Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: tesla on 28 June 2010, 05:02:44 PM

Title: Eksploitasi Psikologis
Post by: tesla on 28 June 2010, 05:02:44 PM

saya mo share sedikit mengenai bagaimana mengeksploitasi psikologis orang lain, shg org tersebut berada dibawah arahan anda.

ini bukan hipnotis, juga bukan sugesti (bersifat menyarankan) tetapi lebih ke arah pemanfaatan rasa takut orang lain (dan keserakahan orang lain)

tentunya tidak semua orang mempan dg cara demikian, apalagi sahabat2 buddhist disini kebanyakan memiliki strong mind & kebebasan berpikir yg tidak mudah dipengaruhi. hehehehe...

tujuan ditulisnya topic ini agar teman2 lebih mengerti adanya eksploitasi demikian yg dimanfaatkan oleh oknum2 tertentu utk mendapat keuntungan bagi dirinya semata*, dg demikian teman2 dapat terhindar dari menjadi korban mereka atau bahkan membantu orang lain terhindar dari jeratan orang2 demikian.

disini saya sadar akan keterbatasan diri saya yg sebenarnya tidak tau apa2 soal dunia begini, tapi saya ingin menshare apa yg saya ketahui saja semampu saya agar dpt bermanfaat bagi teman2. jika ada teman2 yg juga memiliki pengetahuan dan pengalaman mengenai hal2 ini, tolong bantu dishare jg.

semoga semua mahkluk dapat terbebas dari penderitaan
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: tesla on 28 June 2010, 05:06:55 PM
1. semua* manusia memiliki rasa tidak puas akan hidupnya

kecuali kamu adalah ariya atau dalam keadaan bebas dari 5 halangan, pasti ada rasa tidak puas akan kehidupanmu. seseorang bisa datang kepadamu dan mengatakan seperti, "hai, saya melihat awan hitam yg selalu menghantuimu." jika begitu bencinya kamu dg masalah yg ada pada hidupmu, kamu akan terperangkap mengira orang tersebut melihat masalahmu & melihat jalan keluar masalahmu.

jadi jangan mudah percaya, bijaksanalah, setiap orang memiliki masalah. jgn mengutarakan secara detail masalahmu atau itu akan menjadi bahan eksploitasi berikutnya.
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: K.K. on 28 June 2010, 05:19:27 PM
Saya sering bahas ini dengan teman saya, tetapi namanya bukan "eksploitasi psikologis" melainkan "memanfaatkan kebodohan orang lain." :D
Sebetulnya setiap orang punya kelemahan masing-masing. Semakin paham seseorang akan orang lain, maka dia bisa mengarahkan lebih baik, apakah ke arah positif atau negatif. Faktor yang selama ini saya lihat paling mempengaruhi orang adalah agama dan kepercayaan. Mudah sekali meyakinkan orang lain jika kita terlihat religius, berpenampilan alim, hafal kitab suci. Banyak yang menyadari hal ini, maka sekarang sudah banyak sekali "agama komersil" bertumbuh di mana-mana. Saya sarankan, selalu hati-hati & menyelidiki.

Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: tesla on 28 June 2010, 05:33:01 PM
2. penyakit, kemalangan, kecelakan dan kematian

kecuali kamu adalah ariya atau dalam keadaan bebas dari 5 halangan (panca nivarana), kamu memiliki rasa takut akan hal2 diatas. jgn sampai orang lain menakut-nakutimu akan datangnya hal tsb kepadamu. segeralah sadari bahwa rasa takut itu adalah wajar. dan orang lain tidak punya kuasa atas dirimu.

jgn disalahartikan saya mengartikan dokter orang jahat, krn dokter selalu berbicara tentang penyakit & kematian. dalam kategori ini dokter tidak termasuk, karena apa yg dokter katakan murni adalah pengetahuannya tentang kondisi fisik seseorang.

disamping dokter yg berhati mulia (tidak semua yah), sebenarnya ada byk yg memanfaatkan hal ini utk mengendalikan (mengarahkan) orang lain. bukan hanya penipu semi-hipnotis, bahkan pemuka agama pun memanfaatkan hal2 demikian (maaf, semoga tidak ada yg tersinggung, jika anda adalah pemuka agama dan tidak pernah mengeksploitasi hal2 demikian, maafkan saya).

contoh sehari2:
~ rule of game salah satu agama: jika kamu menerima orang hina (cacat/pelacur/dll) ke agama ini, maka kamu akan mendapatkan kemalangan
~ rule of game salah satu religi: sebarkan buku/kitab suci ini kamu akan mendapat rejeki tak terhingga hingga anak,cicitmu (cucu dapat jglah), menyimpan buku ini & menyia2kan, akan menerima kemalangan. mrx, thn 19xx tidak menyebarkan buku ini, malah menyimpannya dilaci begitu saja, mati ketimpa kontainer, dst...
~ ya... ya... jika kamu beruntung & menerapkan perhitungan fengsui level langit ke 100 ini (taroh pakua yg saya jual ini) kamu akan kaya 3x lipat dari sekarang dalam 1 tahun. jika kamu hanya mengandalkan keberuntunganmu, ada ketidakseimbangan antara keberuntunganmu dan kerabatmu. salah satu dari mereka yg malang akan mengalami kematian.
~ melanjutkan point-1, setelah anda menceritakan masalah anda, saya mungkin dapat menawarkan solusi. begini: ~! [at] #$%^..... (whatever)... laksanakan pesan saya & ingat2, jgn ceritakan pada siapapun atau anda / orang yg mendengar dapat mati. ini adalah rahasia hidup & tak semestinya saya membocorkannya. melanggar lebih dari ini, kita semua ada dalam lingkaran kematian.

(break dolo)

[spoiler]dokter sendiri juga kadang2 memanfaatkan hal ini, dg alasan sudah fatal, mendesak anda utk segera melakukan operasi (surgery) atau membeli obat2 yg mahal. semoga calon dokter disini tidak demikian & jgn tersinggung yah[/spoiler]

Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: tesla on 28 June 2010, 05:37:15 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 28 June 2010, 05:19:27 PM
Saya sering bahas ini dengan teman saya, tetapi namanya bukan "eksploitasi psikologis" melainkan "memanfaatkan kebodohan orang lain." :D
Sebetulnya setiap orang punya kelemahan masing-masing. Semakin paham seseorang akan orang lain, maka dia bisa mengarahkan lebih baik, apakah ke arah positif atau negatif. Faktor yang selama ini saya lihat paling mempengaruhi orang adalah agama dan kepercayaan. Mudah sekali meyakinkan orang lain jika kita terlihat religius, berpenampilan alim, hafal kitab suci. Banyak yang menyadari hal ini, maka sekarang sudah banyak sekali "agama komersil" bertumbuh di mana-mana. Saya sarankan, selalu hati-hati & menyelidiki.



iya, namanya juga saya karang sendiri kok :)
mohon bantuannya utk sharing pengetahuan bro kainyn
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: K.K. on 28 June 2010, 05:52:32 PM
Quote from: tesla on 28 June 2010, 05:37:15 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 28 June 2010, 05:19:27 PM
Saya sering bahas ini dengan teman saya, tetapi namanya bukan "eksploitasi psikologis" melainkan "memanfaatkan kebodohan orang lain." :D
Sebetulnya setiap orang punya kelemahan masing-masing. Semakin paham seseorang akan orang lain, maka dia bisa mengarahkan lebih baik, apakah ke arah positif atau negatif. Faktor yang selama ini saya lihat paling mempengaruhi orang adalah agama dan kepercayaan. Mudah sekali meyakinkan orang lain jika kita terlihat religius, berpenampilan alim, hafal kitab suci. Banyak yang menyadari hal ini, maka sekarang sudah banyak sekali "agama komersil" bertumbuh di mana-mana. Saya sarankan, selalu hati-hati & menyelidiki.



iya, namanya juga saya karang sendiri kok :)
mohon bantuannya utk sharing pengetahuan bro kainyn
Misalnya kemaren ini lagi hot-hotnya ada video porno artis, jadi penyebar virus memanfaatkan keingintahuan orang untuk menyebarkan virus lewat link-link video tersebut. Ini salah satu contohnya.
Contoh lain pengarahan opini lewat media. Dalam perang nun jauh di sana, media hanya menyiarkan kebaikan pihak A dan keburukan pihak B. Nanti di sini, yang tidak tahu apa-apa, dengan sedikit dibangkitkan kebenciannya, langsung demo yang tidak ada juntrungannya, yang akhirnya mengalihkan perhatian dari hal-hal yang sebetulnya lebih penting.
Contoh lain lagi begitu gampangnya orang percaya dengan merk "international school" atau harga yang mahal. Sehingga melihat sekolah yang bahasa pengantarnya adalah Bahasa Inggris (walau yang ngajar pun ngomongnya belepotan) dan mahalnya luar biasa, itu tetap menjadi sekolah yang meyakinkan. Ini adalah suatu image yang memang terbentuk, entah sengaja atau tidak.
Memanfaatkan kebodohan harga diri adalah yang paling sering digunakan wanita terhadap lelaki. Misalnya dikeluarkannya isu-isu "gentleman" (misalnya untuk menjadikan sopir gratisan) atau "kemapanan" (untuk menjadikan seseorang ATM berjalan). Sebaliknya pria menggunakan isu-isu sejenis rayuan gombal, biasanya demi keuntungan seksual, namun tidak jarang juga zaman sekarang ada pria yang memanfaatkan wanita secara ekonomi.

Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: kullatiro on 28 June 2010, 06:39:45 PM
banyak terjadi adalah halangan halangan psikologis, maka hal ini kita mesti berpandai pandai bercermin dalam diri agar pikiran kita lebih tenang dan mampu menganalisa keaadaan sekitar kita maupun diri kita hingga tidak jatuh terpeleset pada apa kata orang maupun dogma yang telah berjalan lama.
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: Nevada on 29 June 2010, 09:45:52 AM
Sharing-an Bro Kainyn benar. Saya tidak menyangkal kalau saya pun sering melakukan eksploitasi psikologis ke orang-orang sekitar saya. Saya juga menemukan beberapa trik mengeksploitasi psikologis yang mungkin jarang (atau tidak) dipakai orang lain.
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: Edward on 29 June 2010, 10:03:59 AM
Kebalikan dari iming2 negatif, rasanya ada juga yg namanya "iming-iming positif". Hal ini bisa kita lihat hampir di semua bidang, baik pekerjaan, marketing, agama, dan paling jelas ialah MLM maupun yg sedang marak sekarang ialah para penjual diri "Motivator".

Karena pernah sedikit pelajari ilmu marketing, ada beberapa tahap (moga-moga masih bener). Secara teori mulai dari Creating needs--> Give dreams --> Give solution / logical persuasion --> Sell !
Yg paling tricky adalah ketika kita bisa memberikan "penjelasan logis" menurut lawan kita. Karena standard "logis" seseorang berbeda-beda berdasarkan pengalaman, kepercayaan dan pengetahuan yang dimiliki. Karena itu proses "selling" itu bermula dari creating needs dan ketika ada respons balik dari lawan bicara kita. Pada saat lawan bicara sudah mulai memberikan respon, kita mulai bisa menggali lebih dalam tipe lawan bicara kita. Ketika kita sudah benar2 memahami dan menguasi ke 4 tahap tersebut, dapat disadari bahwa hal tersebut sangat aplicable dalam semua bidang.

Saran, jika kita menghadapi orang yg terlihat jago "jual". Paling mudah ialah tetap diam dan cuek. Karena jika kita tidak memberikan respon, sang "penjual" akan bingung dan akan menggencarkan berbagai cara untuk menarik perhatian kita untuk memberikan respon. Jika kaga kuat, langsung tinggalkan.
Tapi terkadang apa yg "di jual" oleh org tersebut memang baik, dan kita harus pintar-pintar memisahkan antara FAKTA vs OPINI.
Cth : Bagi beberapa orang dengan beragam pendapatan dan pekerjaan, produk asuransi dapat membantu dalam masalah keuangan jika terkena bencana penyakit. Tapi para penjual pasti akan meyakinkan kita bahwa produk asuransi-nya adalah yg "TERBAIK". Nah, jika menghadapi hal ini, perhatikan setiap kalimat yg diucapkan oleh sang penjual, kritisi dan carilah fakta dari setiap kalimat yg diucapkan. Dan paling utama ialah jangan langsung memutuskan segala sesuatu secara langsung. Dengan dokter aja kita boleh minta second opinion, apalagi dengan hal beginian?
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: tesla on 29 June 2010, 11:06:59 AM
Quote from: upasaka on 29 June 2010, 09:45:52 AM
Sharing-an Bro Kainyn benar. Saya tidak menyangkal kalau saya pun sering melakukan eksploitasi psikologis ke orang-orang sekitar saya. Saya juga menemukan beberapa trik mengeksploitasi psikologis yang mungkin jarang (atau tidak) dipakai orang lain.

sep... ayo di-share.
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: Nevada on 29 June 2010, 11:32:31 AM
Quote from: tesla on 29 June 2010, 11:06:59 AM
sep... ayo di-share.
Saya berikan beberapa contoh yang dasar dulu, jangan langsung ke jurus pamungkas yah ;D...

1) Di dalam aspek sosial, khususnya dalam suatu organisasi; kita sering berhadapan dengan "kesempatan untuk berpendapat". Kadangkala pendapat kita yang baik pun bisa ditolak oleh anggota organisasi. Oleh karena itu, pada suatu kesempatan; saya mengarahkan opini saya ke salah satu orang yang disegani di organisasi tersebut. Karena saya tahu orang tersebut sependapat dengan saya, maka saya mengajukan beberapa argumen yang sebenarnya menggiring pada penyimpulan pendapat saya. Karena saya berhasil menggiring opini saya dan dituangkan oleh kata-kata yang keluar dari mulut orang tersebut; akhirnya pendapat saya diterima oleh seluruh anggota di organisasi tersebut.

2) Di dalam bidang finansial maupun karir, kita perlu melakukan satu gebrakan baru. Motto saya adalah "lebih baik datang kepagian, daripada ada orang yang datang lebih pagi dari saya". Kemudian saya membicarakan mengenai prospek bisnis dengan relasi saya di China. Pada awalnya dia memberikan standar kerja sama yang agak tinggi. Namun saya berusaha meyakinkan prospek yang saya miliki; dengan cara membawanya pada titik kepercayaan tertentu. Di sana lalu saya melakukan eksploitasi psikologis dengan menanamkan gambaran tentang berbagai persamaan visi dan misi, menunjukkan adanya ikatan asosiasi psikis, dan tentunya menunjukkan keterampilan yang saya miliki. Alhasil dia memberikan banyak kemudahan dalam kerja sama ini. Dan kemarin lusa, saya mendapat BCC dari e-mailnya; kalau dia baru saja melempar seorang customer Indonesia ke saya. Dengan kata lain, dia sudah memposisikan saya sebagai agen tunggalnya di Indonesia.

3) Dalam bidang spiritual, banyak orang yang suka dengan panutan yang berusia matang. Oleh karena itu, saya yang masih berperawakan muda seperti ini seringkali "dipandang sebelah mata" oleh orang yang lebih tua dari saya. Yah, banyak yang berpikir: "lebih tua, lebih banyak makan garam". Tapi menurut saya, lebih banyak makan garam bukan berarti lebih paham tentang rasa garam. Oleh karena itu, saya tidak berniat "mengajari" orang yang lebih tua dari saya. Salah satu cara untuk menilai kualitas seseorang adalah dengan memberinya kesempatan untuk "mengajari" kita. Bila saya berdiskusi dengan mereka, saya lebih suka memancing mereka dari sisi emosional daripada makna penjelasannya. Ada yang terpancing dari sisi emosionalnya, sehingga saya bisa tahu kalau dia sebenarnya tong kosong. Nah, biasanya mereka yang terpancing ini sulit menyadari seberapa banyak garamnya. Namun ada juga yang tidak terpancing. Dan mereka yang tidak terpancing ini adalah orang yang saya hormati.
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: pemula on 29 June 2010, 01:53:29 PM
 _/\_

Wuiihhhhh,,,,

Gilak,,, gak masuk dalam teori saya,,,

kakak2 sekalian emang pada hebat2. baru baca persoalanya saja saya sudah ter-Eksploitasi..  ;D

"Sepertinya Hidup penuh persaingan yh???"


HAhaha....  :D
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: ryu on 29 June 2010, 02:10:58 PM
yang harus diberi pengertian dahulu yaitu mengenai mitos2 dari zodiak, cerita2 orang dahulu, ramalan2, yang bahkan dizaman modern ini mitos2 tetap dipercaya dan manusia2 kebanyakan menyenanginya, karena mereka mencari zona aman yang mereka inginkan dan belum tentu mereka dapatkan.
Title: Re: Eksploitasi Psikologis
Post by: hatRed on 30 June 2010, 05:01:41 PM
Pengalaman pribadi

: suatu hari telepon berdering ternyata dari perusahaan asuransi menawarkan asuransi.. data2 dia dapat dari rekening bank dimana g menjadi nasabah disono.

taktik yg dia lakukan adalah.. bicara belepotan, dan jelas serta loud saat ngomongin berapa yg didapat oleh kita

$$$$$$$$$$$$$$$$$

( padahal dapetnya jg kalo kita dapet kemalangan) dan diulang2 diulang2 diulang2 diulang2...

gile..