Forum Dhammacitta

Komunitas => Ilmu Pengetahuan dan Teknologi => Video Game => Topic started by: markosprawira on 10 August 2009, 01:14:08 PM

Title: Game Adu Tembak Berbumbu Romantika Cinta
Post by: markosprawira on 10 August 2009, 01:14:08 PM
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fwww.detikinet.com%2Fimages%2Fcontent%2F2009%2F08%2F07%2F655%2Fcoj285.jpg&hash=993a1f3ba0f049d39a3fecd7497a078b0e466a8d)

Jakarta - Jarang sekali game First Person Shooter (FPS) yang menceritakan kehidupan para koboi. Call of Juarez: Bound in Blood, coba menyajikan pertempuran para koboi dengan unsur cerita yang menarik.

Alih-alih melanjutkan kisah sebelumnya (sekuel), Techland sekalu pengembang dari game ini lebih memilih untuk mengangkat kisah sebelum kejadian dalam Call of Juarez terjadi (prekuel).

Call of Juarez: Bound in Blood mengisahkan tentang petualangan McCall bersaudara, Ray McCall, Thomas McCall dan William McCall. Merekapun terbentur beragam masalah dan terjerumus ke berbagai medan pertempuran.


Kisah Karakter yang Menarik

Latar belakang tokoh yang bermain dalam Call of Juarez: Bound in Blood dapat dikatakan memiliki peranan yang sangat penting, sehingga sepanjang alur permainan lebih berfokus pada masing-masing karakter.


Kisah dari masing-masing tokoh tersebut tercampur dalam suatu sistem permainan yang unik dan menantang. Karena game ini dapat dikatakan lebih mementingkan akurasi menembak, ketimbang penyergapan yang membabi buta.

Sistim Permainan dan Grafis yang Baik

Sistem permainan yang dituangkan Techland dalam game ini dapat dikatakan sedikit berbeda dengan kebanyakan game berjenis FPS lainnya. Sebagai contoh, Duel ala koboi yang akan dijumpai pada setiap penghujung chapter.

Duel yang dimaksud adalah adu cepat menembak yang biasa dilakukan para koboi ketika menjumpai musuh yang dianggap sama kuat. Atau jika para koboi mendapatkan tantangan dari musuhnya.

Selain itu pemain dapat leluasa membidik sasaran ketika bersembunyi dibalik dinding maupun tong. Namun tentunya pergerakan tersebut juga dibatasi oleh letak persembunyian pemain.

Untuk melakukan penyergapan, pemain akan disajikan modus concerntration, yang memungkinkan pemain dapat menembak beberapa musuh sekaligus dengan sangat cepat. Tapi perlu diingat, modus ini hanya berlaku disaat-saat tertentu.

Sepanjang permainan para gamer dapat bermain Thomas ataupun Ray. Namun, dibeberapa misi tertentu keahlian dari masing-masing tokoh mutlak diperlukan.

Techland menggunakan engine Chrome 4 untuk game ini, engine yang telah menudukung Physics ini juga digunakan dalam game Chorme 2 dan Dead Island. Jadi sudah terbayangkan bagaimana penampilannya.

Ledakan dinamit, asap yang keluar dari selongsong senjata hingga pemandangan gurun yang panas menjadi tampilan yang cukup memukau dan tidak membosankan. Namun dibeberapa bagian masih terlihat kaku, hal ini tampak jelas ketika menjumpai beberapa mayat yang tergeletak.

Namun amat disayangkan sangat minimnya interaksi yang dapat dilakukan pada lingkungan sekitar. Pemain hanya dapat membuka pintu hanya pada tempat tertentu, dan efek ledakan tidak banyak mempengaruhi bangunan.

Dengan memadukan seni menembak, serta berbagai atraksi ala koboi, secara keseluruhan Call of Juarez: Bound in Blood wajib menemani para pecinta game FPS. Namun disayangkan game ini dapat cepat sekali diselesaikan, detikINET memainkan pada level medium, dan ternyata hanya membutuhkan waktu sekitar 6 jam untuk menuntaskan keseluruhan misi.

Kelebihan:
+ Alur cerita menarik
+ Sistim permainan yang unik
+ Efek ledakan cukup hebat

Kekurangan:
- Permainan terlalu cepat selesai
- Teksture mayat kurang detail
- Minim intereksi terhadap lingkungan

Game ini di-review dengan perangkat yang menggunakan :

( eno / faw )  (http://www.detikinet.com/read/2009/08/07/150543/1179350/655/game-adu-tembak-berbumbu-romantika-cinta)