Forum Dhammacitta

Kusala Kamma Yang Langsung Berbuah
Dituturkan langsung oleh Ibu Mettasari, Dokter


--------------------------------------------------------------------------------

Tanggal 12 Mei 1998, jalan di depan rumah saya yang biasanya kenderaannya padat merayap / ramai dilalui berbagai macam kenderaan, tiba-tiba menjadi sepi karena ternyata tak satupun kenderaan diijinkan untuk melintas. Pada saat yang hampir bersamaan, telephone berdering dari berbagai penjuru, baik yang menanyakan keadaan kami, maupun yang menginformasikan situasu di sekitar rumah / kantornya. Saat itu saya merasa kalau sesuatu yang kurang menyenangkan bisa terjadi, maka saya segera mengajak suami membaca paritta kira-kira mulai pukul 18.00 dan ternyata... selama kami membaca paritta, banyak sekali suara yang menakutkan terdengar, mulai dari suara besi ditarik dan dirobohkan, suarau sorak sorai dan tepuk tangan sekelompok orang memecahkan keheningan malam yang semakin mencekam, sampai suara ledakan yang sangat keras seperti suasana perang di film-film (pertama kali dalam hidup merasakan suasaan seperti ini). Kami semakin khusuk membaca paritta yang terus kami lantunkan sampai kira-kira pukul 22.00 di mana tidak terdengar lagi suara sama sekali.

Saat itu kami merasa aman, seolah-olah lepas dari mara bahaya yang sangat mencemaskan. Karena fisik pun terasa lelah, kami langsung tertidur nyenyak. Namun kira-kira pukul 5.30 pagi, tiba-tiba kami dikejutkan oleh suara telephone dari seorang teman yang tinggal di belakang rumah. Katanya semalaman ia terus terjaga (tidak mau tidur) karena merisaukan kobaran pai yang menyala sedemikian besarnya di depan rumah kami. Sejak semalam pula ia terus mencoba menelephone kami ingin mengetahui keadaan rumah kami tetapi tidak pernah berhasil / nada telephonenya selalu sibuk (padahal telephone tidak rusak dan kami tertidur nyenyak. Mendengar informasi tersebut kami segera bangun untuk melihat apa yang terjadi. Ternyata dua buah mobil tepat di depan rumah kami sudah ditaruk keluar dari garasi dan hangus terbakar, tapi mobil dan rumah kami dalam keadaan baik-baik saya dan ketika itu saya melihat ada seorang pemuda tak dikenal menceritakan kalau sebenarnya semalam ada juga pemuda tak dikenal menceritakan kalau sebenarnya semalam ada juga yang ingin menyeberang ke rumah kami tapi ia melarangnya. Karena itu ia menyarankan agar kami segera memindahkan mobil ke tempat yang lebih aman, kuatir nanti siang akan ada gelombang kedua yang datang kembali untuk merusak. Setelah memberi nasehat tersebut ia pun berlalu ketika saya masih tertegun merasakan kebaikan hatinya yang tulus!

Siang hari dipertengahan bulan November 1998 saat kami baru saja selesai memperingati tujuh hari meninggalnya ibu kami tercinta, sebelum pulang ke rumah kami mampir ke rumah jompo untuk menyumbangkan berbagai keperluan atas nama ibu saya almarhum. Saat itu pembantu saya menelephone dan menyarankan agar saya jangan pulang dulu ke rumah karena menurut radio yang didengarnya banyak mobil yang disekitar rumah kami yang diganggu dan dijalan raya di depan rumah kami ada ribuan massa yang datang entah dari mana. Mendapat informasi seperti itu saya langsung meminta pembantu saya yang juga beragama Buddha untuk bersikap waspada dan terus membaca paritta. Malam itu kami menginap di rumah kakak. Ketika pagi harinya kami pulang ke rumah, banyak rumah tetangga yang kaca rumahnya pecah dan dijarah tapi rumah kami selamat! (Seandainya waktu itu kami tidak berdana ke rumah jompo dan langsung pulang ke rumah, apa yang akan terjadi?) Apakah keberuntungan / keselamatan kami akibat kusala kamma yang langsung berbuah? Manfaat baca paritta? Atau hanya kebetulan?

(Dikutip dari buku Melangkah dalam Dhamma, Yayasan Dana Pendidikan Buddhis Nalanda, Jakarta, 2001)



--------------------------------------------------------------------------------
Copyright © 1999 - 2005 Bodhi Buddhist Centre Indonesia. All rights reserved.
--------------------------------------------------------------------------------
 


 

Kesaksian.......

artikel yg bagus, anumodana atas postingannya bozz,..wew kekuatan paritta
tapi harus disadari jgn menggantungkan apa pun kepada paritta..
ini semua yg bekerja adalah kamma

itu kekuatan paritta ato kekuatan kamma? dari yg aku liat seh itu kekuatan dari kamma mereka..dan bukan dari paritta only... ;D

Kekuatan Paritta atau Kamma ???
Siapa yang bisa tahu ???

Tapi memang ada beberapa cerita serupa dengan yang diposting oleh Bro Hengki diatas.

Pada saat kejadian kerusuhan Mei 1998, ada seorang umat yang memang sehari-harinya rajin sembahyang dan baca Paritta tinggal di sekitar kota (saya lupa tepatnya dimana, karena yang saya ceritakan ini dialami sendiri oleh teman dari kenalan saya), pada saat kejadian kerusuhan, dia melihat sekeliling (para tetangga) rumahnya ada yang dijarah, kendaraannya ada yang di bakar, maka diapun pasrah, sambil berdoa dalam hati (memanjatkan Paritta2), dia pun membuka pintu rukonya sambil bermaksud berkata kira2 begini : "Kalian mau jarah, mau ambil harta benda kami, silahkan deh asal jangan ganggu keselamatan jiwa kami", tetapi ketika pintu ruko telah dibukanya lebar2, ada kemujijatan yang terjadi, tidak ada satu-pun orang2 (pelaku penjarahan) yang bahkan memandang kearahnya (seolah-olah invisible kali), dan akhirnya orang2 tersebut hanya lewat tanpa melihat sedikitpun kearahnya, dan selamatlah teman dari kenalan saya tersebut.

Sebenarnya cerita serupa ada beberapa yang saya dengar kesaksiannya termasuk ruko ipar saya di daerah Jembatan Tiga yang para tetanganya cukup parah dilempari, tapi ruko ipar saya hanya terkena 2 lemparan yang memecahkan kacanya (2 lubang), memang ipar saya ini rajin sembahyang dan rajin baca Paritta serta sering berdana bagi yang kurang mampu.

So, kalo ditanya peran Kamma atau Paritta?? whatever lah.... Saya hanya yakin satu hal : Jika kita berusaha mempraktekkan Buddha Dhamma dengan baik (banyak berbuat baik, rajin sembahyang / baca Paritta, bisa mengendalikan ucapan, pikiran dan perbuatan dengan baik), maka kita akan dijauhkan dari hal2 yang tidak diinginkan. Semoga !! _/\_

 [at] atas
pikiran "watever" itulah..yg menghambat kemajuan batin... ;D tul gk?

Quote from: El Sol on 31 January 2008, 12:32:09 PMpikiran "watever" itulah..yg menghambat kemajuan batin... ;D tul gk?

:-? kayaknya betul jg Sol  ;)

Dan bijimana kalo dah rajin sembahyang, rajin baca paritta, dll, ga taunya karma buruk berbuah, trus akhirnya ada oknum lain masuk, mengiming2i agama laen, ketarik deh tuh orang masuk agama laen :hammer:

 [at] atas
kamma buruk berbuah..kalo sering beramal..gk mungkin sakit banget...

jamin deh~~

_/\_

Quote from: ryu on 31 January 2008, 01:21:08 PM
Dan bijimana kalo dah rajin sembahyang, rajin baca paritta, dll, ga taunya karma buruk berbuah, trus akhirnya ada oknum lain masuk, mengiming2i agama laen, ketarik deh tuh orang masuk agama laen :hammer:

Banyak kasus kayak gini. Kebanyakan sih akhirnya pada pindah ke k*****n :hammer:

sol, bukan hanya kamma doang penyebab seseorang menderita, banyak hal yang di luar kamma yang bisa menyebabkan seseorang menderita, apa orang baik yakin dan pasti hidupnya akan bahagia? Apa orang jahat yakin hidupnya akan menderita? Aye rasa tidak sesimple itu deh.

Quote from: El Sol on 31 January 2008, 12:32:09 PM
[at] atas
pikiran "watever" itulah..yg menghambat kemajuan batin... ;D tul gk?

;D Sol.. saya gunakan kata 'whatever' disini cuma untuk tidak terjadi polemik aja, soalnya masing2 orang punya keyakinannya masing2 jadi silahkan kembali kepada keyakinannya masing2...

Dan saya gunakan kata 'polemik' karena terus terang, kadang saya lihat diskusi disini menjurus kepada debat untuk menang, bukan diskusi untuk menambah pengetahuan (walaupun tidak semuanya begitu), jadi supaya saya tidak terlibat didalam perdebatan yang kurang sehat, ya...kembalikan saja kepada keyakinan masing2.

Semoga kata2 yang saya gunakan tidak malah menyesatkan atau yang bisa menghambat perkembangan bathin seseorang.  ^:)^ _/\_

Quote from: ryu on 31 January 2008, 01:35:21 PM
sol, bukan hanya kamma doang penyebab seseorang menderita, banyak hal yang di luar kamma yang bisa menyebabkan seseorang menderita, apa orang baik yakin dan pasti hidupnya akan bahagia? Apa orang jahat yakin hidupnya akan menderita? Aye rasa tidak sesimple itu deh.

Betul sekali.... ^:)^ _/\_
Kalau dibahas akan panjang rasanya....

Tapi bagi saya pribadi, sebagai umat Buddhis saya akan :

Quoteberusaha mempraktekkan Buddha Dhamma dengan baik (banyak berbuat baik, rajin sembahyang / baca Paritta, bisa mengendalikan ucapan, pikiran dan perbuatan dengan baik), maka kita akan dijauhkan dari hal2 yang tidak diinginkan. Semoga !!  _/\_

Kalaupun karma buruk masih berbuah, kita sudah belajar dan mengerti tentang hukum sebab akibat baik yang berasal dari kehidupan masa lampau maupun sekarang (ini bagi saya pribadi loh!) _/\_

Soalnya saya tidak mempunyai kapasitas untuk menjelaskan lebih detail (yaitu tadi, banyak yang keyakinannya berbeda-beda disini), lagipula saya tidak pandai menulis.... ^:)^ _/\_

benar sekali bro kembara.
Yang saya heran di sini kenapa kita tidak mengambil manfaatnya atau melihat dari sisi baiknya. Malah yang dibahas yang kurang begitu perlu menurut saya.
Sorry kalau ada yang tersinggung.

Semoga kita semua semakin maju dalam Praktek Dhamma

Maybe ZAman di Era Modern ini Manusia2 suka melihat sisi negatifnya ketimbang Positifnya.

Kembara :
Kekuatan Paritta atau Kamma
Siapa yang bisa tahu

Betul, ada yang bisa tahu secara pasti 100%? adakah seorang yang sudah mencapai tahap arahat?

_/\_

Untung kaga ada muten roshi :))