Waisak di Borobudur
Pelepasan 1.000 Lampion Akhiri Peringatan Waisak Nasional
Parwito - detikNews
Parwito/detikcom Magelang - Pelepasan seribu lampion lebih mengakhiri prosesi peringatan Hari Suci Waisak 2554/2010 di pelataran Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. Pelepasan lampion ini bermakna di Hari Raya Suci Waisak ini, seluruh umat Buddha memohon dan meminta kepada sang budha yang diatas langit melalui doa.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Walubi Sri Hartati Murdaya Jumat(28/05/10) saat ditemui di sela-sela prosesi pelepasan seribu lampion di pelataran Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. "Lampion merupakan simbol satu doa atau parita yang berupa permohonan atau make a wish masing-masing pribadi umat ditujukan kepada Sang Buddha yang maha kuasa di atas sana. Dengan terbangnya lampion, maka doa itu akan sampai dan harapan dan permintaanya bisa terkabul," ujar Sri Hartati.
Terbangnya seribu lampion ini menambah suasana semarak, romantisme dan indahnya Candi Borobudur di malam hari sehingga begitu lampion disulut dan terbang disambut dengan tepuk tangan oleh ribuan umat yang mengikuti prosesi.
Para umat saling berebutan untuk merasakan bagaimana rasanya menyalakan dan menerbangkan lampion sambil membuat permohonan dan doa sesuai keinginanya masing-masing.
Ritual Pradhaksina
Sebelum pelepasan lampion, puluhan bhiksu dan bikhuni dari tiga sangha Sangha Teravada, Sangha Mahayana dan Sangha Tantrayana melakukan ritual pradaksina dengan mengitari sandi Borobudur sebanyak tiga kali.
Diawali dengan pembacaan parita atau doa di altar budha di depan candi yang dipimpin oleh Ketua Dewan Sangha Walubi Bhiksu Diyanavira, ritual pradaksina berlangsung dengan khusuk dan pengawalan ketat dari panitia pelaksana peringatan Waisak 2554/2010.
Ratusan wartawan, juru kamera, fotografer dan umat dengan antusias mengabadikan moment bagus itu sehingga suasana menambah semarak dan ramai candi yang biasanya sepi di malam hari.
Bahkan, puluhan bhiksu melewati ribuan nyala lilin yang membentuk tulisan; Omah Mi Dewa Hri dalam bentuk dua tulisan alfabet dan tulisan huruf Thailand melakukan sikap anjali (menyembah-red) saat melewati api itu.
Ketua Dewan Sangha Walubi, Bhiksu Diyanavira menjelaskan ritual pradaksina dengan membawa api bermakna bahwa api adalah diumpamakan untuk penerangan supaya batin manusia terang benerang tidak membuat kesalahan, jangan berbuat kejahatan, memupuk kebaikan seperti agama Sang Buddha.
"Harapanya Indonesia bebas dari segala mara bahaya," tutup Diyanavira.
kok hartati murdaya itu mengesankan Buddha itu seperti Tuhan, yang bisa mengabulkan doa seseorang
hmmm
kemungkinan ada 2.
1. hartati tidak mengerti mengenai Buddhisme
2. hartati mengerti, tapi detik nulisnya "versi lain"
Kemungkinan ke 3 : Hartati adalah orang politik, dengan pernyataannya ingin menarik simpati dari masyarakat.
kemungkinan ke 4
Hartati emank bermaksud demikian. artinya yang dia dalami dalam buddhisme yah seperti itu
aliran mana yah :-?
Walubi di boycott aja!!...cuih!...
kemungkinan ke-5 : Mau memancing kemarahan Elsol :whistle:
Kemungkinan ke 6, mungkin memang Buddha itu maha Kuasa =))
Kemungkinan ke 7, Buddha ada diatas sana melihat lampion. =))
QuoteKetua Dewan Sangha Walubi, Bhiksu Diyanavira menjelaskan ritual pradaksina dengan membawa api bermakna bahwa api adalah diumpamakan untuk penerangan supaya batin manusia terang benerang tidak membuat kesalahan, jangan berbuat kejahatan, memupuk kebaikan seperti agama Sang Buddha.
Buddha agamanya apa ya?
kemungkinan ke 8, aku bs minta mobil, rumah, emas, intan, pesawat... bla... bla... =))
Quote from: ryu on 29 May 2010, 09:56:36 AM
QuoteKetua Dewan Sangha Walubi, Bhiksu Diyanavira menjelaskan ritual pradaksina dengan membawa api bermakna bahwa api adalah diumpamakan untuk penerangan supaya batin manusia terang benerang tidak membuat kesalahan, jangan berbuat kejahatan, memupuk kebaikan seperti agama Sang Buddha.
Buddha agamanya apa ya?
ya seperti yg di agama ni oleh bu sri hartati murdaya... =))
Ngomong-2 Sri Hartati Murdaya siapa yah ?
bukannya ketua Walubi namanya Siti Hartati Murdaya.....
Kalo nulis namanya aja udah salah, apalagi isi beritanya :-?
kemungkinan 9 : memang punya pandangan salah (micchaditthi)
kam sia
[at] vin : hmm.. Tdk ada hubungan sih antara kesalahan pengejaan nama dengan isi berita. Walau keliru dlm pengejaan namun isi berita biasa melalui rekaman yang di dengar ulang lalu di catat dan di terbitkan.
^ Bener sih Bro
Hanya kemungkinan saja kalo isi beritanya jg agak beda, seperti yg ditulis bro Forte, "hartati mengerti, tapi detik nulisnya "versi lain".
Tapi yang pasti sih wartawan/i nya kurang teliti. ;D
Kemungkinan ke 10
Si hartati mau ikut jualan "kecap" :))
Quote from: VinBaik on 29 May 2010, 11:14:29 AM
^ Bener sih Bro
Hanya kemungkinan saja kalo isi beritanya jg agak beda, seperti yg ditulis bro Forte, "hartati mengerti, tapi detik nulisnya "versi lain".
Tapi yang pasti sih wartawan/i nya kurang teliti. ;D
Tanyain aja langsung ama si hartati ^-^
Btw,hartati cs yg sponsori detik2 waisak masuk metro tv lho..
Hee... Tau drmana pasti wartawan kurang teliti ?! Mungkin juga bu hartati keliru dalam memberi pernyataan... Gak ada kepastian.
Tak heran Lah "Bunga slalu berWarna Warni menambah ke Indahan alam",,,
Quote from: Mr.Jhonz on 29 May 2010, 11:29:31 AM
Kemungkinan ke 10
Si hartati mau ikut jualan "kecap" :))
Quote from: VinBaik on 29 May 2010, 11:14:29 AM
^ Bener sih Bro
Hanya kemungkinan saja kalo isi beritanya jg agak beda, seperti yg ditulis bro Forte, "hartati mengerti, tapi detik nulisnya "versi lain".
Tapi yang pasti sih wartawan/i nya kurang teliti. ;D
Tanyain aja langsung ama si hartati ^-^
Btw,hartati cs yg sponsori detik2 waisak masuk metro tv lho..
Nahhh....siapa yg ada nonton tuh acara...;D
Ada gk statement tersebut ?
Quote from: VinBaik on 29 May 2010, 11:14:29 AM
^ Bener sih Bro
Hanya kemungkinan saja kalo isi beritanya jg agak beda, seperti yg ditulis bro Forte, "hartati mengerti, tapi detik nulisnya "versi lain".
Tapi yang pasti sih wartawan/i nya kurang teliti. ;D
kalo liat track recordnya, sebelum wartawan kurang teliti pasti sudah ada yang gak beres.
wah,baru ketiup angin saja sudah terbawa-bawa...
sebenarnya apa yang di ucapkan ibu Siti itu bisa ada benarnya bisa juga bukan...
banyak peristiwa yang terjadi, yang aneh tp nyata...
Karena Tuhan Maha Sadar juga, maka Tuhan juga termasuk jenis Buddha (Yang Sadar). Apalagi ada jenis Buddha celestial yang tidak terlahir di alam manusia, dari dan oleh manusia. Tidak aneh Tuhan bisa dikatakan tergolong Buddha celestial juga. Mungkin begitu!
kl menurut gw, ngapaen kita urusin org lain..mending kita urusin diri sendiri dl...lebih banyak berpraktek drpd hanya tau teori..buang teorinya jauh2 dl untuk sementara, biar kita jd plong dan ga banyak pikiran..dan akhir kata semoga semua makhluk berbahagia..
Quote from: No Pain No Gain on 29 May 2010, 08:55:38 PM
kl menurut gw, ngapaen kita urusin org lain..mending kita urusin diri sendiri dl...lebih banyak berpraktek drpd hanya tau teori..buang teorinya jauh2 dl untuk sementara, biar kita jd plong dan ga banyak pikiran..dan akhir kata semoga semua makhluk berbahagia..
gunanya forum kan untuk mempertanyakan sesuatu
kalo ngurusin diri mah gak usah masuk kedalam forum
makanya gw membuat thread ini, untuk mengetahui apakah hartati murdaya itu ngerti ajaran buddha atau kesalahan persepsi oleh wartawan
kalo ini emang ucapan hartati murdaya, sungguh ironis, ketua walubi tapi gak mengerti tentang ajaran buddha itu sendiri
kalo ini kesalahan wartawan, maka thread ini ditutup
_/\_
Quote from: No Pain No Gain on 29 May 2010, 08:55:38 PM
kl menurut gw, ngapaen kita urusin org lain..mending kita urusin diri sendiri dl...lebih banyak berpraktek drpd hanya tau teori..buang teorinya jauh2 dl untuk sementara, biar kita jd plong dan ga banyak pikiran..dan akhir kata semoga semua makhluk berbahagia..
tipe orang "sakit"
Quote from: Ocean Heart on 29 May 2010, 11:33:35 AM
Hee... Tau drmana pasti wartawan kurang teliti ?! Mungkin juga bu hartati keliru dalam memberi pernyataan... Gak ada kepastian.
Yang saya maksud kurang teliti itu karena salah dalam penulisan namanya...
bukan isi beritanya :)
11. Itu yg ingin didengar kebanyakan orang................(semoga permintaannya terkabul)
koq lampionnya bisa terbang? techonology apa tuhh ?
waduh, wa sepertinya musti belajar buddhis lagi baru tau kalo Buddha itu maha kuasa.......perlu banyak belajar ni ama ketua walubi....wakakakaka
Quote from: Jerry on 29 May 2010, 08:42:15 PM
Karena Tuhan Maha Sadar juga, maka Tuhan juga termasuk jenis Buddha (Yang Sadar). Apalagi ada jenis Buddha celestial yang tidak terlahir di alam manusia, dari dan oleh manusia. Tidak aneh Tuhan bisa dikatakan tergolong Buddha celestial juga. Mungkin begitu!
Saya kategorikan sebagai kemungkinan ke-11 ya.... hahahahahha
Quote from: johan3000 on 30 May 2010, 06:00:53 PM
11. Itu yg ingin didengar kebanyakan orang................(semoga permintaannya terkabul)
koq lampionnya bisa terbang? techonology apa tuhh ?
Pake lilin ;D
"Kong Ming Deng"
Quote from: JW. Jinaraga on 31 May 2010, 09:44:03 AM
Quote from: johan3000 on 30 May 2010, 06:00:53 PM
11. Itu yg ingin didengar kebanyakan orang................(semoga permintaannya terkabul)
koq lampionnya bisa terbang? techonology apa tuhh ?
Pake lilin ;D
"Kong Ming Deng"
Jadi bisa terbang atau tidak bro ?
Quote from: JW. Jinaraga on 31 May 2010, 09:44:03 AM
Quote from: johan3000 on 30 May 2010, 06:00:53 PM
11. Itu yg ingin didengar kebanyakan orang................(semoga permintaannya terkabul)
koq lampionnya bisa terbang? techonology apa tuhh ?
Pake lilin ;D
"Kong Ming Deng"
Bukan lilin, tapi kapas + minyak.
Quote from: johan3000 on 31 May 2010, 10:35:18 AM
Quote from: JW. Jinaraga on 31 May 2010, 09:44:03 AM
Quote from: johan3000 on 30 May 2010, 06:00:53 PM
11. Itu yg ingin didengar kebanyakan orang................(semoga permintaannya terkabul)
koq lampionnya bisa terbang? techonology apa tuhh ?
Pake lilin ;D
"Kong Ming Deng"
Jadi bisa terbang atau tidak bro ?
bisa terbang, semacam teknologi ini yang dipake
cukup rotan, kapas, minyak tanah, kawat ikat, dan kertas.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.primaironline.com%2Fimages_content%2F20091128Balon%2520udara.jpg&hash=95f818801eb31008ecbad913f0beb4ecfc801531)
Quote from: johan3000 on 31 May 2010, 10:35:18 AM
Quote from: JW. Jinaraga on 31 May 2010, 09:44:03 AM
Quote from: johan3000 on 30 May 2010, 06:00:53 PM
11. Itu yg ingin didengar kebanyakan orang................(semoga permintaannya terkabul)
koq lampionnya bisa terbang? techonology apa tuhh ?
Pake lilin ;D
"Kong Ming Deng"
Jadi bisa terbang atau tidak bro ?
Bisa.. dulu wkt ngkost pernah iseng rakit bareng tmn2... Tapi gk sampe semeter kebakar :))
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fimg.diytrade.com%2Fcdimg%2F689702%2F6543346%2F0%2F1217606327%2FChinese_Sky_Lantern_KongMing_lantern.jpg&hash=537a42f54a345b6b2b93a16b407e11a15e647b70)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.lifeinthefastlane.ca%2Fwp-content%2Fuploads%2F2008%2F11%2Fhot_air_balloon_61sfw.jpg&hash=37f42c9334461158decf8ebc660cf1a843dadeb8)[/spoiler]
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.detiknews.com%2Fimages%2Fcontent%2F2010%2F05%2F28%2F10%2Flampiondlm.jpg&hash=e8ffa06373cc4727b41e05a2c986793d1691d3c5)
spt inikah ya ada di Waisak Borobudur 2010 ? habis terbang keatas, trus jatuhnya
kalau 1000 spt hujan lampion ? bisa terbang berapa tinggi kah ? dan berapa lama ?
bayar berapa duit satu lampion tsb ? apakah semua ukurannya sama ?
thanks bro JW. Jinaraga atas foto lampionnya......... udah gw +1 langsung lho....
kapan2 gw mau nyoba dehhh mungkin dgn plastik tipis...
:)) :)) :))
Quote
Terbangnya seribu lampion ini menambah suasana semarak, romantisme dan indahnya Candi Borobudur di malam hari sehingga begitu lampion disulut dan terbang disambut dengan tepuk tangan oleh ribuan umat yang mengikuti prosesi.
Quote from: dilbert on 31 May 2010, 12:34:43 AM
Quote from: Jerry on 29 May 2010, 08:42:15 PM
Karena Tuhan Maha Sadar juga, maka Tuhan juga termasuk jenis Buddha (Yang Sadar). Apalagi ada jenis Buddha celestial yang tidak terlahir di alam manusia, dari dan oleh manusia. Tidak aneh Tuhan bisa dikatakan tergolong Buddha celestial juga. Mungkin begitu!
Saya kategorikan sebagai kemungkinan ke-11 ya.... hahahahahha
Ngalah aja.. Jadi kemungkinan ke-12, meski posting lebih dulu dari Saceng. hee.. :D
1000 lampion terbang, tar sampah nya siapa yang beresin?
Itulah tebalnya sampah yg menumpuk di mata Bro Ryu. Coba beresin dulu dan lihat dr sisi lain, banyaknya sampah lampion akan membuka lapangan kerja bagi para penduduk lokal dan memberi kesempatan peningkatan taraf hidup. Hal baik yg kita ketahui bahwa tidak ada kebakaran yg kemarin terjadi di tempat, ini semata-mata karena kemurahan hati Buddha Maha Kuasa yg mendengar permintaan dr para hamba-Nya. Namo Halleluyah! _/\_
Kalau begitu mari buang sampah sembarangan... Biar membuka lapangan kerja buat pemulung dan tukang sampah ...
Quote from: yanfei on 29 May 2010, 08:57:01 AM
Waisak di Borobudur
Pelepasan 1.000 Lampion Akhiri Peringatan Waisak Nasional
Parwito - detikNews
Parwito/detikcom Magelang - Pelepasan seribu lampion lebih mengakhiri prosesi peringatan Hari Suci Waisak 2554/2010 di pelataran Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. Pelepasan lampion ini bermakna di Hari Raya Suci Waisak ini, seluruh umat Buddha memohon dan meminta kepada sang budha yang diatas langit melalui doa.
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Walubi Sri Hartati Murdaya Jumat(28/05/10) saat ditemui di sela-sela prosesi pelepasan seribu lampion di pelataran Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. "Lampion merupakan simbol satu doa atau parita yang berupa permohonan atau make a wish masing-masing pribadi umat ditujukan kepada Sang Buddha yang maha kuasa di atas sana. Dengan terbangnya lampion, maka doa itu akan sampai dan harapan dan permintaanya bisa terkabul," ujar Sri Hartati.
Terbangnya seribu lampion ini menambah suasana semarak, romantisme dan indahnya Candi Borobudur di malam hari sehingga begitu lampion disulut dan terbang disambut dengan tepuk tangan oleh ribuan umat yang mengikuti prosesi.
Para umat saling berebutan untuk merasakan bagaimana rasanya menyalakan dan menerbangkan lampion sambil membuat permohonan dan doa sesuai keinginanya masing-masing.
Ritual Pradhaksina
Sebelum pelepasan lampion, puluhan bhiksu dan bikhuni dari tiga sangha Sangha Teravada, Sangha Mahayana dan Sangha Tantrayana melakukan ritual pradaksina dengan mengitari sandi Borobudur sebanyak tiga kali.
Diawali dengan pembacaan parita atau doa di altar budha di depan candi yang dipimpin oleh Ketua Dewan Sangha Walubi Bhiksu Diyanavira, ritual pradaksina berlangsung dengan khusuk dan pengawalan ketat dari panitia pelaksana peringatan Waisak 2554/2010.
Ratusan wartawan, juru kamera, fotografer dan umat dengan antusias mengabadikan moment bagus itu sehingga suasana menambah semarak dan ramai candi yang biasanya sepi di malam hari.
Bahkan, puluhan bhiksu melewati ribuan nyala lilin yang membentuk tulisan; Omah Mi Dewa Hri dalam bentuk dua tulisan alfabet dan tulisan huruf Thailand melakukan sikap anjali (menyembah-red) saat melewati api itu.
Ketua Dewan Sangha Walubi, Bhiksu Diyanavira menjelaskan ritual pradaksina dengan membawa api bermakna bahwa api adalah diumpamakan untuk penerangan supaya batin manusia terang benerang tidak membuat kesalahan, jangan berbuat kejahatan, memupuk kebaikan seperti agama Sang Buddha.
"Harapanya Indonesia bebas dari segala mara bahaya," tutup Diyanavira.
kok hartati murdaya itu mengesankan Buddha itu seperti Tuhan, yang bisa mengabulkan doa seseorang
saia ada disana tp kok ga liat acara ini yah?? :-?
Quote from: johan3000 on 31 May 2010, 11:32:20 AM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.detiknews.com%2Fimages%2Fcontent%2F2010%2F05%2F28%2F10%2Flampiondlm.jpg&hash=e8ffa06373cc4727b41e05a2c986793d1691d3c5)
spt inikah ya ada di Waisak Borobudur 2010 ? habis terbang keatas, trus jatuhnya
kalau 1000 spt hujan lampion ? bisa terbang berapa tinggi kah ? dan berapa lama ?
bayar berapa duit satu lampion tsb ? apakah semua ukurannya sama ?
thanks bro JW. Jinaraga atas foto lampionnya......... udah gw +1 langsung lho....
kapan2 gw mau nyoba dehhh mungkin dgn plastik tipis...
:)) :)) :))
Quote
Terbangnya seribu lampion ini menambah suasana semarak, romantisme dan indahnya Candi Borobudur di malam hari sehingga begitu lampion disulut dan terbang disambut dengan tepuk tangan oleh ribuan umat yang mengikuti prosesi.
Hati2 om joh,kalau di pemukiman pasat resikonya besar lho..
Bisa2 genteng rumah orang kebakar ;D
Quote from: Ocean Heart on 01 June 2010, 11:29:57 AM
Kalau begitu mari buang sampah sembarangan... Biar membuka lapangan kerja buat pemulung dan tukang sampah ...
Nah itu pandangan salah. Buang di tempat atau tong sampah juga memberi efek sama koq. Pemulung dan tukang sampah juga bakal main ke tong sampah atau TPS lainnya. ;D
Quote from: Jerry on 01 June 2010, 09:30:43 AM
Itulah tebalnya sampah yg menumpuk di mata Bro Ryu. Coba beresin dulu dan lihat dr sisi lain, banyaknya sampah lampion akan membuka lapangan kerja bagi para penduduk lokal dan memberi kesempatan peningkatan taraf hidup. Hal baik yg kita ketahui bahwa tidak ada kebakaran yg kemarin terjadi di tempat, ini semata-mata karena kemurahan hati Buddha Maha Kuasa yg mendengar permintaan dr para hamba-Nya. Namo Halleluyah! _/\_
Quote from: Ocean Heart on 01 June 2010, 11:29:57 AM
Kalau begitu mari buang sampah sembarangan... Biar membuka lapangan kerja buat pemulung dan tukang sampah ...
:hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer: :hammer:
tuh udah di pang pukulin ama tesla =))
hiks.. :( :( :(
Berikut 15 orang yang masuk ke dalam daftar 150 orang terkaya di Indonesia:
Budi Hartono (Djarum) 4,8 miliar dollar AS
2. Eka Tjipta Wijaya (Sinar Mas) 4 miliar dollar AS
3. Anthony Salim (Salim) 3,6 miliar dollar AS
4. Aburizal Bakrie (Bakrie) 3 miliar dollar AS
5. Martua Sitorus (Wilmar) 2,5 miliar dollar AS
6. Putra Sampoerna (Sampoerna Capital) 2,4 miliar dollar AS
7. Sukanto Tanato (Raja Garuda Mas) 1,8 miliar dollar AS
8. Dato Low Tuck Kwong (Bayan) 1,4 miliar dollar AS
9. Peter Sondakh (Rajawali) 1,3 miliar dollar AS
10. Eddy William Katuari (Wings) 1,3 miliar dollar AS
11. Murdaya Poo dan Siti Hartarti (Berca) 1,1 miliar dollar AS
12. Hashim Djojohadikusumo (Tirtamas) 950 juta dollar AS
13. Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) 890 juta dollar AS
14. Mochtar Riady (Lippo) 805 juta dollar AS
15. Prajogo Pangestu (Barito) 805 juta dollar AS.
Terkabulnya doa ibu SH ...
^
nggak lama lagi akan keluar logika gila:
si manis adalah anjing
si manis bisa menari
maka semua anjing bisa menari
gw ingat pesan salah satu paman gw:
"dulu gw pengikut kelenteng, jadi orang biasa2 saja...
sekarang gw ikut kr****n, dan lu lihat aja, jadi begini.... "
(si paman telah menjadi org yg luar biasa pundi2nya, meski begitu beliau sangat baik, murah hati dan tetap sederhana... cuman saja, ciri khas org2 kr****n itu tetap ada, semangat sekali ngajak2 w ikut aliran dia)
"Gw adalah kr****n,
Gw Kaya,
maka kalau mau kaya, masuklah kr****n.."
SHM adalah Buddhist,
SHM konglomerat,
Kalau mau jadi konglo, jadilah Buddhist....
::
^
Salah, tepatnya jadi umat Maitreya :P
Quote from: yanfei on 29 May 2010, 08:57:01 AM
Pernyataan itu disampaikan oleh Ketua Walubi Sri Hartati Murdaya Jumat(28/05/10) saat ditemui di sela-sela prosesi pelepasan seribu lampion di pelataran Candi Borobudur Magelang, Jawa Tengah. "Lampion merupakan simbol satu doa atau parita yang berupa permohonan atau make a wish masing-masing pribadi umat ditujukan kepada Sang Buddha yang maha kuasa di atas sana. Dengan terbangnya lampion, maka doa itu akan sampai dan harapan dan permintaanya bisa terkabul," ujar Sri Hartati.
Itu kan menurut pendapat pribadi Ibu. Sah-sah aja sih.
Kalo segi positifnya, kita mikirnya dari sisi ini :
Mungkin dgn cukupnya cadangan karma baik yang terkumpul dan sudah matang saat itu, mungkin saja ada wishes yang terkabulkan sesuai karma nya masing2.
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2F1.bp.blogspot.com%2F_dpQbW9E_GZk%2FSfqOLnZiOAI%2FAAAAAAAAAAc%2F2iNbdeCPaeg%2Fs320%2Fcover%2Bmuda%2Bkaya%2Bmati%2Bmasuk%2Bsurga.jpg&hash=81e96328ae7989a3085ff3ce3676b0eed8ad0375)
gan,ane pesan soto ma buddha lewat lampion bisa gan?ga usah muluk2 deh gw mintanya
Quote
"Lampion merupakan simbol satu doa atau parita yang berupa permohonan atau make a wish masing-masing pribadi umat ditujukan kepada Sang Buddha yang maha kuasa di atas sana. Dengan terbangnya lampion, maka doa itu akan sampai dan harapan dan permintaanya bisa terkabul," ujar Sri Hartati.
Terbangnya seribu lampion ini menambah suasana semarak, romantisme dan indahnya Candi Borobudur di malam hari sehingga begitu lampion disulut dan terbang disambut dengan tepuk tangan oleh ribuan umat yang mengikuti prosesi.
Para umat saling berebutan untuk merasakan bagaimana rasanya menyalakan dan menerbangkan lampion sambil membuat permohonan dan doa sesuai keinginanya masing-masing.
Ritual Pradhaksina
Sebelum pelepasan lampion, puluhan bhiksu dan bikhuni dari tiga sangha Sangha Teravada, Sangha Mahayana dan Sangha Tantrayana melakukan ritual pradaksina dengan mengitari sandi Borobudur sebanyak tiga kali.
Diawali dengan pembacaan parita atau doa di altar budha di depan candi yang dipimpin oleh Ketua Dewan Sangha Walubi Bhiksu Diyanavira, ritual pradaksina berlangsung dengan khusuk dan pengawalan ketat dari panitia pelaksana peringatan Waisak 2554/2010.
Ratusan wartawan, juru kamera, fotografer dan umat dengan antusias mengabadikan moment bagus itu sehingga suasana menambah semarak dan ramai candi yang biasanya sepi di malam hari.
Bahkan, puluhan bhiksu melewati ribuan nyala lilin yang membentuk tulisan; Omah Mi Dewa Hri dalam bentuk dua tulisan alfabet dan tulisan huruf Thailand melakukan sikap anjali (menyembah-red) saat melewati api itu.
thank ibu hartati, kalau benar Sang Buddha dmikian (OMNIPOTENT AND OMNIPRESENT),mka aku semakin tumbuh sradha pada Sang Buddha...mungkin 84 ribu pintu dharma ditujukan untk berbgai watak manusia yg berbeda beda...
heh?
Maafkanlah mereka ya, Tuhan, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat...
Quote from: upasaka on 31 August 2010, 11:21:15 PM
Maafkanlah mereka ya, Tuhan, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat...
amien...... =))
Quote from: upasaka on 31 August 2010, 11:21:15 PM
Maafkanlah mereka ya, Tuhan, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat...
mute =))