(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.detikinet.com%2Fimages%2Fcontent%2F2009%2F09%2F01%2F398%2Fvickiwalker285nzherald.jpg&hash=fe7fa0c5fe39a52294a9c4bf5ea8fba3ab9c34f6)
Vicki Walker (nzherald.co.nz)
Jakarta - Seorang wanita di Selandia Baru ketiban sial. Akibat menuliskan email dengan huruf kapital dan teks berwarna wanita itu dipecat.
Peristiwa ini menimpa seorang akuntan asal Auckland, Selandia Baru bernama Vicki Walker. Seperti dikutip detikINET dari NZHerald, Selasa (1/9/2009), akhirnya sang wanita mendapatkan kompensasi NZD 17.000 (sekitar Rp 117 juta) karena pemecatan itu dianggap tidak wajar.
Bagaimana kejadiannya? Sebelum dipecat, Walker mengirimkan sebuah email pada rekan kerjanya yang isinya petunjuk mengisi sebuah formulir.
Untuk menekankan beberapa hal penting, Walker mewarnai beberapa teks dalam email tersebut dengan warna biru dan merah. Sebuah kalimat pun dituliskannya dalam huruf kapital seluruhnya.
Kalimat yang menggunakan huruf besar, tebal dan berwarna biru itu berbunyi: To ensure your staff claim is processed and paid, please do follow the below checklist.
Tak ada kata-kata tidak senonoh, tudingan ataupun kalimat agresif lainnya dalam email tersebut. Bahkan, boleh dibilang, email itu berusaha menekankan poin-poin tertentu agar sang penerima tidak lupa.
Tak disangka-sangka, email itu dianggap oleh atasan Walker mengganggu kondisi mental sesama karyawan. Ia pun dituding berbuat onar di kantor dan akhirnya dipecat.
Dalam persidangan Walker akhirnya terbukti dipecat secara tidak wajar. Selain karena emailnya tak cukup bukti sebagai menyebabkan keonaran, perusahaan tempatnya bekerja itu juga tak memiliki aturan tertulis soal etika berkirim email.
( wsh / wsh ) (http://www.detikinet.com/read/2009/09/01/083848/1193629/398/tulis-email-pakai-huruf-besar-wanita-dipecat)