Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia
Topik Buddhisme => Buddhisme untuk Pemula => Topic started by: hariyono on 03 November 2009, 12:30:00 PM
-
Salam Metta
Rekan-rekan Se Dharma ..
Marilah kita bertukar pengalaman dalam menyelami ajaran Buddha ,
Bagaimana sebaiknya kita mendengarkan ajaran Buddha agar dapat menyerapnya .
pengalaman rekan rekan pasti sangat berguna bagi rekan -rekan yang memulai belajar ajaran Buddha .
-
kalo saya sih simpel aja ...
ambil maknanya lewat perenungan terhadap diri sendiri ...
_/\_
-
Kalo aye sich agak aneh pengalamannya..
kenapa Buddha Dhamma sangat diyakini oleh Tekkss?
sejak kecil kalo kagak salah umur sekitar 7 tahun gt, saya sering melihat orang tua saya menyiapkan susu bagi saya, swkt saya melihat mereka, saya mulai berpikir, apakah dipikiran mereka sama seperti pikiran saya, apakah setiap manusia memiliki tingkat pikiran yg sama, yg memiliki daya kemampuan memikirkan sesuatu atau hanya sayakah sendiri yg mampu berpikir demikian.. itu tahapan pertama
terus saya jg terkadang berpikir, saya masih kecil, kelak kalo saya dewasa, saya akan dgn cepat menjadi tua dan akan mati,,, dan saya menjadi takut akan kematian.. itu tahapan kedua proses pemikiran ku
kemudian saya mulai dgn pemikiran lainnya, saya harus menemukan suatu cara agar bebas dari kematian tp saya tdk bisa bertemu cr itu, gmana cr itu sebenarnya... itu tahapan ke tiga
kemudian saya mulai berpikir ortu saya sering sembayang, apakah dgn demikian bisa bebas dr kematian, tp saya rasa tdk karena tetap ada yg meninggal, kenapa Tuhan harus menciptakan org jika suatu saat harus mati juga... itu tahapan pemikiran ke 4 dimana saya mulai meragukan tuhan
Kemudian saya mulai bermeditasi sendiri (saya juga agak lupa kenapa wkt masih kecil bisa meditasi, ntah apa penyebabnya, apakah karena nontin TV atao apa) dan sering melihat warna warna didalam meditasi saya, maka saya menganti fokus saya ke warna warna tersebut. tp menjelang beberapa lama saya berhenti meditasi karena takut diblg aneh, soalnya anak anak seusia saya tdk ada satupun yg bermeditasi, dan sayapun mulai bersosialisasi dgn org lain
Sampai saya SD kelas brapa gt, saya membaca suatu Buku Buddhist, lebih tepatnya nyanyian Buddhist berjudul 6 Tahun Sengsara. saat saya menyanyikannya, bulu kuduk saya berdiri semua, perasaan haru dan kagum terhadap sesosok Manusia, sampai sampai saya meneteskan air mata karena terharu...
kemudian wkt SMP mulai belajar agama Buddha, SMA ka****k dan setelah Tamat, baru mulai mendalami Dhamma, dan semua yg ada di Dhamma sangat sesuai dgn apa yg saya cari cari selama ini, oleh sebab itu saya tdk meragukan Sang Buddha. Apalagi Buddha Dhamma sangat realistis bagi saya, sangat masuk akal. Keyakinan Tumbuh karena jodoh, Keyakinan Tumbuh karena kecocokan, Keyakinan Tumbuh karena Realitas
_/\_
-
kalo g ketika baca2 buku buddha atau ngedengerin ceramahnya langsung ngebayangin sosok Sang Buddhanya yang begitu agung, otomatis sih langsung ngeresap dihati _/\_
-
kalo saya sih simpel aja ...
ambil maknanya lewat perenungan terhadap diri sendiri ...
_/\_
g. Citra .
cara Anda memang simple dan benar .
dengan konsentrasi memusatkan pikiran dalam perenungan akan muda me raih makna ajaran .
Tentunya cara Anda ini sudah menampakan Anda telah memahami ajaran Buddha dengan baik , kalau tak salah Anda ,se tidak- tidaknya telah memahami dasar untuk meditasi .
-
Ambil esensinya,jangan ambil labelnya..
Dan sering2 meditasi..
-
Kalo aye sich agak aneh pengalamannya..
kenapa Buddha Dhamma sangat diyakini oleh Tekkss?
sejak kecil kalo kagak salah umur sekitar 7 tahun gt, saya sering melihat orang tua saya menyiapkan susu bagi saya, swkt saya melihat mereka, saya mulai berpikir, apakah dipikiran mereka sama seperti pikiran saya, apakah setiap manusia memiliki tingkat pikiran yg sama, yg memiliki daya kemampuan memikirkan sesuatu atau hanya sayakah sendiri yg mampu berpikir demikian.. itu tahapan pertama
terus saya jg terkadang berpikir, saya masih kecil, kelak kalo saya dewasa, saya akan dgn cepat menjadi tua dan akan mati,,, dan saya menjadi takut akan kematian.. itu tahapan kedua proses pemikiran ku
kemudian saya mulai dgn pemikiran lainnya, saya harus menemukan suatu cara agar bebas dari kematian tp saya tdk bisa bertemu cr itu, gmana cr itu sebenarnya... itu tahapan ke tiga
kemudian saya mulai berpikir ortu saya sering sembayang, apakah dgn demikian bisa bebas dr kematian, tp saya rasa tdk karena tetap ada yg meninggal, kenapa Tuhan harus menciptakan org jika suatu saat harus mati juga... itu tahapan pemikiran ke 4 dimana saya mulai meragukan tuhan
Kemudian saya mulai bermeditasi sendiri (saya juga agak lupa kenapa wkt masih kecil bisa meditasi, ntah apa penyebabnya, apakah karena nontin TV atao apa) dan sering melihat warna warna didalam meditasi saya, maka saya menganti fokus saya ke warna warna tersebut. tp menjelang beberapa lama saya berhenti meditasi karena takut diblg aneh, soalnya anak anak seusia saya tdk ada satupun yg bermeditasi, dan sayapun mulai bersosialisasi dgn org lain
Sampai saya SD kelas brapa gt, saya membaca suatu Buku Buddhist, lebih tepatnya nyanyian Buddhist berjudul 6 Tahun Sengsara. saat saya menyanyikannya, bulu kuduk saya berdiri semua, perasaan haru dan kagum terhadap sesosok Manusia, sampai sampai saya meneteskan air mata karena terharu...
kemudian wkt SMP mulai belajar agama Buddha, SMA ka****k dan setelah Tamat, baru mulai mendalami Dhamma, dan semua yg ada di Dhamma sangat sesuai dgn apa yg saya cari cari selama ini, oleh sebab itu saya tdk meragukan Sang Buddha. Apalagi Buddha Dhamma sangat realistis bagi saya, sangat masuk akal. Keyakinan Tumbuh karena jodoh, Keyakinan Tumbuh karena kecocokan, Keyakinan Tumbuh karena Realitas
_/\_
rekan Katsuo
Anda beruntung mengalami pengalaman spesifik yang jarang di alami oleh orang kebanyakan .
Sunggu beruntung Anda dalam umur yang relatif kanak - kanak ,
mempunyai pengalaman / guru sejati semasa kanak - kanak ...yang membuat Anda penuh berkeyakinan dan dapat dengan mudah mengerti ajaran Buddhis .
Saya rasa Anda mempunyai kelebihan dibandingkan anak -anak lainnya ..bila di pupuk dengan meditasi , pemahamam Dharma ..akan menambah kemajuan spiritual Anda .
Memang benar hidup itu selalu mengalami penuaan , secara alami pasti ada kematian .
Apakah ini berarti bahwa sifat dasar kehidupan terkait dengan penderitaan ?
Kehidupan dan kematian saling terkait .
Hal yang paling menyakitkan mengenai kematian bukanlah kematian itu sendiri .
Orang mati sudah tidak mengalami kesakitan lagi .
Malahan , orang yang masih hiduplah , yang secara batin takut akan kematian , yang paling merasa sakit .
Penderitaan kematian juga meliputi rasa sakit berpisah dengan orang yang kita sayangi .
Kita tidak tahan untuk meningalkan semua yang kita sayangi dalam hidup .
namun kita kita harus meningalkan semua itu .
Ini lah tekanan bathin terbesar .
Oleh karena ada hari kelahiran , pasti akan ada saat kematian .
Penderitaan yang biasanya kita bicarakan adalah penderitaan dalam jangka kehidupan antara kelahiran dan kematian .
-
Cara menyerap Ajaran Sang Buddha adalah mempelajarinya secara teoritis, kemudian mempraktikkan dan melihat hasilnya.
Ada dua metode untuk menjadi orang yang besar, yaitu:
- Belajarlah dari seorang guru / pembimbing, dan berkembanglah sampai sebesar atau lebih besar darinya.
- Pelajarilah dengan keterampilan sendiri, dan berkembanglah menjadi orang yang besar.
Kenali karakteristik diri Anda, dan pilih metode yang bisa membuat Anda berkembang di dalam Ajaran Sang Buddha.
-
Cara menyerap Ajaran Sang Buddha adalah mempelajarinya secara teoritis, kemudian mempraktikkan dan melihat hasilnya.
Ada dua metode untuk menjadi orang yang besar, yaitu:
- Belajarlah dari seorang guru / pembimbing, dan berkembanglah sampai sebesar atau lebih besar darinya.
- Pelajarilah dengan keterampilan sendiri, dan berkembanglah menjadi orang yang besar.
Kenali karakteristik diri Anda, dan pilih metode yang bisa membuat Anda berkembang di dalam Ajaran Sang Buddha.
waaauuu
terima kasih upasaka ...pengalaman penyerapan ajaran Buddha Anda
Jiwa besar Anda nampak sekali dalam banyak tulisan posting maupun dalam meluruskan dharma dalam forum ini .
Yang selama ini saya teliti , anda menjawab dan menyelesaikan masalah dengan tanpa membuat masalah
Senang sekali saya dapat berkenalan dengan Anda .
mohon bimbingannya
salam metta
-
kalo aye sih, bagaimana cara melepas ajaran buddha ;D
-
Cara menyerap Ajaran Sang Buddha adalah mempelajarinya secara teoritis, kemudian mempraktikkan dan melihat hasilnya.
Ada dua metode untuk menjadi orang yang besar, yaitu:
- Belajarlah dari seorang guru / pembimbing, dan berkembanglah sampai sebesar atau lebih besar darinya.
- Pelajarilah dengan keterampilan sendiri, dan berkembanglah menjadi orang yang besar.
Kenali karakteristik diri Anda, dan pilih metode yang bisa membuat Anda berkembang di dalam Ajaran Sang Buddha.
waaauuu
terima kasih upasaka ...pengalaman penyerapan ajaran Buddha Anda
Jiwa besar Anda nampak sekali dalam banyak tulisan posting maupun dalam meluruskan dharma dalam forum ini .
Yang selama ini saya teliti , anda menjawab dan menyelesaikan masalah dengan tanpa membuat masalah
Senang sekali saya dapat berkenalan dengan Anda .
mohon bimbingannya
salam metta
Mari bersama menjadi orang yang besar. :)
-
kalo aye sih, bagaimana cara melepas ajaran buddha ;D
hehehe he
rekan Ryu ...rupanya Anda medalami Zen
Salam kenal ya...saya Senang sekali dapat berkenalan Tokoh Top DhammaCitta
mohon bimbingan nya dalam belajar Dharma
-
Pelajari ajaran Hyang Buddha, lalu praktekkan dlm keseharian dgn sebaik2nya, do the best :)
-
[at] Ko RYuu emank selalu hebattt :)) :)) :))
Ko Hariyono, makasih banyak udh menjelaskan, karena mengenal Dhamma, maka saya mulai mampu memahami bahwa tdk ada yg namanya kekal dan keadaan tanpa kematian selama kita masih terus berada dalam perputaran kelahiran dan kematian ini.. dan mampu menerimanyaa.
_/\_
-
banyak baca buku dan komik tentang Buddha dan bertanya ama orang orang yang ngerti secara mendalam tentang apa yang gw baca..
cuma selama ini, gw selalu bisa menangkap inti yang gw baca hehehe