Bagi mereka yang tidak percaya bahwa ada suatu energi yang disebut sebagai kamma,
sebaiknya memahami bahwa energi kamma ini bukanlah produk agama tertentu walaupun Hinduisme , ajaran Buddha , dan Jainisme mengenal dan menjelaskan sifat energi ini .
Ini adalah hukum universal yang tidak memiliki label keagamaan .
Semua orang yang melanggar hukum ini harus menghadapi akibatnya .
tanpa memandang kepercayaan agamanya ,
dan mereka yang hidup sesuai dengan hukum ini akan mengalami kedamaian dan kebahagiaan dalam hidupnya .
Karena itu , hukum kamma ini adil bagi setiap dan semua orang ,
apakah mereka mempercayainya atau tidak ;
apakah mereka memiliki agama atau tidak .
hal ini seperti hukum universal lainnya .
Kamma bukanlah milik eksklusif ajaran Buddha .
Jika kita memahami Kamma sebagai suatu kekuatan atau bentuk energi ,
maka kita tidak dapat melihat suatu awal .
Pertanyaan di manakah awal dari Kamma adalah seperti pertanyaan di mana awal dari listrik .
Kamma, seperti listrik ,tidak berawal .
Kamma muncul dibawa kondisi tertentu .
Secara sederhana , kita berkata bahwa asal kamma adalah kehendak ,
namun hal ini sama sederhananya dengan berkata bahwa asal sebuah sungai adalah puncak gunung .
Seperti gelombang samudra yang mengalir ke gelombang lainnya ,
satu unit kesadaran mengalir ke unit lainnya dan penggabungan satu pikiran kesadaran kedalam lainnya disebut cara kerja kamma
Singkatnya , setiap makhluk hidup , menurut ajaran Buddha ,
adalah suatu arus listrik kehidupan yang bekerja pada tuas otomatis kamma
Kamma sebagai suatu bentuk energi tidak ditemukan di mana pun di iring - iringan kesadaran atau tubuh ini .
Sama seperti buah mangga tidak disimpan di mana pun dalam pohon mangga tetapi , tergantung pada kondisi tertentu ,
buah manga itu muncul .
demikian juga kamma,
Kamma itu seperti angin atau api .
Ia tidak disimpan dimana pun di alam semesta ,
tapi muncul pada kondisi tertentu .
Really nice article! Namun ada satu hal yang ingin saya tanyakan. Anda mencatat:
"Sama seperti buah mangga tidak disimpan di mana pun dalam pohon mangga tetapi , tergantung pada kondisi tertentu ,
buah manga itu muncul .
demikian juga kamma,
Kamma itu seperti angin atau api .
Ia tidak disimpan dimana pun di alam semesta ,
tapi muncul pada kondisi tertentu".
Dalam pernyataan di atas, yang ada maksud kamma atau buah kamma? Kamma diibaratkan sebagai buah mangga atau buah kamma seperti buah mangga? Selain itu, jika yang dimaksud adalah buah kamma, menurut hemat saya, yang memunculkan buah kamma bukan tergantung pada kondisi tertentu, namun tergantung pada kondisi-kondisi tertentu. Ini digunakan biasanya untuk menghindari konsep One only Cause dalam Buddhisme. Memang, menurut agama Buddha, setiap pemunculan fenomena memiliki penyebab terdekat (padaṭṭhāna / proximate cause), di samping berbagai macam faktor lainnya. Jika apa yang anda maksud dengan 'kondisi tertentu' adalah proximate cause, itu pun nggak salah. Namun jika kita ingin menghindari konsep One only Cause, saran saya bisa dipergunakan.
Be happy.
Jadi..
"Karena berpikir maka Kamma itu ada" :-? wowww....... nice point of view.... ;D
Kamma emang tak hanya milik umat Buddha / Hindu..
Kamma sangatlah universal... :)
Kāma lebih lebih universal lagi.. :))
Quote from: Jerry on 06 November 2009, 02:37:23 AM
Kāma lebih lebih universal lagi.. :))
Gak juga. Anagami dan arahat dikatakn dah bebas dari kāma. Sedangkan untuk kamma, anagami belum sepenuhnya bebas.... Jadi kamma lebih universal daripada kāma. :))
Kondisi yang memungkinkan suatu kamma berbuah/masak adalah niyama yaitu :
- Kamma niyama
- citta niyama
- utu niyama
- bija niyama
- dhamma niyama
sama seperti buah mangga masak karena cukup sinar matahari, cukup kelembaban, cukup nutrisi, bibit/pohon mangga yang baik dan berbagai kondisi lainnya
Quote from: markosprawira on 06 November 2009, 08:21:32 AM
Kondisi yang memungkinkan suatu kamma berbuah/masak adalah niyama yaitu :
- Kamma niyama
- citta niyama
- utu niyama
- bija niyama
- dhamma niyama
sama seperti buah mangga masak karena cukup sinar matahari, cukup kelembaban, cukup nutrisi, bibit/pohon mangga yang baik dan berbagai kondisi lainnya
terima kasih
rekan markosprawira
anda telah menyempurnakan tulisan saya yang masih kurang sempurna .
jangan bosan - bosan menelitih serta menyempurnakan kekurangan -kekurangan saya demi lurusnya , penyempurnaan pengertian Dharma .
sadhu.sadhu. sadhu.
Quote from: Peacemind on 06 November 2009, 08:13:36 AM
Quote from: Jerry on 06 November 2009, 02:37:23 AM
Kāma lebih lebih universal lagi.. :))
Gak juga. Anagami dan arahat dikatakn dah bebas dari kāma. Sedangkan untuk kamma, anagami belum sepenuhnya bebas.... Jadi kamma lebih universal daripada kāma. :))
Waks..!! #-o Bener juga.. :))
Bahkan arahat dan Samma-sambuddha pun masih belum terbebas dr kamma yah? Bisa dikatakan demikian? :)
Thanks for the correction
_/\_
For Jerry:
Lebih tepatnya, arahat dan sammāsambuddha belum sepenuhnya terbebas dari buah kamma (kammavipaka), namun mereka telah terbebas dari kamma. :D
^ kalau anagami gimana bro ? Apa masih bercetana, tapi berbuahnya dikehidupannya yang terakhir itu juga atau gimana ?
Ya lah, anagami masih memupuk kamma karena mereka ternyata masih kesombongan (mana). Tentu kalau ia tidak mencapai arahat dalam kehidupan ini dan harus terlahir di alam Suddhavasa, buahnya akan muncul di alam tersebut. Singkatnya, selama seseorang belum mencapai arahat, ia masih memupuk kamma dan merasakan buahnya.
Be happy.
Hehehe.. Thanks Sdr Peacemind. Bener2 harus lebih jeli yah.. Diskusi yg menyenangkan :) _/\_
You are the most welcome, Jerry.
May you be happy.