Saya sering ditanya oleh umat beragama kr****n, bagaimana mungkin seorang yang hanya bermeditasi bisa mencapai penerangan sempurna seperti Buddha Gautama? Saya menjawab Buddha Gautama adalah makhluk suci pada kehidupan sebelumnya yang kembali lagi kedunia untuk kepentingan seluruh umat manusia. Kesuciannya telah mencapai tahap yang tinggi sehingga meditasinya dikelahiran terakhir merupakan bagian terakhir untuk mencapai pencerahan. Tentu saja kita tidak bisa mencapai penerangan sempurna hanya dengan bermeditasi seperti Gautama karena taraf kita masih jauh dibandingkan beliau. Apakah saudara-saudara se-Dharma mempunyai jawaban yang lebih tepat untuk masalah ini?
			
			
			
				Quote from: Tommy Fong on 29 April 2010, 08:41:44 AM
Saya sering ditanya oleh umat beragama kr****n, 
1. anda terlalu jujur dan polos
2. ada udang di balik bakwan
Bilang pada kawan keristen mu..., kenapa tak kau tanyakan saja apa warna dalaman kau
			
 
			
			
				Quote from: Tommy Fong on 29 April 2010, 08:41:44 AM
Saya sering ditanya oleh umat beragama kr****n, bagaimana mungkin seorang yang hanya bermeditasi bisa mencapai penerangan sempurna seperti Buddha Gautama? Saya menjawab Buddha Gautama adalah makhluk suci pada kehidupan sebelumnya yang kembali lagi kedunia untuk kepentingan seluruh umat manusia. Kesuciannya telah mencapai tahap yang tinggi sehingga meditasinya dikelahiran terakhir merupakan bagian terakhir untuk mencapai pencerahan. Tentu saja kita tidak bisa mencapai penerangan sempurna hanya dengan bermeditasi seperti Gautama karena taraf kita masih jauh dibandingkan beliau. Apakah saudara-saudara se-Dharma mempunyai jawaban yang lebih tepat untuk masalah ini?
Seseorang yang tidak mengerti meditasi berkata ,"tidak mungkin mencapai pencerahan lewat meditasi" sama halnya seperti orang gembul, malas, lamban dan berpenyakitan berkata, "tidak mungkin olah raga membuat orang jadi bugar dan sehat." Mereka sama-sama tidak tahu, tidak mengalami, tidak mengerti manfaatnya, namun membuat pernyataan hanya berdasarkan spekulasi. Apakah ada gunanya menjawab orang seperti itu? 
			
 
			
			
				Quote from: Tommy Fong on 29 April 2010, 08:41:44 AM
Saya sering ditanya oleh umat beragama kr****n, bagaimana mungkin seorang yang hanya bermeditasi bisa mencapai penerangan sempurna seperti Buddha Gautama? Saya menjawab Buddha Gautama adalah makhluk suci pada kehidupan sebelumnya yang kembali lagi kedunia untuk kepentingan seluruh umat manusia. Kesuciannya telah mencapai tahap yang tinggi sehingga meditasinya dikelahiran terakhir merupakan bagian terakhir untuk mencapai pencerahan. Tentu saja kita tidak bisa mencapai penerangan sempurna hanya dengan bermeditasi seperti Gautama karena taraf kita masih jauh dibandingkan beliau. Apakah saudara-saudara se-Dharma mempunyai jawaban yang lebih tepat untuk masalah ini?
stelah djawab itu temenmu tanya apa lg bro?
			
 
			
			
				hanya meditasi?? coba aja dia meditasi... tahan brp lama tuh...
sebenarnya bukan cuma meditasi, karena sila, dan kebijaksanaan pun ada...
			
			
			
				Quote from: Tommy Fong on 29 April 2010, 08:41:44 AM
Saya sering ditanya oleh umat beragama kr****n, bagaimana mungkin seorang yang hanya bermeditasi bisa mencapai penerangan sempurna seperti Buddha Gautama? Saya menjawab Buddha Gautama adalah makhluk suci pada kehidupan sebelumnya yang kembali lagi kedunia untuk kepentingan seluruh umat manusia. Kesuciannya telah mencapai tahap yang tinggi sehingga meditasinya dikelahiran terakhir merupakan bagian terakhir untuk mencapai pencerahan. Tentu saja kita tidak bisa mencapai penerangan sempurna hanya dengan bermeditasi seperti Gautama karena taraf kita masih jauh dibandingkan beliau. Apakah saudara-saudara se-Dharma mempunyai jawaban yang lebih tepat untuk masalah ini?
Sebenarnya sangat sulit untuk meyakinkan seseorang yang memiliki pandangan berbeda karena ketika pandangan berbeda seseorang tidak akan mendengarkan apapun penjelasan yang diberikan sebaik apapun penjelasan tersebut. Selain itu, dalam konteks ini, saya yakin (mudah2an salah) bahwa teman anda tidak tahu apa itu penerangan sempurna sehingga bagaimana mungkin ia tahu bahwa meditasi mampu membawa seseorng pada pencapaian tersebut. Ini juga merupakan kesulitan. Namun ada baiknya juga untuk mencoba. 
Secara sederhana, penerangan sempurna adalah pencapaian di mana seseorang telah melenyapkan semua kekotoran batin secara total sampai ke akar2nya sehingga kekotoran2 batin tersebut tidak akan muncul lagi. Kita semua termasuk penganut kr****n itu pasti tahu dan sadar bahwa dalam batin kita terdapat berbagai macam kekotoran batin. Sang Buddha telah menghancurkan semua kekotoran batin melalui meditasi. Meditasi adalah media untuk melihat segala fenomena sebagai mana adanya yakni sebagai tidak kekal, beban dan bukan milik. Pada saat bermeditasi, kita dihadapkan pada berbagai macam fenomena seperti suka, tidak suka, jengkel, dendam, marah, keserakahan, sombong, dll. Pada umumnya, pada saat fenomena2 tersebut muncul, seseorang  akan terpengaruh dan cenderung memilih apa yang disukainya saja dan menolak apa yang tidak disukainya. Kecenderungan batin ini adalah kekotoran batin yang menghambat seseorang untuk melihat fenomena sebagai mana adanya. Namun seiring dengan praktik meditasi, kita akan melihat bahwa fenomena2 tersebut ternyata tidak kekal, beban dan bukan merupakan milik. Melihat demikian, seseorang, secara natural, mulai tidak melekat dengan apapun fenomena yang muncul. Tidak melekat dengan apapun fenomena, ia tidak akan bergetar lagi, Tidak bergetar, ia akan memperoleh kedamaian. Dan dengan lenyapnya kekotoran batin, ia akan mencapai penerangan sempurna. Sesuai dengan kepercayaan agama Buddha, Buddha mencapai penerangan sempurna, secara singkat, melalui cara demikian. Perlu diingat pula bahwa meditasi bisa berkembang setelah didukung oleh praktik moralitas. Sedangkan penerangan sempurna akan terealisasi melalui senjata kebijaksanaan yang dikembangkan melalui meditasi. Secara singkat, penerangan sempurna Sang Buddha dicapai melalui kesempurnaan moralitas (sīla), meditasi / konsentrasi (samādhi) dan kebijaksanaan (paññā). 
			
 
			
			
				Quote from: Tommy Fong on 29 April 2010, 08:41:44 AM
Saya sering ditanya oleh umat beragama kr****n, bagaimana mungkin seorang yang hanya bermeditasi bisa mencapai penerangan sempurna seperti Buddha Gautama? Saya menjawab Buddha Gautama adalah makhluk suci pada kehidupan sebelumnya yang kembali lagi kedunia untuk kepentingan seluruh umat manusia. Kesuciannya telah mencapai tahap yang tinggi sehingga meditasinya dikelahiran terakhir merupakan bagian terakhir untuk mencapai pencerahan. Tentu saja kita tidak bisa mencapai penerangan sempurna hanya dengan bermeditasi seperti Gautama karena taraf kita masih jauh dibandingkan beliau. Apakah saudara-saudara se-Dharma mempunyai jawaban yang lebih tepat untuk masalah ini?
Meditasi adalah menata pikiran. Pikiran yang tertata dengan baik akan membuat kita tenang, damai, bahagia, tidak mudah marah, tidak terpancing oleh nafsu, dan pada akhirnya adalah menuju kebijaksanaan. Kebijaksanaan adalah mengetahui apa yang bermanfaat dan memilihnya, serta mengetahui apa yang tidak bermanfaat dan melepaskannya. Meditasi adalah sarana melatih diri. Tentu saja segala jenis latihan akan membawa kita lebih dekat pada pencapaian.
Lalu, coba tanyakan pada teman Anda: "Bagaimana mungkin seseorang yang tidak melatih pikirannya dan hanya berdoa namun bisa mencapai kebahagiaan?"
			
 
			
			
				percuma dijelaskan panjang lebar.
tidak bakal masuk ke benaknya.
karena teman k***** itu tidak punya niat ingin tahu.
niatnya cuma mau mempengaruhi kamu supaya ikut dia jadi domba
kalau udah jadi domba gampang digembal in ama PENGUASA TUNGGAL :))
jangan diladeni !!!!!!
kalau dia penasaran suruh meditasi aja dulu
objeknya nafas keluar masuk.
kalau niatnya ada pasti dicoba kemudian tanya sampai dimana kemajuan nya.
kamu giring teman itu jangan mau di gembala in
kam sia.
			
			
			
				Kalo yg begitu gampang mengatasinya, coba aja tanya balik
"kamu tahu Einstein gak?"
Kalo tahu coba kamu jelaskan bagaimana dia bisa menemukan teori relativitas hanya dengan berpikir saja?
			
			
			
				Tanya; *dizaman sekarang,apakah mungkin mencapai kesucian tanpa meditasi?? :)
			
			
			
				Penerangan sempurna itu adalah waktu seseorang sudah tidak lagi dikontrol oleh kekotoran batin..
kasih tao ke teman kr****n-mu...Tuhan-mu tidak suci, karena dia masih bisa marah, masih bisa sedih...
sang Buddha sudah suci karena beliau tidak akan bisa sedih, marah, ato menderita..tidak ada yg bisa mengontrol beliau..!! sedangkan Tuhan orang kr****n masih bisa di "kontrol" oleh manusia..di hina dikit tuhannya, langsung ngamuk tuh Tuhan, dipuji dikit, langsung seneng tuh tuhan..
apakah tuhan seperti itu suci?..obviously NO!..
lalu...
kasih tao juga, sang Buddha bisa tidak marah, dan menghilankan kekotoran batinnya karena beliau meditasi...
meditasi itu adalah proses dimana kita berusaha untuk memusatkan konsentrasi, dengan terpusatnya konsentrasi, dengan gampang kita akan bisa mengontrol batin kita...:D
kira2 gitu deh..:D
kalo in jawapan gw..:D versi El Sol..:D
			
			
			
				Quote from: Sol Capoeira on 29 April 2010, 01:08:02 PM
Penerangan sempurna itu adalah waktu seseorang sudah tidak lagi dikontrol oleh kekotoran batin..
kasih tao ke teman kr****n-mu...Tuhan-mu tidak suci, karena dia masih bisa marah, masih bisa sedih...
sang Buddha sudah suci karena beliau tidak akan bisa sedih, marah, ato menderita..tidak ada yg bisa mengontrol beliau..!! sedangkan Tuhan orang kr****n masih bisa di "kontrol" oleh manusia..di hina dikit tuhannya, langsung ngamuk tuh Tuhan, dipuji dikit, langsung seneng tuh tuhan..
apakah tuhan seperti itu suci?..obviously NO!..
lalu...
kasih tao juga, sang Buddha bisa tidak marah, dan menghilankan kekotoran batinnya karena beliau meditasi...
meditasi itu adalah proses dimana kita berusaha untuk memusatkan konsentrasi, dengan terpusatnya konsentrasi, dengan gampang kita akan bisa mengontrol batin kita...:D
kira2 gitu deh..:D
kalo in jawapan gw..:D versi El Sol..:D
chauvinisme el sol dah keluar..TS itu nanya bagaimana cara menjelaskan cara Siddhatta mencapai penerangan sempurna, bukan bagaimana membandingkan Tuhan mereka dengan Buddha..jawaban lu bisa memicu gap atau pertentangan..semoga dimengerti..
			
 
			
			
				Quote from: No Pain No Gain on 29 April 2010, 01:24:23 PM
Quote from: Sol Capoeira on 29 April 2010, 01:08:02 PM
Penerangan sempurna itu adalah waktu seseorang sudah tidak lagi dikontrol oleh kekotoran batin..
kasih tao ke teman kr****n-mu...Tuhan-mu tidak suci, karena dia masih bisa marah, masih bisa sedih...
sang Buddha sudah suci karena beliau tidak akan bisa sedih, marah, ato menderita..tidak ada yg bisa mengontrol beliau..!! sedangkan Tuhan orang kr****n masih bisa di "kontrol" oleh manusia..di hina dikit tuhannya, langsung ngamuk tuh Tuhan, dipuji dikit, langsung seneng tuh tuhan..
apakah tuhan seperti itu suci?..obviously NO!..
lalu...
kasih tao juga, sang Buddha bisa tidak marah, dan menghilankan kekotoran batinnya karena beliau meditasi...
meditasi itu adalah proses dimana kita berusaha untuk memusatkan konsentrasi, dengan terpusatnya konsentrasi, dengan gampang kita akan bisa mengontrol batin kita...:D
kira2 gitu deh..:D
kalo in jawapan gw..:D versi El Sol..:D
chauvinisme el sol dah keluar..TS itu nanya bagaimana cara menjelaskan cara Siddhatta mencapai penerangan sempurna, bukan bagaimana membandingkan Tuhan mereka dengan Buddha..jawaban lu bisa memicu gap atau pertentangan..semoga dimengerti..
gk mao ngerti yg loe tulis...TITIK!..:D
			
 
			
			
				jawabannya sama dengan pertanyaan : "Bagaimana mungkin besi yang beratnya 50 ton bisa terbang di udara?"
			
			
			
				Bagaimana mungkin? Tidak mungkin bagi orang dungu. Mungkin bagi orang yang mau mencoba dan benar-benar melatih diri dan bukan asal bertanya. Kalau asal bertanya lebih baik berikan senyuman dan tinggalkan. Semakin dikonsepkan semakin jauh dari kebenaran tentang pengalaman pencapaian sempurna si Buddha.
tanyakan si kerisanten apakah niat mereka bertanya, mau mengetahui atau mau convert. bereskan !
			
			
			
				Quote from: tuwino gunawan on 29 April 2010, 02:11:48 PM
jawabannya sama dengan pertanyaan : "Bagaimana mungkin besi yang beratnya 50 ton bisa terbang di udara?"
orang masa lalu =  nggak bakalan ngerti... kita bakalan diejek".. di sumpah serapah.. dicaci maki... dikatain orang gila...
kenapa? =  karena pikiran mereka masih belum sampai pada kemampuan untuk mengertinya.... pengetahuan ini masih tergolong baru... (inget cerita ttg galileo galilei yang teorinya tentang heliosentris? bagimana hasilnya? ) mereka masih belum "matang" pikiran dan pengetahuannya.... besi yang beratnya 50 ton kok bisa terbang?? orang saya ngangkat kayu aja 1/2 mati... neko" aje... <<<<< orang yg begini jgnkan di kasih penjelasan... mau di beritahu prosesnya kita malah di sebut orang  yang otaknya nggak waras.... 
kesimpulan= biarkan aja... inget tentang 3 sifat manusia yg seperti teratai? cuma kasih tahu aja... orang yang suci itu adalah orang yang "sadar" akan perbuatannya... "sadar" pada tiap nafasnya... "sadar" pada tiap detiknya... dengan kesadaran itu maka pikiran "liar" tidak akan mengotorinya bagaimana bisa "sadar"? meditasi... kenapa harus meditasi? pikiran adalah hal yang sangat halus.. dari pikiran lah perbuatan muncul... maka dari itu kita meditasi untuk mengetahui pikiran kita... untuk "menyadari".
lalu,
orang masa kini : ooohhh... mereka pasti tahu.., itu adalah keseharian mereka sehingga nggak aneh lagi melihatnya... 
kenapa?= ibaratkan begini ...pernah lihat pesawat terbang? kenapa pesawat bisa terbang? oh ya.. anak" jaman sekarang udah pada tahu kenapa.... kok bisa?  [at] tommy fong: bro coba tanyain ke teman anda...  ;D
kesimpulan: nah ini yang bisa diajak diskusi.... knp? ia pertama udh tahu.... atau ia mau tahu.... ini  bagaikan teratai yang hanya belum mekar.... 
jd intinya=    1. Meditasi adalah jalan untuk masuk dalam kesadaran jiwa.
                     2. Meditasi adalah jalan untuk introspeksi diri.
                     3. Meditasi adalah jalan untuk berkomunikasi dengan sang pencipta. 
                         (dalam hal ini adalah pencapaian pengetahuan mutlak)
                     4. Meditasi adalah jalan untuk mengubah hidup anda.
                     5. Meditasi adalah jalan untuk meraih ketenangan batin.
                     http://id.wikipedia.org/wiki/Meditasi
kenapa buddha gotama bisa mencapai pencerahan dgn meditasi? pertama2 definisikan dahulu "pencerahan" lalu definisikan dahulu meditasi agar tidak ada salah pengertian.... setelah itu cari pengetahuan di thread ini yang paling membuat anda "sadar"
 _/\_
			
 
			
			
				Bro Tommy Fong yang baik, coba tanyakan kepada umat agama lain tersebut, sejauh mana dia menghargai kebajikan. Apakah mereka tahu apakah yang dimaksud dengan Penerangan Sempurna? 
Tanyakan lagi kepada mereka apa yang mereka maksud dengan kesucian itu, lalu bandingkan dengan definisi kesucian dari kepercayaannya dengan kesucian menurut ajaran Sang Buddha (kita juga perlu tahu seperti apakah agama yang dianut orang itu). Setelah jelas perbedaannya maka kita bisa mengambil kesimpulan. Jelas tidak mungkin seseorang yang tidak suci (marah, benci, iri, serakah, tersinggung, ingin dipuji atau dipuja, termasuk kekotoran batin) mengajarkan orang lain cara mencapai kesucian, kecuali ia sendiri telah mencapai kesucian seperti Sang Buddha.
Terangkan kepada mereka bahwa sangat logis bila di suatu ajaran pemimpinnya sendiri belum suci (masih ada kekotoran batin berarti belum suci sepenuhnya) tak mungkin ada ajaran untuk mencapai kesucian.  Oleh karena itu juga tak mungkin tahu cara melenyapkan kekotoran batin, kemudian terangkan juga bahwa cara untuk mencapai kesucian diajarkan oleh Sang Buddha, masih lengkap dan cukup detil. Karena Beliau telah mencapai kesucian jadi bisa mengajarkan caranya...
Hanya sekedar pendapat.....
 _/\_
			
			
			
				Orang yang nanya saya sebenarnya seorang penginjil dan ketemunya di negara lain belasan thn lalu. Bagi yang mengatakan saya terlalu polos dan ada udang dibalik batu atas pertanyaan saya, tolong dijelaskan lagi maksudnya apa? Thanx untuk semua penjelasannya.
			
			
			
				Quote from: Tommy Fong on 01 May 2010, 03:33:47 PM
Orang yang nanya saya sebenarnya seorang penginjil dan ketemunya di negara lain belasan thn lalu. Bagi yang mengatakan saya terlalu polos dan ada udang dibalik batu atas pertanyaan saya, tolong dijelaskan lagi maksudnya apa? Thanx untuk semua penjelasannya.
 [at]  bro tommy: sry bro... mereka nggak bermaksud kasar ngmgin gt.. ^^ 
dalam suatu pertanyaan kadang2 seseorang yang bertanya itu bermaksud menyerang...
tapi ada juga yang bertanya itu ingin mengetahui yang sesungguhnya untuk sebuah pengetahuan..
org yg pertama hanya ingin menjatuhkan seseorang/keyakinan/apa yang seseorang percayai... lalu setelah org yg ditanyai tsb "hancur" maka "doktrin" yang baru bisa di tumbuhkan didalam hati dan pikirannya..
org yang kedua memang benar2 bertanya untuk mendewasakan kebijaksanaannya, para pencari kebenaran, mereka mendengarkan dengan hati dan kesadaran dalam dirinya....
sayang sekali org yang kedua itu sedikit sekali... kebanyakan didunia ini adalah org pertama... tentu saja mereka adalah salah satu umat yang "terlalu" fanatik.... cth, "perkataan dari kitab suci adalh benar adanya... tidak ada 2 nya", "selain itu adalah kafir", dll. dan saya yakin bro tommy dan teman2 DC yg baik pernah mendengarnya dan bisa menulis karangan buku dari kta2 jenis tsb... ;D
kami berharap kalau yang bertanya itu adalah org kedua... karena dgn begitu selain batin/kebijaksanaannya bertambah... pengetahuan anda juga semakin mupuni... dgn orng yang seperti inilah perkataan kita tidak sia2..
Sang Buddha benar2 sadar akan hal ini... karena itu Ia menyadari akan baiknya sebuah pertanyaan itu,,, dan bagaimana cara untuk menjelaskannya ataupun Yang Tercerahkan akan diam saja.... (tolong teman2 DC saya lupa di sutta apa..  yg menjelaskan hal ini:( )
karena itu saya dan teman2 DC berusaha menjelaskan sebisa kami..^^ 
(beribu-ribu maaf jika ada kata2 saya yang salah...  ^:)^  _/\_ )
                                                                   _/\_ Anumodana...