Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Meditasi => Topic started by: fabian c on 20 September 2009, 12:49:23 PM

Title: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: fabian c on 20 September 2009, 12:49:23 PM
Mungkin sering kita mendengar mengenai out of body experience, seseorang yang mengalami out of body experience maka dikatakan bahwa rohnya keluar dari tubuh.

Sebenarnya apakah yang dilihat oleh seseorang yang mengalami  peristiwa "keluar tubuh"? Pada waktu "keluar tubuh" seseorang melihat tubuhnya sendiri yang sedang berbaring atau sedang duduk bermeditasi, oleh karena itu ia "beranggapan" ia sedang keluar.

Pada seseorang yang bermeditasi Samatha Bhavana setelah mereka mencapai Jhana (biasanya Jhana ke empat) mereka juga mampu melihat tubuh mereka sendiri bahkan sampai ke dalam organ-organ tubuh mereka yang paling kecil.

Pada tahap ini bila orang tersebut percaya ada roh maka ia akan beranggapan yang melihat tubuh tersebut dari luar adalah rohnya, tetapi bila yang melihat fenomena itu adalah meditator yang tidak percaya adanya roh maka ia hanya akan menganggap bahwa yang melihat adalah mata dewa (dibba cakkhu)nya.

Yang mana yang benar?

Sekarang kita telaah konsep roh itu sendiri, ada beberapa pernyataan mengenai roh, yang satu menganggap bahwa roh tak memilliki dimensi, yang satunya lagi menganggap bahwa roh memiliki dimensi, dan yang terakhir beranggapan tak ada roh.

bila roh memiliki dimensi maka ia akan terpengaruh oleh ruang dan waktu, dalam hal ini jika ia terpengaruh oleh ruang dan waktu maka apapun yang terjadi dalam dimensi tersebut akan berpengaruh bagi dia. Jika alam tempat tinggal roh tersebut hancur maka roh tersebut juga akan ikut hancur bersama alamnya.
Pertanyaan lebih lanjut bila ia memiliki dimensi maka ia tentu memiliki bentuk, bagaimanakah bentuk roh tersebut? Sampai saat ini tak ada jawaban pasti terhadap "bentuk roh" kecuali berdasarkan persepsi orang yang memberikan pendapat.

Jika roh tak memiliki dimensi maka roh tak terikat oleh ruang dan waktu, dengan demikian maka ia juga otomatis tak terikat oleh tubuh karena tubuh memiliki dimensi, dengan demikian roh juga bisa keluar masuk tubuh sesukanya Bahkan istilah keluar masuk juga tak tepat dikatakan disini, karena kalau tak memiliki dimensi maka tak dapat dikatakan keluar atau masuk..

Adalagi yang beranggapan roh tak menyatu dengan tubuh, yang lain beranggapan roh menyatu dengan tubuh, dan yang lainnya lagi beranggapan rohnya menyatu dan sewaktu-waktu bisa terlepas.
Manakah yang benar?

Bila roh tak menyatu dengan tubuh maka apapun yang terjadi pada tubuhnya maka tak akan berpengaruh terhadap roh orang tersebut. dan dengan demikian ia tak akan merasakan sakit terhadap apapun yang terjadi pada badan jasmaninya, tetapi mengapa bila seseorang menyakiti jasmaninya kemarahan timbul? Bukankah ini disebabkan ia juga merasa sakit? yang disakiti tubuhnya mengapa ia juga merasa sakit? bukankah tubuh dan rohnya terpisah?

Mengapa pada orang yang mengalami penyakit psikologis bisa disembuhkan dengan pengobatan terhadap jasmaninya? misalnya disuntik dan minum obat sesuai anjuran psikiater? bukankah yang diberi obat adalah tubuhnya bukan rohnya?

Bila roh menyatu dengan tubuh maka apapun yang terjadi pada roh orang tersebut maka akan berpengaruh terhadap dia, misalnya tubuhnya luka maka ia akan merasa sakit, dan bila tangannya putus maka rohnya dibagian tangan juga ikut putus dstnya... apakah demikian?

Bila roh menyatu dengan tubuh maka bila terjadi kehancuran pada jasmani maka bukankah seharusnya rohnya juga akan ikut hancur?

Bila rohnya menyatu dan sewaktu-waktu bisa lepas maka bila pada waktu masih bersatu badannya dihancurkan maka ia akan hancur bersama tubuhnya bukankah demikian?

Sekarang menjadi lebih jelas bagi kita mengapa Sang Buddha Gotama menolak konsep roh ini dan mengatakan bahwa manusia hanya terdiri dari panca-khandha.

sukhi hotu,
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: sumana on 26 October 2009, 10:33:51 AM
mana yg dinamakan roh ? kesadaran ? tubuh halus ? halusinasi ?
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: g.citra on 26 October 2009, 11:37:10 AM
Quote from: sumana on 26 October 2009, 10:33:51 AM
mana yg dinamakan roh ? kesadaran ? tubuh halus ? halusinasi ?

Dari yang saya tau,
Roh hanyalah kumpulan persepsi, perasaan, bentuk pikiran yang bekerja dalam satu proses kesadaran.

Kesadaran ini yang melatar belakangi timbulnya Ketiga hal tersebut diatas (persepsi, perasaan dan bentuk pikiran).

Tubuh halus ini mungkin batin itu sendiri (terdiri dari keempat hal diatas)

Halusinasi hanya merupakan salah satu hasil dari kerja batin.

Demikian yang saya tau, :)
salam,
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Tekkss Katsuo on 26 October 2009, 12:48:22 PM
 _/\_

biasanya dalam Buddhist lebih menekan kan pada Kesadaran ketimbang kata roh........

_/\_

Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Peacemind on 26 October 2009, 08:17:44 PM
Dalam kitab suci agama Buddha, ada satu sumber yang mengatakan bahwa seseorang yang telah mencapai Jhana ke-4 bisa mengembangkan kekuatan batin bernama manomayakāya atau tubuh (lain) yang diciptakan batin. Tubuh buatan batin ini memiliki organ tubuh yang lengkap dan indera yang sempurna (sabbaṅgapaccaṅgiṃ ahīnindriyaṃ). Kitab suci mengatakan bahwa tubuh yang asli dan tubuh buatan pikiran ini diumpamakan seperti pedang dan sarungnya. Pedang adalh tubuh yang asli, sedangkn sarung adalh tubuh buatn batin. Seseorng yang memliki kemampuan ini bisa melihat kedua tubuh ini. Sperti seseorang bisa melihat dengan jelas, bahwa ini pedang dan ini sarungnya.

Melihat fakta di atas, pengalaman out of body experience sangat berbeda dari manomayakāya. Ada beberapa alasan di sini:

1. Manomayakāya dicapai melalui pengembangan batin setelah mencapai jhana ke-4,  sedangkan out of body experience bisa dialami oleh seseorang yang tidak memiliki Jhana.
2. Seseorng yang mengalami manomayakāya bisa melihat kedua tubuhnya, sedangkan seseorang yang mengalami out of body experience hanya melihat satu tubuhnya berada di luar atau bahkan ia terkadang tidak melihat tubuhnya. Ia hanya merasakan bahwa ia bisa berbuat sesuka hati terhadap pikirannnya seperti terbang, menembus tanah dan lain2.
3. Manomayakāya dicapai pada saat pikiran berada pada kesadaran yang sangat tajam, sedangkan out of body experience dialami pada saat pikiran berada pada level setengah sadar...

Thanks..



Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Peacemind on 26 October 2009, 08:29:46 PM
Menurut saya, dalam pengalamn out of body experience, bukan roh yang keluar, melainkan hanya rekayasa pikiran.
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Sumedho on 26 October 2009, 09:06:02 PM
oobe memang cuma melatih kondisi 1/2 sadar sehingga bisa "mengatur" mimpi. ada yg sempat bilang jg kalau itu hanya sekadar permainan pikiran dan hanya menggunakan informasi yg ada, tanpa ada feed informasi fresh yg baru.
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Peacemind on 26 October 2009, 09:46:11 PM
Out of body experience juga bisa dilatih. Cara melatihnya juga dimulai menjelang kita mau tidur dan pengalaman ini terjadi pada saat pikiran berada kondisi setengah sadar.. Seperti yang dikatakan saudara Sumedho, apa yang dialami sesungguhnya berhubungan dengan informasi yang seseorang telah terima sebelumnya. Jadi pengalamn out of body experience hanya rekayasa pikiran.
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Jerry on 27 October 2009, 11:55:29 PM
kalo out of topic experience? :P
komentar nda penting nih :hammer:
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Peacemind on 28 October 2009, 03:01:38 AM
Kalo out of topic experience, namanya ngawur! :D :D
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Jerry on 28 October 2009, 09:13:59 PM
Ada 1 sutta yg pernah saya baca sekilas ttg beberapa bentuk tubuh. Sayang sekali karena saat itu sedang mencari sutta lain jadi hanya membaca sekilas. Kurang lebih (kalau saya tidak salah, cmiiw) Sang Buddha ada bercerita ttg 3 bentuk tubuh yg salah satunya adalah manomaya kaya. Saat ditanya lebih lanjut ttg manomaya kaya ini Sang Buddha memberikan analogi mengenai susu, ghee dan 1 lg lupa, sejenis produk yg dpt diciptakan lebih lanjut dg bahan dasar susu jg.

Kaitannya, jika membahas mengenai punabbhava, dimana dlm bbrp Sutta dikatakan vinnana "turun" dan "berdiam" dg makna implisit bahwa sebenarnya punabbhava tidak terjadi secara spontan sbgmn yg diyakini Theravadin selama ini (kalau mau dibahas di thread lain saja). Maka tentu perlu sebuah kendaraan. Mungkinkah sebagai 'kendaraan' utk bergerak dlm ruang-waktu itu vinnana menciptakan sebuah manomaya kaya? Jika jawabannya ya, maka pengalaman spt OBE atau NDE dpt lebih dimengerti. Termasuk jg dgn kesalahmengertian ttg Roh.
Sayang sekali krn saya belum dapat menemukan sutta tsb lagi.

Tolong bagi rekan2 Dhamma yg berbaik hati utk membantu saya menemukan Suttanya, jika ditunjukkan (bisa via PM) saya pikir saya dapat mengenalinya.

Thanks
_/\_
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Peacemind on 29 October 2009, 02:11:19 AM
For Jerry:

    Sutta yang anda baca adalah Poṭṭhapādasutta dari Dīghanikāya. Di sini Sang Buddha mengatakan adanya tiga macam tubuh yang berkaitan dengan diri:
1.   Diri yang berkaitan dengan tubuh kasar (oḷārika attapaṭilābha).
2.   Diri yang berkaitan dengan tubuh ciptaan batin (manomaya attapaṭilābha).
3.   Diri yang berkaitan dengan (alam) tanpa-tubuh (arūpa  attapaṭilābha).
Dalam sutta ini Sang Buddha mengatakan bahwa pada saat seseorang mengalami diri yang berkaitan dengan tubuh kasar, kedua diri yang lain tidak ada. Demikian pula, pada saat manomaya attapaṭilābha eksis, yang lain tidak ada. Ini juga berlaku terhadap arūpa attapaṭilābha. Di sini yang menjadi pesan utama Sang Buddha adalah bahwa apapun anggapan tentang "diri" yang seseorang pegang bersifat tidak kekal dan selalu berubah. Untuk memperjelas sifat alami dari "diri", di suttta ini, Sang Buddha juga memberikan perumpamaan tentang bagaimana dari sapi, muncullah susu (khīra), dari susu muncul dadih (dadhi), dari dadih muncul mentega (navanīta), dari mentega muncul ghee yang masih agak mencair (sappi), dari ghee yang masih agak mencair muncul ghee yang mengeras (sappimaṇḍa).

    Mengenai viññāna (atau di khotbah lain sering disebut sebagai gandabba) yang masuk ke rahim seorang ibu bisa dibaca di dalam Mahānidānasutta dari Dīghanikāya. Di sutta ini, Sang Buddha menerangkan tentang 12 faktor dari hukum sebab musabab yang saling bergantungan yang mana di situ beliau juga membahas tentang proses kelahiran tumimbal lahir khususnya bagaimana viññāna (atau dalam khotbah lain sering disebut sebagai gandhabba) masuk ke ke rahim seorang ibu. Sutta ini tidak menjelaskan mengenai tiga macam diri seperti yang diceritakan di Phoṭṭapādasutta di atas.

    Tentang usulan anda untuk membahas proses tumimbal lahir kayaknya bagus juga karena memang masih terdapat kontroversi antara Theravāda dengan sekte2 agama Buddha lain. Banyak sekte agama Buddha menerima konsep antarabhava (in between existence), kondisi antara setelah mati dan sebelum dilahirkan kembali. Dan jika konsep ini benar adanya, maka konsep Near Death Experience bisa diterima.

   Perlu dicatat di sini bahwa meskipun Theravada tidak menerima konsep antarabhava, istilah sambhavesi yang terdapat dalam Karaniyamettasutta yang artinya "makhluk yang sedang mencari kehidupan" dianggap oleh beberapa sarjana Buddhist sebagai antarabhava.

Thanks.
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Jerry on 29 October 2009, 03:01:45 AM
_/\_ Peacemind:

Ah iya bener.. Thanks banget.. Di bagian pertanyaan Citta thdp Sang Buddha tsb saya ingat skrg stlh membaca lagi. Anumodana. _/\_

Yup dlm Mahanidana Sutta tidak dijelaskan memang mengenai 3 tubuh tsb. Saya hanya mengaitkan saja antara 2 hal ini. Karena tubuh fisiknya tidak ada lagi, sedangkan tubuh arupa adl tidak mungkin, semestinya dg tubuh ciptaan batin lah vinnana (gandhabba) bergerak.

Kesimpulan sementara saya, bahwa tubuh ciptaan batin dapat dilatih-kembangkan dalam keadaan sadar melalui latihan2 tertentu atau melalui pencapaian Jhana. Tetapi meski tidak mencapai Jhana, saat seseorang meninggal, tubuh proyeksi batin ini dengan sendirinya akan tercipta sbg sarana bagi kesadaran utk bergerak. Perbedaannya hanya ditingkat kemahiran saja.

Yup, menarik. Saya selama ini kurang mengerti arti 'sambhavesi' dalam Karaniyamettasutta memang, krn beberapa terjemahan yg berbeda. Ttg antarabhava ada dr bbrp Sutta misal Mahatanhasankhaya Sutta, Kutuhalasala Sutta, atau dlm Sila Sutta dikatakan ttg 'antara parinibbayi', an attainer of nibbana in the intermediate state.     Memang, jika demikian, maka ada banyak perbedaan konsep yg dpt terjembatani.

Mettacittena
_/\_
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: fabian c on 06 November 2009, 07:58:44 PM
Suatu ketika saya pergi ke Bali dan disana berusaha mewawancarai beberapa orang yang "katanya bisa me-'leak' ".

Saya bertanya bagaimana proses me-leak tersebut?

Saya mendapatkan jawaban bahwa: ketika me-leak, orang tersebut pertama kali berusaha membuat tekad sebelum menutup mata berbaring. Orang yang me-leak biasanya tubuhnya tidur, tetapi mereka mengatakan bahwa ada kesadaran yang berkelana, itulah yang dilihat oleh orang-orang sebagai leak.
Mungkin bagi yang percaya roh akan mengatakan bahwa yang berkelana adalah rohnya, tetapi bagi mereka yang tidak percaya mungkin jawaban dapat diterima adalah "manomaya attapatilabha" seperti yang dikatakan oleh sdr Peace of mind.

Sekedar sharing

_/\_

Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: char101 on 06 November 2009, 08:36:00 PM
Quote from: fabian c on 06 November 2009, 07:58:44 PM
Mungkin bagi yang percaya roh akan mengatakan bahwa yang berkelana adalah rohnya, tetapi bagi mereka yang tidak percaya mungkin jawaban dapat diterima adalah "manomaya attapatilabha" seperti yang dikatakan oleh sdr Peace of mind.

Manomaya bukannya abhinna di mana seseorang membuat duplikat dirinya? Kalau pikiran bisa melihat ke tempat lain sepertinya lebih cocok dibhacakkhu, tapi kalau ingin mencapai dibhacakkhu, orangnya harus mencapai arupa jhana dulu :-?

Apa ketika "leak", yang dilihatnya itu beneran nyata, maksudnya, kalau kita tulis surat, taruh di luar ruang, terus kita minta orang itu baca isi suratnya apa gitu, apa bisa?

Kalau tidak, saya rasa paling deep sleep, trance, atau self-hypnosis gitu, atau mimpi yang disengaja.
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: hariyono on 06 November 2009, 08:36:16 PM
Bila mana Anda mempelajari ajaran Buddha ,
jangan terus menerus berdoa kepada dewa - dewa .
Hal yang paling penting adalah memutuskan segala kesulitan .
Setelah Anda menjadi Umat Buddha ,
Anda harus mengembangkan semangat Bodhisatwa ,
dan inlah
" Ilmu Pemurnian dan Pembebasan " sejatiyang kita semua harus cari .
Jika Anda dapat mengembangkan bathin Anda sampai mencapai ini , pikiran Anda secara alami akan memahami segala sesuatu .
Jadi , mengapa Anda terus mencari -cari yang disebut " kesaktian " ini ?
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: chingik on 06 November 2009, 08:41:07 PM
udah dijelasin sdr Peace of mind, bahwa manomaya attapatilabha itu hanya bisa dimunculkan bagi orang yang mencapai jhana 4. Jadi masih tetap beda lah. :)
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: fabian c on 21 November 2009, 11:16:18 PM
Quote from: Peacemind on 26 October 2009, 08:29:46 PM
Menurut saya, dalam pengalamn out of body experience, bukan roh yang keluar, melainkan hanya rekayasa pikiran.

Setuju deh...
Title: Re: Kaitan "out of body experience" dengan konsep "roh"
Post by: Adhitthana on 22 November 2009, 12:00:06 AM
Quote from: hariyono on 06 November 2009, 08:36:16 PM
Bila mana Anda mempelajari ajaran Buddha ,
jangan terus menerus berdoa kepada dewa - dewa .
Hal yang paling penting adalah memutuskan segala kesulitan .
Setelah Anda menjadi Umat Buddha ,
Anda harus mengembangkan semangat Bodhisatwa ,
dan inlah
" Ilmu Pemurnian dan Pembebasan " sejatiyang kita semua harus cari .
Jika Anda dapat mengembangkan bathin Anda sampai mencapai ini , pikiran Anda secara alami akan memahami segala sesuatu .
Jadi , mengapa Anda terus mencari -cari yang disebut " kesaktian " ini ?
Sapa yg cari ke"saktian"  ???
baca yg lengkap donk  ;D