_/\_ tanya lagi yah. moga nga di bilang bodoh :(
kalau kita sering menyetel lagu chant atau parita. sebenarnya melakukan kebajikan ga ? ( gw lg berusaha memupuk karma baik sebabnyak mungkin skg )
apakah lagu itu ada pengaruhnya pada mahkluk disekitar kita ? seperti makhluk yg tidak terlihat atau binatang ?
dalam agama Buddha utk melakukan kebajikan yg praktis caranya gimana yah
Quote from: asbak on 13 February 2008, 04:42:22 AM
kalau kita sering menyetel lagu chant atau parita. sebenarnya melakukan kebajikan ga ? ( gw lg berusaha memupuk karma baik sebabnyak mungkin skg )
menurutku tergantung...
niat yg mendasari perbuatan itu apa?
kalau kamu nyetel dgn tujuan agar yg mendengarkan mendapatkan ketenangan & kebahagian, itu niat baik.
kalau kamu nyetel dgn mengharap2kan buah karma yg baik di masa yg akan datang, itu ketamakan ;D
Quoteapakah lagu itu ada pengaruhnya pada mahkluk disekitar kita ? seperti makhluk yg tidak terlihat atau binatang ?
pengaruhnya terhadap setiap mahkluk berbeda-beda.
orang yg punya iman kuat thd agamanya, mis: I**** tentu tidak nyaman mendengarnya. hehehe
Quote
dalam agama Buddha utk melakukan kebajikan yg praktis caranya gimana yah
mengharapkan mahkluk lain berbahagia (lawannya, dengan mengharapkan mahkluk lain celaka jg sudah akusala kamma)
Yoi...
Seperti yang dijelasin ma Bro Tesla...
Kalo mau nyetel, perlu liat2 sikon dulu...
Terkadang kita punya niat dan pikiran baik untuk menyetel chanting or Paritta... Tapi apakah orang2 di sekitar kita merasa senang??
Dan entahlah kalau hewan2 or makhluk lain bisa mengerti isi chanting atau Paritta itu, kita juga gak tau...
Juga dari cerita pengalaman seorang bhante senior, para jin (Ashura) di Indonesia bahkan tidak tau ada ajaran Buddha... pathetic... but, it's true...
So, mungkinkah mahkluk lain bisa mengetahui, mengerti dan merasa bahagia dengan Paritta yang kita putar?
Manusia aja belum tentu bisa....
kalau kamu nyetel dgn mengharap2kan buah karma yg baik di masa yg akan datang, itu ketamakan
benarkah....?
Quote from: Huiono on 13 February 2008, 09:17:02 AM
Yoi...
Seperti yang dijelasin ma Bro Tesla...
Kalo mau nyetel, perlu liat2 sikon dulu...
Terkadang kita punya niat dan pikiran baik untuk menyetel chanting or Paritta... Tapi apakah orang2 di sekitar kita merasa senang??
Dan entahlah kalau hewan2 or makhluk lain bisa mengerti isi chanting atau Paritta itu, kita juga gak tau...
Juga dari cerita pengalaman seorang bhante senior, para jin (Ashura) di Indonesia bahkan tidak tau ada ajaran Buddha... pathetic... but, it's true...
So, mungkinkah mahkluk lain bisa mengetahui, mengerti dan merasa bahagia dengan Paritta yang kita putar?
Manusia aja belum tentu bisa....
Kalau manusia yang bukan buddhist mungkin tidak suka ya karena bahasanya tidak dimengerti, tetapi kalau jin / ashura bisa jadi suka.
Saya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
Tetapi jika mereka tidak suka, bisa jadi kita diganggu, cara paling simpel ya kita pasang earphone saja biar tidak mengganggu. :)
Quote from: asbak on 13 February 2008, 09:22:15 AM
kalau kamu nyetel dgn mengharap2kan buah karma yg baik di masa yg akan datang, itu ketamakan
benarkah....?
Benar..
Tapi ketamakan yang sifatnya sangat halus (Lobha mula citta yang halus)
Karena dalam hal ini sudah ada sifat "pamrih dan tamak" walau halus
Ilustrasi
Saya menolong si A supaya si A tau saya baik
Saya dengarin paritta supaya ada karma baik
Mirip kan..
Tapi dalam prakteknya memang sangat susah dibedakan, tergantung dari batin masing2. Untuk mempelajarinya mohon rujuk ke post2 Abhidhamma. Takutnya jika di bahas di thread ini akan jadi
:outoftopic:
dan bro medho akan kasih :
:backtotopic:
:D
Quote from: FoxRockman on 13 February 2008, 09:25:30 AM
Quote from: Huiono on 13 February 2008, 09:17:02 AM
Yoi...
Seperti yang dijelasin ma Bro Tesla...
Kalo mau nyetel, perlu liat2 sikon dulu...
Terkadang kita punya niat dan pikiran baik untuk menyetel chanting or Paritta... Tapi apakah orang2 di sekitar kita merasa senang??
Dan entahlah kalau hewan2 or makhluk lain bisa mengerti isi chanting atau Paritta itu, kita juga gak tau...
Juga dari cerita pengalaman seorang bhante senior, para jin (Ashura) di Indonesia bahkan tidak tau ada ajaran Buddha... pathetic... but, it's true...
So, mungkinkah mahkluk lain bisa mengetahui, mengerti dan merasa bahagia dengan Paritta yang kita putar?
Manusia aja belum tentu bisa....
Kalau manusia yang bukan buddhist mungkin tidak suka ya karena bahasanya tidak dimengerti, tetapi kalau jin / ashura bisa jadi suka.
Saya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
Tetapi jika mereka tidak suka, bisa jadi kita diganggu, cara paling simpel ya kita pasang earphone saja biar tidak mengganggu. :)
benar juga yah, kalau kita baca karunia metta sutta, ternyata setanya agama lain. ga effect dong :( :(
Quote from: asbak on 13 February 2008, 09:30:56 AM
Quote from: FoxRockman on 13 February 2008, 09:25:30 AM
Quote from: Huiono on 13 February 2008, 09:17:02 AM
Yoi...
Seperti yang dijelasin ma Bro Tesla...
Kalo mau nyetel, perlu liat2 sikon dulu...
Terkadang kita punya niat dan pikiran baik untuk menyetel chanting or Paritta... Tapi apakah orang2 di sekitar kita merasa senang??
Dan entahlah kalau hewan2 or makhluk lain bisa mengerti isi chanting atau Paritta itu, kita juga gak tau...
Juga dari cerita pengalaman seorang bhante senior, para jin (Ashura) di Indonesia bahkan tidak tau ada ajaran Buddha... pathetic... but, it's true...
So, mungkinkah mahkluk lain bisa mengetahui, mengerti dan merasa bahagia dengan Paritta yang kita putar?
Manusia aja belum tentu bisa....
Kalau manusia yang bukan buddhist mungkin tidak suka ya karena bahasanya tidak dimengerti, tetapi kalau jin / ashura bisa jadi suka.
Saya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
Tetapi jika mereka tidak suka, bisa jadi kita diganggu, cara paling simpel ya kita pasang earphone saja biar tidak mengganggu. :)
benar juga yah, kalau kita baca karunia metta sutta, ternyata setanya agama lain. ga effect dong :( :(
Tergantung.. Saya rasa kekuatan tidak hanya terletak pasa sutta. Tapi pada NIAT dari pelafal sutta.
Jika niat nya baik.. pasti ber-efek. Karena kita mengharapkan kebahagiaan mereka. Dan kita menggunakan earphone karena kita juga mengharapkan kebahagiaan mereka supaya mereka tidak terganggu bukan ?
Pada saat memutar cd chan atau parrita ... pikiran kita terfokus pada irama chan atau parrita tersebut. Dengan begitu pikiran menjadi tenang dan memancarkan kedamaian di sekitar kita ( mahkluk2 lain pun dapat merasakan aura kedamaian tersebut )... Jadi memutar cd chan atau parrita apakah berbuat kebajikan? itu juga tergantung pada pikiran kita sendiri pada saat mendengar cd parrita / chan tersebut ..
Cara praktis berbuat kebajikan ... hm.. Semua perbuatan baik itu praktis, kalau terlalu di pikirkan malah jadi ruwet .. , Atau coba mulai sekarang belajar perdalam dhamma, renungkan dan mulai mempraktekkan dalam kehidupan sehari2 ...
Quote from: asbak on 13 February 2008, 09:22:15 AM
kalau kamu nyetel dgn mengharap2kan buah karma yg baik di masa yg akan datang, itu ketamakan
benarkah....?
Kalau mengharapkan buah karma baik, berarti belum sepenuhnya tulus dalam berbuat baik ...
Karma tidak seperti hitungan matematika 1+1 sama dengan 2 .., hitungan karma baik tidaklah demikian .. Kita menanam kebajikan 1 demi 1, tetapi kita tidak akan tau apakah kita menerima hasil 2 atau mungkin hanya 1 saja atau bisa lebih dari 2 ... Tidak ada yang mengetahui hitungan hukum alam ... , Apakah itu ketamakan ? jawaban hedi mungkin sudah bisa menjawab pertanyaan bro asbak .. soalnya sy belum terlalu memahami abiddhamma ... :))
_/\_
_/\_..pada ngerti yah ajaran Buddha....
salut2 ^:)^ ^:)^ ^:)^
QuoteSaya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
agak diragukan ;D
Quote from: tesla on 13 February 2008, 10:06:47 AM
QuoteSaya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
agak diragukan ;D
Heheh... Hanya FYI bro.. :))
Quote from: FoxRockman on 13 February 2008, 09:25:30 AM
Quote from: Huiono on 13 February 2008, 09:17:02 AM
Yoi...
Seperti yang dijelasin ma Bro Tesla...
Kalo mau nyetel, perlu liat2 sikon dulu...
Terkadang kita punya niat dan pikiran baik untuk menyetel chanting or Paritta... Tapi apakah orang2 di sekitar kita merasa senang??
Dan entahlah kalau hewan2 or makhluk lain bisa mengerti isi chanting atau Paritta itu, kita juga gak tau...
Juga dari cerita pengalaman seorang bhante senior, para jin (Ashura) di Indonesia bahkan tidak tau ada ajaran Buddha... pathetic... but, it's true...
So, mungkinkah mahkluk lain bisa mengetahui, mengerti dan merasa bahagia dengan Paritta yang kita putar?
Manusia aja belum tentu bisa....
Kalau manusia yang bukan buddhist mungkin tidak suka ya karena bahasanya tidak dimengerti, tetapi kalau jin / ashura bisa jadi suka.
Saya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
Tetapi jika mereka tidak suka, bisa jadi kita diganggu, cara paling simpel ya kita pasang earphone saja biar tidak mengganggu. :)
Jin menurut yang beragama Islam emang bisa semua bahasa.
Tapi benarkah?
Jin hanyalah jenis alam Ashura dalam 31 alam kehidupan....
Dan tingkatannya jauh di bawah alam dewa2 bahkan brahma?
Tapi, apakah pernah disebutkan dewa2 dan brahma mampu memahami semua bahasa?
Juga, dalam agama Islam tidak dikenal 31 alam kehidupan...
Manusia, bisa menguasai 5 bahasa secara sempurna sudah dikategorikan jenius... Jin bisa semua??
Lagipula, kalaupun bisa mengerti semua bahasa, tapi tidak mengerti kebenarannya buat apa?
Aku benar2 mendengar cerita jin yang mendatangi bhante (tidak perlu sebut nama)... Jin itu diijinkan tinggal di vihara. Dan ternyata Jin itu tidak tau ada agama Buddha...
Kemudian bhante membabarkan Empat Kesunyataan Mulia dan (kalau gak salah) Paticca Sammupada...
Setelah beberapa lama Jin itu meninggalkan vihara... Gak tau kemana...
Quote from: Huiono on 13 February 2008, 10:12:59 AM
Quote from: FoxRockman on 13 February 2008, 09:25:30 AM
Quote from: Huiono on 13 February 2008, 09:17:02 AM
Yoi...
Seperti yang dijelasin ma Bro Tesla...
Kalo mau nyetel, perlu liat2 sikon dulu...
Terkadang kita punya niat dan pikiran baik untuk menyetel chanting or Paritta... Tapi apakah orang2 di sekitar kita merasa senang??
Dan entahlah kalau hewan2 or makhluk lain bisa mengerti isi chanting atau Paritta itu, kita juga gak tau...
Juga dari cerita pengalaman seorang bhante senior, para jin (Ashura) di Indonesia bahkan tidak tau ada ajaran Buddha... pathetic... but, it's true...
So, mungkinkah mahkluk lain bisa mengetahui, mengerti dan merasa bahagia dengan Paritta yang kita putar?
Manusia aja belum tentu bisa....
Kalau manusia yang bukan buddhist mungkin tidak suka ya karena bahasanya tidak dimengerti, tetapi kalau jin / ashura bisa jadi suka.
Saya pernah tanya2 mengenai Islam dengan rekan2 agama tetangga sebelah.
Kata mereka, jin memiliki kemampuan untuk mendengarkan semua bahasa.
Tetapi jika mereka tidak suka, bisa jadi kita diganggu, cara paling simpel ya kita pasang earphone saja biar tidak mengganggu. :)
Jin menurut yang beragama Islam emang bisa semua bahasa.
Tapi benarkah?
Jin hanyalah jenis alam Ashura dalam 31 alam kehidupan....
Dan tingkatannya jauh di bawah alam dewa2 bahkan brahma?
Tapi, apakah pernah disebutkan dewa2 dan brahma mampu memahami semua bahasa?
Juga, dalam agama Islam tidak dikenal 31 alam kehidupan...
Manusia, bisa menguasai 5 bahasa secara sempurna sudah dikategorikan jenius... Jin bisa semua??
Lagipula, kalaupun bisa mengerti semua bahasa, tapi tidak mengerti kebenarannya buat apa?
Aku benar2 mendengar cerita jin yang mendatangi bhante (tidak perlu sebut nama)... Jin itu diijinkan tinggal di vihara. Dan ternyata Jin itu tidak tau ada agama Buddha...
Kemudian bhante membabarkan Empat Kesunyataan Mulia dan (kalau gak salah) Paticca Sammupada...
Setelah beberapa lama Jin itu meninggalkan vihara... Gak tau kemana...
Hm.. Cerita yang menarik.. Thanks 4 sharing..
Soal bisa / tidak mendengar semua bahasa masih menjadi misteri se.. :)
Dan belum ada cara yang tepat untuk membuktikannya
Setau saya, jin , para dewa, hantu gentayangan dan brahma, menggunakan getaran pikiran dalam berkomunikasi jadi kita ngomong bahasa apa aja, mereka bisa mengerti maksudnya. Jadi pada saat membaca karaniya metta sutta, juga harus dilantunkan dengan penuh cinta kasih.
Pendapat diatas sih menurut orang2 yg bisa berkomunikasi dengan mereka.
CMIIW
setiap tindakan adalah Kamma(perbuatan)..ingin memupuk Kamma baek? banyaklah berpikiran positif, bicara positif, melaksanakan hal2 positif...
apa itu positif? definisinya tergantung setiap orang.. ;D
Quote from: El Sol on 13 February 2008, 01:12:14 PM
setiap tindakan adalah Kamma(perbuatan)..ingin memupuk Kamma baek? banyaklah berpikiran positif, bicara positif, melaksanakan hal2 positif...
apa itu positif? definisinya tergantung setiap orang.. ;D
misalnya membunuh itu dianggap positif oleh seseorang bagaimana? apakah tergantung individu masing-masing, ataukah ada suatu kebenaran sejati?
Quote from: karuna_murti on 13 February 2008, 01:21:05 PM
Quote from: El Sol on 13 February 2008, 01:12:14 PM
setiap tindakan adalah Kamma(perbuatan)..ingin memupuk Kamma baek? banyaklah berpikiran positif, bicara positif, melaksanakan hal2 positif...
apa itu positif? definisinya tergantung setiap orang.. ;D
misalnya membunuh itu dianggap positif oleh seseorang bagaimana? apakah tergantung individu masing-masing, ataukah ada suatu kebenaran sejati?
kalo dia
suka membunuh..tentu kamma yg didapatnya adalah
kebahagiaan karena membunuh...tapi pada masa yg sama..timbul kamma buruk dari sang victim yg membuat si pembunuh mendapat akibat2 dari membunuh tersebut..
bisa baek bisa buruk..tergantung persepsi sang penerima kamma..
contoh paling gampang..
aye bunuh nyamuk... gk digigit lage...kamma baek buat gw..
tapi..
pada saat bersamaan... mendapat kamma buruk* juga karena telah menyakiti makhluk lain juga
*sekale lage..tergantung persepsi orang tersebut..bisa baek ato buruk..ada orang yg suka rasa sakit..ada orang yg suka sial..
kalau gitu positif yang tercerahkan sama dengan positif pembunuh?
Quote from: karuna_murti on 13 February 2008, 01:53:23 PM
kalau gitu positif yang tercerahkan sama dengan positif pembunuh?
gk donk...
khan positif bagi tiap orang beda2... :D
ada yg mao tercerahkan..ada yg ndak...
kalo yg mao kaya malah melaksanakan kamma yg berkaitan dengan agama..kapan kayanya?
begitu juga yg ingin suci kalo melaksanakan kamma yg berkaitan dengan duniawi..kapan sucine?
Quote from: karuna_murti on 13 February 2008, 01:21:05 PM
Quote from: El Sol on 13 February 2008, 01:12:14 PM
setiap tindakan adalah Kamma(perbuatan)..ingin memupuk Kamma baek? banyaklah berpikiran positif, bicara positif, melaksanakan hal2 positif...
apa itu positif? definisinya tergantung setiap orang.. ;D
misalnya membunuh itu dianggap positif oleh seseorang bagaimana? apakah tergantung individu masing-masing, ataukah ada suatu kebenaran sejati?
Konon katanya Power Rangers yang membunuh monster2 jahat itu dianggap pahlawan... :whistle:
Quote from: El Sol on 13 February 2008, 01:12:14 PM
setiap tindakan adalah Kamma(perbuatan)..ingin memupuk Kamma baek? banyaklah berpikiran positif, bicara positif, melaksanakan hal2 positif...
apa itu positif? definisinya tergantung setiap orang.. ;D
kalau tergantung setiap orang,
orang yang menganggap membunuh adalah hal yang positif (misalnya tentara), berarti menanam karma baek?
Quote from: asbak on 13 February 2008, 04:42:22 AM
_/\_ tanya lagi yah. moga nga di bilang bodoh :(
kalau kita sering menyetel lagu chant atau parita. sebenarnya melakukan kebajikan ga ? ( gw lg berusaha memupuk karma baik sebabnyak mungkin skg )
apakah lagu itu ada pengaruhnya pada mahkluk disekitar kita ? seperti makhluk yg tidak terlihat atau binatang ?
dalam agama Buddha utk melakukan kebajikan yg praktis caranya gimana yah
menurut mei kalo sering denger chant ato parita itu kgk buat perbuatan baik.. itu cm buat pikiran tenang n pikiran yg tenang itu akan menghasilkan perbuatan yang baik.. misalnya nolongin orang pasti dalam keadaan yg tenang bukan?? ada iat nolong saat kita tenang kalo pikiran lg semerawut mau nolong jg susah..
pertanyaan no 2:
pernah denger gak cerita bante apa gt.. dia meditasi di hutan, tp karena tidak minta ijin dia di pindahin sm makhluk yg ada di sana.. terus2an dia coba meditasi disana tanpa ijin lagi2 dia di pindahin. akhirna suatu saat dia mau meditasi disana n minta ijin. alhasil dia dapat meditasi disana..
contoh lain na ya patidana..
karena pikiran kita yg tenang akibat parita atau chan buat makhluk disekitar ato hewan pun tidak mengganggu kita. kalau kita lari di depan anjing saja, anjing akan mengejar karena dalam pikiran kita ada rasa takut sehingga membuat kita lari. dan jika kita tenang berjalan seperti biasa anjing pun tidak akan mengejar kita...
pertanyaan no 3 :
kebaikan yang praktis?? misalnya mematikan lampu saat adik sedang tidur.. ini jg sebuah kebaikan yg sederhana low. karena kita tidak mau adik kita terganggu waktu tidur.. lagi2 pikiran yg berperan dalam segala tindakan.. ^^V
Quote from: karuna_murti on 13 February 2008, 02:44:55 PM
Quote from: El Sol on 13 February 2008, 01:12:14 PM
setiap tindakan adalah Kamma(perbuatan)..ingin memupuk Kamma baek? banyaklah berpikiran positif, bicara positif, melaksanakan hal2 positif...
apa itu positif? definisinya tergantung setiap orang.. ;D
kalau tergantung setiap orang,
orang yang menganggap membunuh adalah hal yang positif (misalnya tentara), berarti menanam karma baek?
kamu gk baca tulisan dan contoh yg gw kasih yak? kayakne dah kejawab deh..
sorry baru nanggapin skrg :)
Salut buat bro asbak yang mau berubah ke arah yang lebih baik.
Bagus koq sering2 setel Cd Paritta karena pikiran kita jd tenang kaya kata Mee Lee
Cara Buat Baik? Banyak koq caranya.
Kamu bisa baca Paritta tiap hari dan setelah itu limpahkan jasa pada semua makhluk dengan membaca Paritta Etavatta. Itu bukan kebajikan yang kecil loh karena kebajikan yg kita lakukan dgn membaca Paritta lalu kita limpahkan jasa kebajikan itu pada semua makhluk.Jumlah makhluk kan tidak terhingga. Tapi syaratnya harus baca Paritta dengan sungguh2 dan konsentrasi dan hati yg tulus.
Menjalankan Pancasila Buddhis juga termasuk Berbuat Baik, minimal kita tidak merugikan diri sendiri maupun orang lain.
Pancasila Buddhis :
1. Tidak Membunuh.
2. Tidak Mencuri.
3. Tidak Berzinah.
4. Tidak Berbohong, berkata-kata kasar, adu domba, gosip, fitnah, dll.
5. Tidak meminum minuman yg memabukkan kaya minuman keras atau narkoba.
Itu kan Berbuat Baik secara pasif.
Kalau yg aktif yah seperti Fang Shen atau melepaskan hewan yg tadinya akan dibunuh dilepaskan ke alam bebas seperti lele, belut, kepiting, kodok, dll.
Berdana ke Vihara, janda2 yg susah, Panti Asuhan, Panti Jompo, dll
Mencetak Buku2 dan VCD2 Dhamma dan membagi-bagikannya kepada saudara, teman, Vihara, Kelenteng, dll.
Menghormati Orang Tua, memaafkan orang yang menyakiti kita, menyeberangkan orang tua yg ingin menyeberang jalan, dll.
Masih banyak Perbuatan Baik yang bisa kita lakukan setiap hari.
Oh iya memberi makan burung gereja beras, kasih semut gula, kasih makan anjing dan kucing liar, itu juga perbuatan baik loh.
Untuk lebih jelas, bisa baca Buku Empat Nasehat Liao Fan, VCD nya juga ada.
Di sana dijelaskan secara terperinci cara2 untuk Merubah Nasib.
Kalau kamu mau, bisa saya kirimkan ke kamu lewat pos.
Semoga masukan yang sederhana ini bisa membawa manfaat bagi bro asbak.
Semoga bro asbak berbahagia.
Metta,
Hengki
mendengarkan music chant dan paritta sangat baik, dgn melakukannya membuat batin dan pikiran menjadi tenang, batin dan pikiran yg tenang/positif menciptakan kamma baik yaitu kamma melalui pikiran.