bro pad..
sebenarnya apa yang ingin saya sampaikan sudah disampaikan juga oleh rekan2 di sini..
intinya seh begini ya.. mengapa saya katakan Buddha menjalankan dasa sila, karena Buddha tahu untuk mencapai tingkat kesucian, maka sila itu penting diterapkan, dan secara otomatis karena Buddha sudah mencapai kesucian maka sila itu sudah diterapkan dengan sendirinya.. dan DENGAN BUKTI selama hidupnya, Buddha tidak pernah melanggar sila2 tersebut bukan ?
Hal ini berguna, sama seperti seorang Bapak melarang anaknya, JANGAN MEROKOK karena MERUSAK KESEHATAN.. apakah seorang anak bisa menurut jika BAPAK nya merokok ? dan YANG JELAS tentu KESEHATAN BAPAK terganggu akibat rokok.
kembali ke ilustrasi LSY, dalam Pancasila ajaran LSY, saya quote di bawah ini
Menjaga kesucian diri tidak berzinah
yang dimaksud tidak berjinah adalah perzinahan di luar hubungan suami istri yang resmi, Sebagai orang yang belajar Jalan Kebenaran, ketemu wanita cantik ibarat ketemu macan ganas, seharusnya ditakuti dan dijauhi; suami istri harus saling menghormati; menganggap wanita yang lebih tua sebagai ibu; menganggap wanita yang lebih muda sebagai adik;.Jangan sampai timbul khayalan perzinahan. Ketahuilah, tubuh wanita pesona terdapat sebilah pedang yang siap menghunus pria, wa;aupun tidak tampak kepala manusia jatuh tergolek, diam-diam membuat sumsum tulang pria mengering. Sebait pepatah panjang usia berbunyi, "Apakah orang awam mampu merasa puas atas berkah bawaan? "Apakah bisa menjaga keutuhan energi pada usia remaja? Apakah tidak menyelewang setelah menikah? Apakah bisa tidak memadui pelayan wanita diluar istri sah? Selain pelayan wanita, apakah bisa tidak berbuat maksiat dengan wanita asusila atau melecehi wanita dibawah umur? Tubuh manusia bukan terbuat dari baja, perzinahanakan menguras habis energi dan membuan imun menjadi rapuh." Oleh karena itu, menjaga kesucian diri, selain dapat memperpanjang usia, jiwa pun tidak akan menyimpang untuk memperoleh Jalan Kebenaran.
Di sini LSY mengajarkan bahwa wanita itu berbahaya dan harus dijauhi untuk mendapatkan jalan kebenaran.
Namun ironisnya DAN PERBEDAANNYA DENGAN BUDDHA, LSY sendiri tidak menjauhi wanita BAHKAN 1 ATAP.. ibarat bapak yang mengajarkan anaknya jangan merokok tetapi tetap merokok.. maka apakah LSY mendapatkan jalan kebenaran ? tentu TIDAK.. mengapa TIDAK ? karena dalam Sila TBSN sendiri juga turut mendukung bahwa yang mendapatkan jalan kebenaran adalah yang menjauhi wanita..
Dan bila dikatakan LSY sudah mencapai kesucian, itu pun disangsikan, karena sila2 yang diajarkan oleh LSY TIDAK DITERAPKAN DENGAN SENDIRINYA SECARA OTOMATIS.
Semoga bisa dipahami..