Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Meditasi => Topic started by: Riky_dave on 27 February 2010, 07:28:28 PM

Title: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 27 February 2010, 07:28:28 PM
Saya mau sedikit sharing  ^:)^

Mohon bantuannya..

Mengapa Samatha dan Vipasana sangat "berbeda"?

Jelas seperti yang diketahui dulunya saya praktisi Vipassana,dan sudah beberapa kali saya mencoba untuk menggunakan teknik Samatha,tetapi hasilnya NIHIL..

selama saya berpraktisi Vipasana,yang saya rasakan adalah pengerakan pikiran yang sangat cepat,cepat,cepat dan liar..

sedangkan saya tadi bersamatha yang saya rasakan berbeda total!!

didalam Samatha saya fokus hanya kepada "nafas",hanya kepada "nafas" saya tidak peduli lagi dengan semuanya,saya hanya konsentrasi kepada "nafas" dan setiap tarikan nafas,kenapa ya didalam Samatha,muncul semua "masa lalu" kita?dan yang anehnya kenapa semua masalah lalu yang muncul adalah sesuatu yang "indah" tetapi "menyakitkan"..dan selama saya bersamatha 1 jam,yang saya lihat jelas adalah saya "lupa" dengan kondisi yang lain selain nafas saya sendiri!![apakah saya salah jalan?]..

kemudian didalam Samatha,terlihat dengan jelas "emosi" "nafsu keinginan" yang seakan2 akan meledak,dan saya tetap konsentrasi ke "nafas" semakin konsentrasi "nafsu" tersebut semakin membesar,dan saya semakin marah ,marah dan marah,...kemudian ada sesi dimana "nafas" benar2 terasa di kedua "lubang" hidung,dan sensasi tersebut kemudian menjalar ke seluruh tubuh,perlahan dan rileks..

Beda antara Samatha dan Vipasana yang saya rasakan itu...Dan selama bersamatha,saya tidak mengalami "rasa" sakit yang berlebihan,tetapi sewaktu Vipasana kendala terbesar adalah pikiran yang bergerak dengan sangat cepat,terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti,dan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuh..

Mohon kepada praktisi Samatha Bhavana,untuk menguraikan apakah saya salah jalan? ^:)^

Anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Tekkss Katsuo on 27 February 2010, 08:24:05 PM
didalam Samatha saya fokus hanya kepada "nafas",hanya kepada "nafas" saya tidak peduli lagi dengan semuanya,saya hanya konsentrasi kepada "nafas" dan setiap tarikan nafas,kenapa ya didalam Samatha,muncul semua "masa lalu" kita?dan yang anehnya kenapa semua masalah lalu yang muncul adalah sesuatu yang "indah" tetapi "menyakitkan"..dan selama saya bersamatha 1 jam,yang saya lihat jelas adalah saya "lupa" dengan kondisi yang lain selain nafas saya sendiri!![apakah saya salah jalan?]..

bukannya ada masa lalu muncul, padahal pada kalimat terakhir menuliskan, u lupa semua kondisi selama satu jam selain nafas. kok disini masih tahu ada masa lalu muncul...  ^-^  ..


kemudian didalam Samatha,terlihat dengan jelas "emosi" "nafsu keinginan" yang seakan2 akan meledak,dan saya tetap konsentrasi ke "nafas" semakin konsentrasi "nafsu" tersebut semakin membesar,dan saya semakin marah ,marah dan marah,...kemudian ada sesi dimana "nafas" benar2 terasa di kedua "lubang" hidung,dan sensasi tersebut kemudian menjalar ke seluruh tubuh,perlahan dan rileks..

jika demikian, hal ini disebabkan anda terlalu bersemangat, sehingga bisa memunculkan nafsu keinginan yg terlampau besar, dan jika udh tdk bisa berkonsentrasi karena munculnya nafsu keinginan, maka kemarahan akan muncul. Kemudian, dalam meditasi jgn terlalu memaksakan diri konsentrasi, biasakan cukup perhatikan nafas, sampai konsentrasi terbentuk dengan sendirinya, bukan terlalu memaksa diri... kemudian jg, jgn perhatikan sensasi lain selain nafas itu sendiri.....


Beda antara Samatha dan Vipasana yang saya rasakan itu...Dan selama bersamatha,saya tidak mengalami "rasa" sakit yang berlebihan,tetapi sewaktu Vipasana kendala terbesar adalah pikiran yang bergerak dengan sangat cepat,terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti,dan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuh..

rasa sakit berlebihan karena anda terlalu mencoba memaksa diri perhatikan setiap fenomena yg ada, selain itu fenomena jasmani yg sakit jika anda perhatikan dalam batasan tertentu maka rasa sakit itu akan semakin sakit, namun dalam batasan tertentu pula rasa sakit itu bisa lenyap, dan bisa muncul lagi.......... sedangkan dalam Samatha yg anda perhatikan adalah satu object meditasi, dan jika anda bisa berkonsentrasi dgn baik, maka rasa sakit tdk akan berdampak lagi, jika anda tdk dpt berkonsentrasi dgn baik, karena pikiran berkelana kemana mana, maka rasa sakit jg tdk berdampak, karena anda menikmati khayalan yg muncul  ^-^


Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: dilbert on 27 February 2010, 08:30:18 PM
 [at] Riky, mungkin cara "mengamati secara pasif" ala MMD bisa dipraktekkan... Semakin dikontrol, semakin terbelenggu...
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Sumedho on 27 February 2010, 08:47:02 PM
 [at] dilbert: mengamati secara pasif itu bukan ala MMD . Itu standard umum atuh, dimana2x jg gitu. kalau mengontrol dan mengatur itu namanya bukan mengamati. ;D

[at] Riky_Dave: samatha dan vipassana itu adalah pembagian secara struktural. Personally, itu adalah satu buah koin yg sama. mau dilihat dari sisi A atau sisi B. Dalam khotbah sang Buddha tidak pernah dikatakan ini loh tehnik samatha, ini loh tehnik Vipassana. Adanya adalah samatha & vipassana sebagai konsentrasi dan pandangan terang saja, bukan tehnik meditasi. Dan kita butuh keduanya.

*ralat-ed*
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: andry on 28 February 2010, 01:04:35 AM
IMO,
pipasana yg benar2 itu berat dan jauh dari perkiraan yg sudah di dengung2 kan oleh umat awam.
vpsn baru bisa berjalan dengan mulus, setelah kita merasa tenang!
bgmn merasa tenang? dgn adanya pengkonsentrasian pd 1 objek.

ketika anda mencerap objek tsb, maka anda full nyemplung di sana, kayak org ekstasi larrr.. fly enakkk..
tp anda harus sadar.. itulah letak susahnya (bagi saia)
jd , nda usah di pusingin brow, mana vipa , mana samat...
kunci dr benar/tidaknya meditasi anda, ialah anda mulai dapat mengontrol diri and segala sesuatunya berjalan lambat
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Sukma Kemenyan on 28 February 2010, 04:10:42 AM
Quote from: Riky_dave on 27 February 2010, 07:28:28 PM[apakah metoda samatha saya salah jalan?]
Karena kita sama-sama praktisi pemula,

Saya kira sebaiknya coba riky lirik kembali...
Apa buah/hasil dari pada samatha ?

Jhana...
Mungkin ini adalah salah satu "tanda" apakah samatha, merupakan samatha....
ataukah samatha yang kita jalani merupakan "salah jalan"

Kondisi Jhana sendiri memiliki syarat-syarat tertentu.
Kita jangan berbicara apakah praktik kita sudah Jhana atau belum,
tapi... kita coba cari tahu... seberapa banyak syarat-syarat yang sudah terpenuhi.
terlepas stabil ataupun masih labil'nya syarat-syarat tersebut.

sejauh yang saya ketahui...
Disebut kondisi jhana pertama dengan syarat: vitaka, vicara, piti, sukha, ekagatta
dan ditekan'nya lima faktor negatif mental, yang antara lain:
   1. Sensual desire (kāmacchanda): Craving for pleasure to the senses.
   2. Anger or ill-will (byāpāda, vyāpāda): Feelings of malice directed toward others.
   3. Sloth-torpor or boredom (thīna-middha): Half-hearted action with little or no concentration.
   4. Restlessness-worry (uddhacca-kukkucca): The inability to calm the mind.
   5. Doubt (vicikicchā): Lack of conviction or trust.

Sedikit dari apa yang saya baca dan lihat di thread ini...
Saya kira anda sudah memenuhi seluruh syarat 5 faktor negatif.

Selanjutnya ?
Setelah kita mengetahui dimana letak kesalahan,
saya kira yang menjadi pertanyaan bagaimana anda mengatasinya...

but... dont take my words bulet2x
ane juga pemalas dan pemula.

~~

Sedikit saran dari gue...
Coba bersamatha dengan "real" objek. bukan objek imaginasi.

"Nafas" walaupun memiliki bentuk sensasi.
akan tetapi tidak memiliki bentuk fisik.

Hal ini sedikit menjadikan kesulitan bagi kita yang tidak mampu mempertahankan "gambaran imaginatif" dari pada  objek nafas.

Kesimpulan dari pada saran: "Ambil Bola...".
Kenapa bola ? bola itu memiliki bentuk fisik, bola itu bulat. gampang diingat.
Berbeda dengan nafas (anapanasati) yang mengharuskan anda "menunggu" di pintu/hidung.
sementara sembari menunggu pikiran anda melanglang-buana kemasa lalu.
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 28 February 2010, 12:27:37 PM
Quotebukannya ada masa lalu muncul, padahal pada kalimat terakhir menuliskan, u lupa semua kondisi selama satu jam selain nafas. kok disini masih tahu ada masa lalu muncul...  ^-^  ..
Maaf,saya salah tulis sehingga memunculkan penafsiran yang salah..tetapi setahu saya hanya pakar meditator Samatha yang bisa konsentrasi penuh dengan objek nafas,dan yang saya maksudkan adalah "saya berusaha untuk hanya menyadari nafas"..dan sewaktu hal itu terjadi,tentunya bilamana suara yang muncul dirumah saya lebih besar daripada konsentrasi saya terhadap nafas,mau tidak mau saya baru menyadari bahwa bukan hanya ada nafas didalam hidupku,tetapi ada juga suara2 seperti itu..yang saya maksudkan begitulah..

Quotejika demikian, hal ini disebabkan anda terlalu bersemangat, sehingga bisa memunculkan nafsu keinginan yg terlampau besar, dan jika udh tdk bisa berkonsentrasi karena munculnya nafsu keinginan, maka kemarahan akan muncul. Kemudian, dalam meditasi jgn terlalu memaksakan diri konsentrasi, biasakan cukup perhatikan nafas, sampai konsentrasi terbentuk dengan sendirinya, bukan terlalu memaksa diri... kemudian jg, jgn perhatikan sensasi lain selain nafas itu sendiri.....
Mungkin anda benar,tetapi dari buku yang saya baca,yang didapat dari ko Indra,saya rasa dikatakan dengan sangat jelas oleh meditator tersebut bahwa konsentrasi = pemaksaan..atau mungkin meditator tersebut yang salah?Saya juga kurang paham dikarenakan saya bukan praktisi Samatha ,baru akhir2 ini saya mencoba praktek Samatha,karena menurut saya penting..Itu saja..

Quoterasa sakit berlebihan karena anda terlalu mencoba memaksa diri perhatikan setiap fenomena yg ada, selain itu fenomena jasmani yg sakit jika anda perhatikan dalam batasan tertentu maka rasa sakit itu akan semakin sakit, namun dalam batasan tertentu pula rasa sakit itu bisa lenyap, dan bisa muncul lagi..........
Sebagai praktisi Vipasana maka saya menolak hal tersebut,saya lebih suka menjawab hal tersebut karena perhatiaan saya ke segala arah,maka fenomena yang muncul semuanya lebih jernih dan jelas,begitu pula dengan rasa sakit..

Quotesedangkan dalam Samatha yg anda perhatikan adalah satu object meditasi, dan jika anda bisa berkonsentrasi dgn baik, maka rasa sakit tdk akan berdampak lagi, jika anda tdk dpt berkonsentrasi dgn baik, karena pikiran berkelana kemana mana, maka rasa sakit jg tdk berdampak, karena anda menikmati khayalan yg muncul
Khayalan?

Anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 28 February 2010, 12:36:01 PM
Quote from: Kemenyan on 28 February 2010, 04:10:42 AM
Quote from: Riky_dave on 27 February 2010, 07:28:28 PM[apakah metoda samatha saya salah jalan?]
Karena kita sama-sama praktisi pemula,

Saya kira sebaiknya coba riky lirik kembali...
Apa buah/hasil dari pada samatha ?

Jhana...
Mungkin ini adalah salah satu "tanda" apakah samatha, merupakan samatha....
ataukah samatha yang kita jalani merupakan "salah jalan"

Kondisi Jhana sendiri memiliki syarat-syarat tertentu.
Kita jangan berbicara apakah praktik kita sudah Jhana atau belum,
tapi... kita coba cari tahu... seberapa banyak syarat-syarat yang sudah terpenuhi.
terlepas stabil ataupun masih labil'nya syarat-syarat tersebut.

sejauh yang saya ketahui...
Disebut kondisi jhana pertama dengan syarat: vitaka, vicara, piti, sukha, ekagatta
dan ditekan'nya lima faktor negatif mental, yang antara lain:
   1. Sensual desire (kāmacchanda): Craving for pleasure to the senses.
   2. Anger or ill-will (byāpāda, vyāpāda): Feelings of malice directed toward others.
   3. Sloth-torpor or boredom (thīna-middha): Half-hearted action with little or no concentration.
   4. Restlessness-worry (uddhacca-kukkucca): The inability to calm the mind.
   5. Doubt (vicikicchā): Lack of conviction or trust.

Sedikit dari apa yang saya baca dan lihat di thread ini...
Saya kira anda sudah memenuhi seluruh syarat 5 faktor negatif.

Selanjutnya ?
Setelah kita mengetahui dimana letak kesalahan,
saya kira yang menjadi pertanyaan bagaimana anda mengatasinya...

but... dont take my words bulet2x
ane juga pemalas dan pemula.

~~

Sedikit saran dari gue...
Coba bersamatha dengan "real" objek. bukan objek imaginasi.

"Nafas" walaupun memiliki bentuk sensasi.
akan tetapi tidak memiliki bentuk fisik.

Hal ini sedikit menjadikan kesulitan bagi kita yang tidak mampu mempertahankan "gambaran imaginatif" dari pada  objek nafas.

Kesimpulan dari pada saran: "Ambil Bola...".
Kenapa bola ? bola itu memiliki bentuk fisik, bola itu bulat. gampang diingat.
Berbeda dengan nafas (anapanasati) yang mengharuskan anda "menunggu" di pintu/hidung.
sementara sembari menunggu pikiran anda melanglang-buana kemasa lalu.

Percaya atau tidak percaya,saya mau sharing sedikit pengalaman masa lalu saya sebelum mengenal Buddha Dhamma..

Dulunya sewaktu kecil saya memiliki "keanehan" yang saya "takutkan",karena dulu sewaktu saya kecil,saya selalu bisa "menyadari" nafas saya dengan sangat jelas,malah saya menjadi aneh karena ketika berbicara,makan,nonton,atau apapun aktivitas saya,nafas ini saya sadari dengan jelas,saya menjadi takut,karena saya merasa males harus melakukan aktivitas sambil menyadari nafas tersebut,saya terus mencoba tidak mengamatinya dan terus terus ,akhirnya sekarang saya sama sekali tidak menyadari nafas tersebut..dia hilang begitu saja..dulu waktu dipaksakan hilang malah dia tambah muncul..

Kemudian ada sedikit hal yang terjadi sewaktu saya meditasi,seperti yang saya katakan saya berusaha fokus terhadap nafas,sewaktu itu ibu saya makan makanan,dan suara makanannya sangat menganggu saya,mengguyah,keq mana ya saya jelasin?saya bingung mau pakai kata2 apa...pokoknya begitu lah,saat itu saya benar2 marah,ingin marah ibu saya karena ribut sekali,dan perasaan tersebut makin menggelumbung,tapi disisi lain,saya berusaha menyadari nafas,hanya nafas,dan berusaha tenang,semakin berusaha rasanya suara2 seperti itu semakin menganggu dan lama hilang,sampai akhirnya suara tersebut hilang,pikiran saya berkata,"Saya menang,saya menang,saya menang"...mungkin itu ya yang dikatakan Teks sebagai khayalan?

Anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Parami on 05 March 2010, 01:41:55 PM
Mohon di koreksi jika salah  ya...

Dari beberapa buku yang saya baca, bisa saya tarik kesimpulan bahwa:

1. Samatha, teknik meditasi untuk memperkuat daya konsentrasi meditator untuk melekat pada obyek meditasinya. Untuk obyek meditasi dapat di pilih sesuai dengan karakter dari si meditator. Contoh: jika meditator orang yg sangat menyenangi keindahan tubuh dapat mengambil obyek meditasi asubha.

2. Vipasana, teknik meditasi untuk menumbuhkan pandangan terang (kesadaran) yang pada akhirnya membawa kita ke nibbana.

Jadi menurut saya kita bisa langsung menggunakan teknik vipasana, tapi kalo konsentrasi terpusatnya masih belum kuat di mulai dulu dengan samatha.

Sekian kalo ada salah mohon di-koreksi.

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 08 March 2010, 10:04:09 PM
Mau nanya 2 hal :
1.Kenapa meditasi Samatha saya menjadi sangat sangat ngantuk sekali?
2.Kenapa sewaktu bermeditasi saya tidak mengalami "penampakan objek",melainkan kepekaan terhadap telinga?[ini juga terjadi sewaktu saya meditasi Vipasanna]?dan kenapa ketika Samatha,muncul seperti suara dering telepon[dirumah saya tidak ada telepon,jadi jangan kira itu dari rumah saya],kemudian ketika saya mau alihkan ke suara itu,hilang deh!!cpd..ketika ke nafas.muncul lagi..kadang deringnya panjang banget...ketika mau perhatiin kesana hilang..ketika baru ke nafas..muncull.hilang..dan seterusnya..

Anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Tekkss Katsuo on 08 March 2010, 10:38:53 PM
ikt retret  ;D .... soalnya kamu pasti akan mendengarkan kata Bhanteee dan menuruti perkataan Bhante dr pada kata kata kita disini :))
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: bond on 09 March 2010, 02:07:06 PM
Quote from: Riky_dave on 08 March 2010, 10:04:09 PM
Mau nanya 2 hal :
1.Kenapa meditasi Samatha saya menjadi sangat sangat ngantuk sekali? Itu salah satu dari panca nivarana yakni thinamida...sadari saja..dan kembali keobjek..lama kelamaan itu bisa diatasi kalau latihannya konsisten[/size]
2.Kenapa sewaktu bermeditasi saya tidak mengalami "penampakan objek",melainkan kepekaan terhadap telinga?[ini juga terjadi sewaktu saya meditasi Vipasanna]?

Setiap orang memiliki kepekaan masing2 pada indrianya, itu hal yg wajar sadari saja...dan jangan mengharapkan apa2 termasuk penampakan. [/size]


dan kenapa ketika Samatha,muncul seperti suara dering telepon[dirumah saya tidak ada telepon,jadi jangan kira itu dari rumah saya],kemudian ketika saya mau alihkan ke suara itu,hilang deh!!cpd..ketika ke nafas.muncul lagi..kadang deringnya panjang banget...ketika mau perhatiin kesana hilang..ketika baru ke nafas..muncull.hilang..dan seterusnya..

Sadari saja suara itu dan jangan terpaku pada suara itu...itu tanda-tanda....he..he nanti aja lanjutin terus ya...Yg penting terus fokus ke nafas.[/size]


Anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 11 March 2010, 10:20:48 AM
Quote from: bond on 09 March 2010, 02:07:06 PM
Quote from: Riky_dave on 08 March 2010, 10:04:09 PM
Mau nanya 2 hal :
1.Kenapa meditasi Samatha saya menjadi sangat sangat ngantuk sekali? Itu salah satu dari panca nivarana yakni thinamida...sadari saja..dan kembali keobjek..lama kelamaan itu bisa diatasi kalau latihannya konsisten[/size]
2.Kenapa sewaktu bermeditasi saya tidak mengalami "penampakan objek",melainkan kepekaan terhadap telinga?[ini juga terjadi sewaktu saya meditasi Vipasanna]?

Setiap orang memiliki kepekaan masing2 pada indrianya, itu hal yg wajar sadari saja...dan jangan mengharapkan apa2 termasuk penampakan. [/size]


dan kenapa ketika Samatha,muncul seperti suara dering telepon[dirumah saya tidak ada telepon,jadi jangan kira itu dari rumah saya],kemudian ketika saya mau alihkan ke suara itu,hilang deh!!cpd..ketika ke nafas.muncul lagi..kadang deringnya panjang banget...ketika mau perhatiin kesana hilang..ketika baru ke nafas..muncull.hilang..dan seterusnya..

Sadari saja suara itu dan jangan terpaku pada suara itu...itu tanda-tanda....he..he nanti aja lanjutin terus ya...Yg penting terus fokus ke nafas.[/size]


Anumodana _/\_

Cpd..ngajarnya gk complete... :)
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: bond on 11 March 2010, 10:28:50 AM
Mau komplit ya ikut retreat  ^-^
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Tekkss Katsuo on 11 March 2010, 10:34:34 AM
=)) ya ikt retrettt =)) =)) =)) . tp retret jg kagak complete, yg namanya meditasii, teorinya kagak pake byk byk.  ;D
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 11 March 2010, 10:57:17 AM
Quote from: bond on 11 March 2010, 10:28:50 AM
Mau komplit ya ikut retreat  ^-^

nanti ada info retreat tolong message saya ya..Tq.. ^^
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: fabian c on 11 March 2010, 02:45:32 PM
QuoteSaya mau sedikit sharing  ^:)^

Mohon bantuannya..

Mengapa Samatha dan Vipasana sangat "berbeda"?

Jelas seperti yang diketahui dulunya saya praktisi Vipassana,dan sudah beberapa kali saya mencoba untuk menggunakan teknik Samatha,tetapi hasilnya NIHIL..

selama saya berpraktisi Vipasana,yang saya rasakan adalah pengerakan pikiran yang sangat cepat,cepat,cepat dan liar..
Saudara Ricky yang baik, bukan hanya dalam Vipassana pikiran cepat dan liar, dalam
Samatha juga demikian, karena itu adalah sifat pikiran yang kurang terlatih.

Quotesedangkan saya tadi bersamatha yang saya rasakan berbeda total!!

didalam Samatha saya fokus hanya kepada "nafas",hanya kepada "nafas" saya tidak peduli lagi dengan semuanya,saya hanya konsentrasi kepada "nafas" dan setiap tarikan nafas,kenapa ya didalam Samatha,muncul semua "masa lalu" kita?dan yang anehnya kenapa semua masalah lalu yang muncul adalah sesuatu yang "indah" tetapi "menyakitkan"..dan selama saya bersamatha 1 jam,yang saya lihat jelas adalah saya "lupa" dengan kondisi yang lain selain nafas saya sendiri!![apakah saya salah jalan?]..

Bila muncul masa lalu berarti perhatian belum sepenuhnya pada objek, bila perhatian telah terpusat maka tak ada ingatan atau bentuk pikiran lain yang muncul, selain  objek konsentrasi.

Quotekemudian didalam Samatha,terlihat dengan jelas "emosi" "nafsu keinginan" yang seakan2 akan meledak,dan saya tetap konsentrasi ke "nafas" semakin konsentrasi "nafsu" tersebut semakin membesar,dan saya semakin marah ,marah dan marah,...kemudian ada sesi dimana "nafas" benar2 terasa di kedua "lubang" hidung,dan sensasi tersebut kemudian menjalar ke seluruh tubuh,perlahan dan rileks..

Pada Samatha Bhavana Bila ada nafsu keinginan jangan ditanggapi, (menolak, memikirkan, menganalisa dsbnya adalah bentuk tanggapan), bila ditanggapi maka bentuk batin tersebut dapat bertambah kuat. Jadi yang perlu dilakukan bila keadaan batin muncul hanya diketahui lalu lupakan dan kembali ke objek konsentrasi.

Pada konsentrasi yang baik kita mampu memperhatikan objek tak terputus dan objek konsentrasi menjadi jelas, lalu karena batin tak memikirkan apapun maka ketegangan batin lenyap dan kita menjadi rileks (batin berkaitan dengan jasmani).

QuoteBeda antara Samatha dan Vipasana yang saya rasakan itu...Dan selama bersamatha,saya tidak mengalami "rasa" sakit yang berlebihan,tetapi sewaktu Vipasana kendala terbesar adalah pikiran yang bergerak dengan sangat cepat,terus memikirkan apa yang akan terjadi nanti,dan rasa sakit yang luar biasa di sekujur tubuh..

Mohon kepada praktisi Samatha Bhavana,untuk menguraikan apakah saya salah jalan? ^:)^

Anumodana _/\_
Pada Samatha bhavana rasa sakit tidak muncul berlebihan karena tidak diperhatikan, sehingga rasa sakit tidak terlalu mengganggu.

Tetapi pada Vipassana kita mengamati semua keadaan batin dan jasmani yang muncul dengan penuh perhatian, sehingga pada waktu rasa sakit muncul maka akan nampak semakin jelas. Rasa sakit yang semakin jelas (karena perhatian) tidak dibarengi kemampuan menerima rasa sakit sebagaimana apa adanya bagi meditator pemula, akan menyebabkan perasaan itu semakin terasa, ditambah dengan kekhawatiran yang muncul menyebabkan meditator semakin melekat pada rasa sakit itu seperti memberi minyak pada api, sehingga rasa sakit terasa semakin kuat.

Rasa sakit yang kuat membuat perhatian kita melekat pada objek sakit tersebut, dan akibatnya konsentrasi kita bertambah kuat pula, pada akhirnya konsentrasi yang bertambah kuat membuat rasa sakit semakin berkurang.

Rasa sakit pada meditasi Vipassana merupakan objek yang baik, yang meningkatkan konsentrasi dan membuat kita menyadari Kebenaran Ariya pertama, yaitu Dukkha Ariya Sacca.

semoga keterangan ini membantu.

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 12 March 2010, 03:40:33 PM
betul bro fabian..itu saya alami semalam!!!

setuju...ketika rasa sakit itu muncul,saya keingat dengan kebenaran mulia pertama...saya berkata sambil bernafas..ini sakit...ini sakit..ini sakit...saya memperoleh kesempatan agung untuk melihat kebenaran pertama... :)

wow..makasih!!!


_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Tekkss Katsuo on 12 March 2010, 10:26:02 PM
melihat rasa sakit belum tentu memahami/melihat kebenaran pertama, adanya dukkha, sama halnya seseorg karena selama ini telah mengetahui bahwa rasa sakit itu ada lah penderitaan maka tertanamlah didalam benak itu adalah dukha, dengan demikian ketika rasa sakit ini muncul, mereka akan menganggap sudah melihat kebenaran pertama,, sama halnya seseorg yang senantiasanya mendengar aniicca, bahwa anicca adalah tdk kekal, maka ketika dia melihat tubuh seseorg yg cantik, kemudian beberapa bulan lagi melihat ada perubahan jd jelek, maka dia menganggap sudah melihat yg disebut anicca.. sebenarnya ini adalah penglihatan semu dr kebenaran pertama, seseorg melihat kebenaran pertama, apabila muncul sesuatu yg amat sulit utk dijelaskan yg bisa saya katakan adalah pengetahuan yg muncul karena pemahaman akan dukkha secara langsung, melihat aniicca dan anatta, kaitan diantaranya, kemudian muncul pengetahuan karenanya, ini baru bisa disebut kebenaran pertama. adanya Dukkha....

melihat kebenaran pertama bukanlah hanya melihat rasa sakit, kemudian mengira rasa sakit itu dukkha, coba bro Riky liat lebih jauh lagi, lebih mendetail lagi segala proses yang terjadiii, secara keseluruhan...
semoga bermanfaat. Cia Youuuuuuuuuuuu
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: fabian c on 13 March 2010, 09:45:55 AM
Quote from: Riky_dave on 12 March 2010, 03:40:33 PM
betul bro fabian..itu saya alami semalam!!!

setuju...ketika rasa sakit itu muncul,saya keingat dengan kebenaran mulia pertama...saya berkata sambil bernafas..ini sakit...ini sakit..ini sakit...saya memperoleh kesempatan agung untuk melihat kebenaran pertama... :)

wow..makasih!!!


_/\_

Bro Riky yang baik, bila muncul rasa sakit lagi, selain melihat dan menyebut sakit...sakit.... coba lebih jauh masuk ke dalam rasa sakit itu sendiri (dengan sikap batin menerima). Sebenarnya dalam sakit itu sendiri ada dua karakteristik yang lain... (tetapi pada waktu meditasi jangan dipikirkan atau direnungkan atau dianalisa, atau dicari-cari. Hanya melihat, menerima dan mencatat sakit...sakit...) dengan bertambah kuatnya konsentrasi kita akan melihat sendiri.

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 13 March 2010, 11:23:17 AM
Apakah mesti konsentrasi terhadap nafas kembali dan mengacuhkan rasa sakit itu?kalau menerima dan melepas itu bukannya sama saja dengan vipasana bro fabian?

Anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: fabian c on 13 March 2010, 02:12:48 PM
Quote from: Riky_dave on 13 March 2010, 11:23:17 AM
Apakah mesti konsentrasi terhadap nafas kembali dan mengacuhkan rasa sakit itu?kalau menerima dan melepas itu bukannya sama saja dengan vipasana bro fabian?

Anumodana _/\_

Nampaknya saudara Riky belum bisa benar-benar membedakan antara Samatha dan Vipassana. Yang saya terangkan diatas adalah Vipassana. Sedangkan pada Samatha segala sesuatu yang muncul jangan diperhatikan (walaupun dunia kiamat jangan diperdulikan, termasuk rasa sakit). Pada Samatha/Anapanasati prakteknya lebih sederhana, perhatian terus tertuju pada keluar masuknya nafas, ikuti dengan seksama, tanpa terputus seperseribu detik sekalipun.

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 13 March 2010, 04:04:02 PM
iya,saya paham tetapi saya sekarang fokus dengan teknik Samatha bukan Vipasanna :)

anumodana _/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: fabian c on 13 March 2010, 07:44:57 PM
Quote from: Riky_dave on 13 March 2010, 04:04:02 PM
iya,saya paham tetapi saya sekarang fokus dengan teknik Samatha bukan Vipasanna :)

anumodana _/\_

Baiklah bila demikian sekarang lebih jelas, pada Samatha bila muncul rasa sakit (setelah didahului rasa kesemutan) kita jangan perdulikan. Bila berubah menjadi sakit dan terasa telah sangat mengganggu, boleh ganti posisi kaki. Karena dalam Samatha kita butuh ketenangan dan keadaan batin yang menyenangkan, jika ada rasa sakit ditahan maka akan timbul ketegangan yang akan  menghalangi timbulnya ketenangan, atau bahkan merusak ketenangan yang telah  timbul.

Semoga keterangan ini membantu

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 14 March 2010, 05:51:15 PM
oo..begitu ya?rasa sakit tidak perlu ditahan?tapi apakah itu tidak "memanjakan" kita?

maksud saya bukankah Samatha itu berpatok pada konsentrasi dan samma vayama?

Anumodana!
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: The Ronald on 14 March 2010, 09:28:36 PM
hmm.. gak usah di tahan tp dia biarkan....
jd semisal klo kaki sakit ini, anggap saja tuh kaki bukan bagian dari tubuh.. biarin.. mo putus, putus aja sekalian (klo aku seh biasanya gitu.. entah salah ato benar)
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Indra on 14 March 2010, 10:02:30 PM
kalau sakit ditahankan dan konsentrasi jadi buyar, lebih baik mengalah sama sakit dan bisa tetap mempertahankan konsentrasi.
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Riky_dave on 15 March 2010, 07:26:46 PM
maksudnya "tahan" itu diartikan sebagai bagaimana ya..misalnya kita duduk 15 menit,30 menit,muncul rasa sakit,kita biarkan tuh rasa sakit dan terus berkonsentrasi kepada nafas kita..itu maksud saya dengan "ditahan",sori2 keterbatasan kata2.. :)

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: fabian c on 15 March 2010, 10:03:27 PM
Quote from: Riky_dave on 14 March 2010, 05:51:15 PM
oo..begitu ya?rasa sakit tidak perlu ditahan?tapi apakah itu tidak "memanjakan" kita?

maksud saya bukankah Samatha itu berpatok pada konsentrasi dan samma vayama?

Anumodana!
Saudara ricky yang baik, maksudnya bila cuma sakit sedikit dan tak mengganggu konsentrasi kita, tak perlu mengubah posisi (bila sakit sedikit sudah mengubah posisi maka bisa disebut memanjakan). Tetapi bila rasa sakitnya mulai membuat kita gelisah maka sebaiknya ganti posisi, sejalan dengan komentar saudara Indra
Quoteauthor=Indra link=topic=15208.msg249347#msg249347 date=1268578950]
kalau sakit ditahankan dan konsentrasi jadi buyar, lebih baik mengalah sama sakit dan bisa tetap mempertahankan konsentrasi.
Jadi beda dengan Vipassana, bila Vipassana kita berusaha menahan dan memperhatikan rasa sakit yang timbul.
Dalam Samatha tidak demikian, dalam Samatha rasa sakit jangan diperdulikan, kecuali sudah membuat kita gelisah, maka ganti posisi.

_/\_
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: Hendra Susanto on 16 March 2010, 12:06:17 AM
klo sakit muncul itu artinya konsentrasi melemah.. sebaliknya jika konsentrasi kuat maka sakit tidak muncul
Title: Re: Vipasana Dan Samatha [Nanya!]
Post by: fabian c on 16 March 2010, 11:45:55 AM
Quote from: Hendra Susanto on 16 March 2010, 12:06:17 AM
klo sakit muncul itu artinya konsentrasi melemah.. sebaliknya jika konsentrasi kuat maka sakit tidak muncul

Ya benar saudara Hendra yang baik, ada korelasi yang kuat antara konsentrasi dan rasa sakit. lebih tepatnya: semua fenomena batin tak dapat mempengaruhi/menggoyahkan konsentrasi yang kuat.

_/\_