Mencari Kebahagiaan Dalam Buddha Dhamma
Oleh: Ven. Olande Ananda Thera
Sesungguhnya keberadaan atau usia Buddha Dharma adalah setua usia umat manusia, namun Buddha Dharma yang kita anut sekarang ini, adalah yang berasal dari Sang Buddha Gotama . Pangeran Siddharta yang mencapai Pencerahan Agung dan menjadi Buddha pada tahun 588 SM, dan mengajarkan kita tentang Empat Kebenaran Mulia. Sang Samma Sambuddha menyebutkan bahwa walaupun para Buddha tidak muncul di dunia ini, Empat Kebenaran tentang Adanya Dukkha, Sebab Dukkha, Akhir Dukkha, dan Jalan Menuju Akhir Dukkha. Dan semua Buddha yang muncul sebelum Sang Buddha Gotama, juga mengatakan dan mengajarkan hal yang sama, yaitu tentang Empat Kebenaran Mulia. Empat Kebenaran Mulia ini adalah bersifat universal, ia tidak hanya milik masyarakat India, Indonesia, Sri Lanka, atau yang lainnya, tetapi ia dapat ditemukan dimana saja di dunia ini dan di dunia lainnya.
Kita melihat bahwa Agama Buddha menyebar dari India ke Sri Langka, Burma, Thailand, Laos, Kambodia dan juga ke bagian Utara melalui Nepal menuju Tibet dan Cina, Jepang, Korea, Vietnam, sampai ke Indonesia. Dan sekarang Agama Buddha juga menyebar ke Australia, Amerika Utara, Amerika Selatan, bahkan sampai ke Rusia. Dalam perkembangan Agama Buddha seperti itu, kebudayaan dan tradisi masing-masing negara yang telah ada sebelum Agama Buddha datang, juga diadopsi ke dalam praktek keagamaan dari masing-masing negara tersebut. Oleh karena itu, Agama Buddha kelihatan sedikit berbeda bila dilihat dari sisi luarnya. Contohnya, bila kita melihat Buddha Rupam (Patung Buddha) di negara yang satu dengan yang lainnya, ada perbedaannya. Patung Buddha di Sri Lanka, China, Jepang, mereka semua memiliki ciri-ciri atau roman yang berbeda. Mungkin kalau Agama Buddha menyebar ke Afrika, kita juga akan menemukan Buddha yang hitam
Sesungguhnya aspek luar itu adalah tidak penting. Sang Buddha sendiri mengatakan: Ia yang melihat Dhamma, akan melihat Saya. Jadi sesungguhnya Dhamma-lah yang harus kita praktekkan dan realisasikan di dalam hidup kita masing-masing.
Kata/istilah Dharma atau Dhamma memiliki cukup banyak arti. Dhamma dalam Buddha-Dhamma-Sangha, berarti: Ajaran dari Sang Buddha. Dalam arti yang lebih luas, Dhamma dapat berarti: Hukum Alam, Hukum Sebab-Akibat, Hukum Paticca Samuppada, Hubungan Sebab-Musabab, Karma dan Vipaka. Kadang-kadang "Dhamma" juga dapat berarti: Kebenaran sejati.
Dalam puja bakti, kita selalu menguncarkan paritta Saccakiriya Gatha, yaitu Pernyataan Kebenaran, yang artinya: Buddha-Dhamma-Sangha adalah pelindungku. Tiada perlindungan lain bagiku, kecuali hanya Buddha, Dhamma, dan Sangha-lah sesungguhnya pelindungku.
Bila kita menerima BUDDHA sebagai pelindung kita, maka Buddha di sini sudah tentu adalah Sang Buddha Gotama, yang kita akui sebagai guru para dewa dan manusia, Ia yang kita terima sebagai Penuntun hidup, Penunjuk Jalan dari Dukkha (samsara) menuju Nibbana (Nirwana). Buddha, dalam arti yang lebih luas, bukan hanya Sang Buddha Gotama, tetapi Sifat Kebuddhaan atau Benih Kebuddhaan, yang mana hal ini sebenarnya sudah ada (terpendam) di dalam diri kita masing-masing. Ini adalah suatu fakta bahwa kita dapat mencapai Nibbana selaku makhluk manusia. Itu juga suatu perlindungan yang dapat kita pakai sebagai pelindung dan penunjuk jalan.
Dan bila kita menerima DHAMMA sebagai pelindung kita, maka kita tidak hanya berlindung katakanlah pada kitab-kitab suci yang berisi ajaran Sang Buddha, tetapi kita juga berlindung pada Hukum Alam; Hukum Dhamma; tentang Sebab-Akibat (Karma-Vipaka), Tiga Corak Umum (Tilakkhana); yaitu Anicca, Dukkha, Anatta—, dan Hukum Paticca Samuppada, menyadari mereka sebagai Hukum Alam, dan kita akan berjalan di atasnya.
Dan jika kita menerima SANGHA sebagai pelindung kita, kita dapat mengingat kembali ke jaman Sang Buddha Gotama, kepada lima orang bhikkhu pertama yang mencapai pencerahan ketika mendengar kata-kata Sang Buddha:
Sabbe Sankhara Anicca (Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak kekal).
Sabbe Sankhara Dukkha (Segala sesuatu yang berkondisi adalah tidak memuaskan).
Sabbe Dhamma Anatta (Segala fenomena alam adalah tanpa inti).
Kata-kata tersebut telah menjadi inspirasi bagi kelima bhikkhu, untuk merealisasikan Kebenaran di dalam diri mereka masing-masing, sehingga mereka terbebas dari lobha, dosa, dan moha. Kata-kata Sang Buddha itu telah membantu pikiran mereka untuk bebas dari beban derita dalam samsara ini dan mereka akhirnya menjadi Arahat. Sejak saat itulah Sangha dalam Buddha Sasana muncul. Dan sejak saat itu para bhikkhu dan bhikkhuni yang membentuk Sangha Buddhis telah meneruskan Sang Ajaran dengan mempelajari, mempraktekkan, dan mengajarkan Dhamma, sehingga sejak saat itu lebih dari 2500 tahun yang lalu sampai sekarang, terjalinlah satu garis yang tak terputuskan dari Sangha pertama, yang membimbing manusia untuk melewati Sang Jalan dari Buddha Dhamma ini.
Apabila kita berlindung pada Sangha, itu bukan bararti hanya pada Lokiya Sangha mereka yang memakai jubah bhikkhu atau bhikkhuni saja, tetapi juga kepada para Ariya Sangha, yaitu kumpulan makhluk yang berada di atas Sang Jalan, mereka yang telah masuk ke dalam Arus Menuju Nibbana. Itulah Ariya Sangha.
Jadi ketiganya Buddha, Dhamma, Sangha inilah yang disebut Sang Tiratana atau Tiga Permata atau Tiga Mutiara (Triple Gem) dalam Agama Buddha. Permata atau Mutiara sudah tentu adalah barang yang amat mahal, barang yang berharga; namun Permata Buddha, Dhamma, Sangha adalah jauh lebih berharga daripada semua jenis permata, emas atau berlian yang ada di dunia ini, karena Merekalah yang sesungguhnya dapat memberikan kita perlindungan yang lebih besar dan lebih tinggi daripada perlindungan yang dapat diberikan oleh segala macam jenis asuransi atau jaminan investasi emas-permata.
Karena manusia menginginkan keselamatan dan kelangsungan hidupnya, maka mereka mencoba untuk mengamankan/melindungi dirinya. Tetapi sering cara yang mereka lakukan adalah dengan mengumpulkan lebih banyak uang, rumah, mobil dan televisi, tetapi rupanya hal itu tidak membuat mereka merasa lebih bahagia. Jadi ada jaminan yang lebih tinggi di dunia ini daripada asuransi duniawi yang ada, yaitu kemungkinan tercapainya Pencerahan, yaitu bila kita menjalani Sang Jalan, mengikuti petunjuk Buddha, Dhamma, dan Sangha.
Sang Buddha pernah mengatakan bahwa mereka yang mencari perlindungan pada sebuah pulau kecil, di langit, atau di pohon-pohon, mereka tetap tidak dapat menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang sejati. Namun apabila mereka mengetahui bahwa di dalam diri mereka masing-masing telah ada benih-benih pikiran murni, batin yang bersih, cahaya Kebenaran, dan kebahagiaan Nibbana, maka mereka akan berhenti mengejar kesenangan duniawi yang tergolong kesenangan yang kecil, tetapi mencari jenis keselamatan, kedamaian, dan kebahagiaan di dalam diri mereka sendiri.
Memang sebenarnya tidak hanya para bhikkhu yang dapat merealisir kebahagiaan Nibbana, arus Jalan menuju Nibbana. Pada jaman Sang Buddha, kita dapat melihat bahwa terdapat banyak raja kaya, bankir, pedagang, yang mampu menapaki Sang Jalan dan sekaligus menikmati kebahagiaan duniawi. Mereka tidak melekat kepada harta duniawi, sehingga mereka dapat menikmati kebahagiaan di kedua dunia/alam (duniawi dan spritual).
Saya ingin memberikan sebuah contoh yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari agar lebih jelas, apa sebenarnya yang dapat membuat kita bahagia. Bila Anda mempunyai seorang anak kecil, dan si anak menginginkan sesuatu yang ia sukai misalkan es krim. Dia lalu minta es krim kepada ibunya, dan jika si ibu tidak segera memberikannya, si anak akan terus merengek, terus meminta, kadang-kadang sambil menangis dan berteriak-teriak minta es krim. Sehingga akhirnya ketika si ibu memberikan es krim kepada si anak, maka dengan serta-merta ia akan berhenti menangis atau berteriak, dan ia menjadi senang sekali. Si anak senang/bahagia, tetapi ia tidak menyadari dari mana datangnya rasa senang/bahagia itu. Ia mengira itu datang dari es krim tersebut. Tetapi bila kita melihat kejadian tersebut dari sudut psikologis, itu hanyalah penghentian yang sementara dari keinginannya terhadap es krim. Jadi dengan terbebasnya kita dari keinginanlah yang akan membuat kita bahagia.
Sama juga halnya dengan orang-orang dewasa, yang memiliki banyak keinginan yaitu ingin melihat benda-benda yang cantik atau indah, mendengar suara-suara yang merdu, mencium bau yang harum/segar, mengecap makanan yang lezat-lezat, mendapatkan sensasi sentuhan fisik yang mengenakkan, dan memikirkan atau merencanakan gagasan-gagasan yang menarik.
Sang Buddha tidak pernah berkata: "Jangan engkau nikmati hal-hal tersebut! Beliau juga tidak pernah berkata: "Jangan merasa gembira/bahagia! Dan Sang Buddha mengatakan bahwa bukannya dengan memiliki benda-benda (materi) yang akan memberikan kebahagiaan, tetapi dengan terbebasnya kita dari kemelekatan dan ikatan nafsu keinginanlah yang sesungguhnya memberikan kebahagiaan yang lebih tinggi.
Orang-orang yang tidak menyadari hal ini, tidak akan pernah merasa puas dengan apa yang telah dimiliki. Bila mereka telah memiliki sebuah mobil, mereka ingin memiliki 2 buah. Bila mereka telah memiliki sebuah rumah kecil, mereka ingin rumah besar, bila mereka telah memiliki TV 29 inch, tahun depan mereka ingin model yang lebih besar atau model terakhir. Mereka pikir bahwa hal itulah yang akan dapat memberikan mereka kebahagiaan.
Jadi nafsu-nafsu keinginan dan penimbunan materi duniawi tersebut tidak akan pernah berakhir selama seseorang belum menyadari bahwa kebahagiaan bukannya datang dari hal tersebut. Sementara orang bahkan pergi ke tempat-tempat yang jauh, ke bulan misalnya, untuk mencari kedamaian dan keselamatan bagi dirinya. Atau ada juga yang ingin membekukan tubuhnya setelah ia mati, sampai orang menemukan cara pengobatan bagi penyakitnya, sehingga nanti ia dapat dihidupkan lagi, lalu disembuhkan dari penyakitnya, dan hidup untuk selama-lamanya. Mereka tidak segan-segan untuk mengeluarkan ribuan dolar untuk hal itu, dan tidak menyadari bahwa ada keselamatan dan kebahagiaan yang lain daripada itu. Kadang-kadang kalau kita minta kepada orang itu untuk memberikan sedikit saja dari uangnya untuk didermakan, untuk menolong anak-anak miskin agar mendapat pendidikan yang cukup, atau untuk melakukan kegiatan sosial yang berguna, maka kita akan menemui kesulitan, walau hanya untuk beberapa rupiah saja.
Sang Buddha telah menunjukkan bahwa adalah nafsu keinginan dan kemelekatanlah yang sesungguhnya menyebabkan kita selalu merasa tidak puas, yang menyebabkan kita menderita.
Saya akan memberikan sebuah contoh lain lagi, yaitu bagaimana cara menangkap seekor monyet. Dengan adanya perumpamaan, akan memudahkan bagi kita untuk mengerti. Sebenarnya kita dapat membandingkan atau mengibaratkan pikiran kita (pikiran manusia) dengan seekor monyet, yang selalu ingin pergi mencari kesenangan. Ia melompat dari satu pohon ke pohon lain, makan sedikit buah ini lalu membuangnya, makan sedikit buah itu lalu membuangnya. Ia selalu tidak bisa diam. Sekarang, orang telah menemukan sebuah cara untuk menangkap kera tersebut, dengan memakai umpan sebuah buah kelapa yang diberi lubang kecil yang mana dapat dimasuki oleh tangan kecil si kera, dan menaruh gula-gula di dalamnya. Buah kelapa itu lalu diikatkan pada sebuah rantai. Ketika sang kera mencium manis dari gula-gula tersebut, ia akan datang mendekat dan ingin mengambilnya, sehingga ia memasukkan tangannya ke dalam lubang kelapa, mengambil gula-gula tersebut, dan menggenggamnya. Ketika ia akan menarik dan mengeluarkan tangannya, tidak bisa, karena sekarang tangannya menggenggam sesuatu, sedangkan lubang kelapa itu hanya pas bila tangannya tidak menggenggam. Oleh karena kera itu sangat menginginkan gula-gula tersebut dan melekat dengan keinginannya, ia tidak mau melepaskan gula-gula itu, sehingga ia juga tidak bisa pergi/bebas dari tempat itu, sampai orang datang dan berhasil menangkapnya. Jika saja kera malang itu dapat menyadari bahwa dengan melepaskan kemelekatannya terhadap gula-gula itu, maka ia akan dapat membebaskan dirinya.
Demikian juga sama halnya dengan manusia, jika dapat menyadari bahwa nafsu keinginan dan kemelekatanlah yang menyebabkan ia terperangkap dalam lingkaran samsara, maka mereka sesungguhnya dapat membebaskan batinnya dan menjadi bahagia dalam hidup ini, tidak sesudah mati.
Jika kita dapat menerapkan prinsip tersebut —kemelekatan dan pelepasan, dan mencari kebahagiaan pada jalan yang benar, dan tetap hidup di dunia, menyelesaikan tanggung jawab hidup kita, melakukan perbuatan-perbuatan baik terhadap orang tua, kakak-adik, guru, pelayan, dan hidup dalam kesenangan yang bisa diberikan oleh materi duniawi tetapi tidak melekat, hidup dengan bijaksana dan seimbang, maka sesungguhnya kita dapat bahagia dalam dunia ini dan juga mampu menyadari banyak hal yang telah Sang Buddha ajarkan, seperti Kebenaran tentang Hukum Sebab-Musabab dari kebahagiaan dan penderitaan.
Hal lainnya lagi yaitu Sang Buddha tidak pernah memaksa kita untuk mempercayai sesuatu hanya karena adanya suatu kekuasaan. Beliau berkata, sekalipun mungkin itu telah dikatakan di dalam kitab-kitab suci, begini-begitu, dan juga bila sekalipun sesuatu itu dipercayai oleh sebagian besar orang, atau sudah merupakan tradisi yang mengajarkan begini-begitu, dan bahkan Saya, demikian Sang Budha berkata mengajarkan engkau sesuatu, jangan langsung percaya begitu saja, tetapi buktikanlah olehmu sendiri kebenarannya. Jika hal itu adalah bermanfaat, yang membuat engkau bebas dari rasa marah, takut, serakah, dan rasa benci, maka berpeganglah pada hal itu, karena itu adalah Dhamma. Namun jika sesuatu itu nenyebabkan semakin timbulnya rasa marah, takut, serakah, dan rasa benci, maka tolaklah hal itu karena itu bukanlah Dhamma.
Demikianlah uraian Dhamma saya kali ini dan saya berharap kalian dapat mempraktekkan lebih banyak rasa cinta kasih (metta) dan belas kasihan (karuna), seperti yang Sang Buddha ajarkan, juga kedermawanan dan kebijaksanaan dengan cara melatih sila, mempraktekkan samadhi, dan merealisir panna dalam hidup kalian masing-masing, baik di dunia ini maupun dunia berikutnya.
Dikutip dari Mutiara Dhamma IV
_/\_ :lotus:
Mantap Banget Isi artikelnya...... ^:)^
Semoga kita bisa mendapatkan Kebahagiaan Dalam Dhamma.
Anumodana ... ^:)^
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
Kadang kala sewaktu kita mulai bercerita..... Buddha Dharma...dst, dst...
org yg bukan seagama akan menjaga jarak....(walaupun itu utk menambah kebahagiaan...)
nah bagaimana kalau judulnya...
8 cara Menambah Kebahagiaan dgn mempelajarin Hukum Sebab Akibat
aTAu
8 cara Menambah Kebahagiaan dgn mempelajarin Hukum Alam
apakah bisa dibuatkan semacam seminar.... oleh sis Lily?.....
ok saya tunggu postingnya...
Bro Tiga Rebu...
Kalo judulnya di ganti oleh Bro Tiga Rebu... berarti Bro Tiga Rebu lah yang buat seminarnya.... kapan launchingnya? ...... ;D
Masih ingat lagu ini : Kau yang memulai...kau yang mengakhiri...dst..
Anumodana atas perhatiannya... _/\_
:lotus:
Quote from: Lily W on 25 November 2008, 02:43:07 PM
Bro Tiga Rebu...
Kalo judulnya di ganti oleh Bro Tiga Rebu... berarti Bro Tiga Rebu lah yang buat seminarnya.... kapan launchingnya? ...... ;D
Masih ingat lagu ini : Kau yang memulai...kau yang mengakhiri...dst..
Anumodana atas perhatiannya... _/\_
:lotus:
Thanks sis Lily.... nama tiga Rebu menjadi populer atas dukungan anda...
utk mempermudah ketik... boleh koq disebut aja 3r (tiga rebu).....
8 cara mudah berbahagia melalui hukum alam.....Tolong dibantu donk.... sis Lily....
1. Mengetahui kehidupan adalah perubahan....
2.
...
8.
Apakah bener yg #1 ?
senior2 tolong dibantu dong!.....
Quote from: johan3000 on 26 November 2008, 09:24:32 AM
Thanks sis Lily.... nama tiga Rebu menjadi populer atas dukungan anda...
utk mempermudah ketik... boleh koq disebut aja 3r (tiga rebu).....
8 cara mudah berbahagia melalui hukum alam.....
Tolong dibantu donk.... sis Lily....
1. Mengetahui kehidupan adalah perubahan....
2. Mengetahui Perubahan itu adalah tidak memuaskan....
...
8.
Apakah bener yg #1 ?
senior2 tolong dibantu dong!.....
Kebahagiaan Dalam Dhamma adalah Jika kita dapat merasakan bahwa Kehidupan kita menjadi lebih berarti atau bermakna setelah mempraktekan Dhamma.
_/\_
Thanks & Best Regards
Gunawan S S
8 cara mudah berbahagia melalui hukum alam.....
1. Mengetahui kehidupan adalah perubahan.... (johan3000)
2. Mengetahui Perubahan itu adalah tidak memuaskan.... (Lily W)
3.
...
8.
Please... help
siapa menyusul (mohon menggunakan istilah umum/non agama)
Bro Gunawan.... ayo menyusul...
thanks again! (terutama Lily W)
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 09:14:04 AM
8 cara mudah berbahagia melalui hukum alam.....
1. Mengetahui kehidupan adalah perubahan.... (johan3000)
2. Mengetahui Perubahan itu adalah tidak memuaskan.... (Lily W)
3. Mengetahui Perubahan dan Tidak memuaskan itu adalah merupakan perpaduan (berkondisi)... (Lily W)
4. Mengetahui selain segala sesuatu yang merupakan perpaduan (berkondisi) juga ada yang tidak berkondisi....(Lily W)
5. Mengetahui segala sesuatu yang merupakan perpaduan (berkondisi) dan yang tidak berkondisi itu tidak bisa dimiliki... (Lily W)
...
8.
Please... help
siapa menyusul (mohon menggunakan istilah umum/non agama)
Bro Gunawan.... ayo menyusul...
thanks again! (terutama Lily W)
cmiiw...
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 10:18:26 AM
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 09:14:04 AM
8 cara mudah berbahagia melalui hukum alam.....
1. Mengetahui kehidupan adalah perubahan.... (johan3000)
2. Mengetahui Perubahan itu adalah tidak memuaskan.... (Lily W)
3. Mengetahui Perubahan dan Tidak memuaskan itu adalah merupakan perpaduan (berkondisi)... (Lily W)
4. Mengetahui selain segala sesuatu yang merupakan perpaduan (berkondisi) juga ada yang tidak berkondisi....(Lily W)
5. Mengetahui segala sesuatu yang merupakan perpaduan (berkondisi) dan yang tidak berkondisi itu tidak bisa dimiliki... (Lily W)
...
8.
Please... help
siapa menyusul (mohon menggunakan istilah umum/non agama)
Bro Gunawan.... ayo menyusul...
thanks again! (terutama Lily W)
cmiiw...
_/\_ :lotus:
Hi sis Lily....
karna buntutnya ada kata TIDAK BISA DIMILIKI....
jadi bahagia yg bagaimana yg bisa dimiliki?
atau perlu kembali melihat kembali defenisi bahagia?
thanks...and wait for your help....
apa pengetahuan itu kebahagiaan
[at] 3 R
Maksudnya Kebahagiaan itu tidak bisa dimiliki dan hanya bisa dialami, setelah mengalaminya udah selesai... gitu lho... ;D
Cobalah renungkan... apakah bahagia itu bisa selamanya? ;D
Maaf... kalo membuat Bro 3 R bingung...
_/\_ :lotus:
ada sedikit yg membuat saia binun
mengetahui kehidupan adalah perubahan
mengetahui perubahan adalah tidak memuaskan
itu artinya kita memahami bukan?
kalo tidak paham bagaimana kita bisa mengetahui kalo mengetahui kehidupan/perubahan adalah tidak memuaskan?
bukankah pada awalnya kita memang harus mengetahui semua dan pada akhirnya kita menyadari bahwa mengetahui semua itu tidak memuaskan?
artinya untuk mengerti bahwa mengetahui semua adalah tidak memuaskan kita harus mengetahui semua terlebih dahulu?
"Bahagia"
jadi mengingatkan g yang dulu,
ada cerita dulu g pernah ditanyain ma orang MLM, apa yang ingin kamu punya, apa yang ingin kamu dapatkan?
temen2 g bilang ada yang ingin punya rumah mewah, ada yang bilang yang penting berkecukupan, ada yang bilang bahagiain orang tua, ada yang bilang pengen punya ferrari empat pintu ( :P ada gak ya ferrari 4 pintu :)) ).
tapi g cuma bilang, g pengen bahagia. arti bahagia saat itu sangat penting bagi g, mungkin anda pernah mendengar "apalah arti harta, dan sebagainya di dunia ini tanpa ada kebahagiaan?"
hal itu terus menjadi pedoman saya saat itu, tiap hari saya ingin lewati dengan senyuman, dengan bahagia.
tetapi apalah artinya kebahagiaan tersebut, sampai kebahagiaan itu direngut dari anda, ada perasaan emosional, tidak bisa menerima dari saya. sangat membuat mental terganggu, karena kebahagiaan yang anda rasakan telah hilang. kemarahan timbul, mencari kambing hitam atas penderitaan saya.
saya pun mulai lelah, apalah artinya mencari kebahagiaan. saya sudah capek, saya seperti budak. sudah muak melihat semuanya. yang ingin saya rasakan adalah, tidak ada. saya tidak ingin merasakan apapun. karena itu hanya membuat cape,dan lelah.
ingin rasanya tidur tanpa harus terbangun lagi.
[at] hatRed
hahah jadi sekarang pengen apa donk?
dari yg km tulis diatas, dlu pernah jg ditawari org MLM, gw jg jawab gak pengen apa-apa, wkwk, awalnya agak speachless dia, mungkin gak kepikiran gw mo jawab gt, tus dia lanjutin sendiri
umumnya kan org pengen bahagia, pengen ini pengen itu,,,[dia lanjutin sendiri, gw cm iya iya aja]
:))
Mak Kebo (dalam Film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 12:18:14 PM
Mak Kebo (dalam Film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are
_/\_ :lotus:
how can someone can accept the cruelness in the things they are.
as Siddharta can not accept pains in human beings
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 12:18:14 PM
Mak Kebo (dalam Film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are
_/\_ :lotus:
bisa dijelaskan gak ci Lily? [agak kurang nangkep kl bhs inggris :(]
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 12:00:13 PM
ada sedikit yg membuat saia binun
mengetahui kehidupan adalah perubahan
mengetahui perubahan adalah tidak memuaskan
itu artinya kita memahami bukan?
kalo tidak paham bagaimana kita bisa mengetahui kalo mengetahui kehidupan/perubahan adalah tidak memuaskan?
bukankah pada awalnya kita memang harus mengetahui semua dan pada akhirnya kita menyadari bahwa mengetahui semua itu tidak memuaskan?
artinya untuk mengerti bahwa mengetahui semua adalah tidak memuaskan kita harus mengetahui semua terlebih dahulu?
karna topi diatas....(akan diseminarkan oleh ????)...
maka yg mendengarkannya adalah manusia (mahluk hidup)...
dan mahluk hidup (org) itu adalah kehidupan...
kehidupan yg terlihat adalah perubahan (nafas masuk, nafas keluar.....
ngak mungkin nafas masuk terus... ngak berhenti... dst, dst...)
kita mengetahuinya karna hal tsb dpt dialamin masing2 org yg mendengarkan
seminar tsb.... begitu juga agak lama duduk jadi capek (perubahan lagi.....,
belum lagi lapar, mau kencing, dst, dst)............ coba dicatat berapa perubahan yg
terjadi pd manusia dlm seharian?.....................
contoh lain adalah tanaman....(hidup dan berubah....)
jadi itu adalah penjelasan ke. 1....
utk yg lain bisa hubungin sis Lily utk berkhotbah.....
bagaimana menurut yg lain....
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 12:18:14 PM
Mak Kebo (dalam Film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are
_/\_ :lotus:
Setuju dgn sis Lily... terutama babi yg lucu itu...................
Sebelum mencapai konklusi tsb... kan dapat mengetahui/mengamatin
keadaan dari mahluk hidup itu sendiri....dan sekelilingnya...
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 12:31:03 PM
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 12:18:14 PM
Mak Kebo (dalam Film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are
_/\_ :lotus:
bisa dijelaskan gak ci Lily? [agak kurang nangkep kl bhs inggris :(]
Satu2nya cara utk menemukan kebahagiaan adalah MENERIMA apa adaanya...
Karena itulah sebenarnya APA ADANYA....
mungkin begitu...
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 12:09:00 PM
"Bahagia"
jadi mengingatkan g yang dulu,
ada cerita dulu g pernah ditanyain ma orang MLM, apa yang ingin kamu punya, apa yang ingin kamu dapatkan?
temen2 g bilang ada yang ingin punya rumah mewah, ada yang bilang yang penting berkecukupan, ada yang bilang bahagiain orang tua, ada yang bilang pengen punya ferrari empat pintu ( :P ada gak ya ferrari 4 pintu :)) ).
tapi g cuma bilang, g pengen bahagia. arti bahagia saat itu sangat penting bagi g, mungkin anda pernah mendengar "apalah arti harta, dan sebagainya di dunia ini tanpa ada kebahagiaan?"
hal itu terus menjadi pedoman saya saat itu, tiap hari saya ingin lewati dengan senyuman, dengan bahagia.
tetapi apalah artinya kebahagiaan tersebut, sampai kebahagiaan itu direngut dari anda, ada perasaan emosional, tidak bisa menerima dari saya. sangat membuat mental terganggu, karena kebahagiaan yang anda rasakan telah hilang. kemarahan timbul, mencari kambing hitam atas penderitaan saya.
saya pun mulai lelah, apalah artinya mencari kebahagiaan. saya sudah capek, saya seperti budak. sudah muak melihat semuanya. yang ingin saya rasakan adalah, tidak ada. saya tidak ingin merasakan apapun. karena itu hanya membuat cape,dan lelah.
ingin rasanya tidur tanpa harus terbangun lagi.
Bro hatRed,
bangun.....
ada yg mau order program KASIR.....
kalau bro ngak mau bangun lagi... izinkan saya
mengcopy programming skillnya bro...
johan3000
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 01:38:35 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 12:31:03 PM
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 12:18:14 PM
Mak Kebo (dalam Film BABE) : The Only way you'll find happiness is to accept that the way things are. Is the way things are
_/\_ :lotus:
bisa dijelaskan gak ci Lily? [agak kurang nangkep kl bhs inggris :(]
Satu2nya cara utk menemukan kebahagiaan adalah MENERIMA apa adaanya...
Karena itulah sebenarnya APA ADANYA....
mungkin begitu...
Bro 3R... :jempol:
Anumodana..._/\_ GRP sent...ups...harus tunggu 720hours ;D
:lotus:
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 02:35:28 PM
Bro 3R... :jempol:
Anumodana..._/\_ GRP sent...ups...harus tunggu 720hours ;D
:lotus:
terima kasih atas penjelasannya _/\_
saia bertanya dan menjawab sendiri:
bertanya : bukankah dengan menerima apa adanya berarti kita tidak ada semangat untuk lebih baik lagi
jawab : yah justru karena ingin lebih baik dan lebih maju lagi itu lah yg membuat kita tak pernah puas, akan terus mencari dan mencari, menjadi lobha, tersesat dalam lingkaran samsara
Kalo gitu....Sis Reenzia udah bahagia belum? ;D
_/\_ :lotus:
_/\_
saia tidak mencari dan tidak ingin terikat dengan kebahagiaan
karena kebahagiaan adalah hal yang terkondisi
dengan saia mencari kebahagiaan, berarti saia menjebak diri dalam lingkaran samsara
"Careful you must be when sensing the future. The fear of loss is a path to the dark side."
Fear leads to anger.
Anger leads to hate.
Hate leads to suffering.
^ (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fapi.ning.com%2Ffiles%2Fw43D78vUfaZXcV95-bUDXSuVot7ujoUEqdPBrRUa1mtd-7sNyyqT9QfximpIzr2yQAUlik5INFEOO8u%2Au64sMRLkiuaZt9rf%2FDarthVader.jpg&hash=c8d3444af471b90514c8e77a149884414bdabebb)
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 02:56:01 PM
_/\_
saia tidak mencari dan tidak ingin terikat dengan kebahagiaan
karena kebahagiaan adalah hal yang terkondisi
dengan saia mencari kebahagiaan, berarti saia menjebak diri dalam lingkaran samsara
Kalo kebahagiaan sejati... gimana? ;D
_/\_ :lotus:
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 03:00:54 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 02:56:01 PM
_/\_
saia tidak mencari dan tidak ingin terikat dengan kebahagiaan
karena kebahagiaan adalah hal yang terkondisi
dengan saia mencari kebahagiaan, berarti saia menjebak diri dalam lingkaran samsara
Kalo kebahagiaan sejati... gimana? ;D
_/\_ :lotus:
apa yg dimaksud dengan kebahagiaan sejati?
Quote from: N1AR on 27 November 2008, 03:00:40 PM
^ (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fapi.ning.com%2Ffiles%2Fw43D78vUfaZXcV95-bUDXSuVot7ujoUEqdPBrRUa1mtd-7sNyyqT9QfximpIzr2yQAUlik5INFEOO8u%2Au64sMRLkiuaZt9rf%2FDarthVader.jpg&hash=c8d3444af471b90514c8e77a149884414bdabebb)
Apa arti gambar itu?
MOD-MOD.... kalo tidak ada kaitan dg Kebahagiaan/bahagia... tolong di delete? (mulai tegas nih... ;D )
Anumodana..._/\_
:lotus:
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:02:08 PM
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 03:00:54 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 02:56:01 PM
_/\_
saia tidak mencari dan tidak ingin terikat dengan kebahagiaan
karena kebahagiaan adalah hal yang terkondisi
dengan saia mencari kebahagiaan, berarti saia menjebak diri dalam lingkaran samsara
Kalo kebahagiaan sejati... gimana? ;D
_/\_ :lotus:
apa yg dimaksud dengan kebahagiaan sejati?
Menurutmu? ;D
_/\_ :lotus:
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 02:46:09 PM
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 02:35:28 PM
Bro 3R... :jempol:
Anumodana..._/\_ GRP sent...ups...harus tunggu 720hours ;D
:lotus:
terima kasih atas penjelasannya _/\_
saia bertanya dan menjawab sendiri:
bertanya : bukankah dengan menerima apa adanya berarti kita tidak ada semangat untuk lebih baik lagi
jawab : yah justru karena ingin lebih baik dan lebih maju lagi itu lah yg membuat kita tak pernah puas, akan terus mencari dan mencari, menjadi lobha, tersesat dalam lingkaran samsara
Kalau orang yg workoholic.... pecinta kerja.... apakah kita bilang dia SERAKAH ?
maksudnya serakah tentang bekerja?........ apakah Thomas Alfa Edison serakah?...
Apapun yg anda buat......berjuanglah semampu mungkin....
berjuanglah seulet mungkin... dst, dst.... tetapi
JANGAN MELEKAT (tentang hasil, pencapaian, dll)
..........maka anda tak akan menderita.....
Begitu juga udah cape2 posting.............. eh... malah reputasi merosot...
MEMANGNYA REPUTASI itu bisa MENGEUAP ???? (spt 3r)
tetapi kalau anda tidak melekat pada REPUTASI ??? maka anda tidak akan menderita...
bukankah begitu?
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 03:05:35 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:02:08 PM
Quote from: Lily W on 27 November 2008, 03:00:54 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 02:56:01 PM
_/\_
saia tidak mencari dan tidak ingin terikat dengan kebahagiaan
karena kebahagiaan adalah hal yang terkondisi
dengan saia mencari kebahagiaan, berarti saia menjebak diri dalam lingkaran samsara
Kalo kebahagiaan sejati... gimana? ;D
_/\_ :lotus:
apa yg dimaksud dengan kebahagiaan sejati?
Menurutmu? ;D
_/\_ :lotus:
kebahagiaan yg tidak mengakibatkan kemelekatan, kebahagiaan yg tidak disebabkan lobha, dosa, moha?
kurasa itu artinya nibbana....
kalo kebahagiaan sejati itu = nibbana..........
ya belum lah..........kalo udah mah berarti gw adalah Buddha Maitreya? :hammer:
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 03:07:25 PM
Kalau orang yg workoholic.... pecinta kerja.... apakah kita bilang dia SERAKAH ?
maksudnya serakah tentang bekerja?........ apakah Thomas Alfa Edison serakah?...
Apapun yg anda buat......berjuanglah semampu mungkin....
berjuanglah seulet mungkin... dst, dst.... tetapi
JANGAN MELEKAT (tentang hasil, pencapaian, dll)
..........maka anda tak akan menderita.....
Begitu juga udah cape2 posting.............. eh... malah reputasi merosot...
MEMANGNYA REPUTASI itu bisa MENGEUAP ???? (spt 3r)
tetapi kalau anda tidak melekat pada REPUTASI ??? maka anda tidak akan menderita...
bukankah begitu?
workoholic bisa jadi keterikatan terhadap pekerjaan, tapi gak semua, tergantung pada apa tujuannya sih
kalo ia ingin membuktikan, ibarat seperti ehipasiko gimana?
kalo ia tidak mementingkan hasil yang dibuat dan lebih fokus pada proses yang ia lakukan?
reputasi menguap kalo ada yg ngasih BRP :hammer:
kalo anda tidak melekat pada reputasi, anda tidak akan mempertanyakan mengapa reputasi anda berkurang ;D
[at] lily
tenang .. keknya N1AR, cuma merespon tulisan saya. hehehe..... tau juga ya dia. :))
menurut saya . contoh di film starwars uda sangat bagus.. may the force be whit u
be with u, may the force
hehe... niru gaya ngomong yoda
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 03:09:54 PM
be with u, may the force
hehe... niru gaya ngomong yoda
maksudnya apa itu? [bener-bener gak ngerti]
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 03:07:25 PM
Kalau orang yg workoholic.... pecinta kerja.... apakah kita bilang dia SERAKAH ?
maksudnya serakah tentang bekerja?........ apakah Thomas Alfa Edison serakah?...
Apapun yg anda buat......berjuanglah semampu mungkin....
berjuanglah seulet mungkin... dst, dst.... tetapi
JANGAN MELEKAT (tentang hasil, pencapaian, dll)
..........maka anda tak akan menderita.....
Begitu juga udah cape2 posting.............. eh... malah reputasi merosot...
MEMANGNYA REPUTASI itu bisa MENGEUAP ???? (spt 3r)
tetapi kalau anda tidak melekat pada REPUTASI ??? maka anda tidak akan menderita...
bukankah begitu?
YA YALAAH.... :jempol:
_/\_ :lotus:
[at] reenzia
tau film "Star Wars" gak?
kalo tau cerita film ini, sama kayak eps "Revenge of the sith" (keknya gitu deh judulya, N1AR tulung dikoreksi)
maka sama kayak topik di thread ini.
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 03:15:10 PM
[at] reenzia
tau film "Star Wars" gak?
kalo tau cerita film ini, sama kayak eps "Revenge of the sith" (keknya gitu deh judulya, N1AR tulung dikoreksi)
maka sama kayak topik di thread ini.
tau tapi nda pernah nonton ;D
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:07:46 PM
kebahagiaan yg tidak mengakibatkan kemelekatan, kebahagiaan yg tidak disebabkan lobha, dosa, moha?
kurasa itu artinya nibbana....
kalo kebahagiaan sejati itu = nibbana..........
ya belum lah..........kalo udah mah berarti gw adalah Buddha Maitreya? :hammer:
eh mencapai nibbana itu bukan berarti jadi buddha maitreya loh....
jaman dulu aja, sangat lah bnyk org yg mencapai Nibbana sebagai Arahat.....
semoga bisa dimengerti yah....
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 03:15:10 PM
[at] reenzia
tau film "Star Wars" gak?
kalo tau cerita film ini, sama kayak eps "Revenge of the sith" (keknya gitu deh judulya, N1AR tulung dikoreksi)
maka sama kayak topik di thread ini.
Siapa yg di star wars, nyari kebahagiaan???
setau gw sih, Dark Vader itu justru mencari kekuatan yg paling powerful......
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:07:46 PM
kalo anda tidak melekat pada reputasi, anda tidak akan mempertanyakan mengapa reputasi anda berkurang ;D
very touching.......
GRP SENT!!!!!
Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 03:36:47 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 03:15:10 PM
[at] reenzia
tau film "Star Wars" gak?
kalo tau cerita film ini, sama kayak eps "Revenge of the sith" (keknya gitu deh judulya, N1AR tulung dikoreksi)
maka sama kayak topik di thread ini.
Siapa yg di star wars, nyari kebahagiaan???
setau gw sih, Dark Vader itu justru mencari kekuatan yg paling powerful......
Anakin Skywalker
cuplikan di "Revenge of The Sith"
Anakin seorang Jedi (ksatria) yang menjalin cinta dengan Amidala (seorang politik), suatu hari mengalami mimi buruk, Amidala akan meninggalkannya (mati sekarat), ia bermimpi terus, ia sangat terganggu, ia tidak ingin ditinggalkan oleh Amidala dengan cara demikian, lalu ia bertemu Palpatine (seorang senator), ia pun mengetahui Palpatine adalah seorang Dark Sith yang menjadi musuh bebuyutan para Jedi, tetapi Anakin menjadi bimbang karena Palpatine dulunya adalah seorang teman baginya, Palpatine menjanjikan dapat menghindari kematian bagi Amidala, hal ini membuat Anakin semakin bimbang, lalu ia melaporkan hal ini (Palpatine adalah Dark Sith) kepada Konsul Jedi, dan mengirim Master Windu untuk menghabisi Palpatine, tetapi pada saat klimaks, Anakin membelot dari Jedi dan lebih mementingkan kemungkinan menyelamatkan Amidala daripada Jedi. Master Windu pun tewas dan Anakin menjadi murid Palpatine,
ujung cerita, akhirnya Amidala pun meninggal, dan Anakin hanya bisa hidup dalam sengsara batin dan fisik. tetapi hal ini tidak membuat nya tersaadar justru malah menambah kebencian yang makin mendalam dalam dirinya.
semoga bisa diambil hikmah dari cerita tersebut.
versi luke skywalkwer
ingin balas dendam kepada pembunuh orang tuanya.. timbul kebencian (dosa)
ujung2 nya (cuplikan terakhir) dia membunuh musuh utamanya, yg ternyata ayahnya sendiri (anakin skywalker)
karna dosa (kebencian) mendapatkan karma
maksud gw kebencian tidak membawa ke kebahagian
sori gak pandai cerita,
:hammer: hatred bikin kerjaan aja
loh kok malah terbalik ma cerita g,
kebahagiaan membawa kebencian.
mungkin bisa vice versa kali
jadinya "Kebencian tidak membawa kebahagiaan, tetapi kebahagiaan dapat membawa kebencian"
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 04:54:51 PM
loh kok malah terbalik ma cerita g,
kebahagiaan membawa kebencian.
mungkin bisa vice versa kali
jadinya "Kebencian tidak membawa kebahagiaan, tetapi kebahagiaan dapat membawa kebencian"
wah mengerti sekali =D>
Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 03:37:39 PM
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:07:46 PM
kalo anda tidak melekat pada reputasi, anda tidak akan mempertanyakan mengapa reputasi anda berkurang ;D
very touching.......
GRP SENT!!!!!
Begitu juga......
Mengenai reputasi berkurang ya pasti deh ada org memberikan GRB (buruk)... bukan menguap...
siapa dan alasan apa itu udah hak masing2 org yg melakukan....
3r reputasinya ya cuma berkisar 4 begitu....(apakah layak utk dilekat??)....
Bagaimana bisa tau org melekat pada reputasi dan jumlah posting?
trims sebelumnya...
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 03:07:25 PM
Begitu juga udah cape2 posting.............. eh... malah reputasi merosot...
MEMANGNYA REPUTASI itu bisa MENGEUAP ???? (spt 3r)
tetapi kalau anda tidak melekat pada REPUTASI ??? maka anda tidak akan menderita...
bukankah begitu?
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:07:46 PM
kalo anda tidak melekat pada reputasi, anda tidak akan mempertanyakan mengapa reputasi anda berkurang ;D
Quote3r reputasinya ya cuma berkisar 4 begitu....(apakah layak utk dilekat??)....
Bagaimana bisa tau org melekat pada reputasi dan jumlah posting?
trims sebelumnya...
anda menanyakan hal yang sama 2x :))
maka akan saia jawab 2x juga
itu karena anda menanyakan reputasi anda, maka saia dapat menyimpulkan bahwa anda melekat pada reputasi anda :))
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 04:54:51 PM
loh kok malah terbalik ma cerita g,
kebahagiaan membawa kebencian.
mungkin bisa vice versa kali
jadinya "Kebencian tidak membawa kebahagiaan, tetapi kebahagiaan dapat membawa kebencian"
Kebahagiaan bs membawa kebencian kalo dicemari oleh lobha bro... jadi mengukur bagaimana objek diluar bs membahagiakan diri ini
kalo kebahagiaan sejati, dia akan tetap bahagia karena ukurannya adalah kebahagiaan mahluk lain, bukan kebahagiaan diri sendiri
semoga bs dimengerti _/\_
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 07:54:13 PM
Quote from: johan3000 on 27 November 2008, 03:07:25 PM
Begitu juga udah cape2 posting.............. eh... malah reputasi merosot...
MEMANGNYA REPUTASI itu bisa MENGEUAP ???? (spt 3r)
tetapi kalau anda tidak melekat pada REPUTASI ??? maka anda tidak akan menderita...
bukankah begitu?
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 03:07:46 PM
kalo anda tidak melekat pada reputasi, anda tidak akan mempertanyakan mengapa reputasi anda berkurang ;D
Quote3r reputasinya ya cuma berkisar 4 begitu....(apakah layak utk dilekat??)....
Bagaimana bisa tau org melekat pada reputasi dan jumlah posting?
trims sebelumnya...
anda menanyakan hal yang sama 2x :))
maka akan saia jawab 2x juga
itu karena anda menanyakan reputasi anda, maka saia dapat menyimpulkan bahwa anda melekat pada reputasi anda :))
Demikianlah bro saceng......... ^-^
[at] 3r
apakah lekat tidaknya pada reputasi terletak pada jumlahnya?
apakah 4 tidak layak dilekat dan 200 layak dilekat?
Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 11:10:03 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 04:54:51 PM
loh kok malah terbalik ma cerita g,
kebahagiaan membawa kebencian.
mungkin bisa vice versa kali
jadinya "Kebencian tidak membawa kebahagiaan, tetapi kebahagiaan dapat membawa kebencian"
Kebahagiaan bs membawa kebencian kalo dicemari oleh lobha bro... jadi mengukur bagaimana objek diluar bs membahagiakan diri ini
kalo kebahagiaan sejati, dia akan tetap bahagia karena ukurannya adalah kebahagiaan mahluk lain, bukan kebahagiaan diri sendiri
semoga bs dimengerti _/\_
tetapi kebahagiaan makhluk lain adalah kebahagiaan dia sendiri.
[at] hatRed
anda membicarakan hal yang sama ::)
Dear ALL,
KAlau boleh saya perjelas, kebahagiaannya akan berbeda......
bandingkan kebahagiaan anda jika mendapat lotere..... setelah dapet, takut dicuri, bingung mo disimpen dimana... curigaan melulu kalo ada org yg ramah....
dengan kebahagiaan pada saat bisa membantu anak yg putus sekolah, operasi ibu yg tidak mampu, menolong rekan yg sedang kesusahan.....
Rasa kebahagiaannya itu amat sangat jauh berbeda loh bro.......
Disitu bedanya Lobha, dengan Mudita....... kebahagiaan yg melekat, dengan kebahagiaan yg menyeluruh, yg rasanya sampai membuat badan bergetar
semoga bisa dimengerti yah _/\_
contoh,
Anakin bahagia (kebahagiaan dia sendiri) karena melihat Amidala bahagia (kebahagiaan makhluk lain)
mungkin om marko bisa membaca replies saya tentang "Star wars".
kebahagiaan membuat kita dalam posisi nyaman
kebahagiaan membuat kita tersenyum
kebahagiaan membuat kita merasa senang
kebahagiaan membuat kita tidak rela kehilangannya
saat kebahagiaan hilang atau tidak diraih, hanya menimbulkan kekecewaan,
kebahagiaan membuat kita ingin meraihnya.
topik terkait
"Harimau dan Strauberry" di page terakhir,
"Apa kebanggaan Agama Buddha"
sorry judulnya asal inget aja.
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 05:01:32 PM
Quote from: hatRed on 27 November 2008, 04:54:51 PM
loh kok malah terbalik ma cerita g,
kebahagiaan membawa kebencian.
mungkin bisa vice versa kali
jadinya "Kebencian tidak membawa kebahagiaan, tetapi kebahagiaan dapat membawa kebencian"
wah mengerti sekali =D>
kalau begitu mungkin reenzi bisa membantu bertukar pandang dengan om marko
Quote from: markosprawira on 27 November 2008, 11:19:28 PM
Dear ALL,
KAlau boleh saya perjelas, kebahagiaannya akan berbeda......
bandingkan kebahagiaan anda jika mendapat lotere..... setelah dapet, takut dicuri, bingung mo disimpen dimana... curigaan melulu kalo ada org yg ramah....
dengan kebahagiaan pada saat bisa membantu anak yg putus sekolah, operasi ibu yg tidak mampu, menolong rekan yg sedang kesusahan.....
Rasa kebahagiaannya itu amat sangat jauh berbeda loh bro.......
Disitu bedanya Lobha, dengan Mudita....... kebahagiaan yg melekat, dengan kebahagiaan yg menyeluruh, yg rasanya sampai membuat badan bergetar
semoga bisa dimengerti yah _/\_
bro markos, pernah denger gak kalo ada org yg addict krn bahagia membantu org lain seperti yg anda sebutkan diatas?
bukankah itu termasuk dalam kemelekatan?
saia pikir, kebahagiaan membantu org lain itu merupakan kamma mencapai nibbana
bukannya kebahagiaan karena kehendak bebas manusia ;D
Quote from: Reenzia on 27 November 2008, 11:13:06 PM
[at] 3r
apakah lekat tidaknya pada reputasi terletak pada jumlahnya?
apakah 4 tidak layak dilekat dan 200 layak dilekat?
apapun asumsi dan jawaban anda.... melekat atau tidak...
GRP anda telah bertambah satu....atas clicking r3 pada TEMPATNYA.....
back to the topic...
dahulu dan sekarang................
penerangan : Lilin vs Neon
transportasi : kuda vs mobil/pesawat
kenyamanan : kipas vs AC
hiburan : tarian/nyanyian vs HighDefenision TV/Turbo speaker, dll
dan banyak lagi alat2 utk kemudahan hidup ... pompa air, kulkas, magic jar, dll, dll
jadi seharusnya org sekarang lebih bahagia atau tidak?
kalau tidak kenapa? apakah kebahagiaan dpt diukur ?
saya bahagia ha.. kenapa anda tidak?
Quote from: johan3000 on 28 November 2008, 12:00:46 PM
dahulu dan sekarang................
penerangan : Lilin vs Neon
transportasi : kuda vs mobil/pesawat
kenyamanan : kipas vs AC
hiburan : tarian/nyanyian vs HighDefenision TV/Turbo speaker, dll
dan banyak lagi alat2 utk kemudahan hidup ... pompa air, kulkas, magic jar, dll, dll
jadi seharusnya org sekarang lebih bahagia atau tidak?
kalau tidak kenapa? apakah kebahagiaan dpt diukur ?
hal di atas bukanlah contoh yg tepat untuk diperbandingkan, karena beda jaman
[at] 3k
:)) _/\_
Quote from: Reenzia on 28 November 2008, 12:31:32 PM
Quote from: johan3000 on 28 November 2008, 12:00:46 PM
dahulu dan sekarang................
penerangan : Lilin vs Neon
transportasi : kuda vs mobil/pesawat
kenyamanan : kipas vs AC
hiburan : tarian/nyanyian vs HighDefenision TV/Turbo speaker, dll
dan banyak lagi alat2 utk kemudahan hidup ... pompa air, kulkas, magic jar, dll, dll
jadi seharusnya org sekarang lebih bahagia atau tidak?
kalau tidak kenapa? apakah kebahagiaan dpt diukur ?
hal di atas bukanlah contoh yg tepat untuk diperbandingkan, karena beda jaman
[at] 3k
:)) _/\_
Memang jaman tidak sama... tetapi
kebahagiaan manusianya..... (zaman apapun juga manusia adalah manusia)
sama lho....
Quote from: johan3000 on 28 November 2008, 12:00:46 PM
dahulu dan sekarang................
penerangan : Lilin vs Neon
transportasi : kuda vs mobil/pesawat
kenyamanan : kipas vs AC
hiburan : tarian/nyanyian vs HighDefenision TV/Turbo speaker, dll
dan banyak lagi alat2 utk kemudahan hidup ... pompa air, kulkas, magic jar, dll, dll
jadi seharusnya org sekarang lebih bahagia atau tidak?
kalau tidak kenapa? apakah kebahagiaan dpt diukur ?
Apakah kebahagiaan itu ada dari objek pemuas kebutuhan, ataukah dari dalam diri sendiri?
silahkan bro johan nilai sendiri........
Menurut Saya Kebahagiaan Ada Dalam Diri Kita, Kita tidak usah jauh-jauh mencarinya..... ;D