I nak tanya lar...
I dengar cakap Bhikkhu, Vinaya kat Thailand ngan Vinaya kat Sri Langka atopun ngan kat Myanmar tu berbeza kah?...
kat Thailand punya Vinaya..Bhikkhu boleh jadi cam bomoh, ramal2 cam tu..
betul tak?... ;D
cakap apa pulak kau? bomoh?
Bomoh you tak tahu ke?...
cam ne lar awak ni...
bomoh tuh kat bahasa Indon tu Dukun lar...
Vinaya bhikkhu sama di setiap negara, prakteknya yg kadang2 beda disesuaikan dengan budaya setempat, dan kadang2 ditafsirkan sesuai kebutuhan. tapi dalam hal meramal, ya tetap melanggar vinaya. pls translate into malay
well, from what I heard this morning...
Katane kalo dalam Vinaya Thailand itu, mereka dibenarkan untuk meramal..
dan Vinaya Sri Langka itu beda ama Vinaya Myanmar...
betulkah itu?
lalu di Indo itu ikut Vinaya mana? Myanmar? Thailand?..
trus katane kalo Vinaya Myanmar itu paling susah diikutin?..betul tak?
biar pihak yg berwenang aja yg jawab deh
Quote from: Indra on 19 April 2010, 12:22:51 AM
biar pihak yg berwenang aja yg jawab deh
ALAMAK!...I salah tekan lar...I nak tekan reply, tertekan "Thank You" pulak...
T_T
lucky you!..:D
yo wes tunggu yg berwenang aja..:D
Quote from: El Sol on 19 April 2010, 12:16:11 AM
well, from what I heard this morning...
Katane kalo dalam Vinaya Thailand itu, mereka dibenarkan untuk meramal..
dan Vinaya Sri Langka itu beda ama Vinaya Myanmar...
betulkah itu?
lalu di Indo itu ikut Vinaya mana? Myanmar? Thailand?..
trus katane kalo Vinaya Myanmar itu paling susah diikutin?..betul tak?
Myanmar, Thailand dan Sri Lanka merupakan negara Buddhist yang menekankan pada tradisi Theravada. Di ketiga negara ini, para bhikkhu Theravada berpegang pada kitab Tipitaka. Oleh karena itu, vinaya / peraturan kebhikkhuan mereka juga tidak berbeda. Ada beberapa perbedaan dalam praktik terutama hal2 yang sifatnya minor, tapi ini pun terkadang muncul karena perbedaan penafsiran atau karena budaya setempat. Karena pada hakekatnya, vinaya bhikkhu2 Thai, Myanmar dan Sri Lanka bersumber pada satu kitab, kita tidak bisa mengatakan ini yang paling sulit, dan ini tidak.
Menurut peraturan kebhikkhuan, meramal tidak dibenarkan untuk seorang bhikkhu entah itu bhikkhu2 di Thai, Sri Lanka, Indo atau Myanmar.
Secara konstitusi, bhikkhu2 Indonesia khususnya Sangha TheravÄda Indonesia (STI) bermula dari Thailand khususnya tradisi Dhammayuttika. Namun, dalam peraturan2 yang telah ditetapkan, STI lebih menekankan peraturan2 yang ada dalam Tipitaka. Saat ini, anggota STI tidak hanya diupasampada menurut tradisi Thailand saja, tetapi ada beberapa yang diupasampada di Myanmar. Ini jga terjadi pada Buddhayana. Dulu Ashin Jinarakkhita sebagai pendiri Sangha Agung Indonesia (Buddhayana) juga diupasampada di Myanmar di bawah upajjhaya Mahasi Sayadaw, guru meditasi paling terkenal di negara itu.