Siapa yang menilai siapa?
hati-hati perhatikan seperti nasihat kutipan ini :
Menyelami Chan! Mengenali hakikat sejati diri sendiri!
Senantiasa bergerak mengikuti arus ke mana-mana.
Saat kau tidak memalsukannya dan membuang waktu membersihkan dan mengasahnya,
Diri Sejati-mu akan selalu bersinar hingga lebih terang daripada cahaya.
Hati-hati, bukan melekat kepada figur makhluk-makhluk pelindung (versi-versi, tetapi sesungguhnya masih duniawi) diluar diri tuk mencapai pembebasan sebab seperti judul diatas 'Siapa yang menilai siapa?', atau mencari pencapaian kebijaksanaan pengalaman pembebasan dari usaha-usaha pengalaman jasmani (ekstrim kanan maupun kiri), contoh ektrimnya adalah sadhana sex atau seperti cara tapa penyiksaan siddharta sampe mo mati.
Menyelami Chan! Abaikan takhayul yang tak masuk akal itu
Hal itu membuat beberapa orang mengaku bahwa mereka mencapai Chan.
Keyakinan bodoh dari mereka yang belum terbangunkan.
Dan mereka adalah yang membutuhkan pendalaman Chan!
sebab seperti guru Buddha mengajar hanya diperlukan penanggalan cekatan/kemelekatan ciri diri (nama-rupa) khayal/sementara yang bersifat anicca->dukkha dan anatta dan pengetahuan kebijaksaaannya, sehingga (dituntun untuk) dapat melihat nature yang sejati (true self) sendiri dari setiap manusia, dan (rahasia) kebenaran sejati (DHARMA) terbukakan.
Di dalam rumahku ada sebuah gua
di dalam gua tidak ada apapun lagi
kekosongan murni benar-benar luar biasa
gemilang dan indah gemerlap bak surya
makanan vegetarian memelihara tubuh tua ini
katun dan kulit menutupi bentuk ilusif-nya.
biarkan seribu orang suci muncul di hadapanku
aku memiliki Dharmakaya diriku sendiri
Meskipun banyak rintangan saya mengejar sang biarawan agung
pegunungan berkabut sejuta tingkatan tingginya
beliau menunjukkan jalan pulang ke rumah
bulan bundar tunggal lentera langit
seperti nasihat Bodhidharma, kutipan :
"Seorang Buddha tidak menjaga sila-sila. Seorang Buddha tidak melakukan perbuatan baik ataupun perbuatan jahat. Seorang Buddha tidak bersemangat ataupun malas. Seorang Buddha adalah seseorang yang tidak melakukan apapun, seseorang yang bahkan tidak bisa memfokuskan pikirannya pada seorang Buddha. Seorang Buddha bukan Buddha."
seperti syair ini :
Menyelami Chan! Mengenali hakikat sejati diri sendiri!
Senantiasa bergerak mengikuti arus ke mana-mana.
Saat kau tidak memalsukannya dan membuang waktu membersihkan dan mengasahnya,
Diri Sejati-mu akan selalu bersinar hingga lebih terang daripada cahaya.
"Mereka secara salah berpendirian bahwa segala sesuatu adalah kosong sehingga melakukan kejahatan tidaklah salah. Orang yang demikian terjerumus dalam neraka kegelapan tanpa akhir tanpa harapan untuk bebas. Mereka yang bijaksana tidak mempertahankan pemahaman demikian."