Forum Dhammacitta

Komunitas => Politik, ekonomi, Sosial dan budaya Umum => Topic started by: dipasena on 17 May 2010, 06:38:58 PM

Title: Orang Indonesia di Belakang Lin Dan
Post by: dipasena on 17 May 2010, 06:38:58 PM
JAKARTA, KOMPAS.com — Di belakang penampilan gemilang tunggal utama China, Lin Dan, ternyata ada pelatih besar kelahiran Indonesia.

Pada ajang Piala Thomas di Bukit Jalil, Malaysia, 9-16 Mei lalu, Lin Dan tampil begitu perkasa. Ia melalap pemain dari negara lain, termasuk pemain peringkat satu dunia asal Malaysia, Lee Chong Wei, dan pemain utama Indonesia, Taufik Hidayat, pada babak final.

Setiap kali Lin Dan bertanding, di tepi lapangan duduk pelatihnya, seorang yang sudah uzur. Namun, bagi para pemain bulu tangkis dari China dan Indonesia yang mengenalnya, orang tua itu dikenal sebagai seorang tua yang banyak ilmunya. Seorang locianpwe, kalau menggunakan istilah penulis cerita silat masa lalu, Kho Ping Hoo.

Orang tua itu, Tang Hsien Hu, Tang Xianhu, atau Tong Sinfu, merupakan seorang yang sangat dihormati Lin Dan. Peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008 ini selalu mengatakan, semua kemenangannya hanya dipersembahkan buat Tang atau Tong.

"Dia memang pelatih saya, tetapi saya memandangnya sebagai kong-kong, kakek saya. Ia seorang pelatih yang bertanggung jawab dan saya beruntung memilikinya.  Ia tidak hanya membimbing saya dari segi teknik, tetapi juga dalam nilai-nilai kehidupan," kata Lin Dan.

Kehadiran Tang atau Tong di tepi lapangan saat Lin Dan menghadapi Taufik Hidayat pada partai pertama final Piala Thomas, Minggu (16/5/2010), sebenarnya merupakan psy war yang sangat dahsyat buat tim Indonesia. Tong memang lahir dan besar di Indonesia, tepatnya di Teluk Betung, Lampung, 13 Maret 1942. "Di Tiongkok, nama saya sering disebut Tang Xianhu atau Tang Hsien Hu, bergantung dialek daerah masing-masing. Namun, orangtua saya memberi nama Tong Sin Fu," katanya tahun lalu.

Kembali ke Tiongkok saat 1950-an, ia kembali ke Indonesia sebagai pelatih pada 1986. Pertama melatih di klub Pelita Jaya, Tong kemudian ditarik menangani pelatnas Cipayung. Di tangan dingin Tong atau yang kerap dipanggil "Oom Tong" oleh para pemain, lahir pemain-pemain yang kemudian membawa Indonesia mendominasi dunia bulu tangkis 1990-an, seperti Alan Budikusuma, Ardy B Wiranata, Hariyanto Arbi, maupun para pemain putri angkatan Susy Susanti dan Lily Tampi.

Oom Tong inilah yang ikut dalam  proyek besar merebut medali emas Olimpiade Barcelona 1992 yang dipenuhi oleh Alan Budikusuma dan Susy Susanti. Bahkan, Tong kemudian ikut membidani lahirnya generasi Hendrawan.

Namun, cerita Tong di Indonesia berakhir pada 1998 setelah permohonannya menjadi warga negara Indonesia ditolak. Ia kemudian kembali ke China dan kembali ditarik melatih timnas China. Di tangannya kemudian lahir generasi baru China, seperti Xia Xuanze hingga Lin Dan dan Xi Jinpeng.

Sumber : [url:http://olahraga.kompas.com/read/2010/05/17/12132156/Orang.Indonesia.di.Belakang.Lin.Dan-4]Kompas[/url]
Title: Re: Orang Indonesia di Belakang Lin Dan
Post by: wiithink on 17 May 2010, 07:02:27 PM
tau rasa orang indonesiaa...
belagak tuh lah..

bukannya kayak sing, kalo ada orang kaya ato apa beli rumah di indo langsung keluarin PR
Title: Re: Orang Indonesia di Belakang Lin Dan
Post by: F.T on 17 May 2010, 09:25:49 PM
Ironis...
Title: Re: Orang Indonesia di Belakang Lin Dan
Post by: Adhitthana on 17 May 2010, 10:11:28 PM
Dulu juga ada pemain utama Indonesia yg di tolak berangkat ke All England
gara-gara masih WNA ..... Megawati turun tangan baru bole di berangat ......
Sapa pemain ini yaaah ..... lupa  :hammer:

Konyol niee Indonesia ..... orang2 pinter gak di hargai
macam Ibu Sri Mulyani terbang ke AS  ;D
Title: Re: Orang Indonesia di Belakang Lin Dan
Post by: johan3000 on 18 May 2010, 01:25:44 AM
permohonannya menjadi warga negara Indonesia ditolak.

sewaktu seorang berpotensi dipersulit, sebaiknya dia melompatlah lebih tinnggi lagi.
dan memang "kesulitan" yg diberikan tsb sebenarnya membawa hikmah yg tinggi juga.

bila anda baik, tunjukanlah kebaikan anda sebenarnya.............gak usah nyampur2

sama "SAMPAH2" =))