Forum Dhammacitta

Topik Buddhisme => Buddhisme dengan Agama, Kepercayaan, Tradisi dan Filsafat Lain => Topic started by: Jhana78 on 12 May 2009, 03:19:03 PM

Title: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 12 May 2009, 03:19:03 PM
setelah saya membaca kitab-kitab budhisme, serta praktik meditasi samatha vippasana lebih dari 2 tahun lamanya, maka saya menyimpulkan bahwa ada dua jalan menuju nibbana :

1. melalui meditasi samatha
dengan pencapaian jhana tertinggi, akhirnyapun akan sampai kepada nibana. objek mental yang menjadi pusat konsentrasi dalam meditasi samatha, akhirnyapun akan lenyap sepenuhnya dan terealisasilah nibbana.

2. melalui meditasi vippasana
ketika meditator melihat apa adanya di dalam tubuh batin, maka sejauh-jauh melihat / menyadari, maka yang dilihatnya hanyalah seputar materi maupun mental. tapi ketika lenyaplah seluruh materi maupun mental, maka disitulan nibbana teralisasi.


dalam Hinduisme, nibbana di capai melalui dua jalan pula :
1. menyatu dengan ilmu
kira-kira meditasi vippsana dalam budhisme

2. menyatu dengan perbuatan
kira-kira meditasi samatha dalam budhisme


bagaimana menurut anda?
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Xan To on 12 May 2009, 03:25:11 PM
yah susah ngomongnya kalo diri sendiri aja masih berkutat dengan samsara
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: sobat-dharma on 12 May 2009, 03:33:25 PM
Temuan menarik... boleh tahu sumber dari Hindu yang mengatakan demikian? Apakah menyatu dengan ilmu dan menyatu dengan tindakan itu? Apakah itu juga metode meditasi?
Namun, setahuku dalam Buddhisme, baik samatha maupun vipassana keduanya bak dua sisi dari satu koin yang sama
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Hendra Susanto on 12 May 2009, 03:36:46 PM
Quote from: Xan To on 12 May 2009, 03:25:11 PM
yah susah ngomongnya kalo diri sendiri aja masih berkutat dengan samsara

paling tidak berusaha
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 12 May 2009, 03:47:29 PM
Quote from: sobat-dharma on 12 May 2009, 03:33:25 PM
Temuan menarik... boleh tahu sumber dari Hindu yang mengatakan demikian? Apakah menyatu dengan ilmu dan menyatu dengan tindakan itu? Apakah itu juga metode meditasi?
Namun, setahuku dalam Buddhisme, baik samatha maupun vipassana keduanya bak dua sisi dari satu koin yang sama


dalam baghavad Ghita, Shri Khrisna berkata, "di dunia ini, hanya ada dua jalan, menyatu dengan ilmu atau menyatu dengan perbuatan."

masih pada bagavad gita Khrisna menjelaskan praktik meditasi, dimana perhatian di pusatkan kepada ujung hidung ketika menarik dan mengeluarkan nafas. Khrisna berkata kepada Arjuna, "lakukanlah hal itu terus meneru, sampai hatimu menjadi suci." inilah yang kemudian saya simpulkan sebagai padanan meditasi samatha dalam budhisme.

kemudian pada bab awal dari bagavad gita, Khrisna menjelaskan cara manungal dengan ilmu pengetahuan, artinya menyadari saja segala sesuatu sebagaimana adanya. Khirsna berkata, "ada dua cara mendengarkan ajaranku ini, yaitu dengan cara intelektual atau dengan cara yoga. " dan Arjuna diperintah untuk mendengarkan ajaran Khrisna dengan cara yoga, yaitu mendengar sebagaimana adanya, melihat sebagaimana adanya, melihat arti ajaran khrisna di dalam diri Arjuna sendiri. itulah yang disebut mendengakan ajaran dengan cara Yoga. dan inilah ajaran yang menurut saya adalah padanan dari meditasi vippsana dalam Budhisme.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: sobat-dharma on 12 May 2009, 03:55:48 PM
^
menarik juga, coba kubaca dulu Baghavad Gita-ku. Kira2 Bab yang mana Bro? Di bagian depan, pertengahan atau akhir?
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 12 May 2009, 04:25:42 PM
Quote from: sobat-dharma on 12 May 2009, 03:55:48 PM
^
menarik juga, coba kubaca dulu Baghavad Gita-ku. Kira2 Bab yang mana Bro? Di bagian depan, pertengahan atau akhir?

wauduh...kalo soal yang ginian, saya minta ampun dah.

di samping saya ini ada rak buku, salah satunya ada bagavad gita. tapi saya enggan untuk mengambil dan mencari halaman referensinya.

kalau boleh tahu, anda budhisme atau hinduisme?

kalau saya muslim.

10 tahun yang lalu, ketika saya pesantren di salah satu pesantren Islam di Sumedang, saya selalu membawa-bawa bagavad gita, yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Departemen Kebudayaan.

setiap hari, disamping mengahafal alQuran dan alHadits, saya juga menghafal bagavad gita, kata demi sekata, sehingga olah-olah setiap kata dari bagavad gita tersebut saya hafal. tapi saya tidak pernah menghafalkan nomor bait dan halamannya.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: markosprawira on 12 May 2009, 04:32:06 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 03:19:03 PM
setelah saya membaca kitab-kitab budhisme, serta praktik meditasi samatha vippasana lebih dari 2 tahun lamanya, maka saya menyimpulkan bahwa ada dua jalan menuju nibbana :

1. melalui meditasi samatha
dengan pencapaian jhana tertinggi, akhirnyapun akan sampai kepada nibana. objek mental yang menjadi pusat konsentrasi dalam meditasi samatha, akhirnyapun akan lenyap sepenuhnya dan terealisasilah nibbana.

2. melalui meditasi vippasana
ketika meditator melihat apa adanya di dalam tubuh batin, maka sejauh-jauh melihat / menyadari, maka yang dilihatnya hanyalah seputar materi maupun mental. tapi ketika lenyaplah seluruh materi maupun mental, maka disitulan nibbana teralisasi.


dalam Hinduisme, nibbana di capai melalui dua jalan pula :
1. menyatu dengan ilmu
kira-kira meditasi vippsana dalam budhisme

2. menyatu dengan perbuatan
kira-kira meditasi samatha dalam budhisme


bagaimana menurut anda?

dear bro,

Saya ingin sedikit mengkoreksi yah :

1. Secara logika, kalo hinduisme bisa mencapai nibbana, Pangeran Sidhattha dulu ga perlu susah2 mencari "jalan tengah", bro...... dia bahkan dulu udah berguru pada 2 guru yg paling hebat saat itu, Alarakalama dan Uddaka Ramaputra, yg keduanya sudah mencapai tahap Arupavacara tertinggi yaitu bukan pencerapan pun bukan bukan pencerapan
Hasil pencapaian ini akan terlahir di alam brahma Arupa yg paling tinggi, yg masa hidupnya paling lama....

Tapi tetap suatu saat akan terlahir kembali sehingga tidak sesuai dengan tujuan Pangeran Siddhattha yaitu menemukan cara utk terbebas dari kelahiran kembali.........

2. Samatha tidak menghasilkan nibbana. Jika anda cermati, samatha hanya bertujuan utk "mengendalikan" 5 nivarana/rintangan batin......
Samatha diperlukan utk mengumpulkan cukup konsentrasi, setidaknya sampai upacara samadhi atau bisa juga sampai 4 rupavacara (jhana tk 4)

Namun setelah itu, tetap harus beralih ke vipassana utk dapat merealisasi nibbana.... Mengenai samatha yg berlanjut ke vipassana, bisa dibaca di Visuddhi Magga


semoga koreksi ini bisa bermanfaat


metta
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Xan To on 12 May 2009, 04:53:29 PM
Quote from: Hendra Susanto on 12 May 2009, 03:36:46 PM
Quote from: Xan To on 12 May 2009, 03:25:11 PM
yah susah ngomongnya kalo diri sendiri aja masih berkutat dengan samsara

paling tidak berusaha

Maksud saya itu, bagaimana kita bisa tahu 2 jalan itu bisa menuju nibbana sedangkan kita ini belum mencapainya ;D
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 12 May 2009, 05:28:22 PM
 [at]  Markos

terima kasih koreksinya. saya tidak berniat berdiskusi dengan anda, karena anda sendiri sekedar mengoreksi, dan tidak bermaksud berdiskusi dengan saya. betul kan?

dan budhisme adalah apa yang anda fahami, bukan apa yang saya fahami. betul kan?

jadi, saya minta izin dari anda....
izinkan saya berdiskusi dengan sdr. sobat Dharma.

[at]  sobat Dharma

mari kita bahas komentar dari sdr. Markosprawira

Quote from: markos
Secara logika, kalo hinduisme bisa mencapai nibbana, Pangeran Sidhattha dulu ga perlu susah2 mencari "jalan tengah"

adalah sudah menjadi tradisi semua agama baru, memiliki alasan serupa bahwa terciptanya agama baru tersebut adalah karena tidak sempurnanya agama yang terdahulu. seperti Islam terhadap nasrani, seperti protestan terahdap katholik, seperti budhisme terhadap hinduisme. jadi, hal serupa itu merupakan alasan seluruh agama baru.


Markos bilang, secara logika.

ini pertanyaannya?
Jika sebenarnya pada waktu itu Hinduisme benar-benar mampu mencapai nibbana, apakah merupakan sesuatu yang mustahil tercipta agama-agama baru lagi?

sekarang, budhisme adalah ajaran yang sempurna yang mampu mencapai ajaran nibbana, maka apakah kesempurnaan ajaran budhisme tersebut menutup terciptanya agama-agama baru?

faktnya, sejak terciptanya budhisme telah banyak agama-agama baru bermunculan sampai saat ini.

jadi, apakah logic pernyataan markos tersebut. dimana logicnya? bagaimana ketertaikan term-term syllogisnya?

kawanku sobat-Dharma, jangan mudah percaya dengan apa dikatakan bahwa hal tersebut logic, secara logic, atau sudah sesuai dengan logika sebelum benar-benar dibuktikan dan diuji kebenarnanya dengan kaidah-kaidah ilmu logika.

faktnya, Sidharta tidak mampu mencapai nibbana dengan ajran Hinduisme yang ada pada masa sang Budha. tetapi variabel Hinduisme pada waktu itu sama sekali berbeda dengan apa yang disebut dengan Hinduisme.

jika saya sekarang tidak mampu mencapai nibbana dengan ajaran dari sdr. Markosprawira, maka samakah artinya bahwa sang budha tidak dapat tidak dapat mencapai nibbana?

semoga kita bisa berpikir dengan jernih!

segitu dulu ah, kepanjangan!


Quote from: Hendra
Maksud saya itu, bagaimana kita bisa tahu 2 jalan itu bisa menuju nibbana sedangkan kita ini belum mencapainya

oleh karena itu diperlukan kemampuan berpikir logic, sehingga untuk bisa mengetahui apakah suatu ajaran dapat sampai kepada nibbana atau tidak, hal tersebut tidak selalu harus dialami terlebih dahulu.

para ilmuwan dapat mengukur jarak dari bumi ke bulan tanpa merentangkan tali yang panjang. bagaimana caranya?

para ilmuwan juga bisa menggambarkan kehidupan masa dinosaurus secara detail, padahal dia tidak berada pada masa tersebut. bagaimana caranya?

demikian pula dengan persoalan nibbana.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Xan To on 12 May 2009, 06:33:34 PM
Quote from: Jhana78
ini pertanyaannya?
Jika sebenarnya pada waktu itu Hinduisme benar-benar mampu mencapai nibbana, apakah merupakan sesuatu yang mustahil tercipta agama-agama baru lagi?

Sangat mungkin.

Quote from: Jhana78
sekarang, budhisme adalah ajaran yang sempurna yang mampu mencapai ajaran nibbana, maka apakah kesempurnaan ajaran budhisme tersebut menutup terciptanya agama-agama baru?

faktnya, sejak terciptanya budhisme telah banyak agama-agama baru bermunculan sampai saat ini.

Betul, tapi belum tentu punya tujuan/hasil yang sama yaitu Nibbana....soalnya berdasarkan pengamatan saya, orang2 Islam punya tujuan berbeda....ehm....sepertinya ;D

Quote from: Jhana78
jadi, apakah logic pernyataan markos tersebut. dimana logicnya? bagaimana ketertaikan term-term syllogisnya?

kawanku sobat-Dharma, jangan mudah percaya dengan apa dikatakan bahwa hal tersebut logic, secara logic, atau sudah sesuai dengan logika sebelum benar-benar dibuktikan dan diuji kebenarnanya dengan kaidah-kaidah ilmu logika.

faktnya, Sidharta tidak mampu mencapai nibbana dengan ajran Hinduisme yang ada pada masa sang Budha. tetapi variabel Hinduisme pada waktu itu sama sekali berbeda dengan apa yang disebut dengan Hinduisme.

Mungkin Nibbana-nya beda kali artinya ::), yah kayak pengertian Karma...

Quote from: Jhana78
oleh karena itu diperlukan kemampuan berpikir logic, sehingga untuk bisa mengetahui apakah suatu ajaran dapat sampai kepada nibbana atau tidak, hal tersebut tidak selalu harus dialami terlebih dahulu.

para ilmuwan dapat mengukur jarak dari bumi ke bulan tanpa merentangkan tali yang panjang. bagaimana caranya?

para ilmuwan juga bisa menggambarkan kehidupan masa dinosaurus secara detail, padahal dia tidak berada pada masa tersebut. bagaimana caranya?

demikian pula dengan persoalan nibbana.

Wah terlalu sulit untuk dikatakan....bisa2 malah berada dalam pandangan salah yang lain....;D

NB : Quote-nya salah tuh, bukan kata2nya hendra....moga aja gak di protes  ^-^
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Sukma Kemenyan on 12 May 2009, 08:17:51 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 03:19:03 PM
setelah saya membaca kitab-kitab budhisme, serta praktik meditasi samatha vippasana lebih dari 2 tahun lamanya, maka saya menyimpulkan bahwa ada dua jalan menuju nibbana :

1. melalui meditasi samatha
dengan pencapaian jhana tertinggi, akhirnyapun akan sampai kepada nibana. objek mental yang menjadi pusat konsentrasi dalam meditasi samatha, akhirnyapun akan lenyap sepenuhnya dan terealisasilah nibbana.

2. melalui meditasi vippasana
ketika meditator melihat apa adanya di dalam tubuh batin, maka sejauh-jauh melihat / menyadari, maka yang dilihatnya hanyalah seputar materi maupun mental. tapi ketika lenyaplah seluruh materi maupun mental,
maka disitulan nibbana teralisasi.

bagaimana menurut anda?
Sepertinya kita memiliki perbedaan jauh mengenai definisi nibbana.
dari yang anda paparkan diatas, seolah-olah nibbana adalah lenyapnya materi maupun mental.

Tubuh Siddartha (materi) tidak lenyap ketika ia mencapai kebuddhaan,
Pikiran (mental) Siddartha tidak lenyap ketika ia mencapai kebuddhaan
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Sukma Kemenyan on 12 May 2009, 08:21:10 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 05:28:22 PMoleh karena itu diperlukan kemampuan berpikir logic, sehingga untuk bisa mengetahui apakah suatu ajaran dapat sampai kepada nibbana atau tidak, hal tersebut tidak selalu harus dialami terlebih dahulu.

para ilmuwan dapat mengukur jarak dari bumi ke bulan tanpa merentangkan tali yang panjang. bagaimana caranya?

para ilmuwan juga bisa menggambarkan kehidupan masa dinosaurus secara detail, padahal dia tidak berada pada masa tersebut. bagaimana caranya?

demikian pula dengan persoalan nibbana.
Maaf,
Lagi-lagi anda terlihat menyepelekan kondisi batin nibbana.
Saya kira jauh lebih baik jikalau bung Jhana78 memberikan definisi nibbana (yang tercetus langsung dari pemahaman bung Jhana78)
_/\_
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 12 May 2009, 08:36:23 PM
 [at]  xan to

maaf, saya tidak akan menyampaikan ulang definisi nibbana. di forum ini, saya sudah sangat sering mengemukakan apa itu nibbana. apakah kemudian apa yang saya kemukakan sesuai dengan nibbana yang dimaksud oleh umat budhist atau tidak, saya tidak peduli. karena saya memahami nibbana sebagaimana yang dijelaskan oleh sang budha di dalam sutta dan sebagaimana pengalaman batin saya tentang nibbana.

mari kita teruskan berdiskusi, dan anggaplah nibbana yang saya maksud itu sebagaimana nibbana yang anda fahami dalam konsep budhisme. kalau anda masih memandang saya belum faham konsep nibbana dalam budhisme, sebaiknya lain kali saja kita berdiskusi lagi.

[at] kemenyan

maaf....saya tidak dapat menjawab komentar anda. apa yang bisa jawab terhadap anda. apapun yang keluar dari diri saya, akan menjadi salah dalam pandangan anda. semoga anda menemukan teman diskusi yang kepandaiannya sebanding dengan anda. saya terlalu bodoh untuk anda. tanks.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 12 May 2009, 08:46:53 PM
Quote from: xan to
Wah terlalu sulit untuk dikatakan....bisa2 malah berada dalam pandangan salah yang lain....

nibbana memiliki dua sisi dimana sisi yang satu dapat dikatakan dan sisi yang lainnya tidak dapat dikatakan. dan saya tidak sedang membicarakan nibbana yang tidak terkatakan, tetapi nibbana dari sisi yang dapat dikatakan.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Xan To on 12 May 2009, 08:54:24 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 08:36:23 PM
[at]  xan to

maaf, saya tidak akan menyampaikan ulang definisi nibbana. di forum ini, saya sudah sangat sering mengemukakan apa itu nibbana. apakah kemudian apa yang saya kemukakan sesuai dengan nibbana yang dimaksud oleh umat budhist atau tidak, saya tidak peduli. karena saya memahami nibbana sebagaimana yang dijelaskan oleh sang budha di dalam sutta dan sebagaimana pengalaman batin saya tentang nibbana.

mari kita teruskan berdiskusi, dan anggaplah nibbana yang saya maksud itu sebagaimana nibbana yang anda fahami dalam konsep budhisme. kalau anda masih memandang saya belum faham konsep nibbana dalam budhisme, sebaiknya lain kali saja kita berdiskusi lagi.

Ehm gimana yah....bukannya saya menganggap anda memiliki konsep yang berbeda atau bagaimana gitu....
Yang ingin saya titik beratkan disini adalah waktu jamannya Sang Buddha, banyak orang yang melakukan tapa tujuannya adalah bersatu dengan dewa Brahma (Lahir dialam yang sama dengan Dewa Brahma), yah kayak orang kr****n lah ingin hidup bersama Yesus disurganya yang mereka yakinin........nah dari sini, kemunculan agama baru saya rasa gak ada hubungannya dengan pencapaian Nibbana yang menjadi goal umat Buddhist ;D.

Yang kedua, yang saya maksudkan disini bukan pengertian Nibbana menurut anda tapi menurut orang2 jaman dulu...apakah sama dengan pemahaman Nibbana yang Sang Buddha sampaikan???
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Xan To on 12 May 2009, 09:10:51 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 08:46:53 PM
Quote from: xan to
Wah terlalu sulit untuk dikatakan....bisa2 malah berada dalam pandangan salah yang lain....

nibbana memiliki dua sisi dimana sisi yang satu dapat dikatakan dan sisi yang lainnya tidak dapat dikatakan. dan saya tidak sedang membicarakan nibbana yang tidak terkatakan, tetapi nibbana dari sisi yang dapat dikatakan.

IMO nibbana itu tak terkatakan......hanya saja....seperti kata seorang bhikkhu, jika seandainya tidak dikatakan (Baca : Dibahasakan/dikata-katai) bagaimana caranya anda tahu.....Jadi tujuan Sang Buddha menyatakannya itupun pada dasarnya hanya untuk menunjukan KEBERADAAN-nya yang kemudian dikenal dengan Nibbana, BUKAN untuk mendefinisikannya berdasarkan sifat aslinya....Apakah anda pernah membaca Samdhinirmocana Sutra???



Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Kelana on 12 May 2009, 09:57:31 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 03:19:03 PM
bagaimana menurut anda?

Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 05:28:22 PM
dan budhisme adalah apa yang anda fahami, bukan apa yang saya fahami. betul kan?

:-? Tapi kok malah tanya pendapat orang lain ya....aneh...aya-aya wae ^-^

Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Sukma Kemenyan on 12 May 2009, 10:54:24 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 08:36:23 PMsaya memahami nibbana sebagaimana yang dijelaskan oleh sang budha di dalam sutta dan sebagaimana pengalaman batin saya tentang nibbana.
saya semakin penasaran...

Apakah seseorang yang kondisi batinnya telah mengalami nibbana (pencerahan) akan bertanya: "Apakah jalan saya benar?"

apapun jawaban dari pertanyaan diatas akan timbul pertanyaan baru lagi...
Apakah seseorang yang telah mencapai pencerahan, kondisi batinnya bisa menurun lagi ? (read: keluar dari nibbana)


dan... jikalau definisinya tidak jelas dan masih ngeblur...
bagaimana caranya anda bisa membandingkan dengan paham hinduism ?

dan...
Bagaimana caranya anda bisa menuduh siddartha gagal mencapai nibbana dengan jalan hinduism ?
sementara siddartha sendiri sudah mencoba hinduism dari dua guru besar yang berbeda ?
yang mana sang guru sendiri menyatakan tidak ada lagi yang dapat ia ajarkan...
yang berakhir pada ketidakpuasan siddartha dengan hinduism dan mencari jalannya sendiri untuk mengakhiri dukkha
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 05:33:13 AM
Quote from: xan to
Yang ingin saya titik beratkan disini adalah waktu jamannya Sang Buddha, banyak orang yang melakukan tapa tujuannya adalah bersatu dengan dewa Brahma (Lahir dialam yang sama dengan Dewa Brahma), yah kayak orang kr****n lah ingin hidup bersama Yesus disurganya yang mereka yakinin........nah dari sini, kemunculan agama baru saya rasa gak ada hubungannya dengan pencapaian Nibbana yang menjadi goal umat Buddhist

sebagaimana banyak muslim menganggap bahwa umat budhist menyembah patung budha, sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa tentang budhisme.seperti itu pula jika banyak umat mengangap Hinduisme memiliki tujuan akhir menyatu dengan Brahma, maka itu tandanya mereka tidak tahu apa-apa tentang Hinduisme. bukan Brahma yang menjadi tujuan Hinduisme, tapi MahaBrahma, Sang Mahatma, Maha Purusa Luhur, Hyang Widi Wasa, Hyang Tunggal, Yang Tanpa Asal Usul, Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak diiciptakan, Yang  Tidak Hancur  dan semua itu disebut Nirwana yang dalam bahasa sang budha disebut nibbana.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Hendra Susanto on 13 May 2009, 06:15:23 AM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 05:33:13 AM
Quote from: xan to
Yang ingin saya titik beratkan disini adalah waktu jamannya Sang Buddha, banyak orang yang melakukan tapa tujuannya adalah bersatu dengan dewa Brahma (Lahir dialam yang sama dengan Dewa Brahma), yah kayak orang kr****n lah ingin hidup bersama Yesus disurganya yang mereka yakinin........nah dari sini, kemunculan agama baru saya rasa gak ada hubungannya dengan pencapaian Nibbana yang menjadi goal umat Buddhist

sebagaimana banyak muslim menganggap bahwa umat budhist menyembah patung budha, sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa tentang budhisme.seperti itu pula jika banyak umat mengangap Hinduisme memiliki tujuan akhir menyatu dengan Brahma, maka itu tandanya mereka tidak tahu apa-apa tentang Hinduisme. bukan Brahma yang menjadi tujuan Hinduisme, tapi MahaBrahma, Sang Mahatma, Maha Purusa Luhur, Hyang Widi Wasa, Hyang Tunggal, Yang Tanpa Asal Usul, Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak diiciptakan, Yang  Tidak Hancur  dan semua itu disebut Nirwana yang dalam bahasa sang budha disebut nibbana.

inikah pengertian anda mengenai nibbana??
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 07:22:05 AM
Mungkin dalam istilah arabnya Al Ittihad, hamba bersatupadu dngan Tuhan.
Bung jhan, gw mash blum mengerti bila Allah bertajali atas diri hamba-Nya, apakah hamba ini lenyap? Seperti ibaratnya dirasuki, dan tidak tau apa-apa lagi.
Sdang dalam pemahaman sang Buddha mengenai nibbana, apabila kita mencapai Nibbana, batin kita ibarat seseorang yg memasuki taman yg indah, batinnya jadi riang, dan ceria, dan tidak berarti orang tsb yg jadi taman.
Sdangkan dalam pemahaman Al Ittihad dan Al hulul, kita ini ibarat lenyap ,hanya Dia yg nguasai seperti dirasuki.
Apakah bnar?
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Kelana on 13 May 2009, 07:35:45 AM
lagi dan lagi...sinkretisme...sayang sekali
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 07:44:07 AM
Kenapa sayang sekali??
Mungkin semua agama sedang menuju pada knsep pemahaman yg sama menuju yg Mutlak.
Bila tidak, dunia akan terus berperang karna agama.
Dan bgtu mungkin menrutku.

cmiiw.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 08:01:50 AM
Quote from: Johsun
Mungkin dalam istilah arabnya Al Ittihad, hamba bersatupadu dngan Tuhan.
Bung jhan, gw mash blum mengerti bila Allah bertajali atas diri hamba-Nya, apakah hamba ini lenyap? Seperti ibaratnya dirasuki, dan tidak tau apa-apa lagi.
Sdang dalam pemahaman sang Buddha mengenai nibbana, apabila kita mencapai Nibbana, batin kita ibarat seseorang yg memasuki taman yg indah, batinnya jadi riang, dan ceria, dan tidak berarti orang tsb yg jadi taman.
Sdangkan dalam pemahaman Al Ittihad dan Al hulul, kita ini ibarat lenyap ,hanya Dia yg nguasai seperti dirasuki.
Apakah bnar?

Allah = nibbana
tajalli Allah = realisasi nibbana

tidaklah benar tajalli Allah seperti dirasuki

perumpaan sang budha tentang masuk taman adalah tepat untuk menggambarkan masuk ke dalam nibbana, masuk ke dalam tuhan.

tidak ada diri yang menjadi nibbana
tidak ada diri yang menjadi tuhan

karena tuhan tidak terjadi dari sesuatu. dan sesuatu tidak bisa menjadi tuhan.
nibbana tidak tercipta dari sesuatu. dan sesuatu tidak bisa menjadi nibbana.
Dia kekal dan begitu selamanya, ada dan tidak berubah.

ketika seseorang memperoleh penerangan yang sempurna, maka itulah arti dari Tajalli Allah. semua pemikiran, ucapan dan tindakannya merupakan realisasi dari nibbana, dia mewakili nibbana untuk menjelaskan keberadaan realitasnya terhadap umat manusia.

manusia bodoh terikat dengan kata-kata, Allah, nibbana, Mahabrahma, Tuhan. ini yang disebut lumpur konsep. manusia bijaksana dapat melepaskan diri dari lumpur konsep yang lengket, meleburkan semua nama-nama dan melihat realita di balik semua nama. orang ini, adalah yang mengetahui kebenaran sejati.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 08:19:03 AM
Ok bro thanks atas pengertian yg diberikan. . .
cuma satu hal yg gak gw ngerti adalah jika Allah=Nibbana, lantas siapakah yg berkata2 di dalam kitab suci-Nya?
Apakah Nibbana bisa seret orang masuk neraka jahanam? Apakah Nibbana bisa murka hebat dan gak beri ampunan kepada yg menduakannya? Apakah Nibbana bisa mengumbar kebencian kpda makhluk yg bukan menganut agamanya?

Sekian pertnyaannya, thanks.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 08:25:12 AM
Quote from: Johsun
Mungkin semua agama sedang menuju pada knsep pemahaman yg sama menuju yg Mutlak.
Bila tidak, dunia akan terus berperang karna agama.
Dan bgtu mungkin menrutku.

semua agama berasal dari sumber yang sama. inti ajarannya sama saja.

tapi, sebagian memiliki pandangan ekslusivisme, memanjakan egonya dengan pemikiran "inilah agamaku yang terbaik, yang lebih benar dari agama orang lain."

mereka berpikir, "tidak akan mencapai kebebasan sempurna, kecuali umat budhis. umat budhispun adalah yang menjalankan kebaikan/moralitas. yang menjalankan kebaikanpun adalah yang kebaikannya sesuai dengan petunjuk / anjuran sang budha. yang menjalankan moralitas baikpun adalah yang menjalankan meditasi vippasana. yang menjalankan vippasanapun adalah yang dapat merealisasi nibbana. tapi, jika di tilik ke kiri maupun ke kanan, ke atas maupun ke bawah, ke depan maupun ke belakang, tak satupun orang yang sampai kepada nibbana. hanya sedikit yang berhasil dari ribuan orang yang menjalani vippasana. hanya sedikit yang bermoral tinggi. sedikit makhluk-makhluk yang terbebaskan. inilah ekslusivisme, selalu terpisahkan dari orang lain oleh sang "aku" sebagai personal dan sang "aku" sebagai kelompok.

tapi sebagian manusia telah keluar dari pemikiran ekslusivisme, inilah orang yang telah dapat berkonsentrasi dengan benar, memiliki pandangan benar, bebas dari lumpur konsep, dan telah melihat sebagaimana adanya. dia tidak dipisahkan dari orang lain oleh sang "aku" sebagai personal maupun kelompok, oleh karena itu baginya tidak ada sekat-sekat agama, Hindu, Budha, kr****n ataupun Islam. dia hanya melihat "inilah Hindu, inilah budhis, inilah kr****n, inilah Islam, beginilah ajaran-ajarannya, inilah perbedaannya, dan inilah persamaannya, dan inilah hakikat dari semuanya."
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 08:32:49 AM
Quote from: Johsun
Ok bro thanks atas pengertian yg diberikan. . .
cuma satu hal yg gak gw ngerti adalah jika Allah=Nibbana, lantas siapakah yg berkata2 di dalam kitab suci-Nya?
Apakah Nibbana bisa seret orang masuk neraka jahanam? Apakah Nibbana bisa murka hebat dan gak beri ampunan kepada yg menduakannya? Apakah Nibbana bisa mengumbar kebencian kpda makhluk yg bukan menganut agamanya?

Sekian pertnyaannya, thanks.

apakah nibbana tidak dapat berkata-kata?
apakah gunung tidak dapat berbicara?
apakah anda tidak pernah mendengar bagaimana batu bisa bersuara?

orang yang bodoh menganggap batu, gunung dan lautan adalah benda mati yang tidak berbicara, seperti halnya menanggap nibbana tidak pernah bisa berkata-kata.

orang yang bijak memahami perkataan batu, gunung, lautan, dan benda-benda lainnya, sebagaimana diapun memahami perkataan nibbana.

belajarlah berbicara dengan batu, maka anda akan menemukan variabel kebenaran bahwa nibbana itu merupakan sesuatu yang berbicara.

jika nibbana adalah Allah, maka yang berbicara dalam kitab sucinya adalah nibbana.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 08:33:17 AM
Hm, pemikiran bung sama seperti sesepuh agama mahatao maitreya,

'beribu puluh ribu ajaran hakekatnya satu atap/rumah'
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 08:41:13 AM
Tapi nibbana itu bisa masukkan orang ke neraka jahanam kekal??
Kekal brarti tidak bisa keluar lg selamanya dr neraka. Apakah Nibbana setega itu?

Tapi Nibbana adalah keadaan tanpa kondisi, bgaimana mgkn nibbana menyeret orang ke jahanam?
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Hendra Susanto on 13 May 2009, 08:59:35 AM
:outoftopic:

jadi kayak mimbar agama nich
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 09:05:33 AM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 03:19:03 PM
setelah saya membaca kitab-kitab budhisme, serta praktik meditasi samatha vippasana lebih dari 2 tahun lamanya, maka saya menyimpulkan bahwa ada dua jalan menuju nibbana :

1. melalui meditasi samatha
dengan pencapaian jhana tertinggi, akhirnyapun akan sampai kepada nibana. objek mental yang menjadi pusat konsentrasi dalam meditasi samatha, akhirnyapun akan lenyap sepenuhnya dan terealisasilah nibbana.

2. melalui meditasi vippasana
ketika meditator melihat apa adanya di dalam tubuh batin, maka sejauh-jauh melihat / menyadari, maka yang dilihatnya hanyalah seputar materi maupun mental. tapi ketika lenyaplah seluruh materi maupun mental, maka disitulan nibbana teralisasi.


dalam Hinduisme, nibbana di capai melalui dua jalan pula :
1. menyatu dengan ilmu
kira-kira meditasi vippsana dalam budhisme

2. menyatu dengan perbuatan
kira-kira meditasi samatha dalam budhisme


bagaimana menurut anda?
kedua macam bhavana adalah pegembangan batin, cuma bedanya kalo samatha masih berkutat di konsep, objeknya(misalnya cahaya) dikonsep di pikiran, tujuannya agar pikirannya menjadi lebih kuat, mampu berkonsentrasi pada satu objek. sedangkan vipassana objeknya(misalnya sentuhan) tidak dikonsep tapi disadari, agar bisa kita ketahui corak sebenarnya(anicca, dukkha, anatta) dalam hal mengamati objek vipassana dibutuhkan pikiran yang kuat, maka pikiran yang telah terlatih dalam samatha sangat membantu dalam vipassana.

Nibbana mengatasi konsep, bagaimana dapat merealisasi nibbana bila objek batinnya masih seputar konsep.
Hanya ada satu jalan "ekayana maggo" yaitu jalan mulia berunsur delapan atau Sila(kemoralan), samadhi(pemusatan pikiran, dapat dicapai dari samatha), dan Panna(pengertian benar/melihat segala sesuatu sebagaimana adanya).
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Kelana on 13 May 2009, 09:10:18 AM
Quote from: Johsun on 13 May 2009, 07:44:07 AM
Kenapa sayang sekali??
Mungkin semua agama sedang menuju pada knsep pemahaman yg sama menuju yg Mutlak.
Bila tidak, dunia akan terus berperang karna agama.
Dan bgtu mungkin menrutku.

cmiiw.

Sdr. Johsun, sekilas memang pendapat anda benar. Tapi kenyataannya masing-masing agama tidaklah sama bahkan dalam kaidah saling bertolak belakang. Ketika seseorang berusaha menyatukan hal yang bertolak belakang, maka akan menghasilkan kontradiksi sendiri yang menimbulkan konflik dalam batin orang tersebut (disadari maupun tidak disadari). Segala ucapan dan perbuatannya akan kontradiksi, bahkan tidak konsisten. Inilah hal yang disayangkan yang pertama.

Yang kedua,  sekilas sinkretisme memberikan kedamaian bagi konflik antar agama, padahal sebenarnya ini adalah suatu bentuk pelarian dari kelelahan serta tidak mau menerima adanya perbedaan. Disadari atau tidak, sinkretisme justru membentuk kepercayaan baru di luar agama-agama mainstream. Dan cepat atau lambat konflik justru akan terjadi antara agama-agama mainstream dengan kepercayaan hasil sinkretisme. Dan kita bisa lihat di forum ini. Jadi sinkretisme bukanlah jawaban yang tepat untuk konflik agama. Tetapi dengan memahami, menerima dan menghormati perbedaan apa adanya maka konflik akan berakhir.

Sdr. Johsun, saya pribadi dalam diskusi lebih mengapresiasi rekan-rekan agama lain yang menjunjung konsistensi agamanya meskipun mereka tidak bisa menjawab pertanyaan yang menggoncangkan "iman" mereka, daripada mereka yang memiliki konsep sinkretisme dalam pemikirannya yang berbicara muter-muter dan tidak konsisten.

Demikian.

Saya rasa saya tidak perlu menanggapi hal yang di luar topik lebih lanjut. _/\_
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Indra on 13 May 2009, 09:31:05 AM
Quote from: Johsun on 13 May 2009, 07:22:05 AM
Mungkin dalam istilah arabnya Al Ittihad, hamba bersatupadu dngan Tuhan.
Bung jhan, gw mash blum mengerti bila Allah bertajali atas diri hamba-Nya, apakah hamba ini lenyap? Seperti ibaratnya dirasuki, dan tidak tau apa-apa lagi.
Sdang dalam pemahaman sang Buddha mengenai nibbana, apabila kita mencapai Nibbana, batin kita ibarat seseorang yg memasuki taman yg indah, batinnya jadi riang, dan ceria, dan tidak berarti orang tsb yg jadi taman.
Sdangkan dalam pemahaman Al Ittihad dan Al hulul, kita ini ibarat lenyap ,hanya Dia yg nguasai seperti dirasuki.
Apakah bnar?

ck ck ck...
Bro anda sampai bisa mengetahui pemahaman SANG BUDDHA, membaca pikiran Sang Buddha ya?
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 09:32:18 AM
Yup, yg dibutuhkan mgkn bukan sinkretisme, tetapi saling menghormati antara keyakinan masing2.
Tetapi bg yg sangat fanatik, ngebom orang bisa masuk surga lo.
cmiiw. Sory OOT lg,
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Indra on 13 May 2009, 09:34:12 AM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 05:33:13 AM
Quote from: xan to
Yang ingin saya titik beratkan disini adalah waktu jamannya Sang Buddha, banyak orang yang melakukan tapa tujuannya adalah bersatu dengan dewa Brahma (Lahir dialam yang sama dengan Dewa Brahma), yah kayak orang kr****n lah ingin hidup bersama Yesus disurganya yang mereka yakinin........nah dari sini, kemunculan agama baru saya rasa gak ada hubungannya dengan pencapaian Nibbana yang menjadi goal umat Buddhist

sebagaimana banyak muslim menganggap bahwa umat budhist menyembah patung budha, sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa tentang budhisme.seperti itu pula jika banyak umat mengangap Hinduisme memiliki tujuan akhir menyatu dengan Brahma, maka itu tandanya mereka tidak tahu apa-apa tentang Hinduisme. bukan Brahma yang menjadi tujuan Hinduisme, tapi MahaBrahma, Sang Mahatma, Maha Purusa Luhur, Hyang Widi Wasa, Hyang Tunggal, Yang Tanpa Asal Usul, Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak diiciptakan, Yang  Tidak Hancur  dan semua itu disebut Nirwana yang dalam bahasa sang budha disebut nibbana.

Seperti itulah pandangan yang diyakini oleh Sang Maha Brahma, tetapi ini diklarifikasi oleh Sang Buddha bahwa bukannya tidak terlahir, tidak tercipta, dll. melainkan karena dia berumur sangat panjang sehingga seolah-olah abadi, karena panjangnya usianya sehingga ia lupa akan masa lalunya.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 09:53:27 AM
Sory sdr in, gw salah tulis, mksdnya bukan pemahaman sang buddha, seharusnya pandangan buddhist dalam sebuah artikel menulis bhwa seseorang mencapai nibbana ibarat seseorng yg masuk ke taman dan merasakan keceriaan, dan bukan berarti orang yg masuk itu akan menjadi taman.

Dan,
mungkn sdr jhana juga salah tulis yg dimaksud adalah BRAHMAN, HYANGWIDIWASA, bukan makhluk Maha brahma.
BRAHMAN dan mahkluk Mahabrahma itu berbeda dalam knsep hindu.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: bond on 13 May 2009, 09:59:34 AM
ceritaiin dong pengalaman nibbana..... :whistle:
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Xan To on 13 May 2009, 10:00:40 AM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 05:33:13 AM
sebagaimana banyak muslim menganggap bahwa umat budhist menyembah patung budha, sesungguhnya mereka tidak tahu apa-apa tentang budhisme.seperti itu pula jika banyak umat mengangap Hinduisme memiliki tujuan akhir menyatu dengan Brahma, maka itu tandanya mereka tidak tahu apa-apa tentang Hinduisme. bukan Brahma yang menjadi tujuan Hinduisme, tapi MahaBrahma, Sang Mahatma, Maha Purusa Luhur, Hyang Widi Wasa, Hyang Tunggal, Yang Tanpa Asal Usul, Yang Tidak Terlahir, Yang Tidak diiciptakan, Yang  Tidak Hancur  dan semua itu disebut Nirwana yang dalam bahasa sang budha disebut nibbana.

Waktu jaman Sang Buddha, Dewa Brahma ya Maha Brahma itu. Dan waktu jaman Sang Buddha Hinduisme belum ada yang ada Brahmanisme....
Kembali mengenai Nibbana, apakah anda yakin..bahwa Nibbana yang dicapai Buddha sama dengan Nibbana yang dipahamai orang2 lain.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: avatar on 13 May 2009, 11:45:09 AM
ikutan yah.....
topiknya tentang 2 jalan menuju nibbana....
tapi kenapa banyak yang bahas soal nibbana nya yah....aneh....
mestinya dibahas bagaimana jalan mencapainya....
bagaimana prosesnya....

salam
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 11:58:32 AM
Quote from: avatar
ikutan yah.....
topiknya tentang 2 jalan menuju nibbana....
tapi kenapa banyak yang bahas soal nibbana nya yah....aneh....
mestinya dibahas bagaimana jalan mencapainya....
bagaimana prosesnya....

salam

iya ni, semuanya lagi pada OOT.

di forum ini, saya sukar menemukan thread yang tidak OOT. Kabeh OOT. Judulnya kemana, isinya kemana. satu orang OOT, semua ikut-ikutan, termasuk saya. he...he..he..
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 12:02:52 PM
Quote from: Johsun
Dan,
mungkn sdr jhana juga salah tulis yg dimaksud adalah BRAHMAN, HYANGWIDIWASA, bukan makhluk Maha brahma.
BRAHMAN dan mahkluk Mahabrahma itu berbeda dalam knsep hindu.

ya mungkin anda benar. mungkin saya lupa istilahnya. yang jelas, yang saya maksud maha brahma bukan seperti yang dimaksud sdr. Indra.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: avatar on 13 May 2009, 12:13:30 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 11:58:32 AM
Quote from: avatar
ikutan yah.....
topiknya tentang 2 jalan menuju nibbana....
tapi kenapa banyak yang bahas soal nibbana nya yah....aneh....
mestinya dibahas bagaimana jalan mencapainya....
bagaimana prosesnya....

salam

iya ni, semuanya lagi pada OOT.

di forum ini, saya sukar menemukan thread yang tidak OOT. Kabeh OOT. Judulnya kemana, isinya kemana. satu orang OOT, semua ikut-ikutan, termasuk saya. he...he..he..

saya yg masih belajar jd bingung ngikutin topiknya....
ok sekarang sama2 dl sepakat topiknya mau diterusin nd?
kl diterusin balik ke topik lg....ttg 2 jalan menuju nibbana.....

mohon petunjuknya biar nd jd rancu....
salam
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 12:20:48 PM
Quote from: avatar on 13 May 2009, 11:45:09 AM
ikutan yah.....
topiknya tentang 2 jalan menuju nibbana....
tapi kenapa banyak yang bahas soal nibbana nya yah....aneh....
mestinya dibahas bagaimana jalan mencapainya....
bagaimana prosesnya....

salam

Khan TS-nya sendiri yang mengutarakan pendapat trus nanya pendapat yang lain, jadi liat juga donk pertanyaan TS-nya. atau tegur aja sendiri TS-nya karena tidak mengarahkan forum sesuai dengan yang anda mau
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Johsun on 13 May 2009, 12:23:57 PM
Menrut sutta, jalan menuju nibbana ada 4 cara,
1. Samatha
2. Vippasana
3. Kombinasi keduanya,
4. Batin yg fokus hanya pd satu titik yaitu nibbana.
(yang biasa dilakukan umat muslim ketika hanya ingat Allah terus menerus sepanjang pagi, sore malam, dan berbaring, duduk maupun dalam hal apapun)
niscaya akan berhasil menemukan Allah (yg bgaikan harta tersembunyi).

Dan siapa bilang yg bisa mencapai Nibbana hanya umat buddhis?
Ia dapat dicapai oleh seseorang yg sudah terbebas sekat dan kemelekatan 'keakuan'.

cmiiw.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 12:34:46 PM
Quote from: Johsun on 13 May 2009, 12:23:57 PM
Menrut sutta, jalan menuju nibbana ada 4 cara,
1. Samatha
2. Vippasana
3. Kombinasi keduanya,
4. Batin yg fokus hanya pd satu titik yaitu nibbana.
(yang biasa dilakukan umat muslim ketika hanya ingat Allah terus menerus sepanjang pagi, sore malam, dan berbaring, duduk maupun dalam hal apapun)
niscaya akan berhasil menemukan Allah (yg bgaikan harta tersembunyi).

Dan siapa bilang yg bisa mencapai Nibbana hanya umat buddhis?
Ia dapat dicapai oleh seseorang yg sudah terbebas sekat dan kemelekatan 'keakuan'.

cmiiw.
suttanya sutta apa? johnsun sutta yah? ekayana maggo itu khan cuma jmb8, jmb8 = ssp, ssp = satisampajanna.
yang dilakukan umat muslim bila mengingat allah setiap hari mungkin bisa menemukan Allah, tapi tidak nibbana. mengingat allah itu khan dengan cara mengkonsep, nibbana mengatasi konsep. Nibbana itu dapat dicapai dengan cara menyadari segala sesuatu(nama-rupa) sebagaimana adanya(dicengkram tilakkhana). jadi nibbana bukan titik.

untuk 2 point yang terakhir saya setuju.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 12:36:21 PM
Quote from: bond
ceritaiin dong pengalaman nibbana.....

ketika pengetahuan vippasana berakhir, terlihatlah nibbana yang tidak terlukiskan oleh kata-kata. aku melihatnya, tapi tidak di sini maupun di sana. dan aku tidak lagi memiki kesadaran tentang "aku". dia hadir bukan baru, tapi telah ada di sana sejak lama. kegembiraan, kebahagiaan yang sempurna adalah saat dimana nibbana terlihat. di sana semua akar kejahatan terhapuskan, semua bentuk kebencian tercabut, semua prasangka tersingkirkan.

banyak kata dapat aku ungkapkan tentangnya. tapi barang siapa yang tidak melihatnya sendiri, akan tetap salah tafsirannya, kecuali hanya konsepsi yang mendekati.

setelah itu, ketika aku melihat, mendengar, mengambil, berjalan, merunduk, berdiri, makan, minum, bercengkrama, semuanya atas sebab, dasar dan tujuan nibbana. kemanapun aku melangkah, ke arah nibbana aku menuju. kemanapun aku berlari, nibbana adalah tujuanku. jika nibbana di umpakan dengan energi, maka semua gerak-gerikku dipengaruhi oleh energi nibbana. dengan begitu, dimanapun aku berada, tidak ada lagi yang harus aku lakukan. sedikitpun aku sudah tidak melakukan perbuatan lagi. apa yang tampaknya aku lakukan, sebenarnya tidak aku lakukan, sebab tanpa kehendak untuk berbuat. Nibbana itulah yang berbuat.

tetapi, walaupun orang telah melihat nibbana, dapatlah menjadi buta kembali, nibbana lenyap kembali. bukan dia yang hilang, tapi manusia yang menutup diri. orang yang telah tercerahkan sekalipun dapat tercemari lagi. dia bagaikan jatuh dari langit yang tinggi.


Quote from: Johsun
Menrut sutta, jalan menuju nibbana ada 4 cara,
1. Samatha
2. Vippasana
3. Kombinasi keduanya,
4. Batin yg fokus hanya pd satu titik yaitu nibbana.
(yang biasa dilakukan umat muslim ketika hanya ingat Allah terus menerus sepanjang pagi, sore malam, dan berbaring, duduk maupun dalam hal apapun)
niscaya akan berhasil menemukan Allah (yg bgaikan harta tersembunyi).

anda benar sekali.
tapi sebagian orang memang tidak suka dan tidak bisa menerima, kalau umat agama lain mampu mencapai nibbana. mereka berkayakinan, hanya budhisme yang mampu mencapai nibbbana. mereka salah menafsirkan ajaran sang budha.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: FZ on 13 May 2009, 12:44:41 PM
^
^

Nibbana itu sendiri istilah Buddhism, dan tidak ada dicantumkan di agama lain..
Jadi bagaimana agama lain bisa men-claim telah mencapai Nibbana padahal tidak pernah dipelajari dalam agamanya..
Intinya yang ada hanyalah "tebak2an" telah mencapai Nibbana

Seperti banyak dokter, mengapa bisa menjadi dokter karena telah mengikuti kuliah kedokteran..
Seorang umat awam yang berlatar belakang teknik, hanya sedikit mempelajari ilmu kedokteran sudah men-claim dirinya dokter.. apa kata dunia ? ^-^

Ciri2 dokter gadungan begitu ya mudah ditebak koq.. ketika dijajal ilmunya oleh dokter benaran.. selalu pake alasan ngeles.. ah.. Anda kelewat pintar bagi saya, dsb.. Tapi lebih kasian lagi pasiennya.. percaya begitu saja dokter tanpa ijazah.. :P



Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Sukma Kemenyan on 13 May 2009, 12:52:13 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 12:36:21 PMketika pengetahuan vippasana berakhir, terlihatlah nibbana yang tidak terlukiskan oleh kata-kata. aku melihatnya, tapi tidak di sini maupun di sana. dan aku tidak lagi memiki kesadaran tentang "aku". dia hadir bukan baru, tapi telah ada di sana sejak lama. kegembiraan, kebahagiaan yang sempurna adalah saat dimana nibbana terlihat. di sana semua akar kejahatan terhapuskan, semua bentuk kebencian tercabut, semua prasangka tersingkirkan.

banyak kata dapat aku ungkapkan tentangnya. tapi barang siapa yang tidak melihatnya sendiri, akan tetap salah tafsirannya, kecuali hanya konsepsi yang mendekati.

setelah itu, ketika aku melihat, mendengar, mengambil, berjalan, merunduk, berdiri, makan, minum, bercengkrama, semuanya atas sebab, dasar dan tujuan nibbana. kemanapun aku melangkah, ke arah nibbana aku menuju. kemanapun aku berlari, nibbana adalah tujuanku. jika nibbana di umpakan dengan energi, maka semua gerak-gerikku dipengaruhi oleh energi nibbana. dengan begitu, dimanapun aku berada, tidak ada lagi yang harus aku lakukan. sedikitpun aku sudah tidak melakukan perbuatan lagi. apa yang tampaknya aku lakukan, sebenarnya tidak aku lakukan, sebab tanpa kehendak untuk berbuat. Nibbana itulah yang berbuat.

tetapi, walaupun orang telah melihat nibbana, dapatlah menjadi buta kembali, nibbana lenyap kembali. bukan dia yang hilang, tapi manusia yang menutup diri. orang yang telah tercerahkan sekalipun dapat tercemari lagi. dia bagaikan jatuh dari langit yang tinggi.
Jelas sudah,
ini bukanlah nibbana seperti yang saya ketahui (versi buddhism)

Nibbana versi buddhism yang saya ketahui adalah Berakhirnya Dukkha
dan kelihatannya diatas anda sudah menegaskan kembali bahwa nibbana versi anda mampu membawa anda bagaikan jatuh dari langit yang tinggi.

Tidak...
bukan kebahagiaan Jhana yang saya cari...
Berakhirnya Dukkha yang saya cari...

_/\_
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 01:03:30 PM
Quote from: lykim
yang dilakukan umat muslim bila mengingat allah setiap hari mungkin bisa menemukan Allah, tapi tidak nibbana.

umat budhis juga mungkin bisa menemukan nibbana, tapi tidak akan pernah tahu apa itu nirwana. soalnya bangsa pali tidak bisa mengucapkan rr.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: FZ on 13 May 2009, 01:08:17 PM
nibbana = pali
nirvana = sansekerta
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 01:09:33 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 01:03:30 PM
Quote from: lykim
yang dilakukan umat muslim bila mengingat allah setiap hari mungkin bisa menemukan Allah, tapi tidak nibbana.

umat budhis juga mungkin bisa menemukan nibbana, tapi tidak akan pernah tahu apa itu nirwana. soalnya bangsa pali tidak bisa mengucapkan rr.
untuk apa bermain kata, yang dimaksud adalah terbebas total/terhenti dari dukkha entah itu dinamakan nibbana atau nirvana.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: coedabgf on 13 May 2009, 01:33:19 PM
Quote from: Forte on 13 May 2009, 12:44:41 PM
^
^

Nibbana itu sendiri istilah Buddhism, dan tidak ada dicantumkan di agama lain..
Jadi bagaimana agama lain bisa men-claim telah mencapai Nibbana padahal tidak pernah dipelajari dalam agamanya..
Intinya yang ada hanyalah "tebak2an" telah mencapai Nibbana

Seperti banyak dokter, mengapa bisa menjadi dokter karena telah mengikuti kuliah kedokteran..
Seorang umat awam yang berlatar belakang teknik, hanya sedikit mempelajari ilmu kedokteran sudah men-claim dirinya dokter.. apa kata dunia ? ^-^

Ciri2 dokter gadungan begitu ya mudah ditebak koq.. ketika dijajal ilmunya oleh dokter benaran.. selalu pake alasan ngeles.. ah.. Anda kelewat pintar bagi saya, dsb.. Tapi lebih kasian lagi pasiennya.. percaya begitu saja dokter tanpa ijazah.. :P



bro 42..,
cuma yang jadi masalahnya, siapa yang jadi dokternya? dan siapa yang merasa sudah jadi dokternya yang dapat mengatakan seolah-olah ini adalah benar dan yang lain bukan atau tidak benar/salah?  ;D
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 01:36:06 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:09:33 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 01:03:30 PM
Quote from: lykim
yang dilakukan umat muslim bila mengingat allah setiap hari mungkin bisa menemukan Allah, tapi tidak nibbana.

umat budhis juga mungkin bisa menemukan nibbana, tapi tidak akan pernah tahu apa itu nirwana. soalnya bangsa pali tidak bisa mengucapkan rr.
untuk apa bermain kata, yang dimaksud adalah terbebas total/terhenti dari dukkha entah itu dinamakan nibbana atau nirvana.

untuk menyadarkan orang yang terjebak dalam lumpur konsep, agar dia sadar bahwa

nibbana = pali
nirvana = sansekerta
Allah   = arab

nibbana = nirvana = Allah = Lao Mo = Tao
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Indra on 13 May 2009, 01:39:42 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 01:36:06 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:09:33 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 01:03:30 PM
Quote from: lykim
yang dilakukan umat muslim bila mengingat allah setiap hari mungkin bisa menemukan Allah, tapi tidak nibbana.

umat budhis juga mungkin bisa menemukan nibbana, tapi tidak akan pernah tahu apa itu nirwana. soalnya bangsa pali tidak bisa mengucapkan rr.
untuk apa bermain kata, yang dimaksud adalah terbebas total/terhenti dari dukkha entah itu dinamakan nibbana atau nirvana.

untuk menyadarkan orang yang terjebak dalam lumpur konsep, agar dia sadar bahwa

nibbana = pali
nirvana = sansekerta
Allah   = arab

nibbana = nirvana = Allah = Lao Mo = Tao

silahkan anda dengan pemahaman anda, tidak perlu memaksakan ajaran anda kepada kami. kami cukup bertoleransi terhadap perbedaan, tanpa berusaha menyamakan
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 01:40:22 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 01:36:06 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:09:33 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 01:03:30 PM
Quote from: lykim
yang dilakukan umat muslim bila mengingat allah setiap hari mungkin bisa menemukan Allah, tapi tidak nibbana.

umat budhis juga mungkin bisa menemukan nibbana, tapi tidak akan pernah tahu apa itu nirwana. soalnya bangsa pali tidak bisa mengucapkan rr.
untuk apa bermain kata, yang dimaksud adalah terbebas total/terhenti dari dukkha entah itu dinamakan nibbana atau nirvana.

untuk menyadarkan orang yang terjebak dalam lumpur konsep, agar dia sadar bahwa

nibbana = pali
nirvana = sansekerta
Allah   = arab

nibbana = nirvana = Allah = Lao Mo = Tao
Nibbana = Nirwana aku masih oke, skarang coba berikan definisi dari Allah, Lao Mo dan Tao. yang lengkap yah.
aku pengen tau letak samanya.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: hatRed on 13 May 2009, 01:46:40 PM
kalo Allah itu sebenarnya Nibbana kok kenapa orang muslim pade gak ke Vihara ya ???
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: FZ on 13 May 2009, 01:48:14 PM
 [at] coeda..
u will know without asking me..
dokter gadungan akan menyamakan demam berdarah dengan tipus, dengan malaria karena memiliki ciri demam.. padahal masih banyak hal lain yang menjadi tolok ukur perbedaan.

Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: K.K. on 13 May 2009, 01:50:05 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 12:36:21 PM
ketika pengetahuan vippasana berakhir, terlihatlah nibbana yang tidak terlukiskan oleh kata-kata. aku melihatnya, tapi tidak di sini maupun di sana. dan aku tidak lagi memiki kesadaran tentang "aku". dia hadir bukan baru, tapi telah ada di sana sejak lama. kegembiraan, kebahagiaan yang sempurna adalah saat dimana nibbana terlihat. di sana semua akar kejahatan terhapuskan, semua bentuk kebencian tercabut, semua prasangka tersingkirkan.

banyak kata dapat aku ungkapkan tentangnya. tapi barang siapa yang tidak melihatnya sendiri, akan tetap salah tafsirannya, kecuali hanya konsepsi yang mendekati.

setelah itu, ketika aku melihat, mendengar, mengambil, berjalan, merunduk, berdiri, makan, minum, bercengkrama, semuanya atas sebab, dasar dan tujuan nibbana. kemanapun aku melangkah, ke arah nibbana aku menuju. kemanapun aku berlari, nibbana adalah tujuanku. jika nibbana di umpakan dengan energi, maka semua gerak-gerikku dipengaruhi oleh energi nibbana. dengan begitu, dimanapun aku berada, tidak ada lagi yang harus aku lakukan. sedikitpun aku sudah tidak melakukan perbuatan lagi. apa yang tampaknya aku lakukan, sebenarnya tidak aku lakukan, sebab tanpa kehendak untuk berbuat. Nibbana itulah yang berbuat.

tetapi, walaupun orang telah melihat nibbana, dapatlah menjadi buta kembali, nibbana lenyap kembali. bukan dia yang hilang, tapi manusia yang menutup diri. orang yang telah tercerahkan sekalipun dapat tercemari lagi. dia bagaikan jatuh dari langit yang tinggi.
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".

Terus ada dijelaskan "tanpa kehendak untuk berbuat. Nibbana itulah yang berbuat". Jadi Nibbana punya niatan tertentu. Bisa dijelaskan?



Quote
Quote from: Johsun
Menrut sutta, jalan menuju nibbana ada 4 cara,
1. Samatha
2. Vippasana
3. Kombinasi keduanya,
4. Batin yg fokus hanya pd satu titik yaitu nibbana.
(yang biasa dilakukan umat muslim ketika hanya ingat Allah terus menerus sepanjang pagi, sore malam, dan berbaring, duduk maupun dalam hal apapun)
niscaya akan berhasil menemukan Allah (yg bgaikan harta tersembunyi).

anda benar sekali.
tapi sebagian orang memang tidak suka dan tidak bisa menerima, kalau umat agama lain mampu mencapai nibbana. mereka berkayakinan, hanya budhisme yang mampu mencapai nibbbana. mereka salah menafsirkan ajaran sang budha.

Salah, Bhante! Buddhisme kenal istilah Pacceka/Pratyeka Buddha, yaitu orang yang ga ada sangkut pautnya dengan Buddhisme, tapi bisa mencapai Arahat dengan kemampuan sendiri. Kalau orang ngobat, teler, berimajinasi berlebihan ngaku-ngaku ngeliat nibbana atau Tuhan, rasanya semua agama juga ga suka lihat orang seperti itu.


Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 01:57:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2009, 01:50:05 PM
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".
Kalo dipikir" bener juga yah.
thanks dapet "senjata" baru.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: FZ on 13 May 2009, 02:00:34 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:57:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2009, 01:50:05 PM
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".
Kalo dipikir" bener juga yah.
thanks dapet "senjata" baru.
bedanya ya dari segi ilmiah jumlah kadar morfinnya tinggi kali ya.. dan reseptor morfinnya meningkat pesat ?
Bro Jhana butuh konsultasi kesehatan ? Mudah2an saya bisa membantu.. atau kalau butuh psikolog, saya rasa sis Yuri Chan juga akan mau membantu..
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: sobat-dharma on 13 May 2009, 02:02:38 PM
Quote from: Jhana78 on 12 May 2009, 04:25:42 PM

kalau boleh tahu, anda budhisme atau hinduisme?

kalau saya muslim.


Anda boleh menyebut saya Buddhis, meski dari segi kualitas saya kadang-kadang merasa masih tidak layak disebut sebagai murid Sang Buddha.
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: K.K. on 13 May 2009, 02:03:20 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:57:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2009, 01:50:05 PM
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".
Kalo dipikir" bener juga yah.
thanks dapet "senjata" baru.

;D
"Senjata"? Mo perang ama siapa??
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 02:07:48 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2009, 02:03:20 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:57:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2009, 01:50:05 PM
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".
Kalo dipikir" bener juga yah.
thanks dapet "senjata" baru.

;D
"Senjata"? Mo perang ama siapa??
bukan buat perang, tapi buat kalo diserang!
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: lykim176 on 13 May 2009, 02:09:44 PM
Quote from: Forte on 13 May 2009, 02:00:34 PM
Quote from: lykim176 on 13 May 2009, 01:57:54 PM
Quote from: Kainyn_Kutho on 13 May 2009, 01:50:05 PM
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".
Kalo dipikir" bener juga yah.
thanks dapet "senjata" baru.
bedanya ya dari segi ilmiah jumlah kadar morfinnya tinggi kali ya.. dan reseptor morfinnya meningkat pesat ?
Bro Jhana butuh konsultasi kesehatan ? Mudah2an saya bisa membantu.. atau kalau butuh psikolog, saya rasa sis Yuri Chan juga akan mau membantu..
waduh jangan dijawab dulu bro Forte, aku bener2 mau tau jawaban sang "arahat".
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: Jhana78 on 13 May 2009, 02:14:34 PM
Quote from: indra
silahkan anda dengan pemahaman anda, tidak perlu memaksakan ajaran anda kepada kami. kami cukup bertoleransi terhadap perbedaan, tanpa berusaha menyamakan

sejak dulu sampai sekarang, di forum budhis ini sudah menjadi tradisi : pernyataan yang tidak disukai akan disebut sebagai "pemaksaan".


Quote from: hatred
kalo Allah itu sebenarnya Nibbana kok kenapa orang muslim pade gak ke Vihara ya

apakah nibbana ada di vihara?

Quote from: lykim
Nibbana = Nirwana aku masih oke, skarang coba berikan definisi dari Allah, Lao Mo dan Tao. yang lengkap yah.
aku pengen tau letak samanya.

silahkan baca sutta-sutta yang berisi penjelasan tentang nibbana. Allah sama persis dengan apa yang dijelaskan oleh sang budha di dalam sutta tentang Nibbana.


Quote from: kutho
Wah, Arahat yah. Salam, Bhante! Saya mo tanya donk. Bedanya pengalaman luar biasa "nibbana" itu sama orang teler karena ngobat, ada di mana yah? Kalau menurut penelitian saya, orang ngobat juga luar biasa "bahagia" dan tanpa "diri".

Terus ada dijelaskan "tanpa kehendak untuk berbuat. Nibbana itulah yang berbuat". Jadi Nibbana punya niatan tertentu. Bisa dijelaskan?

anda menganggap saya tidak mengerti perbedaan kebahagiaan nibbana dengan kebahagiaan ilusi. ketahuilah saya dapat membedakan bentuk kesenangan, ilusi, kegembiraan, kebahagiaan yang muncul dari dhammachariya, kebahagiaan jhana, dan semua itu berbeda dengan kebahagiaan nibbana. kebahagiaan nibbana = berhentinya dukha.

tentang perbuatan nibbana, ia berbuat bukan dengan niat dan bukannya tanpa niat. sebagaimana nibbana tidak dapat dikatakan ada di sini. bukan di sini dan bukannya tidak di sini. orang yang menganggap nibbana ada di sini dia telah keliru pikirannya. dan juga orang yang menganggap nibbana tidak ada di sini, dia juga keliru pikirannya. siapa yang mengerti kata-kataku ini, dia telah mengerti arti nibbana.

perbuatannya tidak sama dengan perbuatan segala sesuatu yang lain. ia berbuat tanpa berubah.  dia bergerak tanpa berpindah. kehendaknya adalah abadi, maka dari itu sebagian yang melihatnya mengatakan "tanpa kehendak".
Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: FZ on 13 May 2009, 02:17:38 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 02:14:34 PM
Quote from: lykim
Nibbana = Nirwana aku masih oke, skarang coba berikan definisi dari Allah, Lao Mo dan Tao. yang lengkap yah.
aku pengen tau letak samanya.

silahkan baca sutta-sutta yang berisi penjelasan tentang nibbana. Allah sama persis dengan apa yang dijelaskan oleh sang budha di dalam sutta tentang Nibbana.

source mana ? ;D
tolong tunjukkan secara TERSURAT..

Title: Re: dua jalan menuju Nibbana
Post by: FZ on 13 May 2009, 02:22:09 PM
Quote from: Jhana78 on 13 May 2009, 02:14:34 PM
Quote from: indra
silahkan anda dengan pemahaman anda, tidak perlu memaksakan ajaran anda kepada kami. kami cukup bertoleransi terhadap perbedaan, tanpa berusaha menyamakan

sejak dulu sampai sekarang, di forum budhis ini sudah menjadi tradisi : pernyataan yang tidak disukai akan disebut sebagai "pemaksaan".
sejak dulu sampai sekarang JUGA candra mukti a.k.a. jhana78 dikatakan berulang kali Nibbana tidak sama dengan Allah tetap ngotot sama.. :))