Saya tidak tahu bagaiman harus menyebutnya, ya saya sebut struktur aja. Mohon dikoreksi kalau salah.
1. Kepala Sekolah
2. Wakil Kepala Sekolah:
    2.1. Wakil Kepala Sekolah Bidang Akademi
    2.2. Wakil Kepala Sekolah Bidang Ekstra-Kurikuler
    2.3. Wakil Kepala Sekolah Bidang Kedisiplinan
3. Panitera (Registrar)
4. Guru Permanen
5. Guru Pendukung
6. Petugas Perpustakaan (Librarian)
7. Kontributor:
   7.1. Persatuan Guru dan Orang Tua Murid
   7.2. Lembaga Social 
Struktur yang semacam ini belum terbentuk di Indonesia. Sebagai tambahan, Para guru akan mengadakan pertemuan setiap dua minggu sekali untuk membicarakan masalah-masalah yang dihadapi selama mengajar. Sedangkan pertemuan orangtua murid diadakan setiap akhir bulan untuk membicarakan masalah global menyangkut SMB kami.
			
			
			
				My friend, bagaimana kalau seumpamanya, murid2 sekolah minggu di sebuah vihara hanya terdiri dari 10-15 anak, apakah struktur demikian masih diperlukan?
Thanks.
			
			
			
				Quote from: Peacemind on 08 November 2009, 04:06:13 PM
My friend, bagaimana kalau seumpamanya, murid2 sekolah minggu di sebuah vihara hanya terdiri dari 10-15 anak, apakah struktur demikian masih diperlukan?
Thanks.
It's just too poor SMB hahahhaa. Mungkin, untuk SMB seukuran itu yang perlu disesuaikan dengan kebutuhan ya. Murid kami semuanya ada 350 lebih sehingga peluang untuk membentuk struktur seperti itu juga memungkinkan. Saya yakin untuk di Indonesia, yang murid-muridnya banyak sistem ini dapat diterapkan.