//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)  (Read 63430 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline s.l

  • Bukan Tamu
  • *
  • Posts: 39
  • Reputasi: 1
  • Gender: Female
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #105 on: 29 October 2012, 10:32:06 PM »
kalau belum ketemu di buku, jadi dari mana anda mengetahui hal ini?

no ref = hoax
Muncul dari pikiran kotor :) terus kalau umat sudah banyak tahu, dan banyak pertimbangan, pilih mana dong ko Indra? Sebetulnya aku juga belum pernah kasih jubah sih ke sangha? Cuma setiap kathina, yang dikasih dana dalam yang dimasukin amplok, nah muncul pertanyaan lagi, pada waktu perayaan katina, setelah habis dengar ceramah dan muncul niat berdana terus berdana juga, terus urusan yang lain, jika tidak sesuai kan mereka tanggung sendiri karmanya? Kira-kira boleh mansa bodoh begitu, kalau kita diposisi umat ya?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #106 on: 29 October 2012, 10:36:16 PM »
Muncul dari pikiran kotor :) terus kalau umat sudah banyak tahu, dan banyak pertimbangan, pilih mana dong ko Indra? Sebetulnya aku juga belum pernah kasih jubah sih ke sangha? Cuma setiap kathina, yang dikasih dana dalam yang dimasukin amplok, nah muncul pertanyaan lagi, pada waktu perayaan katina, setelah habis dengar ceramah dan muncul niat berdana terus berdana juga, terus urusan yang lain, jika tidak sesuai kan mereka tanggung sendiri karmanya? Kira-kira boleh mansa bodoh begitu, kalau kita diposisi umat ya?

silakan baca thread ini dari awal, dan simpulkan sendiri

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #107 on: 29 October 2012, 10:59:49 PM »
IMHO, kalau bicara amisa dana, dalam bentuk uang jauh lebih baik, tinggal sangha yg menentukan apa yg memang sangat dibutuhkannya
tentunya ini suatu terobosan baru, di mana kita ketahui Theravada sangat ketat dgn vinaya (bhikkhu tidak boleh pegang uang)
namun kita juga tidak boleh menutup mata dgn perubahan/perkembangan zaman, di mana sangha/bhikkhu pun tidak lepas darinya
contoh: asumsi saya di masa Buddha belum ada budaya mandi pakai sabun, tapi sekarang ini apakah ada bhikkhu yg mandi tidak pakai sabun?
padahal inipun bisa jadi masalah baru, ketika dipertanyakan apakah membunuh kuman di tubuh tidak termasuk pelanggaran sila panatipata
jadi jelas kan yg saya maksud, kalau semua tunduk pada perubahan zaman, alangkah baiknya kita menyikapinya dgn bijaksana

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #108 on: 29 October 2012, 11:05:02 PM »
IMHO, kalau bicara amisa dana, dalam bentuk uang jauh lebih baik, tinggal sangha yg menentukan apa yg memang sangat dibutuhkannya
tentunya ini suatu terobosan baru, di mana kita ketahui Theravada sangat ketat dgn vinaya (bhikkhu tidak boleh pegang uang)
namun kita juga tidak boleh menutup mata dgn perubahan/perkembangan zaman, di mana sangha/bhikkhu pun tidak lepas darinya
contoh: asumsi saya di masa Buddha belum ada budaya mandi pakai sabun, tapi sekarang ini apakah ada bhikkhu yg mandi tidak pakai sabun?
padahal inipun bisa jadi masalah baru, ketika dipertanyakan apakah membunuh kuman di tubuh tidak termasuk pelanggaran sila panatipata
jadi jelas kan yg saya maksud, kalau semua tunduk pada perubahan zaman, alangkah baiknya kita menyikapinya dgn bijaksana

dalam sutta dan vinaya tentang mandi banyak disebutkan tentang "bubuk mandi", menurut anda apakah bubuk mandi itu? jika perubahan zaman menuntut revisi Dhamma, jadi bagaimanakah dengan Dhamma yg konon telah sempurna dibabarkan dan tidak lapuk oleh waktu itu?

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #109 on: 29 October 2012, 11:46:17 PM »
dalam sutta dan vinaya tentang mandi banyak disebutkan tentang "bubuk mandi", menurut anda apakah bubuk mandi itu?
mengenai bubuk mandi itu apa, terus terang saya tidak dapat pastikan, tapi asumsi saya barang itu tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman
kalau kita lihat asal usul sabun mandi, setahu saya dari kebudayaan arab di mana berupa ekstrak kelapa untuk memudahkan menggosok tubuh
kalau bubuk mandi tsb sama dgn sabun mandi arab kuno ini, maka jelas tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman

jika perubahan zaman menuntut revisi Dhamma, jadi bagaimanakah dengan Dhamma yg konon telah sempurna dibabarkan dan tidak lapuk oleh waktu itu?
IMHO, Dhamma tidak dpt direvisi, kalau Vinaya saya kira bisa itupun bukan berarti diubah total mungkin penambahan syarat
contoh: bila Bhikkhu mau keluar negeri misal untuk melakukan pertemuan internasional para ulama, mungkin Bhikkhu tsb boleh pegang uang untuk mengurus segala kebutuhannya di perjalanan. dengan demikian tidak perlu ditemani dayaka, jadi hemat biaya satu orang. nah, di luar kondisi ini, maka berlaku ketentuan spt biasa, yaitu Bhikkhu tidak boleh pegang uang.

mesti diingat ketika Buddha pertama kali memutar roda Dhamma belum ada Vinaya apa pun
Vinaya itu ada/tercipta berangsur-angsur akibat adanya kekeliruan2/penyimpangan2 dari satu atau beberapa orang Bhikkhu,
sehingga Buddha merasa perlu dibuat aturan/Vinaya agar para Bhikkhu dpt terhindar dari kekeliruan2/penyimpangan2 tsb

aturan jadi tak bedanya dgn tradisi kolot semata kalau dipegang tanpa mengutamakan pada hal yg substansial
contoh: masyarakat jepang sangat menjunjung tradisi, tapi apakah tiap hari wanita jepang pergi ke kantor pakai kimono?

ini cuma sekedar pemikiran/pengamatan saya saja, toh saya juga bukan seorang Bhikkhu
tentunya Beliau2 lah yg pantas memutuskan yg terbaik untuk Sangha, dan tentunya juga untuk umat

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #110 on: 30 October 2012, 12:04:04 AM »
mengenai bubuk mandi itu apa, terus terang saya tidak dapat pastikan, tapi asumsi saya barang itu tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman
kalau kita lihat asal usul sabun mandi, setahu saya dari kebudayaan arab di mana berupa ekstrak kelapa untuk memudahkan menggosok tubuh
kalau bubuk mandi tsb sama dgn sabun mandi arab kuno ini, maka jelas tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman

perihal membunuh kuman, ketika bernafas pun banyak kuman yg terbunuh, tidak diperlukan sabun untuk membunuh kuman

Quote
IMHO, Dhamma tidak dpt direvisi, kalau Vinaya saya kira bisa itupun bukan berarti diubah total mungkin penambahan syarat
contoh: bila Bhikkhu mau keluar negeri misal untuk melakukan pertemuan internasional para ulama, mungkin Bhikkhu tsb boleh pegang uang untuk mengurus segala kebutuhannya di perjalanan. dengan demikian tidak perlu ditemani dayaka, jadi hemat biaya satu orang. nah, di luar kondisi ini, maka berlaku ketentuan spt biasa, yaitu Bhikkhu tidak boleh pegang uang.

ref pls, di mana ada aturan vinaya spt ini? no ref=hoax

Quote
mesti diingat ketika Buddha pertama kali memutar roda Dhamma belum ada Vinaya apa pun
Vinaya itu ada/tercipta berangsur-angsur akibat adanya kekeliruan2/penyimpangan2 dari satu atau beberapa orang Bhikkhu,
sehingga Buddha merasa perlu dibuat aturan/Vinaya agar para Bhikkhu dpt terhindar dari kekeliruan2/penyimpangan2 tsb


apakah yg anda maksud dengan Dhamma itu hanya terbatas pada Dhammacakkappavatana Sutta?
jika kita membicarakan Dhamma, maka yg dimaksudkan adalah satu paket Sutta dan Vinaya, apakah Vinaya itu bukan Dhamma?

Quote
aturan jadi tak bedanya dgn tradisi kolot semata kalau dipegang tanpa mengutamakan pada hal yg substansial
contoh: masyarakat jepang sangat menjunjung tradisi, tapi apakah tiap hari wanita jepang pergi ke kantor pakai kimono?

Sang Buddha memang tidak pernah membahas tentang kimono dan orang jepang.

Quote
ini cuma sekedar pemikiran/pengamatan saya saja, toh saya juga bukan seorang Bhikkhu
tentunya Beliau2 lah yg pantas memutuskan yg terbaik untuk Sangha, dan tentunya juga untuk umat

saya juga bukan bhikkhu walaupun saya merasa cukup pantas untuk memutuskan apa yg terbaik yg akan saya lakukan. kita di sini semua tidak sedang memutuskan sesuatu untuk Sangha.

Offline siswahardy

  • Sahabat Baik
  • ****
  • Posts: 615
  • Reputasi: 10
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #111 on: 30 October 2012, 12:31:25 AM »
perihal membunuh kuman, ketika bernafas pun banyak kuman yg terbunuh, tidak diperlukan sabun untuk membunuh kuman
pasti selalu ada yg terbunuh, dan tentunya beda apabila ada faktor kesengajaan

ref pls, di mana ada aturan vinaya spt ini? no ref=hoax
itu jelas bukan vinaya yg berlaku, itu contoh dari saya untuk menjelaskan yg saya maksud dgn penambahan syarat

apakah yg anda maksud dengan Dhamma itu hanya terbatas pada Dhammacakkappavatana Sutta?
tentu tidak, itu untuk menunjukkan kalau Vinaya tercipta berangsur-angsur, bukan sudah diciptakan sebelum adanya penyimpangan

jika kita membicarakan Dhamma, maka yg dimaksudkan adalah satu paket Sutta dan Vinaya, apakah Vinaya itu bukan Dhamma?
saya kira kurang tepat kalau mengatakan Vinaya adalah Dhamma, lebih tepatnya "substansi Vinaya" (sila) adalah bagian dari Dhamma
singkatnya Dhamma meliputi sila, samadhi, & panna, sedang Vinaya hanya menekankan aturan/tata tertib agar tercapainya pelaksanaan sila yg baik

Sang Buddha memang tidak pernah membahas tentang kimono dan orang jepang.
betul, itu cuma contoh yg saya maksud apakah menjunjung tradisi berarti tidak dpt selaras dgn zaman

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #112 on: 30 October 2012, 12:42:13 AM »
pasti selalu ada yg terbunuh, dan tentunya beda apabila ada faktor kesengajaan

jika ada kuman mati karena seseorang mandi menggunakan sabun, apakah itu termasuk sengaja membunuh? apa bedanya dengan seseorang yg bernafas dan mengakibatkan kuman terbunuh?

Quote
itu jelas bukan vinaya yg berlaku, itu contoh dari saya untuk menjelaskan yg saya maksud dgn penambahan syarat

bhikkhu bisa saja melakukan perjalanan dengan mematuhi vinaya tanpa penambahan syarat. ketika berangkat tiket pesawat telah disiapkan oleh panitia yg mengundang, ketika pulang, tiket pesawat juga disiapkan, jadi bhikkhu tidak perlu membeli tiket sendiri.

Quote
tentu tidak, itu untuk menunjukkan kalau Vinaya tercipta berangsur-angsur, bukan sudah diciptakan sebelum adanya penyimpangan
saya kira kurang tepat kalau mengatakan Vinaya adalah Dhamma, lebih tepatnya "substansi Vinaya" (sila) adalah bagian dari Dhamma
singkatnya Dhamma meliputi sila, samadhi, & panna, sedang Vinaya hanya menekankan aturan/tata tertib agar tercapainya pelaksanaan sila yg baik

menurut yg saya pahami, Vinaya adalah sila yg lebih tinggi (adhisila), adakah rujukan yg menguatkan argumen anda bahwa "Vinaya hanya menekankan aturan/tata tertib agar tercapainya pelaksanaan sila yg baik"?

Quote
betul, itu cuma contoh yg saya maksud apakah menjunjung tradisi berarti tidak dpt selaras dgn zaman

kita tidak berbicara mengenai tradisi di sini, melainkan aturan2 yg ditetapkan oleh Sang Buddha dalam Vinaya, Sang Buddha juga banyak melanggar tradisi kok.

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #113 on: 30 October 2012, 06:37:39 AM »
mengenai bubuk mandi itu apa, terus terang saya tidak dapat pastikan, tapi asumsi saya barang itu tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman
kalau kita lihat asal usul sabun mandi, setahu saya dari kebudayaan arab di mana berupa ekstrak kelapa untuk memudahkan menggosok tubuh
kalau bubuk mandi tsb sama dgn sabun mandi arab kuno ini, maka jelas tidak mengandung zat2 untuk membunuh kuman

Masa sih mandi pakai sabun dari arab?  Airnya aja kurang :hammer:

Pada jaman kekaisaran Romawi orang2 Italia sudah mengenal mandi dengan sabun dengan bahan dasar lemak hewan.  Makanya hingga sekarang Italia terkenal dengan peralatan mandi dan spa nya.

Itulah kuatnya propaganda arab (musl1m), apa2 dikatakan sumbernya dari arab padahal bukan.  Sama kayak angka nol yang dari India dikatakan ditemukan orang arab, juga matematika, kedokteran, dan ilmu pengetahuan lain yang sumbernya dari Yunani Kuno, Persia, dan India dikatakan sebagai penemuan arab.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #114 on: 30 October 2012, 07:05:15 AM »
dalam sutta dan vinaya tentang mandi banyak disebutkan tentang "bubuk mandi", menurut anda apakah bubuk mandi itu? jika perubahan zaman menuntut revisi Dhamma, jadi bagaimanakah dengan Dhamma yg konon telah sempurna dibabarkan dan tidak lapuk oleh waktu itu?

Bro Indra, bisa minta referensi suttanya tentang bubuk ini?  Menarik sekali buat menambah pengetahuan.  Yang gw pernah baca baru tentang sikat gigi Sang Buddha, yang sabun bubuk gw belum baca.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline sanjiva

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 4.091
  • Reputasi: 101
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #115 on: 30 October 2012, 07:25:30 AM »
apakah yg anda maksud dengan Dhamma itu hanya terbatas pada Dhammacakkappavatana Sutta?
jika kita membicarakan Dhamma, maka yg dimaksudkan adalah satu paket Sutta dan Vinaya, apakah Vinaya itu bukan Dhamma?

Kalau yang dimaksud dhamma itu adalah segala sesuatu, mungkin bisa dikatakan demikian.

Namun setahuku dhamma dan vinaya itu dua hal yang berbeda, di mana dhamma mengacu ke ajaran yang dikhotbahkan (sutta dan abhidhamma), sedangkan vinaya mengacu ke aturan yang ditetapkan untuk anggota sangha berikut sanksinya jika dilanggar.

Meskipun dhamma berbeda dengan vinaya, namun keduanya adalah satu kesatuan dhamma-vinaya sebagai warisan Sang Buddha --> Mahaparinibbana Sutta. CMIIW.
«   Ignorance is bliss, but the truth will set you free   »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #116 on: 30 October 2012, 07:48:26 AM »

Namun setahuku dhamma dan vinaya itu dua hal yang berbeda, di mana dhamma mengacu ke ajaran yang dikhotbahkan (sutta dan abhidhamma), sedangkan vinaya mengacu ke aturan yang ditetapkan untuk anggota sangha berikut sanksinya jika dilanggar.

definisi itu saja udah tumpang tindih,
Dhamma mengacu ke ajaran yg dikhotbahkan, apakah Vinaya tidak dikhotbahkan? pernahkah mendengar ajaran tentang perumpamaan Samudera yg dibabarkan pada malam Uposatha di mana Sang Buddha menolak mengajar karena kumpulan bhikkhu dianggap tidak murni dan Bhikkhu Moggallana terpaksa menyeret keluar seorang bhikkhu tidak murni tersebut. ini ada dalam Vinaya Pitaka.

Dan banyak ajaran2 lain dalam Sutta yg juga terdapat dalam Vinaya, ini adalah bukti lain bahwa Vinaya juga adalah Dhamma yg diajarkan oleh Sang Buddha
Jika menganggap bahwa Dhamma dan Vinaya berbeda sebaiknya membaca dulu Vinaya Pitaka.
« Last Edit: 30 October 2012, 08:01:47 AM by Indra »

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #117 on: 30 October 2012, 07:50:28 AM »
Bro Indra, bisa minta referensi suttanya tentang bubuk ini?  Menarik sekali buat menambah pengetahuan.  Yang gw pernah baca baru tentang sikat gigi Sang Buddha, yang sabun bubuk gw belum baca.

Kata "bubuk mandi" yg biasanya terdapat dalam perumpamaan yg menjelaskan Jhana 1 terdapat di semua Nikaya.
Jika anda menggunakan fitur Search pada forum ini dan memasukkan kata kunci "bubuk mandi" anda akan dengan mudah menemukannya
« Last Edit: 30 October 2012, 08:03:11 AM by Indra »

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #118 on: 30 October 2012, 08:35:58 AM »
"bubuk mandi" didalam sutta

Sang Buddha melukiskan Jhana pertama, sebagai berikut:

Terlepas dari kesenangan-indriawi dan keadaan batin yang tak-terlatih, seorang memasuki dan menetap di Jhana Pertama, yang ditandai oleh batin yang berpikir dan berkhayal, diisi kegembiraan dan kebahagiaan yang terlahir dari keterlepasan. Dan dengan kegembiraan dan kebahagiaan yang lahir dari keterlepasan, seorang menutupi, mengguyur, mengisi dan merembesi seluruh tubuhnya yang tidak disentuh oleh kegembiraan dan kebahagiaan yang timbul dari keterlepasan. Bagaikan seorang penjaga permandian yang terlatih atau pembantunya, mengadoni bubuk mandi yang telah disirami air, membentuk darinya sebuah gelembung di dalam sebuah mangkuk logam, yang darinya tidak ada embun yang terbebas- dengan cara yang sama, seorang menutupi, mengguyur, mengisi dan merembesi seluruh tubuhnya sehingga tidak ada bagian yang tak tersentuh.[D, I: 73]

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Persembahan jubah Kathina (Sayadaw U Silananda)
« Reply #119 on: 30 October 2012, 09:11:06 AM »
nice idea. :D
boleh dicoba om kainyn. ;D
Kalau cuma akal-akalan, saya juga sangat mahir. Mau berdana bagaimanapun bisa diatur. >:D
Dengan catatan kalau direnungkan secara dhamma, tidak ada artinya.

Quote
mungkin ini juga menjadi kunci penting, "seandainya" Sangha membatasi jumlah jubah yang diterima setiap tahunnya, maka dana jubah akan menjadi sangat berharga sekali, banyak orang akan berebut, semoga tidak sampai tawuran, dengan begitu dana kathina akan menjadi momen yang paling berharga, nilai jubah yang mungkin cuma sekitaran 300rb akan dibagi ke sekian orang agar semuanya bisa mendapat kesempatan berbuat baik dengan berdana jubah.
tapi walau nilai dananya kecil akan menjadi sangat berharga karna memang benar2 dibutuhkan. :)
Ini saya sangat setuju, sebetulnya bisa juga ditanyakan pada sangha kira-kira butuh jubah berapa, lalu umat bisa bersama-sama mengumpulkan dana untuk jumlah itu. Walaupun nanti masing-masing umat hanya menyumbang Rp.7,- perak per orang, tetap tidak akan mengurangi niat baik, objek yang tepat, tidak mubazir, dan penerima yang tepat. Saya pikir esensi dana adalah yang seperti itu, bukan mengembangkan sikap 'tamak dana'.

Quote
jadi penasaran, ide tentang daur ulang jubah ini asalnya dari mana yah?
apakah murni dari dayaka atau ada campur tangan sangha? :-?

setau saya, bhikkhu yang hadir pada saat itu juga kena cipratannya. artinya ada dana yang masuk ke rekening pribadi, sekian persen dari dana yang terkumpul.
Kalau ini entahlah karena kamma baik menghindari saya dari urusan begituan. Harus tanya yang mengenal komunitas Buddhis dari dalam.


 

anything