Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Kitaro Kurosaki on 17 October 2009, 05:47:01 PM

Title: Behind The Scene
Post by: Kitaro Kurosaki on 17 October 2009, 05:47:01 PM
namo buddhaya, teman-teman sedharma...

teman-teman kali ini saya mau menceritakan sesuatu yang sedikit spesial nih.. sesuai dengan judul di atas..
Anda masih ingat gak tentang ulah adik saya yang selalu menyisipkan file-file penginjilan (Evangelist Junk Files)  :P dalam komputer saya..
saya sudah menceritakannya waktu itu..

pengalaman kali ini di mulai dari rencana kami sekeluarga untuk ikut Retreat yang diadakan gereja... Saya juga di ajak sih... saya pikir mungkin ini cuma refreshing semata, ok lah akhirnya aku juga ikut.. yah, ternyata acaranya bukan hanya refreshing tetapi juga memperdalam ajaran K... wah, ampun deh... di rumah saja sudah banyak mendengar khotbah ajaran K, sekarang di acara tersebut ada lagi... capek deh..  :-[

tapi saya bukan mau menceritakan tentang pengalaman pahit tentang retreat ini, tetapi saya ingin menceritakan sikap keluarga saya khususnya adik saya dalam bersikap terhadap retreat ini... Anda perlu tahu kalau ibu dan adik saya sama sekali tidak mengalami apa yang namanya "suka cita" selama retreat tersebut... saya lihat sendiri sikap mereka waktu itu..

ibu saya sempat mempermasalahkan masalah kamar yang tidak layak untuk ditempati.. ayah saya sih tenang-tenang aja, tetapi ibu dan adik saya seolah-olah tidak bisa menerima keadaan ini... padahal kondisi kamarnya gak terlalu buruk sih, mungkin agak berdebu saja karena sudah lama tidak ditempati... akhirnya kami menemui panitia dan akhirnya kami sekeluarga pindah ke kamar yang lebih bagus..

masalah tidak berhenti sampai di sini... adik saya menanggapi kejadian itu dengan kasar.. adik saya juga mengatakan bahwa kinerja panitia sangat buruk.. saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat perilakunya.. sama sekali tidak terdapat "suka cita" yang mereka banggakan selama ini.. saya rasa kesalahan seperti ini adalah hal yang wajar karena retreat ini adalah pertama kalinya yang di adakan gereja. Tetapi adik saya seolah tidak bisa menerima segala bentuk kesalahan teknis sebagai kewajaran...

dari kejadian ini, dapat ditarik kesimpulan saya rasa adik saya perlu lebih banyak belajar... bathinnya masih belum seimbang dan terkadang bisa juga emosi untuk hal-hal yang sepele... Anda mau bukti lagi?? oke deh, nih silahkan baca terus...

di akhir acara retreat.. panitia meminta peserta untuk menuliskan kritik/saran... Adik saya langsung penuh nafsu untuk menuliskan kritik terhadap panitia... saya sih menulis juga tetapi hanya sekedar saran ringan gitu deh... ayah dan ibu saya tidak mau memberi komentar... lalu adik saya menyerahkan kertasnya kepada ayah saya...

setelah kami bersiap-siap pulang, ayah saya ternyata tidak mengumpulkan kertas adik saya... karena kertas adik saya berisi kritikan pedas yang tidak beralasan... kira-kira seperti ini "PANITIA HARUS MENJADI LEBIH BIJAKSANA UNTUK KEDEPANNYA...BLA...BLA..BLA" saya gak tahu lanjutannya... saya cuma lihat sekilas kertas adik saya... adik saya dan ortu saya sempat berdebat kenapa kertas  sarannya tidak dikumpul.
ayah saya berkata karena kritikannya terlalu pedas dan tidak pantas dan tidak juga mendasar...

akhirnya adik saya sangat tersinggung dan meninggalkan kami menuju kamarnya... saya terheran-heran kok dia bisa seperti ini sih.. jujur saja saya ragu apa yang dia pelajari selama ini.. kenapa masalah sepele kayak gini bisa menjadi sebuah perdebatan??

Akhirnya kami pulang... eiit, tunggu dulu cerita belum selesai  :D ketika kami sekeluarga pulang ke rumah, ada suatu kejadian yang betul-betul tidak saya kira bisa terjadi... begini ceritanya...

seperti biasa adik dan ibu saya terlibat sebuah pembicaraan kira-kira seperti ini :
Adik   : mama, kenapa tadi kertas saran saya tidak dikumpulkan??
Mama : saya rasa itu gak perlu... kinerja panitia sudah bagus banget..
Adik   : bagus apanya?? udah di kasih kamar jelek pada awalnya... kegiatannya juga buruk?
Mama : oh soal kegiatan talent show tadi.. kenapa kamu hanya diam di kamar sementara anggota kelompokmu memanggilmu?
Adik   : saya malas mengikuti yang seperti itu... tidak bermanfaat...
Mama : Berarti kamu tidak menghargai teman-teman yang lain... perbaiki sifatmu kalau ingin jadi pendeta

saya pun sedikit tertawa melihat tingkah laku adik saya...

Mama : Lihat tuh kakakmu aja tertawa lihat kelakukanmu...
Adik   : Ya udah ketawa aja ! (dengan nada mengamuk)
Mama : ketawa lagi aja, Wendi... biar dia malu!!!
Adik   : Ahh... malas aku bicara sama kalian !!! (dengan nada sangat mengamuk)

saya hanya bisa terdiam... saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengetawai adik saya.. itu hanya ekspresi heran melihat tingkah laku adik saya..

Mama : Jangan banyak tingkah kamu, ya... Kamu itu kecil bagi saya!!! (dengan nada mulai mengamuk)
Adik   : Ah, kamu juga lebih kecil kalau begitu !!! (dengan nada marah);
Mama : Apa kamu bilang... ayo coba bilang lagi!!! (dengan sikap ingin menghajar adik saya)
Adik   : Ampun ma... saya tidak bermaksud seperti itu...
Mama : Ingat ya.. kalau kamu tidak suka dengan keluarga ini.. mulai besok kamu bisa pergi mencari lingkunganmu sendiri!!

akhirnya adik saya pergi tidur.. saya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala menyaksikan tingkah laku adik saya. Setelah saya konfirmasi kepada ortu saya, ternyata adik saya sering bertingkah laku seperti itu... karena saya tidak tinggal satu rumah sama ortu, saya tidak tahu soal ini...

mengetahui hal ini saya sangat kasihan terhadap adik saya.. apa sih yang dia pelajari selama ini?? kenapa dia bisa berkata seperti itu kepada ibunya sendiri?? saya rasa "orang-orang dunia" saja tidak akan berani berbuat seperti itu kepada ortu mereka bahkan terkadang lebih menghormati ortu... ini jelas lebih parah dari pada "orang-orang dunia"

NB : istilah "orang-orang dunia" adalah istilah yang mereka berikan untuk orang-orang yang belum percaya tuhan Yesus

saya kemudian jadi takut, apa jadinya kalau saya menuruti apa yang adik saya katakan... bisa-bisa saya malah jadi seperti dia... saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan adik saya, tetapi melihat perkembangan sikapnya yang seperti itu... saya jadi prihatin dan ingin mengsharingkan kepada teman-teman sekalian...

Dan satu hal, kejadian ini membuat saya semakin tidak yakin terhadap ajaran K yang mereka anut... Dan kejadian ini juga menjadi suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menghormati orang tua kita..

Demikianlah ceritanya... silahkan di tanggapi...
Title: Re: Behind The Scene
Post by: johan3000 on 17 October 2009, 06:08:00 PM
spt murid maupun anak,

1. beritahukan apa yg dinginkan
2. apa yg bisa dicapai
3. caranya
4. tidak mengancam dan memperbesar masalah
5. tidak dgn nada/kata kasar yg memperburuk komunikasi

melihat anaknya asyik banget main game padahal minggu ujian....

bapak pemarah/penganjam :
wuuuden, gak tau diri, matikan game itu
atau gw hajar elu sampai mampus. apa elu gak tau minggu ujian..

bapak yg lebih baik :
nak main game memang wuenak, tapi bapak prihatin dgn aktivitas kamu.
bapak akan sangat sedih kalau kelak dewasa elu hidupnya gagal karna
waktu tidak digunakan utk hal2 yg baik. bapak percaya kamu bisa...
(sambil memeluknya) dan mencabut gamenya...(hahahhahah)....
Bapak ingin kamu berhasil kelak....
hayooo, mari kita mulai belajar.....................gw tunjukin cara menghafal
(magic memory...)...............dst, dst....

bapak super "nekat"
kalau elu main game lagi, besok gak usah tinggal disini.
 
Title: Re: Behind The Scene
Post by: J.W on 17 October 2009, 06:08:59 PM
Quoteakhirnya adik saya pergi tidur.. saya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala menyaksikan tingkah laku adik saya. Setelah saya konfirmasi kepada ortu saya, ternyata adik saya sering bertingkah laku seperti itu... karena saya tidak tinggal satu rumah sama ortu, saya tidak tahu soal ini...

mengetahui hal ini saya sangat kasihan terhadap adik saya.. apa sih yang dia pelajari selama ini?? kenapa dia bisa berkata seperti itu kepada ibunya sendiri?? saya rasa "orang-orang dunia" saja tidak akan berani berbuat seperti itu kepada ortu mereka bahkan terkadang lebih menghormati ortu... ini jelas lebih parah dari pada "orang-orang dunia"

NB : istilah "orang-orang dunia" adalah istilah yang mereka berikan untuk orang-orang yang belum percaya tuhan Yesus

saya kemudian jadi takut, apa jadinya kalau saya menuruti apa yang adik saya katakan... bisa-bisa saya malah jadi seperti dia... saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan adik saya, tetapi melihat perkembangan sikapnya yang seperti itu... saya jadi prihatin dan ingin mengsharingkan kepada teman-teman sekalian...

Dan satu hal, kejadian ini membuat saya semakin tidak yakin terhadap ajaran K yang mereka anut... Dan kejadian ini juga menjadi suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menghormati orang tua kita..

Maaf bro... benteng terkuat adalah didikan dari pihak keluarga...
Jangan salahkan ajaran K

_/\_
Title: Re: Behind The Scene
Post by: bond on 17 October 2009, 06:14:26 PM
Yesus dan ajarannya sih ngak salah. Tapi ortu, adik/pribadi dan lingkungan yg berperan.
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Tekkss Katsuo on 17 October 2009, 09:14:02 PM
 _/\_

Tdk ada hubungannya dgn Agama menurut saya, ini hanya masalah personal dari umatnya saja.....

_/\_

Title: Re: Behind The Scene
Post by: gajeboh angek on 17 October 2009, 09:18:13 PM
pindah ke personality?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Tekkss Katsuo on 17 October 2009, 09:23:52 PM
 _/\_

wkwkwkw. maksud saya personal disini adalah kembali kepribadi masing masing umatnya. bukan ke personality (tp personality juga bisa mempengaruhi, sama halnya dgn lingkungan, ortu dll)  :))
Title: Re: Behind The Scene
Post by: ryu on 17 October 2009, 09:37:55 PM
Quote from: Kitaro Kurosaki on 17 October 2009, 05:47:01 PM
namo buddhaya, teman-teman sedharma...

teman-teman kali ini saya mau menceritakan sesuatu yang sedikit spesial nih.. sesuai dengan judul di atas..
Anda masih ingat gak tentang ulah adik saya yang selalu menyisipkan file-file penginjilan (Evangelist Junk Files)  :P dalam komputer saya..
saya sudah menceritakannya waktu itu..

pengalaman kali ini di mulai dari rencana kami sekeluarga untuk ikut Retreat yang diadakan gereja... Saya juga di ajak sih... saya pikir mungkin ini cuma refreshing semata, ok lah akhirnya aku juga ikut.. yah, ternyata acaranya bukan hanya refreshing tetapi juga memperdalam ajaran K... wah, ampun deh... di rumah saja sudah banyak mendengar khotbah ajaran K, sekarang di acara tersebut ada lagi... capek deh..  :-[

tapi saya bukan mau menceritakan tentang pengalaman pahit tentang retreat ini, tetapi saya ingin menceritakan sikap keluarga saya khususnya adik saya dalam bersikap terhadap retreat ini... Anda perlu tahu kalau ibu dan adik saya sama sekali tidak mengalami apa yang namanya "suka cita" selama retreat tersebut... saya lihat sendiri sikap mereka waktu itu..

ibu saya sempat mempermasalahkan masalah kamar yang tidak layak untuk ditempati.. ayah saya sih tenang-tenang aja, tetapi ibu dan adik saya seolah-olah tidak bisa menerima keadaan ini... padahal kondisi kamarnya gak terlalu buruk sih, mungkin agak berdebu saja karena sudah lama tidak ditempati... akhirnya kami menemui panitia dan akhirnya kami sekeluarga pindah ke kamar yang lebih bagus..

masalah tidak berhenti sampai di sini... adik saya menanggapi kejadian itu dengan kasar.. adik saya juga mengatakan bahwa kinerja panitia sangat buruk.. saya hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala melihat perilakunya.. sama sekali tidak terdapat "suka cita" yang mereka banggakan selama ini.. saya rasa kesalahan seperti ini adalah hal yang wajar karena retreat ini adalah pertama kalinya yang di adakan gereja. Tetapi adik saya seolah tidak bisa menerima segala bentuk kesalahan teknis sebagai kewajaran...

dari kejadian ini, dapat ditarik kesimpulan saya rasa adik saya perlu lebih banyak belajar... bathinnya masih belum seimbang dan terkadang bisa juga emosi untuk hal-hal yang sepele... Anda mau bukti lagi?? oke deh, nih silahkan baca terus...

di akhir acara retreat.. panitia meminta peserta untuk menuliskan kritik/saran... Adik saya langsung penuh nafsu untuk menuliskan kritik terhadap panitia... saya sih menulis juga tetapi hanya sekedar saran ringan gitu deh... ayah dan ibu saya tidak mau memberi komentar... lalu adik saya menyerahkan kertasnya kepada ayah saya...

setelah kami bersiap-siap pulang, ayah saya ternyata tidak mengumpulkan kertas adik saya... karena kertas adik saya berisi kritikan pedas yang tidak beralasan... kira-kira seperti ini "PANITIA HARUS MENJADI LEBIH BIJAKSANA UNTUK KEDEPANNYA...BLA...BLA..BLA" saya gak tahu lanjutannya... saya cuma lihat sekilas kertas adik saya... adik saya dan ortu saya sempat berdebat kenapa kertas  sarannya tidak dikumpul.
ayah saya berkata karena kritikannya terlalu pedas dan tidak pantas dan tidak juga mendasar...

akhirnya adik saya sangat tersinggung dan meninggalkan kami menuju kamarnya... saya terheran-heran kok dia bisa seperti ini sih.. jujur saja saya ragu apa yang dia pelajari selama ini.. kenapa masalah sepele kayak gini bisa menjadi sebuah perdebatan??

Akhirnya kami pulang... eiit, tunggu dulu cerita belum selesai  :D ketika kami sekeluarga pulang ke rumah, ada suatu kejadian yang betul-betul tidak saya kira bisa terjadi... begini ceritanya...

seperti biasa adik dan ibu saya terlibat sebuah pembicaraan kira-kira seperti ini :
Adik   : mama, kenapa tadi kertas saran saya tidak dikumpulkan??
Mama : saya rasa itu gak perlu... kinerja panitia sudah bagus banget..
Adik   : bagus apanya?? udah di kasih kamar jelek pada awalnya... kegiatannya juga buruk?
Mama : oh soal kegiatan talent show tadi.. kenapa kamu hanya diam di kamar sementara anggota kelompokmu memanggilmu?
Adik   : saya malas mengikuti yang seperti itu... tidak bermanfaat...
Mama : Berarti kamu tidak menghargai teman-teman yang lain... perbaiki sifatmu kalau ingin jadi pendeta

saya pun sedikit tertawa melihat tingkah laku adik saya...

Mama : Lihat tuh kakakmu aja tertawa lihat kelakukanmu...
Adik   : Ya udah ketawa aja ! (dengan nada mengamuk)
Mama : ketawa lagi aja, Wendi... biar dia malu!!!
Adik   : Ahh... malas aku bicara sama kalian !!! (dengan nada sangat mengamuk)

saya hanya bisa terdiam... saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengetawai adik saya.. itu hanya ekspresi heran melihat tingkah laku adik saya..

Mama : Jangan banyak tingkah kamu, ya... Kamu itu kecil bagi saya!!! (dengan nada mulai mengamuk)
Adik   : Ah, kamu juga lebih kecil kalau begitu !!! (dengan nada marah);
Mama : Apa kamu bilang... ayo coba bilang lagi!!! (dengan sikap ingin menghajar adik saya)
Adik   : Ampun ma... saya tidak bermaksud seperti itu...
Mama : Ingat ya.. kalau kamu tidak suka dengan keluarga ini.. mulai besok kamu bisa pergi mencari lingkunganmu sendiri!!

akhirnya adik saya pergi tidur.. saya hanya bisa mengeleng-gelengkan kepala menyaksikan tingkah laku adik saya. Setelah saya konfirmasi kepada ortu saya, ternyata adik saya sering bertingkah laku seperti itu... karena saya tidak tinggal satu rumah sama ortu, saya tidak tahu soal ini...

mengetahui hal ini saya sangat kasihan terhadap adik saya.. apa sih yang dia pelajari selama ini?? kenapa dia bisa berkata seperti itu kepada ibunya sendiri?? saya rasa "orang-orang dunia" saja tidak akan berani berbuat seperti itu kepada ortu mereka bahkan terkadang lebih menghormati ortu... ini jelas lebih parah dari pada "orang-orang dunia"

NB : istilah "orang-orang dunia" adalah istilah yang mereka berikan untuk orang-orang yang belum percaya tuhan Yesus

saya kemudian jadi takut, apa jadinya kalau saya menuruti apa yang adik saya katakan... bisa-bisa saya malah jadi seperti dia... saya tidak bermaksud menjelek-jelekkan adik saya, tetapi melihat perkembangan sikapnya yang seperti itu... saya jadi prihatin dan ingin mengsharingkan kepada teman-teman sekalian...

Dan satu hal, kejadian ini membuat saya semakin tidak yakin terhadap ajaran K yang mereka anut... Dan kejadian ini juga menjadi suatu pelajaran bagi kita agar kita bisa menghormati orang tua kita..

Demikianlah ceritanya... silahkan di tanggapi...
=)) coba kali2 adik kamu di tengking =))
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Tekkss Katsuo on 17 October 2009, 10:02:08 PM
^^^  :o :o :o

Title: Re: Behind The Scene
Post by: marcedes on 18 October 2009, 08:06:32 AM
tapi ada teman saya dulu waktu sekolah, orang nya kocak habis, sudah itu gaya bicara ga sopan, tapi setelah dengar dari teman-teman dulu, sekarang sudah jadi pendeta..dan lebih dewasa...gitulo.
Title: Re: Behind The Scene
Post by: coecoe on 18 October 2009, 10:27:16 AM
yah dihapus juga...., wong lagi ingatkan tentang lobha dosa dan kasih seseorang.
sapa yang hapus yah..?
apa maksudnya yah..?
bingung..., klo gak ngerti kenapa dihapus?
dan apa hubungannya terhadap diri yang menghapus, klo tulisan itu bukan untuk dirinya?
lobha.. lobha!?!!!!
Title: Re: Behind The Scene
Post by: ryu on 18 October 2009, 10:29:14 AM
nya enya loba nyarios euweuh tungtungna pasti aya nu miceun, dasar te ngarti wae
Title: Re: Behind The Scene
Post by: g.citra on 18 October 2009, 10:36:16 AM
Quote
Didalam kekeristenan sih hukum karma adalah hukum tabur-tuai, sebatas ukuran duniawi, yang tidak memiliki nilai kekal.
Bisa saja orang tersebut tidak mengerti, bisa juga beda dengan anda yang maybe dengan membaca komentar-komentar anda, seolah-olah anda terlihat bijaksana, tetapi orang tersebut tidak meributkan/memperdulikan, karena, tetapi melihat nilai kekekalan.

[at]  coecoe
maksudnya gimana nih ? bisa lebih diperjelas ?

tambahan:
Maksud kutipan yang anda salin pakai huruf merah itu juga maksudnya apa ?
Tolong jelaskan
Title: Re: Behind The Scene
Post by: coecoe on 18 October 2009, 10:40:35 AM
klo anda punya pandangan benar, pengharapan benar dan belas kasih, seharusnya anda menasehati bro kitaro alias wendy j. loh
saya bukan ajak ribut anda loh.
heran...!!!, ada apa yah?
lobha dosa?!!!

it is about him and his dearest family, not his enemies.
pada akhirnya air sungai bermuara ke laut juga.


tambahan :
[at] bro citra,
kan ditulisan merah ada pendapat dan pandangan teman-teman tentang karma dan Tuhan.
saya menjelaskannya versi kebenaran keyakinan saya, bukan menurut pengetahuan/ pandangan teman-teman pada tulisan merah. (anda bandingkan saja tulisan merah dengan pandangan saya.)
sorry yah bro, lain thread nanti malah saya diperingatkan loh.
Title: Re: Behind The Scene
Post by: g.citra on 18 October 2009, 10:51:35 AM
Quote[at] bro citra,
kan ditulisan merah ada pendapat dan pandangan teman-teman tentang karma dan Tuhan.
saya menjelaskannya versi kebenaran keyakinan saya, bukan menurut pengetahuan/ pandangan teman-teman pada tulisan merah. (anda bandingkan saja tulisan merah dengan pandangan saya.)
sorry yah bro, lain thread nanti malah saya diperingatkan loh.

Oke... Nanti kalo threadnya pas atau thread lama dah dibuka, saya lanjut post disana!
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Mr.Jhonz on 18 October 2009, 01:03:00 PM
 [at] kitaro

emang usia adikmu berapaan?
mungkinka masih mencari jati diri?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: dipasena on 18 October 2009, 01:10:42 PM
perjalanan menjadi seorang yg fanatik terhadap ajaran agama tertentu terlebih ajaran agama yg cukup "aneh" dalam kamus sy hanya membuat seseorang menjadi semakin "gila"

disini dibutuhkan kebijaksanaan tuk menilai dan melihat, mana ajaran yg bermanfaat mana yg tidak... jika dibagian pertama jelek, dirobek dan buang saja... jika dibagian belakang bagus, diambil, dipelajari dan dipraktekan... dengan catatan klo memang bs di pelajari dan dipraktekan...

bukankah memang demikian ajaran dari agama yg seperti itu ?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Tekkss Katsuo on 18 October 2009, 02:37:35 PM
Quote from: coecoe on 18 October 2009, 10:40:35 AM
klo anda punya pandangan benar, pengharapan benar dan belas kasih, seharusnya anda menasehati bro kitaro alias wendy j. loh
saya bukan ajak ribut anda loh.
heran...!!!, ada apa yah?
lobha dosa?!!!

Kenapa selalu dihubungkan dengan Lobha Dosa dan Moha setiap kali memjawab pertanyaan tread, apa tdk ada jurus lebih ampun lagi. coba cr yg lebih mudah dipahami, atau jgn jgn anda sendiri tdk paham tapi anda berputar putar. wwkwkwkwk :)) :)) :))

Bro wendy bersikap diam hal itu tdk bisa disalahkan, setidaknya dia memiliki pemahaman kalo adiknya seharusnya tdk boleh bersikap demikian terhadap org tuanya.. dilihat dari sikap adiknya sendiri sudah begitu kelewatan terhadap ortuanya apakah adiknya mao mendengarkan wendy. Mungkin Bro Wendy sendiri belum menemukan cr pendekatan yg baik terhadap adiknya, saya kira bro wendy juga pasti ingin adiknya bersikap lebih baik lagi. tdk ada hubungannya dgn Lobha dosa Moha disini apalagi Bro wendy belum mencapai kesucian pasti memiliki Lobha dosa moha... :)

_/\_



Title: Re: Behind The Scene
Post by: coecoe on 18 October 2009, 02:49:48 PM
je ileh.., aye membagi saran (trying, do the best) buat bro kitaro wendy j., koq malah-malah situ putar-puter spekulasi menilai keadaan kitaro san?

kitaro san..., anda menunggu mengetahui sesuatu menjadi berharga jika anda sudah kehilangan apa yang sekarang ada?
brahma vihara apa lawannya? anda ada dimana? pilih yang mana?

heran koq umat bijaksana pada gak ngerti-ngerti.... sich.
apa yang menutupinya yeh?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: J.W on 18 October 2009, 03:35:43 PM
Quote from: coecoe on 18 October 2009, 02:49:48 PM
je ileh.., aye membagi saran (trying, do the best) buat bro kitaro wendy j., koq malah-malah situ putar-puter spekulasi menilai keadaan kitaro san?

kitaro san..., anda menunggu mengetahui sesuatu menjadi berharga jika anda sudah kehilangan apa yang sekarang ada?
brahma vihara apa lawannya? anda ada dimana? pilih yang mana?

heran koq umat bijaksana pada gak ngerti-ngerti.... sich.
apa yang menutupinya yeh?
kita2 kan msh bermaen dgn lobha dosa moha :))
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Hendra Susanto on 18 October 2009, 04:12:17 PM
kuda... jadi saran yang baik buat TS apa?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: yanfei on 18 October 2009, 09:59:00 PM
menurut gw sih orang seperti coecoe ini ingin memprovokasi kita umat buddhis
jadi mending dicuekin aja, postingannya gak usah diquote
biar dia gondok sendiri, kalo kita quote postingannya, orang ini akan semakin menjadi
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Tekkss Katsuo on 18 October 2009, 10:09:00 PM
justru sepertinya saya melihat bahwa Bro coe coe tdk memahami ajaran Buddha, soalnya dia hanya berputar putar soal Moha Dosa dan Moha... terus jawabannya semuanya dikaitkan dgn hal tersebut tanpa memberi penjelasan yang jelas, saya melihat kalo dia sendiri tdk paham jawaban yg diberikan dgn mengkaitkan dgn moha dosa dan lobha, namun berkilah seolah olah paham.... kalo bisa Bro coe coe saya sarankan agar menjawab sesuaii pertanyaan yang ada jgn berputar putar soal Moha dosa dan lobha, kita ini tentu saja punya Moha dosa dan lobha.  :))
Title: Re: Behind The Scene
Post by: J.W on 18 October 2009, 10:19:09 PM
Quote from: yanfei on 18 October 2009, 09:59:00 PM
menurut gw sih orang seperti coecoe ini ingin memprovokasi kita umat buddhis
jadi mending dicuekin aja, postingannya gak usah diquote
biar dia gondok sendiri, kalo kita quote postingannya, orang ini akan semakin menjadi

Quote from: wangsapala on 18 October 2009, 10:09:00 PM
justru sepertinya saya melihat bahwa Bro coe coe tdk memahami ajaran Buddha, soalnya dia hanya berputar putar soal Moha Dosa dan Moha... terus jawabannya semuanya dikaitkan dgn hal tersebut tanpa memberi penjelasan yang jelas, saya melihat kalo dia sendiri tdk paham jawaban yg diberikan dgn mengkaitkan dgn moha dosa dan lobha, namun berkilah seolah olah paham.... kalo bisa Bro coe coe saya sarankan agar menjawab sesuaii pertanyaan yang ada jgn berputar putar soal Moha dosa dan lobha, kita ini tentu saja punya Moha dosa dan lobha.  :))

:)) :)) :))
makanya kemaren JW bilang dia "........"


Title: Re: Behind The Scene
Post by: enjeloza on 17 January 2010, 01:17:44 PM
Namo Buddhaya semua ^^

Sekedar sharing aja..doelo aku ada temen yang mempunyai masalah berat dengan mantan pacarnya..kebetulan mama temenku itu beralih ke agama lain dari buddhist...yang aku sangat memprihatinkan, temenku bilang kalo mamanya ngomong "untung aja aku uda masuk agama ini kalo masih di buddha sudah aku ***** (perbuatan keji) pacar kamu itu!!!"

Setelah mendengarkan omongan temenku itu, aku hanya bisa diam...melongo sampe speachless...sungguh kasian....Mamanya belum mengerti sesungguhnya Buddha itu tetapi bicara seolah Buddha itu mengajarkan kebrutalan. Jadi bingung...apa yang salah dengan mamanya temanku itu ya????


Muuph ya kalo ceritanya membingungkan...newbie nh ^^'

Namo Buddhaya semua ^^
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Sunceā„¢ on 17 January 2010, 02:29:37 PM
Penulis utama -nya kemana nih? sudah sekian bnyk tanggapan tapi menghilang?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: Mr. Wei on 17 January 2010, 04:37:13 PM
Adiknya TS kayaknya anak SMP atau masih kelas 1 SMA gitu ya?
Title: Re: Behind The Scene
Post by: wiithink on 18 January 2010, 08:23:12 PM
kisah nya kurang lebih sama ama cece gw.

dia selalu bersaksi di depan orang orang, kalo dia ndak pernah di sayang di rumah, kalo mama ngomong ama dia, pasti marah marah dan bla bla bla..

kebetulan, salah satu karyawan mama, agama k, denger dan kasih tau mama..

memang sih, mama ndak pernah ngomong ama dia secara langsung, (nyindir beberapa kali), dia lempeng aja tuh. cuek2 aja masih tinggal di rumah yang di beli ama mama, makan masakan mama (yang di beli pake duit mama), mama juga yang cuci kan baju dia, mama juga yang urut kan kalo badan nya pegel2 dan lain2..

gw sebagai adek, ndak mo ikut campur. karena, kalo mama ama cece gw udah ngomong, ujung2nya salah satu pasti narik urat (memulai pertengkaran). kalo biasanya sih, gw cuma sanggup marah cece gw aja. itu pun, dia ngomongnya pake teriak2 kek orang gila.

sejak dia masuk agama nih, udah mulai kurang sih, cuma cara ngomongnya di dramatisir gitu..
dia ngeliat tangan tuhan lah, dia liat ini lah, liat itu lah. gw mah, cuek aja. dalam hati gw, besok besok dia bisa liat muka tuhan nya donk? bukannya tuhan itu ndak berwujud?