lha, itu kan kalo pake contoh anda...
dalam definisi pandangan salah anda kan bisa aja orang percaya pohon ada roh atau ada tuhan personal, trus gara2 kepercayaannya ia jadi melestarikan alam atau memperlakukan orang lain dengan hormat dan kasih karena bakti atau takutnya kepada tuhan.
mangkanya menarik kalo kita balik ke definisi pandangan salah itu.
Pandangan salah manakah yang anda bicarakan...? Apakah kita mendiskusikan pandangan salah menurut Buddhis atau agama lain...? Kalau membandingkan pandangan salah menurut agama lain dengan agama Buddha tentu saja tak ketemu, apakah anda mau mempertemukan atau menyamakan pandangan menurut setiap agama...?
Saya mengatakan baca Brahmajala Sutta, tentu saja pandangan salah yang saya bicarakan adalah pandangan salah dari sisi Buddhis, bukan menurut pandangan non-Buddhis.
kalo boleh saya simpulkan, om fabian mencoba menyampaikan kalo yg dimaksudkan pandangan benar itu adalah kepercayaan intelektual kepada doktrin (yg dianggap) benar, sedangkan pandangan salah itu adalah kepercayaan intelektual kepada belief (yg dianggap) salah.
Sekali lagi anda salah menangkap maksud saya, pandangan salah yang saya bicarakan adalah pandangan salah menurut Buddhis, saya bukan membahas pandangan salah dari sisi non-Buddhis.
Bila anda membahas dari sisi Non-Buddhis diskusi ini tak akan menemukan titik temu.
Kecuali saya ikut membahas dari sisi non-Buddhis, atau sebaliknya anda membahas dari sisi Buddhis.
jadi singkatnya, mereka yg percaya tuhan agama lain itu berpandangan salah, sedangkan fabian atau umat buddha yang percaya seluruh doktrin buddhisme theravada itu berpandangan benar. jadi kata kuncinya adalah "percaya".
Ya, tentu saja itu pandangan salah, karena saya tak pernah melihat atau ketemu Tuhan. Anda juga tak pernah melihat, demikian juga dengan umat agama lain dan seluruh umat manusia, darimana benarnya itu...? Bila Tuhan Pencipta benar, maka Superman dan Batman juga benar atas dasar percaya, bukankah ada pernyataan disalah sebuah kitab suci, "berbahagialah mereka yang percaya walau tidak melihat...?"
Anda men-sterotype saya dan umat Buddha Theravada dan menyamakannya dengan umat agama lain... Kapankah saya pernah mengatakan kata kuncinya percaya...? Kapankah saya pernah menyiratkan hal demikian...? kapankah anda bertemu umat Theravada yang mendalami ajarannya, mengatakan kunci ajaran Sang Buddha adalah percaya....?
Dimanakah ada ajaran Sang Buddha yang mengatakan kata kuncinya adalah percaya...? Adakah kitab suci Tipitaka Pali yang mengatakan bahwa kata kuncinya "percaya...?"
Anda mengatakan hal yang tidak benar mengenai saya dan umat Buddha Theravada.
kalo itu yg dimaksud oleh om fabian, saya berbeda pendapat.
imo, fabian, morpheus, kainyn itu semuanya juga masih berpandangan salah. pandangan benar itu lebih merupakan pengetahuan non-intelektual mengenai dukkha dan sebab dukkha. mereka yg berpandangan benar adalah mereka yg udah mengetahui (non-intelek) itu. tahu, bukan percaya.itu saya yakin semua setuju, om.
namun ada perbedaan pada kata kunci "percaya".
Apakah menurut anda saya pernah mengatakan bahwa saya hanya tahu secara intelektual mengenai dukkha dan sebab-sebab dukkha...? Anda sering mengatakan orang lain bicara menurut persepsi mereka, padahal anda juga bicara mengenai saya dan mengenai umat Buddha Theravada menurut persepsi anda. (no offense)
btw, apakah pembahasan ini keluar topik? mungkin harus dimasupin ke kandang yg sesuai...
Saya rasa agak keluar topik walaupun masih ada kaitan sedikit.