Forum Dhammacitta

Komunitas => Kafe Jongkok => Topic started by: Mr.Jhonz on 09 May 2010, 05:33:03 PM

Title: biksu bakar diri
Post by: Mr.Jhonz on 09 May 2010, 05:33:03 PM
Thich Quang Duc adalah seorang biksu Vietnam yang melakukan protes terhadap tekanan yang dirasakan para kaum Buddhist di Vietnam pada masa itu. Pada 11 Juni 1963 dia melakukan aksi bakar diri sampai meninggal di sebuah jalan di Saigon.

Saat melakukan aksi ini dia sama sekali tidak menunjukkan rasa sakit atau bergerak sedikitpun. Setelah api padam tubuhnya dikremasi lagi dan anehnya jantungnya tetap utuh setelah dikremasi.

(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2F24.media.tumblr.com%2Ftumblr_kwmgpfzIwp1qz8wroo1_500.jpg&hash=36f87c5476c3a69c0f9466b9c56f7f59983e1884)

jantungnya..
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fupload.wikimedia.org%2Fwikipedia%2Fen%2F6%2F69%2FThich_quang_duc_heart.gif&hash=a3c7f1b2cdd8ce092a00b9d42bb80bbd5a9db0f0)


Aksinya ini diikuti oleh beberapa biksu lain dan diantaranya adalah yang di bawah ini...



*dapat dr forum sebelah..

menurut teman2?
_/\_
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Mr.Jhonz on 09 May 2010, 05:58:59 PM
Anehnya,kenapa ketika dibakar tidak menunjukkan rasa sakit sedikitpun(ga seperti orang2 yg dibakar;meronta,hilang kendali)
*Apa biksu tersebut memasuki jhana ketika dibakar?
*apa karena kekuatan tekad rasa sakit dapat ditahklukan?

*Bagaimana pandangan buddhisme?
Btw,Thich Quang Duc menjalankan vinaya theravada atau mahayana?
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Hasan Teguh on 09 May 2010, 07:22:59 PM
Apa hikmah dari membakar diri itu dipandang dari sudut Buddhisme (Theravada) ?
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: jimmykei on 09 May 2010, 07:46:35 PM
ekstrim banget ya
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Wolvie on 09 May 2010, 10:06:25 PM
wew, speechless dah. salut sama bhikkhu hebat itu.
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Shining Moon on 09 May 2010, 11:19:46 PM
masih seperguruan sama thic nat hanh ya...(sama nama depannya)
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: eew on 09 May 2010, 11:36:06 PM
Thic itu bukannya marga orang vietnam ya ?
kalo korea kan biasanya "Lee" gt
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Wolvie on 09 May 2010, 11:49:45 PM
Quote from: eew on 09 May 2010, 11:36:06 PM
Thic itu bukannya marga orang vietnam ya ?
kalo korea kan biasanya "Lee" gt

emang disebutnya juga Bhikkhu Vietnam kok, bukan Korea. Nda teliti ya, hehe...
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: eew on 09 May 2010, 11:59:18 PM
Quote from: Wolvie on 09 May 2010, 11:49:45 PM
Quote from: eew on 09 May 2010, 11:36:06 PM
Thic itu bukannya marga orang vietnam ya ?
kalo korea kan biasanya "Lee" gt

emang disebutnya juga Bhikkhu Vietnam kok, bukan Korea. Nda teliti ya, hehe...

bukann maksud saya tu gini.. kalo orang korea banyak yg punya marga "Lee" gt.. secara kasarnya kek "pasaran" gt..
mungkin berlaku juga di vietnam banyak yang punya marga "Thic" gt.. hehe

kek di indonesia gini.. banyak yg punya nama keluarga "Wijaya" kan ? di skul gw ada 7 orang punya nama keluarga gt.. tapi ga ada hubungan keluarga sama seX :hammer:
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Shining Moon on 10 May 2010, 12:02:09 AM
tapi master thic nat hanh masih seperguruan koq sama master thic than to. (sama2 thic).
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: andrew on 10 May 2010, 12:17:52 AM
Quote from: Yuri-chan on 10 May 2010, 12:02:09 AM
tapi master thic nat hanh masih seperguruan koq sama master thic than to. (sama2 thic).

semua bhiksu di vietnam  namanya pakai thich
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Shining Moon on 10 May 2010, 12:19:21 AM
Quote from: andrew on 10 May 2010, 12:17:52 AM
Quote from: Yuri-chan on 10 May 2010, 12:02:09 AM
tapi master thic nat hanh masih seperguruan koq sama master thic than to. (sama2 thic).

semua bhiksu di vietnam  namanya pakai thich

keknya nggak bro...
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Wolvie on 10 May 2010, 12:26:57 AM
Quote from: eew on 09 May 2010, 11:59:18 PM
Quote from: Wolvie on 09 May 2010, 11:49:45 PM
Quote from: eew on 09 May 2010, 11:36:06 PM
Thic itu bukannya marga orang vietnam ya ?
kalo korea kan biasanya "Lee" gt

emang disebutnya juga Bhikkhu Vietnam kok, bukan Korea. Nda teliti ya, hehe...

bukann maksud saya tu gini.. kalo orang korea banyak yg punya marga "Lee" gt.. secara kasarnya kek "pasaran" gt..
mungkin berlaku juga di vietnam banyak yang punya marga "Thic" gt.. hehe

kek di indonesia gini.. banyak yg punya nama keluarga "Wijaya" kan ? di skul gw ada 7 orang punya nama keluarga gt.. tapi ga ada hubungan keluarga sama seX :hammer:

oh, kirain. ya, mungkin juga. gatau mendalam soal Buddhism di Vietnam sih, termasuk nama2nya
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: andrew on 10 May 2010, 12:59:26 AM
Quote from: Yuri-chan on 10 May 2010, 12:19:21 AM
Quote from: andrew on 10 May 2010, 12:17:52 AM
Quote from: Yuri-chan on 10 May 2010, 12:02:09 AM
tapi master thic nat hanh masih seperguruan koq sama master thic than to. (sama2 thic).

semua bhiksu di vietnam  namanya pakai thich

keknya nggak bro...

duh kemarin saya baru baca artikel yang mengatakan thich itu memang nama depan dari semua bhiksu vietnam ... kalo ngga salah maksudnya keluarga sakya atau gimana gitu...   saya lupa artikelnya dimana jd ga mungkin saya kutipkan disini... nanti kalo ketemu saya kutipkan disini
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: hatRed on 10 May 2010, 12:18:05 PM
kokain ;D
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Mr.Jhonz on 10 May 2010, 12:46:10 PM

Quote from: hatRed on 10 May 2010, 12:18:05 PM
kokain ;D
Ada sumbernya bro?
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: dipasena on 10 May 2010, 01:03:01 PM
Quote from: Hasan Teguh on 09 May 2010, 07:22:59 PM
Apa hikmah dari membakar diri itu dipandang dari sudut Buddhisme (Theravada) ?

pengorbanan... mengorbankan nyawa nya tuk menebus penderitaan kaum buddhist yg tertekan pada saat itu... sayangnya ga ada gempa/hujan/badai petir, klo ga tuh bhikkhu dianggap anak tuhan/mesias ntar tuh... bs jd tuhan baru ntar... :))
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Crescent on 10 May 2010, 09:12:06 PM
ini, yang saya bingung... bukannya membunuh diri itu karma buruknya sangat besar ? mengapa dia angin bunuh diri ? walaupun untuk membantu orang lain ?? ada yang mau mejelaskannya ngak ??? tentang karma yang diterima oleh beliau ????? kan sangat bertentangan???
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: kullatiro on 10 May 2010, 09:26:42 PM
semua tindakan pasti ada akibat nya, pikiran adalah pelopor dari sana semuanya timbul dan tenggelam. Apakah akan berbuah kebaikan atau keburukan kita tidak tahu. Meskipun tujuan nya mulia tetap saja dia ada menerima bagaian dari karma buruk pula.

Seperti cerita Buddha Gautama yang di ikuti duri kemanapun dia pergi hingga melukai ibu jari kaki nya ini merupakan buah dari karma masa lampau (yang di biarkan sang Buddha Gautama berbuah (terjadi) agar menjadi contoh bagi semua mahluk)   
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Mr.Jhonz on 10 May 2010, 09:28:44 PM
Keknya para senior2 yg mendalami dhamma-vinaya tidak tertarik untuk berkomentar.. ::)

UP..UP..
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Crescent on 10 May 2010, 10:19:00 PM
Apakah beliau sudah mencapai arahat saat itu ??? dan apakah tidak apa2 tuh bunuh diri??  Jadi dia masuk neraka ngak karena dosa bunuh diri ? atau menjadi arahat ???  Bantu up lagi biar ada yg bantu menjelaskan.... :)
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: ryu on 10 May 2010, 10:34:21 PM
hanya bhikhu itu yang tau, kalau mau tau kemana sesudah bakar diri, coba aja sendiri tuh =))
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: Adhitthana on 10 May 2010, 10:59:31 PM
Quote from: Crescent on 10 May 2010, 10:19:00 PM
Apakah beliau sudah mencapai arahat saat itu ??? dan apakah tidak apa2 tuh bunuh diri??  Jadi dia masuk neraka ngak karena dosa bunuh diri ? atau menjadi arahat ???  Bantu up lagi biar ada yg bantu menjelaskan.... :)
Dhammapada Atthakatha
BAB IV. PUPPHA VAGGA - Bunga

(57)
Mara tak dapat menemukan jejak mereka yang memiliki sila,
yang hidup tanpa kelengahan,
dan yang telah terbebas melalui Pengetahuan Sempurna.

Kisah Godhika Thera

Godhika Thera, pada suatu kesempatan, melatih meditasi ketenangan dan pandangan terang, di atas lempengan batu di kaki gunung Isigili di Magadha. Ketika beliau telah mencapai Jhana, beliau jatuh sakit; dan kondisi ini mempengaruhi latihannya. Dengan mengabaikan rasa sakitnya, dia tetap berlatih dengan keras; tetapi setiap kali beliau mencapai kemajuan, beliau merasa kesakitan. Beliau mengalami hal ini sebanyak enam kali. Akhirnya, beliau memutuskan untuk berjuang keras hingga mencapai tingkat arahat, walaupun ia harus mati untuk itu.

Tanpa beristirahat, beliau melanjutkan meditasinya dengan rajin. Akhirnya beliau memutuskan untuk mengakhiri hidupnya sendiri. Dengan memilih perasaan sakit sebagai obyek meditasi, beliau memotong lehernya sendiri dengan pisau. Dengan berkonsentrasi terhadap rasa sakit, beliau dapat memusatkan pikirannya dan mencapai arahat, tepat sebelum beliau meninggal.

Ketika Mara mendengar bahwa Godhika Thera telah meninggal dunia, ia mencoba untuk menemukan dimana Godhika Thera tersebut dilahirkan, tetapi gagal. Maka, dengan menyamar seperti laki-laki muda, Mara menghampiri Sang Buddha dan bertanya dimana Godhika Thera sekarang. Sang Buddha menjawab, "Sia-sia kamu mencari kemana Godhika Thera pergi, setelah terbebas dari kekotoran-kekotoran batin, ia mencapai tingkat kesucian arahat. Seseorang seperti kamu, Mara, dengan seluruh kekuatanmu tidak akan dapat menemukan kemana para arahat pergi setelah meninggal dunia."

Kemudian Sang Buddha membabarkan syair berikut:

"tesam sampannasílánam
appamádavihárinam
sammadaññá vimuttánam
máro maggam na vindati"

Mara tak dapat menemukan jejak mereka yang memiliki sila,
yang hidup tanpa kelengahan,
dan yang telah terbebas melalui Pengetahuan Sempurna.

-------------
Notes :
Sebagian besar pembaca akan bertanya-tanya, bunuh diri bolehkah ?
Tidak ada jawaban mutlak yes or no dalam kitab Tipitaka, dan banyak sekali pendapat pro dan kontra dalam berbagai artikel dan forum-forum mengenai hal ini.
Tergantung situasi dan motivasi. Dalam cerita Jataka, Sang Bodhisatta (calon Buddha, sebelum lahir menjadi Pangeran Siddhartha) beberapa kali mengorbankan dirinya untuk makhluk lain. Juga beberapa Arahat sewaktu meninggal mengkremasi tubuhnya sendiri; beliau2 duduk bermeditasi dan mengeluarkan api yang membakar tubuhnya.

Yang jelas, jangan ikut-ikutan bunuh diri gara-gara pernah baca Godhika Thera bunuh diri dan mencapai arahat! :D
Perlu kita ingat, beliau memang sudah dekat sekali dengan tujuannya, sudah 6 kali mencapai jhana, dan hanya terganggu karena penyakitnya yang parah.
Seperti yang kita ketahui dari notes sebelumnya, orang yang telah mencapai Jhana / meninggal dalam jhana, akan dilahirkan di alam Brahma. Sebagian pendapat menyatakan bahwa Godhika Thera bertujuan untuk meninggal saat ia masih mampu mencapai jhana agar dapat lahir kembali di alam brahma, tentunya dengan harapan untuk meneruskan usaha meditasinya yang tinggal sedikit lagi untuk mencapai arahat di alam brahma. Dan nampaknya beliau mampu menjaga pikirannya dengan baik, bahkan melampaui targetnya, dan meraih arahat.

Jangan dibandingkan dengan orang awam biasa yang kemungkinan besar waktu bunuh diri, yang ada di pikiran mereka adalah kebencian, keputus-asaan, ketakutan, dll yang negatif. Jika kita meninggal dunia dengan pikiran-pikiran seperti itu, akibatnya kita akan terseret menuju kelahiran di alam rendah.
Lagipula, kalau orang awam bunuh diri untuk menghindari sesuatu hal, tak ada jaminan dia tak akan menghadapi hal yang sama lagi di kehidupan yang mendatang.
_/\_
Title: Re: biksu bakar diri
Post by: dhammadinna on 11 May 2010, 04:25:25 PM
Quote from: Hasan Teguh on 09 May 2010, 07:22:59 PM
Apa hikmah dari membakar diri itu dipandang dari sudut Buddhisme (Theravada) ?

Quote from: Crescent on 10 May 2010, 09:12:06 PM
ini, yang saya bingung... bukannya membunuh diri itu karma buruknya sangat besar ? mengapa dia angin bunuh diri ? walaupun untuk membantu orang lain ?? ada yang mau mejelaskannya ngak ??? tentang karma yang diterima oleh beliau ????? kan sangat bertentangan???

Kutipan berikut saya ambil dari: http://www.oprah.com/spirit/Oprah-Talks-to-Thich-Nhat-Hanh

Oprah: Bagaimana anda bertemu dengan Martin Luther King?

Nhat Hanh: Pada bulan Juni 1965, saya menulis surat untuk beliau dan menjelaskan mengapa para bhikkhu di Vietnam mengorbankan diri mereka. Saya mengatakan bahwa ini bukanlah bunuh diri. Saya katakan bahwa dalam situasi seperti di Vietnam, untuk membuat suaramu didengar adalah hal yang sulit. Kadang kami harus membakar diri kami untuk bisa didengar. Ini berasal dari cinta kasih. Ini adalah cinta kasih dan bukan keputus-asaan. Dan tepat satu tahun setelah saya menulis surat itu, saya bertemu beliau di Chicago. Kami berdiskusi tentang perdamaian, kebebasan, dan komunitas. Dan kami setuju bahwa tanpa sebuah komunitas, kita tidak dapat berjalan jauh.

Oprah: Berapa lama diskusi itu?

Nhat Hanh: sekitar lima menit. Dan setelah itu, terdapat konferensi pers, dan dia dengan lantang menentang perang di Vietnam.

* * *

Notes: bedakan dengan bunuh diri yang dilakukan karena dorongan faktor emosional, keputus-asaan, dsb. Tapi hati-hati kadang kala saya melihat manusia melakukan bunuh diri dengan tujuan yang tampaknya mulia, padahal sebenarnya adalah karena keputus-asaan belaka.