//honeypot demagogic

 Forum DhammaCitta. Forum Diskusi Buddhis Indonesia

Author Topic: Lagi Lagi Anatta  (Read 14371 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Lagi Lagi Anatta
« on: 30 September 2011, 02:14:32 PM »
Kawan kawan seperjuangan,
mari kita disini luruskan pandangan sesat atta.
Kita Buddhist tentu menganut konsep TIADA ROH, TIADA AKU, TIADA ATTA.

Mari kita berbagi satu sama lain, betapa teori dan konsep ini merupakan senjata pamungkas kita yang menyatakan bahwa pikiran kita lebih maju daripada yang lain yang percaya ada pribadi. Mari berbagi pengalaman manfaat nyata dari konsep anatta.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #1 on: 30 September 2011, 08:00:58 PM »
nah lo...
di diskusi lain anda mengataan anda tidak percaya pada anatta..
sekarang anda dengan bangganya memamerkan ajaran anatta sebagai "Senjata pamungkas" kita..
ini apa maksudnya??
« Last Edit: 30 September 2011, 08:09:51 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #2 on: 01 October 2011, 08:18:15 AM »
Kak Wiliam, dalam Buddhisme kita sangat baik menjalankan tradisi diskusi, jadi disini kita coba mendiskusikan anatta, apakah jika tidak percaya ataupun percaya lantas dibiarkan aja ?
Yah terserah sih, cuman disini kan kita lihat tujuannya yaitu mendiskusikan anatta. Bukannya mendiskusikan saya percaya atau tidak percaya.

Nah, anatta
apakah dengan percaya teori anatta akan menjamin kita terhindar dari kelahiran di alam rendah ?

Offline Indra

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 14.819
  • Reputasi: 451
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #3 on: 01 October 2011, 08:55:13 AM »
"percaya" yg menjamin adalah konsep ajaran agama lain non-Buddhisme. dalam Buddhisme tidak ada apa pun yg dapat dicapai hanya dengan percaya.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #4 on: 01 October 2011, 01:13:45 PM »
Kemudian, lebih lanjut, apakah fungsi teori Anatta ?

Offline wang ai lie

  • Sebelumnya: anggia.gunawan
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.204
  • Reputasi: 72
  • Gender: Male
  • Terpujilah Sang Bhagava,Guru para Dewa dan Manusia
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #5 on: 01 October 2011, 02:57:42 PM »
sebelumnya maaf, saya awam, teori anatta itu apa ya? dan fungsinya itu apa? dan siapa yang menjamin? xie2  _/\_
Namo Mahakarunikaya Avalokitesvaraya, Semoga dengan cepat saya mengetahui semua ajaran Dharma,berada dalam perahu Prajna,mencapai Sila, Samadhi, dan Prajna,berada dalam kediaman tanpa perbuatan,bersatu dengan Tubuh Agung Dharma

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #6 on: 01 October 2011, 03:26:56 PM »
Kawan kawan seperjuangan,
mari kita disini luruskan pandangan sesat atta.
Kita Buddhist tentu menganut konsep TIADA ROH, TIADA AKU, TIADA ATTA.

Mari kita berbagi satu sama lain, betapa teori dan konsep ini merupakan senjata pamungkas kita yang menyatakan bahwa pikiran kita lebih maju daripada yang lain yang percaya ada pribadi. Mari berbagi pengalaman manfaat nyata dari konsep anatta.

anda sendiri saja masih percaya akan adanya pribadi, sehingga anda tidak yakin akan anatta..
kalau begitu berarti anda tidak lebih unggul daripada umat lain lah...
logikanya begitu bukan??
kalau anda mengejek agama lain saat ini mengenai anatta, kemudian mereka bertanya "kamu sendiri sudah memahami anatta belum??"
dan anda menjawab "belum"...
pasti anda akan ditertawakan....

the point is, jangan mengatakan anatta sebagai "senjata pamungkas" kita, kalaukita saja belum memahami anatta...
kalau seperti itu, anda sama saja seperti orang yang dengar orang lain ngomong kalau new york itu sejuk, dan anda juga mengatakan new york itu sejuk, padahal anda belum pernah kesana sekalipun...

satu lagi, jujur, saya tidak berniat memberi thanks pada post anda tetapi etekan, jadi yah apa boleh buat...
wkakakak
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #7 on: 02 October 2011, 03:33:07 PM »
Justru disini kita berusaha menggali apa sih anatta. Jika kak william mengatakan hal yang diatas, berarti jelas, anatta sesuai apa yg saya yakini, itu adalah tidak eksis bagi kita. Mengenai tanda terima kasih pada komentar, maksudnya apa ? Saya ngga paham. Kemudian kenapa tidak memberi tanda tsb dikatakan jujur ? Bingung saya.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #8 on: 02 October 2011, 04:17:48 PM »
soal thanksnya, tidak usah dipedulikan lagi..
dan silahkan anda membahas anatta disini kalau anda ingin mengetahuinya lebih lanjut...  ;D ;D ;D
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Mas Tidar

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.262
  • Reputasi: 82
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #9 on: 02 October 2011, 04:27:36 PM »
sori cuman copas dr uraian bhante Pannya (dicuplik dari dawai No:43, http://dhammacitta.org/perpustakaan/dawai-43-2/):

...
Yang membuat seseorang menjadi umat Buddha itu adalah cara berpikirnya, bukan upacaranya. Kalau Saudara yang siap menjadi umat Buddha, Saudara harus siap mengubah cara berpikir yang tidak sesuai dengan Dhamma.

Saya pernah mencontohkan demikian. Kalau Anda ingin makan pisang goreng, Anda harus punya pisang. Kalau tidak punya pisang apa yang akan digoreng? Jika punya pisang tapi tidak punya minyak, mau menggoreng dengan apa? Apakah dengan air? Tidak hanya punya pisang, harus punya minyak, tepung, gula, air, wajan, kompor, minyak kompor, sumbu kompor, korek api, ada manusia dan manusia itu mau menggoreng pisang goreng. Dua belas sebab/faktor untuk bisa makan pisang goreng. Nah, kalau beli kan tidak usah 12 sebab/faktor, Bhante?

Kalau beli, sebabnya lebih banyak lagi. Saudara mau beli pisang goreng dengan apa? Dengan duit. Duitnya dari mana? Ya, minta dari ibu. Khan harus punya ibu. Minta dari kenalan khan harus punya kenalan. Saudara punya kenalan sebabnya bagaimana. Saya kenal dengan dia itu sebabnya panjang. Kan begitu. Itulah Paticcasamuppada. Itulah Dhamma.

Saya tidak berbangga hati. Saudara boleh belajar dari sistem-sistem yang lain apakah Saudara akan menemui pelajaran seperti ini? Sulit. Inilah penemuan Sang Buddha yang luar biasa. Yang membuat kita terbuka, pandai, bijaksana, tidak hanya sekedar menjadi baik.

Dari pelajaran ini, kita menarik kesimpulan, tidak ada alasan untuk sombong. Anda bisa membuat pisang goreng, yang membantu itu banyak sekali, dan semuanya itu yang Saudara tidak bisa buat sendiri. Ada orang lain yang membuat kompor, penggorengan, ada orang lain yang menjual minyak, ada orang lain yang membuat terigu, gula, ada orang lain yang menjual gula. Bagaimana Saudara bisa mengatakan hal ini pisang gorengku. Aku membuat pisang goreng ini sendirian. Tidak masuk akal Saudara.

Demikian juga misalnya Saudara menolong orang sakit, Saudara mencarikan obat, kemudian memberikannya kepada orang sakit itu.
Kalau ditanya, "Siapa yang menolong, yang memberikan obat kepada dia? O... saya.”

Untuk berbicara sehari-hari, boleh. Siapa yang membuat pisang goreng ini. Kok enak? Saya. Untuk berbicara sehari- hari, boleh. Saudara tidak usah menjelaskan: 'Pisang goreng ini bukan saya sendiri yang buat. Saya sebagian, yang lain ada minyak, ada air, ada tepung, ada gula. Yang bikin gula, tepung, orang lain'. Sudah beragama Buddha, kok jadi sinting.

Lalu apa gunanya Bhante menjelaskan begitu? Gunanya untuk mendidik mental kita, mengerti siapa kita sesungguhnya, agar kita tidak sombong. Yang menolong orang sakit itu, bukan Saudara. Saudara adalah sebagian faktor dari perbuatan menolong. Tidak ada aku yang menolong, yang ada hanya proses menolong. Ini lebih tinggi lagi. Bila Saudara tidak mengerti yang ini, tidak usah pusing, tinggalkan saja. Ingat-ingat pisang goreng saja.

Mengapa hanya ada proses menolong, tidak ada aku yang menolong? Bagaimana Saudara bisa mengatakan aku yang menolong, karena bukan Saudara sendiri yang menolong. Kalau tidak ada orang yang akan Saudara tolong, Saudara mau menolong siapa? Ada orang sakit, ada Saudara, Saudara ingin menolong, ada obat; nah, terjadilah pertolongan.

Jadi siapa yang berbuat baik Saudara? Ya, bareng-bareng. Yang sakit, obatnya, dan orang yang menolong itu. Itulah Anatta. Yang ada hanya kebaikan, tidak ada AKU yang berbuat baik; karena Saudara tidak bisa berbuat baik sendirian. Bagaimana Saudara bisa berbuat baik sendirian, sedangkan itu harus punya pasangan. Mengerti
Saudara?

Ini sudah kelas tinggi. Itulah Dhamma, sangat mendalam sekali. Orang yang mengerti Dhamma dengan benar, kebijaksanaannya akan tinggi sekali. Meskipun Saudara berkeluarga, berumah tangga, masih muda, orang sakti tidak dapat mengukur sampai di mana kebijaksanaan Saudara. Mungkin sudah tinggi, mungkin masih rendah. Dan zaman yang modern seperti ini, kebijaksanaan yang saya sebutkan tadi sangat perlu. Kita tidak hanya sekedar pasang dupa, pasang lilin, minta selamat, minta rejeki, itu tidak cukup. Saudara harus punya kebijaksanaan. Dunia semakin maju, persaingan semakin keras, Saudara tidak boleh menjadi bodoh, tapi harus bijaksana.
« Last Edit: 02 October 2011, 04:31:15 PM by Mas Tidar »
Saccena me samo natthi, Esa me saccaparamiti

"One who sees the Dhamma sees me. One who sees me sees the Dhamma." Buddha

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #10 on: 03 October 2011, 06:05:17 AM »
Kalau yang ada hanya proses menolong, apakah dengan demikian proses menolong bukan merupakan sesuatu yang terbentuk dari berbagai macam faktor ?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #11 on: 03 October 2011, 08:29:25 AM »
aku  coba menjawab bbrp yah
Anatta = tampa aku, tampa diri, dll
bbrp org mengatakan ini konsep... boleh
tp yg lebih tepatnya inilah corak dunia... kondisi dunia... (bersama dgn 2 kondisi lainnya Dukkha, anicca)
Anatta di beritahukan agar kita lebih mengenal kondisi dunia...
dlam kehidupan nyata.. tak ada yg benar2 milik ku, bahkan panca khandha bukan termasuk milik ku..alias anatta
kenapa demikian...
jika itu menurpakan milik ku, diri ku... maka semuanya ada dalam kekuasaan kita..
adakah di antara kalian..benar2 memiliki sesuatu??
pancakhanda..terbagi atas 2... jasmani dan batin..
kita lihat jasmani... secara kasar...saat kita mau berjalan..kita berjalan..kaki ini milik kita....tp secara kasar, nanti saat lumpuh atau tua.. baru bisa di rasakan ternyata kaki pun bukan milik kita...
begitu juga dgn yg lain.. saat muncul sakit, pegal, tidak puas dgn suatu bentuk tubuh.. hanya dgn menginginkan..tgn jgn sakit  maka tangan tidak sakit, atau hidung ku majulah dikit...biar mancung, atau rambut ku jgn panjang lagi,  mata ku jgn ngantuk, mataku jgn minus.... dll...kita tidak bisa..krn jasmani itu bukan milik kita... anatta
skrg batin..
apakah ada yg dpt mengusai pikiran, perasaan,kesadaran, presepsi nya..dgn hanya berkata..pikiran ku jgn begini..aku ga mau pikiran ttg ini mucul..maka pikiran ttg hal tsb hilang, begitu juga dgn perasaan  dll
itulah anatta... bahkan batin pun di luar kekuasaan kita..krn batin itu bukan diri
krn sesuatunya adalah anatta..bukan milik kita... dan sebagai manusia awam..selalu melekat kepada bbrp objek.. dan menganggapnya itu milik ku..yg sebenarnya bukan miliknya
apakah yg terjadi saat sesuatu yg sebelumnya di anggap itu milik ku, dan akhirnya lepas juga (anicca..tidak kekal)... ya..org tsb merasakan Dukkha
maka lengkaplah 3 kondisi...

nah selanjutnya yg di harapkan kepada org yg bijaksana, yg terampil, dan memiliki tekad kuad...
muncul pemikirannya.. jika segala sesuatu yg berkondisi itu Dukkha, dan segala sesuatu yg bekondisi adalah tidak kenal...
maka Dukkha pun tidak kekal..
dgn demikian...dgn mengikuti jalan yg telah di tunjukan,,,dia melatih diri agar terlepas dari Dukkha...

gitu menurut ku
...

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #12 on: 03 October 2011, 11:44:56 AM »
gak gitu paham tentang anatta sih.
so sangat mengharapkan petuah2 dari para sifu  ;D

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #13 on: 03 October 2011, 11:57:02 AM »
Pak Ronald,
Jadi dengan demikian, siapa yang memahami anatta ?

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #14 on: 03 October 2011, 01:44:15 PM »
Klo cuma paham.. Kurasa banyak yg paham.. Aku salah satunya yg paham..
apa yg bro lucky ga paham ttg anatta??
« Last Edit: 03 October 2011, 01:47:06 PM by The Ronald »
...

Offline K.K.

  • Global Moderator
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 8.851
  • Reputasi: 268
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #15 on: 03 October 2011, 03:21:23 PM »
 [at]  lucky

Begini, coba anda cari dulu jati diri anda yang sejati, renungkan sifat dan karakteristiknya, lalu share di sini tentang jati diri tersebut.

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #16 on: 03 October 2011, 03:23:18 PM »
mungkin apa yang disampaikan ko ronald agak susah dimengerti...
coba saya bantu, mohon dikoreksi kalau salah..
coba sekarang perhatikan baju yang anda pakai...
baju itu milik siapa???
kalau memang baju itu milik anda, apakah anda memiliki hak atas baju tersebut??
bisakah anda membuangnya? bisakah anda membakarnya, atau bisakah anda memakainya sepuas hati anda??
tentu bisa bukan, karena itu adalah milik anda, jadi tidak ada yang akan melarang anda melakukan sesuatu terhadap baju tersebut..

nah, hal  yang sama berlaku untuk diri kita...
milik siapakah diri ini??
kalau diri ini milik kita, kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita tenang saat kita gelisah?? kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita senang pada saat kita marah???
bukankah ini milik diri kita, maka seharusnya kita bisa melakukan papun yang kita mau terhadap diri kita, tetapi pada kenyataannya kita tidak bisa menyuruh pikiran ini tenang, atau menyuruhnya gembira...
berarti kesimpulannya diri ini bukanlah milik kita bukan???
nah, kalau diri ini bukan milik kita, maka baju yang kita pakai seharusnya juga sudah bukan menjadi milik kita... demikian anatta harusnya dipahami...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #17 on: 03 October 2011, 05:07:39 PM »
anatta karna pikiran bukan milik ku... (sulit dikendalikan)

bagaimana manusia yg terlatih dan dpt mengendalikan pikirannya dgn baik... masuk golongan apa ya ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #18 on: 03 October 2011, 05:10:54 PM »
kalau itu saya tidak tahu...
hehe..
ada yang mau bantu statement saya???   :'( :'( :'(
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline William_phang

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.101
  • Reputasi: 62
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #19 on: 03 October 2011, 06:28:33 PM »
Kawan kawan seperjuangan,
mari kita disini luruskan pandangan sesat atta.
Kita Buddhist tentu menganut konsep TIADA ROH, TIADA AKU, TIADA ATTA.

Mari kita berbagi satu sama lain, betapa teori dan konsep ini merupakan senjata pamungkas kita yang menyatakan bahwa pikiran kita lebih maju daripada yang lain yang percaya ada pribadi. Mari berbagi pengalaman manfaat nyata dari konsep anatta.

Apakah yakin anda sekarang tidak memiliki pandangan "atta"?... saya yakin saya yang masih putujhana masih berpandangan "atta"..karena saya masih bisa marah2, benci, merasa kehilangan kalo ada yg hilang, merasa memiliki punya sesuatu yg punya Ku, milikku, dsb... kalo saya sudah memahami anatta dengan jelas mgkn saya tidak akan pernah muncul disini lagi....hehhee..

tidaklah perlu untuk membasmi pandangan orang lain.. urusin dulu pandangan sendiri dulu...
« Last Edit: 03 October 2011, 06:31:48 PM by william_phang »

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #20 on: 03 October 2011, 08:25:57 PM »
anatta karna pikiran bukan milik ku... (sulit dikendalikan)
bagaimana manusia yg terlatih dan dpt mengendalikan pikirannya dgn baik... masuk golongan apa ya ?
Di sebut Arahat..

Sama hal nya dgn dukkha , dukkha (penderitaan) fisik , masih dirasakan oleh mereka.
Tp tidak dukkha batin
Secara fisik mereka masih merasakan penderitaan (dukkha) fisik

Untuk pikiran... Para arahat tidak perlu "berusaha" agar pikiran jahat tidak muncul.. Krn emang ga muncul..
Trus.. Dia juga ga berharap pikiran jahat muncul lah..krn emang dia ga pernah berharap demikian..
...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #21 on: 03 October 2011, 09:18:03 PM »
jadi anatta berlaku utk arahat atau tidak ?
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #22 on: 03 October 2011, 09:53:53 PM »
Berlaku dunk..apa lagi secara jasmani.. Kan ada hubungan anatta, dukkha, dan anicca..
Secara jasmani.. Para Arahata.. Dpt mengalami derita fisik ( dukkha), ya krn bisa sakit bukan ga bisa sakit.. Klo arahata sakit yah dia berobat..krn dia tau memerintahkan fisik agar tidak sakit itu sia2.. Atau memerintahkan sakitnya sembuh adalah sia2 ..krn itu anatta ( klo arahata bisa sebuh hanya dgn pikiran..Buddha ga butuh tabib buat mengobatinya)
Arahata juga bisa menua.. Anatta juga..anicca juga..
Masih banyak bentuk anatta.. Bukan hanya sebatas pikiran saja...
Kita semua hidup dgn mempratekan anatta, anicca, dukkha.. Baik yg mengerti konsepnya, atau ga ngerti.. Baik yg sadar or ga sadar..
Hanya bagaimana reaksi kita.. Nah itulah salah satu perbedaan kualitas batin kita..
...

Offline johan3000

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 11.552
  • Reputasi: 219
  • Gender: Male
  • Crispy Lotus Root
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #23 on: 04 October 2011, 05:10:19 AM »
Berlaku dunk..apa lagi secara jasmani.. Kan ada hubungan anatta, dukkha, dan anicca..
Secara jasmani.. Para Arahata.. Dpt mengalami derita fisik ( dukkha), ya krn bisa sakit bukan ga bisa sakit.. Klo arahata sakit yah dia berobat..krn dia tau memerintahkan fisik agar tidak sakit itu sia2.. Atau memerintahkan sakitnya sembuh adalah sia2 ..krn itu anatta ( klo arahata bisa sebuh hanya dgn pikiran..Buddha ga butuh tabib buat mengobatinya)
Arahata juga bisa menua.. Anatta juga..anicca juga..
Masih banyak bentuk anatta.. Bukan hanya sebatas pikiran saja...
Kita semua hidup dgn mempratekan anatta, anicca, dukkha.. Baik yg mengerti konsepnya, atau ga ngerti.. Baik yg sadar or ga sadar..
Hanya bagaimana reaksi kita.. Nah itulah salah satu perbedaan kualitas batin kita..

jadi anatta adalah tidak memiliki kemampuan** utk mengontrol perubahan dalam
jasmani, kematian dan pikiran.

(dimana selevel arahat telah dpt mengontrol pikirannya dgn baik.)

**hak sepenuhnya

thx bro Ronald atas wawasan dhammanya... ;D
Nagasena : salah satu dari delapan penyebab matangnya kebijaksanaan dgn seringnya bertanya

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #24 on: 04 October 2011, 06:01:15 AM »
sebenarnya.... agak rancu juga di bilang mengontrol pikiran...
anatta itu sebenarnya tampa diri...tampa aku.. yah effknya tak memiliki kekuasaan terhadap pancakandha...
ttg mengontrol pikiran.. knp aku bilang rancu...
krn sebenarnya pikiran arahat tidak lg liar (telah sepenuhnya jinak)..jd memang tidak perlu di kontrol alias di jaga
tapi..
pikirannya dapat mudah di arahkan...(nah apakah ini termasuk mengontrol???)
jd yah..gitu deh..gemana yah bahasanya....
...

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #25 on: 04 October 2011, 08:51:02 AM »
Klo cuma paham.. Kurasa banyak yg paham.. Aku salah satunya yg paham..
apa yg bro lucky ga paham ttg anatta??

Berarti Pak Ronald membuktikan adanya atta dong, sebab pak Ronald menyatakan bahwa pak ronald adalah salah satu yang paham mengenai anatta.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #26 on: 04 October 2011, 08:54:09 AM »

nah, hal  yang sama berlaku untuk diri kita...
milik siapakah diri ini??
kalau diri ini milik kita, kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita tenang saat kita gelisah?? kenapa kita tidak bisa menyuruh pikiran kita senang pada saat kita marah???
bukankah ini milik diri kita, maka seharusnya kita bisa melakukan papun yang kita mau terhadap diri kita, tetapi pada kenyataannya kita tidak bisa menyuruh pikiran ini tenang, atau menyuruhnya gembira...
berarti kesimpulannya diri ini bukanlah milik kita bukan???
nah, kalau diri ini bukan milik kita, maka baju yang kita pakai seharusnya juga sudah bukan menjadi milik kita... demikian anatta harusnya dipahami...

Kak william, kok jadinya begitu
kalau anatta sesuai penjelasan anda itu jadinya menyatakan bahwa karena tidak ada sesuatu yang dapat kita miliki, termasuk juga pikiran bukan milik kita , maka pikiran tidak bisa dikendalikan dong ?

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #27 on: 04 October 2011, 08:56:46 AM »
Berlaku dunk..apa lagi secara jasmani.. Kan ada hubungan anatta, dukkha, dan anicca..
Secara jasmani.. Para Arahata.. Dpt mengalami derita fisik ( dukkha), ya krn bisa sakit bukan ga bisa sakit.. Klo arahata sakit yah dia berobat..krn dia tau memerintahkan fisik agar tidak sakit itu sia2.. Atau memerintahkan sakitnya sembuh adalah sia2 ..krn itu anatta ( klo arahata bisa sebuh hanya dgn pikiran..Buddha ga butuh tabib buat mengobatinya)
Arahata juga bisa menua.. Anatta juga..anicca juga..
Masih banyak bentuk anatta.. Bukan hanya sebatas pikiran saja...
Kita semua hidup dgn mempratekan anatta, anicca, dukkha.. Baik yg mengerti konsepnya, atau ga ngerti.. Baik yg sadar or ga sadar..
Hanya bagaimana reaksi kita.. Nah itulah salah satu perbedaan kualitas batin kita..

Namun apakah yang mengetahui bahwa tubuh sebenarnya bukan milik kita dll, dijamin akan lebih bisa mengendalikan diri daripada orang lain yang meyakini pandangan bahwa segala sesuatu milik tuhan atau dewa mereka ? Sebab saya alami sendiri banyak orang Buddhis yang kalah pengendalian dirinya dibanding kaum sesat.

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #28 on: 04 October 2011, 08:58:54 AM »
jadi anatta adalah tidak memiliki kemampuan** utk mengontrol perubahan dalam
jasmani, kematian dan pikiran.

(dimana selevel arahat telah dpt mengontrol pikirannya dgn baik.)

**hak sepenuhnya

thx bro Ronald atas wawasan dhammanya... ;D

Loh gimana ini,
jika pikiran bukan milik kita , maka tidak bisa dikendalikan, dengan demikian apa bedanya sama orang gila yang gak bisa kendalikan pikiran ???

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #29 on: 04 October 2011, 03:25:25 PM »
Berarti Pak Ronald membuktikan adanya atta dong, sebab pak Ronald menyatakan bahwa pak ronald adalah salah satu yang paham mengenai anatta.

kata 'aku' hanya digunakan untuk mempermudah bahasa..
tidak mungkin dikatakan "panca khandha ini paham akan anatta, seharusnya panca khandha(kamu) juga paham akan anatta"
jadi bingung toh?
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #30 on: 04 October 2011, 03:29:09 PM »
Loh gimana ini,
jika pikiran bukan milik kita , maka tidak bisa dikendalikan, dengan demikian apa bedanya sama orang gila yang gak bisa kendalikan pikiran ???

pikiran dilatih untuk tenang dengan berlandaskan anatta juga...
misalnya kita dihina oleh orang, maka kita juga berpikir "dia sedang menghina panca khandha(ku), tidak seharusnya aku menjadi marah, karena ia bukan menghina apa yang menjadi milikku (panca khandha)"
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #31 on: 04 October 2011, 04:04:27 PM »
trims sekarang jadi ngerti sedikit tentang anatta.

jika diri ini adalah perpaduan unsur2 yang membentuknya.

hmm...

pancakhanda mungkin lebih tepat disebut sebagai bukan diri sejati. sehingga kita tidak bisa membuat "biarkan pancakhanda-ku seperti ini dan bukan seperti itu"

lalu pertanyaanya apakah ada yang disebut diri sejati?
kalau ada, apa saja?

mohon pencerahannya.
 _/\_ _/\_


Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #32 on: 04 October 2011, 04:37:09 PM »
dalam paham anatta saya rasa tidak ada...
karena kalau ada diri sejati, berarti sudah bertentangan dengan anatta toh??
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #33 on: 04 October 2011, 04:44:19 PM »
ok tidak ada diri sejati.

berarti dalam hal apapun sesungguhnya adalah anatta atau tidak ada atta, gitu bukan?

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #34 on: 04 October 2011, 05:16:02 PM »
ini hanya pendapat saya loh, karena saya belum begitu paham tipitaka, tapi sepertinya dalam hal apapun sesungguhnya adalah anatta...
terlihat dari kalimat ini:
"sabbe dhamma anatta"
segala fenomena adalah tanpa diri
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #35 on: 04 October 2011, 07:42:43 PM »
Berarti Pak Ronald membuktikan adanya atta dong, sebab pak Ronald menyatakan bahwa pak ronald adalah salah satu yang paham mengenai anatta.
hahaha..itu pertanyaan yg pernah ..bahkan mirip..yg di tanyakan oleh umat awam
klo ga salah ada di majimma nikaya

ada seseorg yg bertanya kepada Buddha..knp mereka yg telah arahat..masih mengunakan kata saya, kmu, kalian..dll.., apakah mereka menyatakan atta?
jawabannya kurang lebih gini, mereka yg telah arahat..bukan saja mengetahui ttg dhamma, tp juga mampu berbicara dgn  bahasa duniawi
kurang lebih demikian

nah... tp dlam kasus aku.. aku belom arahat..tp paham...
dari 3 corak... anatta, dukkha, anicca
apa kamu tau ttg tidak kekal?
ataukah..apakah kmu tau ttg dukkha? bisa jelaskan apa itu dukkha kan?
atau kmu mungkin bisa jelaskan dgn cara sederhana..apa itu tidak kekal...
demikian..aku juga bisa menjelaskan apa itu anatta...
dan kaitannya dgn dukkha dan anicca...

tinggal baca di sutta..bisa paham lah..
nah masalahnya setelah paham mo ngapain?? mo tetap begini, atao mo berusaha buat keluar dari dukkha ini...
usahanya seperti apa??
(untuk kasus ku..aku tampaknya tak sehebat yg lain )

gimana dah ngerti?
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #36 on: 04 October 2011, 07:56:06 PM »
Namun apakah yang mengetahui bahwa tubuh sebenarnya bukan milik kita dll, dijamin akan lebih bisa mengendalikan diri daripada orang lain yang meyakini pandangan bahwa segala sesuatu milik tuhan atau dewa mereka ? Sebab saya alami sendiri banyak orang Buddhis yang kalah pengendalian dirinya dibanding kaum sesat.
iya bisa di jamin...
jika ada yg maha pengatur..buat apa usaha manusia?
benar
status Buddhis sendiri tidak menjamin pengendalian dirinya...
tp apakah teman mu yg kmu kenal buddhist itu mengetahi apa itu anatta, dukkha, anicca? apakah dia mengetahui konsekuensi atas lemahnya pengendalian diri? apakah di meyakini hal tsb?
jika tidak..maka..status buddhistnya hanya pajangan saja...
jika di ambil secara general..silakan cari perang yg disebabkan oleh agama yg terjadi di dunia..
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #37 on: 04 October 2011, 08:01:44 PM »
Loh gimana ini,
jika pikiran bukan milik kita , maka tidak bisa dikendalikan, dengan demikian apa bedanya sama orang gila yang gak bisa kendalikan pikiran ???
yah beda tipis...
sebanarnya secara Buddhist kita ini gila...
knp gila?
dah tau... 3 corak dunia..
dah tau 4 kesunyataan mulia..lengkap dgn jalannya...
tp masih suka dgn duniawi... gila gak tuh??

yah..kita masih tergila-gila dgn hal2 duniawi... masalahnya taraf gila kita berbeda2...ada yg parah banged...ada yg gak terlalu parah...
...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #38 on: 04 October 2011, 08:06:56 PM »
ini hanya pendapat saya loh, karena saya belum begitu paham tipitaka, tapi sepertinya dalam hal apapun sesungguhnya adalah anatta...
terlihat dari kalimat ini:
"sabbe dhamma anatta"
segala fenomena adalah tanpa diri

ya begitu lah...
sabbe dhamma anatta = (segala yg berkondisi dan yang tidak berkondisi adalah tampa diri)
sabbe sankara Dukkha = ( segala yg berkondisi adalah dukkha)
sabbe sankara anicca = ( segala yg berkondisi adalah tidak kekal)

...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #39 on: 04 October 2011, 08:10:01 PM »
makasih atas dukungannya...
hehe..
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #40 on: 05 October 2011, 08:43:58 AM »
iya juga yah, sekedar mengerti saja gak ada gunanya.
tidak membawa kita kemana-mana tanpa tindakan.

lalu apa yang harus saya lakukan?

menyadari dukkha anicca anatta, trus ngapain?
ya memang akan merobah cara pandang saya, namun apakah hanya itu yang diharapkan dalam upaya mengatasi 3 corak ini?
sebatas pemahaman, kesadaran, sudut pandang, atau apa?

mohon pencerahannya
 ^:)^

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #41 on: 05 October 2011, 08:58:32 AM »
mengubah sudut pandang hanya langkah awal.. tujuan akhirnya adalah nibanna
masalahnya butuh tekad kuad, usaha yg kuad..dll, dan itu akan sulit jika kita sendiri tidak yakin..bener gak tuh dukkha, anatta dan anicca
setelah yakin... kita bisa memulai dari usaha awal..yaitu 5 sila buddhist
Nibanna pasti akan dicapai oleh sotapanna, sakadagami, anagami, dan arahat
jd kita udah tau jalan..udah ada tujuannya.... sisa melangkah..jika org memiliki tekad yg amat kuad.. dia bukan melangkah lg..dia bahkan berlari mengikuti jalan tsb.. menjadi Bhikkhu, brahmacariya.. dll
yg hanya berjalan..atau merayap.. ambilah 5 sila..latih ... akan sulit menyempurnakan 5 sila, tp dgn latihan bertahap akan bisa.., 1 langkah maju..berarti 1 langkah lebih dkt ke tujuan...
setelah 5 sila baik pasif atau aktiv.. berikutnya 8 sila.. dst
...

Offline Rico Tsiau

  • Kebetulan terjoin ke DC
  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 1.976
  • Reputasi: 117
  • Gender: Male
  • Semoga semua mahluk berbahagia
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #42 on: 05 October 2011, 09:35:08 AM »
mengubah sudut pandang hanya langkah awal.. tujuan akhirnya adalah nibanna
masalahnya butuh tekad kuad, usaha yg kuad..dll, dan itu akan sulit jika kita sendiri tidak yakin..bener gak tuh dukkha, anatta dan anicca
setelah yakin... kita bisa memulai dari usaha awal..yaitu 5 sila buddhist
Nibanna pasti akan dicapai oleh sotapanna, sakadagami, anagami, dan arahat
jd kita udah tau jalan..udah ada tujuannya.... sisa melangkah..jika org memiliki tekad yg amat kuad.. dia bukan melangkah lg..dia bahkan berlari mengikuti jalan tsb.. menjadi Bhikkhu, brahmacariya.. dll
yg hanya berjalan..atau merayap.. ambilah 5 sila..latih ... akan sulit menyempurnakan 5 sila, tp dgn latihan bertahap akan bisa.., 1 langkah maju..berarti 1 langkah lebih dkt ke tujuan...
setelah 5 sila baik pasif atau aktiv.. berikutnya 8 sila.. dst

tengkiu...

ehipasiko, saya mempelajari tentang 3 corak ini, saya meyakininya karena masuk di akal saya.
saya muter2 di forum ini, trus di beberapa web buddhist.
saya rangkum sendiri langkah-langkah saya sebagai umat buddha.
1. ehipasiko
2. memahami catari arya saccani
3. lanjut ke jalan mulia berunsur delapan
4. mencerapi 3 corak kehidupan
5. mempelajari tentang kamma, paticcasamuppada, pancakhanda, tiga akar kejahatan, bertekad mempraktekkan pancasila
6. pengetahuan dhamma lainnya.

5 yang point tersebut diatas saya katetorikan sebagai langkah utama saya sebagai umat buddha
sisa lainnya seperti 31 alam kehidupan, tisarana, kelahiran kembali, nibanna, dll saya pelajari berbarengan dengan 5 langkah utama yang saya sebutkan diatas.

yang mau saya tanyakan, sudah benarkah langkah saya sebagai umat buddha?
 ^:)^

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #43 on: 05 October 2011, 10:48:20 AM »
tengkiu...

ehipasiko, saya mempelajari tentang 3 corak ini, saya meyakininya karena masuk di akal saya.
saya muter2 di forum ini, trus di beberapa web buddhist.
saya rangkum sendiri langkah-langkah saya sebagai umat buddha.
1. ehipasiko
2. memahami catari arya saccani
3. lanjut ke jalan mulia berunsur delapan
4. mencerapi 3 corak kehidupan
5. mempelajari tentang kamma, paticcasamuppada, pancakhanda, tiga akar kejahatan, bertekad mempraktekkan pancasila
6. pengetahuan dhamma lainnya.

5 yang point tersebut diatas saya katetorikan sebagai langkah utama saya sebagai umat buddha
sisa lainnya seperti 31 alam kehidupan, tisarana, kelahiran kembali, nibanna, dll saya pelajari berbarengan dengan 5 langkah utama yang saya sebutkan diatas.

yang mau saya tanyakan, sudah benarkah langkah saya sebagai umat buddha?
 ^:)^
klo masalah itu..aku ga tau..tiap individu berbeda2 cara menumbuhkan keyakinan, semangat, usaha..dst  ..gitu deh
...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #44 on: 05 October 2011, 03:10:07 PM »
tengkiu...

ehipasiko, saya mempelajari tentang 3 corak ini, saya meyakininya karena masuk di akal saya.
saya muter2 di forum ini, trus di beberapa web buddhist.
saya rangkum sendiri langkah-langkah saya sebagai umat buddha.
1. ehipasiko
2. memahami catari arya saccani
3. lanjut ke jalan mulia berunsur delapan
4. mencerapi 3 corak kehidupan
5. mempelajari tentang kamma, paticcasamuppada, pancakhanda, tiga akar kejahatan, bertekad mempraktekkan pancasila
6. pengetahuan dhamma lainnya.

5 yang point tersebut diatas saya katetorikan sebagai langkah utama saya sebagai umat buddha
sisa lainnya seperti 31 alam kehidupan, tisarana, kelahiran kembali, nibanna, dll saya pelajari berbarengan dengan 5 langkah utama yang saya sebutkan diatas.

yang mau saya tanyakan, sudah benarkah langkah saya sebagai umat buddha?
 ^:)^

ya, anda bisa mempelajarinya sesuai langkah yang anda sebutkan diatas..
tetapi, yang lebih penting lagi, jangan hanya menjalani langkah tersebut dengan pembelajaran dari buku atau secara lisan saja...
tetapi baiknya agar dipraktekkan...
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #45 on: 05 October 2011, 04:18:36 PM »
pikiran dilatih untuk tenang dengan berlandaskan anatta juga...
misalnya kita dihina oleh orang, maka kita juga berpikir "dia sedang menghina panca khandha(ku), tidak seharusnya aku menjadi marah, karena ia bukan menghina apa yang menjadi milikku (panca khandha)"

Tapi masalahnya, siapa yang melakukan pengamatan panca khanda itu ?

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #46 on: 05 October 2011, 06:40:43 PM »
bro lucky yg baik...

dato' pribadi merasa aneh dengan kepribadian ganda anda, anda seperti manusia bermuka 2 yg memiliki 2 kepribadian berbeda... kenapa dato' menyimpulkan demikian, karena anda tidak konsisten dalam menyatakan pendapat, walau dato' tau tujuan anda membuat thread ini untuk menimbulkan sebuah propaganda baru lg...

dibagian awal darti thread ini anda dengan jelas menyatakan dengan gagah berani dan semangat berapi-api sehingga menimbulkan kesan anda adalah seorang buddhist yg membanggakan konsep anatta.

Quote from: lucky
Mari kita berbagi satu sama lain, betapa teori dan konsep ini   merupakan senjata pamungkas kita yang menyatakan bahwa pikiran kita   lebih maju daripada yang lain yang percaya ada pribadi. Mari berbagi pengalaman manfaat nyata dari konsep anatta.

tapi setelah diskusi dimulai anda langsung menyatakan hal sebaliknya yg sesuai dengan pemahaman anda, berdasarkan keyakinan anda...

Quote from: lucky
Justru disini kita berusaha menggali apa sih anatta. Jika kak william mengatakan hal yang diatas, berarti jelas, anatta sesuai apa yg saya yakini, itu adalah tidak eksis bagi kita. Mengenai tanda terima kasih pada komentar, maksudnya apa ? Saya ngga paham. Kemudian kenapa tidak memberi tanda tsb dikatakan jujur ? Bingung saya.

klo bole tau, apa sebenarnya tujuan anda di DC dan apa tujuan utama anda membuat thread tentang Dhamma khusus nya anatta ?

mohon di jawab sejujur-jujurnya, semoga anda bukan seorang pendosa yg pandai berdusta... jika dato' melihat etikat baik anda untuk menjawab, maka dato' akan berdiskusi dengan baik, tp jika anda tidak berusaha untuk jujur menyatakan motivasi anda, maka dato' akan mengikuti gaya diskusi anda sperti di thread sebelumnya... semoga anda bs menjadi laskar kabar gembira sejati di forum ini, dengan berani menyatakan jati diri anda...

dato' tunggu jawaban anda...

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #47 on: 05 October 2011, 07:05:19 PM »
Tapi masalahnya, siapa yang melakukan pengamatan panca khanda itu ?
diri sendiri lah yg mengawasi panca khanda....ingat kata diri ini adalah kata awam..
...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #48 on: 05 October 2011, 07:35:11 PM »
Namun apakah yang mengetahui bahwa tubuh sebenarnya bukan milik kita dll, dijamin akan lebih bisa mengendalikan diri daripada orang lain yang meyakini pandangan bahwa segala sesuatu milik tuhan atau dewa mereka ? Sebab saya alami sendiri banyak orang Buddhis yang kalah pengendalian dirinya dibanding kaum sesat.

tidak ada jaminan bagi mereka yg cm mengetahui tentang anatta bs lebih mengendalikan diri, tapi ada jaminan bagi mereka yg memahami dan menyadari konsep anatta bs mengendalikan diri.

justru jika seseorang menyakini bahwa segala sesuatu adalah milik tuhan, maka apa yg perlu di kendalikan ? toh semua telah ditentukan/telah diatur, belum lagi dengan ada nya konsep penghapusan/penebusan/pengampunan dosa/perbuatan salah, seseorang akan lebih merasa bebas melakukan apa pun...

memang banyak orang buddhist yg kalah pengendalikan diri nya dibanding umat agama lain, karena mereka tidak memahami dhamma, apalagi anatta... namun dato' menemukan lebih banyak lagi umat agama lain yg tidak bisa mengendalikan diri nya... karena ada nya konsep mengkambing hitamkan seseuatu yg buruk demi menutupi prilaku yg tidak benar dan merasa aman dengan konsep penghapusan/penebusan/pengampunan dosa, toh perbuatan buruk apa pun yg dilakukan jg tidak akan berarti karena merasa telah diselamatkan sebagai efek dr kata "percaya"...

Offline will_i_am

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 5.163
  • Reputasi: 155
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #49 on: 05 October 2011, 08:29:08 PM »
Tapi masalahnya, siapa yang melakukan pengamatan panca khanda itu ?

ya panca khandha itu sendiri, yaitu pikiran....
« Last Edit: 05 October 2011, 08:31:36 PM by will_i_am »
hiduplah hanya pada hari ini, jangan mengkhawatirkan masa depan ataupun terpuruk dalam masa lalu.
berbahagialah akan apa yang anda miliki, jangan mengejar keinginan akan memiliki
_/\_

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #50 on: 06 October 2011, 04:43:18 PM »
tidak ada jaminan bagi mereka yg cm mengetahui tentang anatta bs lebih mengendalikan diri, tapi ada jaminan bagi mereka yg memahami dan menyadari konsep anatta bs mengendalikan diri.

justru jika seseorang menyakini bahwa segala sesuatu adalah milik tuhan, maka apa yg perlu di kendalikan ? toh semua telah ditentukan/telah diatur, belum lagi dengan ada nya konsep penghapusan/penebusan/pengampunan dosa/perbuatan salah, seseorang akan lebih merasa bebas melakukan apa pun...

memang banyak orang buddhist yg kalah pengendalikan diri nya dibanding umat agama lain, karena mereka tidak memahami dhamma, apalagi anatta... namun dato' menemukan lebih banyak lagi umat agama lain yg tidak bisa mengendalikan diri nya... karena ada nya konsep mengkambing hitamkan seseuatu yg buruk demi menutupi prilaku yg tidak benar dan merasa aman dengan konsep penghapusan/penebusan/pengampunan dosa, toh perbuatan buruk apa pun yg dilakukan jg tidak akan berarti karena merasa telah diselamatkan sebagai efek dr kata "percaya"...

pak dato , justru saya yang tidak paham maksud Anda, kita lagi diskusi hangat masalah anatta , Anda malah membahas teori "k" ????

Offline lucky

  • Sahabat
  • ***
  • Posts: 230
  • Reputasi: -7
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #51 on: 06 October 2011, 04:43:57 PM »
diri sendiri lah yg mengawasi panca khanda....ingat kata diri ini adalah kata awam..


Terima kasih kak Ronald, berarti anatta ini sangat erat dengan anicca.

Offline The Ronald

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 2.231
  • Reputasi: 89
  • Gender: Male
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #52 on: 06 October 2011, 04:54:50 PM »
Terima kasih kak Ronald, berarti anatta ini sangat erat dengan anicca.
iya.. sangat erat.. jgn lupa dukkha juga ya
...

Offline dipasena

  • KalyanaMitta
  • *****
  • Posts: 3.612
  • Reputasi: 99
  • Gender: Male
  • Sudah Meninggal
Re: Lagi Lagi Anatta
« Reply #53 on: 06 October 2011, 05:18:55 PM »
pak dato , justru saya yang tidak paham maksud Anda, kita lagi diskusi hangat masalah anatta , Anda malah membahas teori "k" ??? ?

justru dato' yg ingin bertanya balik, apa hubungan nya pembahasan anatta dengan pernyataan anda sebelumnya (bisa dibaca di bawa ini)

Namun apakah yang mengetahui bahwa tubuh sebenarnya bukan milik kita dll, dijamin akan lebih bisa mengendalikan diri daripada orang lain yang meyakini pandangan bahwa segala sesuatu milik tuhan atau dewa mereka ? Sebab saya alami sendiri banyak orang Buddhis yang kalah pengendalian dirinya dibanding kaum sesat.

bukankah anda yang menghubungkan nya dengan tuhan dan kaum sesat si kanesten ?

bukankah sudah dato' kata kan juga, tolong jelaskan tujuan anda muncul di forum ini, karena tulisan anda semua hanya membuat propaganda baru yg secara halus anda sisipkan di tulisan anda dengan tujuan tertentu... dato' rasa rekan2 disini juga bs menangkap klo anda bukan seorang buddhist, terlihat dari cara tulis anda dan gaya bahasa anda.

 

anything