Namo Buddhaya,
[at] Teman-teman semuanya,
Hari ini saya sedang membaca Kitab Digha Nikaya III;85 "Agganna Sutta", yaitu soal Pengetahuan asal mula kehidupan dan alam kehidupan ( Baca dibuku "Khotbah-khotbah panjang Sang Buddha" Digha Nikaya, halaman 419, Penyunting:Team DhammaCitta Press).
Nah...setelah saya baca "versi lengkapnya", saya agak heran dan timbul pertanyaan baru tentang kalimat : "...melempari dengan kotoran sapi " (?), lengkapnya demikian ;
"Tetapi mereka yang melihat perbuatan itu melemparkan debu, abu, atau kotoran sapi kepada mereka, meneriakkan: "Matilah, engkau binatang kotor! Bagaimana mungkin seseorang melakukan hal demikian terhadap orang lain!"
'Seperti di masa kini, ketika seorang menantu perempuan di bawa keluar, beberapa orang melemparkan kotoran padanya, beberapa melemparkan abu, dan beberapa melemparkan kotoran-sapi, tanpa menyadari bahwa mereka mengulangi perilaku masa lampau. Apa yang dianggap bentuk yang buruk di masa itu, sekarang dianggap bentuk yang baik.'
'Dan makhluk-makhluk yang pada masa itu melakukan hubungan seksual tidak diperbolehkan memasuki desa atau kota selama satu atau dua bulan. Oleh sebab itu, mereka yang melakukan perbuatan itu selama waktu yang lama mulai membangun rumah agar perbuatan mereka tidak terlihat.'
Pertanyaan saya adalah :
1.) Disaat mereka melakukan hubungan seksual tersebut, terjadinya di alam mana ?
2). "Apakah pada saat itu di alam tersebut sudah ada sapi, sehingga mereka bisa melemparkan kotoran sapi tsb. ?"
Mohon penjelasannya ya teman-teman..., karena hal tsb.sedikit "mengganjal" dalam pikiran saya.....
Quote from: hadi.s886 on 16 September 2009, 09:04:25 AM
1.) Disaat mereka melakukan hubungan seksual tersebut, terjadinya di alam mana ?
Sebelumnya, ada dijelaskan seperti ini:
Quote10. 'Akan tiba waktunya, Vàseññha, cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini menyusut.810 Pada
saat penyusutan, makhluk-makhluk sebagian besar terlahir di alam Brahmà âbhassara. Dan di sana mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama. Cepat atau lambat setelah rentang waktu yang panjang, ketika dunia ini mulai mengembang lagi. Pada saat mengembang ini, makhluk-makhluk dari alam Brahmà âbhassara, [85] setelah meninggal dunia dari sana, sebagian besar terlahir kembali di alam ini. Di sini mereka berdiam, dengan ciptaan-pikiran, dengan kegembiraan sebagai makanan, bercahaya, melayang di angkasa, agung811 – dan mereka hidup demikian selama waktu yang sangat lama.'
Jadi semua proses yang dijelaskan kemudian, dari tubuhnya makin lama makin kasar, berubahnya "siklus panen", sampai munculnya seksualitas, terjadi di alam manusia ini.
Quote2). "Apakah pada saat itu di alam tersebut sudah ada sapi, sehingga mereka bisa melemparkan kotoran sapi tsb. ?"
Ya, sepertinya sudah ada sapi.
Ada tambahan sedikit...
Quote from: Agganna Sutta...
"Vasettha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati sari tanah dan memakannya, hidup dengannya dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian makhluk memliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian memiliki bentuk tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk... Maka sari tanah itu pun lenyap... Ketika sari tanah lenyap... mucullah tumbuhan dari tanah (bhumipappatiko). Cara tumbuhnya seperti cendawan... Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung dalam masa yang lama sekali... Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul... warnanya seperti dadi susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni... Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu... maka tubuh mereka nampak lebih jelas, sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk... Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap."
...
Mungkin perbedaan bentuk tubuh antara satu makhluk dengan makhluk lain di kalimat itu juga merujuk pada perbedaan jenis makhluk (species); manusia dan hewan (misalnya sapi?).
untung cuma kotoran sapi air sangat mudah, bagaimana kalau di lempar kotoran batin,sampai mati belum pasti dapat di bersihkan,ini adalah penyakit semua mahluk hidup,semoga kita dapat membersihkannya sebelum kita mati dan lahir kembali dengan batin yg tulus dan luhur amithaba.,,,,,,,.
Quote from: waliagung on 16 September 2009, 11:52:13 PM
untung cuma kotoran sapi air sangat mudah, bagaimana kalau di lempar kotoran batin,sampai mati belum pasti dapat di bersihkan,ini adalah penyakit semua mahluk hidup,semoga kita dapat membersihkannya sebelum kita mati dan lahir kembali dengan batin yg tulus dan luhur amithaba.,,,,,,,.
hehe.... om wali makin huebat deh.. kasih g*p ah....
Quote from: upasaka on 16 September 2009, 09:50:00 PM
Ada tambahan sedikit...
Quote from: Agganna Sutta...
"Vasettha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati sari tanah dan memakannya, hidup dengannya dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian makhluk memliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian memiliki bentuk tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk... Maka sari tanah itu pun lenyap... Ketika sari tanah lenyap... mucullah tumbuhan dari tanah (bhumipappatiko). Cara tumbuhnya seperti cendawan... Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung dalam masa yang lama sekali... Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul... warnanya seperti dadi susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni... Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu... maka tubuh mereka nampak lebih jelas, sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk... Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap."
...
Mungkin perbedaan bentuk tubuh antara satu makhluk dengan makhluk lain di kalimat itu juga merujuk pada perbedaan jenis makhluk (species); manusia dan hewan (misalnya sapi?).
Sepertinya bukan. Maksudnya manusia, perbedaan fisik sesama manusia (misalnya yang satu lebih besar dari lainnya). Dikatakan bahwa di alam Abhassara itu mahluk memiliki tubuh (
rupa) yang sama, jadi dari "fisik" tidak ada perbedaan antara satu dengan lain. Ketika meninggal dari alam sana dan terlahir di alam manusia, mereka masih membawa bentuk lampau mereka, namun karena berbagai sebab dan kondisi, terjadi perbedaan.
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 September 2009, 09:39:40 AM
Quote from: upasaka on 16 September 2009, 09:50:00 PM
Ada tambahan sedikit...
Quote from: Agganna Sutta...
"Vasettha, selanjutnya makhluk-makhluk itu menikmati sari tanah dan memakannya, hidup dengannya dan berlangsung demikian dalam masa yang lama sekali. Berdasarkan atas takaran yang mereka makan itu, maka tubuh mereka menjadi padat, dan terwujudlah berbagai macam bentuk tubuh. Sebagian makhluk memliki bentuk tubuh yang indah dan sebagian memiliki bentuk tubuh yang buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh yang indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh yang buruk... Maka sari tanah itu pun lenyap... Ketika sari tanah lenyap... mucullah tumbuhan dari tanah (bhumipappatiko). Cara tumbuhnya seperti cendawan... Mereka menikmati, mendapatkan makanan, hidup dengan tumbuhan yang muncul dari tanah tersebut, dan hal ini berlangsung dalam masa yang lama sekali... Sementara mereka bangga akan keindahan diri mereka, mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan yang muncul dari tanah itu pun lenyap. Selanjutnya tumbuhan menjalar (badalata) muncul... warnanya seperti dadi susu atau mentega murni, manisnya seperti madu tawon murni... Mereka menikmati, mendapatkan makanan dan hidup dengan tumbuhan menjalar itu... maka tubuh mereka nampak lebih jelas, sebagian nampak indah dan sebagian nampak buruk. Dan karena keadaan ini, maka mereka yang memiliki bentuk tubuh indah memandang rendah mereka yang memiliki bentuk tubuh buruk... Sementara mereka bangga akan keindahan tubuh mereka sehingga mereka menjadi sombong dan congkak, maka tumbuhan menjalar itu pun lenyap."
...
Mungkin perbedaan bentuk tubuh antara satu makhluk dengan makhluk lain di kalimat itu juga merujuk pada perbedaan jenis makhluk (species); manusia dan hewan (misalnya sapi?).
Sepertinya bukan. Maksudnya manusia, perbedaan fisik sesama manusia (misalnya yang satu lebih besar dari lainnya). Dikatakan bahwa di alam Abhassara itu mahluk memiliki tubuh (rupa) yang sama, jadi dari "fisik" tidak ada perbedaan antara satu dengan lain. Ketika meninggal dari alam sana dan terlahir di alam manusia, mereka masih membawa bentuk lampau mereka, namun karena berbagai sebab dan kondisi, terjadi perbedaan.
Bro punya teks Bahasa Palinya gak? Biar memastikan, mungkin kita langsung merujuk ke teks aslinya aja...
Kalau yang ditulis adalah "satta" (makhluk), maka ada kemungkinan sejak makhluk Abhasara tinggal di Planet Bumi, mereka banyak memakan sari tanah sehingga tubuh mereka menjadi padat. Yang padat itu bisa saja manusia (purba?) ataupun hewan.
Tapi kalau yang ditulis adalah "manussa", maka teks itu memang menceritakan tentang perbedaan fisik manusia. ;D
Quote from: upasaka on 17 September 2009, 09:45:36 AM
Bro punya teks Bahasa Palinya gak? Biar memastikan, mungkin kita langsung merujuk ke teks aslinya aja...
Kalau yang ditulis adalah "satta" (makhluk), maka ada kemungkinan sejak makhluk Abhasara tinggal di Planet Bumi, mereka banyak memakan sari tanah sehingga tubuh mereka menjadi padat. Yang padat itu bisa saja manusia (purba?) ataupun hewan.
Tapi kalau yang ditulis adalah "manussa", maka teks itu memang menceritakan tentang perbedaan fisik manusia. ;D
Inti yang dibahas dalam sutta ini adalah asal mula dari kasta yang sering disalah mengerti sebagai suatu perbedaan. Buddha menjelaskan ketika kappa pengembangan, mahluk-mahluk di alam Abhassara terlahir di sini. Mereka memang tidak/belum disebut manusia (manussa), mereka hanya dikenal sebagai mahluk (satta). <
sattā sattātveva saṅkhyaṃ gacchanti.>
Kemudian disebutkan proses munculnya variasi fisik, munculnya tanda pria & wanita, sampai pada pekerjaan dan kebiasaan yang menyebabkan timbulnya apa yang disebut "kasta". Pada kebanyakan proses dijelaskan bahwa manusia mengulangi kesalahan di masa lampau tanpa mengingatnya. <
Tadetarahipi manussā [...] Tadeva porāṇaṃ aggaññaṃ akkharaṃ anusaranti, na tvevassa atthaṃ ājānanti.>
Mahluk-mahluk itu memang tidak disebut sebagai "manussa", tetapi saya tidak melihat indikasi bahwa mahluk-mahluk itu berubah menjadi mahluk lain. Perubahan fisik yang disebut itu pun bukan perubahan "tubuh" seperti dari manusia ke binatang, tetapi adalah perubahan keindahan tubuh (
vanna = warna/keelokan).
Ini juga pernah dibahas di thread lain dan menurut saya tidak ada hubungannya dengan binatang karena di sini tidak disebutkan kelahiran kembali ke alam binatang. Hanya disebutkan satu kali perpindahan alam yaitu alam Abhassara dan alam ini (yang nantinya disebut manusia, beserta kasta-kastanya).
hal apa yg menyebabkan mereka memiliki tubuh yg berbeda beda?
makannanya sama kan?
Species buaya kura2 darimana tuh?Semut? Laba2?Burung beo?Pinguin?Cicak di dinding?Lalat? Semut?Komodo? Jerapah?Landak? dst.
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 12:05:58 PM
hal apa yg menyebabkan mereka memiliki tubuh yg berbeda beda?
makannanya sama kan?
Ketamakan, kerakusan, dan kesombongan yang membuat tubuh mereka lambat laun berbeda.
Quote from: Johsun on 17 September 2009, 02:02:02 PM
Species buaya kura2 darimana tuh?Semut? Laba2?Burung beo?Pinguin?Cicak di dinding?Lalat? Semut?Komodo? Jerapah?Landak? dst.
Buddha membahas asal mula kasta, yang tentu saja dianut hanya oleh manusia. Kalau mau cari tahu evolusi biologis bermacam-macam species, coba baca "On the Origin of Species", karya Charles Darwin.
Asal mula binatang, spti pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
mau gak mau harus ngakui adanya sang pencipta yaitu ShangTi.
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 07:14:38 PM
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 07:14:38 PM
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
bukti yg menciptakan itu semua adalah Shangti, terlihatnyata dngan adanya pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Ktika hatred tidur malam, hatred gak membuat siklus darah yg mengalir dngan teratur, jdi yg buat darah mengalir teratur saat hatred tidur pulas ya siapa lg kalo bukan ShangTi.
Jdi Shangti sbgai pemberi kehdupan di alam ini.
Sbnrnya namanya bnyak, bukan shangti doang. Jdi sbnrnya ga ada nama, trpaksa dipanggil gelar sang pencipta, sang mahaesa, sang perancang alam, sang pemilik alam semesta, jdi lebih mudah ia dipanggil tuhan.
Quote from: Johsun on 17 September 2009, 08:36:27 PM
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 07:14:38 PM
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 07:14:38 PM
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
bukti yg menciptakan itu semua adalah Shangti, terlihatnyata dngan adanya pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Ktika hatred tidur malam, hatred gak membuat siklus darah yg mengalir dngan teratur, jdi yg buat darah mengalir teratur saat hatred tidur pulas ya siapa lg kalo bukan ShangTi.
Jdi Shangti sbgai pemberi kehdupan di alam ini.
Sbnrnya namanya bnyak, bukan shangti doang. Jdi sbnrnya ga ada nama, trpaksa dipanggil gelar sang pencipta, sang mahaesa, sang perancang alam, sang pemilik alam semesta, jdi lebih mudah ia dipanggil tuhan.
apa bukti kalau terlihatnyata dngan adanya pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . . adalah bukti yg menciptakan itu semua adalah Shangti
Saat johsun masih bayi, johsun gak bisa netek sendiri, jadi yg membuat johsun netek saat bayi adalah ya siapa lagi kalo bukan emak johsun.
Jadi emak johsun sebagai pemberi kehidupan johsun.
Sebenarnya namanya banyak, bukan emak doang. jadi sebenarnya gak pake nama juga gak kenapa, terpaksa dipanggil gelarnya sang ibu, yg melahirkan, sang Emak Johsun,Nyokap johsun, mama johsun, si Pelahir Johsun, jadi ia lebih mudah dipanggil emak johsun.
woyyy pada OOT!!! :backtotopic:
Sorry . . . . . . .
Quote from: Kainyn_Kutho on 17 September 2009, 12:01:52 PM
Quote from: upasaka on 17 September 2009, 09:45:36 AM
Bro punya teks Bahasa Palinya gak? Biar memastikan, mungkin kita langsung merujuk ke teks aslinya aja...
Kalau yang ditulis adalah "satta" (makhluk), maka ada kemungkinan sejak makhluk Abhasara tinggal di Planet Bumi, mereka banyak memakan sari tanah sehingga tubuh mereka menjadi padat. Yang padat itu bisa saja manusia (purba?) ataupun hewan.
Tapi kalau yang ditulis adalah "manussa", maka teks itu memang menceritakan tentang perbedaan fisik manusia. ;D
Inti yang dibahas dalam sutta ini adalah asal mula dari kasta yang sering disalah mengerti sebagai suatu perbedaan. Buddha menjelaskan ketika kappa pengembangan, mahluk-mahluk di alam Abhassara terlahir di sini. Mereka memang tidak/belum disebut manusia (manussa), mereka hanya dikenal sebagai mahluk (satta). <sattā sattātveva saṅkhyaṃ gacchanti.>
Kemudian disebutkan proses munculnya variasi fisik, munculnya tanda pria & wanita, sampai pada pekerjaan dan kebiasaan yang menyebabkan timbulnya apa yang disebut "kasta". Pada kebanyakan proses dijelaskan bahwa manusia mengulangi kesalahan di masa lampau tanpa mengingatnya. <Tadetarahipi manussā [...] Tadeva porāṇaṃ aggaññaṃ akkharaṃ anusaranti, na tvevassa atthaṃ ājānanti.>
Mahluk-mahluk itu memang tidak disebut sebagai "manussa", tetapi saya tidak melihat indikasi bahwa mahluk-mahluk itu berubah menjadi mahluk lain. Perubahan fisik yang disebut itu pun bukan perubahan "tubuh" seperti dari manusia ke binatang, tetapi adalah perubahan keindahan tubuh (vanna = warna/keelokan).
Ini juga pernah dibahas di thread lain dan menurut saya tidak ada hubungannya dengan binatang karena di sini tidak disebutkan kelahiran kembali ke alam binatang. Hanya disebutkan satu kali perpindahan alam yaitu alam Abhassara dan alam ini (yang nantinya disebut manusia, beserta kasta-kastanya).
Ya. Saya juga sepakat bahwa Agganna Sutta lebih menekankan tentang asal mula kasta daripada perihal evolusi makhluk hidup.
Quote from: Johsun on 17 September 2009, 07:08:18 PM
Asal mula binatang, spti pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
mau gak mau harus ngakui adanya sang pencipta yaitu ShangTi.
Bro Johsun, membahas ada dan tidak adanya Sang Pencipta, tidak akan ada habisnya karena memang tidak ada dasar mengatakan ada dan tidak ada. Karena pembicaraan yang tidak ada juntrungan seperti itu tidak membawa manfaat, maka Buddhisme pun tidak membahasnya. Kalau mau, anda boleh bahas di board "Buddhisme dan kepercayaan lain".
Tapi ada satu hal yang perlu anda ingat kalau mau mempromosikan adanya "Sang Pencipta". Jangan menggunakan premis "segala sesuatu yang ada harus ada penciptanya", karena dengan begitu Sang Pencipta sendiri harus diciptakan. Pencipta si pencipta juga harus ada yang menciptakan lagi, terus menerus tidak ada habisnya.
Kalau anda bilang "Sang Pencipta tidak ada penciptanya" dengan sendirinya menyalahi pernyataan "segala sesuatu yang ada harus ada penciptanya". Kembali lagi Agganna Sutta ini bukan dimaksudkan membahas evolusi semesta dan sebagainya, hanya berfokus pada asal mula kasta, bagaimana orang salah paham tentang kasta. Namun memang dalam penjelasannya, menyinggung sebagian (yang sangat kecil) tentang evolusi semesta. Agganna Sutta juga membahas bagian awal dari satu siklus, namun BUKAN membahas asal mulanya siklus tersebut. Asal mula kehidupan disebutkan sebagai salah satu yang tak terpikirkan (Acinteyya), bukan untuk dipikirkan.
Quote from: Kainyn_Kutho on 18 September 2009, 09:02:22 AM
Quote from: Johsun on 17 September 2009, 07:08:18 PM
Asal mula binatang, spti pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
mau gak mau harus ngakui adanya sang pencipta yaitu ShangTi.
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 08:49:39 PM
Quote from: Johsun on 17 September 2009, 08:36:27 PM
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 07:14:38 PM
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Quote from: hatRed on 17 September 2009, 07:14:38 PM
apa buktinya si ShangSi itu yg menciptakan pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
bukti yg menciptakan itu semua adalah Shangti, terlihatnyata dngan adanya pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . .
Ktika hatred tidur malam, hatred gak membuat siklus darah yg mengalir dngan teratur, jdi yg buat darah mengalir teratur saat hatred tidur pulas ya siapa lg kalo bukan ShangTi.
Jdi Shangti sbgai pemberi kehdupan di alam ini.
Sbnrnya namanya bnyak, bukan shangti doang. Jdi sbnrnya ga ada nama, trpaksa dipanggil gelar sang pencipta, sang mahaesa, sang perancang alam, sang pemilik alam semesta, jdi lebih mudah ia dipanggil tuhan.
apa bukti kalau terlihatnyata dngan adanya pinguin, beo, kucing, jerapah, badak, laba2, beruang, burung pipit, ikan paus, ikan warna-warni,dsb,sampai biji rambutan, biji anggur, buah nanas, buah pisang, bunga melati,bunga mawar, bunga lavender, pohon beringin, pohon bakau, rumput hijau, gunung biru, awan putih, udara sejuk, udara puncak, lobang ozon, hujan, mata air, suara jangkrik, gajah, angin sepoi, musim salju, musim panas, musim semi, dsb, adanya 5 jari, 2 tangan, 2 kaki, 2 bibir, 2 telinga, aneka warna pelangi,buah stroberi, puncak gunung yg tinggi, permadani daratan yg hijau, dst. . . adalah bukti yg menciptakan itu semua adalah Shangti
Saat johsun masih bayi, johsun gak bisa netek sendiri, jadi yg membuat johsun netek saat bayi adalah ya siapa lagi kalo bukan emak johsun.
Jadi emak johsun sebagai pemberi kehidupan johsun.
Sebenarnya namanya banyak, bukan emak doang. jadi sebenarnya gak pake nama juga gak kenapa, terpaksa dipanggil gelarnya sang ibu, yg melahirkan, sang Emak Johsun,Nyokap johsun, mama johsun, si Pelahir Johsun, jadi ia lebih mudah dipanggil emak johsun.
Bro Johsun, membahas ada dan tidak adanya Sang Pencipta, tidak akan ada habisnya karena memang tidak ada dasar mengatakan ada dan tidak ada. Karena pembicaraan yang tidak ada juntrungan seperti itu tidak membawa manfaat, maka Buddhisme pun tidak membahasnya. Kalau mau, anda boleh bahas di board "Buddhisme dan kepercayaan lain".
Tapi ada satu hal yang perlu anda ingat kalau mau mempromosikan adanya "Sang Pencipta". Jangan menggunakan premis "segala sesuatu yang ada harus ada penciptanya", karena dengan begitu Sang Pencipta sendiri harus diciptakan. Pencipta si pencipta juga harus ada yang menciptakan lagi, terus menerus tidak ada habisnya. Kalau anda bilang "Sang Pencipta tidak ada penciptanya" dengan sendirinya menyalahi pernyataan "segala sesuatu yang ada harus ada penciptanya".
Kembali lagi Agganna Sutta ini bukan dimaksudkan membahas evolusi semesta dan sebagainya, hanya berfokus pada asal mula kasta, bagaimana orang salah paham tentang kasta. Namun memang dalam penjelasannya, menyinggung sebagian (yang sangat kecil) tentang evolusi semesta. Agganna Sutta juga membahas bagian awal dari satu siklus, namun BUKAN membahas asal mulanya siklus tersebut. Asal mula kehidupan disebutkan sebagai salah satu yang tak terpikirkan (Acinteyya), bukan untuk dipikirkan.
waakakakakakkakakkakakaak
hatred you're amazing,
Kainyn_Kutho you're wise _/\_