Bagaimana menurut ajaran Sang Buddha ttg white lies, ada pendapat?apakah melanggar sila musavada..?
pertamaxxxx ;D
gw pernah bahas nech di waroeng english tp br sebatas pendapat pribadi, tp belum tau dr sisi pandang Buddhism
Quote from: bond on 26 January 2008, 06:09:02 PM
Bagaimana menurut ajaran Sang Buddha ttg white lies, ada pendapat?apakah melanggar sila musavada..?
IMO, kalau berbohong ya salah ya, terlepas dari black n whitenya. Tetapi semua tergantung dari dasar terjadinya tindakan seperti yang dibahas di Hukum Kamma : Membunuh dengan Perasaan Gembira. Vipaka yang ditimbulkan beda2..
Tapi misal ada kasus begini :
Misal ketika saya duduk, ada seseorang dikejar2 massa karena alasan yang belum jelas. Dan sembunyi pada suatu tempat. Saya melihat dia sembunyi.
Ketika massa bertanya pada saya. Mana orang tadi ?
Saya jawab begini sambil
BERDIRI Sejauh saya BERDIRI tadi, saya tidak melihat seorang pun yang lewat ?
Bagaimana pendapat rekan2 sedhamma? Termasuk pelanggaran sila ke 4 atau tidak ? Apakah berbohong ? ^-^
bisa kan anda tidak menjawab, sambil seperti org bisu atau org tuli.. cukup bilang aa.. (mirip org bisu kan)
kamu suka orang laen white lies kamu? kalo iya.. maka bolehlah kamu white lies orang lain..
kalo tidak..maka janganlah kamu white lies kepada orang lain...
seperti analogi..
ada orang yg suka makan pare..ketika diberikan pare maka dia akan merasa kamma baeknya berbuah..
sedangkan jika pare diberikan kepada orang yg gk suka makan pare..maka tentu saja dia akan berpikir kamma burukne berbuah..
kesimpulanne, jangan lakukan hal yg tidak disukai dirimu kepada orang lain... ;D
_/\_
dalam kasus mr. rubah :)
karma baik yaitu menolong menyelamatkan nyawa seseorang jauh lebih besar bobotnya dibandingkan berbohong karena mengatakan yg tidak sebenarnya.
jadi harus bijaksana, daripada berkata yg sebenarnya tapi mengakibatkan orang itu dihakimi massa. Mana yang jauh lebih baik?
Kalau kita diam saja, bisa saja kita malah yang dihakimi massa karena dianggap bersekongkol dengan orang yang diburu karena berusaha menyembunyikan orang itu. Kan malah jadi runyam :)
white lies :-$ kl kepepet ap boleh buat :??
^:)^, tetep az dilakuin dgn kesadaran penuh. :|
Quote from: mushroom_kick on 27 January 2008, 08:35:41 PM
white lies :-$ kl kepepet ap boleh buat :??
^:)^, tetep az dilakuin dgn kesadaran penuh. :|
Setuju dengan Sis. Mushroom...
Tambahin:
White lies bukannya tidak ada effectnya, segala perbuatan tetap ada effectnya, kamma baik berbuah baik, kamma buruk berbuah buruk...
Yang perlu dipahami juga, jangan berpandangan bahwa suatu perbuatan buruk (whitelies) "bukanlah kamma buruk mentang2 bertujuan baik". Perbuatan buruk tetaplah perbuatan buruk, pasti ada effectnya, minimal pada batin kita. Satu whitelie akan menimbulkan satu titik hitam pada batin kita, sering2 whitelie akan menimbulkan beberapa titik hitam pada batin kita. Beberapa titik hitam yg berpadu dengan batin akan membentuk suatu "kecenderungan", batin baru. Batin akan mudah/terbiasa untuk 'berbohong'. Berbohong menjadi 'gampang', tidak sesusah dulu. Bisa karna biasa.
Jadi, kembali ke kata2 Sis. Mushroom: KALAU KEPEPET dan DENGAN KESADARAN.
Dengan begini, kita melakukan whitelie jika betul2 tidak ada pilihan lain, dan amit2 untuk mengulanginya lagi dilain kesempatan.
Dengan berpandangan begini, kita harap, minimal bisa mengurangi 'kenyamanan' kita untuk ber-white lie... ;D
::
Kalo bikkhu yg white lies gimana?
emang ada bedanya kalau bhikkhu ?
Kan ada aturan2nya? Apakah mengikat/tdk?
Quote from: ryu on 28 January 2008, 02:11:16 PM
Kan ada aturan2nya? Apakah mengikat/tdk?
5 sila yg paling dasar,berlaku untuk bhikkhu maupun awam, yaitu: Pancasila Buddhist, point no. 4:
musavada veramani, menahan diri dari berbicara yang tidak benar.
::
dear all,
yang harus dipahami adalah white lies itu sebenarnya terdiri dari 2 proses, yaitu berbohong dan tujuan baik.
jadi pada nanti juga akan hasilnya masing-masing, jadi jangan disatukan seperti pada proses penjumlahan dan pengurangan ;D
dilema seperti ini sebenarnya banyak terjadi, misal pada prajurit yang sedang berperang, atau pada robin hood yang mencuri untuk kemudian didanakan
jika terjadi pada bhikkhu : saya berikan ilustrasi bahwa jika dia dalam kondisi lapar sekalipun, dan di depan dia tergeletak sebuah apel, dia sama sekali tidak boleh mengambil apel itu..... karena tujuan dari sila yang diucapkannya sebenarnya adalah membatasi keinginan2 pribadi dan sekaligus membuat bhikkhu (dalam hal ini Sangha) sebagai lahan untuk menanam jasa
semoga ini bisa dimengerti yah