ayo2....sharing2 suka duka menjadi umat buddha...mgkn ada cerita lucu...sedih.....yg ga terlupakan...ayo2...post2... ;) ;)
Sukanya..gw jadi ga terikat ama dogma2 yg beredar di masyarakat..
Dan yg paling penting membuatku bahagia...
Dukanya..di anggap orang kuno,orang aneh..dianggap minoritas..
Lucunya..lucu liat dogma2 yg beredar di masyarakat,yg kadang ga masuk di akal,tapi jadi tetap di imani oleh beberapa kalangan...
kalo ak dukanya sering diejek gtu,,..soalna sekolahna dsekolah umum.....klo tau ak agama buddha langsung mandang aneh....dkira2 nyembah2 patung x....
trus plg sering dtolak cwek gara2 beda...hehehe....
sukana ya hati terasa damai klo bljar dhamma...
Quote from: bangun _pw on 26 May 2009, 10:03:18 AM
kalo ak dukanya sering diejek gtu,,..soalna sekolahna dsekolah umum.....klo tau ak agama buddha langsung mandang aneh....dkira2 nyembah2 patung x....
trus plg sering dtolak cwek gara2 beda...hehehe....
sukana ya hati terasa damai klo bljar dhamma...
Hiduplah demi hidup anda bukan demi pandangan orang lain.....
Sukanya bisa mengenal Kesunyataan dan agama buddha sangat rinci dalam menjelaskan dan juga rasional
Dukanya adalah banyak umat buddha yg kurang mengerti dhamma sehingga sering mendapat ejekan dari agama lain dan akibatnya agama buddha di CAP agama yg sesat
suka semua gak ada duka
mengenal dhamma sang buddha adalah tanpa dukkha.. (semoga ga kedengeran lebay) :D
suka krn w punya keyakinan
duka krn wa juga punya kebingunan.
Dukanya gak ada. Sukanya banyak.
- Tidak semua non buddhis menganggap buddhis itu aneh. Ada teman saya (gak tau nih dia mau ato gak namanya disebut), dia berpandangan spt Gandhi alias tidak ada agama spesifik yg dianutnya. Dia mengatakan bahwa "Agama minoritas ini, Agama Buddha, makin lama kok saya rasa seperti permata" :)
- Saya tidak pernah merasa dianggap aneh. Bersikap santun saja, orang lain akan berpikir ulang mengenai pikiran mereka.
- Bila saya menghormati teman saya, mereka pun demikian. Sy tidak pernah menjelek2kan agama mereka, jadi mereka pun bersikap demikian.
- Bila waktu tepat n kebetulan orgnya nanya, sy memang sedikit meluruskan pandangan misalnya perbedaan vihara dan klenteng, atau memisahkan persepsi mereka yang sudah tercampur antara buddhism dgn tradisi-tradisi lain.
- Kalau bertemu dgn org yg menjelek2kan buddhism bagaimana? nah utk pertanyaan ini, sy pernah mendengar ceramah Ajahn Brahm. Ada orang bertanya pada beliau: "Bhante, apa yang harus dilakukan bila ada org yg memojokkan agama Buddha?". Maka Ajahn Brahm menjawab : "tidak ada yang memojokkan agama Buddha, tapi memojokkan kamu." Menurut saya ini benar sekali. Kita lah yang tidak mau kalah, ego kita yang bergejolak. Dhamma yang dibabarkan, ibaratnya seperti permata. Sekalipun diletakkan di lumpur atau sekalipun tidak ada yang memujanya, tidak ada yang membelanya, Dhamma tetap berharga. kalau bertemu dgn org yg cangkirnya penuh, biarkan saja. Saya jg masih sering bergejolak sih, tp sy sadar bahwa ini menandakan sy masih melekat. Jd refleksi jg utk melatih sati.
suka : bisa kenal dhamma
Dukkha : apa ya..... biasa ja tuh
_/\_
ada sukha tentu ada Dukkha..
Dukkhanya : mengetahui betapa menyedihkannya hidup di alam samsara ini, harus mengalami kelahiran, usia tua, sakit dan kematian, terus dan menerus, berpisah dengan org yg disayangi, bertemu dengan org yg dibenci, tdk mendapatkan keinginan yg didambakan.
Sukkhanya : karena mengetahui Dukkha diatas itu merupakan proses alami sebagai manusia, maka muncullah proses untuk mampu menerimanya sebagai mana adanya.
- karena mengenal Buddha Dhamma saya bisa mempraktekkan meditasii dengan benar dan merasakan kebahagian dari praktek meditasi itu sendiri
- Karena Buddha Dhamma merupakan sesuatu harta paling berharga yang sudah kucari cari sejak masih kanak kanak.
dukkha : jadi males nyari cewe :'(
sukkha : nngg.......... gak ada keknya :|
Dukkha : akses yang sangat sulit untuk belajar dhamma. dan karena saya berada di keluarga kr****n yang extremely religious (mgkn beberapa teman udah tahu sih) Terkadang yang parahnya adalah saya bisa sangat mudah menghadiri seminar/acara agama tetangga tetapi acara/seminar agama sendiri (Buddha) sangat sulit sekali dan selalu ada rintangannya. ha..ha...ha
teman-teman merasa gak kalau belajar dharma itu banyak kali rintangannya? entah dari keluarga atau yang lainnya?
Suka : klo yang ini sih agak susah diungkapkan dengan kata-kata. tapi setelah belajar dharma, muncul semangat hidup yang khas. intinya kalau belajar dharma itu, hidup itu menjadi lebih hidup. pokonya gitu deh..
wah..kerennnn...lanjut2.... ;D ;D
bangun tidur tidur lagi ,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
buat ane takan ada suka dan duka untuk seorang budhis SEJATI,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
biasa aja kali,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,
Saya sangat bahagia bisa mengenal Dhamma, tidak ada perasaan dukkha dalam mempelajari Dhamma Buddha, kenapa harus merasa duka kalau kita memeluk agama Buddha? Kalau ada yang pernah duka dalam memeluk agama Buddha, berarti orang tersebut kurang kuat keyakinannya dan belum mempunyai kebijaksanaan Dhamma
Sukanya : Bisa mengenal Dhamma & punya Saddha
Dukanya : Di cap sebagai domba sesat, penyembah berhala, pasti masuk neraka..
barusan yah ^-^
seblm & sesudah mengenal Buddhadharma tetep ada Dukkha,
tp stelah mengenal Buddhadharma bersukacita krn tau tujuan akhirnya... akhir dr Dukkha :)
suka nya : terserah mo ke vihara ato ndak (ndak ada yang larang), membaca dan mendengarkan dhamma sesuka hati dan lain2nya
duka nya : selalu di deskriminasi dan dianggap remeh (tapi, kalo ndak gitu, gw ndak bisa belajar agama Buddha sesungguhnya)
suka nya : aku tau ttg dukhha, anicca, dll, dan bahagia setelah tau semua ini diliputi oleh dukkha
dukanya : kasihan yg lain pada belom tau...
suka nya : Jadi lebih mengenal kehidupan. dan lebih ngerti logika idup.
lebi percaya diri.
dukanya : susa nyari cewe jga .^^
susa ke vihara dan ga bisa denger pendapat orang lain tentang agama buddha slain dari forum.
walopun nga terlalu dibutuhkan tp kalo lagi terpuruk butuh banget malah nga ada.
ujung2nya duka beralih ke suka lagi karna uda nyelesaiin masalah sendiri.
Sukanya : Sedikit lebih mengerti kondisi2 yg terjadi di sekeliling kita (kalau kita mau coba berpikir dgn jernih)
Dukanya : -
Quote from: JH sugathadasa on 22 October 2009, 04:25:52 PM
Sukanya : Sedikit lebih mengerti kondisi2 yg terjadi di sekeliling kita (kalau kita mau coba berpikir dgn jernih)
Dukanya : -
Koq dikosongin ? Apa anda sudah berbahagia karenanya..?
Salut... !
Quote from: Equator on 22 October 2009, 04:27:27 PM
Koq dikosongin ? Apa anda sudah berbahagia karenanya..?
Salut... !
Pertanyaannya adalah duka dlm beragama Buddha kan ?
Kalau pertanyaannya itu, maka jawabannya adalah tdk ada.
Karena walau saya-pun mengalami ejekan, dibilang sesat dll saya tdk pernah menggangap itu suatu duka dlm beragama Buddha. Justru saya yg prihatin dgn keyakinan membabi buta mereka itu :)
Pertanyaannya adalah : "Suka Duka Beragama Buddha"