenangkan hati dan bisa membebaskan anda dari kebingungan".
perkataan bikhu itu, mirip perkataan anda, bro febian. dimana di sini saya mencoba membicarakan persoalan-persoalan matematika logika, tetapi anda berusaha menyeret saya untuk memikirkan persoalan mental. tetapi, seperti salahnya seseorang membicarakan persoalan matematika kepada seorang bikhu, mungkin saya juga salah kalau mencoba mendiskusikan persoalan logika ke umat budhis, karena itu bukan pengetahuan yang ditekunnya sehari-hari. akan tetapi, saya bermakssud mencoba mensosialisasikan.
Quote from: sobat-dharma on 03 July 2010, 06:19:00 PM
Apa yang disinggung oleh Bro Deva 19 sebenarnya bukan sesuatu yang buruk. Kalau saya tidak salah tangkap, apa yang bro Deva 19 sebut sebagai logika bertingkat piramida, sebenarnya adalah usaha untuk tidak menarik inferensi secara terburu-buru. Umumnya seseorang langsung meyakini suatu inferensi yang dibuat tanpa berpikir panjang lagi, maka disarankan untuk mengumpulkan beragam premis yang beraneka ragam dan terkait untuk diuji sehingga dihasilkan inferensi yang lebih lengkap. Menurut saya ini adalah Logika Induktif (cmiiw)
bukan bro. ini adalah logika deduktif. rumusnya ada 19. adapun logika induktif, itu disebut juga logika ilmiah. saya bukan seroang ahli di dalam logika ilmiah. guru saya pernah mengajarkan tentang 5 metoda logika induktif. dari kelima metoda tersebut. tapi saya lupa satu persatu nya.
Quote from: No Pain No Gain on 03 July 2010, 06:09:54 PM
mau tanding2an logika gak kita bro? gw jg tau logika aristoteles u...tapi kok gw ga sesok pintar u yakk? ;D
oya, jgn terlalu sombong dengan ilmu yang anda dapat, seolah2 anda yang paling mengerti semuanya..
just remind aja..jgn sakit hati
marilah kita bertanding!
tapi ingat, saya tidak merasa mengerti semuanya. saya hanya merasa mengerti logika.
Quote from: Deva19 on 03 July 2010, 06:24:02 PM
bukan bro. ini adalah logika deduktif. rumusnya ada 19. adapun logika induktif, itu disebut juga logika ilmiah. saya bukan seroang ahli di dalam logika ilmiah. guru saya pernah mengajarkan tentang 5 metoda logika induktif. dari kelima metoda tersebut. tapi saya lupa satu persatu nya.
Okey, kalau gitu aku keliru ;D Mohon penjelasannya, bro Deva19, mengapa ini disebut sebagai logika deduktif? ^:)^
sekedar contoh saja, berikut ini adalah piramida logika. diantara kalimat-kalimat yang anda ragu kebenarannya, adakah satu saja yang anda yakini sebagai kalimat yang benar ataukah semuanya tidak anda yakini sebagai kalimat yang benar?
1. Muhammad adalah orang yang suci
1.1. Muhammad adalah orang yang makrifat
1.1.1 Muhammad adalah orang yang makrifat
1.1.2 yang mengajarkan makrifat adalah yang makrifat
1.2 Orang yang marifat adalah orang yang suci
1.2.1. yang makfat adalah yang mustahil tidak suci
1.2.2 yang mushatil tidak suci adalah orang yang suci
dst....
Quote from: sobat-dharma on 03 July 2010, 06:42:41 PM
Quote from: Deva19 on 03 July 2010, 06:24:02 PM
bukan bro. ini adalah logika deduktif. rumusnya ada 19. adapun logika induktif, itu disebut juga logika ilmiah. saya bukan seroang ahli di dalam logika ilmiah. guru saya pernah mengajarkan tentang 5 metoda logika induktif. dari kelima metoda tersebut. tapi saya lupa satu persatu nya.
Okey, kalau gitu aku keliru ;D Mohon penjelasannya, bro Deva19, mengapa ini disebut sebagai logika deduktif? ^:)^
alasannya tidak perlu dijelaskan, bro. sebut saja 19 rumus logika itu sebagai logika deduktif.
menanyakan alasan penyebutan deduktif tersebut sama halnya seperti mananyakan kenapat anga 3 disebut "tiga". penjelasannya memang ada, tapi gak perlu kan bro. tapi mari kita gunakan angka 3 tersebut.
Ya, aku pernah baca buku Tractatus Logico-Philosophicus-nya Wittgenstein, cara bernalarnya memang disusun dengan pola demikian: bertingkat-tingkat dan terus terkait antara satu bagian dengan lainnya. Hanya saja, saya tidak tahu kalau metode logika demikian dapat diterapkan dalam diskusi.Mungkin in tantangan tersendiri :) Mungkin Bro Deva 19 punya referensi buku lain yang membahas tentang topik ini, wah bakal menarik kalau bisa membacanya...
QuoteAlexander The Great pengikut setia Aristoteles, bversama dewan geraja, menyelenggarakan konsili Nicae untuk menyadarkan keyakinan sebagian umat kristini tentang kesalahan doktrin Trinitas. dengan logika, trinitanisme terbongkar kesalahannya. akan tetapi, lebih banyak orang yang menentang logika dan lebih berpegang kepada doktrin dewan gereja tentang Trinitas, akhirnya konsili meremikan trinitas segagaia keyakinan resmi umat kristiani.
adapun alexader sebagai kaisar, tetap menyangkal trinitas dan meyakini keesaan tuhan. para ahli logika lainnya pun setuju dengan alexander. para misionaris sangat takut dengan logika. akhirny, setelah wafatnya alexander dewan geraja mendorong penguasa untuk menutup pusat pendidikan logika di berbagai penjuru negeri. para guru logika dikejar-kejar dan dibunuh. manuskrip-manuskrip ilmu logika hangus dibakar.
Bro Deva yang baik, boleh tahu artikel ini referensinya darimana?
Setahu saya Alexander the great (Iskandar Agung) hidup lebih dari 300 tahun sebelum nabi Isa
(j***s) lahir (356–323 BC):
http://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_the_greatSedangkan konsili Nicea (Nicea council) diadakan 325 tahun setelah nabi Isa (J***s) lahir (A.D. 325):
http://en.wikipedia.org/wiki/First_Nicean_Counciljadi kedua event ini berbeda waktu lebih dari 600 tahun. Bisa tolong dijelaskan mengenai hal ini?
_/\_
Quote from: sobat-dharma on 03 July 2010, 06:52:23 PM
Ya, aku pernah baca buku Tractatus Logico-Philosophicus-nya Wittgenstein, cara bernalarnya memang disusun dengan pola demikian: bertingkat-tingkat dan terus terkait antara satu bagian dengan lainnya. Hanya saja, saya tidak tahu kalau metode logika demikian dapat diterapkan dalam diskusi.Mungkin in tantangan tersendiri :) Mungkin Bro Deva 19 punya referensi buku lain yang membahas tentang topik ini, wah bakal menarik kalau bisa membacanya...
buku yang saya baca, banyak bro. saya tidak ingat satu persatunya. ada belasan. saya rekomendasikan, buku logika terbaik adalah karya Joesoef Syouib. kalo nyari di toko buku, gak bakan nemu tuh buku-buku logika. cari aja di perpustakaan daerah. kalo di Bandung ada di jl. soekarno hatta bandung.
adapun saya telah mencoba membuat program komputer dengan VB6 untuk menerapkan prinsip-prinsip logika tersebut. sayang sekali, pengetahuan saya dibidang pemgrograman masih dangkal. sehingga beberapa program yang sudah saya buat, belum begitu memuaskan.
saya membuat progam yang bisa mendeteksi kesalahan berpikir. sudah berhasil. cuma sayang, setiap kalimat yang diinput harus dipisahkan dalam dua kotak, untuk memisahkan antara subjek dengan predikat. saya belum tau caranya, bagaimana membuat program seperti transtool, dimana komputer bisa mengidentifikasi mana subjek dan mana predikat dari suatu kalimat yang ditulis dalam sebuah textbox.
yg pasti (sepertinya, imo) dgn logika ini, gak akan buat gue jadi suci.
dan apakah logika ini termasuk
dalam pandangan benar?
Mungkin Bro Deva 19 bisa menyebutkan satu judul buku saja...
Jousoef Syou`ib itu Guru Besar dari uni mana ya? Plizz infonya.
Quote from: fabian c on 03 July 2010, 06:55:35 PM
QuoteAlexander The Great pengikut setia Aristoteles, bversama dewan geraja, menyelenggarakan konsili Nicae untuk menyadarkan keyakinan sebagian umat kristini tentang kesalahan doktrin Trinitas. dengan logika, trinitanisme terbongkar kesalahannya. akan tetapi, lebih banyak orang yang menentang logika dan lebih berpegang kepada doktrin dewan gereja tentang Trinitas, akhirnya konsili meremikan trinitas segagaia keyakinan resmi umat kristiani.
adapun alexader sebagai kaisar, tetap menyangkal trinitas dan meyakini keesaan tuhan. para ahli logika lainnya pun setuju dengan alexander. para misionaris sangat takut dengan logika. akhirny, setelah wafatnya alexander dewan geraja mendorong penguasa untuk menutup pusat pendidikan logika di berbagai penjuru negeri. para guru logika dikejar-kejar dan dibunuh. manuskrip-manuskrip ilmu logika hangus dibakar.
Bro Deva yang baik, boleh tahu artikel ini referensinya darimana?
Setahu saya Alexander the great (Iskandar Agung) hidup lebih dari 300 tahun sebelum nabi Isa
(j***s) lahir (356–323 BC):
http://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_the_great
Sedangkan konsili Nicea (Nicea council) diadakan 325 tahun setelah nabi Isa (J***s) lahir (A.D. 325):
http://en.wikipedia.org/wiki/First_Nicean_Council
jadi kedua event ini berbeda waktu lebih dari 600 tahun. Bisa tolong dijelaskan mengenai hal ini?
_/\_
ow..mungkin yang saya maksud adalah uskup alexander atau arius alexander. tapi untuk apa ditelusuri sampai ke situ, apa penting? soalnya, itu sekedar bercerita aja, bukan persoalan itu yang ingin saya diskusikan di sini.
Quote
Penganut doctrine Athanasius kemudian dikenal dengan Trinitarian Christian
yang mayoritas sampai sekarang, sedangkan doctrine Arius dikenal dengan
Unitarian Christian, yang sekarang merupakan golongan minoritas, yaitu ummat
Qibthi (Copti) di Mesir. Secara teologis Unitarian Christian ini sangat
dekat dengan ajaran Islam, seperti yang didemontrasikan oleh Najasi sebagai
garis sambil berkata: "Antara agama tuan-tuan dan agama kami sebenarnya
tidak lebih dari garis ini." Ini menunjukkan bahwa Najasi penganut doctrine
Arius Alexander. Sedangkan para delegasi dari Najran adalah pengatut
Trinitarian Chistian, sehingga secara teologis tidak bisa ketemu dengan
ajaran Islam, yang menjadi asbabun nuzul, latar belakang turunnya ayat
tentang mubahalah. Wallahu a`lamu bisshawab.
*** Makassar, 26 November 2006
[H.Muh.Nur Abdurrahman]
http://waii-hmna.blogspot.com/2006/11/755-najasi-dari-habasyah-vs-rombongan.html
Quote from: andry on 03 July 2010, 07:01:07 PM
yg pasti (sepertinya, imo) dgn logika ini, gak akan buat gue jadi suci.
dan apakah logika ini termasuk
dalam pandangan benar?
kalo matematika bisa membuat anda suci enggak, bro?
kalo matematika itu termasuk pandangan benar bukan, bro?
deja vu nih...
kyknya dlo pernah ada yg diskusi ttg logika kyk gini deh....
tp lupa sapa :P
Quote from: Reenzia on 03 July 2010, 07:13:06 PM
deja vu nih...
kyknya dlo pernah ada yg diskusi ttg logika kyk gini deh....
tp lupa sapa :P
tapi maaf ya bro/sis? kalo cara disuksi saya kurang menyenangkan. semua ini karena usaha keras saya dalam mencoba mencari jalan keluar dari "kesalah fahaman" yang seringkali terjadi di dalam diskusi.
saya sudah yakin bahwa teknik madilog (materilisme, dialektiga dan logika) merupakan metoda yang tepat untuk suatu diskusi. tapi penerapannya itu.... uh, susah banget. dan saya mencoba mencari cara termudah untuk menerapkan madilog. dan teknik Piramida Logika tersebut merupakan kreasi saya untuk mengkonversi Madilog ke dalam struktur bahasa yang lebih mudah di fahami. saya telah menghabiskan banyak waktu dan biaya untuk melakukan uji coba. tapi hasilnya, masih jauh dari yang diharapkan. contohnya saja di forum ini, saya bermaksud mencoba teknik Piramida tersebut, tapi kan anda sendiri terlihat tidak tertarik untuk bersama saya mencoba teknik ini. akhirnya, hal itu membuat saya sulit mencapai kesimpulan akhir.
[at] Deva 19, kalau buku2 berikut ini kira2 masih termasuk logika yang elementary ngga?
The Essentials of Deductive Reasoning by Ramon B. Agapay
Agapay, R. B., (2007), The Essentials of Deductive Reasoning, Philippines: National Bookstore.
Introduction to Logic by Corazon L. Cruz.
Cruz, C.L. (1995), Introduction to Logic (4th Ed.), Philippines: National Bookstore.
Fundamentals of Logic by Maria Imelda Nabor - Nery, Ph.D.
Nabor, M.I., (2007), Fundamentals of Logic, Philippines: National Bookstore.
Terima kasih sebelumnya.
Quote from: Deva19 on 03 July 2010, 06:25:50 PM
Quote from: No Pain No Gain on 03 July 2010, 06:09:54 PM
mau tanding2an logika gak kita bro? gw jg tau logika aristoteles u...tapi kok gw ga sesok pintar u yakk? ;D
oya, jgn terlalu sombong dengan ilmu yang anda dapat, seolah2 anda yang paling mengerti semuanya..
just remind aja..jgn sakit hati
marilah kita bertanding!
semoga pertanding tidak berada jauh dari ranjang Hagar...........
semua diskusi bisa saja dibuat menarik asal... bisa flexible diterapkan berbagai keadaan,
kehidupan, kebutuhan para member......................
utk bro Deva19
selain belum bahas tentang Hagar....
nih mau tanya..............
sering merlihat cewek pakai rok mini , tapi begitu cowok dekat dan melotot...
maka umumnya gak senang maupun bisa bilang "kurang hajar".....
trus kalau udah mini mau jongkong kan serba sulit,...
dimanakah logika tsb ? dimanakah logika kebiasaan/kepribadian tsb ?
belum lagi gw lihat cewek pakai sepatu yg solnya lancip banget....
bukankah utk jalan perlu cengraman yg kuat (area yg cukup luas?)
dan lebih menarik lagi banyak cowok yg juga suka dgn cewek spt diatas...(asal cantik)..
nah siapa yg gak berlogika ?
thanks kalau dijawab...
Quote from: an_atta on 03 July 2010, 07:49:22 PM
[at] Deva 19, kalau buku2 berikut ini kira2 masih termasuk logika yang elementary ngga?
The Essentials of Deductive Reasoning by Ramon B. Agapay
Agapay, R. B., (2007), The Essentials of Deductive Reasoning, Philippines: National Bookstore.
Introduction to Logic by Corazon L. Cruz.
Cruz, C.L. (1995), Introduction to Logic (4th Ed.), Philippines: National Bookstore.
Fundamentals of Logic by Maria Imelda Nabor - Nery, Ph.D.
Nabor, M.I., (2007), Fundamentals of Logic, Philippines: National Bookstore.
Terima kasih sebelumnya.
Dapatkah setumbuk buku2 diatas menemukan jawaban...
Mesin Penggerak Abadi (Perpetual Motion Machine) ? dapatkah logika membuat harga beras turun?
harga listrik PLN turun ? maupun Korupsi berkurang ? Lebih disukai lawan jenis ?
dan seribu pertanyaan lagi...
itulah pertanyaannya. =))
[at] 3000, bukannya begitu, masalahnya saya lagi nyari buku textbook ttg logika yang pembahasannya membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari2 untuk murid2 saya. jadi ini berhubungan dgn profesi saya.
Terima kasih.
Quote from: an_atta on 03 July 2010, 08:43:19 PM
[at] 3000, bukannya begitu, masalahnya saya lagi nyari buku textbook ttg logika yang pembahasannya membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari2 untuk murid2 saya. jadi ini berhubungan dgn profesi saya.
Terima kasih.
Quote from: an_atta on 03 July 2010, 08:43:19 PM
[at] 3000, bukannya begitu, masalahnya saya lagi nyari buku textbook ttg logika yang pembahasannya membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari2 untuk murid2 saya. jadi ini berhubungan dgn profesi saya.
Terima kasih.
sory kalau salah teriak.. :)) :)) :))
Logika utk murid2 yg berhubungan dgn kehidupan sehari-hari... itu bagus sekali....
gak usah yg jauh2 aja dhhehehehehhe
1. kenapa siswa/i bayar uang bangku tetapi nyatanya bangku sekolah gak bertambah banyak?
2. kenapa siswa/i bayar uang gedung, padahal tujuannya adalah utk belajar?
apakah memang siswa/i mau membeli gedung? adakah bagian gedung yg dpt dimiliki setelah
msiswa/i tamat?
3. kenapa disuruh daftar ulang dan memungut duit, padahal udah jelas data siswa/i sama
dan 99% mau meneruskan ke tingkat yg lebih tinggi? apa sih yg didaftar ulang?
apakah ada data yg kececer pertama kali sehingga perlu daftar ulang?
4. kenapa sejarah dan ilmu pasti sering mengganti buku (percetakan) padahal sejarah gak boleh diganti lho, dan ilmu pasti kan udah pasti....(hehhehee)..................
kita hidup didunia, manusia yg sama sekali gak logika dehhhh :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(
tolong dijawab ya...
Quote from: johan3000 on 03 July 2010, 11:29:45 PM
Quote from: an_atta on 03 July 2010, 08:43:19 PM
[at] 3000, bukannya begitu, masalahnya saya lagi nyari buku textbook ttg logika yang pembahasannya membumi dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari2 untuk murid2 saya. jadi ini berhubungan dgn profesi saya.
Terima kasih.
sory kalau salah teriak.. :)) :)) :))
Logika utk murid2 yg berhubungan dgn kehidupan sehari-hari... itu bagus sekali....
gak usah yg jauh2 aja dhhehehehehhe
1. kenapa siswa/i bayar uang bangku tetapi nyatanya bangku sekolah gak bertambah banyak?
2. kenapa siswa/i bayar uang gedung, padahal tujuannya adalah utk belajar?
apakah memang siswa/i mau membeli gedung? adakah bagian gedung yg dpt dimiliki setelah
msiswa/i tamat?
3. kenapa disuruh daftar ulang dan memungut duit, padahal udah jelas data siswa/i sama
dan 99% mau meneruskan ke tingkat yg lebih tinggi? apa sih yg didaftar ulang?
apakah ada data yg kececer pertama kali sehingga perlu daftar ulang?
4. kenapa sejarah dan ilmu pasti sering mengganti buku (percetakan) padahal sejarah gak boleh diganti lho, dan ilmu pasti kan udah pasti....(hehhehee)..................
kita hidup didunia, manusia yg sama sekali gak logika dehhhh :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'( :'(
tolong dijawab ya...
gpp kok Bro... :))
kalau saya ngajarin logika spt itu sama murid2 saya, bisa2 saya semester depan ngga di hire lg sm kampus saya. :P
tapi saya akan coba memposisikan diri di pihak sekolah utk menjawab pertanyaan2 tsb:
1. kenapa siswa/i bayar uang bangku tetapi nyatanya bangku sekolah gak bertambah banyak?Uang bangku ini dimaksudkan utk menyewa bangku yang sudah disediakan dr pihak sekolah bro, masa murid2nya mau bawa bangku sendiri dari rumah? :P
2. kenapa siswa/i bayar uang gedung, padahal tujuannya adalah utk belajar?
apakah memang siswa/i mau membeli gedung? adakah bagian gedung yg dpt dimiliki setelah
msiswa/i tamat?Sama seperti jawaban utk pertanyaan no 1, untuk sewa tempat belajar :)
3. kenapa disuruh daftar ulang dan memungut duit, padahal udah jelas data siswa/i sama
dan 99% mau meneruskan ke tingkat yg lebih tinggi? apa sih yg didaftar ulang?
apakah ada data yg kececer pertama kali sehingga perlu daftar ulang?Biaya daftar ulang maksudnya untuk memastikan bahwa murid tsb pasti akan melanjutkan lagi utk sekolah di tempat itu, sehingga kapasitas sekolah dan jumlah murid serta jumlah gurunya bisa diprediksi dan disesuaikan dulu sebelum semester baru di mulai. Selain tentu saja merupakan sumber income juga untuk pihak sekolahnya.
4. kenapa sejarah dan ilmu pasti sering mengganti buku (percetakan) padahal sejarah gak boleh diganti lho, dan ilmu pasti kan udah pasti....(hehhehee)..................hmm.... mungkin ini utk sekolah dari tingkat SD - SMU ya? kl gitu saya kurang tahu, kalau di kampus buku2nya bisa dipinjam dari perpustakaan dan difotocopy saja, malah sebagian muridnya ga pegang buku sama sekali, meskipun sudah dikasih tahu textbook2 apa saja yang jadi referensi utk pelajaran tsb, hanya mengandalkan save PPT dari usb saya saja.
Selama ini saya menggunakan referensi 3 buku tsb utk pelajaran logic, tapi saya rasa masih kurang aplikatif dan terlalu byk rumusan teori2nya yang sebenarnya mungkin tidak terlalu terpakai di kehidupan sehari2, makanya karena deva19 mengangkat topik ini, saya jadi sekalian bertanya mungkin deva19 tahu ada buku referensi logic lainnya yang lebih aplikatif untuk kehidupan sehari2.
Terima kasih. :)
yang bro deva sampaikan sebenarnya gampang.. piece of cake.. hanya saja menjadi susah jika ilmu logika dibantu dengan ilmu NGELES + TAFSIR.. makanya jadilah DEBAT KUSIR.. :P
PLUS di tambah dengan istilah2 begini.
- ini bahasa planet bro => kita hidup di bumi koq.. mayoritas pakai bahasa bumi.. kalau mau pake bahasa planet lain.. ya silakan pergi ke planet lain
- kamu gak mengerti logika (titik) => gak ada penjelasan lebih lanjut..
- kamu ini g****k tolol (titik) => lebih parah dari point ke 2.. apa yang ditololkan apa yang dig****kan juga tidak dijelaskan
- saya lagi emosi.. makanya saya melewatkan pertanyaan anda.. => ini jelas menandakan ketidakmampuan orang tersebut mengontrol emosi.. dan adanya perbedaan membuat dirinya tidak menerima.. makanya emosi..
orang2 yang suka menggunakan statement2 ini biasa memiliki interpersonal yang buruk.. tidak ada kemampuan untuk menjelaskan.. makanya tidak ada yang mengerti maksud dia apa..
contoh ini sama pada anak kecil.. mengapa anak kecil suka berteriak.. ? karena anak kecil kadang kala stress. dia mau ngomong.. tapi gak tahu mau ngomong apa.. dan ortu gak ngerti.. makanya dia teriak..
intinya untuk mendukung ilmu LOGIKA.. pelajari dulu bahasa indonesia dengan baik dan benar..
ilmu logika sedalam apa pun menjadi TIDAK BERGUNA jika pengguna ilmu logika memiliki INTERPERSONAL YANG BURUK.
saya setuju dengan topik TS.. memang sistem pendidikan di Indonesia buruk.. idealnya Indonesia juga melihat GURU mana yang berkompeten untuk mengajar.. jangan sampai ada GURU yang memiliki emosi labil.. komunikasi buruk.. mengajar dalam kelas.. itu sangat berbahaya bagi murid..
Jika dimasukkan ke dalam pemikiran Buddhisme.. idealnya kita memiliki panna selain memiliki wawasan..
Quote from: Forte on 04 July 2010, 06:58:21 AM
yang bro deva sampaikan sebenarnya gampang.. piece of cake.. hanya saja menjadi susah jika ilmu logika dibantu dengan ilmu NGELES + TAFSIR.. makanya jadilah DEBAT KUSIR.. :P
tambah lagi
ujung-ujungnya timbulah sifat2 jelek, KEBENCIAN karena KETIDAKSENANGAN, KESOMBONGAN/AROGAN, EGOIS ! :))
kamsia
kebencian dan ketidaksenangan biasa akan muncul kalau ada objek yang tidak disenangi hadir.. objek ini bisa berupa perbedaan pendapat..
orang yang sombong mengatakan orang lain tidak tahu.. hanya dia yang tahu.. sebenarnya orang tersebut adalah orang yang bodoh.. kenapa ? orang tersebut telah menutup dirinya untuk belajar lebih jauh..
makanya gak heran orang2 tersebut memiliki kemampuan komunikasi yang buruk.. karena apa ? dia merasa dia pintar.. tapi dia tidak menyadari KEPINTARAN DIA TIDAK BERGUNA JIKA TIDAK BISA DIKOMUNIKASIKAN DENGAN ORANG LAIN..
ingat kalimat tua di Indonesia : bagai ilmu padi.. makin berisi makin merunduk.. idealnya orang yang seperti ini yang cenderung sukses.. misal orang tersebut pintar.. dan tidak bisa berkomunikasi dengan baik.. maka akan mencari cara agar bisa komunikasi dengan baik..
contoh komunikasi dengan baik adalah mengurangi penggunaan istilah2 yang tidak perlu..
misal : paracetamol memiliki khasiat analgetik dan antipiretik.. (ini bisa dipakai untuk kalangan medis) tapi untuk kalangan awam, baiknya diganti dengan paracetamol memiliki khasiat menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam..
salah satu contoh komunikasi yang baik adalah KITA YANG BELAJAR memahami orang lain..
contoh statement yang kurang baik.. "kamu harusnya belajar logika aristoteles".
pertanyaannya : apakah orang sudah tahu apa itu logika aristoteles ?
jika belum maka ini kesalahan dari pembicara mengeluarkan kata "logika aristoteles" tanpa berpikir dulu apakah pendengar sudah tahu / belum..
guru yg demikian di jaman skul dulu.., pasti kita lemparin kapur rame2 :)) :)) :))
QuoteForte :
contoh komunikasi dengan baik adalah mengurangi penggunaan istilah2 yang tidak perlu..
misal : paracetamol memiliki khasiat analgetik dan antipiretik.. (ini bisa dipakai untuk kalangan medis) tapi untuk kalangan awam, baiknya diganti dengan paracetamol memiliki khasiat menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam..
paracetamol berkhasiat megurangin rasa nyeri, sakit kepala dan penurun panas tapi memiliki dampak negatif spt merusak hati (keracunan hati)...
FDA telah menurunkan dosis yg diperbolehkan perhari dari 4.000 mg menjadi 3.325mg,
dimana obat2 banyak dipakai dan bebas dijual di apotik....(spt merek ....)
Nah juga berdiskusi yg berhubungan dgn orang awam... =))
bisakah beli paracetamol atau acetaminopen dari penjual bahan baku obat, dan racik sendiri...
(hahahahahaaaaa pasti lebih murah deh.... cuma pakainya terlalu dikit utk dicoba ya...)
Quote from: Deva19 on 03 July 2010, 07:05:28 PM
Quote from: fabian c on 03 July 2010, 06:55:35 PM
QuoteAlexander The Great pengikut setia Aristoteles, bversama dewan geraja, menyelenggarakan konsili Nicae untuk menyadarkan keyakinan sebagian umat kristini tentang kesalahan doktrin Trinitas. dengan logika, trinitanisme terbongkar kesalahannya. akan tetapi, lebih banyak orang yang menentang logika dan lebih berpegang kepada doktrin dewan gereja tentang Trinitas, akhirnya konsili meremikan trinitas segagaia keyakinan resmi umat kristiani.
adapun alexader sebagai kaisar, tetap menyangkal trinitas dan meyakini keesaan tuhan. para ahli logika lainnya pun setuju dengan alexander. para misionaris sangat takut dengan logika. akhirny, setelah wafatnya alexander dewan geraja mendorong penguasa untuk menutup pusat pendidikan logika di berbagai penjuru negeri. para guru logika dikejar-kejar dan dibunuh. manuskrip-manuskrip ilmu logika hangus dibakar.
Bro Deva yang baik, boleh tahu artikel ini referensinya darimana?
Setahu saya Alexander the great (Iskandar Agung) hidup lebih dari 300 tahun sebelum nabi Isa
(j***s) lahir (356–323 BC):
http://en.wikipedia.org/wiki/Alexander_the_great
Sedangkan konsili Nicea (Nicea council) diadakan 325 tahun setelah nabi Isa (J***s) lahir (A.D. 325):
http://en.wikipedia.org/wiki/First_Nicean_Council
jadi kedua event ini berbeda waktu lebih dari 600 tahun. Bisa tolong dijelaskan mengenai hal ini?
_/\_
ow..mungkin yang saya maksud adalah uskup alexander atau arius alexander. tapi untuk apa ditelusuri sampai ke situ, apa penting? soalnya, itu sekedar bercerita aja, bukan persoalan itu yang ingin saya diskusikan di sini.
Jauh amat antara Alexander The Great dengan Uskup Alexander bahkan bukankah seharusnya Alexandria? ^-^
Kalau bagi saya sih perlu digaris bawah karena ini menunjukkan kualitas daya ingat. Apa lagi bagi seseorang ingin adu logika :whistle:
No comment selanjutnya :P
Quote from: johan3000 on 04 July 2010, 12:07:41 PM
QuoteForte :
contoh komunikasi dengan baik adalah mengurangi penggunaan istilah2 yang tidak perlu..
misal : paracetamol memiliki khasiat analgetik dan antipiretik.. (ini bisa dipakai untuk kalangan medis) tapi untuk kalangan awam, baiknya diganti dengan paracetamol memiliki khasiat menghilangkan rasa sakit dan menurunkan demam..
paracetamol berkhasiat megurangin rasa nyeri, sakit kepala dan penurun panas tapi memiliki dampak negatif spt merusak hati (keracunan hati)...
FDA telah menurunkan dosis yg diperbolehkan perhari dari 4.000 mg menjadi 3.325mg,
dimana obat2 banyak dipakai dan bebas dijual di apotik....(spt merek ....)
Nah juga berdiskusi yg berhubungan dgn orang awam... =))
bisakah beli paracetamol atau acetaminopen dari penjual bahan baku obat, dan racik sendiri...
(hahahahahaaaaa pasti lebih murah deh.... cuma pakainya terlalu dikit utk dicoba ya...)
beli dari kimia farma aja bro.. lebih murah.. kalau gak salah 1 tablet cuma 100rp