Teman-teman,
Mari kita membahas proses pencapaian Jhana pada objek-objek meditasi yang lain.
Pada latihan Samatha Bhavana, umumnya meditator memulai dengan mengambil suatu objek sebagai objek awal untuk memusatkan perhatian.
Pada meditasi Anapanasati objek awal yang diambil adalah keluar masuknya nafas.
Selanjutnya dengan semakin memusatnya konsentrasi maka ada nimitta yang muncul dan bertambah lama bertambah kuat.
Akhirnya nimitta sepenuhnya menggantikan nafas, nafas tak lagi diperhatikan.
Pada Tahap dimana nimitta sepenuhnya menggantikan nafas, ini masih dalam taraf memasuki upacara samadhi.
Setelah beberapa waktu berlatih dalam upacara samadhi maka nimitta menjadi sangat kuat akhirnya perhatian terserap kepada nimitta.
Pada waktu perhatian terserap kepada nimitta maka pikiran berhenti dan meditator mengalami faktor-faktor jhana muncul.
Bagaimana bila objek meditasinya berbeda?
Sama saja, apapun objek awal yang dipakai (misalnya Metta Bhavana) maka setelah mencapai kondisi upacara samadhi maka kita mengubah perhatian kita kepada nimitta yang timbul.
Meditasi Metta Bhavana menurut Pa Auk Sayadaw dalam buku "the light of wisdom" mengatakan:
Pertama kita harus memancarkan bhavana citta (pikiran yang dikonsentrasikan) kepada objek meditasi yang kita pilih. Meditasi Metta Bhavana memakai konsep (pannati) sebagai objek, bukan realitas tertinggi (paramattha). Oleh karena itu kita harus memusatkan pikiran kepada konsep mahluk hidup (satta pannati).
Setelah konsentrasi menjadi kuat maka pikiran berhenti, yang ada hanya perhatian yang kuat kepada objek disertai faktor Jhana.
Demikian juga dengan objek kasina dlsbnya.
Teman-teman yang ingin mengungkapkan pengalamannya meditasi dengan berbagai objek meditasi samatha diharap mau berbagi pengalamannya.
sukhi hotu,
saudara fabian,
saya sendiri mungkin gampang memasuki keadaan konsentrasi tetapi dengan menggunakan anapanasati,
pernah pakai objek metta, tapi tidak pernah mencapai keadaan seperti anapanasati.
apakah saudara fabian sudah merealisasikan jhana?
bisa bagi pengalaman-nya.
btw, kalau pakai objek kasina, (sy belum pernah coba) apakah tidak membingungkan antara cahaya nimitta dan objek?
salam metta.
ko saudara fabian
mau tanya setiap meditasi
dimana aja/ruang mana aja
saya saat meditasi anapanasati suka melihat sinar
terang bederang.tapi tidak silau.
itu apa ya?
sodara marcedes, menyatakan seseorang mencapai jhana atau bahkan tingkat kesucian di muka umum bukanlah suatu pernyataan yang cerdas. ada alasan mengapa Sang Buddha melarang para Bhikkhu menyatakan pencapaian, apalagi di muka umum.
Quote from: marcedes on 02 May 2009, 10:29:35 AM
saudara fabian,
saya sendiri mungkin gampang memasuki keadaan konsentrasi tetapi dengan menggunakan anapanasati,
pernah pakai objek metta, tapi tidak pernah mencapai keadaan seperti anapanasati.
Saudara Marcedes yang baik, Maaf saya baru menjawab sekarang,
Ya memang, karena kedua objeknya beda, kalau pada Metta bhavana sayapun belum begitu paham, tetapi yang saya dengar dengan Metta Bhavana juga akan timbul cahaya. Bahkan Pa Auk Sayadaw mengatakan bahwa cahaya yang timbul dari Metta Bhavana lebih kuat daripada anapanasati.
Tetapi objek Metta Bhavana harus bersifat odi metta (objek spesifik seorang manusia yang masih hidup).
Quoteapakah saudara fabian sudah merealisasikan jhana? Bisa bagi pengalaman-nya.
Saya hanya merasakan absorpsi (appana samadhi), saya kurang tahu apakah saya mencapai Jhana atau tidak, karena saya tidak mengecek ke Hadayavatthu waktu selesai bermeditasi.
Saya rasa saya belum Jhana...
Quotebtw, kalau pakai objek kasina, (sy belum pernah coba) apakah tidak membingungkan antara cahaya nimitta dan objek?
salam metta.
Kemungkinan tidak, kalau tidak salah objeknya nanti akan bersinar... sinar itulah yang dimaksud nimitta...
Semoga keterangan ini membantu.
sukhi hotu,
Quote from: Hendra Susanto on 02 May 2009, 05:00:04 PM
ko saudara fabian
mau tanya setiap meditasi
dimana aja/ruang mana aja
saya saat meditasi anapanasati suka melihat sinar
terang bederang.tapi tidak silau.
itu apa ya?
Om bro saudara Haa yang baik,
Apakah pada waktu muncul sinar, objek meditasi awal (keluar masuknya nafas) masih nampak?
Bila pada keadaan demikian objek meditasi awal sudah kurang jelas atau bahkan hilang maka boleh alihkan ke objek sinar tersebut.
Sinar yang muncul biasanya disebut nimitta (bisa uggaha nimitta atau patibhaga nimitta).
Semoga selalu maju terus,
sukhi hotu,
Quote from: gachapin on 02 May 2009, 11:07:28 PM
sodara marcedes, menyatakan seseorang mencapai jhana atau bahkan tingkat kesucian di muka umum bukanlah suatu pernyataan yang cerdas. ada alasan mengapa Sang Buddha melarang para Bhikkhu menyatakan pencapaian, apalagi di muka umum.
Ya memang benar Sang Buddha melarang para bhikkhu mengatakan dirinya sudah mencapai Jhana atau mencapai kesucian.
Bila seorang bhikkhu mengaku demikian, ternyata belum (berbohong) maka dia kena pasal Parajika, dan bila memang benar (tidak berbohong) maka hanya kena pasal Pacittiya. Tetapi bila umat awam tidak diatur oleh Sang Buddha.
Y.A. Citta siswa utama umat awam Sang Buddha yang telah mencapai tingkat kesucian Anagami pernah berterus terang kepada Nigantha Nataputta (Jaina mahavira) bahwa Beliau bisa mencapai Jhana ke 8 kapanpun beliau mau.
Tapi untung saya belum mencapai Jhana (hanya nyaris) jadi saya tidak perlu sungkan-sungkan... :)
Sukhi hotu,
Bagaimana mengecek faktor2 jhana di hadayavatthu , maksudnya apa yg akan dilihat dan dialami, nimittanya dsb?
sehingga dapat terkonfirmasi pengalaman kita itu adalah jhana.
Quote from: gachapin on 02 May 2009, 11:07:28 PM
sodara marcedes, menyatakan seseorang mencapai jhana atau bahkan tingkat kesucian di muka umum bukanlah suatu pernyataan yang cerdas. ada alasan mengapa Sang Buddha melarang para Bhikkhu menyatakan pencapaian, apalagi di muka umum.
oh,saya tiadk tahu hal itu, hanya saja kiranya saya bisa belajar kemampuan pengalaman saudara fabian buat pengembangan saya,
metta
jika para buddha melarang bikkhu, bagaimana kasus luanta maha boowa itu....
kan beliau mempublikasikan pencapaian arahat nya....di muka umum.
mohon petunjuk nya.
Quote from: marcedes on 05 May 2009, 03:12:38 PM
jika para buddha melarang bikkhu, bagaimana kasus luanta maha boowa itu....
kan beliau mempublikasikan pencapaian arahat nya....di muka umum.
mohon petunjuk nya.
klo menurut gw sich beliau menceritakan pengalaman beliau...
Quote from: marcedes on 05 May 2009, 03:12:38 PM
jika para buddha melarang bikkhu, bagaimana kasus luanta maha boowa itu....
kan beliau mempublikasikan pencapaian arahat nya....di muka umum.
mohon petunjuk nya.
terserah kepada kita masing2 untuk percaya atau tidak, namun apakah beliau arahat atau bukan, tapi beliau pasti punya pertimbangan bijaksana sehubungan dengan publikasi ini
Namo Buddhaya kepada semua guru guru disini
Rupanya Guru Fabian momod disini ya. Gmana dengan latihan guru setelah plg dari retret di cibodas?
Salam Metta buat semuanya
Quote from: wangsapala on 27 June 2009, 12:19:03 PM
Namo Buddhaya kepada semua guru guru disini
Rupanya Guru Fabian momod disini ya. Gmana dengan latihan guru setelah plg dari retret di cibodas?
Salam Metta buat semuanya
Saudara Wangsapala yang baik,
Seingat saya, saya belum ada surat pengangkatan sebagai guru, baik dari Pa Auk Sayadaw atau Sayadaw yang lain atau dari suhu Sumedho :)
Semoga saudara Wangsapala berbahagia selalu.
Quote from: fabian c on 04 May 2009, 05:31:14 PM
Quote from: Hendra Susanto on 02 May 2009, 05:00:04 PM
ko saudara fabian
mau tanya setiap meditasi
dimana aja/ruang mana aja
saya saat meditasi anapanasati suka melihat sinar
terang bederang.tapi tidak silau.
itu apa ya?
Om bro saudara Haa yang baik,
Apakah pada waktu muncul sinar, objek meditasi awal (keluar masuknya nafas) masih nampak?
Bila pada keadaan demikian objek meditasi awal sudah kurang jelas atau bahkan hilang maka boleh alihkan ke objek sinar tersebut.
Sinar yang muncul biasanya disebut nimitta (bisa uggaha nimitta atau patibhaga nimitta).
Semoga selalu maju terus,
sukhi hotu,
sy juga sering mengalaminya,
tapi cahaya yg sy lihat kebiru-biruan(*sy meditasi dlm kegelapan),ketika sy amati cahaya itu ada rasa nyaman,
pertanyaannya apakah sy boleh perhatikan cahaya itu?
^ kondisi yg sy alami cuma kadang2 terjadi
2.kenapa ketika nafas sudah halus,pikiran jadi sulit di konsentrasikan pada nafas(pikiran cenderung untuk melayang-layang)
Quote from: Mr.Jhonz on 22 September 2009, 07:10:07 AM
Quote from: fabian c on 04 May 2009, 05:31:14 PM
Quote from: Hendra Susanto on 02 May 2009, 05:00:04 PM
ko saudara fabian
mau tanya setiap meditasi
dimana aja/ruang mana aja
saya saat meditasi anapanasati suka melihat sinar
terang bederang.tapi tidak silau.
itu apa ya?
Om bro saudara Haa yang baik,
Apakah pada waktu muncul sinar, objek meditasi awal (keluar masuknya nafas) masih nampak?
Bila pada keadaan demikian objek meditasi awal sudah kurang jelas atau bahkan hilang maka boleh alihkan ke objek sinar tersebut.
Sinar yang muncul biasanya disebut nimitta (bisa uggaha nimitta atau patibhaga nimitta).
Semoga selalu maju terus,
sukhi hotu,
sy juga sering mengalaminya,
tapi cahaya yg sy lihat kebiru-biruan(*sy meditasi dlm kegelapan),ketika sy amati cahaya itu ada rasa nyaman,
pertanyaannya apakah sy boleh perhatikan cahaya itu?
^ kondisi yg sy alami cuma kadang2 terjadi
2.kenapa ketika nafas sudah halus,pikiran jadi sulit di konsentrasikan pada nafas(pikiran cenderung untuk melayang-layang)
Saudara Jhonz yang baik,
Menurut yang diajarkan oleh Pa Auk Sayadaw, bila nimitta muncul jangan diperhatikan hingga nimittanya menjadi terang dan jelas, pada awal meditasi nimittanya mungkin hanya berupa warna, pada tahap ini nimitta jangan diperhatikan, boleh diketahui tapi jangan dijadikan objek perhatian, terus perhatikan nafas, tetapi bila nimitta telah menjadi terang dan jelas baru boleh arahkan perhatian ke nimitta.
Menurut pendapat saya pikiran lebih cenderung melayang-layang karena ketika napas telah halus biasanya pikiran menjadi tenang, pada saat pikiran tenang lebih mudah hanyut.
Kemajuan besar diawali kemajuan-kemajuan yang kecil.
_/\_
senang banget liat pengalaman meditasi guru2 semua...saya kok bodoh amat... :'(
nggak ada yang bodoh dalam buddhisme, semua diusahakan dg giat kearah yang lebih baik
kami bergelut dengan nafas dan akhirnya mengerti anapanasati sebagai konsep nafas setelah bergelut 4 thn lebih
Anda sudah berusaha berapa lama ?
Quote from: khiong on 08 April 2012, 04:01:44 PM
senang banget liat pengalaman meditasi guru2 semua...saya kok bodoh amat... :'(
Quote from: Mas Tidar on 08 April 2012, 06:22:28 PM
nggak ada yang bodoh dalam buddhisme, semua diusahakan dg giat kearah yang lebih baik
kami bergelut dengan nafas dan akhirnya mengerti anapanasati sebagai konsep nafas setelah bergelut 4 thn lebih
Anda sudah berusaha berapa lama ?
bisa di bikinin ringkasan praktek dan pengalamanya selama 4 tahun itu
semoga bermanfaat bagi yang lain
Quote from: fabian c on 01 May 2009, 08:40:55 AM
Teman-teman,
Mari kita membahas proses pencapaian Jhana pada objek-objek meditasi yang lain.
Pada latihan Samatha Bhavana, umumnya meditator memulai dengan mengambil suatu objek sebagai objek awal untuk memusatkan perhatian.
Pada meditasi Anapanasati objek awal yang diambil adalah keluar masuknya nafas.
Selanjutnya dengan semakin memusatnya konsentrasi maka ada nimitta yang muncul dan bertambah lama bertambah kuat.
Akhirnya nimitta sepenuhnya menggantikan nafas, nafas tak lagi diperhatikan.
Pada Tahap dimana nimitta sepenuhnya menggantikan nafas, ini masih dalam taraf memasuki upacara samadhi.
Setelah beberapa waktu berlatih dalam upacara samadhi maka nimitta menjadi sangat kuat akhirnya perhatian terserap kepada nimitta.
Pada waktu perhatian terserap kepada nimitta maka pikiran berhenti dan meditator mengalami faktor-faktor jhana muncul.
Bagaimana bila objek meditasinya berbeda?
Sama saja, apapun objek awal yang dipakai (misalnya Metta Bhavana) maka setelah mencapai kondisi upacara samadhi maka kita mengubah perhatian kita kepada nimitta yang timbul.
Meditasi Metta Bhavana menurut Pa Auk Sayadaw dalam buku "the light of wisdom" mengatakan:
Pertama kita harus memancarkan bhavana citta (pikiran yang dikonsentrasikan) kepada objek meditasi yang kita pilih. Meditasi Metta Bhavana memakai konsep (pannati) sebagai objek, bukan realitas tertinggi (paramattha). Oleh karena itu kita harus memusatkan pikiran kepada konsep mahluk hidup (satta pannati).
Setelah konsentrasi menjadi kuat maka pikiran berhenti, yang ada hanya perhatian yang kuat kepada objek disertai faktor Jhana.
Demikian juga dengan objek kasina dlsbnya.
Teman-teman yang ingin mengungkapkan pengalamannya meditasi dengan berbagai objek meditasi samatha diharap mau berbagi pengalamannya.
sukhi hotu,
sesuatu yang membingungkan, nimita mengantikan objek napas
dalam anapanassati?
why???
Quote from: Mas Tidar on 08 April 2012, 06:22:28 PM
nggak ada yang bodoh dalam buddhisme, semua diusahakan dg giat kearah yang lebih baik
kami bergelut dengan nafas dan akhirnya mengerti anapanasati sebagai konsep nafas setelah bergelut 4 thn lebih
Anda sudah berusaha berapa lama ?
jadi malu ngomongnya.. ;D..sebenernya saya gak pernah ikut kelas meditasi.. meditasi saat kebaktian tiap minggu aja... ;D ;D.. tadi malam baru mulai.. :)) :)) :))
Quote from: khiong on 09 April 2012, 06:35:07 AM
jadi malu ngomongnya.. ;D..sebenernya saya gak pernah ikut kelas meditasi.. meditasi saat kebaktian tiap minggu aja... ;D ;D.. tadi malam baru mulai.. :)) :)) :))
lanjtken...