Rekan2 DC,
Dhammacitta PEDULI mengakomodasikan bantuan biaya pendidikan kepada anak2 kurang mampu, silahkan diliat profile anak dan berikut nilai per smester yang berhasil diraih oleh anak2 tersebut:
Dana masuk (http://dhammacitta.org/forum/index.php/topic,12463.msg204054.html#msg204054)
Quote
| Nama Anak Asuh | : Edwin |
| Kelas | : VII B |
| Tempat/Tanggal Lahir | : Medan, 5 Oktober 1997 |
| Jenis Kelamin | : Laki-laki |
| Agama | : Buddha |
| Kelas yang Dimasuki | : VIII B SMP Buddhis Bodhicitta |
| Jumlah Nilai Semester Genap | : 989 |
| Tinggal bersama | : Orang tua |
| Status rumah | : Sewa |
| Anak ke- | : 3 dari 3 bersaudara |
| Alamat | : Jalan Selam VII Gg. Serayu No. 56 Medan |
Data Orang Tua
| Nama Ayah | : Lo Jong Sen |
| Pekerjaan | : Mocok-mocok pekerjaan tidak tetap |
| Alamat | : Jalan Selam VII Gg. Serayu No. 56 Medan |
| Nama Ibu | : Lim A Lim |
| Pekerjaan | : Mengajar privat |
| Alamat | : Jalan Selam VII Gg. Serayu No. 56 Medan |
Profil
Si pendek lincah dan kurus ini memiliki semangat untuk belajar. Sayangnya keterpurukan ekonomi global, telah membuat usaha orang tua bangkrut sehingga memaksa mereka pulang kembali ke Medan dengan upaya membangun kembali fondasi ekonomi keluarga. Namun, fakta berbicara lain dari impian.
Pada semester genap T.P. 2008/2009, orangtuanya tidak mampu membayar SPP-nya. Untunglah ada yang peduli akan prestasi dan semangat belajarnya. Namun, sayangnya bantuan tersebut terhenti sampai di sini. Sampai saaat ini, Edwin yang juga ikut bergabung dalam Tim Barongsai Taman Alam Lumbini belum mengetahui bagaimana cara orangtua membiayai pendidikannya.
Untuk menopang kehidupan keluarga, ayahnya berusaha bekerja apa saja untuk mendapatkan sedikit penghasilan, sementara ibunnya mengajar privat pada beberapa anak SD.
| Biaya Pendidikan | : Uang Sekolah + Bea Administrasi |
| : (Rp. 205.000,- x 12) + (Rp. 205.000 x 2) |
| : Rp. 2.870.000,- |
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi184.photobucket.com%2Falbums%2Fx154%2F4bleh%2Fedwin.jpg&hash=d91015ec7471091f217c7e41b0ee2f80579197ee)[/spoiler]
Quote
| Nama Anak Asuh | : Suriyanto |
| Kelas | : VII A |
| Tempat/Tanggal Lahir | : Medan, 21 Mei 1994 |
| Jenis Kelamin | : Laki-laki |
| Agama | : Buddha |
| Kelas yang Dimasuki | : VIII A |
| Jumlah Nilai Semester Genap | : 1028 |
| Tinggal bersama | : Orang tua |
| Status rumah | : Sewa |
| Anak ke- | : 1 dari 3 bersaudara |
| Alamat | : Rusun Blok Bakung Lantai 2 No. 2 Medan |
Data Orang Tua
| Nama Ayah | : Agus Salim |
| Usia | : 37 Tahun |
| Pekerjaan | : Buat dan jual air tahu |
| Alamat | : Rusun Blok Bakung Lantai 2 No. 2 Medan |
| |
| Nama Ibu | : Ai Tjin |
| Usia | : 33 Tahun |
| Pekerjaan | : Ibu Rumah Tangga |
| Alamat | : Rusun Blok Bakung Lantai 2 No. 2 Medan |
Profil
Suriyanto ini pemalu namun prestasi belajarnya lumayan. Profesi ayahnya adalah pembuat dan penjual air tahu. Ayahnya adalah orang yang bertanggungjawab dan menyadari pentingnya pendidikan bagi anak-anaknya. Sampai saat ini Suriyanto masih menunggak biaya administrasi semester genap sebesar Rp. 185.000,-
Bantuan dari donatur terhadap pendidikan sangat diharapkan demi masa depan Suriyanto.
| Biaya Pendidikan | : Bea Adm Sem. Genap + Bea SPP + Bea Adm. |
| : Rp. 185.000- + (Rp. 205.000,- x 12) + (Rp. 205.000 x 2) |
| : Rp. 3.055.000,- |
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi184.photobucket.com%2Falbums%2Fx154%2F4bleh%2Fsuriyanto.jpg&hash=9c6e2249fe522c735dab068b5f5720ebd626200b)
Catatan: Uang sekolah boleh dibayar per bulan atau sekaligus dengan Adm.
Om, yang Suriyanto tahun lahirnya 1994 nggak salah tuh?
informasi yang didapet segitu tuch, mungkin salah ketik yg kasih laporan, kita kan tinggal copas aje ;D nanti ditanyain ama yang berwajib dachhh...
mekanisme bantuannya:
kumpul dana rame2 sampe mencapai angka yang dibutuhkan
untuk edwin:
| Biaya Pendidikan | : Uang Sekolah + Bea Administrasi |
| : (Rp. 205.000,- x 12) + (Rp. 205.000 x 2) |
| : Rp. 2.870.000,- |
dan untuk suriyanto:
| Biaya Pendidikan | : Bea Adm Sem. Genap + Bea SPP + Bea Adm. |
| : Rp. 185.000- + (Rp. 205.000,- x 12) + (Rp. 205.000 x 2) |
| : Rp. 3.055.000,- |
setelah uang terkumpul kita langsung transfer ke pihak sekolah dengan dibantu pengecekan di medan oleh saudari Rina Hong yg berada di medan.
Transfer dana dapat dilakukan ke rekening DhammaCitta, yaitu :
Bank : Bank Central Asia cabang Kebon Jeruk Raya, Jakarta
No Rek : 6560 70 80 91 (IDR)
Atas Nama : BENNY[spoiler=Swift Code & Alamat Bank]Swift Code : CENAIDJA
Alamat : KCP Kebon Jeruk Raya
Rukan Business Park Blok B 1-2
Jl. Meruya Ilir No. 88 Jakarta - Indonesia[/spoiler]
tambahkan akhiran nominal transfer dengan angka 5.
contoh : Rp 100.005,-
setelah transfer, mohon informasikan bukti transfer ke :
hendra_susanto [at] dhammacitta.org atau
dana [at] dhammacitta.org atau
kirim private message (PM) ke
Hendra Susanto (http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=profile;u=28) sms ke
0816.87.7882 atau
kirim private message (PM) ke
Elin (http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=profile;u=1662)untuk informasi ke dua anak asuh tersebut silahkan hubungi: Rina ==> 0819 60 15 471 (dari jam 8 pagi s/d jam 8 malem) apabila ingin minta informasi baik telp/sms harap menyebutkan nama dan minta informasi anak asuh edwin & suriyanto
ayok kita bantu rame2
:jempol:
[mod]Pembaruan nomor rekening DhammaCitta[/mod]
monggo silahkan buka kotak dana
mohon rekan2 juga membantu utk menyebarkan berita ini ke milis2 atau melalui media apa saja, supaya dana cepat terkumpul...
siap laksanakan
Quote from: Yuri-chan on 09 August 2009, 08:51:55 AM
Om, yang Suriyanto tahun lahirnya 1994 nggak salah tuh?
kalo lahir tahun 1994 dan sekarang SMP, seharusnya ngga salah..
artinya tahun ini berusia 15 tahun.. :D
yg salah itu yg di bawah ini:
QuoteNama Anak Asuh : Edwin
Kelas : VII B
Tempat/Tanggal Lahir : Medan, 25 Desember 2002
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Buddha
Kelas yang Dimasuki : VIII B SMP Buddhis Bodhicitta
Wah iya.. Saya kurang teliti nih
QuoteData Orang Tua
Nama Ayah : Lo Jong Sen
Pekerjaan : Mocok-mocok
om haa, Mocok-mocok itu apa ya?
baru denger nih.. ;D
Quote from: Lex Chan on 12 August 2009, 09:14:48 AM
QuoteData Orang Tua
Nama Ayah : Lo Jong Sen
Pekerjaan : Mocok-mocok
om haa, Mocok-mocok itu apa ya?
baru denger nih.. ;D
barusan nanya nich... pekerjaan: mocok2 itu pekerjaan serabutan (tidak ada pekerjaan tetap, alias ada kerjaan apa pun dikerjain)
Quote from: Hendra Susanto on 12 August 2009, 09:34:14 AM
Quote from: Lex Chan on 12 August 2009, 09:14:48 AM
QuoteData Orang Tua
Nama Ayah : Lo Jong Sen
Pekerjaan : Mocok-mocok
om haa, Mocok-mocok itu apa ya?
baru denger nih.. ;D
barusan nanya nich... pekerjaan: mocok2 itu pekerjaan serabutan (tidak ada pekerjaan tetap, alias ada kerjaan apa pun dikerjain)
berarti sama kek gue, kadang2 translate, kadang2 terjemahin buku
Quote from: Indra on 12 August 2009, 09:41:41 AM
Quote from: Hendra Susanto on 12 August 2009, 09:34:14 AM
Quote from: Lex Chan on 12 August 2009, 09:14:48 AM
QuoteData Orang Tua
Nama Ayah : Lo Jong Sen
Pekerjaan : Mocok-mocok
om haa, Mocok-mocok itu apa ya?
baru denger nih.. ;D
barusan nanya nich... pekerjaan: mocok2 itu pekerjaan serabutan (tidak ada pekerjaan tetap, alias ada kerjaan apa pun dikerjain)
berarti sama kek gue, kadang2 translate, kadang2 terjemahin buku
klo eloe om, pengangguran keren :))
[at] TS, kalau ada rekan2 yang membutuhkan informasi lebih lanjut, bisa menghubungi siapa yah?
Quote from: satyabodhi on 12 August 2009, 09:59:19 AM
[at] TS, kalau ada rekan2 yang membutuhkan informasi lebih lanjut, bisa menghubungi siapa yah?
sudah ku tambahkan no contact personnya, silahkan liat di page 1 reply #4
thx
sip..thanks
will consider, then..
thx info nyaa
Quote from: Indra on 12 August 2009, 09:41:41 AM
Quote from: Hendra Susanto on 12 August 2009, 09:34:14 AM
Quote from: Lex Chan on 12 August 2009, 09:14:48 AM
QuoteData Orang Tua
Nama Ayah : Lo Jong Sen
Pekerjaan : Mocok-mocok
om haa, Mocok-mocok itu apa ya?
baru denger nih.. ;D
barusan nanya nich... pekerjaan: mocok2 itu pekerjaan serabutan (tidak ada pekerjaan tetap, alias ada kerjaan apa pun dikerjain)
berarti sama kek gue, kadang2 translate, kadang2 terjemahin buku
apaan seh bedanya "translate" dan "terjemahin"? ^-^
om haa, daftar kumpulan nilai bisa di-zoom in ga?
Nilai smester Erwin
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi184.photobucket.com%2Falbums%2Fx154%2F4bleh%2Fedwin.jpg&hash=d91015ec7471091f217c7e41b0ee2f80579197ee)[/spoiler]
*irit bandwith
Nilai smester Suriyanto
[spoiler](https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi184.photobucket.com%2Falbums%2Fx154%2F4bleh%2Fsur.jpg&hash=d256fb0b93d8481c89cbbcf70b92b35108915bdc)[/spoiler]
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
sekedar usul.. kayaknya size filenya gede, dan tidak membutuhkan resolusi tinggi, dikompress saja dalam bentuk gif biar lebih ringan .
Quote from: Yuri-chan on 12 August 2009, 08:30:06 PM
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D
Quote from: Forte on 12 August 2009, 08:53:22 PM
sekedar usul.. kayaknya size filenya gede, dan tidak membutuhkan resolusi tinggi, dikompress saja dalam bentuk gif biar lebih ringan .
gimana cara convert ke gif hed?
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:41:49 AM
Quote from: Yuri-chan on 12 August 2009, 08:30:06 PM
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D
kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas
Quote from: Indra on 13 August 2009, 12:50:13 AM
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:41:49 AM
Quote from: Yuri-chan on 12 August 2009, 08:30:06 PM
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D
kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas
makanya banyak2 belajar, maklum gw blo-on jadi seneng sama anak pinter
^
:tonjok:
Quote from: Indra on 13 August 2009, 12:50:13 AM
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:41:49 AM
Quote from: Yuri-chan on 12 August 2009, 08:30:06 PM
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D
kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas
se7, ga bole rasial...
walaupun bodoh, yang penting anak itu mau belajar, mau berusaha...
tidak semua orang dilahirkan dengan IQ tinggi...
eiiitttt... jgn salah klo rajin belajar pasti nilainya bgs... terlepas die blo-on ato pinter... walau blo-on klo rajin ya jadinya pinter n nilai pasti bagus...
dan ini bukan rasial ato diskriminasi, dimana2 kan sistem beasiswa/pembiayaan menggunakan barometer nilai baik, tujuannya ya utk memacu minat belajar...
^
visi dan misi dari biaya pendidikan ini adalah agar mereka dapat masa depan yang lebih cerah tah?
mengetas kemiskinan lewat pendidikan tah?
tapi kesukses-an seseorang bukan di tentukan oleh IQ loh, tapi EQ yang lebih berpengaruh...
tapi setuju dengan bos hendra cuk2, lebih mempriotas anak2 dengan berprestasi ;D
Spt yg diceritakan pd program
I'm Gifted, so are you
beberapa hal yg membuat murid pintar antara lain:
speed reading, super momory, mind map
believe, set goal, strategy, dan action
jadi semua murid adalah pintar,
kalau diajarkan dgn benar !
Just saran aja ya...no offense.
Lantas dg target minimal prestasi pencapaian ranking tertentu, gimana kalau anak asuh tsb tidak mencapai di semester berikut? Misal karena tidak lagi tiga besar, tapi ranking enam saja. Apa akan dikeluarkan dr program?
Quote from: Yuri-chan on 13 August 2009, 10:59:41 AM
Just saran aja ya...no offense.
Lantas dg target minimal prestasi pencapaian ranking tertentu, gimana kalau anak asuh tsb tidak mencapai di semester berikut? Misal karena tidak lagi tiga besar, tapi ranking enam saja. Apa akan dikeluarkan dr program?
Apakah org2 yg tidak lulus dlm pendidikan (SD TIDAK TAMAT),
spt Andre Wongso akan diberikan label TIDAK BERPRESTASI ?
apakah ranking dlm sekolah merupakan tolak ukur bagi kesuksesan dikemudian hari?
dan hanya tolak ukur ini yg DIDUKUNG ?
contoh lain spt Bob Sadino (yg juga cuma SMA), tetapi businessnya amat sukses ?
jadi faktor penting apa yg seharusnya DIDUKUNG ?
_/\_
Bro jangan galak2 dong..kan just saran aja. No offense. Contoh2 yang bro kemukakan kan contoh ekstrim. Kalo diitung persentasenya, orang yang hanya tamatan SD dan jadi sesukses Mr AW kan dikit banget
contoh2 diatas hanya segelintir org memiliki kemampuan luar biasa, bagi kebanyakan org rajin pangkal pandai
Quote from: Yuri-chan on 13 August 2009, 12:41:33 PM
Bro jangan galak2 dong..kan just saran aja. No offense. Contoh2 yang bro kemukakan kan contoh ekstrim. Kalo diitung persentasenya, orang yang hanya tamatan SD dan jadi sesukses Mr AW kan dikit banget
Hi sis Yuri, sorry deh kalau terkesan galak..., jangan kwatir gigit aja gak bisa koq...
maksud saya kalau nilai akedemis dibuat menjadi satu2nya tolak ukur yg perlu didukung menurut saya kurang tepat. Karna berbicara mengenai intelligence manusia (faktor sukses dikemudian hari) bukan di NILAI LAPOR..
Apakah merupakan masalah spt Tiger Wood kalau nilai Mathnya cuma 25 begitu ?
Apalah meruppakan masalah spt Picasso yg tidak mengerti TATA BAHASA (grammar) ?
Bagaimana dgn kepintaran pidato OBAMA (yg merupakan salah satu faktor ke kursi kepresidenan), sedangkan disekolah setau saya tidak ada kelas pidato ?
Bagaimana dgn Bruce Lee, dimana sekolah tsb gak ada Wu Shu ?
Bagaimana bila Yuri-Chan kecil yg pinter menulis Novel di SD? apakah perlu didukung ?
mohon koreksi senior2... soalnya asal ngomong doang... (soalnya belum makan lho)
_/\_
hehehhhehe... nilai baik merupakan barometer, kembali lagi hanya segelintir orang yang sukses diluar nilai yg didapat pada jalur sekolah, untuk orang kebanyakan tetap nilai merupakan indikasi karena masih dalam jalur sekolah
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 01:38:38 PM
hehehhhehe... nilai baik merupakan barometer, kembali lagi hanya segelintir orang yang sukses diluar nilai yg didapat pada jalur sekolah, untuk orang kebanyakan tetap nilai merupakan indikasi karena masih dalam jalur sekolah
setuju dgn bro Hendra Susanto,
dalam lingkup "sekolah" ya nilai lah yg menjadi tolak ukur...
Tetapi anak (murid) harus diberitahukan... bahwa intelligence itu luas,
sehingga mereka bisa berprestasi di bidang masing2 sesuai kemampuan/minat
dan tidak merasa kecil hati kalau nilai mathnya rendah.
[spoiler=12 intelligence, mana yg anak didik anda miliki ?]
Your
12 Intelligences by Howard Gardner,
author of "Multiple Intelligences
Set I of your 12 Intelligences
1. Observation -- Right Brain
2. Imagination -- Right Brain
3. Intuition -- Right Brain
Set II of your 12 Intelligences
4. Visual/Spatial -- Right Brain
5. Musical/Auditory -- Right Brain
6. Body/Kinesthetic -- Left and Right Brain
Set III of your 12 Intelligences
7. Creativity -- Left and Right Brain
8. Linguistics -- Left Brain
9. Interrelating/Connecting -- Left Brain
Set IVof your 12 Intelligences
10. Logic -- Left Brain
11. Math -- Left Brain
12. Science and Order -- Left Brain[/spoiler]
_/\_
Setuju dengan bro johan. Karena itu belakangan ini sekolah yang menganut sistem pendidikn modern (gak ngikutin yg jaman belanda dulu), tidak ada lagi pemberian angka nilai pada raport juga tidak ada pengumuman ranking secara terbuka. Saat orang tua datang ke sekolah untuk mengambil raport baru disampaikan posisi akademik anaknya di kelas. Tidak hanya kemampuan akademik anak tapi juga kemampuan sosial dan emosioal anak tersebut.
ke 12 itu sepertinya diajarkan dech di sekolah dalam mata2 pelajaran
beasiswa juga biasa diberikan untuk siswa berprestasi dalam hal misalnya olah raga, seni, dll walaupun secara akademik tolol
om cakra, kenyataannya yang diajukan ke dc peduli tertera angka tuch ;D jadi kita berdasarkan itu n klo sekolah modern kemungkinan sangat besar anak bos
Quote from: Indra on 13 August 2009, 02:11:32 PM
beasiswa juga biasa diberikan untuk siswa berprestasi dalam hal misalnya olah raga, seni, dll walaupun secara akademik tolol
pengalaman dulu waktu main di NBA, secara basket nya mantap tp akademiknya blo-on tetep lulus sarjana klo engak beasiswanya dicopot
Saya justru setuju kalau pemberian beasiswa berdasarkan prestasi akademik (dalam hal ini nilai) selain kemampuan keuangan keluarga dan kemauan anak tersebut untuk bersekolah. Masa depan seorang anak tidak layak padam hanya karena faktor finansial padahal dia punya kecerdasan dan tekad. Yang saya obrolin sama bro johan itu masalah sistem pendidikan secara umum.
Quote from: Indra on 13 August 2009, 02:11:32 PM
beasiswa juga biasa diberikan untuk siswa berprestasi dalam hal misalnya olah raga, seni, dll walaupun secara akademik tolol
mereka juga dapat beasiswa harusnya untuk bidang yang mereka kuasai. yg jago musik ya ke sekolah musik. masa jago musik mau dikasih beasiswa ke teknik metalurgi. metalurgi itu apa saja dia gak tau. dia pikir masa ada sih teknik tentang cinta kasih (metta)?
Quote from: Yuri-chan on 13 August 2009, 10:59:41 AM
Just saran aja ya...no offense.
Lantas dg target minimal prestasi pencapaian ranking tertentu, gimana kalau anak asuh tsb tidak mencapai di semester berikut? Misal karena tidak lagi tiga besar, tapi ranking enam saja. Apa akan dikeluarkan dr program?
sistem ranking adalah perbandingan si anak terhadap teman2 sekelasnya.
saya pribadi tidak suka mem-banding2kan si anak dengan orang lain.
bagaimanapun juga tidak adil jika si anak mendapat ranking rendah hanya karena kalah bersaing dengan teman2nya yang secara rata2 lebih cerdas daripada dia.
IMO, yang ingin dievaluasi hanyalah nilai si anak, bukan membandingkan nilai si anak dengan nilai teman2nya.
bagaimanapun, nilai adalah barometer rajin atau tidaknya si anak, bukan indikator kecerdasan.
standarnya pun tidak perlu tinggi2, misalnya 65.
kalau ada nilai 30 atau 20, itu hampir bisa dipastikan kalau si anak kurang serius dalam belajar di sekolah, atau bermasalah dengan guru, atau ada masalah lainnya yang barangkali kita tidak tahu.
jadi bukan masalah cerdas atau bodoh..
sekali lagi, IMO, nilai tetap perlu jadi bahan pertimbangan..
walaupun tidak perlu standar tinggi2.. :)
Quote from: Lex Chan on 13 August 2009, 05:23:46 PM
Quote from: Yuri-chan on 13 August 2009, 10:59:41 AM
Just saran aja ya...no offense.
Lantas dg target minimal prestasi pencapaian ranking tertentu, gimana kalau anak asuh tsb tidak mencapai di semester berikut? Misal karena tidak lagi tiga besar, tapi ranking enam saja. Apa akan dikeluarkan dr program?
sistem ranking adalah perbandingan si anak terhadap teman2 sekelasnya.
saya pribadi tidak suka mem-banding2kan si anak dengan orang lain.
bagaimanapun juga tidak adil jika si anak mendapat ranking rendah hanya karena kalah bersaing dengan teman2nya yang secara rata2 lebih cerdas daripada dia.
IMO, yang ingin dievaluasi hanyalah nilai si anak, bukan membandingkan nilai si anak dengan nilai teman2nya.
bagaimanapun, nilai adalah barometer rajin atau tidaknya si anak, bukan indikator kecerdasan.
standarnya pun tidak perlu tinggi2, misalnya 65.
kalau ada nilai 30 atau 20, itu hampir bisa dipastikan kalau si anak kurang serius dalam belajar di sekolah, atau bermasalah dengan guru, atau ada masalah lainnya yang barangkali kita tidak tahu.
jadi bukan masalah cerdas atau bodoh..
sekali lagi, IMO, nilai tetap perlu jadi bahan pertimbangan..
walaupun tidak perlu standar tinggi2.. :)
pak tua ini semakin bijaksana :P
Yup. Setuju sama si alex ...
Maksudnya jangan karena si anak tidak masuk tiga besar/lima besar lantas beasiswa dicabut. Jangan karena ranking semata kita menghambat seseorang. Intinya tetap agar si anak semangat belajar, tetap rajin sekolah, dan tidak terlalu 'memaksakan diri' harus mendapat ranking.
beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan ibu 3 anak. Saat itu si anak yang ketiga (4 tahun) sudah digenjot dan dipaksa ini itu. Datang ke sekolah sudah tak bersemagat. Malah dengan bangganya si ibu memberitahu saya kalau anaknya bersekolah di 2 preschool yang berbeda. Hasilnya, hanya dalam setengah tahun sudah naik tingkat. Tapi yang tidak disadari oleh si ibu adalah wajah anaknya yang lemas setiap datang ke sekolah, bagai anak tiada gairah kehidupan.
Beberapa tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan si ibu. Sekarang tiap tahun anaknya (yang ke 1, 2, dan3) pindah sekolah karena saking semangatnya mencari pendidikan terbaik. Well, dia sih nggak bilang gitu. Tapi setiap kali ketemu dia sekolah anaknya sudah ganti. Nah, bulan lalu ketemu lagi sama si ibu. Kali ini dengan semangatnya dia cerita anaknya yang kedua baru lolos kualifikasi olimpide nasional, hebohnya lagi satu2nya anak di sekolah radius daerah saya yang lolos. Dengan berapi2 dia cerita kalau anaknya mesti ranking, mesti dapet medali, biar nanti mesti bisa dapat beasiswa di singapur, biar nanti blablabla..IMO, anaknya baru remaja gitu. Bener aja, anaknya memang dapet tuh gelar. Fotonya sampe dipajang di poster sekolah. Tapi, tampangnya udah gak sehat dan saya yakin perkembangan mentalnya juga acak kadut tak tahu apa yang terjadi nanti saat usianya sudah 20, 30, 40 tahun...
Semoga mengerti sudut pandang saya ya. Prestasi akademik diperlukan dalam batas terttntu saja untuk melihat anaknya serius/tidak dalam belajar. Tapi ranking tidak diperlukan tinggi-tinggi.
klo contoh di atas berbeda lagi itu lebih mengarah ke egosentrisme ortu.
titipan temen guru
bukan dari nilai tapi dari USAHA, namun dengan nilai, maka menjadi motivasi anak untuk berusaha belajar, dan memacu niat belajar.
Tadi bro hendra katakan hanya akan memberi beasiswa kepada yg nilai rata2 diatas 7, saya setuju dengan ini karena walaupun kemampuan anak ada yg pinter di mathematic, tapi tidak pinter olahraga, pintar kesenian tapi tidak pinter bahasa, seperti kata bro 3000, tapi otomatis jika dia rajin dengan mata pelajaran yg dikuasai nya (yang lebih dia dominasi) maka rata2 anak tersebut harusnya diatas 7.5(walaupun ada pelajaran yg kurang dia kuasai), jadi menurut saya standard 7 sudah OK kog,
mengenai Bro Indra, secara psikologis, anak yang kurang mampu akan lebih baik minat belajarnya dibanding anak yang mampu (dalam segi ekonomi keluarga), saya katakan ini menurut penglihatan saya terhadap sejumlah anak.
dan lagi, penilaian report sekolah tidak hanya berdasarkan nilai, karena ada kolom untuk mengisi kelakuan anak tersebut, jadi nilai bukan satu2 nya patokan, sebab... anak yang baru belajar otomatis lebih kalah (misalnya baru kelas 1 SD) dibanding anak yang sudah terbiasa dengan sistem belajar sekolah...
nilai 65 jaman sekarang di sekolah dianggap tidak lulus.... minimal 7
Quote from: Rina Hong on 14 August 2009, 02:26:46 PM
nilai 65 jaman sekarang di sekolah dianggap tidak lulus.... minimal 7
walah, 65 aja ngga lulus.. apalagi 7? :o
seharusnya 70 kali ya? ;D
dear sodara2
dana yang terkumpul sampai saat ini sebesar Rp 760.025 karena bulan agustus hampir habis, kita lgsg transfer dana yang masuk ini ke sekolah yang bersangkutan bagaimana??
Uang Sekolah Edwin bulan agustus = Rp. 205.000,-
Uang Sekolah Suriyanto bulan agustus = Rp. 205.000,-
total = Rp 410.000,-
Kalo i yang boleh tentuin sih, lanjutkan!
saran ku sich kita patungan perbulan aja... utk 2 anak itu kan total 410rb... jd gak terlalu berat n secara administratif beres per bulan tutup... buka utk bulan depan
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:56:49 AM
Quote from: Indra on 13 August 2009, 12:50:13 AM
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:41:49 AM
Quote from: Yuri-chan on 12 August 2009, 08:30:06 PM
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D
kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas
makanya banyak2 belajar, maklum gw blo-on jadi seneng sama anak pinter
Quote from: Yuri-chan on 14 August 2009, 07:26:51 AM
Yup. Setuju sama si alex ...
Maksudnya jangan karena si anak tidak masuk tiga besar/lima besar lantas beasiswa dicabut. Jangan karena ranking semata kita menghambat seseorang. Intinya tetap agar si anak semangat belajar, tetap rajin sekolah, dan tidak terlalu 'memaksakan diri' harus mendapat ranking.
beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan ibu 3 anak. Saat itu si anak yang ketiga (4 tahun) sudah digenjot dan dipaksa ini itu. Datang ke sekolah sudah tak bersemagat. Malah dengan bangganya si ibu memberitahu saya kalau anaknya bersekolah di 2 preschool yang berbeda. Hasilnya, hanya dalam setengah tahun sudah naik tingkat. Tapi yang tidak disadari oleh si ibu adalah wajah anaknya yang lemas setiap datang ke sekolah, bagai anak tiada gairah kehidupan.
Beberapa tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan si ibu. Sekarang tiap tahun anaknya (yang ke 1, 2, dan3) pindah sekolah karena saking semangatnya mencari pendidikan terbaik. Well, dia sih nggak bilang gitu. Tapi setiap kali ketemu dia sekolah anaknya sudah ganti. Nah, bulan lalu ketemu lagi sama si ibu. Kali ini dengan semangatnya dia cerita anaknya yang kedua baru lolos kualifikasi olimpide nasional, hebohnya lagi satu2nya anak di sekolah radius daerah saya yang lolos. Dengan berapi2 dia cerita kalau anaknya mesti ranking, mesti dapet medali, biar nanti mesti bisa dapat beasiswa di singapur, biar nanti blablabla..IMO, anaknya baru remaja gitu. Bener aja, anaknya memang dapet tuh gelar. Fotonya sampe dipajang di poster sekolah. Tapi, tampangnya udah gak sehat dan saya yakin perkembangan mentalnya juga acak kadut tak tahu apa yang terjadi nanti saat usianya sudah 20, 30, 40 tahun...
Semoga mengerti sudut pandang saya ya. Prestasi akademik diperlukan dalam batas terttntu saja untuk melihat anaknya serius/tidak dalam belajar. Tapi ranking tidak diperlukan tinggi-tinggi.
g setuju sama yuri-chan, didaerah ce g di daerah cengklong,
ada sistem beasiswa anak asuh kaya gini, tapi hasilnya malah bikin stress anak,
di tempat ce g ada 2 anak ce kembar yang diputus beasiswanya gara2 nilainya 6.5 dan menurut para donatur orangnya pendiem, ck,ck,ck :(
kasian banget padahal mereka bonyoknya dah cerai (broken home) ya wajar aja pendiem, padahal2 anaknya mao berusaha belajar ko, ga pernah bolos ikut bimbingan belajar tiap minggu, cuma emang kemampuan tiap anak beda2, ada yang cepet nangkep, ada yang engga,
trus gara2 uang sppnya yang cuma (kalo ga salah sekitar 45 ribu-an/bulan) mereka jadi stress kan parah,
sekarang (bukannya pamer) karena ga tega, g dan ce g yang biayain mereka (at list finansialnya ga mampu).
g cuma mao bilang jika kita ingin berbuat baik janganlah malah membuat hal yang kurang bagus,
memang bagus dengan standar nilai, tapi kalo cuma beda 0,5 aja dicut kasian juga kan?
bener ga temen-temen?
^
^
terima kasih atas saran yang diberikan, setiap calon murid yang diajukan akan dirembuk ramai2 disini.
jadi jangan khawatir dengan 'jika kita ingin berbuat baik janganlah malah membuat hal yang kurang bagus'
Quote from: jimmykei on 25 August 2009, 05:37:00 PM
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:56:49 AM
Quote from: Indra on 13 August 2009, 12:50:13 AM
Quote from: Hendra Susanto on 13 August 2009, 12:41:49 AM
Quote from: Yuri-chan on 12 August 2009, 08:30:06 PM
Tak bisa buka om..tapi emang ada suatu aturan nilainya mesti berapa? Saya pikir tak perlulah, yang penting tetep naik kelas ajah.
klik spoilernya tunggu sesaat karena gambar besar jadi agak lama, standar nilai minimal 7 rata-rata baru kita bantu carikan dana. klo hanya sekedar naik kelas gak asih ahhh ;D
kasian anak2 yg kurang cerdas tapi pengen cerdas
makanya banyak2 belajar, maklum gw blo-on jadi seneng sama anak pinter
Quote from: Yuri-chan on 14 August 2009, 07:26:51 AM
Yup. Setuju sama si alex ...
Maksudnya jangan karena si anak tidak masuk tiga besar/lima besar lantas beasiswa dicabut. Jangan karena ranking semata kita menghambat seseorang. Intinya tetap agar si anak semangat belajar, tetap rajin sekolah, dan tidak terlalu 'memaksakan diri' harus mendapat ranking.
beberapa waktu lalu, saya berkenalan dengan ibu 3 anak. Saat itu si anak yang ketiga (4 tahun) sudah digenjot dan dipaksa ini itu. Datang ke sekolah sudah tak bersemagat. Malah dengan bangganya si ibu memberitahu saya kalau anaknya bersekolah di 2 preschool yang berbeda. Hasilnya, hanya dalam setengah tahun sudah naik tingkat. Tapi yang tidak disadari oleh si ibu adalah wajah anaknya yang lemas setiap datang ke sekolah, bagai anak tiada gairah kehidupan.
Beberapa tahun kemudian, saya bertemu lagi dengan si ibu. Sekarang tiap tahun anaknya (yang ke 1, 2, dan3) pindah sekolah karena saking semangatnya mencari pendidikan terbaik. Well, dia sih nggak bilang gitu. Tapi setiap kali ketemu dia sekolah anaknya sudah ganti. Nah, bulan lalu ketemu lagi sama si ibu. Kali ini dengan semangatnya dia cerita anaknya yang kedua baru lolos kualifikasi olimpide nasional, hebohnya lagi satu2nya anak di sekolah radius daerah saya yang lolos. Dengan berapi2 dia cerita kalau anaknya mesti ranking, mesti dapet medali, biar nanti mesti bisa dapat beasiswa di singapur, biar nanti blablabla..IMO, anaknya baru remaja gitu. Bener aja, anaknya memang dapet tuh gelar. Fotonya sampe dipajang di poster sekolah. Tapi, tampangnya udah gak sehat dan saya yakin perkembangan mentalnya juga acak kadut tak tahu apa yang terjadi nanti saat usianya sudah 20, 30, 40 tahun...
Semoga mengerti sudut pandang saya ya. Prestasi akademik diperlukan dalam batas terttntu saja untuk melihat anaknya serius/tidak dalam belajar. Tapi ranking tidak diperlukan tinggi-tinggi.
g setuju sama yuri-chan, didaerah ce g di daerah cengklong,
ada sistem beasiswa anak asuh kaya gini, tapi hasilnya malah bikin stress anak,
di tempat ce g ada 2 anak ce kembar yang diputus beasiswanya gara2 nilainya 6.5 dan menurut para donatur orangnya pendiem, ck,ck,ck :(
kasian banget padahal mereka bonyoknya dah cerai (broken home) ya wajar aja pendiem, padahal2 anaknya mao berusaha belajar ko, ga pernah bolos ikut bimbingan belajar tiap minggu, cuma emang kemampuan tiap anak beda2, ada yang cepet nangkep, ada yang engga,
trus gara2 uang sppnya yang cuma (kalo ga salah sekitar 45 ribu-an/bulan) mereka jadi stress kan parah,
sekarang (bukannya pamer) karena ga tega, g dan ce g yang biayain mereka (at list finansialnya ga mampu).
g cuma mao bilang jika kita ingin berbuat baik janganlah malah membuat hal yang kurang bagus,
memang bagus dengan standar nilai, tapi kalo cuma beda 0,5 aja dicut kasian juga kan?
bener ga temen-temen?
kalau anaknya selalu masuk, gak pernah bolos, dan juga sopan (berkelakuan baik),
itu bisa menjadi pertimbangan (semacam hak veto).
Dan beri juga bimbingan bagaimana cara belajar yg baik supaya dpt nilai bagus.
_/\_
Quote from: Hendra Susanto on 25 August 2009, 08:25:28 AM
dear sodara2
dana yang terkumpul sampai saat ini sebesar Rp 760.025 karena bulan agustus hampir habis, kita lgsg transfer dana yang masuk ini ke sekolah yang bersangkutan bagaimana??
Uang Sekolah Edwin bulan agustus = Rp. 205.000,-
Uang Sekolah Suriyanto bulan agustus = Rp. 205.000,-
total = Rp 410.000,-
setuju bos, sambil menunggu dana terkumpul, program tetap dilanjutkan!!!
kan bulan agustus sudah harus bayar SPP-nya, transfer pembayaran dulu untuk bulan agustus....
_/\_
hari ini telah dilakukan pengajuan pembayaran uang sekolah bulan agustus.
* TELAH DITRANSFER PADA TANGGAL 27/08 ANAK ASUH VIA RINA BULAN AGUSTUS 2009 Rp 410,005.
Quote from: Hendra Susanto on 09 August 2009, 09:08:49 AM
mohon rekan2 juga membantu utk menyebarkan berita ini ke milis2 atau melalui media apa saja, supaya dana cepat terkumpul...
skrng dana yg terkumpul uda brp ? kl bole tau _/\_
Quote from: mimimaru on 12 September 2009, 02:21:16 PM
Quote from: Hendra Susanto on 09 August 2009, 09:08:49 AM
mohon rekan2 juga membantu utk menyebarkan berita ini ke milis2 atau melalui media apa saja, supaya dana cepat terkumpul...
skrng dana yg terkumpul uda brp ? kl bole tau _/\_
click link "dana masuk" pada postingan pertama
Oc abiz anak baru c gk ngerti... maap ya
Msh perlu bimbingan
_/\_
COCOK LAE...UTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BISA BERSAING DI ERA GLOBALISASI....YG PINTAR HARUS DIPRIORITASKAN.....YG BODOH RAJIN BELAJAR AZA....SETELAH PINTAR BARU MENDAPAT PRIORITAS.....
Quote from: AMORY FLORIST on 17 September 2009, 10:58:59 PM
COCOK LAE...UTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BISA BERSAING DI ERA GLOBALISASI....YG PINTAR HARUS DIPRIORITASKAN.....YG BODOH RAJIN BELAJAR AZA....SETELAH PINTAR BARU MENDAPAT PRIORITAS.....
Maksud nya apa ya?
Quote from: AMORY FLORIST on 17 September 2009, 10:58:59 PM
COCOK LAE...UTUK MENINGKATKAN SUMBER DAYA MANUSIA YANG BISA BERSAING DI ERA GLOBALISASI....YG PINTAR HARUS DIPRIORITASKAN.....YG BODOH RAJIN BELAJAR AZA....SETELAH PINTAR BARU MENDAPAT PRIORITAS.....
heh?
PARDON...? ???
IMO, yg pintar kan juga krn uda rajin belajar juga..
gak akan pintar kalo kita gak rajin..
saya mau tanya gimana caranya, supaya anak saya bisa dibantu biaya pendidikannya?
karena saya single parents.mantan suami saya tidak mau membiayai keperluan sekolah anak-anak saya.gaji saya juga kecil, tidak cukup untuk menyekolahkan mereka dan membiayai mereka.
atas perhatiannya, saya ucapkan terima kasih..Buddha memberkati.
^
oke, lanizhou...
posisi-nya dimana?
jakarta ato medan? (untuk sementara kita masih bisa cover di dua tempat ini)
bole kita bisa survei ke tempat anda
dan syarat untuk mendapat bantu biaya pendidikan, harus minimal tidak ada angka merah loh
tapi coba kita usahakan dulu yach... silakan private message ke team dc perduli (saya juga bole :-[) (alamat dan no telp anda)
_/\_
Quote from: naviscope on 01 October 2009, 12:01:04 PM
^
oke, lanizhou...
posisi-nya dimana?
jakarta ato medan? (untuk sementara kita masih bisa cover di dua tempat ini)
bole kita bisa survei ke tempat anda
dan syarat untuk mendapat bantu biaya pendidikan, harus minimal tidak ada angka merah loh
tapi coba kita usahakan dulu yach... silakan private message ke team dc perduli (saya juga bole :-[) (alamat dan no telp anda)
_/\_
naviscope saya tinggal di surabaya. apakah tidak bisa yah?
anak saya tidak ada nilai merahnya.td saya sudah kirim private message ke email anda.
thx ya
oke, private message nya sudah saya terima
akan segera kami tindak lanjutin yach...
_/\_ :lotus:
semoga semua makhluk berbahagia
Quote from: johan3000 on 25 August 2009, 07:12:52 PMkalau anaknya selalu masuk, gak pernah bolos
Kalau saya boleh nyeletuk en nyumbang sedikit saran,
Ada baiknya persentase kehadiran disekolah bukan menjadi titik tolak.
Mengingat kesulitan ekonomi yang sedang dihadapkan,
Sudah sewajarnya masing-masing dari pada anggota keluarga tersebut berusaha menyumbangkan waktunya untuk melintasi hari, yang mungkin juga membantu hingga larut malam, ataupun di pagi-pagi buta.
Yang tidak jarang hal ini mengakibatkan sedikit aktifitas mereka disekolah terkorbankan.
rapot edwin
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi184.photobucket.com%2Falbums%2Fx154%2F4bleh%2F1-3.jpg&hash=46ebc4bfc088e10389c2ed6690ff8a09054a9e1b)
rapot suriyanto
(https://forum.dhammacitta.org/proxy.php?request=http%3A%2F%2Fi184.photobucket.com%2Falbums%2Fx154%2F4bleh%2F2-2.jpg&hash=feea2cf0b49f6f0bbed7432e191da4c47b68fb6c)
hmm... over all nilai2nya bagus.. =D>
congratz for both of u.. <:-P
[at] Edwin : Lebih rajin belajar Pendidikan Kewarganegaraan dan Bahasa Inggris yach..
[at] Suriyanto : Ditingkatkan lagi belajar Matematika nya (58).. Juga B.Inggris, Seni Budaya, Conversationnya..
next time harus lebih baik lagi..
keep ur spirit.... :)
tulis surat saja.. nanti kita kirim ke anaknya ;D
oh iya yah... :)
trus kirim ke anak nya via pos / email nih..??
email kirim ke rina, rina yang mainkan
wah...gede amat danany....sorry aku gag bsa bantu, :'(
11/08/2010 LIANA OCTAVIA Rp. 120.000,-
13/08/2010 NO NAME Rp. 50.000,-
26/08/2010 YETTY NURSANI Rp. 468.009,-
31/08/2010 TJIU JAN HADI PUTR Rp. 25.000,-
-------------------
TOTAL Rp. 663.009,-
ini masih berlangsung atau da bres?
Apakah program ini masih berlangsung?
Quote from: Yani Puk on 08 October 2010, 10:26:45 AM
ini masih berlangsung atau da bres?
Masih bro..
Jika mau berdana, silahkan di transfer ke :
Quote from: Elin on 22 June 2010, 09:41:30 AM
Bank : Bank Central Asia cabang Kebon Jeruk Raya, Jakarta
No Rek : 6560 70 80 91 (IDR)
Atas Nama : BENNY
[spoiler=Swift Code & Alamat Bank]Swift Code : CENAIDJA
Alamat : KCP Kebon Jeruk Raya
Rukan Business Park Blok B 1-2
Jl. Meruya Ilir No. 88 Jakarta - Indonesia[/spoiler]
tambahkan akhiran nominal transfer dengan angka 5.
contoh : Rp 100.005,-
setelah transfer, mohon informasikan bukti transfer ke :
hendra_susanto [at] dhammacitta.org atau
dana [at] dhammacitta.org atau
kirim private message (PM) ke Hendra Susanto (http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=profile;u=28) sms ke 0816.87.7882 atau
kirim private message (PM) ke Elin (http://dhammacitta.org/forum/index.php?action=profile;u=1662)
_/\_
[mod]Pembaruan nomor rekening DhammaCitta[/mod]
[mod]Pembaruan nomor rekening DhammaCitta[/mod]
Quote from: naviscope on 08 September 2010, 09:39:50 AM
11/08/2010 LIANA OCTAVIA Rp. 120.000,-
13/08/2010 NO NAME Rp. 50.000,-
26/08/2010 YETTY NURSANI Rp. 468.009,-
31/08/2010 TJIU JAN HADI PUTR Rp. 25.000,-
-------------------
TOTAL Rp. 663.009,-
31/12/2010 N/N Rp. 500.000
TOTAL Rp 1.163.009
apakah masih berjalan kk.. tolong informasinya thx _/\_
Program ini masih berjalan.
Quote from: Hendra Susanto on 11 March 2011, 12:25:09 AM
Program ini masih berjalan.
baik terima kasih kk atas infonya
sundul dulu ya..... biar lebih semangat... :D
ngomong2 neh program masih jalan tapi koq gak ada update an kemana aja dana ini dipakai.
Tolong di update dnk... Thanks _/\_
closed topik