Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Diskusi Umum => Topic started by: marcedes on 18 January 2010, 06:18:00 PM

Title: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: marcedes on 18 January 2010, 06:18:00 PM
teman-teman buddhis disini...pernahkah anda tahu kehidupan macam apa di luar kita?

saya ada cerita nyata....
kenalan saya mengalami hal buruk menimpa dirinya, waktu itu karena tradisi pernikahan tionghoa...biasanya pihak wanita membawa EMAS kepada pihak pria....
karena di rumah pria tidak terdapat brangkas....akhirnya setuju kalau emas itu di titipkan pada mertua ( orang tua pihak laki-laki )

setelah hidup berumah tangga cukup lama, akhirnya keributan pun mencuat...
wanita  tsb ingin membuat usaha sendiri dan pisah rumah sementara, kemudian wanita tsb meminta emas yg dulu di titip di mertua..
mertuanya pun menyangkal pernah menerima emas itu....sungguh ironis bertemu dengan keluarga perampok.

curhat si wanita ----> tidak lah mungkin waktu menitipkan mertua emas, meminta surat keterangan atau surat pernyataan.....,tar di bilang ga percaya....
----------------------
kemudian cerita lain lagi..
seorang penjual dupa di klenteng menikah dengan seorang gadis yg di-kira nya baik, bermoral dan pekerja keras.....
saat sudah berumah tangga 1 minggu-an...ternyata gadis ini bahkan tidak mau mencuci piring yg dipakai-nya sendiri untuk makan..
sungguh parah nya lagi....waktu sebelum menikah si pria mengira gadis ini orang kaya
pacaran pun memakai mobil pinjaman, setelah di telusuri............. yg kaya itu paman-nya.
--------------
ada pula pertemanan yg benar-benar brengsek...
tau nya cuma parasit, ketika di tanya mau masak apa...katanya ga lapar...tetapi begitu kita masak makanan entah mie instant, katanya masak-kan juga sekalian untuk dia...
ketika cuci piring, minta di cucikan sekalian,bahkan ketika bermain futsal bersama...dirinya tak mau di ganti/subtitusi...

kalau ngajak wanita makan, ngajak nya kek bos besar traktir, begitu pembayaran... kerja nya utak atik handphone lah...merokok terus alias tidak ada duit....
gaya kek orang kaya tetapi kantong orang miskin...parah dah..
sungguh tidak punya rasa malu !!!

------------------------------------------------------
kadang kita melihat sisi lain kehidupan orang lain...begitu banyak hal aneh....
moralitas nya begitu buruk, > bahkan menganggap sesuatu yg bukan miliknya adalah milik-nya....

malas bekerja dan tidak punya rasa malu > bahkan menanggap hal itu biasa....bayangkan meminta pembantu menuangkan air minum yg jaraknya dari wanita itu cuma 3 meter....padahal pembantu tersebut dari lantai berbeda...

suka memakai uang yg didapat dari keringat orang lain > pernahkah anda mendengar bahwa "si istri cuman tahu nya belanja tanpa pernah mau membantu suami?"


apakah anda semua disini ada yg demikian? kalau tidak maka syukurlah pada pelaksanaan sila anda di kehidupan sebelumnya
melihat peranan sila, membentuk karakter kita di kedepan...alangkah baiknya sila di jalankan dengan sebaik-baiknya..

sila pula membawa pada kebahagiaan, dan sila adalah fondasi dasar untuk mencapai kebahagiaan.....
sila pula sebagai dasar kita untuk mencapai nibbana....

_/\_
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: Juice_alpukat on 18 January 2010, 06:29:45 PM
Ini bgus buat renungan.
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: FZ on 18 January 2010, 07:21:38 PM
moral lain..
ketika berumahtangga.. ya.. seperti di thread lain.. gak bisa hanya dengan modal cinta..
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: Sunceā„¢ on 19 January 2010, 01:19:12 AM
bagus banget nih... but renungan
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: exam on 19 January 2010, 02:10:30 AM
hahaha
pengalaman pribadi ya ?
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: williamhalim on 19 January 2010, 06:59:11 AM
Quote from: marcedes on 18 January 2010, 06:18:00 PM

----------------------
kemudian cerita lain lagi..
seorang penjual dupa di klenteng menikah dengan seorang gadis yg di-kira nya baik, bermoral dan pekerja keras.....
saat sudah berumah tangga 1 minggu-an...ternyata gadis ini bahkan tidak mau mencuci piring yg dipakai-nya sendiri untuk makan..
sungguh parah nya lagi....waktu sebelum menikah si pria mengira gadis ini orang kaya
pacaran pun memakai mobil pinjaman, setelah di telusuri............. yg kaya itu paman-nya.
--------------




Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: Tekkss Katsuo on 19 January 2010, 09:48:53 AM
syukurlah setahu diriku, saya sampai skrg masih bisa memegang sila dengan cukup baikkk
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: darwin hua on 20 January 2010, 10:22:47 AM
Namo Buddhaya,

Sila adalah pondasi kita,marilah kita menjaga sila dengan baik,jika umat Awam menjalankan 5 sila dengan baik,pada hari Uposatha 1,8,15 dan 23 menjalankan Uposatha Sila

anumodana
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: darwin hua on 20 January 2010, 10:24:37 AM

Namo Buddhaya,

Ada penambahan lagi,jika kita benar2 menjalankan 5 sila tersebut dengan benar,maka kita juga udah bisa dilahirkan di alam Surga tersebut. :))
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: JH sugathadasa on 20 January 2010, 12:11:57 PM
wah cerita2 itu serem banget ya.. mmg pernah denger sih ada yg sampe seperti itu.

Bahkan tadi pagi, ada tmn yg curhat.
Punya cici suka ngutang ama bank tp ga mau/mampu bayar.
Yg ada adiknya (cewe) & mamanya dikejar2 ama tukang tagih.

Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: kusalaputto on 20 January 2010, 01:03:44 PM
ini lah hidup penuh dengan intrik n klo ada yang ngalami kejadian kyk d atas jangan cari kambing yang di cat pake warna hitam :))
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: markosprawira on 20 January 2010, 01:42:55 PM
saat kita menjauhi sila, hal2 seperti contoh2 diatas akan mendekat pada kita

tapi saat kita menjalankan sila, hal2 diatas justru menjauh dari kita


logikanya simpel : saat kita jauh dari sila, ya lingkungan kita akan ketemu dengan org2 yg ga bener juga khan? he3

demikian juga saat kita jalankan sila, kita juga akan masuk ke lingkungan yg org2nya bener.....
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: kusalaputto on 20 January 2010, 01:44:13 PM
^satujuh
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: marcedes on 20 January 2010, 10:07:10 PM
Quote from: markosprawira on 20 January 2010, 01:42:55 PM
saat kita menjauhi sila, hal2 seperti contoh2 diatas akan mendekat pada kita

tapi saat kita menjalankan sila, hal2 diatas justru menjauh dari kita


logikanya simpel : saat kita jauh dari sila, ya lingkungan kita akan ketemu dengan org2 yg ga bener juga khan? he3

demikian juga saat kita jalankan sila, kita juga akan masuk ke lingkungan yg org2nya bener.....
betul sekali bro markos.....
saya ada cerita nyata lagi....

ada seorang pria, karena kecelakaan maka akhirnya menjadi duda....karena memikirkan kehidupan rumah tangga, akhirnya memilih mencari pasangan hidup baru.

waktu itu teman gw( yg pintar meramal ) sudah bilang
"istri nanti mesti hati-hati soalnya mata duitan only dan mengincar harta"

terus waktu pokpoi di klenteng hasilnya juga jelek...
akhirnya karena menikah juga..soalnya yg dinasehati kagak percaya ramalan seh.....
sudah menikah waduh...
masa istri ambil duit dari laci toko 2 juta simpan d kamar mandi..bushet..terus ujung-ujung nya nyetor ke bapaknya....dan sehari bisa nyolong 300-500rb.

parahnya lagi sekeluarga wanita ini semua cuman tahu nguras duit si pria...
untung nya saudara-saudaranya ikut membantu...
hasilnya di ceraikan lagi, dan mesti bayar 100 juta.

-----------------------------------------------------------
saran :
mencari istri mesti melihat dari latar belakang keluarga pihak wanita juga....
kalau keluarga baik-baik kemungkinan hasilnya baik juga....
dan jangan percaya kelakuannya begitu saja waktu pacaran !!!
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: Jerry on 22 January 2010, 02:04:51 AM
Tambahan sedikit: Tidak semua hal selalu ditentukan dari yang lampau, tapi berbaur dengan bagaimana sikap dan tindakan kita di masa kini juga.
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: markosprawira on 22 January 2010, 01:14:01 PM
Quote from: marcedes on 20 January 2010, 10:07:10 PM
saran :
mencari istri mesti melihat dari latar belakang keluarga pihak wanita juga....
kalau keluarga baik-baik kemungkinan hasilnya baik juga....
dan jangan percaya kelakuannya begitu saja waktu pacaran !!!

ehm sharing diri saya sendiri sih : saya coba liat dulu ke latar belakang diri saya sendiri dengan batin secara jujur..... sudahkah saya berbuat yg benar? sudahkah saya sesuaikan diri dengan SILA?

karena jika kita mencari wanita yang baik2 tapi diri kita sendiri masih "jeblok"... yah maaf2 aja, pernikahan anda akan "menderita"
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: marcedes on 22 January 2010, 04:49:14 PM
Quote from: markosprawira on 22 January 2010, 01:14:01 PM
Quote from: marcedes on 20 January 2010, 10:07:10 PM
saran :
mencari istri mesti melihat dari latar belakang keluarga pihak wanita juga....
kalau keluarga baik-baik kemungkinan hasilnya baik juga....
dan jangan percaya kelakuannya begitu saja waktu pacaran !!!

ehm sharing diri saya sendiri sih : saya coba liat dulu ke latar belakang diri saya sendiri dengan batin secara jujur..... sudahkah saya berbuat yg benar? sudahkah saya sesuaikan diri dengan SILA?

karena jika kita mencari wanita yang baik2 tapi diri kita sendiri masih "jeblok"... yah maaf2 aja, pernikahan anda akan "menderita"
kalau saya pribadi sih, syukur kalau dapat istri yg lebih baik sila-nya....
soalnya saya bisa belajar untuk lebih baik juga.
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: Sukma Kemenyan on 23 January 2010, 01:02:24 AM
Quote from: marcedes on 18 January 2010, 06:18:00 PMapakah anda semua disini ada yg demikian?

kalau tidak maka syukurlah pada pelaksanaan sila anda di kehidupan sebelumnya

melihat peranan sila, membentuk karakter kita di kedepan...
alangkah baiknya sila di jalankan dengan sebaik-baiknya..
Maaf,
Tulisan diatas seolah-olah menyatakan...
"Sila yang baik, akan menjadikan anda bermoralitas baik pada kehidupan selanjutnya/kedepannya."

Saya sedikit tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Pernyataan yang seolah-olah menyalahkan pihak kedua.

Saya pribadi lebih memilih (dan lebih gampang melepas kekecewaan)
dengan pola pikiran: "Oh..., mungkin gw dulu pernah nge-geto'in orang"
yang tentunya... dengan pengharapan, tidak ada kamma-susulan yang tertanam akibat kekecewaan/dendam.

Saya menganggap, apes adalah sebuah vipaka atas kamma lampau gue.
Bukan karena "apes" nyari gara-gara ama gue, dan juga...
Bukan karena istri/anak/menantu/mertua/saudara/teman kurang moral
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: marcedes on 24 January 2010, 11:47:36 AM
Quote from: Kemenyan on 23 January 2010, 01:02:24 AM
Quote from: marcedes on 18 January 2010, 06:18:00 PMapakah anda semua disini ada yg demikian?

kalau tidak maka syukurlah pada pelaksanaan sila anda di kehidupan sebelumnya

melihat peranan sila, membentuk karakter kita di kedepan...
alangkah baiknya sila di jalankan dengan sebaik-baiknya..
Maaf,
Tulisan diatas seolah-olah menyatakan...
"Sila yang baik, akan menjadikan anda bermoralitas baik pada kehidupan selanjutnya/kedepannya."

hah bukankah memang demikian, menjaga sila yg baik akan menjadikan kita "tercendurung" baik pula.


Saya sedikit tidak setuju dengan pernyataan tersebut.
Pernyataan yang seolah-olah menyalahkan pihak kedua.

Saya pribadi lebih memilih (dan lebih gampang melepas kekecewaan)
dengan pola pikiran: "Oh..., mungkin gw dulu pernah nge-geto'in orang"
yang tentunya... dengan pengharapan, tidak ada kamma-susulan yang tertanam akibat kekecewaan/dendam.

Saya menganggap, apes adalah sebuah vipaka atas kamma lampau gue.
Bukan karena "apes" nyari gara-gara ama gue, dan juga...
Bukan karena istri/anak/menantu/mertua/saudara/teman kurang moral
Title: Re: bersyukurlah dengan SILA-mu
Post by: Jerry on 24 January 2010, 09:20:12 PM
Kata Sayadaw U Pandita, yang menolong kita untuk menjadi cenderung baik/buruk di kehidupan berikutnya adalah bagaimana pengembangan mental kita, yaitu Bhavana. Dana dan Sila adalah penyokong, tapi tidak benar2 mutlak menentukan.

Oya, apes belum tentu selalu karena kamma. Sang Buddha sendiri mengatakan bahwa tidak segala sesuatunya dikarenakan kamma masa lampau. Bagaimana kita menyikapi pada saat kini turut pula menentukan.