Salam,
Saya kemarin barusan mendapatkan buku bagus berjudul "Peristiwa Mandor Berdarah: Eksekusi Massal 28 Juni 1944 oleh Jepang." Sebelumnya saya perlu menyampaikan data buku itu sebagai berikut:
Judul: Peristiwa Mandor Berdarah: Eksekusi Massal 28 Juni 1944 oleh Jepang
Pengarang : Syafaruddin Usman dan Isnawita Din
Penerbit: Media Pressindo, 2009
Jumlah halaman :211
Isinya mengisahkan mengenai pembantaian biadab yang dilakukan oleh Jepang di Kalimantan Barat pada tahun 1944. Korbannya sekitar 21.000 orang yang terdiri dari berbagai kalangan dan etnis (termasuk Tionghua). Pada kepala para korban dikenakan penutup kepala yang disebut sungkup dan setelah itu ditebas kepalanya dengan samurai. Pemicunya adalah kecurigaan Jepang pada pemuka dan rakyat Kalimantan Barat, yang mereka duga hendak melakukan pemberontakan. Ternyata dugaan ini tidak benar. Korbannya terdiri dari berbagai kalangan, baik raja maupun rakyat jelata. Beberapa raja dari Kalimantan Barat juga ikut menjadi korban, seperti raja Pontianak, Mempawah, Sambas, dan lain sebagainya. Kaum pedagang yang mayoritas etnis Tionghua tidak luput pula dari kebiadaban Jepang. Mereka membantai para saudagar kaya itu demi merebut hartanya. Dari sini kita dapat mempelajari bahwa penderitaan itu tidak mengenal batas etnis dan ras.
Buku itu mengisahkan pula pemberontakan kaum Dayak terhadap penjajah Jepang. Kita dapat mengetahui pula bahwa dari kalangan etnis Tionghua juga terdapat tokoh2 yang menentang Jepang, terutama melalui usaha yang bernama Niisinkai.
Buku ini memuat pula kisah-kisah menyedihkan yang dialami para korban "saudara tua" kita itu. Demikian, semoga buku ini dapat menambah wawasan kita mengenai salah perioda hitam dalam sejarah bangsa kita, yakni Peristiwa Mandor yang jarang dimuat dalam buku-buku sejarah.
Salam sejarah,
Ivan Taniputera