Ada informasi2 mengenai Bhikkhu2 yg sudah mencapai Arahat,anagami di jaman sekarang ini dan masih hidup?Kalo ada minta infonya dong...
			
			
			
				Utk bs mengetahui seseorg sudah mencapai Arahat adalah seseorg yg sudah mencapai tingkat yg sama itu sendiri.
			
			
			
				tp kalo ga salah pernah ada suatu diskusi informal waktu itu, ada salah satu bhante senior dari thailand namanya "Luang Tha Maha Bowa". Beliau dipercaya oleh banyak kalangan sudah mencapai arahat.
			
			
			
				Banyak Bhikkhu2 yg mengaku sudah mencapai kearahatan. Pengakuan ini sendiri sebenarnya tidak cocok dengan ciri2 seorang arahat. Seseorang tidak akan mempropagandakan tingkat kesucian yg telah dicapainya, ini yg pernah sy baca.
Apakah Bhikkhu2 yg mengaku sudah arahat tersebut benar2 sudah mencapai kearahatan? Saya tidak tau, maybe yes maybe no. Tapi kita bisa merujuk pada sutta2 yg menjelaskan ciri2 seorang arahat.
Selain itu Sang Buddha juga pernah bersabda:
"Selama para Bhikkhu menjalankan vinaya dengan baik, dunia ini tidak akan pernah kering dari kehadiran para Arahat"
 _/\_
::
 
			
			
			
				Wah repot klarifikasinya, rek... ^-^
			
			
			
				Salah satu dari petunjuk bahwa beliau adalah seorang arahat adalah keyakinan yang tidak tergoyahkan pada Buddha, Dhamma dan Sangha.
Kalo Ajahn Maha Boowa dan Ajahn Chah kayaknya belum deh, tapi kalo gurunya mereka Ajahn Mun mungkin.
Kata seorang Bhikkhu kalo menilik dari tulisan2nya Ajahn Maha Boowa dan Ajahn Chah, masih terdapat hal-hal yang meragukan, yang satu sepertinya masih berpandangan eternalis, yang satu sepertinya masih berpandangan nihilisme. Tapi untuk lebih jelasnya saya tidak berani berkomentar lebih banyak  ^:)^
Quote
Selain itu Sang Buddha juga pernah bersabda:
"Selama para Bhikkhu menjalankan vinaya dengan baik, dunia ini tidak akan pernah kering dari kehadiran para Arahat"
Memang Sabda Buddha dari Parinibanna Sutta tersebut sering digunakan mereka yang mendukung bahwa masih ada Arahat di jaman sekarang ini, tetapi mereka yang tidak mendukung bahwa masih ada Arahat sering menggunakan patokan umur Sasana, yaitu 2000 tahun tingkat Arahat masih bisa dicapai, 1000 tahun Anagami, 1000 tahun Sakadagami bisa dicapai, 1000 tahun terakhir cuma Sottapana. Yang menarik kalau dari tradisi Burma, periode tersebut diulang 2x, masing-masing setengahnya jadi 1000 tahun Arahat, 500 tahun Anagami, 500 tahun Sakadagami, 500 tahun Sottapana, kemudian diulang sekali lagi. Cuma apakah periode 2000 tahun dstnya itu menunjukan suatu periode yang pasti (tahun Buddhist), atau cuma sebagai perumpamaan suatu periode tertentu yang tidak tentu jumlahnya itu tidak ada petunjuknya mana yang benar.
Bagi saya yang penting kalau orangnya patut dihormati saya akan menghormati dengan sepenuh hati  ^:)^
Kualitas Orang Suci itu bukan untuk main-main ...
			
				Ajahn Mun itu baru Anagami tapi kalau gurunya  Ajahn Sao arahat. Tapi mereka semua sudah almarhum. _/\_
			
			
			
				Quote from: bond on 03 January 2008, 02:20:32 PM
Ada informasi2 mengenai Bhikkhu2 yg sudah mencapai Arahat,anagami di jaman sekarang ini dan masih hidup?Kalo ada minta infonya dong...
kalau kita mempunyai parami yang cukup
tidak usah dicaripun kita kan bertemu dengan arahat :)
dari pada kita mencari...
lebih baik kita berlatih dan meningkatkan parami kita....
bisa sampai jhana 4 dalam anapanasati/ metta jhana 3 itu dengan latihan
tapi untuk jhana selanjutnya kita harus mempunyai "parami" yang cukup
so berlatih dan berbuat yang terbaik la....
jika tiba waktunya...pasti kan bertemu arahat :)
			
 
			
			
				Quote from: EVO on 03 January 2008, 10:15:43 PM
Quote from: bond on 03 January 2008, 02:20:32 PM
Ada informasi2 mengenai Bhikkhu2 yg sudah mencapai Arahat,anagami di jaman sekarang ini dan masih hidup?Kalo ada minta infonya dong...
kalau kita mempunyai parami yang cukup
tidak usah dicaripun kita kan bertemu dengan arahat :)
dari pada kita mencari...
lebih baik kita berlatih dan meningkatkan parami kita....
bisa sampai jhana 4 dalam anapanasati/ metta jhana 3 itu dengan latihan
tapi untuk jhana selanjutnya kita harus mempunyai "parami" yang cukup
so berlatih dan berbuat yang terbaik la....
jika tiba waktunya...pasti kan bertemu arahat :)
Apakah mungkin tidak mencari kita akan ketemu Arahat dengan berbekal parami saja? Bisa mengumpulkan Parami saja harus berusaha..
Justru pada saat berlatih, kita perlu bimbingan yg mumpuni supaya ngak buang2 waktu dalam pengembaraan, dan bukankah usaha bertemu arahat juga melakukan yg terbaik untuk kemajuan diri kita?? dan waktu yg tiba bertemu arahat kita pun harus berusaha utk menjemputnya.
Kalo ada sumber mata air, untuk apa kita cari di selokan.
Kira2 gitu gambarannya, hanya sekedar sharing ;D _/\_
			
 
			
			
				QuoteApakah mungkin tidak mencari kita akan ketemu Arahat dengan berbekal parami saja? Bisa mengumpulkan Parami saja harus berusaha..
Justru pada saat berlatih, kita perlu bimbingan yg mumpuni supaya ngak buang2 waktu dalam pengembaraan, dan bukankah usaha bertemu arahat juga melakukan yg terbaik untuk kemajuan diri kita?? dan waktu yg tiba bertemu arahat kita pun harus berusaha utk menjemputnya.
Kalo ada sumber mata air, untuk apa kita cari di selokan.
Kira2 gitu gambarannya, hanya sekedar sharing 
saya juga masih belajar ko
bicara berdasarkan sebatas kemampuan saya
ini menurut pemikiran saya saja :) :) :)
heheh saya sangat percaya kamma....
senang sharing ama ko bond :)
			
 
			
			
				Coba lirik di sini :
http://www.dhammacitta.org/perpustakaan/ebook/arahattamagga-arahattaphala
			
			
			
				Quote from: willibordus on 03 January 2008, 04:10:22 PM
Banyak Bhikkhu2 yg mengaku sudah mencapai kearahatan. Pengakuan ini sendiri sebenarnya tidak cocok dengan ciri2 seorang arahat. Seseorang tidak akan mempropagandakan tingkat kesucian yg telah dicapainya, ini yg pernah sy baca.
Apakah Bhikkhu2 yg mengaku sudah arahat tersebut benar2 sudah mencapai kearahatan? Saya tidak tau, maybe yes maybe no. Tapi kita bisa merujuk pada sutta2 yg menjelaskan ciri2 seorang arahat.
Selain itu Sang Buddha juga pernah bersabda:
"Selama para Bhikkhu menjalankan vinaya dengan baik, dunia ini tidak akan pernah kering dari kehadiran para Arahat"
 _/\_
::
 i agree with u..
btw yg jd perdebatan apakah achan boa adalah arahat?? jika ya kenapa masih bisa menangis.. dan biasanya kan tidak memproklamirkan dirinya sendiri.. tapi biarlah jgn di ambil pusing... yg penting kita senang jika memang dia adalah arahat... jika tidak pun yah senang juga.. masih ada bikhu...
			 
			
			
				 saya tambahin yah kenapa di indo kok kayakne jrg ada bikhu yg bagus2?? or bikhu ngetop kayak dr thai or birma bgitu..
			
			
			
				Wah jangan berpandangan kalau Bhikkhu ini bagus, yang ini engga.
Bagi saya selama dia masih memakai lambang seorang Arahat (jubah bernoda, maksudnya jubah Bhikkhu), walaupun bukan Arahat akan saya hormati sama saja. Mungkin saja ada Bhikkhu di Indonesia yang sudah Arahat, cuma tidak menonjolkan diri sehingga tidak ngetop kita tidak tahu saja.
Kalu berpikir yang ini lebih bagus yang itu kurang bagus cuma menimbulkan kekotoran batin saja.
			
			
			
				Masalahnya Indonesia bukan negara Buddhis, kalo sudah ada yg mau jadi Bhikkhu aja sudah bagus. Suatu saat pasti ada. Dan mungkin sudah ada tapi ngumpet :))
			
			
			
				Mungkin saja...
Kenapa enggak...
Ketika dihadapkan pada sekumpulan permata yang sama2 berkilau, kita menjadi ragu mana permata yang terbaik...
Hanya mereka yang terlatih mengenali kualitas permata yang bisa memahami....
Dan proses untuk mengenali kualitas permata tidak didapat dalam waktu singkat..
			
			
			
				Quote from: bond on 04 January 2008, 09:38:20 AM
Masalahnya Indonesia bukan negara Buddhis, kalo sudah ada yg mau jadi Bhikkhu aja sudah bagus. Suatu saat pasti ada. Dan mungkin sudah ada tapi ngumpet :))
Siapa tahu sebenarnya sudah ada di depan mata, tapi tidak mengenali.. ^-^
Beberapa waktu lalu ada bhikkhu Indonesia yang terkenal meninggal.
Konon katanya, setelah dikremasi meninggalkan relik.
Apakah relik merupakan bukti bahwa bhikkhu tersebut telah mencapai tingkat kesucian?
			
 
			
			
				Quote from: Lex Chan on 04 January 2008, 10:19:44 AM
Quote from: bond on 04 January 2008, 09:38:20 AM
Masalahnya Indonesia bukan negara Buddhis, kalo sudah ada yg mau jadi Bhikkhu aja sudah bagus. Suatu saat pasti ada. Dan mungkin sudah ada tapi ngumpet :))
Siapa tahu sebenarnya sudah ada di depan mata, tapi tidak mengenali.. ^-^
Beberapa waktu lalu ada bhikkhu Indonesia yang terkenal meninggal.
Konon katanya, setelah dikremasi meninggalkan relik.
Apakah relik merupakan bukti bahwa bhikkhu tersebut telah mencapai tingkat kesucian?
Bhante Ashin Jinarakitta bukan?
Denger2 sh beliau Sotapanna.. ( katanya lho.. )
			
 
			
			
				ngukur meja pake meteran
ngukur arah pake kompas
ngukur arahat pake.....  :o :o ???
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.reliabilitydirect.com%2Foilanalysisproducts%2FImages%2FrulerCE_circle_blue.jpg&hash=61e51e1d93990ccc7c543759485670d653f72b66)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fy2u.co.uk%2FHumour%2FFun_Pics%2FFunny_Pictures%2FFunny_Pictures_Animals_1122%2FFunny_Picture_063.jpg&hash=6455bfa192af619f800c06ba2386b4d702723c56)
			
			
			
				Quote from: Suchamda on 04 January 2008, 12:16:55 PM
ngukur meja pake meteran
ngukur arah pake kompas
ngukur arahat pake.....  :o :o ???
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.reliabilitydirect.com%2Foilanalysisproducts%2FImages%2FrulerCE_circle_blue.jpg&hash=61e51e1d93990ccc7c543759485670d653f72b66)
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fy2u.co.uk%2FHumour%2FFun_Pics%2FFunny_Pictures%2FFunny_Pictures_Animals_1122%2FFunny_Picture_063.jpg&hash=6455bfa192af619f800c06ba2386b4d702723c56)
Ngukur arahat pake hati bro ;D _/\_
			
 
			
			
				Yes, heart!
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.abettertoday.com%2F%2520heart.jpg&hash=536bef581f27a80f11ad4f9c847c468542081b7d)
			
			
			
				:o   ^:)^
Namo Omitofo (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi234.photobucket.com%2Falbums%2Fee24%2Fedward_tesla%2Famitaba.gif&hash=fff67b3a6beb720fa79cc5f5ca41644ad36ecfa6)
:p
			
			
			
				yang mencapai arahat hanya bhante yah?
ada ga yang bukan bhante tapi sudah mencapai tingkatan tsb?  ::)
			
			
			
				Quote from: Felix Thioris on 04 January 2008, 01:21:17 PM
:o   ^:)^
Namo Omitofo (https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi234.photobucket.com%2Falbums%2Fee24%2Fedward_tesla%2Famitaba.gif&hash=fff67b3a6beb720fa79cc5f5ca41644ad36ecfa6)
:p
 ;D
Jangan bingung om Felix.
Saya cuma sedang mencoba berkomunikasi dengan gambar. Bukankah 1 gambar bisa mewakili 1000 kata-kata?  ;D
Pada awalnya kan banyak yang berkomentar tentang si anu si inu udah arahat dsb. Saya sedikit merasa "keri" (geli) dari keadaan itu. Oleh karena itu saya posting :
Quotengukur meja pake meteran
ngukur arah pake kompas
ngukur arahat pake.....   :o :o  ????
Maksudnya : 
Orang-orang itu mencoba berdebat tentang siapa sudah arahat atau belum. Masalahnya, ukurannya yang obyektif apa? Kalau subyektif itu artinya cuman kira-kira dan tiada artinya. Lantas apakah itu tidak hanya akan menebalkan avijja kita?
Oleh karena itu saya siratkan dalam kata-kata itu suatu alat-alat yang bisa mengukur secara obyektif. Dan saya tampilkan :
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.reliabilitydirect.com%2Foilanalysisproducts%2FImages%2FrulerCE_circle_blue.jpg&hash=61e51e1d93990ccc7c543759485670d653f72b66)
yang menggambarkan "alat canggih", artinya : kalau hal sederhana sih bisa pakai ukuran sederhana, tetapi kalau pencapaian arahat yang notabene sudah diluar pikiran kita untuk menilai, apakah tidak harus "sangat canggih" tuh (if there so)?
Nah berhubung secara rasionil hal itu tidak mungkin, maka saya tampilkan gambar berikutnya yang bertuliskan "Don't Ask!"...artinya "Jangan bertanya", "Jangan ditanyakan". ;)
Kebetulan gambar lucu berfungsi entertainment, tentu saja mengandung pesan yg menyentil  : Burung yang biasa dikurung dalam sangkar dan kucing mengamati diluar, kini terbalik : kucing dalam dikurung dalam sangkar dan diamati burung. Ini kan terbalik! Terbalik apanya? 
Orang yang bisa menilai adalah orang yang lebih tinggi levelnya, tapi yang terjadi adalah bahwa kita-kita yang masih rendah levelnya ini mencoba menilai orang lain yg lebih tinggi. Bagaimana bisa?
Apa yang beliau pikirkan dan alami, belum tentu kita pahami.
Nah, selanjutnya si Bond mencoba jawab bahwa ukurnya dengan hati (heart).
Ya saya tampilkan gambar Hati (heart). Saya katakan "Yes" itu sebetulnya pelesetan dari kata "Yesus".
Yang mana, kalau pesan saya ditangkap secara keseluruhan maka sebetulnya saya akan berkata "No". Tidak mungkin arahat bisa dinilai dari hati saja. Hati siapa dulu? Kalau hati seorang non-buddhis theravada pasti ya menolak mengatakan orang itu suci (makanya gambar Yesus ini menyiratkan pihak yg lain keyakinan). Penilaian hati sangat relatif dan subyektif. 
Lagipula bagaimana mungkin hati kita yang masih tertutup tebal dengan debu ini mampu melihat "sinar kemilau terang hati" seorang suci? Kemilau terang itu seringkali tampak redup karena terhalang oleh kekotoran debu mata batin kita sendiri.
Inti kata, saya setuju dengan yg dikatakan Huiono yg pada intinya : hanya seorang arahat / sammasambuddha lah yang bisa menilai orang lain arahat. Dan orang semacam itu tidak akan sembarang berucap, karena disamping ada vinaya yg melarang hal itu juga mereka juga sudah tidak melakukan 'idle talk' lagi spt kita2 ini.
Nah, akhir kata, saran saya : berhentilah mencari dan berspekulasi siapa yang arafat, sotopanas dsb. ^-^  
Mudah-mudahan paham ya.
			
 
			
			
				Quote from: Buddhism on 04 January 2008, 02:47:49 PM
yang mencapai arahat hanya bhante yah?
ada ga yang bukan bhante tapi sudah mencapai tingkatan tsb?  ::)
Ada bro, jaman Sang Buddha, ada beberapa, enggak tau kalau sekarang.
Tapi kalau orang biasa begitu mencapai arahat dalam waktu berapa lama gitu, mesti segera ditahbiskan jadi bhikkhu kalo ngak langsung parinibbana.
Utk Bro Suchamda, kalo berhenti mencari arahat saya ngak setuju, kalo berhenti berspekulasi ttg siapa arahat saya setuju.
Masalahnya kita kalo hanya sekedar mencari memang ngak bermanfaat, tapi kalo benar2 mencari untuk kemajuan diri kita masa kita harus stop?
Kalyanimita2 4 pasang makhluk suci ini harus didekati. Sekalipun kita ngak tau, bagi mereka yg tekun berlatih suatu saat pasti tau.Dan paling tidak kan ada referensi2 dari para bhikkhu yg mumpuni. 
Masalah hati ya sudah pasti yg berhati dhammalah, wong kita bicaranya kan di forum Buddhis. Masalah org Buddhis non Theravada or non Buddhis menilai yg jadi arahat bukan org suci is not my business. My business adalah diri saya sendiri harus maju dalam dhamma dan membantu yg lainnya untuk maju di dalam Dhamma juga dong, mendekati para suci dan bijaksana pun ada tertulis dalam sutta.
Banyak contoh bagaimana orang2 yg belum mencapai keBuddhaan masa jaman Sang Buddha koq bisa yakin Bahwa si Pertapa Sakya adalah seorang Buddha. Tentu ada ciri2 khusus yg bisa kita kenali. Kalo menilai tentu tidak bisa tapi kalo mengenali ia Arahat atau Buddha, mereka yg memilki hati Dhamma dan melakukan praktek Dhamma pasti bisa.
_/\_
 _/\_
			
 
			
			
				Arahat bisa saja bukan Bhante, tapi umurnya ga panjang. Kalau di kitab komentar Milinda Panha disebutkan kalau umat awam mencapai Arahat waktunya hidupnya cuma 7 hari kalau dia tidak ditahbiskan.
Memang di Tipitaka tidak ada pernyataan demikian, tetapi bisa disimpulkan di Tipitaka semua umat awam yang jadi Arahat kalo tidak langsung meninggal di tempat, meninggal ketika mencari kebutuhan pokok untuk ditahbiskan.
Selain itu ketika Buddha ditanya umat awam yang paling ... selalu dijawabNya Anagami. Kalau memang ada umat awam yang Arahat, kenapa Anagami (sekha, yang masih berlatih) didahulukan?
Status orang suci memang bukan untuk mainan. Kalau di Sri Lanka sampai beberapa waktu yang lalu kalau ada yang mengaku-aku orang suci akan dipotong tangannya.
			
			
			
				Quote from: Suchamda on 04 January 2008, 02:50:45 PM
Nah, akhir kata, saran saya : berhentilah mencari dan berspekulasi siapa yang arafat, sotopanas dsb. ^-^  
Kalau arafat saya tidak berspekulasi juga tahu, orang palestina kan?
			
 
			
			
				Kalo Arafat uda almarhum, gampang di nilai :)) _/\_
			
			
			
				..... .
Seharusnya memang tidak perlu di bahas lagi seperti kata Bro Suchamda...
			
			
			
				tapi kadang kala kita yang masih puthujana ini punya kerinduan untuk memuja mereka yang patut dipuja, menanam jasa pada lapangan menanam jasa yang tiada taranya ...
			
			
			
				Sebenarnya kan pertanyaanya adakah arahat jaman sekarang? kalo hal2 seperti ini ngak dibahas, gimana majunya.Apakah hal seperti ini tabu utk dibahas?
Pembahasan kan baik yg penting bukan hal  yg diperdebatkan untuk siapa yg menang dan kalah dalam berargumen. Tetapi solusinya dan kesimpulan.
 _/\_
			
			
			
				Quote from: Sunkmanitu Tanka Ob'waci on 03 January 2008, 05:01:53 PM
Kalo Ajahn Maha Boowa dan Ajahn Chah kayaknya belum deh, tapi kalo gurunya mereka Ajahn Mun mungkin.
Kata seorang Bhikkhu kalo menilik dari tulisan2nya Ajahn Maha Boowa dan Ajahn Chah, masih terdapat hal-hal yang meragukan, yang satu sepertinya masih berpandangan eternalis, yang satu sepertinya masih berpandangan nihilisme. Tapi untuk lebih jelasnya saya tidak berani berkomentar lebih banyak  ^:)^
oh bagian mana tulisan Ajahn Chah yang menyatakan ttg nihilisme atau eternalisme?, saya mau baca juga. tolong dikutipkan.
trus saya pernah liat di thread lain ada foto Ajahn Chah merokok, itu benar foto AJahn Chah ya?
(http://dhammacitta.org/forum/index.php?topic=1289.0)
thx    
			
 
			
			
				saya pernah baca di satu buku cuma gak inget judul nya apa..
ada penggalan cerita di sutta,
di kisahkan waktu itu bhikku sariputra bertanya kepada buddha, kira2 kek gini tanya nya 
"buddha, di luar sana ada banyak bhikku yang mengaku mereka telah mencapai kesucian arahat. apa benar penyataan mereka semua?"
kemudian di jawab buddha " sebagian benar ada nya, sebagian lagi tidak"
tepat nya seperti apa kata2nya saya sudah lupa, tapi inti pembicaraan nya kurang lebih seperti itu..
kemudian di jelaskan oleh si penulis.. bahwa untuk mengetahui seseorang arahat atau bukan, hanya bisa diketaui oleh buddha., karena itu adalah satu dari 10 kekuatan batin seorang samma sambuddha. 
dan bahkan arahat seperti sariputra harus bertanya kepada buddha untuk konfirmasi tentang hal seperti ini.
maka itu saya agak merasa ragu apabila ada pihak yg claim bahwa si "X" sudah arahat, anagami dll..
atau ada kisah sesepuh2 yg di sebut2 sudah cerah pada masa sesudah parinibanna buddha.., 
saya sendiri meyakini arahat tentu masih ada di dunia saat ini, tapi untuk mengetahui nya, tak ada yg bisa 100% menjamin selain seorang samma sambuddha..
just my opinion.. "belum tentu benar"
			
			
			
				Bagaimana dengan Luang Phor Tuad...?
			
			
			
				Quote from: bond on 04 January 2008, 05:08:42 PM
Sebenarnya kan pertanyaanya adakah arahat jaman sekarang? kalo hal2 seperti ini ngak dibahas, gimana majunya.Apakah hal seperti ini tabu utk dibahas?
Pembahasan kan baik yg penting bukan hal  yg diperdebatkan untuk siapa yg menang dan kalah dalam berargumen. Tetapi solusinya dan kesimpulan.
 _/\_
bener bro Bond,
jadi bagaimana mengetest seorang Arahat atau bukan ?
(udah tentu cara mengetest tidak mendatangkan karma buruk bagi yg melakukannya)
			
 
			
			
				Quote from: johan3000 on 14 January 2011, 11:32:35 PM
bener bro Bond,
jadi bagaimana mengetest seorang Arahat atau bukan ?
(udah tentu cara mengetest tidak mendatangkan karma buruk bagi yg melakukannya)
gimana yah untuk ngetestnya? ;D
mungkin dengan melihat 10 paramita. 
jalan yang ditempuh untuk mencapai tujuan Buddha kan dengan mengumpulkan ke 10 paramita, 
nah itu bisa dijadiin ujian pertama, 
dan kalo perlu diintai dengan kamera pengintai dan juga disebar paparazi untuk mengumpulkan informasi :)).
nah kalo lulus ujian pertama, baru dipikirin lagi bahan untuk ujian keduanya ;D.